Anda di halaman 1dari 172

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015

RPJMD 2011-2015

LAMPIRAN :

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 11 TAHUN 2011 TANGGAL : 1 OKTOBER 2011

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015

RPJMD 2011-2015

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM


NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,
Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, serta Pasal 76 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Permerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 20112015; bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025 yang memuat analisis isu-isu strategis, visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, serta kebijakan umum dan program pembangunan daerah, yang dimaksudkan sebagai pelaksana dan tujuan pembangunan daerah selama lima tahun mendatang; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3531); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

b.

c.

Mengingat

: 1.

2.

3.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 11. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 3); 12. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2013 (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 3);

13. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 2 Seri D); 14. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 3 Seri D); 15. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 Nomor 1 Seri E).

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MATARAM dan WALIKOTA MATARAM MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015 Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Mataram. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Mataram. 3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 adalah Rencana Pembangunan Daerah yang bersifat strategis untuk periode lima tahunan karena merupakan komitmen bersama masyarakat dan Pemerintah Daerah untuk mencapai visi dan misi pembangunan daerah. Pasal 2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 20112015 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) selama periode Tahun 2011-2015. Pasal 3 (1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX BAB X BAB XI

PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN PENUTUP

(2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 4 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal pengundangannya. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Mataram.

Ditetapkan di Mataram pada tanggal 1 Oktober 2011 WALIKOTA MATARAM,

H. AHYAR ABDUH

Diundangkan di Mataram pada tanggal 1 Oktober 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM,

H. LALU MAKMUR SAID

LEMBARAN DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011 NOMOR: 3 SERI: E

1.

DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN BAB I 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. BAB II 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. BAB III 3.1 3.2 BAB IV 4.1. 4.2. BAB V 5.1 5.2 5.3 BAB VI 6.1 BAB VII 7.1 BAB VIII 8.1 BAB IX BAB X 10.1 10.2 BAB XI PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan Landasan Hukum Hubungan RPJPM Daerah dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Sistematika Penulisan GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Aspek Geografi dan Demografi Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek Pelayanan Umum Aspek Daya Saing Daerah GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Kinerja Keuangan Daerah Kebijakan Pengelolaan keuangan Daerah ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Isu Isu Strategis Permasalahan Pembangunan PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan Arah Kebijakan KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG KEBUTUHAN PENDANAAN Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Pedoman transisi Prinsip-prinsip Kaidah Pelaksanaan PENUTUP DISERTAI

ii I-1 I-1 I-4 I-5 I-7 I - 10 II - 1 II - 1 II - 11 II - 22 II - 49 III - 1 III - 1 III - 9 IV - 1 IV - 1 IV - 2 V-1 V-1 V-2 V-2 VI - 1 VI - 1 VII - 1 VII -1 VIII -1 VIII - 1 IX - 1 X-1 X-1 X-2 XI - 1

2.

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN


3. 4.

1.

Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD atau dengan sebutan lain adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi, bupati dan wakil bupati untuk kabupaten, walikota dan wakil walikota untuk kota. 4. Satuan kerja perangkat daerah yang selanjutnya disingkat dengan SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota. 5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat dengan Bappeda atau sebutan lain adalah unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan yang melaksanakan tugas dan mengkoordinasikan penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. 6. Pemangku kepentingan adalah pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah antara lain unsur DPRD provinsi dan kabupaten/kota, TNI, POLRI, Kejaksaan, akademisi, LSM/Ormas, tokoh masyarakat provinsi dan kabupaten/kota/desa, pengusaha/investor, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kabupaten/kota, pemerintahan desa, dan kelurahan serta keterwakilan perempuan dan kelompok masyarakat rentan termajinalkan. 7. Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia. 8. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. 9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang, yang selanjutnya disingkat RPJP, adalah dokumen perencanaan untuk periode dua puluh (20) tahun. 10. Rencana PembangunanJangka Panjang Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan RPJPD, adalah dokumen perencanaandaerah untuk periode dua puluh (20) tahun yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang mengacu pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi, berpedoman pada RTRW kabupaten,serta memperhatikan RPJPD dan RTRWkabupaten/kota lainnya. ii

11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yang selanjutnya disingkat RPJM, adalah dokumen perencanaan untuk periode lima (5) tahun. 12. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah perangkat daerah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan urusan pemerintahan di Daerah. 13. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan RPJMD, adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode lima (5) tahun yang memuat penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD dan RTRW kabupaten/kota, memperhatikan RPJMN, RPJMD provinsi, RPJMD dan RTRW kabupaten/kota lainnya, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), program lintas SKPD, dan program kewilayahan, disertai dengan rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. 14. Rencana Strategis SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. 15. Rencana Kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. 16. Rencana tata ruang wilayah, yang selanjutnya disingkat RTRW, adalah hasilperencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran strategi dan arahankebijakan pemanfaatan ruang wilayah nasional dan pulau/kepulauan ke dalamstruktur dan pola ruang wilayah. 17. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahunan. 18. Kerangka regulasi, adalah sekumpulan pengaturan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah dalam bentuk perUndang-Undangan untuk mencapai sasaran hasil pembangunan, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan daerah secara utuh. 19. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional. 20. Kerangka pendanaan, adalah program dan kegiatan yang disusun untuk mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaannya diperoleh dari anggaran pemerintah/daerah, sebagai bagian integral dari upaya pembangunan daerah secara utuh. 21. Permasalahan pembangunan daerah adalahgap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan/dibutuhkan dan antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan sedang disusun. 22. Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan penyelenggaraan pemerintahan daerah dimasa yang akan datang. iii

23. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. 24. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. 25. Arah kebijakan adalah instrumen perencanaan yang memandu ke mana prioritas pembangunan diarahkan agar lebih fokus dalam upaya mencapai tujuan. 26. Arah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah adalahpedoman untuk menentukan tahapan dan prioritas pembangunan lima tahunan selama 20 (dua puluh) tahun guna mencapai sasaran pokok tahapan lima tahunan RPJPD. 27. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. 28. Agenda pembangunan adalah penerjemahan visi ke dalam tujuan-tujuan besar (strategic goals)yang dapat mempedomani dan memberikan fokus pada penilaian dan perumusan strategi, kebijakan, dan program. 29. Strategi pembangunan adalah langkah-langkahberisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. 30. Kebijakan pembangunan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah pusat/daerah untuk mencapai tujuan. 31. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. 32. Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian suatu program atau kegiatan. 33. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah. 34. Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program, dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut, sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. 35. Kegiatan prioritas adalah kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai secara langsung sasaran program prioritas. 36. Prakiraan maju adalah perhitungan kebutuhan dana untuk tahun-tahun berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan, guna memastikan kesinambungan kebijakan yang telah disetujui untuk setiap program dan kegiatan. 37. Standar pelayanan minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. iv

38. Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari pelaksanaan pembangunan. Stakeholder dapat berupa kelompok, organisasi, dan individu yang memiliki kepentingan/pengaruh dalam prosespengambilan keputusan/pelaksanaan pembangunan. 39. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. 40. Keluaran (output) adalah barang atau jasa yang dihasilkan oleh kegiatan, yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan program dan kebijakan. 41. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. 42. Musyawarah perencanaan pembangunan yang selanjutnya disingkat musrenbang adalah forum antarpemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah. 43. Forum SKPD provinsi dan kabupaten/kota merupakan wahana antar pihakpihak yang langsung atau tidak langsung mendapatkan manfaat atau dampak dari program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD provinsi dan kabupaten/kota. 44. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman dalam memfasilitasi dan memandu diskusi kelompok/konsultasi publik yang memenuhi kualifikasi kompetensi teknis/substansi dan memiliki keterampilan dalam penerapan berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang partisipatif dan efektivitas kegiatan. 45. Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui peserta musrenbang untuk proses pengambilan keputusan hasil musrenbang. 46. Delegasi adalah perwakilan yang disepakati peserta musrenbang untuk menghadiri musrenbang pada tingkat yang lebih tinggi. 47. Kabupaten/kota lainnya adalah kabupaten/kota lainnya yang ditetapkan sebagai satu kesatuan wilayah pembangunan dan/atau yang memiliki hubungan keterkaitan atau pengaruh dalam pelaksanaan pembangunan. 48. Koordinasi adalah kegiatan yang meliputi pengaturan hubungan kerjasama dari beberapa instansi/pejabat yang mempunyai tugas dan wewenang yang saling berhubungan dengan tujuan untuk menghindarkan kesimpangsiuran dan duplikasi. 49. Meeting Incentive, Convention, and Exhibition , yang disingkat dengan MICE atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran, dalam industri pariwisata dan pameran, adalah suatu jenis kegiatan pariwisata di mana suatu kelompok besar, biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk suatu tujuan tertentu. Dunia MICE adalah dunia yang belum terjamah dengan baik di Indonesia. Padahal dunia MICE merupakan salah satu andalan pariwisata di beberapa negara maju.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah. Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri dari rencana pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram yang telah disusun dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan jangka panjang yang memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah Kota Mataram selama 20 tahun yang mengacu pada RPJP Nasional dan RPJPD Provinsi Nusa Tenggara Barat. RPJPD Kota Mataram 2005-2025 memiliki empat tahap rencana pembangunan jangka menengah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2006-2010 merupakan tahapan pertama RPJPD Kota Mataram. Dengan telah terpilihnya Walikota dan Wakil Walikota Mataram masa jabatan 2010-2015, RPJMD Kota Mataram harus disusun sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah untuk kurun waktu lima tahun yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional. RPJMD Kota Mataram disusun berdasarkan analisis permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis daerah, tujuan dan sasaran pembangunan daerah, strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah, indikator sasaran dan target pencapaian pembangunan daerah yang bertumpu pada program

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-1

pembangunan daerah lengkap dengan kerangka pendanaan serta kaidah pelaksanaannya. Penyusunan RPJMD Kota Mataram 20112015 dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut : a. Persiapan penyusunan RPJMD Persiapan penyusunan dilakukan dengan membentuk tim, menyusun jadwal/agenda pelaksanaan, dan menetapkan narasumber sebagai tim ahli untuk membantu dalam penyusunan RPJMD. b. Penyusunan rancangan awal RPJMD Penyusunan rancangan awal dilakukan melalui tahap-tahap penelaahan dokumen-dokumen terkait, analisis gambaran umum, analisis pengelolaan keuangan, perumusan permasalahan dan isu-isu strategis, perumusan visi dan misi, perumusan tujuan dan sasaran, perumusan strategi dan arah kebijakan, hingga penyusunan program SKPD dan lintas SKPD dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan indikatif. c. Penyusunan rancangan RPJMD Penyusunan rancangan dilakukan berdasarkan verifikasi dan integrasi seluruh Renstra SKPD dengan rancangan awal RPJMD menjadi rancangan RPJMD. d. Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Merupakan forum musyawarah antara para pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati rancangan RPJMD Kota Mataram. Tujuan Musrenbang RPJMD untuk mendapatkan masukan dan komitmen para pemangku kepentingan pembangunan daerah sebagai bahan

penyempurnaan rancangan RPJMD Kota Mataram menjadi rancangan akhir RPJMD Kota Mataram. e. Perumusan rancangan akhir RPJMD Perumusan rancangan akhir dilakukan berdasarkan berita acara

kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD. Rancangan akhir RPJMD yang telah disempurnakan berdasarkan kesepakatan hasil Musrenbang RPJMD, selanjutnya dibahas dengan seluruh kepala SKPD untuk memastikan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-2

bahwa program pembangunan jangka menengah terkait dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing telah disempurnakan dengan kesepakatan hasil Musrenbang dan ditampung dalam rancangan akhir RPJMD. Rancangan akhir RPJMD Kota Mataram diajukan dan dikonsultasikan kepada Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat. f. Penetapan peraturan daerah tentang RPJMD melalui Mekanisme

pembahasan dan penetapan rancangan peraturan daerah tentang RPJMD Kota Mataram 20112015 dengan DPRD sesuai dengan ketentuan perundang-undangan menjadi peraturan daerah tentang RPJMD Kota Mataram 20112015. Dalam penyusunan RPJMD Kota Mataram 20112015 dilakukan dengan beberapa pendekatan sebagai berikut : a. Pendekatan Teknokratis Pendekatan teknokratis dalam perencanaan pembangunan daerah

menggunakan metoda dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Metode ini merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan data dan informasi yang akurat, serta dapat dipertanggungjawabkan dengan kerangka manajemen strategis dan berbasis kinerja. b. Pendekatan Politis Pendekatan politis merupakan pendekatan yang ditawarkan oleh calon kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih pada saat kampanye melalui penerjemahan yang tepat dan sistematis atas visi, misi, dan program pembangunan serta pembahasan dengan DPRD dalam penetapan peraturan daerah tentang RPJMD Kota Mataram 20112015. c. Pendekatan Top Down dan Bottom Up Hasil dari pendekatan bottom up melalui penjaringan aspirasi masyarakat bersama stakeholder dan Musrenbang RPJMD serta pendekatan top down dengan penyelarasan pada dokumen perencanaan provinsi dan nasional sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional (dan provinsi) dengan rencana pembangunan daerah Kota Mataram.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 disusun sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja

Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik

pemerintah, masyarakat dan dunia usaha di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang berkesinambungan. RPJMD ini sekaligus merupakan acuan penentuan pilihan-pilihan program kegiatan tahunan daerah yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) secara berjenjang. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 disusun dengan maksud sebagai berikut: 1. Menetapkan Visi, Misi, dan Program pembangunan daerah jangka menengah; 2. Menetapkan pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENSTRA-SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dan perencanaan penganggaran; 3. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota; 4. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan DPRD dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan yang akan dibiayai dari APBD Kota, APBD Provinsi maupun APBN;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-4

5.

Menyediakan tolok ukur sebagai standar dalam mengevaluasi kinerja tahunan setiap satuan kerja perangkat daerah;

6.

Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah;

7.

Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah kota dan DPRD dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur;

8.

Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah kota dan DPRD untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun;

9.

Menjabarkan kondisi kekinian, hambatan dan tantangan dalam capaian kinerja lima tahun berikutnya. Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 adalah: 1. 2. Menjabarkan visi, misi, dan program prioritas kepala daerah terpilih. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan serta mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu dengan perencanaan pembangunan nasional. 3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. 4. Menjaga kesinambungan dan kesatuan arah antara Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram.

1.3.

LANDASAN HUKUM Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) 2011-2015 Kota Mataram mengacu pada peraturan perundangundangan sebagai rujukan, yakni antara lain: 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-5

3. 4.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

5.

Undang-Undang Keuangan Negara;

Nomor

15

Tahun

2004

tentang

Perbendaharaan

6.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

7.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004;

8.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

9.

Peraturan Pemerintah Nomor

56 Tahun 2001 tentang Pelaporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Stndar Pelayanan Minimal; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2005 tentang Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada

Masyarakat; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-6

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana

Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2008 tentang Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 21. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025; 22. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2013; 23. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2009-2029; 24. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram; 25. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram; 26. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-7

1.4.

HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA Hubungan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Mataram 20112015 dengan dokumen perencanaan lainnya memiliki keterkaitan vertikal dan horisontal sebagai berikut: 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Mataram 20112015 merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional dengan mengacu kepada RPJP Nasional Tahun 2005-2025, Mataram RPJPD Provinsi NTB Tahun 20052025 dan RPJPD Kota 20052025. Selain itu mengacu pula pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 20092013. 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 20112015 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD untuk jangka waktu lima tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram yang merupakan rencana kerja tahunan.

Sumber: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-8

3.

Perencanaan makro selanjutnya diterjemahkan ke dalam perencanaan sektoral yang dikaitkan dengan perencanaan regional dan spasial. Berikut ini diagram alur yang memperlihatkan hubungan antara perencanaan makro, perencanaan regional, dan spasial.
Gambar 1.2. Hubungan antara Perencanaan Makro dan Sektoral PERENCANAAN MAKRO
SKPD Regulasi Pembiayaan Sumberdaya lokal Keperluan wilayah

PERENCANAAN SEKTORAL (Keterkaitan antarwilayah)

Spasial, Efektivitas kebijakan, Efisiensi sumberdaya, dan Kapasitas kelembagaan

PERENCANAAN REGIONAL (Keterkaitan antarsektor)

KESEJAHTERAAN, PELAYANAN, DAN DAYA SAING

Sumber:

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Penyusunan RPJMD Kota Mataram akan mempengaruhi perencanaan tata ruang kota. Visi dan Misi Walikota terpilih akan diterjemahkan ke dalam perencanaan spasial. Sehubungan dengan penyusunan RPJMD ini maka Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram yang sedang disusun saat ini harus diselaraskan dengan dokumen RPJMD. Hal ini dimaksudkan agar keselarasan perencanaan pembangunan lima tahun mendatang sesuai dengan rencana penataan ruang wilayah. Berikut ini diagram alur yang memperlihatkan kedudukan RTRW Kota Mataram dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I-9

Gambar 1.3 Kedudukan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RPJP NASIONAL RTRW NASIONAL RPJPD PROV. NTB RTRW PROV. NTB

RPJM NASIONAL

RPJMD PROV. NTB

RPJPD KOTA MATARAM


RTRW KOTA MATARAM

RPJMD KOTA MATARAM

Sumber: Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII BAB VIII BAB IX BAB X BAB XI PENDAHULUAN GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH PEDOMAN MASA TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

I - 10

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari dua pulau besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat terletak di Pulau Lombok. Awal terbentuknya Kota Mataram ditandai dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1978 tentang Pembentukan Kota Administratif Mataram. Kemudian berubah status menjadi Kotamadya Mataram berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 dengan luas wilayah 61,30 km (6.130 Ha). Pada 2007 Kota Mataram mengalami pemekaran wilayah dari tiga kecamatan dan 23 kelurahan menjadi enam kecamatan dan 50 kelurahan. Secara geografis Kota Mataram terletak pada posisi 116 o04 116o10 Bujur Timur, dan 08o33 08o38 Lintang Selatan dengan batasbatas wilayah: Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat Bagian Selatan Bagian Barat : : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat Selat Lombok

Wilayah Kota Mataram merupakan dataran rendah dan sedang, dan sebagian lain berada pada ketinggian 50 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Mataram adalah hamparan datar (75,9%). Daerah datar-landai berada di bagian barat serta agak tinggi-bergelombang di bagian timur.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 1

Hamparan wilayah dengan fisiografi datar di satu sisi mempunyai nilai positif, yakni pembangunan prasarana dan sarana secara fisik kurang mengalami hambatan teknis dan pembiayaan pembangunan relatif lebih murah. Di sisi lain dapat berimplikasi kurang baik diantaranya rawan terjadi genangan. Dari aspek geologi satuan batuan termuda di wilayah Kota Mataram adalah Qa Alluvium. Qa Alluvium yang terdiri dari kerakal, kerikil, pasir, lempung, gambut, dan pecahan koral. Kota Mataram termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat, yang merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda sebelah barat. Busur tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan melengkung mengitari Laut Banda. Kota Mataram sendiri tidak memiliki daerah pegunungan dengan timbulan kasar. Selain itu dalam aspek sumber daya air, Kota Mataram memiliki potensi air tanah (aquifer) yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat di beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayang-sayang. Kedalaman air tanah di Kota Mataram antara 57 meter, kecuali di beberapa lokasi, seperti: Cakranegara, Monjok dan Dasan Agung bagian utara kedalaman air tanah mencapai 15 meter. Disamping potensi air tanah (aquifer) tersebut, hingga saat ini kebutuhan air minum masih diakses dan disuplai dari mata air: Sarasuta, Ranget dan Saraswaka di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Kota Mataram dialiri empat sungai utama dan potensial sebagai sumber daya air, yaitu: Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Brenyok, dan Sungai Midang, yang hulunya berada di sekitar lereng Gunung Rinjani dan bermuara di Pantai Ampenan (Selat Lombok) yakni batas bagian barat wilayah Kota Mataram. Klimatologi Kota Mataram umumnya merupakan daerah yang beriklim tropis, musim hujan antara bulan Oktober sampai dengan bulan April dan sebaliknya adalah musim kemarau. Suhu udara rata-rata mencapai 26C dengan kelembaban udara rata-rata mencapai 80% per

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 2

tahun. Iklim tersebut juga dipengaruhi oleh perubahan angin (musim) sebanyak dua kali. Suhu udara Kota Mataram tidak berbeda jauh dengan suhu daerah tropis lainnya di Indonesia. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Oktober dengan temperatur 32,1 oC dan terendah pada bulan Agustus dengan temperatur 20,4oC, kelembaban maksimum 92% terjadi pada bulan Januari, April, Oktober dan November, sedangkan kelembaban minimum 67% terjadi pada bulan Oktober, rata-rata penyinaran matahari maksimum pada bulan Juli 83% dan kecepatan angin maksimum ratarata terjadi pada bulan Pebruari. Curah hujan rata-rata sebesar 1.256,66 mm/tahun, dan jumlah hari hujan relatif yakni 110 hari/tahun, curah hujan tertinggi tercatat pada bulan Desember sebesar 302 mm dan jumlah hari hujan terbanyak juga terjadi pada bulan Desember sebanyak 29 hari. Penggunaan lahan di Kota Mataram sampai 2009 didominasi oleh kawasan perumahan (37,74%) dan pertanian (47,00%). Dalam

perkembangannya berdasarkan data tahun 20082009 terjadi konversi lahan yang cukup besar mencapai sekitar 4.80 Ha/tahun untuk fungsi perumahan, perkantoran, pendidikan serta untuk pertokoan. Hal ini

tentunya terjadi dengan semakin pesatnya dinamika perkembangan dan pertumbuhan Kota yang berimplikasi pada penyesuaian terhadap

kebutuhan lahan untuk pengembangannya. Gambar 2.1 Komposisi Penggunaan Lahan di Kota Mataram Tahun 2009

Sumber: Dinas PU Kota Mataram, 2009

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 3

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah Dalam RTRW Nasional, Kota Mataram ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai pintu gerbang dan simpul utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional. Sementara, dalam RTRW Provinsi NTB, Kota Mataram ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Mataram Metro di bidang pertumbuhan ekonomi. Keberadaan Kota Mataram sebagai PKN dan KSP memiliki potensi yang sangat strategis dalam pengembangan wilayah kota. Secara kewilayahan Kota Mataram dibagi menjadi beberapa pusat pelayanan dengan fungsi utama adalah:
1.

Wilayah Ampenan berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan jasa serta pariwisata;

2.

Wilayah Mataram berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial, seperti pendidikan;

3.

Wilayah Cakranegara berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan dan pusat bisnis. Pusat-pusat pelayanan tersebut di atas dikembangkan sebagai pusat

bisnis skala kota dan regional, karena memiliki daya tarik yang tinggi terhadap perkembangan dan pertumbuhan kota. Kota Mataram memiliki beberapa kawasan strategis yang diharapkan mampu untuk mendorong pertumbuhan wilayah dan memiliki pengaruh yang sangat penting dan strategis terhadap pertumbuhan dan perkembangan wilayah baik dalam bidang ekonomi, sosial-budaya, dan/atau lingkungan. Kawasan

strategis wilayah kota berfungsi sebagai berikut:


1.

Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota;

2.

Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 4

wilayah kota yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kota bersangkutan;
3.

Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kota; dan

4.

Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kota. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi cepat

di Kota Mataram ditetapkan pada kawasan-kawasan yang dianggap memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh, yaitu: a) Kawasan strategis bidang pariwisata; Kawasan pariwisata biasanya akan membawa pada efek berganda (multiplier effects), sehingga mampu menghasilkan pemasukan bagi suatu wilayah. Kawasan strategis bidang pariwisata ditetapkan di beberapa lokasi berikut ini: 1. Kawasan eks. Bandar Udara Selaparang di Kelurahan Rembiga (Kecamatan Selaparang) dan Kelurahan Ampenan Utara (Kecamatan Ampenan) sebagai kawasan pariwisata dengan konsep MICE (Meetings, Incentives,

Conferences, and Exhibitions) yang berbasis lingkungan; 2. Kawasan Mayura yang terdiri dari Taman Mayura, Pura Meru, dan kolam pemandian Mayura di Kelurahan Mayura (Kecamatan Cakranegara); 3. Kawasan Udayana di Kelurahan Kebon Sari dan Kelurahan Pejarakan Karya (Kecamatan Ampenan); 4. Kawasan Mutiara Sekarbela di Kelurahan Pagesangan, Kelurahan

Pagesangan Barat (Kecamatan Mataram), dan Kelurahan Karang Pule (Kecamatan Sekarbela); 5. Kawasan Mapak yang terdiri dari pariwisata pantai, situs makam Loang Baloq, dan taman rekreasi, serta kawasan pengembangan pelabuhan wisata yang membentang dari Kelurahan Tanjung Karang hingga Kelurahan Jempong Baru (Kecamatan Sekarbela);

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 5

6. Kawasan Kota Tepian Air di Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan); 7. Kawasan Sayang-Sayang di Kelurahan Rembiga dan Kelurahan Sayangsayang (Kecamatan Sandubaya) sebagai kawasan pariwisata kuliner.

b)

Kawasan strategis bidang perdagangan dan jasa. Kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bidang perdagangan dan

jasa ditetapkan di lokasi berikut: 1. Pusat perdagangan Ampenan di Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan Ampenan Tengah, dan Kelurahan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan); 2. Pusat perdagangan grosir dan pusat bisnis Cakranegara di Kelurahan Cakranegara Barat, Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Mayura, Kelurahan Cakranegara Timur, dan Kelurahan Cakranegara Selatan; 3. Kawasan Bertais dan Kawasan Mandalika. c) Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya Kawasan strategis di bidang sosial budaya ditetapkan pada sebuah kawasan yang dianggap memiliki nilai historis maupun kegiatan-kegiatan budaya untuk tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya. Kawasan strategis ini juga merupakan aset wisata sejarah dan budaya yang dapat menunjukkan jati diri maupun penanda Kota Mataram. Kawasan-kawasan tersebut adalah: 1. 2. Kawasan Bintaro di Kelurahan Bintaro (Kecamatan Ampenan); Kawasan Makam Van Ham di Kelurahan Cilinaya (Kecamatan

Cakranegara); 3. 4. Kawasan Pusat Kajian Islam (Islamic Center) di Kelurahan Dasan Agung; Kawasan Kota Tua Ampenan di Kelurahan Ampenan Tengah dan Ampenan Selatan (Kecamatan Ampenan).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 6

d)

Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup di Kota Mataram adalah: 1. Kawasan konservasi di sepanjang Sungai Midang, Sungai Jangkok, Sungai Ancar, dan Sungai Brenyok; 2. 3. Kawasan konservasi sempadan pantai Selat Lombok sepanjang 8 - 9 km; Kawasan lindung di Kelurahan Pagutan Timur (Kecamatan Mataram) serta Kelurahan Sayang-sayang dan Selagalas (Kecamatan Sandubaya); 4. Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di tiap tanah pecatu yang terdapat di Kota Mataram.

2.1.3. Kerentanan Kota Mataram terhadap Bencana Secara umum Kota Mataram memiliki potensi rawan terhadap bencana, baik bencana alam maupun bencana lainnya. 1. Banjir Kondisi topografi Kota Mataram yang sebagian besar merupakan daerah datar-landai dan dilalui oleh empat sungai besar, menyebabkan tiap daerah aliran sungai tersebut menjadi daerah rawan longsor terutama di musim penghujan. Selain bencana longsor, beberapa titik di Kota

Mataram terutama di Kecamatan Sekarbela, Mataram, dan Cakranegara kerap terjadi genangan dan banjir. Genangan air ini, selain disebabkan oleh kondisi topografi yang cenderung datar, juga disebabkan oleh banyaknya saluran drainase yang tidak berfungsi secara optimal. Beralihnya fungsi dari saluran irigasi menjadi drainase/air buangan. 2. Gelombang Pasang dan Tsunami Wilayah-wilayah yang rentan terkena bencana gelombang pasang dan tsunami adalah wilayah yang dekat dengan pantai (Selat Lombok) atau dengan kata lain adalah kawasan pesisir. Wilayah-wilayah yang masuk dalam kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami adalah Kelurahan Bintaro, Kelurahan Ampenan Tengah, Kelurahan Banjar, Kelurahan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 7

Ampenan Selatan, Kelurahan Tanjung Karang Permai, Kelurahan Tanjung Karang, dan Kelurahan Jempong Baru. 3. Abrasi Pantai Abrasi pantai terjadi karena tergerusnya pantai oleh gelombang atau ombak tinggi pada waktu tertentu yang terus menerus. Hal ini dikarenakan pantai tidak memiliki penahan gelombang, sehingga mempercepat proses terjadinya abrasi pantai. Kawasan yang rawan abrasi pantai di Kota Mataram adalah wilayah pesisir yang telah disebutkan di atas. Salah satu dampak abrasi pantai adalah terjadinya intrusi air laut yang dapat mempengaruhi kondisi air tanah di wilayah Kota Mataram. 4. Gempa Bumi Gempa bumi merupakan fenomena alam yang waktu kejadiannya tidak bisa diprediksi. Kondisi tektonik di wilayah Provinsi NTB, khususnya Kota Mataram merupakan jalur tumbukan lempeng Hindia-Australia dengan lempeng Euro-Asia menyebabkan wilayah ini memiliki ancaman

kegempaan yang potensial. Selain ini terdapat juga ancaman dari utara berupa patahan busur belakang. Kedalaman pusat gempa di wilayah Kota Mataram dan sekitarnya adalah sekitar 50 km. 2.1.4. Demografi Kota Mataram memiliki luas wilayah terkecil di Provinsi Nusa Tenggara Barat, namun dihuni oleh jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk tersebut dapat menjadi potensi tenaga kerja sebagai modal pembangunan di segala bidang. Jumlah penduduk Kota Mataram sesuai data BPS Kota Mataram, 2009 sebanyak 375.506 jiwa dengan perbandingan jumlah penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan (rasio jenis kelamin) sebesar 0,97,

sedangkan tingkat kepadatan penduduknya mencapai 6.126 jiwa per kilometer persegi dengan laju pertumbuhan sebesar 3,66 persen.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 8

Tabel 2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kota Mataram Tahun 2009
Luas Daerah
2

Jumlah Penduduk Laki-laki (Jiwa) 3 37,521 22,819 33,302 33,253 29,815 28,611 185,321 Perempuan (Jiwa) 4 37,071 23,829 34,896 35,048 30,518 28,823 190,185

Kecamatan

(Km ) 1 2 Ampenan 9.46 Sekarbela 10.32 Mataram 10.76 Selaparang 10.77 Cakranegara 9.67 Sandubaya 10.32 Jumlah 61.3 Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

Jumlah Rumah Tangga (KK) 5 19,614 13,928 18,237 21,288 16,155 15,221 104,443

Kepadatan (Jiwa/ Km ) 6 7,885 4,520 6,338 6,342 6,239 5,565 6,126


2

Perkembangan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kota Mataram dari 2005-2009 menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. Hal tersebut tidak lepas dari selain adanya pertumbuhan penduduk alami juga karena adanya migrasi. Kedudukan dan fungsi Kota Mataram sebagai Ibukota Provinsi, pusat pemerintahan, pendidikan serta perdagangan dan jasa menjadi penyebab tingginya migrasi. Jumlah tenaga kerja di Kota Mataram secara umum meningkat baik di sektor formal maupun informal. Sebagai gambaran, pada 2009 jumlah penduduk usia kerja (di atas 15 tahun) sebesar 272.128 jiwa dengan jumlah angkatan kerja sebesar 8.561 jiwa. Berdasarkan data Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) setiap tahun meningkat sebesar 3,30% yang artinya dari seluruh jumlah penduduk usia produktif di Kota Mataram yang aktif secara ekonomi sebesar 3,30%.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 9

Tabel 2.2. Jumlah Pencari Kerja Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Tahun 2009
Pendidikan SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA D-I dan D-II D-III Perguruan Tinggi Jumlah
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

Laki-laki 9 58 953 30 156 798 2.004

Perempuan 6 12 672 19 270 876 1.855

Berdasarkan Hasil Survei Ekonomi Daerah Kota Mataram 2009, tingkat partisipasi angkatan kerja Kota Mataram sebesar 57,25%, yang artinya dari jumlah penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi sebesar 57,25%.

Selanjutnya selama kurun waktu empat tahun terakhir, jumlah pencari kerja dengan jenjang pendidikan SMA/SMK/MA menduduki tempat tertinggi yang kemudian disusul oleh lulusan Perguruan Tinggi dan D-III. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2 Gambar 2.2. Jumlah Pencari Kerja Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Mataram Tahun 2006 s/d 2009

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 10

Tabel 2.3 Kondisi Ketenagakerjaan di Kota Mataram Tahun 2009


No. 1 1 2 Komponen 2 Penduduk Seluruh Angkatan Kerja (15 Tahun ke atas) a. Bekerja b. Mencari Kerja c. Mempersiapkan Usaha d. Tidak mungkin mendapatkan pekerjaan e. Belum mulai bekerja f. Bersekolah g. Mengurus rumah tangga h. Lainnya 3 Tingkat partisipasi angkatan kerja a. Bekerja >= 35 jam b. Bekerja < 35 jam c. Bekerja < 15 jam d. Pengangguran terbuka
Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

Jumlah 3 375.506

% 4 100%

170.478 16.691 1.190 5.227 1.081 48.268 97.514 25.235

47.29% 4.63% 0.33% 1.45% 0.30% 13.38 % 27.05% 7.00%

88.587 109.302 40.087 26.821

59,5% 40,5% 11.12% 7.44%

2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Kinerja pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat selama

merupakan gambaran dan hasil

dari pelaksanaan pembangunan

periode tertentu terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat yang mencakup kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, seni budaya dan olahraga. Hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan pada aspek kesejahteraan masyarakat selama periode 2005-2009 diuraikan sebagai berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 11

2.2.1

Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram pada 2009 ditunjukkan oleh

pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000, yang mengalami kenaikan dari 7,76 persen pada 2008 menjadi 8,47 persen pada 2009. Tabel 2.4.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2005-2009
Lapangan Usaha 1 Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Jumlah 2005 Rp 2 117.499,11 1.769,84 224.201,33 21.603,08 159.064,11 440.162,05 % 3 5,08 0,08 9,70 0,93 6,88 19,04 2006 Rp 4 132.708,43 1.839,65 255.300,32 25.632,15 179.971,52 508.032,73 % 5 4,99 0,07 9,59 0,96 6,76 19,09 2007 Rp 6 148.881,61 1.750,65 306.341,31 32.651,07 217.142,83 587.897,99 % 7 4,84 0,06 9,95 1,06 7,05 19,10 2008 Rp 8 164.891,34 1.420,30 366.763,72 40.374,79 276.117,54 710.506,66 % 9 4,55 0,04 10,12 1,11 7,62 19,60 Rp 10 173.741,72 895,85 430.190,96 47.488,46 346.163,59 825.078,54 2009 % 11 4,20 0,02 10,39 1,15 8,36 19,93

731.795,79

31,65

846.886,81

31,81

962.659,52

31,27

1.101.329,59

30,39

1.192.868,40

28,81

337.798,24

14,61

398.346,58

14,96

464.163,26

15,08

552.271,19

15,24

634.041,99

15,31

278.321,67 2.312.215,22

12,04 100

313.221,72 2.661.939,91

11,77 100

356.706,29 3.078.194,53

11,59 100

410.662,71 3.624.337,84

11,33 100

489.883,15 4.140.352,66

11,83 100

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 12

Gambar 2.3. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2009

Pertumbuhan

riil

sektoral

2009

mengalami

fluktuasi

dari

tahun

sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor keuangan sebesar 8,40 persen dengan peranannya terhadap PDRB 15,31 persen. Sektor

pertambangan dan penggalian mengalami penurunan paling tinggi yaitu minus 42,00 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi memberikan sumbangan tertinggi terhadap ekonomi yaitu sebesar 27,09 persen dengan laju

pertumbuhan sebesar 6,49 persen. Sektor Perdagangan dan Perhotelan yang juga merupakan sektor yang dominan memberikan sumbangan yang berarti bagi perekonomian sebesar 18,87 persen dengan pertumbuhan riil sebesar 10,38 persen. Sektor Industri Pengolahan meskipun dengan pertumbuhan 11,20 persen masih mempunyai peranan yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi karena mampu memberikan andil sebesar 12,23 persen.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 13

Tabel 2.5. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha di Kota Mataram Tahun 2005-2009

Lapangan Usaha 1 Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air Bersih Bangunan Perdagangan Hotel & Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa

2005 Rp 2 78.224,56 1.259,02 172.850,80 11.405,06 116.931,59 275.202,70 408.537,08 % 3 5,24 0,08 11,59 0,76 7,84 18,45 27,39

2006 Rp 4 81.723,57 1.246,12 186.177,60 12.549,11 127.445,43 297.050,57 443.014,61 % 5 5,08 0,08 11,57 0,78 7,92 18,46 27,53 Rp 6

2007 % 7 4,85 0,06 11,81 0,77 8,16 18,31 28,04 Rp 8

2008 % 9 4,56 0,04 11,93 0,77 8,53 18,55 27,59 Rp 10

2009 % 11 4,22 0,02 12,23 0,76 9,09 18,87 27,09

84.127,34 1.097,46 205.056,00 13.373,53 141.681,08 317.888,93 486.903,60

85.261,08 816,40 223.162,45 14.362,85 159.674,58 347.069,32 516.306,21

85.619,41 473,51 248.156,64 15.512,74 184.583,82 383.095,82 549.819,28

235.116,99

15,76

260.204,16

16,17

278.481,01

16,04

307.676,60

16,44

333.532,18

16,43

192.273,11 1.491.800,91

12,89 100,00

199.581,03 1.608.992,20

12,40 100,00

207.764,77 1.736.373,72

11,97 100,00

216.870,51 1.871.200,00

11,59 100,00

228.868,58 2.029.661,98

11,28 100,00

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

Gambar 2.4. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 14

Data-data terakhir ini menandai konsistensi pertumbuhan ekonomi Kota Mataram pada periode 2006-2009 yang berkisar antara 7-8 % per tahun. Pertumbuhan ekonomi yang positif ini dalam prakteknya dapat dilihat dengan meningkatnya pendirian supermarket, pusat perbelanjaan, aktivitas transportasi dan pembangunan perumahan di segala penjuru wilayah Kota Mataram. Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram juga mampu meningkatkan geliat kegiatan pembangunan dan mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi pada tingkatan yang relatif tinggi di berbagai bidang termasuk peningkatan jumlah produksi barang dan jasa di Kota Mataram . Tabel 2.6. PDRB Per Kapita Kota Mataram ADH Berlaku dan ADH Konstan Tahun 2000 Tahun 2005-2009
URAIAN 1 A ADH BERLAKU PDRB Pendapatan Regional PDRB Per Kapita Pendapatan Regional Per Kapita B ADH KONSTAN 2000 PDRB Pendapatan Regional PDRB Per Kapita Pendapatan Regional Per Kapita 1.491.800,91 1.391.015,54 4.181.665,75 3.899.154,42 1.608.992,20 1.501.845,58 4.555.689,79 4.252.315,60 1.736.373,72 1.623.467,38 4.875.523,25 4.558.496,14 1.871.200,00 1.746.852,68 5.165.593,26 4.822.322,81 2.029.661,98 1.898.854,78 5.405.138,63 5.056.789,46 2.312.215,22 2.155.221,65 6.481.368,41 6.041.299,88 2.661.939,91 2.488.275,57 7.536.998,97 7.045.286,93 3.078.194,54 2.890.268,29 8.643.190,60 8.115.516,86 3.624.337,84 3.403.069,10 10.005.266,74 9.394.437,16 4.140.352,68 3.879.666,86 11.026.062,65 10.331.837,20 2005 2 2006 3 2007 4 2008 5 2009 6

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

2.2.2 Laju Inflasi


Tingginya pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada melonjaknya tingkat

inflasi di Kota Mataram, hal Ini perlu diwaspadai karena laju inflasi yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan besaran pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram. Ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kenaikan harga

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 15

yang dapat mengurangi pendapatan riil penduduk Kota Mataram secara keseluruhan. Tabel 2.7. Pertumbuhan PDRB dan Laju Inflasi di Kota Mataram Tahun 2005-2009
No. 1 1. 2. Uraian 2 Pertumbuhan PDRB Laju Inflasi 2005 3 7,77% 13,26% 2006 4 7,86 % 4,17% 2007 5 7,92 % 8,76 % 2008 6 7,76 % 13,29 % 2009 7 8,47% 3,34%

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010

Sebagai ibukota provinsi yang merupakan barometer pembangunan NTB, isu-isu strategis yang dihadapi dalam pembangunan di Kota Mataram antara lain meningkatnya jumlah permukiman kumuh, jumlah penduduk miskin, penurunan daya dukung lingkungan, kapital akses khususnya bagi pelaku ekonomi lemah, penguasaan teknologi produksi serta terbatasnya potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan. Namun demikian suasana kondusif Kota Mataram sedikitnya telah menunjukkan perubahan sehingga pertumbuhan ekonomi semakin baik dan memiliki peluang yang strategis untuk makin berkembang.

2.2.3

Fokus Kesejahteraan Sosial Pembangunan pada fokus kesejahteraan sosial meliputi indikator angka

melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, angka partisipasi murni, angka kelangsungan hidup bayi, angka usia harapan hidup, persentase penduduk yang memiliki lahan, dan rasio penduduk yang bekerja. Kinerja pembangunan kesejahteraan sosial Kota Mataram periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagai berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 16

1.

Pendidikan Pembangunan pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia. Sasarannya adalah terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas melalui peningkatan mutu pendidikan, perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi semua masyarakat, tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan, serta tercukupinya sarana dan prasarana pendidikan. Beberapa indikator keberhasilan pembangunan bidang pendidikan dapat dilihat dari Angka Melek Huruf (AMH), Rata Lama Sekolah, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Pendidikan yang ditamatkan. APK adalah persentase anak usia sekolah yang memperoleh kesempatan pendidikan. APK SMP dan SMA mulai tahun 2008-2010 sudah di atas 100 %.

Tabel 2.8 Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator Pendidikan


No. 1. 2. 3. Uraian Angka Melek Huruf Rata Lama sekolah Angka Partisipasi Kasar - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Murni - SD/MI/Paket A - SMP/MTs/Paket B - SMA/SMK/MA/Paket C Angka Pendidikan yang ditamatkan Tahun 2006 91,80% 8,40 108,30 94,04 69,75 94,82 72,12 54,15 91,22% 2007 91,80% 9,05 105,67 96,21 72,28 96,06 74,31 52,39 94,35% 2008 92% 9,05 107,45 101,18 75,46 96,38 72,93 57,43 96,35% 2009 95,50% 9,2 108,36 101,94 100,28 95,86 77,48 71,32 96,51% 2010 95,50% 9,50 108,98 101,66 101,64 97,50 76,64 71,79 96,51%

4.

5.

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010

Angka pendidikan yang ditamatkan belum dapat menjangkau 100%, hal ini menunjukkan bahwa masih adanya peserta didik yang belum dapat menuntaskan pendidikannya. Namun selama periode 2005-2010 angka

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 17

pendidikan yang ditamatkan mengalami peningkatan dari 91,22% pada 2005 menjadi 96,51% pada 2009.

2.

Kesehatan Derajat kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkan

adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang kesehatan, antara lain: angka kematian bayi, umur harapan hidup, dan prevalensi gizi buruk. Tabel 2.9 Kinerja Pembangunan Kesejahteraan Sosial Indikator Kesehatan
No Uraian 2005 42,89 2006 42,00 64,7 3,60% Tahun 2007 41,58 64,9 2,71% 2008 41,25 65,66 1,51% 2009 65,15 -

1. Angka Kematian Bayi (AKB) per / 1000 kelahiran hidup 2. Umur Harapan Hidup (UHH) 3. Prevalensi Gizi buruk

7,20%

Sumber : Data Olahan Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2010

Derajat kesehatan masyarakat selama lima tahun terakhir menunjukkan adanya peningkatan, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator bidang kesehatan, dimana angka kematian bayi selama empat tahun mengalami penurunan dari 42,89 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 41,25 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2008, hal ini menunjukkan adanya peningkatan pelayanan kesehatan. Umur Harapan Hidup Kota Mataram di Kota Mataram sebesar 65.66. Selama kurun lima tahun terakhir prevalensi gizi buruk

mengalami penurunan dari tahun 2005 sebesar 7,20 % menjadi 1,51 % Tahun 2008.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 18

3.

Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Kota Mataram selama periode 2005-2009

mengalami kecenderungan fluktuatif. Berdasarkan hasil rekapitulasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Mataram pada 2006 jumlah penduduk miskin sebanyak 21.043 kepala keluarga, meningkat menjadi sebanyak 25.686 kepala keluarga pada 2007, dan dua tahun terakhir menjadi 37.043 kepala keluarga.

Tabel 2.10 Persentase Penduduk Miskin


Uraian Penduduk Miskin (KK) Jml Penduduk % 2005 356,748 0.00% 2006 21,043 356,748 5.90% Tahun 2007 25,686 356,141 7.21% 2008 37,043 362,243 10.23% 2009 37,043 375,506 9.86%

Sumber : Bappeda Kota Mataram, 2010.

Rasio penduduk miskin pada 2008 sebesar 10,23% dan pada 2009 sebesar 9,86%. Hal ini menunjukkan adanya penurunan rasio penduduk miskin sebesar 1,34%. Penurunan dimaksud karena adanya berbagai intervensi program penanggulangan kemiskinan di Kota Mataram yang langsung menyentuh ke masyarakat yang didukung pola identifikasi dan verifikasi penduduk miskin yang mendekati kondisi riil.

4.

Kepemilikan tanah Sampai 2009, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Mataram telah

menerbitkan 3.304 sertifikat hak atas tanah, sebanyak 2.995 sertifikat berupa hak milik atau sekitar 88% dari keseluruhan sertifikat yang diterbitkan. Sementara sertifikat hak guna bangunan yang diterbitkan sebanyak 304 sertifikat dan lima sertifikat hak pakai.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 19

5.

Kesempatan Kerja Angka kesempatan kerja dapat dihitung dari jumlah penduduk yang

bekerja dibanding dengan angkatan kerja dalam satu wilayah. Rasio penduduk yang bekerja mengalami penurunan dari 93,10% pada 2005 menjadi 89,22% pada 2009, seperti terlihat pada Tabel 2.11. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang bekerja dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi dibanding dengan jumlah angkatan kerja. Namun rasionya masih terjadi peningkatan pada 2009 sebesar 89,22%, hal ini tentunya akan berpengaruh pada tingkat pengangguran di Kota Mataram. Tabel 2.11 Rasio Penduduk Bekerja
Uraian Penduduk yang Bekerja Angkatan Kerja Rasio 2005 332,145 356,748 93.10% Tahun 2006 2007 245,799 268,040 356,748 356,141 68.90% 75.26% 2008 212,265 362,243 58.60% 2009 335,026 375,506 89.22%

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi Kota Mataram, 2010

6.

Angka Kriminalitas Dari tabel Angka Kriminalitas selama lima tahun terakhir berfluktuasi.

Rasio tindak kriminal tersebut menunjukkan kondisi keamanan di Kota Mataram masih mengalami fluktuasi, sebagaimana uraikan pada tabel berikut:

Tabel 2.12 Rasio Tindak Kriminal

Uraian Jumlah Kriminal Jumlah Penduduk Rasio

2005 2,334 356,748 6.54

2006 2,262 356,748 6.34

Tahun 2007 4,682 356,141 13.15

2008 5,993 362,243 16.54

2009 4,186 375,506 11.15

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 20

2.2.4

Fokus Seni dan Budaya. Jumlah grup kesenian dan gedung kesenian di Kota Mataram

berfluktuasi dari tahun ke tahun sebagaimana diuraikan dalam berikut: Tabel 2.13 Rasio Grup Kesenian
Uraian Juml Grup Kesenian Juml Penduduk
Rasio/10.000 penduduk

2005 197 356,748 5.52

2006 192 356,748 5.38

Tahun 2007 189 356,141 5.31

2008 184 362,243 5.08

2009 198 375,506 5.27

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2010

Tabel 2.14 Rasio Gedung Kesenian

Uraian Juml Gedung Kesenian Juml Penduduk Rasio/10.000 penduduk

2005 3 356,748 0.08

2006 3 356,748 0.08

Tahun 2007 3 356,141 0.08

2008 3 362,243 0.08

2009 3 375,506 0.08

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, 2010

Sementara itu kondisi jumlah klub olah raga selama tiga tahun (2007 2009) tidak mengalami penambahan yaitu tetap sebanyak 25 klub. Begitu pula jumlah lapangan olah raga tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan atau tetap, yaitu 9 buah. Hal ini menunjukkan bahwa budaya olah raga di kalangan masyarakat masih rendah. Ketersediaan lahan olahraga untuk menunjang minat masyarakat dalam berolahraga perlu ditingkatkan. Berikut gambaran perkembangan klub dan sarana prasarana olahraga seperti tabel di bawah ini :

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 21

Tabel 2.15 Rasio Klub Olah Raga


Uraian Juml Klub Olah Raga Juml Penduduk Rasio/10.000 penduduk 2005 23 346,783 0.66 2006 24 353,183 0.68 Tahun 2007 25 356,141 0.70 2008 25 362,243 0.69 2009 25 375,506 0.67

Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010

Tabel 2.16 Rasio Gedung Olah Raga

Uraian Juml Lapangan olahraga Juml Penduduk Rasio/10.000 penduduk

2005 9 346,783 0.26

2006 9 353,183 0.25

Tahun 2007 9 356,141 0.25

2008 9 362,243 0.25

2009 9 375,506 0.24

Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010.

2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM 2.3.1. Fokus layanan urusan wajib 1. Pendidikan Pembangunan pendidikan di Kota Mataram merupakan proses panjang untuk meningkatkan daya saing masyarakat Kota Mataram. Berbagai terobosan program dan kegiatan dilaksanakan sampai dengan 2010 telah memberikan hasil yang menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mataram yang semakin meningkat setiap tahunnya. IPM merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan masyarakat yang dianggap sangat mendasar yaitu bidang kesehatan yang diukur dengan angka harapan hidup, bidang pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah serta ekonomi yang diukur dengan paritas daya beli. Berdasarkan hasil perhitungan IPM oleh

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 22

BPS, terlihat bahwa status pembangunan masyarakat di Kota Mataram pada 2009 sudah mencapai tingkat menengah atas sebesar 71,82 atau naik sebesar 0.41 poin dengan menduduki peringkat ke-1 dari kabupaten/kota lain di NTB.

Tabel 2.17 Indeks Pembangunan Manusia Kota Mataram


Uraian Angka Harapan Hidup (AHH) Angka Melek Huruf (AMH) Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Paritas Daya Beli IPM 2006 64,7 Tahun 91,8 % 8,4 Tahun 634,51 69,82 2007 65,19 Tahun 91,8 % 9,05 Tahun 636,28 70,71 2008 65,66 Tahun 92,0 % 9,05 Tahun 641,94 71,41 2009 66,15 Tahun 95,5 % 9,2 Tahun 642,170 71,82

Sumber : Buku IPM Kota Mataram, 2009.

Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas sampai dengan 2010 mencapai 9,5 tahun. Angka Melek Huruf penduduk usia 15 tahun ke atas sekitar 95,5%. Angka Partisipasi Sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun mencapai 106,66%, usia 13-15 tahun 104,89% dan APS 16-18 tahun 78,1% (Data Dikpora Kota Mataram, 2010). Selama kurun waktu 2006 2010 upaya penyediaan layanan pendidikan pada jenjang SD/MI/Paket A sampai dengan jenjang SMA/MA/SMK/Paket C telah menunjukkan peningkatan. APK SD/MI/Paket A pada 2006 adalah

108,30, pada 2010 terjadi peningkatan menjadi 108,98. Sementara Angka Partisipasi Kasar (APK) pada jenjang SMP/MTs/Paket B meningkat dari 94,04 pada 2006 menjadi 101,66 pada 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 23

Tabel 2.18 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pendidikan


TAHUN 2008

NO 1

INDIKATOR PENDIDIKAN DASAR a. Angka Partisipasi Sekolah - APK SD/MI/Paket A - APM SD/MI/Paket A - APK SMP/MTs/Paket B - APM SMP/MTs/Paket B b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah SD/MI SMP/MTs c. Rasio guru:murid SD SMP d. Rasio guru (PNS):murid SD SMP e. Rasio murid per kelas rata-rata SD SMP SDN SMPN PENDIDIKAN MENENGAH a. Angka Partisipasi Sekolah - APK SMA/MA/SMK/Paket C - APM SMA/MA/SMK/Paket C b. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah c. Rasio guru:murid SMA SMK c. Rasio guru PNS:murid SMA SMK d. Rasio murid per kelas rata-rata SMA SMK SMAN SMKN e. Penduduk usia > 15 tahun yang buta huruf Fasilitas pendidikan Sekolah SD dalam kondisi baik Sekolah SMP dalam kondisi baik Sekolah SMA/SMK dalam kondisi baik

2006

2007

2009

2010

108,30 94,82 94,04 72,12

105,67 96,06 96,21 74,31

107,45 96,38 101,18 72,93

108,36 95,86 101,94 77,48

108,98 97,50 101,66 76,64

1 : 253 1 : 425 1 : 24 1 : 15 1 : 31 1 : 28 1 : 36 1 : 38 1 : 36 1 : 41

1 : 250 1 : 405 1 : 23 1 : 15 1 : 31 1 : 27 1 : 37 1 : 38 1 : 37 1 : 40

1 : 245 1 : 409 1 : 22 1 : 15 1 : 30 1 : 24 1 : 35 1 : 37 1 : 38 1 : 39

1 : 242 1 : 399 1 : 20 1 : 15 1 : 30 1 : 25 1 : 34 1 : 36 1 : 36 1 : 38

1 : 240 1 : 396 1 : 20 1 : 15 1 : 30 1 : 25 1 : 33 1 : 33 1 : 35 1 : 37

69,75 54,15 1 : 442

72,28 52,39 1 : 447

75,46 57,43 1 : 423

100,28 71,32 1 : 387

101,64 71,79 1 : 377

1:12 1:10 1:32 1:19 1 : 37 1 : 32 1 : 39 1 : 34 4.122 84% 93% 95%

1 : 13 1:10 1:29 1:18 1 : 37 1 : 33 1 : 39 1 : 33 3.773 86% 82% 93%

1 : 13 1:10 1:27 1:17 1 : 38 1 : 32 1 : 39 1 : 35 2.011 92% 89% 98%

1:12 1:10 1:26 1:20 1 : 35 1 : 32 1 : 39 1 : 33 19.249 89% 89% 97%

1:12 1:10 1:26 1:19 1 : 35 1 : 31 1 : 37 1 : 32 19.249 93% 88% 96%

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 24

PAUD a. Jumlah siswa TK/RA 5.729 b. APK PAUD 30,73 Angka putus Sekolah 5 a. SD/MI 0,1 b. SMP/MTs 0,7 c. SMA/MA/SMK 0,8 SD/MI 57 SMP/MTs 131 SMA/MA/SMK 135 6. Angka Kelulusan a. SD/MI 100 b. SMP/MTs 99,25 c. SMA/MA/SMK 98,70 Angka melanjutkan 7 a. dari SD/MI ke SMP/MTs 104,79 b. dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK 104,87 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/DIV 8 58,07 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2010. 4

5.759 30,62 0,1 0,8 1,3 48 152 244 99,99 85,30 85,03 105,13 100,19 60,6

5.977 31,47 0,1 0,4 0,3 24 89 60 99,43 81,48 89,42 106,86 162,02 63,68

6.323 36,25 0,1 0,3 0,6 27 56 110 100 76,22 73,02 108,08 117,42 65,37

6.315 40,19 0,1 0,3 0,6 18 32 229 100 99,95 99,83 92,36 129,92 74,87

PAUD dilaksanakan melalui jalur formal di Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA), serta melalui jalur pendidikan non formal dalam bentuk Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), maupun Satuan PAUD Sejenis. Pada 2009 jumlah TK/RA negeri sebanyak 3 lembaga, TK/RA swasta sebanyak 108 lembaga. Jumlah KB-TPA baik yang dikelola oleh swasta maupun oleh masyarakat sebanyak 6 lembaga TPA, 97 lembaga KB, 15 lembaga SPS, dan Taman Pendidikan Quran sebanyak 136 lembaga. Pada jenjang SD/MI/SDLB/Paket A terjadi peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) dari 108,30% pada 2006 menjadi 108,98% pada 2010. Demikian pula Angka Partisipasi Murni (APM) naik dari 94,82% pada 2006 menjadi 97,50% pada 2010. Pada jenjang SMP/MTs/SMPLB/Paket B, APK meningkat dari 94,04% pada 2006 menjadi 101,66% pada 2010 dan Angka Partisipasi Murni (APM) naik dari 72,12% pada 2006 menjadi 76,64% pada 2010. APK SMA/SMK/MA/SMALB/Paket C mengalami peningkatan, yaitu 69,75% pada 2006 menjadi 101,64% pada 2010. Pada 2009 di Kota Mataram terdapat SD/MI sebanyak 175, yang terdiri dari 143 SD Negeri dan 13 SD Swasta, tiga MI Negeri, dan 16 MI Swasta. Pendidikan SMP/MTs sebanyak 59 yang terdiri dari 23 SMP Negeri, lima SMP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 25

Terbuka, dan 12 SMP Swasta, tiga MTs Negeri dan 17 MTs Swasta. Pada 2009/2010 di Kota Mataram terdapat 53 pendidikan SMA/SMK/MA yang terdiri dari delapan SMA Negeri, 16 SMA swasta, delapan SMK Negeri, 10 SMK swasta, dua MA Negeri dan sembilan MA Swasta. Tingkat partisipasi penduduk usia 16-18 Tahun dalam mengikuti pendidikan menengah masih belum memenuhi rasio yang diinginkan 60:40 antara siswa SMK:SMA, meski rasionya dari tahun ke tahun terus meningkat, yaitu dari 33:67 pada 2005 menjadi 39:61 pada 2009. Program pendidikan nonformal dan informal juga menunjukkan

peningkatan hasil yang menggembirakan. Tingkat literasi penduduk usia lebih dari 15 tahun meningkat dari 89,79% pada 2005 menjadi 92% pada 2009. Layanan pendidikan non formal dan informal baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat sudah cukup memadai. Hal ini bisa dilihat dari segi ketersediaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan Kelompok Belajar Usaha (KBU). Pada 2009 ada 46 lembaga PKBM, 62 lembaga KBU, 22 lembaga TBM, yang terdiri dari peserta Kelompok Belajar Paket A sebanyak 132 orang, Paket B sebanyak 496 orang, dan Paket C sebanyak 443 orang, 375 warga pendidikan kecakapan hidup (PKH), sedangkan warga belajar Keaksaraan Fungsional sebanyak 16.657 orang. Walaupun ketersediaan layanan pendidikan keaksaraan sudah

memadai, tetapi penyebarannya belum merata. Salah satu faktor yang terpenting dalam mempengaruhi kualitas pendidikan adalah ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan. Sampai dengan 2009 terdapat sekitar 4.835 guru, terdiri dari 3.237 guru negeri dan 1.598 guru non PNS terdiri dari guru bantu, guru honor daerah dan honor sekolah dari jenjang pendidikan TK hingga pendidikan menengah, baik pada sekolah negeri maupun swasta. Kualifikasi pendidik ditinjau dari kualifikasi pendidikan menunjukkan keragaman. Pada jenjang TK dan SD pendidik dengan kualifikasi sarjana (S1) persentasenya masih sangat kecil. Sebagian besar pendidik pada TK adalah mereka yang berpendidikan SMA, sedangkan untuk

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 26

SD mayoritas pendidikan berlatar belakang D2 dan S1. Ijazah pendidik pada SMP, SMA dan SMK dengan latar belakang S1 lebih dari 80%. Tabel 2.19 Kualifikasi Tenaga Pendidik di Kota Mataram Tahun 2009
No. 1 2 3 4 5 Jenjang Pendidikan Jumlah Guru SMA (%) D1 (%) 5,8 0,7 1,24 0 0,2 Ijazah Tertinggi D3 Sarjana D2 (%) (%) (%) 20 4,7 20 41,3 3,7 37 1,07 7,7 84,09 0 2,7 86,6 0,1 13,2 83,7 S2/S3 (%) 0,1 0,57 2,9 1,7

TK 430 49,5 SD 2107 17,5 SMP 1213 3,63 SMA 373 7,8 SMK 802 1 Jumlah 4835 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010.

Angka mengulang SD pada 2006 turun dari 2,63% menjadi 2,31% 2010, SMP menurun dari 1,37 menjadi 0,6%, SMA turun dari 0,45% menjadi 0,42%, dan SMK turun dari 3,72 menjadi 1,86%. Angka putus sekolah SD turun dari 0,1% pada 2006 menjadi 0,04% pada 2010, SMP dari 0,65% menjadi 0,15%, SMA dari 0,67% menjadi 1,22%, dan SMK dari 0,92% menjadi 1,14%. Dan angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs adalah 92,36% dan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK adalah 129,92%. Rasio siswa per guru untuk jenjang SD adalah 30, 25 pada jenjang SMP, 26 pada SMA, dan 19 untuk SMK. Adapun rasio siswa per kelas SD adalah 33, SMP adalah 33, SMA adalah 35 dan SMK adalah 31. Ini berarti bahwa rasio siswa per kelas masih di bawah ketentuan SPM kecuali SMK.

2. Kesehatan Upaya pembangunan kesehatan yang dilakukan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan angka kematian ibu dan bayi, menekan tingkat kesakitan penyakit menular, meningkatkan status gizi masyarakat terutama bayi dan balita serta

meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kesehatan di Kota Mataram selama

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 27

periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.20 Aspek Pelayanan Umum Dalam Bidang Kesehatan


No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Indikator Rasio Puskesmas per satuan penduduk Rasio Tenaga Medis per 100.000 penduduk Rasio Tenaga Keperawatan per 100.000 penduduk Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Cakupan kelurahan UCI Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi Visite Rate Tahun 2005 1:43.609 9,46 47,30 76.83% 82.61% 100% 90,21% 1,1 2006 1:44.594 10,93 49,61 83.51% 100% 100% 93,51% 1,13 2007 1:46.190 10,28 53,31 47,06% 86.63% 73.91% 100% 86,00% 97.70% 1,10 2008 1:45.280 11,04 53,28 95,12% 82.67% 100% 100% 87,54% 3,22% 88.69% 0,12 2009 1:41.723 53,99 61,52 40,27% 86.68% 82% 100% 94,00% 0,23% 77,54% 1,14

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2010

Dilihat dari indikator aspek pelayanan kesehatan, ada upaya penyediaan fasilitas kesehatan dari Tahun ke Tahun diarahkan untuk dapat meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat Kota Mataram.

3.

Pekerjaan Umum Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pekerjaan umum di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 28

Tabel 2.21 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pekerjaan Umum


No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 10.

Indikator
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Rasio jaringan irigasi Rasio tempat ibadah per satuan penduduk Persentase rumah tinggal bersanitasi Rasio TPU per satuan penduduk per 1000 penduduk Rasio pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Rasio rumah layak huni

Tahun 2005
89,20 31,24 1,58 75,16 31,67 3,00 0,14 0,43 -

2006
89,47 15,86 1,70 75,16 31,10 3,03 0,14 0,43 13,06 57,84

2007
89,69 31,66 1,68 73,95 30,84 3,00 0,15 0,44 50,04

2008
61,74 28,74 1,90 67,35 30,32 3,02 0,14 0,47 39,94

2009
64,96 23,75 1,96 71,83 29,25 3,02 0,73 0,47 39,94

Panjang jalan dilalui kendaraan Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar 11. Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat 13. Luas irigasi Kota dalam kondisi baik 14. Luas Kawasan Kumuh Luas Wilayah x100% Sumber : Data Olahan SKPD Terkait, 2010

10,02 29,47

10,02 29,47

7,16 29,47

1,70 32,87

1,31 30,42

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik selama lima tahun terakhir mengalami penurunan yang signifikan, dimana pada 2005 kondisi yang baik mencapai 89,20% dan pada 2009 hanya sebesar 64,96%.

4.

Perumahan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perumahan di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 29

Tabel 2.22 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perumahan


No. 1. Indikator Jumlah rumah tangga pengguna air bersih / jumlah seluruh rumah tangga x 100% Luas lingkungan permukiman kumuh/ Luas wilayah x 100% Jumlah rumah layak huni/ Jumlah seluruh rumah x 100% 2005 41,77 2006 41,89 Tahun 2007 42,88 2008 44,68 2009 45,47

2. 3.

29,47 0,14

29,47 0,14

29,47 0,15

32,87 0,14

30,42 0,73

Sumber : Dinas Tata Kota Kota Mataram, 2010

Rumah tangga pengguna air bersih meningkat sebesar 3,70% pada lima tahun terakhir. Sedangkan luas lingkungan pemukiman kumuh pada 20052007 sebesar 29,47% dan bertambah pada 2008 menjadi 32,87%. Pada 2009 menurun menjadi 30,42% seiring dengan masuknya program pemerintah untuk mengurangi lingkungan permukiman kumuh.

5.

Penataan Ruang Pada pelayanan urusan penataan ruang, bangunan yang memiliki Ijin

Mendirikan Bangunan (IMB) setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada 2005 bangunan yang memiliki IMB mencapai 49,73%. Persentase tersebut pada 2009 meningkat menjadi 55,01%.

6.

Perencanaan Pembangunan Daerah Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perencanaan

pembangunan daerah di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 30

Tabel 2.23 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penataan Ruang


No 1. Indikator Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA 2005 ada 2006 ada Tahun 2007 ada 2008 ada 2009 ada

2.

ada

ada

ada

ada

ada

3.

ada

ada

ada

ada

ada

Sumber : Bappeda Kota Mataram, 2010

7.

Perhubungan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perhubungan di Kota indikator

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

sebagaimana Tabel 25. Tabel 2.24 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perhubungan
No Indikator
1. 2. 3. 4. 5. Jumlah arus penumpang angkutan umum Rasio ijin trayek Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah Terminal Bis Jumlah angkutan darat / Jumlah penumpang angkutan darat x 100% Kepemilikan KIR angkutan umum Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Biaya pengujian kelayakan angkutan umum (Rupiah) Persentase Pemasangan Rambu-rambu

2005
625.864 0,119 1.151 1 0,10

2006
632.186 0,119 1.157 1 0,12

Tahun 2007
645.088 0,118 1.244 1 0,12

2008
679.040 0,118 1.271 1 0,12

2009
685.830 0,115 1.252 1 0,11

6. 7. 8. 9.

11.454 15 menit 30.000 1,5

11.511 15 menit 30.000 1,9

11.932 15 menit 30.000 1,9

13.401 15 menit 30.000 2,2

13.348 15 menit 30.000 1,9

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 31

Indikator pelayanan umum di bidang perhubungan selama lima tahun, secara umum, tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Hal tersebut terkait dengan tidak banyak berubahnya jumlah arus penumpang yang dilayani.

8.

Lingkungan Hidup Kinerja pembangunan pelayanan umum dalam bidang lingkungan hidup

di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.25 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Lingkungan Hidup


No 1. 2. 3. 4. 5. Indikator Persentase penanganan sampah Persentase Penduduk berakses air minum Persentase Luas pemukiman yang tertata Persentase Cakupan penghijauan Sumber Mata Air Persentase Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal. Persentase Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk Persentase Penegakan hukum lingkungan 2005 76,37 13,33 0 2006 76,54 13,33 0 Tahun 2007 76,27 59,66 13,33 100 2008 76,37 84,27 13,33 0 2009 76,19 81,29 37,24 13,33 0

6.

0,30 0

0,30 0

0,31 0

0,31 0

0,30 100

7.

Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kota Mataram, 2010

Dalam urusan lingkungan hidup, sampai dengan akhir 2009 cakupan penanganan persampahan mencapai 76,19% di 50 kelurahan. Adapun di bidang pelayanan air minum, penduduk yang memiliki akses air minum pada 2009 mencapai 81,29%.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 32

9.

Pertanahan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanahan di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.26 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pertanahan

No 1. 2. 3.

Indikator Jumlah sertifikat hak milik Jumlah sertifikat hak guna bangunan (HGB) Jumlah hak pakai

2005 -

2006 2.723 73 15

Tahun 2007 1.680 31 9

2008 2.995 304 5

2009 2.576 58 44

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Mataram, 2010

Indikator jumlah sertifikat hak milik di Kota Mataram pada 2006 mencapai 2.723 dan mengalami fluktuasi pada tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi juga pada penerbitan jumlah sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB), serta sertifikat hak pakai.

10.

Kependudukan dan Catatan Sipil Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kependudukan dan

catatan sipil di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana Tabel 2.27. Pembangunan mengalami bidang kependudukan dalam lima tahun terakhir

peningkatan terkait dengan peningkatan kualitas, pengendalian

pertumbuhan dan kuantitas, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan, serta pengembangan informasi dan administrasi kependudukan; dan terlaksananya kebijakan kependudukan yang serasi antara kebijakan kependudukan nasional dengan kebijakan kependudukan Kota Mataram.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 33

Tabel 2.27 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Indikator
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk Rasio bayi berakte kelahiran Rasio pasangan berakte nikah Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Ketersediaan database kependudukan skala provinsi

2005
76 74 98 76 69 ada

2006
78 75 98 78 79 ada

Tahun 2007
80 76 99 80 73 ada

2008
83 77 99 83 75 ada belum

2009
84 78 100 84 78 ada belum

belum belum belum Penerapan KTP Nasional berbasis NIK Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, 2010

11.

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kinerja pembangunan aspek pelayanan umum dalam urusan

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kota Mataram selama periode 2005 - 2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.28 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
No 1. Indikator Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Jumlah KDRT Persentase Partisipasi angkatan kerja perempuan (TPAK/ Tk. Partisipasi Angkatan Kerja)
Sumber : BPPKB Kota Mataram, 2010

2005 46 160

2006 46 234

Tahun 2007 49 312

2008 50 359

2009 40,19 -

2. 3.

9,96

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 34

Pembangunan

pada

urusan

pemberdayaan

perempuan

dan

perlindungan anak selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya upaya perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan melalui pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) di tingkat Kota dan di empat PPT Kecamatan pada 2009. Pada 2010, jumlah PPT Kecamatan bertambah menjadi dua dan diharapkan pada 2012 sudah terbentuk PPT di semua Kecamatan.

12.

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan keluarga berencana dan

keluarga sejahtera di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masingmasing indikator sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.29 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Tahun 2007
2,30 70,78 % 42.162 -

No
1. 2. 3. 4.

Indikator
Rata-rata jumlah anak per keluarga Prevalensi (peserta KB/PUS) Jumlah peserta KB aktif Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I

2005
2,10 69,70 % 40.383 -

2006
2,12 68,77 % 40.126 -

2008
2,08 71,89 % 44.958 -

2009
2,13 70,26 % 45.490 48.637

Sumber : BPPKB Kota Mataram, 2010

Pembangunan urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera diupayakan melalui pemberdayaan dan ketahanan keluarga secara menyeluruh, terutama dalam kemampuan pengasuhan dan penumbuhkembangan anak dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. Peningkatan kualitas lingkungan keluarga dilakukan melalui

pengembangan akses terhadap kualitas hidup keluarga: ekonomi, kesehatan,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 35

pendidikan, parenting (beyond family planning) dan menggalang kemitraan dengan masyarakat, swasta dan profesi/perguruan tinggi.

13.

Sosial

Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan sosial di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.30 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Sosial
No
1.

Indikator
Jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi Persentase PMKS yg memperoleh bantuan sosial Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

2005
22

2006
22

Tahun 2007
22

2008
22

2009
22

2. 3.

33

33

33

51

55

50

50

53

67

72

Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, 2010

Pembangunan pada pelayanan sosial di Kota Mataram selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari permasalahan kesejahteraan sosial di Kota Mataram saat ini terus diupayakan penanganannya oleh Pemerintah Kota. Namun demikian, hasilnya belum mampu menekan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Permasalahan PMKS yang terus berkembang diantaranya adalah jumlah penduduk miskin cenderung meningkat antara lain gelandangan, pengemis, anak jalanan dan anak terlantar.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 36

14.

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan koperasi, usaha kecil dan

menengah

di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing

indikator sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.31 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Indikator Jumlah Koperasi Aktif Jumlah Koperasi Persentase Koperasi Aktif Jumlah Seluruh UKM Jumlah BPR/LKM Jumlah UKM Non BPR/LKM 2005 416 443 93,91 5.900 4 25 2006 455 482 94,40 6.579 6 30 Tahun 2007 485 512 94,73 7.306 8 37 2008 506 533 94,93 8.117 9 42 2009 521 546 95,42 9.725 11 53

Sumber : Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mataram, 2010

Jumlah koperasi aktif di Kota Mataram periode 2005-2009 mengalami peningkatan sebesar 25,24%. Pada 2005, jumlah koperasi aktif tercatat 416 unit, meningkat menjadi 521 unit pada 2009. Selama kurun waktu lima tahun jumlah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengalami peningkatan yang signifikan, dimana pada 2005 tercatat 5.900 unit menjadi 9.725 unit pada 2009.

15.

Penanaman Modal Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan penanaman modal di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 37

Tabel 2.32 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Penanaman Modal


No 1. Indikator
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) (Rupiah)

Tahun 2005 2006 PMA : 26 PMDN : 6 Jumlah : 32


PMDN : 472.065.010.00 PMA: 8.446.441.500

2007 PMA : PMDN : 1 Jumlah : 1

2008 PMA : 8 PMDN : 2 Jumlah : 10

2009 PMA : 16 PMDN : 38 Jumlah : 54

2.

100.000.000.000

PMDN : 16.798.258.053 PMA : $ 18.949.606

PMDN : 58.066.186 PMA: 2.217.024

Sumber : KPPT Kota Mataram, 2010

Jumlah investor berskala nasional mengalami kenaikan dari sisi jumlah perusahaan, namun nilai investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan adanya krisis global, penurunan daya saing dan daya tarik investasi di Kota Mataram.

16.

Kebudayaan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kebudayaan di Kota indikator

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

sebagaimana tabel berikut: Tabel 2.33 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kebudayaan
No 1. 2. Indikator Sanggar Kesenian Situs Bersejarah 2005 122 5 2006 122 5 Tahun 2007 122 5 2008 122 5 2009 122 5

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2010

Sanggar kesenian yang ada di Kota Mataram selama lima tahun terakhir tetap eksis, hal ini ditunjukkan dengan jumlah sanggar kesenian seperti yang tampak pada Tabel 34. Adapun situs bersejarah yang dilestarikan berjumlah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 38

lima buah, yaitu Taman Mayura, Pura Meru, Makam Van Ham, Makam Bintaro, dan Makam Loang Baloq.

17.

Pemuda dan Olahraga Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pemuda dan olahraga di

Kota Mataram selama periode 2005-2009 sebagaimana tabel berikut:

pada masing-masing indikator

Tabel 2.34 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemuda dan Olahraga
No 1. 2. 3. 4. 5. Indikator Jumlah organisasi kepemudaan Jumlah organisasi olahraga Jumlah kegiatan kepemudaan Jumlah kegiatan olahraga Jumlah lapangan olahraga Tahun 2005 28 21 10 6 29 2006 33 18 9 6 36 2007 30 21 10 9 39 2008 29 22 12 15 43 2009 31 23 13 19 43

Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, 2010

Tabel 2.34 tersebut menggambarkan penyelenggaraan pembangunan pemuda dan olahraga selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

18.

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kesatuan bangsa dan

politik dalam negeri di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masingmasing indikator sebagaimana tabel berikut :

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 39

Tabel 2.35 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
No 1. 2. 3 4 Indikator Jumlah Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) Jumlah Organisasi Profesi Jumlah Yayasan Jumlah Ormas 2005 10 19 21 39 2006 10 19 21 39 Tahun 2007 12 21 26 41 2008 13 23 28 46 2009 13 23 28 46

Sumber :Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram, 2010

Tabel diatas menggambarkan bahwa peran serta masyarakat dalam pembangunan meningkatnya kemasyarakatan. semakin jumlah meningkat. organisasi Hal tersebut ditunjukkan dan dengan

profesi,

yayasan

organisasi

19.

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan otonomi daerah,

pemerintahan umum, dan perangkat daerah di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.36 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, dan Perangkat Daerah
No 1. 2. Indikator Jumlah Polisi Pamong Praja Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah Penegakan PERDA 2005 84 tidak 2006 84 tidak Tahun 2007 96 ada 2008 108 ada 2009 108 ada

3.

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

Sumber: Bakesbang Linmas & Sat Pol-PP Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 40

20.

Ketahanan Pangan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketahanan pangan di

Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.37 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Ketahanan Pangan No 1. Indikator Regulasi ketahanan pangan Ketersediaan pangan Tahun 2007 Tidak ada -

2005 Tidak ada -

2006 Tidak ada -

2008 Ada

2009 Ada

2.

1.098 g/kapita

Sumber: BKP5 Kota Mataram, 2010.

Sampai dengan 2007 Kota Mataram belum memiliki regulasi tentang kebijakan ketahanan pangan baik dalam bentuk peraturan daerah maupun peraturan walikota. Hal ini terkait dengan pembentukan kelembagaan Badan Ketahanan Pangan yang baru diresmikan pada 2008. Untuk lebih memfokuskan upaya-upaya peningkatan ketahanan pangan, sejak 2008 ditetapkan regulasi berupa Surat Keputusan WaliKota Mataram tentang Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan. Ketersediaan pangan pada 2009 berjumlah 1.098 gram/kapita. Jenis padi-padian memiliki urutan tertinggi dengan jumlah 575,5 gram/kapita, disusul dengan jenis sayur dan buah sebesar 214,1 gram/kapita dan pangan hewani sebesar 131,5 gram/kapita.

21.

Pemberdayaan Masyarakat Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pemberdayaan

masyarakat di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 41

Tabel 2.38 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2005 2006 2007 2008 2009

No
1.

Indikator
Rata-rata jumlah kelompok binaan TTG Ekonomi

9 3 23 100 % 332 ada 3 23

6 3 50

6 40 3 50

8 50 3

20 50

2. 3 3. 4. 5.

Kelurahan Berprestasi Jumlah LPM PKK aktif Jumlah Posyandu aktif Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat

50 100 % 339 ada

100 % 332 ada

100 % 333 ada

100 % 335 ada

6.

ada

ada

ada

ada

ada

Sumber : BPM Kota Mataram, 2010

Dalam lima tahun terakhir, rata-rata jumlah kelompok binaan yang ada mengalami peningkatan. Kelompok binaan di Kota Mataram terdiri dari dua jenis, menyangkut bidang ekonomi yang diutamakan untuk pedagang bakulan dan bidang teknologi tepat guna yang difokuskan untuk peningkatan keterampilan masyarakat. Terkait dengan kelembagaan, sejak 2007 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang ada berjumlah 50 sesuai dengan jumlah kelurahan yang ada di Kota Mataram. Untuk menggerakkan potensi kaum perempuan maka organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bergerak secara aktif di setiap kelurahan yang ada. Demikian pula dengan keberadaan Posyandu sebagai sarana peningkatan kesehatan ibu, bayi, dan balita, yang pada Tahun 2009 mencapai jumlah 340 unit.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 42

22.

Statistik Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan statistik di Kota Mataram

selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.39 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Statistik
No
1. 2.

Indikator
Buku kabupaten dalam angka Buku PDRB kabupaten

2005
ada ada

2006
ada ada

Tahun 2007
ada ada

2008
ada ada

2009
ada ada

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

Dari tabel di atas urusan statistik

tersebut menggambarkan bahwa

dokumen bidang statistik tetap tersedia dan di masa depan data statistik tersebut dapat lebih lengkap dan akurat.

23.

Kearsipan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kearsipan di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut: Tabel 2.40 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kearsipan
No 1. 2. Indikator Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan 2005 100 % 1 keg 2006 100 % 2 keg Tahun 2007 100 % 2 keg 2008 100 % 3 keg 2009 100 % 4 keg

Sumber : Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip Kota Mataram, 2010

Dari tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa tata kelola kearsipan semakin meningkat baik dilihat dari peningkatan SDM pengelola kearsipan, serta untuk pengelolaan arsip secara baku dapat terus dipertahankan di masingmasing SKPD.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 43

24.

Komunikasi dan Informatika Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan komunikasi dan

informatika di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.41 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Komunikasi dan Informatika
No 1. 2. 3. Indikator Jumlah surat kabar nasional/lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal 2005 2 Radio : 9 TV : 2 Tidak Ada 2006 2 9 2 Tidak Ada Tahun 2007 4 9 2 Tidak Ada 2008 5 9 2 2009 6 14 2 Ada

Tidak Ada Web site milik pemerintah daerah Sumber : Bagian Humas Setda Kota Mataram, 2010

Tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa terjadi peningkatan jumlah surat kabar nasional/lokal dan tersedianya situs jejaring (web site) milik Pemerintah Kota Mataram yang diharapkan dapat menunjang penyebaran informasi. Sementara jumlah stasiun penyiaran radio pada 2009 berjumlah 14 stasiun radio tapi jumlah stasiun televisi tidak mengalami penambahan.

25.

Perpustakaan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perpustakaan di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.42 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perpustakaan
No
1. 2.

Indikator
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun (orang) Jumlah Buku yang dipinjam (eks.)

Tahun 2005
-

2006
51.109 36.864

2007
48.818 38.752

2008
31.442 31.028

2009
25.665 20.912

Sumber : Kantor Perpustakaan & Arsip Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 44

Tabel

di

atas

menggambarkan

bahwa

jumlah

pengunjung

perpustakaan mengalami penurunan yang cukup banyak, hal ini berdampak pula pada jumlah buku yang dipinjam. Hal ini bisa menjadi indikasi akan kurangnya minat baca masyarakat.

26.

Pertanian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.43 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pertanian
No
1. 2. 3.

Indikator
Luas Panen (Ha) Produksi Padi (ton) Kontribusi sektor pertanian (tanaman bahan pangan) terhadap PDRB Kontribusi sektor perkebunan (tanaman perkebunan rakyat) terhadap PDRB

2005
Hb:2.21% Hk: 1.88% Hb: 0.05% Hk: 0.04% Hb: 1.25% Hk: 1.59%

2006
3.598 17.732 2.20% 1.80% 0.04% 0.04% 1.26% 1.53%

Tahun 2007
3.741 18.716 2.20% 1.71% 0.03% 0.03% 1.15% 1.43%

2008
4.168 21.467 2.01% 1.56% 0.02% 0.02% 1.08% 1.31%

2009
4.175 24.859 1,81% 1,44% 0.01% 0.01% 1.06% 1.21%

4.

Kontribusi sektor pertanian (peternakan dan hasilnya) terhadap PDRB Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

5.

Produksi padi atau bahan pangan utama lokal mengalami peningkatan dari 2005 sampai 2009. Kontribusi sektor pertanian baik pertanian/perkebunan, palawija, tanaman keras dan produksi kelompok tani terhadap PDRB selama kurun waktu lima tahun terakhir cenderung konstan.

27.

Energi dan Sumber Daya Mineral Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan energi dan

sumberdaya mineral di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masingmasing indikator sebagaimana tabel berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 45

Tabel 2.44 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral No
1.

Indikator
Kontribusi sektor pertambangan thd PDRB

Tahun 2005
0.08

2006
0.08

2007
0.06

2008
0.04

2009
0.02

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010.

28.

Pariwisata Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.45 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Pariwisata No
1. 2.

Indikator
Kunjungan wisatawan Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

Tahun 2005
1.82 % 2.25 %

2006
161.911 1.82 % 2.25%

2007
163.157 1.82 % 2.24 %

2008
159.541 1.82 % 2.26 %

2009
170.880 1.88 % 2.28 %

Sumber :

BPS Kota Mataram, 2010.

Kunjungan wisatawan mengalami kenaikan menjadi 170.880 pada 2009, sedangkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB berdasarkan harga konstan pada 2009 adalah sebesar 1,88%.

29.

Kelautan dan Perikanan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kelautan dan

perikanan di Kota Mataram selama periode 2005-2009 pada masing-masing indikator sebagaimana tabel berikut.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 46

Tabel 2.46 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Kelautan dan Perikanan
No
1. 2. 3.

Indikator
Produksi perikanan laut (ton) Produksi perikanan darat (ton) Kontribusi sektor pertanian (perikanan & kelautan) terhadap PDRB

Tahun 2005
2.182,04 65,70 Hb:1.57% Hk:1.74%

2006
2.250,36 72,23 1.48% 1.71%

2007
2.145,23 84,54 1.45% 1.68%

2008
2.320,45 133,06 1.44% 1.68%

2009
1.604,47 196,39 1.31% 1.56%

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikananan Kota Mataram, 2010

Produksi perikanan laut selama lima tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang fluktuatif, namun pada 2009 mengalami penurunan menjadi 1.604,47 ton jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara perikanan darat menunjukkan pola peningkatan sampai 2009.

30.

Perdagangan Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perdagangan di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.47 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perdagangan
No 1. Indikator Kontribusi sektor Perdagangan thd PDRB Jumlah perusahaan perdagangan 2005 Hb : 17.21 % Hk : 16.21 % 2006 17.26 % 16.21 % Tahun 2007 17.28 % 16.07 % 2008 17.76 % 16.29 % 2009 18.05 % *) 16.60 % *)

2.

7.472

3.574

8.975

9.346

Sumber :

BPS Kota Mataram & Dinas Koperindag Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 47

31.

Perindustrian Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perindustrian di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.48 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Perindustrian No
1.

Indikator
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Industri Formal Industri Non Formal

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009

9.92% 1.029 2.553

9.59% 1.092 2.759

9.95% 1.152 2.774

10.12% 1.235 2.819

10.39% 1.430 2.819

2. 3.

Sumber : BPS Kota Mataram & Dinas Koperindag Kota Mataram, 2010.

32.

Transmigrasi Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan transmigrasi di Kota

Mataram

selama

periode

2005-2009

pada

masing-masing

indikator

sebagaimana tabel berikut. Tabel 2.49 Aspek Pelayanan Umum dalam Bidang Transmigrasi No 1. Indikator Transmigran swakarsa Tahun 2005 0% 2006 0% 2007 0% 2008 0% 2009 0%

Catatan : Tidak lagi mengadakan transmigrasi swakarsa sejak Tahun 2004 Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

Dari tabel tersebut diatas bahwa untuk urusan transmigrasi tidak ada minat dari masyarakat sehingga tidak ada kegiatan transmigrasi untuk Kota Mataram dari 2005 2009.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 48

2.4.

ASPEK DAYA SAING

Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan

berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan propinsi dan kabupaten/kota lainnya yang berdekatan, nasional, atau internasional. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.

1.

Kemampuan Ekonomi Daerah Aspek kemampuan ekonomi Kota Mataram dapat dilihat dari indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita, pengeluaran konsumsi non pangan per kapita, produktivitas total daerah, dan nilai tukar petani. Angka konsumsi rumah tangga per kapita adalah perbandingan antara Total Pengeluaran Rumah Tangga Per Kapita dengan Jumlah Rumah Tangga.

Tabel 2.50 Angka Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Kota Mataram
No. 1. 2. 3. Uraian Total Pengeluaran RT Jumlah RT Rasio Tahun 2006 2007 2008 1.096.373 78.233 14,01 2009 1.237.761 104.443 11,85

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 49

Tabel 2.51 Persentase Konsumsi Rumah Tangga Non Pangan Kota Mataram No. 1. Uraian Total Pengeluaran RT Non Pangan 2. 3. Total Pengeluaran Rasio 1.096.373 0,57 1.237.761 0,58 Tahun 2006 2007 2008 628.259 2009 712.375

Sumber: BPS Kota Mataram, 2010.

2. Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur Fasilitas wilayah/infrastruktur dapat dilihat dari beberapa indikator seperti: penataan wilayah, ketersediaan air bersih, fasilitas listrik dan telepon, ketersediaan restoran, ketersediaan penginapan. a. Penataan wilayah Luas kawasan terbangun di Kota Mataram 3.162,6 ha; Luas kawasan tidak terbangun di Kota Mataram 2.967,5 ha; Luas genangan banjir atau wilayah kebanjiran 302,92 ha.

b. Ketersediaan air bersih Secara umum, persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih mengalami penurunan dari 2005-2009 kemudian

mengalami peningkatan sejak 2007-2009 menjadi 33,47%.

Tabel 2.52 Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Air Bersih


Uraian Persentase RT menggunakan air bersih - RT berlangganan PDAM - Jumlah RT Tahun 2007 40.56 31,119 76,732

2005 54.15 45,539 84,095

2006 53.69 45,701 85,120

2008 42.06 32,902 78,233

2009 33.47 34,956 104,443

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 50

c. Fasilitas listrik Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik pada 2009 adalah 48%, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan persentase pada 2008 karena pasokan daya listrik dari PLN yang belum tersedia untuk melayani pelanggan baru.

Tabel 2.53 Aspek Daya Saing bidang Fasilitas Listrik


Uraian Prosentase RT yang menggunakan listrik - RT yang menggunakan listrik - Jumlah RT 2005 0% 84,095 2006 0% 85,120 Tahun 2007 0% 76,732 2008 64% 49,973 78,233 2009 48% 49,973 104,443

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010.

d. Ketersediaan Restoran Selama rentang waktu 2005-2009 pertumbuhan restoran, rumah makan, dan caf di Kota Mataram tidak banyak berubah.

Tabel 2.54 Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Restoran


Tahun 2007 29 102 14

Uraian 1. Restoran 2. Rumah Makan 3. Caf

2005 29 102 14

2006 29 102 14

2008 29 109 19

2009 29 109 19

Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Mataram, 2010

e. Ketersediaan Penginapan Jumlah penginapan di Kota Mataram tidak mengalami kenaikan yang berarti, bahkan jumlah hotel berbintang mengalami

penurunan jumlah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 51

Tabel 2.55 Aspek Daya Saing bidang Ketersediaan Penginapan


Tahun Uraian 1. Hotel Berbintang 2. Hotel non Bintang 2005 2006 8 56 2007 8 56 2008 7 62 2009 7 63

Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Mataram, 2010

3. Fasilitas Iklim Berinvestasi a. Keamanan dan Ketertiban Tingkat kriminalitas di Kota Mataram mengalami kenaikan pada 2009 jika dibandingkan dengan 2008. Jumlah pertikaian antar warga mengalami penurunan pada 2009. Adapun unjuk rasa yang terjadi berkurang secara drastis pada 2009 jika dibandingkan dengan 2007. Sementara, aksi mogok kerja tidak terjadi di sepanjang 2008-2009.

Tabel 2.56 Aspek Daya Saing bidang Iklim Berinvestasi


Uraian 1. Angka Kriminalitas - Jumlah Kriminalitas - Pertikaian antar warga 2. Jumlah Demo - Unjuk rasa (politik & ekonomi) - Mogok kerja 2005 2006 Tahun 2007 1,540 5 102 1 2008 1,189 60 0 2009 1,867 29 0

6 58 5

2 43 2

Sumber : BPS Kota Mataram, 2010

b. Kemudahan Perijinan Dalam bidang perijinan, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram memberikan pelayanan untuk beberapa jenis ijin, seperti: IMB (Ijin Mendirikan Bangunan), Ijin Lokasi, Ijin Perdagangan, Ijin Usaha Jasa Pariwisata, Pajak Reklame, SITU (Surat Ijin Tempat Usaha), dan lain sebagainya. Pada 2010 jumlah pemohon yang mengajukan ijin menunjukkan peningkatan setiap triwulannya.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 52

Tabel 2.57 Aspek Daya Saing bidang Kemudahan Perijinan


Uraian Jumlah Pemohon I 1.273 Triwulan (2010) II III 1.773 2.238 IV 2.955

Sumber : Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Mataram, 2010

c. Pengenaan Pajak Daerah Pajak daerah, retribusi daerah, serta bagi hasil pajak dan bukan pajak menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan nilai.

Tabel 2.58 Aspek Daya Saing bidang Pengenaan Pajak Daerah

No.

Uraian

1 Pajak Daerah 2 Retribusi Daerah 3 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak

2005 9,782,249,297 7,383,327,658 27,177,693,637

Tahun 2006 2007 2008 2009 11,290,394,470 12,704,875,106 14,482,019,453 16,888,248,226 8,568,748,075 8,632,155,855 10,235,165,327 11,625,491,464 32,215,388,775 38,109,396,380 35,370,246,101 43,310,564,180

Sumber : Dispenda Kota Mataram, 2010

4. Sumber Daya Manusia Analisis kinerja atas sumber daya manusia, salah satunya dilakukan dengan melihat rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan dihitung berdasarkan jumlah penduduk usia tidak produktif (dibawah usia 15 tahun dan diatas 64 tahun) dibagi dengan jumlah penduduk yang berusia antara 15-64 tahun. Pada 2009, jumlah penduduk tidak produktif di Kota Mataram adalah 115.982 jiwa sementara jumlah penduduk produktif (berusia antara 15-64 tahun) adalah 259.524 jiwa. Dengan demikian, rasio

ketergantungan di Kota Mataram adalah 44,69%.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

II - 53

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Gambaran pengelolaan keuangan daerah menjelaskan tentang aspek kebijakan keuangan daerah, yang berkaitan dengan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah serta capaian kinerja, guna mewujudkan visi dan misi.

3.1.

KINERJA KEUANGAN DAERAH Kapasitas keuangan Daerah akan menentukan kemampuan Pemerintah

Daerah dalam menjalankan fungsi pelayanan masyarakat. Kemampuan pemerintah dapat diukur penerimaan pendapatan daerah, penerimaan

pendapatan daerah dari tahun ke tahun senantiasa menunjukkan peningkatan, namun demikian kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap penerimaan masih relatif kecil dibanding dengan sumber penerimaan dari dana perimbangan. Kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang, yang perlu disikapi dengan usaha keras, agar komposisi perimbangan peran PAD dan pendapatan dari pusat mencapai titik keseimbangan (equilibrium). Di bawah ini digambarkan rata-rata pertumbuhan realisasi Pendapatan Daerah tahun 2005-2009: Tabel 3.1. Derajat Otonomi Fiskal Daerah Kota Mataram Tahun 2005-2009
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 PAD (Rp) 18,988,472,857.00 22,837,510,257.00 27,440,268,341.00 32,416,009,472.00 37,289,542,222.85 APBD 253,546,750,182.60 375,691,225,738.09 481,991,912,052.10 512,267,586,663.94 524,634,929,875.11 DOFD (%) 6,1 7,5 5,7 6,3 7,1

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 1

Tabel 3.2 Indeks Kinerja Keuangan Pemerintah Kota Mataram Tahun 2005-2009

Tahun 2005 2006 2007 2008 2009

100-Ketergantungan Fiskal (KF) 253,546,750,182.60 375,691,225,738.09 481,991,912,052.10 512,267,586,663.94 524,634,929,875.11

Kapasitas Penciptaan Pendapatan (KPP) 236,298,792,638.06 354,534,920,660.70 421,776,088,137.06 445,137,419,571.26 472,006,024,122.11

Proporsi Belanja Modal (PBM) 60,329,256,238.00 119,924,481,518.00 136,454,955,013.00 127,842,516,533.00 92,463,935,887.00

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Tabel 3.3. Pertumbuhan APBD Kota Mataram Tahun 2006-2009

Uraian Pendapatan Belanja Penerimaan Pembiayaan

2006
354,534,920,660 375,691,225,738 25,419,468,398

2007
421,776,088,13 481,991,912,052 61,250,662,648

2008
445,137,419,571 512,267,586,663 67,910,185,501

2009
472,006,024,122 524,634,929,875 53,528,905,753

Rata-rata
16.75 12.21 2.38

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kinerja pelaksanaan APBD untuk memperoleh gambaran anggaran pendapatan dan beserta belanja serta pengeluaran pembiayaan di Kota Mataram dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan

realisasinya,

pembangunan daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 2

Tabel 3.4. Perkembangan APBD dan Realisasi APBD Kota Mataram Tahun 2004-2009
2005 URAIAN Anggaran
Pendapatan 236.298.792.638

2006 Realisasi Anggaran


354,534,920,66

2007 Realisasi Anggaran


421,776,088,137

2008 Realisasi
418425646513

2009 Realisasi Anggaran


472.006.024.122

Anggaran
445,137,419,571

Realisasi
479,324,883,990

244.795.133.725

358,507,825,604

437,788,313,996

Belanja Surplus (Defisit) Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan Pembiayaan Netto

253,546,750,182

236,516,622,87

375,691,225,738

319,398,823,034

481,991,912,052

420,448,871,344

512,267,586,663

445,915,936,636

524,634,929,875

465,621,283,569

(17,247,957,544)

8,278,510,853

(21,156,305,077)

39,109,002,570

(60,215,823,915.

(2,023,224,830)

(67,130,167,092)

(8,127,622,639)

(52,628,905,75)

13,703,600,420

18,247,957,544

18,140,957,544

25,419,468,398

25,419,468,398

61,250,662,648

61,412,406,648

67,910,185,501

53,528,905,753

53,528,905,753

49,974,593,378

1,000,000,000

26,419,468,398

4,263,163,321

64,528,470,969

1,034,838,733

1,000,000,000

780,018,409

500,000,000

900,000,000

900,000,000

17,247,957,544

(8,278,510,853)

21,156,305,077

(39,109,002,570)

60,215,823,915

60,412,406,648

67,130,167,092

57,982,200,017

52,628,905,753

49,074,593,378

Sumber : Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 2

Tabel 3.5. Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung Daerah Kota Mataram Tahun 2007-2009
2007 (Rp) 206,744,005,956.00 56,000,000.00 25,102,399,116.00 820,000,000.00 1,560,000,000.00 2008 (Rp) 236,190,259,011.00 1,502,400,000.00 21,467,551,500.00 700,000,000.00 1,682,400,000.00 2009 (Rp) 284,772,525,791.61 25,633,375,000.00 20,676,815,000.00 400,000,000.00 1,890,600,000.00 Rata-Rata Pertumbuhan (%) 14,76 95,21 (10.37) (46.07) 9,14

No.

Uraian

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial Belanja Bagi Hasil kepada Pemdes Belanja Bantuan Keu. Kepada Pemdes Belanja Tidak Terduga

8.

856,149,048.10 235,138,554,120.10

12,286,180,797.94 273,828,791,308.94

4,556,463,900.00 337,929,779,691.61

(38,31)

Jumlah Biaya Tidak Langsung

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Tabel 3.6. Belanja Pegawai di Kota Mataram Tahun 2007-2010 (Rupiah)


No.
1. 2. 3.

Uraian
Belanja Pegawai (BTL) Gaji Tambahan Penghasilan

2007
235.138.554.120,10 171.702.372.924,00 63.436.181.196,10

2008
273.828.791.308,94 190.792.132.948,55 83.083.658.360,39

2009
337.879.779.691,61 248.702.973.090,61 89.179.806.601,00

2010
392.947.539.656,26 267.779.950.114,79 125.167.589.541,47

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.

Tabel 3.7. Pertumbuhan Belanja Pegawai di Kota Mataram Tahun 2008-2010 (%)
No. 1. 2. 3. Uraian Belanja Pegawai (BTL) Gaji Tambahan Penghasilan 2008 16,45 11,12 30,90 2009 23,39 30,35 7,39 2010 16,30 7,67 77,90 Rata-rata 18,71 16,38 38,73

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 4

3.1.2. Neraca Daerah Neraca Daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan Pemerintah Daerah melalui rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Pertumbuhan neraca daerah Kota Mataram dapat dilihat pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Mataram Tahun 2007-2009
NO URAIAN 2007 (Rp) 2008 (Rp) 2009 (Rp) Rata-Rata Pertumbuhan (%)

ASSET ASSET LANCAR Kas di Kas daerah kas di Bendahara Pengeluaran kas di Bendahara Penerimaan Investasi Jangka Pendek Piutang Pajak Piutang Retribusi Piutang Dana Bagi Hail/Bagi Hail Pajak Provinsi Piutang Lainnya Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi Persediaan Jumlah Asset Lancar INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non-Permanen Pinjaman Kepada Perusahaan Negara Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya Investasi dalam Surat Utang Negara Investasi dana Bergulir Investasi dalam Proyek Pembangunan Investasi Non Permanen Lainnya Jumlah Investasi Non Permanen Investasi Permanen Pernyataan Modal Pemerintah daerah Investasi Permanen Lainnya Jumlah Investasi Permanen Jumlah Investasi Jangka Panjang 23.873.379.594,37 23.873.379.594,37 23.873.379.594,37 24.373.379.594,37 24.373.379.594,37 24.373.379.594,37 30.905.774.914,74 30.905.774.914,74 31.338.659.914,74 22,16 652.901.000,00 652.901.000,00 552.901.000,00 552.901.000,00 432.885.000,00 432.885.000,00 (36,77) 57.048.841.368,64 1.665.144.844,00 1.532.735.533,00 96.209.285,00 27.008.645.909,02 1.869.155.504,79 2.538.179.375,00 77.998.291.156,81 48.511.424.262,45 1.340.340.449,00 23.608.457,00 1.839.380.152,00 140.375.605,00 13.572.829.641,38 1.367.682.088,50 3.481.194.435,00 84.037.455.752,92 62.465.361.852,42 312.831.947,00 713.267.284,00 2.037.197.893,00 189.387.700,00 24.314.005.244,98 1.330.934.567,75 3.678.755.076,00 95.041.741.565,15 4,74 (188,46) 96,69 26,38 41,61 (5,32) (21,09) 18,91

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 5

ASSET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi dan Jaringan Asset tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan Jumlah Asset tetap DANA CADANGAN Dana Cadangan Jumlah Dana Cadangan ASSET LAINYA Tagiahan Penjualan Angsuran Tuntutan perbendaharaan Tuntutan Ganti Rugi Kemitraan Dengan Pihak Ketiga Asset Tak Berwujud Asset lainnya (Jaminan Reklamasi) Jumlah Asset lainnya JUMLAH ASSET 63.907.154.000,00 13.625.822.455,00 77.535.297.755,00 1.093.900.611.294,36 63.907.154.000,00 13.625.822.455,00 77.532.976.455,00 1.200.229.060.223,52 27.586.394.000,00 13.625.822.456,00 41.212.216.456,00 1.272.227.009.568,87 0 (131,66) 295.908.686.883,00 116.780.432.362,00 286.712.766.442,18 188.091.808.482,00 11.910.970.884,00 14.436.094.735,00 14.436.094.735,00 913.840.759.788,18 306.463.614.883,00 129.134.279.882,00 301.552.126.392,18 210.310.214.755,00 15.243.828.629,00 51.058.282.880,00 51.058.282.880,00 1.013.732.347.421,18 310.982.153.883,00 150.613.587.920,00 369.243.926.317,98 230.911.089.943,00 15.610.835.629,00 27.022.797.940,00 1.104.384.391.632,98 3,18 19,04 20,79 14,20 13,28 (50,08) 35,86

KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Pertitungan Pihak Ketiga (PFK) Utang Bungga Bagian Lancar Utang Dalam Negeri Pemerintah Pusat Bagian Utang Dalam Negeri Pemerintah daerah lainnya Bagian lancar Utang Jangka Panjang Lainnya Utang Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Pendek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat Utang Dalam Negeri - Pemerintah daerah Lainnya Utang Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank Utang Kontjensi (Jaminan Reklamasi) Utang Jangka Panjang Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka panjang JUMLAH KEWAJIBAN 280.018.409,28 280.018.409,28 323.735.683,15 645.727.411,15 147.391.179,00 147.391.179,00 (112,89) 321.991.728,00 50,00

280.018.409,28

645.727.411,15

147.391.179,00

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 6

EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Sisa Pembiayaan Anggaran (SILPA) Pendapatan yang ditangguhkan Cadangan Piutang cadangan Persediaan Dana yang harus disediaakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek Jumlah ekuitas dana Lancar EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam investasi jangka panjang Diinvestasikan dalam asset tetap Diinvestasikan dalam asset lainnya Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka panjang Jumlah Ekitas dana Investasi 24.526.280.594,37 913.840.759.788,18 77.535.279.755,00 1.015.902.320.137,55 24.926.280.594,37 1.013.732.347.421,18 77.532.976.455,00 1.116.191.604.470,55 31.338.659.914,74 1.104.384.391.632,98 41.212.216.456,00 1.176.935.268.003,72 21,26 13,14 (88,13) 58.389.181.817,4 17.070.929.964,17 2.538.179.375,00 (280.018.409,28) 49.854.577.378,45 23.608.457,00 30.356.083.754,52 3.481.194.435,00 (323.735.683,15) 62.778.193.799,42 713.267.284,00 27.871.525.405,73 3.678.755.076,00 (147.391.179,00) 94.894.350.386,15 18,91 (112,89) 12,03 146,69

EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan Jumlah Ekuitas Dana Cadangan JUMLAH EKUITAS DANA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

1.093.620.592.885,08

1.199.583.332.812,37

250.000.000,00 250.000.000,00 1.272.079.618.389,87

100

1.093.900.611.294,36

1.200.229.060.223,52

1.272.227.009.568,87

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.

1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, dimana jenis rasio likuiditas yang digunakan untuk Kota Mataram berupa rasio lancar, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.9 Tabel 3.9 Rasio Lancar di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian Aset Lancar Kewajiban Lancar Rasio Lancar 2007 77.998.291.156,81 280.018.409,28 278.55 2008 84.037.455.752,99 645.727.411,15 130.14 2009 95.041.741.565,15 147.391.179,00 644.82

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 7

2. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya, dimana jenis rasio solvabilitas yang digunakan Kota Mataram antara lain rasio total hutang terhadap ekuitas dan rasio hutang terhadap total aktiva, yang dijabarkan dalam Tabel 3.8 dan Tabel 3.9.

Tabel 3.10 Rasio Hutang Terhadap Ekuitas di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian Kewajiban Ekuitas Total Debt to equity Ratio 2007 280.018.409,28 1.093.900.611.294,36 0.02 2008 645.727.411,15 1.200.229.060.224,52 0.05 2009 147.391.179,00 1.272.079.618.389,87 0.01

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Tabel 3.11 Rasio Hutang Terhadap Total Aktiva di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian Kewajiban Aktiva Debt to Total Asset Ratio 2007 280.018.409,28 1.093.900.611.294,36 0.03 2008 645.727.411,15 1.200.229.060.224,52 0.054 2009 147.391.179,00 1.272.227.009.568,87 0.012

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

3. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas adalah rasio untuk melihat tingkat aktivitas tertentu pada kegiatan pelayanan Pemerintah Daerah, dimana jenis rasio aktivitas yang

digunakan untuk Kota Mataram berupa perputaran aktiva tetap dan perputaran total aktiva, dapat dilihat pada Tabel 3.12 dan Tabel 3.13.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 8

Tabel 3.12. Rasio Perputaran Aktiva Tetap di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian
PAD Aktiva Tetap Rasio Perputaran Ak.Tetap

2007
27,440,268,341.00 24.526.280.594,37 110.09

2008
32,416,009,472.00 24.926.280.594,37 130.05

2009
37,289,542,222.85 31.338.659.914,74 118.99

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Tabel 3.13 Rasio Perputaran Total Tetap di Kota Mataram Tahun 2007-2009
Uraian PAD Total Aktiva (T.A) Rasio Perputaran T.A 2007 2008 2009 37,289,542,222.85 1.272.227.009.568,87 2.93

27,440,268,341.00 32,416,009,472.00 1.093.900.611.294,36 1.200.229.060.224,52 2.51 2.70

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

3.2.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka

penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan (money follow function). Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk

menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah dan kinerja kebijakan pengelolaan keuangan daerah dapat digambarkan salah satunya melalui opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah pada Tabel 3.14. Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan untuk mengoptimalisasi sumber-sumber pendapatan melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah, optimalisasi aset dan kekayaan pemerintah kota termasuk mengembangkan BUMD baru dengan menganut prinsip (1) Potensial artinya lebih menitikberatkan pada potensinya dari pada jumlah atau jenis pungutan yang banyak. (2) Tidak memberatkan masyarakat, (3) Tidak merusak lingkungan (4)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 9

Mudah

diterapkan/diaplikasikan,

mudah

dilaksanakan,

(5)

Penyesuaian

pendapatan baik mengenai tarip dan materinya. Tabel 3.14 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah di Kota Mataram Tahun 2006-2009 Tahun 2006 2007 2008 2009 Opini BPK Wajar Dengan Pengecualian (WDP) Wajar Dengan Pengecualian (WDP) Wajar Dengan Pengecualian (WDP) Wajar Dengan Pengecualian (WDP)

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

3.2.1 Analisis Pembiayaan Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dari pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun-tahun anggaran sebelumnya terhadap

surplus/defisit belanja daerah sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembiayaan di masa datang dalam rangka perhitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Analisis pembiayaan daerah dapat dilakukan melalui analisis realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) yang dijabarkan dalam Tabel 3.15 dan Tabel 3.16. Tabel 3.15 Sisa Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) Kota Mataram Tahun 2005-2009 Tahun 2006 2007 2008 2009 SILPA (Rp) 25,419,468,398.39 61,250,662,648.04 58,389,181,817.64 49,987,515,715.00

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 10

Tabel 3.16. Prosentase Sisa Lebih Perhitungan Anggran (SiLPA) Kota Mataram untuk Pendanaan APBD Tahun 2005-2010
Tahun 2006 2007 2008 2009 2010 SILPA (Rp) 25,419,468,398.39 61,250,662,648.04 58,389,181,817.64 49,987,515,715.00 62.778.192.799.42 Pengeluaran APBD (Rp) 375,691,225,738.09 481,991,912,052.10 512,267,586,663.94 524,634,929,875.11 613.908.356.328,89 % 6,7 12,7 11,4 9,5 10,2

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010

3.2.1 Analisis Kerangka Pendanaan Analisis ini bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama lima tahun kedepan. Adapun kapasitas riil kemampuan keuangan daerah untuk periode 2011 - 2015 tampak pada tabel berikut ini : Tabel 3.17. Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah

Proyeksi No Uraian Th n+1 2011 (Rp) 1 2 3 Pendapatan Pencairan Dana Cadangan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Total Penerimaan Dikurangi : Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang wajib dan mengikat serta Prioritas Utama Kapasitas riil Kemampuan Keuangan 551.485.183.601,15 256.250.000,00 85.997.098.601,74 637.738.532.202,89 Th n+2 2012 (Rp) 565.272.313.191,18 262.656.250,00 88.147.026.066,78 653.681.995.507,96 Th n+3 2013 (Rp) 579.404.121.020,96 269.222.656,25 90.350.701.718,45 670.024.045.395,66 Th n+4 2014 (Rp) 593.889.224.046,49 275.953.222,66 92.609.469.261,41 686.774.646.530,56 Th n+5 2015 (Rp) 608.736.454.647,65 282.852.053,22 94.924.705.992,95 703.944.012.693,82

361.545.876.678,10

370.584.523.595,05

379.849.136.684,93

389.345.365.102,05

399.078.999.229,60

276.192.655.524,79

283.097.471.912,91

290.174.908.710,73

297.429.281.428,50

304.865.013.464,22

Sumber: Bagian Keuangan Setda Kota Mataram, 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 11

Berdasarkan tabel diatas, kapasitas

riil kemampuan keuangan

daerah untuk

periode 2011-2015 dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dengan asumsi peningkatan sebesar sampai dengan 2,5% per tahun.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

III - 12

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS


Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan dapat

akseptabilitas

prioritas

pembangunan

sehingga

dipertanggungjawabkan secara moral dan etika birokratis . Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) di masa datang. Isu

strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian penting /keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis. Faktor penting lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan isuisu strategis adalah telaahan terhadap Visi, Misi dan Program Kepala Daerah terpilih. Hal tersebut bertujuan agar rumusan isu yang dihasilkan selaras dengan cita-cita dan harapan masyarakat terhadap kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Sumber lain isu strategis dari lingkungan eksternal (misal, dari masyarakat, dunia swasta, perguruan tinggi, dunia riset, lembaga nonprofit, dan lain-lain) skala regional, nasional, dan internasional juga merupakan unsur penting yang perlu diperhatikan dan menjadi masukan dalam menganalisis isu-isu strategis pembangunan jangka menegah daerah.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 1

Oleh sebab itu, berikut disampaikan hal-hal yang menjadi isu lingkungan strategis yang dapat berpengaruh langsung dan tidak langsung dalam perencanaan pembangunan di Kota Mataram dalam jangka waktu lima tahun ke depan yaitu lingkungan Internasional diantaranya : Meningkatnya proses demokratisasi dan penguatan tuntutan hakhak asasi manusia. warga masyarakat Tuntutan globalisasi dan keterbukaan peran internasional dalam proses demokratisasi

penyelenggaraan negara yang mengedepankan kesetaraan dan kesamaan hak menjadi sebuah keharusan untuk saat ini dan masamasa selanjutnya. Tuntutan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam kerangka pemenuhan kebutuhan setiap individu untuk memperoleh hak dasar kehidupan warga negara yang harus dipenuhi oleh setiap penyelenggara negara. Berkembangnya pembangunan yang berorientasi pada MDGs. Millenium Development Goals (MDG's) merupakan komitmen global para pemimpin dunia, yang meliputi delapan aspek penting yang hendak diwujudkan sampai dengan dan tahun 2015, (2) yaitu: (1)

Menghapuskan

kemiskinan

kelaparan,

Menyediakan

pelayanan pendidikan dasar untuk semua, (3) Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, (4) Menurunkan angka kematian anak, (5) Meningkatkan kesehatan ibu, (6) Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, (7) Memastikan keberlanjutan lingkungan hidup, serta, (8) Membangun kemitraan global dalam pembangunan. Isu sumber energi alternatif. Energi yang sering kita pakai seharihari semakin lama semakin berkurang atau menipis. Karena banyaknya pemakaian yang tidak terkontrol sehingga menimbulkan kelangkaan atau bahkan habis sama sekali. Untuk itu sekarang perlu dipikirkan adanya energi alternatif untuk pengganti dari energi yang biasanya sering dipakai . Berbagai sumber energi alternatif dapat kita

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 2

manfaatkan, selain akan membantu udara untuk jadi bersih, penghematan juga akan dapat dilakukan. Isu perubahan iklim global (global warming/climate change). Perubahan iklim global telah terlihat nyata di berbagai permukaan bumi. Dampak dari proses inipun telah kita rasakan dalam berbagai bentuk. Salah satu indikasi dari perubahan iklim ini terlihat dari adanya pemansan global yang berakibat pada berubahnya arah dan kecepatan angin berdampak pada bergesernya musim. Masa tanam sulit ditentukan, selain adanya banjir pasang yang lebih intensif yang melanda pantai di Kota Mataram. Dari sisi lain, pemanasan global ini berakibat pada kenaikan muka air laut. Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin pesat yang mengatasi Teknologi informasi hambatan jarak dan waktu .

berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai

alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi, serta yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Kemajuan TIK yang meliputi segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.

Revolusi telekomunikasi membuat dunia sebagai kampung global, menghilangkan sekat batas teritorial suatu negara. Adanya saling ketergantungan membuat guncangan di sebuah negara dan kawasan bisa dalam waktu sekejap mengguncangkan negara dan kawasan lainnya. Berkembangnya dampak penyakit endemic flu burung, flu babi, fenomena gunung es virus HIV dan AIDS. Beberapa penyakit yang mengalami dampak meluas (endemis) ke seluruh wilayah Dunia dan dapat terus-menerus berevolusi yaitu virus yang mengalami

perubahan lebih besar dan masih tetap mewarisi sifat-sifat yang melekat pada virus sebelumnya. Dampak endemic virus harus dapat diantisipasi secara lebih dini, sehingga bahaya yang ditimbulkan dapat ditanggulangi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 3

Sedangkan isu lingkungan strategis skala nasional yang dapat berpengaruh langsung dan tidak langsung dalam perencanaan

pembangunan di Kota Mataram dalam jangka waktu lima tahun ke depan adalah: Meningkatnya dinamika otonomi daerah dan politik lokal. Penerapan Undang-Undang otonomi daerah telah memberikan ruang demokrasi dan kesetaraan perlakuan antara berbagai pemangku kepentingan pembangunan (stakeholders) untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan. Tuntutan reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Reformasi Birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspekaspek kelembagaan, ketatalaksanaan, dan sumber daya manusia aparatur. Berbagai permasalahan/hambatan yang mengakibatkan sistem penyelenggaraan pemerintahan tidak berjalan atau

diperkirakan tidak berjalan dengan baik, harus ditata ulang atau diperbarui. Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka

mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Meningkatnya Gerakan Anti Korupsi dan penegakan supremasi hukum. Penegakan hukum diperlukan untuk memberikan kepastian dari suatu kebijakan atau aturan untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. Penegakan hukum juga diperlukan sebagai alat paksa agar kebijakan dan aturan tersebut dipatuhi dan dilaksanakan. Penegakan hukum di bidang pemberantasan korupsi diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Masih rendahnya daya saing dan produktivitas nasional . Daya saing sangat terkait dengan kemampuan masyarakat baik secara individu maupun kolektif untuk berupaya meraih prestasi, memiliki kompetensi dan kemampuan berinovasi menjawab tantangan zaman.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 4

Isu masih rendahnya daya saing harus menjadi perhatian Pemerintah untuk diatasi, karena daya saing dapat menjadi motivasi untuk mecapai kemajuan dan produktivitas nasional yang tinggi. Krisis energi listrik. Saat ini, ketersediaan sumber energi listrik tidak mampu memenuhi peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia. Terjadinya pemutusan sementara dan pembagian energi listrik secara bergilir merupakan dampak dari terbatasnya energy listrik yang dapat disupply oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hal ini terjadi karena laju pertambahan sumber enegri baru dan pengadaan pembangkit tenaga listrik tidak sebanding dengan peningkatan konsumsi listrik. Dalam menentukan data atau informasi yang akan dijadikan isu strategis dilakukan dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut 1) Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan nasional; 2) Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah; 3) Luasnya dampak yang ditimbulkannya terhadap publik; 4) Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah; 5) Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan 6) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan.

4.1 . Permasalahan Pembangunan Dalam kurun waktu satu dekade terakhir, pertumbuhan

pembangunan di Kota Mataram melaju dengan pesat, dengan rata-rata 78% per tahun. Sebagai dampak ikutan dari laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini, menimbulkan berbagai permasalahan khas perkotaan yang dipicu oleh migrasi penduduk yang sangat tinggi, daya dukung lingkungan dan sarana prasarana (infrastruktur) perkotaan yang makin terbatas serta makin tingginya tuntutan akan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang semakin baik dan optimal.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 5

Dalam mengidentifikasi permasalahan strategis yang dihadapi oleh Kota Mataram, dilakukan berdasarkan pendekatan 4 (empat) aspek yaitu (a) Aspek geografis dan demografi; (b) Aspek Kesejahteraan rakyat; (c) Aspek pelayanan dan (d) Aspek daya saing. A. Aspek Geografis dan Demografis 1. Jumlah penduduk mencapai 398.082 pertumbuhan penduduk mencapai jiwa dan 1,8% per laju tahun

menggambarkan tingginya tingkat kepadatan penduduk Kota Mataram yang mencapai angka rata-rata 6.126 jiwa/km2 pada 2009. 2. Alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi non pertanian cukup tinggi di Kota Mataram. Hal ini dibuktikan dengan berkurangnya lahan pertanian seluas 4,8 Ha per tahun. Tingginya pengalihan fungsi lahan disebabkan oleh tingginya permintaan pemanfaatan lahan pertanian menjadi non pertanian dan pengendalian ruang di Kota Mataram belum memiliki payung hukum yang kuat karena Peraturan Daerah Nomor 25 Tahun 1995 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang hanya berlaku selama 10 tahun. Selama belum ditetapkannya Perda RTRW, penataan ruang didasarkan pada Peraturan Walikota Mataram Nomor 25/PERT/2006 tentang Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota Mataram. Di masa depan, hal ini

diharapkan dapat diantisipasi dengan lahirnya Perda RTRW Kota Mataram Tahun 2010-2030. 3. Masih tingginya permukiman padat dan kumuh di Kota Mataram. Menurut data luas kawasan kumuh di Kota Mataram seluas 18,65 hektar yang tersebar di 6 kecamatan dan meliputi 18 kelurahan. Permukiman padat, kumuh dan miskin tersebut nampak di sepanjang sungai, terutama di sepanjang Sungai Jangkok. Sedangkan permukiman di kawasan pantai umumnya merupakan perkampungan nelayan yang memang belum tertata dengan baik.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 6

Sebagai dampak akumulatif dari empat masalah ini adalah makin tingginya luasan dan jumlah titik genangan air serta banjir di Kota Mataram. pesisir pantai Ancaman tahunan khususnya bagi masyarakat Ampenan adalah bencana abrasi yang sulit

dikendalikan dan diprediksi secara pasti.

B.

Aspek Kesejahteraan Rakyat 1. Masalah-masalah kesehatan yang masih dihadapi dan perlu mendapat perhatian lebih lanjut di antaranya adalah tingginya angka kematian ibu dan bayi, penyebaran penyakit menular serta status gizi bayi dan balita. Tahun 2009 tercatat jumlah

kasus kematian ibu meningkat menjadi 14 kasus dari 5 kasus pada tahun 2008. Sedangkan kasus kematian bayi pada tahun 2009 berjumlah 23 kasus yang sebagian besar disebabkan karena berat badan lahir rendah dan sesak nafas (asfiksia). Permasalahan kesehatan lainnya adalah tingginya kasus demam berdarah yaitu sebanyak 660 kasus dan ditemukannya 48 kasus gizi buruk. Hal tersebut menunjukkan perlunya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat masyakat serta peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan. 2. Kemajuan pembangunan Kota Mataram berdampak pada tingginya urbanisasi karena daya tarik para pencari kerja untuk berburu lapangan pekerjaan di Kota Mataram. Tidak saja dari penduduk kota Mataram, tetapi penduduk dari luar Kota Mataram. Dominasi peningkatan jumlah penduduk akibat jumlah migrasi penduduk dari luar ke Kota Mataram. Pada 2009, jumlah migrasi penduduk ke Kota Mataram berjumlah 12.605 jiwa, angka ini jauh lebih besar dari pertambahan penduduk dari selisih jumlah kelahiran dan kematian pada tahun yang sama sebesar 1.231 jiwa. Sementara jika dilihat data penduduk menurut struktur penduduk Kota Mataram pada kelompok usia produktif (15-64 tahun) berjumlah 64.2%, namun kelompok ini

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 7

memiliki akses yang lemah terhadap pasar kerja dan sektor produktif. Sehingga hal ini menyebabkan tingginya angka pengangguran di Kota Mataram. Akibatnya tingginya angka pengangguran dan keterbatasan lapangan kerja, angka

kemiskinan juga belum dapat dikurangi secara signifikan. Angka kemiskinan mencapai 39% dari jumlah penduduk.

C.

Aspek Pelayanan 1. Belum meratanya kualitas pendidikan dan lemahnya

pengawasan penyelenggaraan pendidikan. Masalah ini selalu mencuat ketika masa penerimaaan siswa baru setiap tahun ajaran baru dimulai. Hal ini dipicu akibat adanya dikotomi istilah sekolah favorit dan non favorit. Dengan argumentasi bahwa ada ketimpangan kualitas pendidikan antara sekolah favorit dengan non favorit. Sehingga jumlah siswa di sekolah favorit melebihi kapasitas sementara di sekolah lain kekurangan siswa. Akhirnya kondisi ini cenderung dimanfaatkan untuk praktek penerimaaan siswa baru secara tidak transparan dan untuk itu diperlukan pengawasan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. 2. Belum optimalnya akses dan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya. Pelayanan kesehatan di Kota Mataram dilayani dengan 8 rumah sakit umum pemerintah dan swasta, serta 9 puskesmas (4 puskesmas perawatan dan 5 puskesmas non perawatan), 16 puskesmas pembantu (pustu) serta 18 poskesdes. Namun hal ini tidak diimbangi dengan ketersediaan tenaga SDM dengan jumlah dan kompetensi yang memadai sehingga pelayanannya menjadi belum optimal. Disisi lain akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin juga masih perlu ditingkatkan. 3. Belum optimalnya Pelayanan perijinan (kurang cepat dan

kurang transparan). Sebagai upaya meningkatkan pelayanan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 8

perijinan, pemerintah Kota Mataram telah membentuk unit organisasi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) dengan menerapkan sistem one stop services (satu pintu). Namun dalam implementasinya masih menemui hambatan biroktaris dan pada akhirnya justru memperpanjang birokrasi karena ada beberapa ijin yang masih memerlukan pengawasan dan pengendalian yang ketat dari instansi teknis sehingga pihak Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu tidak bisa memproses dalam waktu yang cepat. Sementara tarif perijinan sesungguhnya secara jelas tertera sesuai dengan peraturan daerah yang menjadi dasar mayarakat

pemungutan pajak atau retribusi, namun acapkali

cenderung memakai jasa perantara yang memungut biaya jasa diluar tarif resmi sehingga ada kesan tarif perijinan menjadi tidak pasti. 4. Belum optimalnya pelayanan air bersih bagi masyarakat miskin. Salah satu masalah pelayanan infrastruktur dasar (utilitas) masyarakat perkotaan adalah air bersih. Di Kota Mataram dalam waktu 5 tahun mendatang masalah ini akan menjadi krusial mengingat tingginya demand (permintaan) dari permukiman baru. Sementara itu sumber air bersih dari air tanah (sumur gali) berdasarkan uji laboratorium ditemukan 90% tidak layak konsumsi karena tercemar bakteri dan logam. Akibatnya akan terjadi ketimpangan supply (kebutuhan) air bersih yang

diperuntukan bagi masyarakat mikin dan kumuh yang aksesnya terhadap air PDAM masih rendah. Oleh sebab itu tantangan pemerintah Kota Mataram adalah ketersediaan air bersih murah bagi menjamin akses dan masyarakat miskin,

khususnya di pemukiman padat dan kumuh. 5. Belum optimalnya pelayanan persampahan. Volume sampah di Kota Mataram secara signifikan meningkat seiring dengan meningkatnya aktivitas rumah tangga di wilayah pemukiman baru, serta kawasan perdagangan dan jasa yang tumbuh secara

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 9

merata di wilayah kota. Menurut data tahun 2009 , volume sampah mencapai 1.080 m3 dan yang mampu diangkut 813 m3 sehingga ada sisa 267 m3, yang menyebabkan polusi udara dan pencemaran lingkungan. Hal ini disebabkan kemampuan dan keterbatasan sarana prasarana serta prilaku masyarakat yang belum memiliki pengetahuan pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat. 6. Belum optimalnya pelayanan pendidikan dan kebudayaan yang berbasis nilai dan kearifan lokal. Masyarakat perkotaan dengan segala perilaku dan gaya hidupnya yang cenderung industrialis sangat merindukan ruang dan media ekspresi kebudayaan yang berbasis kearifan lokal. Keterbatasan ruang publik dan ruang ekspresi dapat menyebabkan kegersangan jiwa dan spiritualitas bagi masyarakat perkotaan. 7. Kurang tersedianya sarana prasarana pendukung untuk

ketertiban dan keselamatan berlalu lintas. Masalah kemacetan dan keselamatan berlalu lintas menjadi isu terkini di Kota Mataram, kondisi tersebut ditandai dengan munculnya lokasilokasi rawan kemacetan dan masih tingginya angka kecelakaan. Disamping disebabkan oleh penambahan volume kendaraan bermotor baik kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4 yang tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas jalan. Selain itu, kemacetan dan keselamatan juga disebabkan oleh perilaku pengendara yang tidak mematuhi tata tertib berlalu lintas, serta pengelolaan manajemen jalan raya yang belum optimal.

D.

Aspek Daya Saing 1. Tingkat ketergantungan daerah masih sangat tinggi. APBD kecil dan sangat tergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU), sementara kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap APBD sangat rendah (di bawah 10 %), untuk itu diperlukan

upaya-upaya kreatif dan terobosan baru untuk menggenjot

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 10

pendapatan sehingga secara bertahap 5 tahun kedepan kontribusi PAD terhadap APBD diatas 10%.

Tabel 4.1. Target dan Realisasi PAD


No. Tahun Target (Rp.) 1. 2007 27.440.268.341,00 2. 2008 32.416.009.472,00 3. 2009 37.289.542.222,85 4. 2010 42.022.479.900,00 Sumber: APBD Kota Mataram, 2011. Realisasi (Rp.) 28.882.367.325,24 32.832.267.352,71 36.273.247.853,00 44.492.332.828,32 % 105,26 101,28 97,27 104,62

Tabel 4.2. Target dan Realisasi APBD


No. Tahun Target (Rp.) Realisasi (Rp.) 418.425.646.513,60 437.788.313.996,81 479.324.883.990,77 535.677.233.709,00 % 99,21 98,35 101,5 87,26

1. 2007 421.776.088.137,06 2. 2008 445.137.419.571,26 3. 2009 472.006.024.122,11 4. 2010 613.908.356.328,89 Sumber: APBD Kota Mataram,2011.

Tabel 4.3. Prosentase Realisasi PAD Terhadap APBD


No Tahun PAD (Rp.) 1. 2007 28.882.367.325,24 2. 2008 32.832.267.352,71 3. 2009 36.273.247.853,00 4. 2010 44.492.332.828,32 Sumber: APBD Kota Mataram, 2011. APBD (Rp.) 418.425.646.513,60 437.788.313.996,81 479.324.883.990,77 613.908.356.328,89 % 6,90 7,50 7,57 7,24

2. Infrastruktur yang tidak mendukung investasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih terbatasnya ketersediaan listrik dan air bersih khususnya bagi kawasan pengembangan baru. Dalam waktu yang tidak lama lagi dengan pemindahan Bandara Selaparang ke Bandara Internasional Lombok (BIL) maka perlu diantisipasi jauhnya jarak tempuh akses transportasi ke bandara, karena ini akan member dampak bagi naiknya biaya masuk dan keluarnya barang dan jasa dari dan keluar Kota Mataram.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 11

Termasuk pula, masih terbatasnya ketersediaan ruang publik, gedung ekspo dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Excibition). 3. Pelayanan perijinan yang belum didasarkan pada standar pelayanan minimum yang dipersyaratkan khususnya dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat, disamping itu, belum adanya pedoman untuk insentif dalam berinvestasi serta masih lemahnya data dan informasi peluang investasi. 4. Belum sesuainya keahlian tenaga kerja lokal dengan potensi pengembangan ekonomi unggulan, Rendahnya motivasi dan kreativitas kerja, Belum terbentuknya pola pikir yang maju, Belum terbentuknya budaya kerja keras.

4.2. Isu-isu Strategis Daerah Untuk menentukan berbagai isu strategis ini, telah dilakukan analisis terhadap permasalahan pembangunan yang ditinjau dari empat aspek yakni aspek geografi dan demografi, aspek

kesejahteraan rakyat, aspek pelayanan masyarakat dan aspek daya saing. Berdasarkan hasil identifikasi, analisis masalah, sinergitas

antar masalah, serta dalam rangka lebih terfokusnya intervensi program pembangunan maka dirumuskanlah isu-isu strategis

menjadi tiga kelompok sesuai dengan tiga program unggulan Kota Mataram, sebagai berikut: 1. Isu Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka meningkatkan daya saing daerah. a. Lemahnya kualitas SDM dalam mendorong daya saing daerah. Hal ini tercermin dari kualitas tenaga kerja yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga berdampak pada lemahnya produktivitas

pembangunan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 12

b.

Rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat. Hal ini terlihat dari masih belum optimalnya beberapa indikator kualitas kesehatan masyarakat yang berimplikasi pada rendahnya daya dukung pembangunan.

c.

Terbatasnya media ekspresi dan ruang apresiasi bagi masyarakat. Hal ini terlihat dari minimnya produksi kreatif, sehingga berdampak pada lemahnya daya dukung

pembangunan. d. Lemahnya kualitas pelayanan publik di bidang Pendidikan, Kesehatan, Perijinan, Kependudukan dan Catatan Sipil. Hal ini terlihat dari masih belum optimalnya penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang berdampak pada rendahnya kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diberikan.

2. Isu

Pemberdayaan

Ekonomi

Rakyat

berbasis

Potensi

Ekonomi Lokal a. Tingginya angka kemiskinan. Meskipun angka kemiskinan Kota Mataram jauh lebih rendah dari kabupaten lain di NTB, namun angka nominal tersebut masih cukup besar

(berdasarkan data PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) BPS-tahun 2008 sejumlah 25.686 KK/89.647 Jiwa). Dalam tiga tahun terakhir, jumlah penduduk dengan miskin jumlah

perkotaan

lebih

banyak

dibandingkan

penduduk miskin perdesaan. b. Rendahnya kemampuan daerah dan tingginya

ketergantungan pada pemerintah pusat. Hal ini tercermin dari masih rendahnya kemampuan PAD (dibawah 10%) dan tingginya ketergantungan APBD Kota Mataram yang

bersumber dari Dana Perimbangan (DAU, DAK).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 13

3. Peningkatan Daya Dukung Infrastruktur Perkotaan dalam rangka Pencapaian Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. a. Lemahnya akses pelayanan publik di bidang Pendidikan, Kesehatan, Perijinan, Kebersihan, Sanitasi, Air Bersih, Kependudukan dan Catatan Sipil. b. Tingginya potensi bencana alam banjir/genangan dan abrasi di wilayah kota. Hal ini tercermin dari masih terdapatnya . titik genangan yang tersebar di beberapa wilayah kota terutama pada saat musim penghujan. Sedangkan abrasi masih dirasakan oleh masyarakat kawasan pesisir pada musim angin barat. c. Masih tingginya luas kawasan permukiman Padat, Kumuh, dan Miskin (PAKUMIS). Hal ini tercermin dari masih luasnya kawasan kumuh di Kota Mataram (18,65 ha) yang tersebar di enam kecamatan dan meliputi 18 kelurahan. d. Tingginya kemacetan lalu lintas (pada waktu dan lokasi tertentu). Hal ini tercermin pada saat masuk/pulang

sekolah/kerja di beberapa ruas jalan. e. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung daya saing daerah. Hal ini dapat dilihat dari masih kurangnya jumlah fasilitas expo, workshop bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition).

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

IV - 14

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Indikator kinerja daerah adalah indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Dalam hal ini, indikator kinerja daerah lebih menggambarkan tujuan akhir dari pelaksanaan pemerintahan yang ditunjukkan dengan paramater kualitas manusia yang secara internasional diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk mengevaluasi kinerja daerah dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dipergunakan beberapa aspek sebagai tolok ukur. Aspek-aspek tersebut meliputi (1) aspek kesejahteraan masyarakat, dengan fokus kesejahteraan ekonomi, kesejahteraan sosial dan seni budaya dan olah raga, (2) aspek pelayanan umum. Tabel 9.1. Indikator Kinerja Pembangunan Menurut Sasaran Strategis
N No 1 1 MISI PERTAMA :

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya
1. Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima. 2. Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan, pelayanan, dan pemeritahan dengan lancar. 3. Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi. Menurunnya konflik suku, agama, ras dan antar golongan. Berkurangnya keluhan masyarakat terhadap pelayanan. 1. Menurunnya konflik di masyarakat. 2. Tersedianya produk hukum dalam berinvestasi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -1

MISI KEDUA :

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah.
1. Terwujudnya kesetaran gender di berbagai aspek. 1. Indeks Pembangunan gender. 2. Menurunnya kesenjangan antara perempuan dan laki-laki 1. Ratio jumlah penduduk pencari kerja dengan lapangan usaha. 2. Ratio jumlah angkatan kerja dengan lapangan usaha. 1. Pelesetarian nilai-nilai budaya. 3. Tingginya kesadaran masyarakat terhadap budaya. 1. Meningkatnya kualitas pendidikan.

2. Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha.

3. Terwujudnya masyarakat yang berbudaya kreatif, inovatif, dan kompetitif.

4. Terlatih, terdidik dan terbinanya SDM yang berdaya saing. 5. Terlatihnya masyarakat miskin untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha. 6. Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

1. Berkurangnya angka kemisikinan 2. Terciptanya lapangan usaha bagi masyarakat miskin. 1. Meningkatnya pola hidup bersih dan sehat serta peran serta masyarakat dalam kesehatan. 2. Meningkatnya kesehatan ibu, anak dan status gizi masyarakat. 3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan. 4. Menurunnya angka kesakitan dan kematian karena penyakit khususnya penyakit menular.

MISI KETIGA :

Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.
1. Terwujudnya masyarakat yang sejahtera. 2. Terwujudnya pemerataan pendapatan masyarakat. 3. Terwujudnya system ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah. 4. Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM. Meningkatnya daya beli masyarakat. Meningkatnya pendapatan masyarakat

Terciptanya iklim usaha/investasi

1. Berkembangnya usaha bagi UMKM 2. Meningkatnya jumlah UMKM

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -2

MISI KEEMPAT :

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik dan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat Berdasarkan Prinsip Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance).
1. Terwujudnya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP). 2. Terlaksananya penerapan SPM dan SPP dibidang, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil. 3. Terwujudnya pemerataan askes masyarakat terhadap pelayanan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil. Pembentukan produk hukum tentang SPM dan SPP. Penerapan Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP). Penciptaan pelayanan yang baik dan lancar di setiap kelurahan dan Kecamatan

MISI KELIMA :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.


1. Terbangunnya dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan. 2. Terwujudnya pengembangan kawasan resapan air. 3. Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni dan budaya. 4. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang. 5. Tertatanya kawasan sempadan sungai dan pantai. 6. Terbentuknya kelembangaan penanggulangan bencana daerah. 7. Terpasangnya fasilitas perlengkapan jalan pada ruas-ruas jalan kota. Ketersediaan fasilitas lalu lintas yang memadai Ketersediaan saluran drainase perkotaan yang memadai Ketersediaan sumur resapan dan ruang terbuka hijau Ketersediaan gelanggang olah raga, kampung/kelurahan publik/Koran masuk lingkungan. Terbentuknya peraturan daerah tentang tata ruang (RTRW) Kondisi sempadan sungai dan pantai baik Ketersediaan Tim SAR dan IRC

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -3

Tabel 9.2. INDIKATOR KINERJA DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015


Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 (1) (2) (3) 2011 (4) Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) (9)

Target Capaian Setiap Tahun

No.

2012 (5)

2013 (6)

2014 (7)

A.

ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Pertumbuhan PDRB (%) 7,71 3,19 10.331.837 24,59 7,83 3,36 11.571.657 21,59 7,95 3,53 12.960.256 18,59 7,83 3,36 14.256.282 12,59 7,95 3,53 15.681.910 12,59 7,83 3,36 17.250.105 12,59

1. 1.1

1.2. Laju inflasi (%) 1.3. 1.4. 2. 2.1 2.1.1 PDRB per kapita (Rp.) Rasio Penduduk miskin (%) Kesejahteraan Sosial Pendidikan Angka melek huruf (%)

91,81 9,50

99,54 10,00

99,60 10,50

99,65 11,00

99,70 11,50

99,80% 12

Angka rata-rata lama 2.1.2. sekolah (%) 2.1.3. Angka Partisipasi Kasar - SD/MI - SLTP/MTs - SMA/SMK/MA 2.1.4. Angka Partisipasi Murni - SD/MI - SLTP/MTs - SMA/SMK/MA 2.1.5. Rasio Angka Pendidikan yang ditamatkan Kesehatan

108,36 101,94 75,46 95,86 77,45 71,32 96.51

>105.27 > 114.19 > 116.96 > 89.68 > 79.01 > 79.97 96,64

>105.27 > 114.19 > 116.96 > 89.68 > 79.01 > 79.97 96,78

>105.27 > 114.19 > 116.96 > 89.68 > 79.01 > 79.97 96,91

>105.27 > 114.19 > 116.96 > 89.68 > 79.01 > 79.97 97,05

>105.27 > 114.19 > 116.96 > 89.68 > 79.01 > 79.97 97,18

2.3.

Angka Kelangsungan 2.3.1. Hidup Bayi per / 1000 kelahiran hidup (%) 2.3.2. Angka Usia Harapan Hidup (Th)

41,25 66,15 4,27

40,82 66,64 3,00

40,39 67,13 2,75

39,96 67,62 2,50

39,53 68,11 2,25

39 68,60 2

39 68,60 2

2.3.3. Pervalensi Gizi buruk (%)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -4

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) 21,59

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) 12,59 9,59 (9)

2012 (5) 18,59

2013 (6) 15,59

2014 (7)

(1) 2.4. Kemiskinan

(2)

(3) 21,59

2.4.1. Rasio Penduduk Miskin (%) 2.4. 2.4.1. 2.4.2. Kesempatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja(%) Angka Partisipasi Kerja (%) Angka Kriminalitas Rasio Kriminalitas (%) Fokus Seni dan Budaya Rasio Group Kesenian / 10.000 penduduk Rasio Gedung Kesenian / 10.000 penduduk Rasio Klub Olahraga / 10.000 penduduk Rasio Gedung Olah Raga /10.000 penduduk ASPEK PELAYANAN UMUM Pelayanan Urusan Wajib 1. 1.1. Pendidikan Pendidikan dasar: a. Angka Sekolah (%) Partisipasi

72,76 64,75

76,27 65,40

78,02 65,73

79,78 66,05

81,54 66,38

83,29 66,71

2.5. 2.5.1 3. 3.1 3.2 3.3 3.4

0,14

0,13

0,12

0,11

0,11

0,10

5,27 0,08 0,67 0,24

5,31 0,08 0,67 0,24

5,31 0,08 0,67 0,24

5,31 0,08 0,67 0,24

5,31 0,08 0,67 0,24

5,31 0,08 0,67 0,24

B.

97,80 1 : 240 1:32

98,90 1 : 240 1:31 1:31:40

100 1 : 240 1:31 1:31:40

100 1 : 216 1:30 1:30:36

100 1 : 204 1:30 1:30:34

100 1 : 192 1:30 1:30:34

b. Rasio Ketersediaan Sekolah (%) c. Rasio guru/murid d. Rasio guru/murid kelas rata-rata 1.2. Pendidikan Menengah 1. APS 2. Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah (%) 3. Rasio murid guru terhadap per

1:32:40

77,90 1 : 384

80,05 1 : 360

94 1 : 336

96 1 : 312

98 1 : 288

100 1 : 252

1:32 1:32:35

1:30 1:13:35

1:28 1:13:32

1:26 1:13:32

1:24 1:13:32

1:21 1:13:32

4. Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -5

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) 96,5 97,5

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) 99,5 (9)

2012 (5) 98,5

2013 (6) 99,5

2014 (7)

(1)

(2) 5. Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf 95,5 (tidak buta aksara) (%)

(3)

1.3. Fasilitas Pendidikan 1. Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik Kondisi Sekolah SMP/MTs Kondisi Sekolah SMA/SMK/ MA 2.401 1.761 1.087 2.451 1.791 1.107 2.501 1.821 1.127 2.551 1.851 1.147 2.601 1.881 1.167 2.651 1.921 1.187

2. 3. 1.4.

PAUD Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak Jumlah anak usia 4 6 Tahun x100% (%) 6.386 6.450 6.515 6.580 6.646 6.712

1.5. Angka Putus Sekolah 1. SD/MI 2. SMP/MTs 3. SMA/SMK/MA 1.6. Angka Kelulusan 1. Angka Kelulusan SD/MI (%) 2. Angka Kelulusan SMP/MTs (%) 3. Angka Kelulusan SMA/SMK/MA (%) 4. Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs (%) 5. Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (%) 6. Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D-IV (%) 2. 2.1 2.2 Kesehatan Rasio Posyandu per satuan balita Rasio Puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk x 1000 Rasio RS per penduduk x 1000 satuan 116,76 1 : 16.1092 115,91 1 : 15.779 114,71 1 : 15.496 112,72 1 : 15.238 109,73 1 : 15.004 104,74 1 : 14.791 99,99 94,76 96,47 101,25 111,12 86,29 99,99 95 97 105 110 87 99,99 95,5 97 105 110 88 99,99 96 97 105 110 89 99,99 96,5 97 105 110 90 99,99 97 97 105 110 91 18 32 229 16 30 135 16 30 100 16 25 60 16 20 60 16 20 60

2.3

1 : 25.143 1 : 8.046

1 : 25.641 1 : 6.838

1 : 26.149 1 : 6.312

1 : 26.667 1 : 5.977

1 : 27.194 1 : 5.689

1 : 27.733 1 : 5.439

2.4

Rasio dokter per satuan penduduk

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -6

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) 13,40 65

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) 12,71 50 12,48 40 (9)

2012 (5) 13,42 60

2013 (6) 13,03 55

2014 (7)

(1) 2.5 2.6

(2) Rasio tenaga medis per satuan penduduk x 1000 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (%) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (%) Cakupan kelurahan UCI (%) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan (%) Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (%) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (%) Cakupan (%) kunjungan bayi

(3) 13,42 70

2.7 2.8 2.9 2.10

91 97 100

93 98 100

94 99 100 96

95 100 100 97

97 100 100 97

98 100 100 98

94

95

2.11

3,22

3,35

3,40

3,65

3,80

4,05

2.12

78

80

82

89

95

99

2.13

Cakupan puskesmas (jumlah puskesmas /jumlah seluruh kecamatan x 100% (%) Cakupan pembantu puskesmas (jumlah pembantu puskesmas /jumlah seluruh kelurahan x 100% (%)

1,5

1,5

1,5

1,5

1,5

1,5

2.14

0,18

0,18

0,18

0,18

0,18

0,18

Incident Rate DBD/100.000 penduduk Penemuan kasus TB BTA pos (CDR) Kesembuhan penderita TB ATA pos (cure rate) Klien klinik VCT test HIV Prevalensi HIV AIDS per 10.000 penduduk yang beresiko
3. 3.1 Pekerjaan Umum Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik (%)

260 50 75

250 55 77

240 60 80

230 65 82

220 70 85

210 75 87

70

75

80

85

90

95

<2

<2

<2

<2

<2

<2

64,96

63,35

66,15

69,15

72,50

75,25

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -7

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) 30,25 2,00 72,15 31,25 4,01 0,73 0,25

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) 36,50 2,00 76,10 34,15 5,50 0,74 0,22 38,00 2,00 77,10 35,20 6,00 0,74 0,21 (9)

2012 (5) 32,50 2,00 74,25 32,25 5,10 0,74 0,24

2013 (6) 34,50 2,00 75,15 33,50 5,25 0,74 0,23

2014 (7)

(1) 3.2 3.3 3.4

(2) Persentase jaringan irigasi yang berfungsi(%) Rasio tempat ibadah per satuan penduduk (%) Persentase rumah tinggal bersanitasi

(3) 28,75 1,96 71,83 29,25 3,02 0,73 0,256

Rasio TPU per satuan 3.5 penduduk per 1000 penduduk 3.6 Rasio pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

3.7 Rasio rumah layak huni 3.8 Rasio permukiman layak huni

Panjang jalan dilalui roda 4 ( 3.9 Jumlah panjang jalan (Km)/ Jumlah penduduk) 3.10 3.11 Panjang jalan kota dalam kondisi baik (>40 km/jam) Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar (%)

2.778,29 0,47 52 39,94 1,31 30,42

2.917,20 0,48 50,44 40,00 5,30 30,05

3.063,06

3.216,22 0,49 47,46 40,15 20,10 29,50

3.377,03 0,50 46,04 40,25 25,20 29,25

3,545,88 0,50 44,65 40,50 27,50 29,00 40,50 27,50 29,00 0,50

0,49 48,93 40,10 10,50 30,0

Drainase dalam kondisi 3.12 baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat (%) 3.13 3.14 Luas irigasi Kota dalam kondisi baik (%) Luas Kawasan Kumuh Luas Wilayahx100% (%) Perumahan Jumlah rumah tangga pengguna air bersih / jumlah seluruh rumah tangga x 100% (%)

4.

4.1

33,47

33,85

34,12

34,75

35,15

35,80

35,80

Jumlah rumah tangga pengguna listrik / Jumlah 4.2 seluruh rumah tangga x100% (%) Luas lingkungan 4.3 permukiman kumuh/ Luas wilayah x 100% (%)

73

73

73

80

85

85

85

30,42

30,05

30,0

29,50

29,25

29,00

29,00

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -8

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) 74,00

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) 75,40 75,50 (9) 75,50

2012 (5) 75,00

2013 (6) 75,10

2014 (7)

(1)

(2)

(3) 73,00

Jumlah rumah layak huni/ 4.4 Jumlah seluruh rumah x 100% (%) 5. 5.1 Penataan Ruang Luas RTH/Luas Wilayah x 100%

18,69

18,80

19,00

19,20

19,45

19,75

19,75

Luas kawasan 5.2 permukiman/luas wilayah x 100% 6. Perencanaan Pembangunan Daerah

37,15

38,50

40,20

40,50

41,50

42,00

42,00

Tersedianya dokumen 6.1 perencanaan Pembangunan Tahunan(%) Tersedianya Dokumen 6.2 Perencanaan Teknis Strategis (%) Jumlah program RKPD Tahun berkenaan / Jumlah 6.4 program RPJMD yang harus dilaksanakan Tahun berkenaan x100%

100

100

100

100

100

100

50

65

70

80

90

100

100

100

100

100

100

100

7. 7.1

Perhubungan Jumlah arus penumpang angkutan umum 685.830 0,115 1.252 685.830 0,115 1.252 685.830 0,115 1.252 685.830 0,115 1.252 685.830 0,115 1.252 685.830 0,115 1.252 685.830 0,115 1.252

7.2 Rasio ijin trayek 7.3 Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

7.4

Jumlah angkutan darat / 7.5 Jumlah penumpang angkutan darat x 100% 7.6 Kepemilikan KIR angkutan umum

0,11

0,11

0,11

0,11

0,11

0,11

0,11

13.348

13.348

13.348

13.348

13.348

13.348

13.348

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -9

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) 15 menit

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) 15 menit (9) 15 menit

2012 (5) 15 menit

2013 (6) 15 menit

2014 (7) 15 menit

(1) 7.7

(2) Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) (jam) Pemasangan Rambu-rambu (%)

(3) 15 menit

7.8

1,9

2,0

2,0

2,0

2,0

2,0

2,0

8. 8.1.

Lingkungan Hidup Persentase penanganan sampah (%) Persentase Penduduk berakses air minum (%) Persentase Luas pemukiman yang tertata (%) Cakupan penghijauan Sumber Mata Air (%) 76,19 78 80 83 84 85 85

8.2.

81,29

81,40

81,60

81,80

82

83

83

8.3.

37,24

38

39

40

41

42

42

8.4.

13.3

20

40

60

80

100

100

Tempat pembuangan 8.5. sampah (TPS) per satuan penduduk (%) Cakupan jumlah usaha dan atau kegiatan yang mentaati persyaratan 8.6. administratif dan teknis pencegahan pencemaran air (%) Cakupan jumlah usaha dan atau kegiatan yang memenuhi persyaratan 8.7. administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara (%) Persentase jumlah pengaduan masyarakat 8.8. akibat adanya dugaan pencemaran dan atau perusakan lingkungan (%) Cakupan jumlah usaha dan 8.9. atau kegiatan yang telah memiliki dokumen lingkungan (satuan jumlah

30

30

30

30

30

30

30

10

20

40

60

80

100

100

10

20

40

60

80

100

100

85,71

90,00

95,00

100

100

100

100

50

60

70

80

90

100

100

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -10

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4)

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) (9)

2012 (5)

2013 (6)

2014 (7)

(1)

(2) usaha dan atau kegiatan)

(3)

9.

Pertanahan 72.81 25 73,54 22 74,27 20 75,02 18 75,77 17 76,52 15

9.1 Tertib Pertanahan (%) 9.2 Penyelesaian kasus tanah Negara (%)

10.

Kependudukan dan Catatan Sipil 85

Rasio penduduk berKTP per 10.1 satuan penduduk (%)

86

87

88

89

90

90

10.2

Rasio bayi berakte kelahiran (%) Rasio pasangan berakte nikah (%)

80

81

82

83

84

85

85

10.3

100 85 80

100 86 81

100 87 82

100 88 83

100 89 84

100 90 85

100 90 85

10.4 Kepemilikan KTP (%) 10.5 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk

11

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 52 52 52 52 52 52

Persentase partisipasi 11.1 perempuan di lembaga pemerintah (%) 11.2 Partisipasi perempuan di lembaga swasta (%)

75 0,65 -

76 0,625 -

78 0,61 -

79 0,6 -

80 0,56 -

80 0,5 -

11.3 Rasio KDRT (%) 11.4 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan 11.6 dan anak dari tindakan kekerasan

150

150

150

150

150

150

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -11

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4)

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) (9)

2012 (5)

2013 (6)

2014 (7)

(1)

(2) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

(3)

12.

Cakupan Pasangan Usia 12.1 Subur (PUS) yang istrinya dibawah 20 tahun (%) Cakupan Pasangan Usia 12.2 Subur (PUS) menjadi peserta KB aktif (%) Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang ingin berKB tidak terpenuhi (unmeet need) (%)

6,00

5,50

5,00

4,75

4,50

4,50

70

70

70

70

70

70

12.3

15,79

15,25

13,25

12,50

11,50

10,50

12.4 Cakupan anggota bina keluarga balita ber-KB (%) Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) peserta KB anggota usaha peningkatan 12.5 pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber-KB (%) Rasio petugas lapangan keluarga berencana 12.6 (PLKS/PKB)-petugas di setiap kelurahan Ratio pembantu pembina keluarga berencana 12.7 (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap kelurahan 13. Sosial Sarana sosial seperti panti 13.1 asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi 13.2 PMKS yg memperoleh bantuan soSial

70

70

70

70

70

70

70

71

72

75

85

85

42

42

44

46

48

50

50

50

50

50

50

50

16

16

16

16

17

18

Penanganan penyandang 13.3 masalah kesejahteraan sosial (orang)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -12

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4)

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) (9)

2012 (5)

2013 (6)

2014 (7)

(1)

(2)

(3)

14. Ketenagakerjaan Rasio Penduduk bekerja 14.1 terhadap angkatan kerja kerja (%) 14.3 Tingkat partisipasi angkatan kerja (%) Pencari kerja yang ditempatkan Tingkat pengangguran terbuka (%) 89,22 77,01 77,01 77,01 77,01 77,01

14.4

14.5

15. 15.1

Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Persentase koperasi aktif (%) 75 1 7057 75 1 80 1 80 1 85 1 85 1

15.3 Jumlah BPR/LKM 15.4 Usaha Mikro dan Kecil

7,379

7,700

8,022

8,343

7,379

16. Penanaman Modal 16.1 Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) PMA : 16 PMDN : 38 Jml : 54 PMA : 16 PMDN : 38 Jml : 54 PMA : 16 PMDN : 38 Jml : 54 PMA : 17 PMDN : 40 Jml : 57 PMA : 17 PMDN : 40 Jml : 57 PMA : 17 PMDN : 40 Jml : 57

Jumlah nilai investasi 16.2 berskala nasional (PMDN/PMA) Rasio daya serap tenaga kerja *) 16.3 (PMA) = (PMDN) =

Rp. Rp. 58.066.186 58.066.186 $ 2.217.024 $ 2.217.024

Rp. Rp. 60.500.000 58.066.186 $ 2.400.000 $ 2.217.024

Rp. 60.500.000 Rp. 60.500.000 $ 2.400.000 $ 2.400.000

2.380 org 2.488 org

2.380 org 2.488 org

2.380 org 2.488 org

2.480 org 3.346 org

2.480 org 3.346org

2.480 org 3.346 org

17. Kebudayaan 17.1 Penyelenggaraan festival seni dan budaya 2 10 12 12 12 12

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -13

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) 235 235

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) 235 235 (9)

2012 (5) 235

2013 (6) 235

2014 (7)

(1) 17.2

(2) Sanggar seni dan budaya

(3)

Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang 17.3 dilestarikan

18. Pemuda dan Olah Raga 18.1 Jumlah organisasi pemuda 18.2 Jumlah organisasi olahraga 18.3 Jumlah kegiatan kepemudaan 31 25 14 19 3 31 25 14 19 3 31 25 14 19 3 31 25 14 19 3 31 25 14 19 3 31 25 14 19 3 25 14 19 3

18.4 Jumlah kegiatan olahraga 18.5 Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta)

Lapangan olahraga 18.6 {(juml lap / jum pend) x 1000}

6,7

9,7

10,7

12,7

14,7

16,7

6,7

19.

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 54 55 57 60 62 67

Kegiatan Pembinaan 19.1 terhadap LSM, Ormas dan OKP 19.2 Kegiatan pembinaan politik daerah

6 keg

6 keg

6 keg

6 keg

6 keg

6 keg

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan 20. Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 20.1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 2.20 35.22 2,09 35.22 2,11 35.22 2,14 35.22 2,16 35.22 2,18 2,19 35.22

20.2

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -14

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) 7.68 7.68

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) 7.68 7.68 (9)

2012 (5) 7.68

2013 (6) 7.68

2014 (7)

(1) 20.3

(2) Rasio Pos Siskamling per jumlah kelurahan

(3)

Sistem informasi Pelayanan 20.4 Perijinan dan adiministrasi pemerintah (Ada tidak) Penegakan PERDA 20.5 Jumlah penyelesaian penegakan PERDA / Jumlah pelanggaran PERDA x100% Cakupan patroli petugas Satpol PP 20.6 Jumlah patroli petugas Satpol PP pemantauan dan penyelesaian pelanggaran K3 dalam 24 Jam 20.7 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Cakupan pelayanan bencana kebakaran 20.8 Jumlah mobil pemadam kebakaran / Jumlah pendudukx100% (%) Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) Jumlah ketepatan waktu tindakan pemadam kebakaran( < 1 jam setelah pengaduan)Jumlah kejadian kebakaranx100% (%) 5.310

3 SIM

6 SIM

9 SIM

12 SIM

15 SIM

18 SIM

46%

56%

66%

76%

86%

96%

1,64

1,80

1,98

2,18

2,40

2,64

2,91

5.310

5.310

5.310

5.310

5.310

0,0011

0,0011

0,0011

0,0011

0,0011

0,0011

8 unit

8 unit

8 unit

9 unit

9 unit

9 unit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

15 menit

20.9

11,9

11,9

11,9

11,9

11,9

11,9

Jumlah Sistim Informasi 20.10 Manajemen (SIM)

10

21. Ketahanan Pangan Regulasi ketahanan pangan 21.1 Ada/tidak peraturan tentang kebijakan ketahanan ada Perwal percepatan penganekar agaman Perwal keamanan pangan Perwal cadangan pangan kelurahan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -15

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) konsumsi pangan

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) (9)

2012 (5)

2013 (6)

2014 (7)

(1)

(2) pangan dalam bentuk perda,perkada, dsb. Ketersediaan pangan utama

(3)

Rata2 jumlah ketersediaan 21.2 pangan utama per Tahun (kg) / Jumlah penduduk x 100% Pemberdayaan 22. Masyarakat Desa/Kelurahan 22.1 Jumlah LSM (Jumlah LSM yang aktif)

111.021

113.241

115.506

117.816

120.173

122.576

20

20

20

20

20

20

LPM Berprestasi 22.2 (Jumlah LPM berprestasi / Jumlah LPMx100%) PKK aktif 22.3 (Jumlah PKK aktif /Jumlah PKK x100%) Posyandu aktif 22.4 (Jumlah Posyandu aktif / Total Posyandu x100%) Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat (Jumlah Swadaya 22.5 masyarakat mendukungan Program Permberdayaan Masyarakat / Total Program Permberdayaan Masyarakatx100%) Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat (program pemberdayaan 22.6 masyarakat yang dikembangkan dan dipelihara masyarakat / Total pasca program pemberdayaan masyarakatx100%)

11

14

17

20

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -16

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4)

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) (9)

2012 (5)

2013 (6)

2014 (7)

(1) 23. Statistik 23.1

(2)

(3)

Buku Mataram Dalam Angka"

ada

ada

ada

ada

ada

ada

23.2 Buku PDRB Kota Mataram

ada

ada

ada

ada

ada

ada

24. Kearsipan Pengelolaan arsip secara baku 24.1 Jumlah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku / Jumlah SKPD x 100% Peningkatan SDM pengelola kearsipan 24.2 Menunjukkan jumlah Kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 4 keg 100 100 100 100 100 100

25.

Komunikasi dan Informatika Jumlah jaringan komunikasi 75 / 1 75 / 1 75 / 1 75 / 1 75 / 1 75 / 1

25.1 (Jumlah jaringan telepon genggam / stasioner ) Rasio wartel/warnet 25.2 terhadap penduduk (%) 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26 0.26

25.3

Jumlah surat kabar nasional/lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal Web site milik pemerintah daerah

11 4 ada

11 4 ada

11 4 ada

11 4 ada

11 4 ada

11 4 ada

25.4

25.5

25.6 Pameran/expo

26. Perpustakaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -17

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) 156 36.382 org 156 5

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) 156 5 156 5 (9)

2012 (5) 156 5

2013 (6) 156 5

2014 (7)

(1)

(2)

(3)

26.1 Jumlah perpustakaan Persentase Jumlah 26.2 pengunjung perpustakaan per tahun (%) 26.3 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah

7.611 bh

7.611 bh

7.611 bh

7.611 bh

7.611 bh

7.611 bh

URUSAN PILIHAN
1. Pertanian Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar 1.1 (Produksi tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya (ton) / Luas areal tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainya (ha)x100%) (ton) Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB (Jumlah Produksi 1.3 padi/bahan pangan utama lokal hasil kelompok petani (ton) Tahun n / Jumlah produksi padi/bahanpangan utama di daerah tonTahun nx100%) (%) Cakupan bina kelompok petani (Jumlah kelompok petani 1.4 yang mendapatkan bantuan pemda Tahun njumlah kelompok tanix100%) 98 98 98 98 98 98 100 100 100 100 100 100 60,61 61,42 62,23 63,04 63,86 64,66 64,66

1.2

4.22 %

4.20

4.00

4.00

4.00

4.00

2.

Energi dan Sumber Daya Mineral

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -18

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4)

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) (9)

2012 (5)

2013 (6)

2014 (7)

(1)

(2) Kontribusi sektor pertambangan thd PDRB

(3)

2.1. ( Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor pertambangan / Jumlah PDRBx100%)

0.02 % *)

0.02 % *)

0.02 % *)

0.02 % *)

0.02 % *)

0.02 % *)

3.

Pariwisata

Kunjungan wisata ( Jumlah Capaian Kinerja Kunjungan Wisata se4.1 Kabupaten dan Kota / Jumlah seluruh Kunjungan Wisata se-Kabupaten dan Kota x100%) 4.2 Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Kelautan dan Perikanan

1.633.042

1.731.025 (6%)

1.834.886 (6%

1.944.979 (6%

2.061.678 (6%

2.185.379 (6%

4.

Produksi perikanan tangkap 5.1 (ton)

93,6

98,28

103,19

108,35

113,77

119,46

5.2

Produksi perikanan budidaya (ton)

312,5

359,375

413,28

475,27

546,56

628,54

6.

Perdagangan Kontribusi sektor Perdagangan thd PDRB

6.1 ( Jumlah Kontribusi PDRB dari sektor perdagangan / Jumlah PDRBx100% ) 7. 7.1. Perindustrian Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB

23%

24%

24%

25%

25%

27%

24,66

25,23

25,80

26,37

26,95

27,53

Kontribusi industri rumah 7.2. tangga terhadap PDRB sektor Industri 7.3. Pertumbuhan Industri.

0.03

0.04

0.04

0.05

0.06

0.07

0.007

0.04

0.04

0.05

0.06

0.07

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -19

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) 8.9% 9.6%

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) 11.7% 12.4% (9)

2012 (5) 10.3%

2013 (6) 11%

2014 (7)

(1) 7.4.

(2) Cakupan bina kelompok pengrajin

(3)

C.
1. 1.1 2.

ASPEK DAYA SAING


Kemampuan Ekonomi Daerah Pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita Fasilitas Wilayah / Infrastruktur Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan (%) Luas wilayah perkotaan (Ha) 115 115 115 115 115 115

2.1 Aksesbilitas Daerah 30,21 63.4 30,21 63.4 30,21 63.4 30,21 63.4 30,21 63.4 30,21 63.4

2.3

Fasilitas Bank dan Non Bank a. Jumlah Bank - Kantor Pusat - Kantor Cabang b. Perusahaan Asuransi 2 67 2 67 2 67 2 67 2 67 2 67

2.4

Ketersediaan Air Bersih - Persentase RT pengguna 29.05 air bersih - Persentase pengguna Listrik (%) - Ketersediaan Restoran - Rumah Makan - Cafe - Ketersediaan Penginapan - Hotel Berbintang - Hotel non Bintang Fasiitasi Iklim Berinvestasi - Angka Kriminalitas * Jumlah kriminalitas * Pertikaian antar warga - Jumlah Demo * Unjuk rasa * Mogok kerja 28 51 28 51 28 51 28 51 28 51 28 51 73 29 109 19 29.05 73 29 109 19 29.05 73 29 109 19 29.05 73 29 109 19 29.05 73 29 109 19 29.05 73 29 109 19

3.

3.1 Keamanan dan Ketertiban 195 6 258 5 12.69 195 6 258 5 12.69 195 6 258 5 12.69 195 6 258 5 12.69 195 6 258 5 12.69 195 6 258 5 12.69

3.2 Kemudahan Perijinan * lama proses perijinan (hari)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -20

No.

Kondisi Kinerja pada Indikator Kinerja Daerah awal periode Kota Mataram RPJMD Thn 2010 2011 (4) 80 1.015

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 2015 (8) 80 1.015 80 1.015 (9)

2012 (5) 80 1.015

2013 (6) 80 1.015

2014 (7)

(1)

(2) * jumlah ijin (buah) * jumlah hari

(3) 80 1.015

4.

Sumber Daya Manusia 392.565 392.565 392.565 392.565 392.565 392.565

Kualitas Tenaga Kerja - Rasio kelulusan tenaga 4.1 kerja Tingkat Ketergantungan - Penduduk < 15 dan > 64 tahun - Penduduk 15 64 tahun

4.2

1.114.359

1.114.359

1.114.359

1.114.359

1.114.359

1.114.359

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

IX -21

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.I. VISI Berdasarkan analisis terhadap kondisi umum Kota Mataram saat ini dan tantangan yang dihadapi lima tahun kedepan dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka Visi pembangunan Kota Mataram Tahun 2011-2015 adalah Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya. Kota Mataram merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi tersebut merupakan satu kesatuan konsep yang memiliki nilai yang tak terpisahkan, sebagai pedoman dalam pencapaian tujuan masyarakat adil dan makmur. Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram adalah : a. Visi tersebut mengandung arti bahwa Kota Mataram yang ingin diwujudkan dalam lima tahun kedepan, adalah Kota yang memiliki masyarakat maju, religius, dan berbudaya. b. Maju mengandung makna bahwa dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan kualitas SDM Kota Mataram, yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya, sehingga kemajuan yang dicapai berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal untuk mewujudkan masyarakat Gumi Mentaram yang sejahtera. Kemajuan ini dapat diukur berdasarkan perbaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM). c. Religius mengandung makna dalam lima tahun kedepan akan terjadi peningkatan kualitas masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan kebersamaan serta toleransi yang tinggi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-1

antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat madani. Nilai-nilai religius menjadi spirit dalam menentukan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan. d. Berbudaya mengandung makna dalam lima tahun kedepan terjadi peningkatan kualitas masyarakat yang memiliki keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam kemajemukan, menguatnya identitas dan karakter masyarakat yang mandiri, bermoral dan bermartabat. Masyarakat berbudaya tidak hanya dapat dilihat dari berkembangnya adat istiadat, melainkan juga pada berkembangnya infrastruktur yang berkarakter kearifan lokal.

5.2. MISI Untuk mencapai Visi Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya, maka Pemerintah Kota Mataram telah

menetapkan lima Misi yaitu : a. Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya. b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah. c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang

berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (Good Governance). e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan. berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik

5.3. TUJUAN DAN SASARAN a. Misi Pertama : Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya. Misi ini dijabarkan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-2

kedalam tujuan yaitu:

Menciptakan suasana Kota Mataram yang

kondusif, dinamis dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya. Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu: 1. Tumbuh dan berkembangnya kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat. 2. Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi. 3. Terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam suasana yang kondusif dan produktif. b. Misi Kedua : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah. Misi ini dijabarkan kedalam tujuan yaitu: Mewujudkan sumberdaya manusia yang

berkualitas. Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu: 1. Peningkatan kualitas pendidikan dan produktivitas seni dan budaya masyarakat yang relevan, efisien, dan efektif. 2. 3. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat Pengembangan pekerjaan. 4. 5. Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat miskin perkotaan. Peningkatan pembangunan. c. Misi Ketiga : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah. Misi ini dijabarkan kedalam beberapa tujuan yaitu: (1) Meningkatkan pengarusutamaan gender di berbagai aspek lapangan usaha dan penciptaan lapangan

kesejahteraan masyarakat, (2) Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah, (3) Meningkatkan investasi. Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu: 1. 2. 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan pemerataan pendapatan masyarakat. Pengembangan unggulan daerah. 4. Penguatan sistem dan akses permodalan bagi UMKM. sistem ekonomi kerakyatan berbasis potensi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-3

5. 6. d.

Perluasan lapangan usaha dan kerja Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kondusif.

Misi Keempat : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang baik (Good Governance). berdasarkan prinsip tata pemerintahan Misi ini dijabarkan kedalam beberapa

tujuan yaitu: (1). Peningkatan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. (2). Peningkatan kualitas pelayanan publik berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). (3). Perluasaan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil. Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu: 1. 2. 3. Integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan. Pelayanan publik yang handal. Tersusunnya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP). 4. Terselenggaranya penerapan SPM dan SPP di bidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil, dan lingkungan hidup. 5. Peningkatan pemerataan dan kualitas pelayanan publik, di bidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kependudukan dan catatan sipil. e. Misi Kelima : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan. Misi ini dijabarkan kedalam beberapa tujuan yaitu: (1) Mengurangi luas wilayah genangan dan abrasi di wilayah kota. (2) Meningkatkan kualitas lingkungan Padat, Kumuh dan Miskin (PAKUMIS), (3) Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik, (4) Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Selanjutnya tujuan dijabarkan kedalam beberapa sasaran, yaitu: 1. 2. Terbangun dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan. Pengembangan kawasan resapan air.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-4

3.

Penyediaan media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni, dan budaya.

4. 5. 6.

Pemanfaatan dan pengendalian tata ruang. Penataan kawasan sempadan sungai dan pantai. Peningkatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana daerah.

7.

Terbangunnya dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan.

8.

Terbangunnya perumahan dan permukiman yang layak huni bagi kelompok masyarakat miskin.

Tabel 5.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kota Mataram
Visi : Terwujudnya Kota Mataram Yang Maju, Religus dan Berbudaya MISI Misi 1 : Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya TUJUAN Menciptakan suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis SASARAN 1. Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima. 2. Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan, pelayanan, dan pemerintahan dengan lancar. 3. Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi.

Misi 2 : Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah.

Mewujudkan sumber daya 1. Terwujudnya kesetaraan manusia yang berkualitas gender diberbagai aspek. 2. Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha. 3. Terwujudnya SDM yang berdaya saing. 4. Terlatihnya masyarakat miskin untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha. 5. Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-5

Misi 3 : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

1. Terwujudnya masyarakat yang sejahtera. 2. Terwujudnya pemerataan pendapatan masyarakat.

2. Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah

1. Terwujudnya sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan dalam mengembangkan potensi sektor unggulan daerah 2. Terwujudnya system dan akses permodalan bagi UMKM. 1. Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas. 2. Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil. 3. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

3. Meningkatkan Investasi

Misi 4 : Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintah yang baik (Good Governance).

1. Meningkatkan kemitraan 4. 1.Terwujudnya integrasi dan antara pemerintah, sinkronisasi pelaksanaan masyarakat dan swasta pembangunan. dalam pelayanan publik 5. 2. Terwujudnya pelayanan dan pemenuhan publik yang handal. kebutuhan dasar. 6. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan 7. 1. Tersusunnya standar pelayanan minimum (SPM) dan standar pelayanan publik (SPP). 2. Terlaksananya penerapan SPM dan SPP dibidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil. 1. Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transoprtasi, kependudukan dan catatan sipil.

3. Memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-6

Misi 5 : Meningkatkan 1. 1. Menurunnya luas kualitas dan kuantitas wilayah banjir/genangan sarana dan dan abrasi di wiayah prasarana perkotaan. kota.

1. Terwujudnya pengembangan kawasan resapan air 2. Terbangun dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan. 3. Terbentuknya dan berfungsinya kelembangaan penanggulangan bencana daerah.

2. Meningkatnya kualitas lingkungan padat dan kumuh

1. Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan. 2. Terwujudnya perumahan dan permukiman yang layak huni.

3. Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik 4. Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

1. Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni dan budaya. 1. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang. 2. Terwujudnya kawasan sempadan sungai dan pantai.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

V-7

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Kota Mataram Yang Maju, Religius dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh Pemerintah dengan kebijakan otonomi daerah, maupun oleh masyarakat dan seluruh stakeholders.

6.1. Strategis dan Arah Kebijakan Strategi dan arah kebijakan dalam pelaksanaan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 dirumuskan sebagai berikut :

MISI I :

Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.

Tujuan Menciptakan suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis yang dinilai agama dan budaya.

Sasaran Tumbuh dan berkembangnya kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat; Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi Terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam suasana yang kondusif dan produktif;

Strategi Peningkatan toleransi antar komponen masyarakat yang berbeda suku, agama dan adat istiadat Penciptaan lingkungan yang kondusif bagi investasi.

Arah kebijakan Mengaktifkan kembali forum-forum komunikasi di masyarakat;

Menyediakan aturan hukum yang mendukung terciptanya iklim investasi yang sehat Meningkatkan kapasitas kebijakan publik yang proporsional dengan melibatkan peran serta swasta, perguruan tinggi dan partisipasi masyarakat;

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -1

MISI II :

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah

Tujuan Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas

Sasaran Peningkatan kualitas pendidikan dan produktivitas seni dan budaya masyarakat yang relevan, efisien, dan efektif Peningkatan derajat kesehatan masyarakat

Strategi Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM serta produktivitas seni dan budaya; Peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.

Arah kebijakan Meningkatkan intensitas dan kualitas pengembangan SDM ;

Mobilisasi peran kelembagaan pemerintah, swasta dan masyarakat dalam peningkatan kualitas kesehatan.

Pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha

Peningkatan iklim usaha bagi sektorsektor unggulan sebagai faktor penggerak utama perekonomian; Reposisi masyarakat agar mampu menjadi pelaku utama dalam program penanganan kemiskinan; Peningkatan perlindungan perempuan disertai dengan peningkatan peran perempuan; Peningkatan kualitas kehidupan keluarga, perempuan dan anak;

Meningkatkan daya saing dan daya tarik investasi melalui promosi kemudahan prosedur dan fasilitas pendukung.; Koordinasi, Integrasi, dan Sinkronisasi dalam pembinaan Sumber Daya Manusia; 1. Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam pembangunan di semua sektor; 2. Membuka seluasluasnya informasi yang dapat diakses oleh ibu, calon ibu terhadap kesehatan reproduksi, keluarga berencana dan keluarga sejahtera; 3. Meningkatkan pengetahuan dan pengembangan diri perempuan;

Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat miskin perkotaan

Peningkatan pengarusutamaan gender di berbagai aspek pembangunan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -2

MISI III : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.
Tujuan 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sasaran 1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Strategi Peningkatan penanganan masalah kesejahteraan sosial dan potensi sumber kesejahteraan sosial; Pemberdayaan klaster-klaster unggulan sebagai penggerak ekonomi lokal Arah kebijakan Meningkatkan partisipasi masyarakat/swasta dalam penyediaan dan pengelolaan infrastruktur ekonomi; Memberdayakan dan meningkatkan industri kecil dan kerajinan rakyat yang memberi nilai tambah daya tarik wisata 1. Usaha kecil, mikro, menengah, dan koperasi; 2. Intensifikasi dan ekstensifikasi potensi sumber daya ekonomi daerah/lokal;

2. Peningkatan pemerataan pendapatan masyarakat;

3. Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah

1. Pengembangan sistem ekonomi kerakyatan berbasis potensi unggulan daerah;

1. Tergalinya potensi sumber daya ekonomi daerah/ lokal; 2. Tersedianya master plan pengembangan ekonomi daerah/lokal; 1. Regulasi pengembangan ekonomi daerah/lokal; 2. Pengembangan dan Revitalisasi usaha-usaha ekonomi daerah/lokal Regulasi tentang Standar Pelayanan berinvestasi; Pengkajian peluang investasi;

2. Penguatan sistem dan akses permodalan bagi UMKM

1. Terbinanya usaha ekonomi daerah/lokal; 2. Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

4.Meningkatkan investasi

1. Perluasan lapangan usaha kerja yang lebih luas 2. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kondusif

Tersedianya Standar Pelayanan untuk berinvestasi;

Tersedianya pedoman untuk berinvestasi;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -3

MISI IV :

Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance).

Tujuan 1. Meningkatkan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar

Sasaran Integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan Pelayanan publik yang handal

Strategi Koordinasi dan sinkronisasi pelayanan sosial dasar;

Arah kebijakan Menyusun regulasi pola kemitraan antar stakeholder

1. Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi penanganan Kemiskinan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat; 2. Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi pelayanan publik oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Menyusun regulasi pelayanan publik (SPM)

2.Meningkatkan kualitas pelayanan

1. Tersusunnya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP);

1. Fasilitasi penyusunan standart pelayanan minimal (SPM) dan Standart pelayanan publik (SPP); 2. Optimalisasi peran serta masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan pelayanan publik; 3. Optimalisasi kapasitas aparat dalam melaksanakan dan mengawasi pelayanan publik;

Meningkatkan kapasitas Aparatur Pelayanan Publik, masyarakat, dan swasta;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -4

Tujuan

Sasaran 2. Terselenggaranya penerapan SPM dan SPP dibidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil.

Strategi 1. Regulasi yang berpihak pada masyarakat miskin; 2. Restrukturisasi unitunit layanan kesehatan; 3. Inovasi model penyediaan air bersih, persampahan, dan sanitasi yang berbasis masyarakat khususnya bagi kawasan padat, kumuh, dan miskin (PAKUMIS); 1. Penambahan sarana pelayanan masyarakat di bidang Pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, dan sanitasi; 2. Pengembangan aksesibilitas (jalan baru) sebagai alternative; 3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk meningkatkan daya saing daerah 4. Regulasi manajemen transportasi dan penyediaan lahan parkir pada fasilitas publik

Arah kebijakan 1. Penataan Kawasan padat, kumuh, dan miskin (PAKUMIS);

3. Memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil

Peningkatan pemerataan kualitas pelayanan publik, di bidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kependudukan dan catatan sipil.

1. Perluasan Wilayah Administrasi Kota Mataram dan pemukiman baru; 2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan publik 3. Pengembangan moda transportasi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -5

MISI V

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan

Tujuan 1. Menurunkan
luas wilayah banjir/genangan dan abrasi di wilayah kota

Sasaran 1. Terbangun dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan;

Strategi Optimalisasi saluran drainase;

Arah kebijakan Penataan Kawasan sempadan sungai, permukiman, perdagangan dan jasa, perkantoran, pendidikan; 1. Penataan Lokasi kawasan genangan dan abrasi; 2. Penetapan Lokasi lahan relokasi; Analisis Kebutuhan Lembaga

2. Pengembangan kawasan resapan air;

1. Optimalisasi Kawasan Resapan Air; 2. Relokasi permukiman korban bencana

3. Peningkatan kapasitas kelembagaan penanggulangan bencana daerah.

Koordinasi, dan konsultasi penanggulangan bencana daerah;

2. Meningkatkan kualitas lingkungan Padat Kumuh dan Miskin (PAKUMIS).

1. Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan

Rekonstruksi dan rehabilitasi permukiman Padat Kumuh dan Miskin (PAKUMIS)

Penataan Lokasi kawasan permukiman padat, kumuh dan miskin (PAKUMIS);

2. Terbangunnya perumahan dan permukiman yang layak huni

Sosialisasi dan peningkatan kapasitas perilaku hidup bersih dan sehat;

Pengkajian pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat hidup sehat dan bersih;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -6

3. Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik

1. Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni, dan budaya.

1.Penyediaan sarana dan prasarana untuk media ekspresi dan ruang apresiasi; 2.Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada untuk ruang ekspresi dan media apresiasi; 3.Inovasi, Kreasi, dan kompetisi budaya; 4.Promosi, investasi dan pemasaran produk-produk industri seni dan budaya baik nasional maupun internasional

Mengembangkan Budaya, Seni, Pemuda dan Olahraga, serta Promosi pariwisata

4.Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

1. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang;

1. Sosialisasi peningkatan peran serta masyarakat dalam penataan lingkungan pemukiman; 2. Regulasi pemanfaatan ruang

Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah

2. Tertatanya kawasan sempadan sungai dan pantai

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VI -7

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1.

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan

untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh cerita strategi melalui program-program yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang ditetapkan. Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan. Perumusan tujuan dan sasaran merupakan salah satu tahap perencanaan kebijakan (policy planning) yang memiliki kritikal poin sebagai bentuk penjabaran untuk pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Visi dan misi seyogyanya dijabarkan secara teknokratis dan partisipatif kedalam tujuan dan sasaran. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan secara operasional, akan dicapai melalui program-program prioritas, atau dengan kata lain keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait merupakan dampak (impact) dari tujuan dan sasaran. Berdasarkan visi yang dicanangkan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih periode 2010-2015 yang menginginkan terwujudnya masyarakat Mataram yang maju, religius, dan berbudaya dengan pengupayaan melalui lima misi yang telah ditetapkan, maka bahasa pencapaian visi dan misi tersebut dijabarkan kedalam tujuan dan sasaran yang secara komprehensif akan disinergikan melalui programprogram prioritas pada masing-masing SKPD. Sinergitas ini diharapkan mampu menjawab berbagai bentuk permasalahan atas kondisi kekinian sebagai potret Kota Mataram dalam lima tahun mendatang. Hal ini digambarkan pada beberapa tabel berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 1

MISI I :

Meningkatkan rasa AMAN masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
SKPD Penanggung Jawab
Diknas Lisbang BPM

Sasaran
Terwujudnya kerukunan hidup bermasyarakat yang saling berterima;

Strategi
Peningkatan toleransi antar komponen masyarakat yang berbeda suku, agama dan adat istiadat

Program Pembangunan Daerah


1. Pengembangan dan keserasian kebijakan pemuda. 2. Peningkatan peran serta kepemudaan. 3. Pengembangan wawasan kebangsaan 4. Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 5. Peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan 1. Kerjasama pembangunan 2. Perencanaan pembangunan daerah 3. Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan 4. Peningkatan partisipasi masyarakat kelurahan dalam pembangunan 5. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota 6. Peningkatan partisipasi msyarakat dlm membangun desa 1. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi 2. Penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah 3. Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 4. Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 5. Pemberdayaan masyarakat utk menjaga ketertiban dan keamanan

Bidang Urusan
Kepemudaan dan Olah Raga Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Pemberdayaan Masyarakat Desa

Terselenggaranya pelaksanaan pembangunan, pelayanan, dan pemerintahan dengan lancar;

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan;

Perencanaan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Otda, Pemerintahan Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian Pemberdayaan Masyarakat Desa Penanaman Modal Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

BAPPEDA BKKBN Setda BPM

Terwujudnya keamanan dan kepastian dalam berinvestasi

Penciptaan lingkungan yang kondusif bagi investasi.

Bagian Perekonomian Setda Bakesbang Linmas

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 2

MISI II :

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah.
SKPD Penanggung Jawab BPPKB

Sasaran

Strategi 1. Peningkatan perlindungan perempuan disertai dengan peningkatan peran perempuan; 2. Peningkatan kualitas kehidupan keluarga, perempuan dan anak;

Program Pembangunan Daerah

Bidang Urusan

Terwujudnya kesetaraan gender di berbagai aspek;

1. Keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan 2. Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak 3. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan 4. Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Terciptanya pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha;

Peningkatan iklim usaha bagi sektor-sektor unggulan sebagai faktor penggerak utama perekonomian;

1. Penciptaan iklim usahausaha kecil menengah yg kondusif 2. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Dinas Koperindag Bappeda

Terwujudnya SDM yang berdaya saing;

Peningkatan kualitas dan profesionalisme SDM;

1. Pendidikan anak usia dini 2. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun 3. Pendidikan menengah 4. Pendidikan non formal 5. Pendidikan luar biasa 6. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 7. Pengembangan keragaman budaya lokal 8. Penaataan administrasi kependudukan 9. Peningkatan kualitas penduduk usia produktif 10. Peningkatan kualitas penduduk usia produktif 11. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

Pendidikan

Dinas Dikpora Dinas Dukcapil Dinas Sosnakertrans Bagian Pemerintahan

Kependudukan dan Catatan Sipil

Ketenagakerjaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 3

12. Peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup 13. Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba 14. Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga 15. Pendidikan kedinasan 16. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 17. Pembinaan dan pengembangan aparatur 18. Peningkatan kapasitas kelurahan 19. Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah 20. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang cacat Terlatihnya masyarakat miskin untuk pengembangan usaha dan penciptaan lapangan usaha; Reposisi masyarakat agar mampu menjadi pelaku utama dalam program penanganan kemiskinan; 1. Kerjasama pembangunan 2. Perencanaan pembangunan ekonomi 3. Perencanaan sosial dan budaya 4. Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang cacat 1. Upaya kesehatan masyarakat 2. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 3. Pengembangan lingkungan sehat

Kepemudaan dan Olahraga

Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, dan Persandian

Perencanaan pembangunan Sosial Perencanaan pembangunan


BAPPEDA Dinas Sosnakertrans BPM

Sosial

Terbinanya perilaku hidup bersih dan sehat di wilayah Pakumis.

Peningkatan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat di wilayah Pakumis

Kesehatan

Dinas Kesehatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 4

MISI III : Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.
Program Pembangunan Daerah Bidang Urusan SKPD Penanggung Jawab
BAPPEDA Dinas Dukcapil BPPKB

Sasaran

Strategi

Terwujudnya masyarakat yang sejahtera;

Peningkatan penanganan masalah kesejahteraan sosial dan potensi sumber kesejahteraan sosial;

1. Perencanaan pengembangan kotakota menengah dan besar 2. Perencanaan pembangunan ekonomi 3. Perencanaan sosial dan budaya 4. Perencanaan pembangunan daerah rawan bencana 5. Pengembangan transmigrasi 6. Peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS 7. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial 8. Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba 9. Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial 10.Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)

Perencanaan Pembangunan

Kependudukan dan Catatan Sipil Keluarga Berencana dan keluarga Sejahtera Sosial

Terwujudnya pemerataan pendapatan masyarakat;

Pemberdayaan klaster-klaster unggulan sebagai penggerak ekonomi lokal

1. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah 2. Pengembangan pemasaran pariwisata 3. Pengembangan destinasi pariwisata 4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir 5. Pengembangan budidaya perikanan 6. Pengembangan perikanan tangkap

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pariwisata

Dinas Koperindag Dinas Pariwisata Dinas Kanlut

Kelautan dan perikanan

Perdagangan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 5

7. Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 8. Peingkatan dan pengembangan ekspor 9. Penataan struktur dan klaster industri 10.Penataan struktur industri Terwujudnya 1. Tergalinya sistem ekonomi potensi sumber yang berbasis daya ekonomi kerakyatan daerah/ lokal; dalam 2. Tersedianya mengembangkan master plan potensi sektor pengembangan unggulan ekonomi daerah; daerah/lokal;

Industri

1. Perencanaan pembangunan ekonomi 2. Penciptaan iklim usahausaha kecil menengah yang kondusif 3. Peningkatan kesejahteraan petani 4. Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan 5. Peningkatan dan pemasaran hasil produksi peternakan 6. Pengembangan pemasaran pariwisata 7. Pengembangan destinasi pariwista 8. Pengelolaan keragaman budaya daerah 9. Pengembangan budidaya perikanan 10.Pengembangan perikanan tangkap 11.Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 12.Peningkatan dan pengembangan ekspor 13.Pembinaan PKL dan asongan 14.Pembinaan dan pengembangan industri kecil dan menengah 15.Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

Perencanaan Pembangunan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Pertanian Pariwisata

BAPPEDA Dinas Koperindag Dinas Pertanian Dinas Pariwisata Dinas Perikanan dan Kelautan Bagian Ekonomi Setda

Kelautan dan Perikanan

Perdagangan

Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian

Terwujudnya sistem dan akses permodalan bagi UMKM

1. Terbinanya usaha ekonomi daerah/lokal;

1. Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Dinas
Koperindag

Industri

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 6

2. Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

2. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah 3. Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi 4. Pengembangan industri kecil dan menengah
Bag. APP Setda Bagian Ekonomi Setda

Terciptanya lapangan kerja yang lebih luas

Tersedianya Standar Pelayanan untuk berinvestasi;

Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

Penanaman Modal Daerah

Terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil

Tersedianya pedoman untuk berinvestasi;

1. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi 2. Penanaman modal

Penanaman Modal Daerah

Bag. APP Setda Bagian Ekonomi Setda

Terwujudnya kesejahteraan masyarakat

Tersedianya data dan informasi peluang investasi

1.

Peningkatan promosi dan kerjasama investasi 2. Penyiapan potensi sumberdaya, sarana, dan prasarana daerah

Penanaman Modal Daerah

Bag. APP Setda Bagian Ekonomi Setda

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 7

MISI IV :

Meningkatkan kebutuhan

kualitas

pelayanan

publik

dan

pemenuhan prinsip tata

dasar

masyarakat

berdasarkan

pemerintahan yang baik (Good Governance).


SKPD Penanggung Jawab
Dinas Dikpora Dinas Kesehatan Bag Organisasi Setda

Sasaran Terwujudnya integrasi dan sinkronisasi pelaksanaan pembangunan

Strategi Koordinasi dan sinkronisasi pelayanan sosial dasar;

Program Pembangunan Daerah 1. Pendidikan anak usia dini 2. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun 3. Pendidikan menengah 4. Pendidikan non formal 5. Pendidikan luar biasa 6. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 7. Manajemen pelayanan pendidikan 8. Pelibatan masyarakat peduli pendidikan 9. Obat dan perbekalan kesehatan 10. Upaya kesehatan masyarakat 11. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 12. Standarisasi pelayanan kesehatan 13. Pelayanan kesehatan penduduk miskin 14. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas 15. Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 16. Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 17. Peningkatan pelayanan kesehatan lansia 18. Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 19. Peningkatan kualitas pelayanan publik

Bidang Urusan Pendidikan

Kesehatan

Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian Perencanaan pembangunan
BAPPEDA Dinas Dikpora Dinas Kesehatan Dinas PU DinasTata Kota Bagian Organisasi

Terwujudnya pelayanan publik yang handal

Koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi penanganan Kemiskinan oleh pemerintah, swasta, dan masyarakat;

1. Perencanaan sosial dan budaya 2. Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam 3. Pendidikan anak usia dini 4. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun 5. Pendidikan menengah 6. Pendidikan non formal

Pendidikan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 8

7. Pendidikan luar biasa 8. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 9. Manajemen pelayanan pendidikan 10. Pelibatan masyarakat peduli pendidikan 11. Obat dan perbekalan kesehatan 12. Upaya kesehatan masyarakat 13. Pengawasan obat dan makanan 14. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 15. Perbaikan gizi masyarakat 16. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 17. Pelayanan kesehatan penduduk miskin 18. Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 19. Pembangunan dan penataan lingkungan perumahan 20. Lingkungann sehat perumahan 21. Pemeliharaan/pengelolaan pemakaman 22. Penataan daerah, organisasi dan ketatalaksanaan serta PAN

Setda

Kesehatan

Pekerjaan Umum

Perumahan Penataan Ruang

Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg dan Persandian Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian
Inspektorat Dinas Kesehatan

Tersusunnya Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Pelayanan Publik (SPP);

1. Fasilitasi penyusunan standart pelayanan minimal (SPM) dan Standart pelayanan publik (SPP); 2. Optimalisasi peran serta masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan pelayanan publik; 3. Optimalisasi kapasitas aparat dalam melaksanakan dan mengawasi pelayanan publik;

1. Penyusunan SPM dan SPP 2. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan 3. Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan 4. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat 5. Standarisasi pelayanan kesehatan

Kesehatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 9

Terlaksananya penerapan SPM dan SPP dibidang pendidikan, kesehatan, perijinan, kebersihan, air bersih, kependudukan dan catatan sipil.

1. Regulasi yang berpihak pada masyarakat miskin; 2. Restrukturisasi unit-unit layanan kesehatan; 3. Inovasi model penyediaan air bersih, persampahan, dan sanitasi yang berbasis masyarakat khususnya bagi kawasan padat, kumuh, dan miskin (PAKUMIS);

1. Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah

Otda, Pmthn Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian Kesehatan

SET. DPRD Dinas Kesehatan Dinas PU Kantor LH

4. Regulasi manajemen transportasi dan penyediaan lahan parkir pada fasilitas publik. Terwujudnya pemerataan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil. 1. Penambahan sarana pelayanan masyarakat di bidang Pendidikan, Kesehatan, air bersih, persampahan, dan sanitasi;

2. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/posyandu 3. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan lainnya 4. Penyediaan dan pengelolaan air baku 5. Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 6. Pembangunan dan penataan lingkungan perumahan 7. Lingkungan sehat perumahan 8. Pemberdayaan komunitas perumahan 9. Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar 10.Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 11.Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 1. Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan 2. Peningkatan pelayanan perparkiran 3. Pengembangan sistem perhubungan 1. Wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun 2. Pendidikan menengah 3. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan 4. Obat dan perbekalan kesehatan 5. Upaya kesehatan masyarakat 6. Perbaikan gizi masyarakat 7. Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 8. Pelayanan kesehatan penduduk miskin 9. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas

Pekerjaan Umum

Perumahan

Perencanaan Pembangunan Lingkungan Hidup

Perhubungan

Dinas Perhubungan

Pendidikan

Kesehatan

Dinas Dikpora Dinas Kesehatan RSM Dinas PU BAPPEDA Kantor LH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 10

10.Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit lainnya 11.Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 12.Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 13.Peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit 12.Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan lainnya 13.Penyediaan dan pengelolaan air baku 14.Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 15.Pembangunan dan penataan lingkungan perumahan 16.Lingkungan sehat perumahan 17.Pemberdayaan komunitas perumahan 18.Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar 19.Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 20. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan 2. Pengembangan aksesibilitas (jalan baru) sebagai alternative; 1. Pembangunan jalan dan jembatan 2. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 3. Tanggap darurat jalan dan jembatan 1. Pengendalian dan pengamanan lalu lintas 2. Pembangunan jalan dan jembatan 3. Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan 4. Tanggap darurat jalan dan jembatan 5. Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 6. Pembangunan sarana dan prasarana perkotaan

Pekerjaan Umum

Perumahan

Perencanaan Pembangunan Lingkungan Hidup

Pekerjaan Umum

3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk meningkatkan daya saing daerah

Perhubungan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 11

MISI V

: Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan


Strategi 1. Optimalisasi Kawasan Resapan Air; Program Pembangunan Daerah 1. Penataan dan pemeliharaan kawasan Ruang terbuka Hijau (RTH) 2. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 1. Perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial 2. Penanganan pasca bencana alam dan kerusuhan sosial 3. Pencegahan dini dan penaggulangan korban bencana 4. Pencegahan dini dan penaggulangan korban bencana alam 1. Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 2. Pembangunan turap/talud/bronjong 3. Rehabilitasi/pemeliharaan talud/bronjong 4. Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya 5. Pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya 6. Pengendalian banjir Penataan daerah, organisasi dan ketatalaksanaan serta PAN Bidang urusan Penataan Ruang SKPD Penanggung Jawab
Dinas Tata Kota Kantor LH Dinas Sosnakertra ns

Sasaran Terwujudnya pengembangan kawasan resapan air;

Lingkungan Hidup Perumahan

2. Relokasi permukiman korban bencana

Sosial

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Terbangun dan terpeliharanya saluran drainase perkotaan;

Optimalisasi saluran drainase;

Pekerjaan Umum

Dinas PU

Terbentuknya kelembagaan penanggulangan bencana daerah.

Analisis Kebutuhan Lembaga

Terbangun dan terpeliharanya sarana dan prasarana dasar lingkungan

Rekonstruksi dan rehabilitasi permukiman Padat Kumuh dan Miskin (PAKUMIS)

1. Pembangunan dan penataan lingkungan perumahan 2. NUSSP 3. Pengembangan perumahan 4. PNPM Mandiri 5. Pengembangan perumahan 6. Lingkungan sehat perumahan

Otda, Pmthn Umum,Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian Pekerjaan Umum

Dinas Organisasi

Dinas PU Dinas Tata Kota BAPPEDA

Perumahan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 12

7. Pemberdayaan komunitas perumahan 8. NUSSP 9. Kerjasama pembangunan 10. Perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar 11. Perencanaan sosial dan budaya Terwujudnya perumahan dan permukiman yang layak huni Sosialisasi dan peningkatan kapasitas perilaku hidup bersih dan sehat; 1. Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 2. Pengembangan lingkungan sehat 3. Lingkungan sehat perumahan

Perencanaan Pembangunan

Kesehatan

Perumahan

Dinas Kesehatan Dinas Tata Kota

Tersedianya media ekspresi dan ruang publik dalam bentuk sarana olahraga, seni, dan budaya.

1. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang; 2. Tertatanya kawasan sempadan sungai dan pantai.

1. Pembangunan sarana 1. Penyediaan dan prasarana perkotaan sarana dan 2. Peningkatan sarana dan prasarana prasarana olah raga untuk media 3. Pengembangan ekspresi dan keragaman budaya lokal ruang 4. Pembinaan dan apresiasi; pemasyarakatan olehraga 2. Optimalisasi pelajar dan pemuda sarana dan 5. Pengelolaan keragaman prasarana budaya yang ada 6. Peningkatan peran serta untuk ruang kepemudaan ekspresi dan 7. Pengelolaan keragaman media budaya daerah apresiasi; 8. Peningkatan kerjasama 3. Inovasi, perdagangan Kreasi, dan internasional kompetisi 9. Peningkatan dan budaya; pengembangan ekspor 4. Promosi, investasi dan 10. Peningkatan efisiensi perdagangan dalam pemasaran negeri produk-produk 11. Pengembangan industri seni pemasaran priwisata dan budaya baik nasional 12. Pengelolaan keragaman budaya daerah maupun internasional 1. NUSSP 1. Sosialisasi 2. Lingkungan sehat peningkatan perumahan peran serta 3. NUSSP masyarakat 4. Prencanaan sosial dan dalam budaya penataan 5. Pengembangan lingkungan lingkungan sehat pemukiman; 6. Perencanaan tata ruang 2. Regulasi 7. Pemanfaatan ruang pemanfaatan 8. Pengendalian ruang pemanfaatan ruang

Pekerjaan Umum Kepemudaan dan olah raga

Dinas PU Dinas Dikpora Dinas Pariwisata Dinas Koperindag

Pendidikan

Kebudayaan Kepemudaan dan olahraga Pariwisata

Perdagangan

Pariwisata Pekerjaan Umum Perumahan


Dinas PU BAPPEDA Dinas Tata Kota

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Penataan Ruang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

VII - 13

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

8.1. Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mataram Tahun 2010-2015 diimplementasikan melalui berbagai bentuk program yang mencerminkan kebutuhan pembangunan yang mendesak. Sejumlah program tersebut tidak seluruhnya dapat terpenuhi secara optimal, mengingat keterbatasan potensi, sumber daya seperti dana, tenaga, dan kemampuan manajerial. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilahan program-program pembangunan guna tersusunnya program prioritas yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dan hak-hak dasar masyarakat serta pencapaian keadilan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2010-2015 memuat tiga program unggulan sebagai bahasa implementasi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan, yang terkelompokkan dalam empat sorotan aspek dengan rencana program-program prioritas yang diindikasikan sebagai solusi dalam rangka pencapaian tujuan melalui sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Tiga program yang diunggulkan dalam periode lima tahun mendatang terdiri dari : (1) peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka peningkatan daya saing daerah, (2) pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal, serta (3) peningkatan daya dukung infrastruktur perkotaan dalam rangka pencapaian

peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi rakyat. Sedangkan empat aspek yang disepakati sebagai pemetaan atas kondisi kekinian meliputi aspek geografi dan demografi, aspek

kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan, serta aspek daya saing. Indikasi rencana program-program prioritas tersebut membutuhkan pendanaan yang proporsional sesuai tingkat urgensi dan kemendesakan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII - 1

Secara garis besar struktur anggaran belanja daerah terpilah menjadi belanja tidak langsung dan belanja langsung. Komponen belanja tidak langsung meliputi : (a) belanja pegawai, (b) belanja bunga, (c) belanja hibah, (d) belanja bantuan sosial, (e) belanja bagi hasil, (f) belanja bantuan keuangan, dan (g) belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung terdiri dari tiga komponen, yaitu belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal yang melekat pada setiap kegiatan sebagai implementasi kebutuhan atas program-program lebih prioritas. Dalam pada konteks ini

pendanaan

dititikberatkan

pengalokasian

persentase anggaran belanja untuk program-program prioritas yang merupakan bagian dari belanja langsung dan tidak langsung non gaji. Dengan demikian, besarnya persentase anggaran untuk masing-masing program prioritas diperoleh dari total anggaran belanja daerah setelah dikurangi belanja tidak langsung dari komponen belanja pegawai. Proyeksi persentase alokasi anggaran untuk masing-masing program prioritas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII - 2

TABEL 8.1 INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2011-2015 Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

SKPD Penanggung Jawab

(1) 1 1 01 1 01 15 1 01 16 URUSAN WAJIB Pendidikan

(2)

(3)

(17) Dikpora

1 01 17 1 01 18 1 01 19 1 01 20

1 01 21

1 01 23

Tercapainya APK Program Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Mempertahan APK Sembilan Tahun dan APM SD Mempertahan APK dan APM SMP Mempertahan APK Program Pendidikan Menengah dan APM SMA/SMK Mempertahankan Program Pendidikan Non Formal Capaian APK Ratarata Mempertahan APK Program Pendidikan Luar Biasa dan APM SLB Meningkatnya Program Peningkatan Mutu Pendidik dan persentase guru yg Tenaga Kependidikan berkualifikasi S1/D4 Semua lembaga pendidikan formal & Program Manajemen Pelayanan Pendidikan non formal terakreditasi Partisipasi siswa Program Pengembangan Keragaman Budaya dalam pendidikan seni Lokal budaya

40,19

40,5

125

45

131

50

137

55

144

60

152

65

152

108,98 109 29.450 97,50 98 101,66 101,90 31.161 76,64 77 101,64 101,78 4.642 71,79 72 90 95 74,87 91 96 75 451 172 759

109,2 109,5 110 110,3 110,9 30.923 32.469 34.092 35.797 99 99,5 100 100,2 100,7 102 102,5 102,7 103 103,2 32.719 34.355 36.073 37.877 77,3 78 78,4 78,7 78,9 102 102,2 102,6 102,7 103 4.874 5.118 5.374 5.643 72,4 72,8 73 73,2 73,5 93 97 76 473 181 797 95 98 77 497 190 837 97 99 78 522 199 879 98 100 79 548 209 923 100 101 80 923 183

80

82

402

85

364

92

383

98

402

99

422

100

422

50

52

553

55

364

57

383

60

402

63

422

65

422

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -3

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1) 1 01 24

(2) Program Peningkatan dan Pengembangan Peran Serta Pelajar dan Pemuda Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga pelajar dan pemuda Hibah Dana Pendidikan Hibah dana kepada lembaga pendidikan formal dan non formal Hibah dana untuk organisasi dan kegiatan pemuda olahraga Hibah peningkatan manajemen pelayanan pendiidkan Bantuan dana beasiswa miskin

1 01 25

(3) Partisipasi pemuda & pelajar dalam kegiatan kepemudaan Meningkatnya peran serta olahraga pemuda

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 25 30 97 35 102 40 107 47 113 56 118 65 118

SKPD Penanggung Jawab

(17)

35

40

449

45

471

50

495

52

520

56

546

65

118

30 30 80 85

40 40 85 88

850 795 348 3.930

45 45 87 91

892 835 365 4.127

50 50 89 94

937 877 384 4.333

55 55 91 97

984 920 403 4.550

60 60 93 100

1.033 967 423 4.777

70 70 95

1 02

Kesehatan Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan obat di Puskesmas dan jaringannya Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan tercapainya Rumah Tangga Sehat Menurunnya Persentase Balita Gizi Buruk Dinas Kesehatan

1 02 15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

95

95,5

1.736

96

1.736

96,5

1.736

97

1.736

97,5

1.736

98

1736

1 02 16 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1 02 19 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

88 30 1,3

89,5 35 1

1.338 236 544

90 40 0,80

1.338 236 544

91 45 0,75

1.338 236 544

92 50 0,50

1.338 236 544

93 60 0,30

1.338 236 544

95 70 0,1

1.338 236 544

1 02 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -4

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1)

(2)

1 02 21 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 1 02 22 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

(3) Meningkatnya persentase Cakupan Jamban Keluarga Minimnya penyebaran penyakit menular

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 80 94 82 95 259 909 83 96 259 909 84 97 259 909 85 98 259 909 96 98,2 259 909 87 98,7 259 909

SKPD Penanggung Jawab

(17)

Program pengadaan, peningkatan dan Terpenuhinya sarpras 1 02 25 perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskesamas puskemas pembantu dan jaringannya Program pengadaan, peningkatan sarana Pemenuhan sarana 1 02 26 dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ dan prasarana RS rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata Program pemeliharaan sarana dan prasarana Pemenuhan 1 02 27 rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit operasionalisasi RS paru-paru/ rumah sakit mata Terbangunya sistem 1 02 34 Program Manajemen Kesehatan informasi kesehatan 1 03 Pekerjaan Umum

89

90

2.357

91

2.357

92

2.357

93

2.357

94

2.357

95

2.357

85

86

903

87

903

89

903

90

903

91

903

92

903

95 90

96 98

60 100

97 99

60 100

98 100

60 100

99 100

60 100

100 100

60 100

100 100

60 100

Mantapnya akses 207.163 5,5 km jalan kota km Berkurangnya 1 03 17 Program pembangunan turap/talud/bronjong kerusakan dan abrasi 61% 60% sungai dan pantai Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan Terpeliharanya kondisi 207.163 15.30 1 03 18 jembatan akses jalan km km Program Pengembangan dan Pengelolaan Meningkatnya fungsi 1 03 24 Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan 42.56% 46.32% jaringan pengairan Pengairan lainnya 1 03 15 Program pembangunan jalan dan jembatan

2.749

5 km

3.024 750 4.294

5 km 55% 14.15 km

3.327 850 4.723

5 km 52.50% 14.15 km

3.659 950 5.195

5 km 50% 14.15 km

4.025 1.000 5.715

25.50 Dinas Pekerjaan 16.784 km Umum 50% 3.967,7

417,7 57,50% 3.903 14.15 km

14.15 23.832 km

1.833,40 50.08% 2.300 53.84% 2.470 57.60% 2.647 61.36% 2.932 61.36% 12.182

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -5

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(2) Program Pengembangan, Pengelolaan, dan 1 03 26 Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya 1 03

(1)

1 03

1 03

1 03

1 03

1 03 1 03 1 03

1 03

(3) Meningkatnya konservasi sumber daya air Meningkatnya Program Pengembangan Kinerja 27 cakupan pelayanan air Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah bersih Menurunnya 28 Program Pengendalian Banjir persentase luas daerah genangan Berfungsinya saluran drainase guna 31 Program Pemeliharaan Saluran Drainase mencegah banjir/genangan Meningkatnya Program Pembangunan Sarana dan 32 ketersediaan sarana Prasarana Perkotaan publik Tertibnya Program Pembinaan dan Pengawasan Serta 33 penyelenggaraan jasa Pelayanan Ijin Usaha Jasa Konstruksi konstruksi Meningkatnya Program Pembangunan dan Penataan 35 perumahan dan Lingkungan Perumahan kawasan layak huni Program Penyehatan Lingkungan Meningkatnya 36 Permukiman ketersediaan Sanitasi Berkurangnya back 37 Program Pengembangan Perumahan log perumahan Menigkatnya kualitas Program Nasional Pemberdayaan infrastruktur 38 Masyarakat (PNPM) Mandiri perumahan & permukiman

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 79,27% 81,42% 1.091 83,57% 1.110 85,72% 1.310 87,87% 1.431 90,02% 1.564 90,02% 6.596

SKPD Penanggung Jawab

(17)

3 km

4 km

1.331

4 km

1.000

4 km

1.100

4 km

1.250

4 km

1.400 20 km

6.081

4.94% 4.84%

468

4.75% 11.100 4.65% 11.150 4.55% 11.200 4.45% 11.250 4.45% 45.168

39,94% 42,94% 2.200 50,94% 12.400 58,24% 12.450 64,94% 8.450

70%

8.000

70%

43.500

1 unit

1 unit

3.165

1 unit

3.300

1 unit

6.465

85 iujk 90 iujk

138

90 iujk

152

90 iujk

167

100 iujk

184

100 iujk

202

470 iujk

845

96,71% 96,75% 1.870 98,78% 8.155 96,81% 9.235 96,84% 10.260 96.88% 11.221 96.88% 39.693 1 unit 550 2 unit 400 2 unit 450 2 unit 500 2 unit 550 8 unit 1.250 unit 1.900 8.168

19.621 250 unit unit 50 kel 50 kel

250unit 2.075 250 unit 1.703 250 unit 1.843 250 unit 1.997

1.980

50 kel

2.000 50 kel

2.000 50 kel

2.000

50 kel

2.000 50 kel

9.980

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -6

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1)

(2)

1 03 39 Program Penataan Bangunan Lingkungan

1 03 40 Program Pembinaan Perumahan Program Pengawasan dan Pengendalian Perumahan

1 03 41

(3) Terwujudnya penguatan kelembagaan penataan lingkungan Menigkatnya pemahaman urusan perumahan Menigkatnya penataan dan pengendalian perumahan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 3 lemb 100 5 Lemb 200 4 Lemb 200 3 Lemb 150 15 Lemb 650

SKPD Penanggung Jawab

(17)

1 keg

50

1 keg

100

1 keg

100

1 keg

100

4 keg

350

1 keg

400

1 keg

70

1 keg

77

1 keg

85

4 keg

632

1 04

Perumahan Meningkatnya ketepatan waktu tindak kejadian kebakaran 100% 100% 411 100% 665 100% 699 100% 734 100% 770 100% 3.279 Kantor Pemadam Kebakaran

Program peningkatan kesiagaan dan 1 04 19 pencegahan bahaya kebakaran

1 05

Penataan Ruang Meningkatnya ketersediaan pranata tata ruang kota dan kawasan-kawasan khusus kota Meniingkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang kota dan peruntukan lahan Meniingkatnya kesesuaian

1 05 15 Program Perencanaan Tata Ruang

20

20

98

20

148

20

163

20

175

20

190

20

190

Dinas tata kota

1 05 16 Program Pemanfaatan Ruang

100

100

223

100

236

100

252

100

277

100

277

100

304

1 05 17 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

100

100

551

100

674

100

711

100

752

100

797

100

797

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -7

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1)

(2)

1 05 18

Program Penataan dan Pemeliharaan Ornamen Kota dan Reklame

1 05 19

Program Peningkatan dan Pemeliharaan Fasilitas PJU Program Pemeliharaan/Pengelolaan Pemakaman Perencanaan Pembangunan

1 05 22

(3) pemanfaatan ruang kota peruntukan lahan Meningkatnya keindahan ruang kota dan pendapatan daerah Meningkatnya luas wilayah kota yang mendapat penerangan malam hari Meningkatnya areal makam yang tertata

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

SKPD Penanggung Jawab

(17)

90

90

887

90

887

90

887

90

887

90

887

90

887

Dinas Pertamanan

90

90

1.892

90

1.892

90

1.892

90

1.892

90

1.892

90

1.892

90

90

1.830

90

1.830

90

1.830

90

1.830

90

1.830

90

1.830

1 06

Tingkat ketersediaan data dan informasi 1 06 15 Program pengembangan data/informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembangunan Tingkat kemantapan kerjasama 1 06 16 Program Kerjasama Pembangunan pembangunan dengan pemerintah daerah, swasta &masyarakat Tingkat partisipasi komponen masyarakat dalam proses 1 06 21 Program perencanaan pembangunan daerah perencanaan pembangunan daerah

85

87

212

90

213

92

214

95

215

98

216

98

217

Bappeda

90

91

357

93

357

94

357

95

357

96

357

96

357

91

92

694

94

694

95

694

96

694

97

694

97

694

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -8

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(3) Tingkat ketersediaan Program perencanaan pembangunan pranata perencanaan 1 06 22 ekonomi prog. pembangunan ekonomi Tingkat ketersediaan pranata perencanaan 1 06 23 Program perencanaan sosial dan budaya prog.pembangunan sosial budaya Tingkat ketersediaan Program perancanaan prasarana wilayah dan pranata perencanaan 1 06 24 sumber daya alam prog. pembangunan wilayah dan SDA 1 07 1 07 15 Perhubungan Meningkatnya pelayanan angkutan publik Meningkatnya Program pengendalian dan pengamanan lalu ketertiban lalu lintas lintas dan angkutan publik Meningkatkan Program peningkatan kelaikan kenyamanan dan pengoperasian kendaraan bermotor keamanan lalu lintas Meningkatnya potensi Peningkatan Pelayanan Perparkiran pendapatan daerah Meningkatnya akses Peningkatan Pelayanan Telekomunikasi informasi publik Meningkatnya Program Pengembangan Sistem cakupan pelayanan Perhubungan transportasi publik Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

(1)

(2)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 87 89 768 92 768 93 768 94 768 95 768 95 768

SKPD Penanggung Jawab

(17)

85

86

823

89

823

90

823

92

823

95

823

95

823

84

84

649

86

649

88

649

90

649

92

649

92

649

95

95

52

95

52

95

52

95

52

95

52

95

52

Dinas Perhubungan

1 07 19

100

100

948

100

948

100

948

100

948

100

948

100

948

1 07 20 1 07 21 1 07 22 1 07 23

100 100 95 95

100 100 95 95

159 229 19 35

100 100 95 95

159 229 19 35

100 100 95 95

159 229 19 35

100 100 95 95

159 229 19 35

100 100 95 95

159 229 19 35

100 100 95 95

159 229 19 35

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -9

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1) 1 08 1 08 15 Lingkungan Hidup

(2)

(3)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

SKPD Penanggung Jawab

(17)

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

1 08 15

1 08 16

1 08 17

1 08 18 Program Peningkatan Pengendalian Polusi 1 08 24 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan Berkurangnya pencemaran dan kerusakan lingkungan Meningkatnya kelestarian sumber daya alam Berkurangnya kadar polutan Meningkatnya rasio luas ruang terbka hijau

50

50

6.517

60

6.530

70

6.530

80

6.542

90

6.541

100

6.541

Kantor LH Dinas Kebersihan Kantor LH

90

90

6.767

90

7.261

90

7.627

90

7.974

90

8.329

90

37.958

70

70

241

70

241

70

241

70

241

70

241

70

1.205

70 60 90

70 60 90

631 75 1.803

70 60 90

631 75 1.803

70 60 90

631 75 1.803

70 60 90

631 75 1.803

70 60 90

631 75 1.803

70 60 90

3.155 375 9.105

Kantor LH Kantor LH Dinas Pertamanan

1 10

Kependudukan dan Catatan Sipil Program Penataan Administrasi 1 10 15 Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Tertibnya administrasi kependudukan

88

89

3.932

90

904

91

936

92

968

94

968

94

1.002 Dinas Dukcapil

1 11 15

Program keserasian Kebijakan Peningkatan 1 11 16 Kualitas Anak dan Perempuan

Meningkatnya komitmen pemerintah terhadap anggaran responsif gender

80

82

15

84

16

85

17

87

18

88

19

88

19

BPPKB

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -10

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1)

1 11 17

1 11 18

1 11 22

1 11 24

1 11 25

(3) Meningkatnya pemahaman tentang Program Penguatan Kelembagaan pengarusutamaan hak Pengarusutamaan Gender dan Anak anak dan pengarusutamaan gender Meningkatnya Kesadaran Program Peningkatan Kualitas Hidup dan masyarakat terhadp Perlindungan Perempuan pemberdayaan perempuan, perempuan dan anak Program pengembangan bahan informasi Meningkatnya tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh pemahaman bagi kembang anak PKB dan kader Meningkatnya Program pengembangan model operasional Pemantapan BKB-Posyandu-PADU keterpaduan BKB Program pembinaan peran serta masyarakat Terlaksannya dan kelompok usaha dalam pelayanan KB Pembinaan kelompok dan peningkatan kesejahteraan UPPKS Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Pembinaan KB optimal Sosialisasi/konseling Pelayanan kontrasepsi

(2)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

SKPD Penanggung Jawab

(17)

75

77

23

79

23

80

24

82

24

85

25

85

25

80

85

23

85

23

85

24

85

24

85

25

85

25

85

86

88

90

92

10

95

10

95

10

87

87

89

90

91

10

92

10

92

10

90

91

48

92

48

94

48

95

48

95

48

95

48

1 12

1 12 15 Program Keluarga Berencana 1 12 16 Program Kesehatan Reproduksi Remaja 1 12 17 Program pelayanan kontrasepsi 1 13 Sosial

100 100 95

100 100 95

267 17 29

100 100 95

267 17 29

100 100 95

267 18 29

100 100 100

267 18 30

100 100 100

267 19 30

100 100 100

BPPKB

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -11

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(2) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan 1 13 15 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 1 13 16 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

(1)

(3) Meningkatnya pelayanan kesejahteraan sosial Efektifnya pelaksanaan KIE konseling Menurunnya prosentase jumlah anak terlantar Meningkatnya pelayanan dan pembinaan penyandang cacat Meningkatnya panti asuhan / panti jompo yang terbina Terbinanya eks penyandang penyakit sosial Terbinany kelembagaan Kesejahteraan Sosial Penanganan bencana lebih optimal Meningkatnya Keberdayaan keluarga mandiri

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 98 98,5 138 98,7 138 99 138 99,1 138 99,3 138 99,5 138

SKPD Penanggung Jawab

(17) Dinas Sosnakertrans

80

82

85

83

85

84

85

85

85

86

85

88

85

1 13 17 Program pembinaan anak terlantar

80

81

34

82

34

83

34

84

34

85

34

86

34

Program pembinaan para penyandang cacat 1 13 18 dan trauma Program pembinaan panti asuhan /panti jompo

25

27

56

28

56

29

56

30

56

31

56

32

56

1 13 19

40

42

18

44

18

46

18

48

18

50

18

52

18

Program pembinaan eks penyandang 1 13 20 penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) 1 13 21 1 13 22 1 13 23 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Program Pemberdayaan Keluarga Muda Mandiri

80

82

74

84

74

86

74

88

74

90

74

92

74

75 90 90

77 91 92

64 22 33

78 94 93

64 22 33

79 97 94

64 22 33

80 98 95

64 22 33

81 99 96

64 22 33

85 100 97

64 22 33

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -12

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1) 1 14 1 14 17

(2) Ketenagakerjaan Program Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Pengerah Ketenagakerjaan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

(3) Meratanya akses informasi ketenagakerjaan Meningkatnya peran/ fungsi lembaga pengerah tenaga kerja Meningkatnya jumlah tenaga kerja profesional

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

SKPD Penanggung Jawab

(17)

90

90

18

90

18

90

18

90

18

90

18

90

18

Dinas Sosnakertrans

1 14 18

90

90

82

90

82

90

82

90

82

90

82

90

82

1 14 19

90

90

135

90

135

90

135

90

135

90

135

90

135

1 15

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang konduksif Mempertahankan stabilitas iklim usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang kondusif Meningkatnya kuantitas pelaku UMKM yang kreatif dan inovatif Meningkatnya kuantitas koperasi yang sehat Dinas Koperindag

1 15 15

90

90

170

90

170

90

170

90

170

90

170

90

170

1 15 17

Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

90

90

332

90

332

90

332

90

332

90

332

90

332

1 15 18

90

90

198

90

198

90

198

90

198

90

198

90

198

1 17

Kebudayaan Meningkatnya pemahaman dan pelestarian nilai budaya lokal 80 80 184 80 184 80 184 80 184 80 184 80 184 Dinas Parsenibud

1 17 15 Program Pengembangan Nilai Budaya

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -13

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1)

(2)

1 17 16 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

1 17 17 Program Pengelolaan Keragaman Budaya

(3) Meningkatnya fasilitasi pengembangan pariwisata berbasis kearifan budaya lokal Meningkatnya jejaring dan kemitraan pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 90 90 61 90 61 90 61 90 61 90 61 90 61

SKPD Penanggung Jawab

(17)

95

95

459

95

459

95

459

95

459

95

459

95

459

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program peningkatan keamanan dan 1 19 15 kenyamanan lingkungan 1 19 1 19 17 Program pengembangan wawasan kebangsaan Program Kemitraan Pengembangan wawasan kebangsaan Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)

1 19 18

1 19 19

1 19 20

1 19 21 Program pendidikan politik masyarakat

Menurunnya angka tindak kriminal Meningkatnya kerukunan antar umat beragama Meningkatnya intensitas koordinasi dan konsolidasi antar stakeholder Menurunnya konflik antar suku dan antar lingkungan Menurunnya angka pengguna narkoba dan phycotropika Meningkatnya pemahaman politik masyarakat

99

60 99

15 124

65 99

16 137

67 99

17 139

67 99

17 145

70 99

18 149

100 100

85 693

Bakesbang Linmas

99

99

125

99

132

99

138

99

145

99

153

100

695

99

99

79

99

83

99

87

99

91

99

92

100

437

87

87

32

87

33

87

35

87

37

87

39

100

178

99

99

254

99

267

99

281

99

295

99

309

100

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -14

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1) 1 19 22

(2) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

(3) Implementasi manajemen penanggulangan bencana

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 97 97 251 97 263 97 277 97 290 97 305 100 1.388

SKPD Penanggung Jawab

(17)

1 20 1 20 1 20

1 20 1 20 1 20

1 20

1 20

1 20

Otda, Pemerintahan Umum, Adm Keuda, Perangkat Daerah, Kepeg, dan Persandian Program peningkatan kapasitas lembaga Menguatnya kapasitas 15 perwakilan rakyat daerah DPRD Meningkatnya Program peningkatan pelayanan kedinasan 16 Pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah KDH/WKDH Meningkatnya Program peningkatan dan pengembangan 17 kapasitas manajemen pengelolaan keuangan daerah pengelola keuangan Program peningkatan dan pengembangan 17 Optimalisasi PAD pengelolaan keuangan daerah Menngkatnya Program pembinaan dan fasilitasi 19 kuantitas tenaga pengelolaan keuangan desa administrasi terdidik Program peningkatan sistem pengawasan Optimalisasi sistem 20 internal dan pengendalian pelaksanaan pengawasan kebijakan KDH Meningkatnya Program peningkatan profesionalisme tenaga 21 kapasitas aparatur pemeriksa dan aparatur pengawasan pengawas Menjalin jejaring yang Program Peningkatan Kerjasama Antar efektif secara teknis 25 Pemerintah Daerah antar lembaga pemerintah

90 90

95 100

13.647 936

95 100

13.647 936

95 100

13.647 936

95 100

13.647 936

95 100

13.647 936

95 100

13.647 936

Sekt. DPRD

90 20 90

90 20 60

1.642 7.033 10

90 10 60

1.642 7.450 10

90 10 60

1.642 7.500 10

90 10 60

1.642 7.500 10

90 10 60

1.642 7.500 10

90 20 60

1.642 7.500 10

Bag Keuangan Dipenda

90

90

785

90

785

90

785

90

785

90

785

90

785

Inspektorat

90

80

80

80

80

80

80

Inspektorat

90

90

46

90

46

90

46

90

46

90

46

90

46

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -15

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1)

(2) Program Penataan Peraturan PerundangUndangan

1 20 26

1 20 27 Program Penataan Daerah Otonomi Baru Program Penataan Daerah, Organisasi dan Ketatalaksanaan Serta PAN Program peningkatan kualitas pelayanan 1 20 13 publik 1 20 28 1 20 33 1 20 34

(3) Menurunnya konflik kepentingan antar daerah, antara daerah dan pusat serta antar lembaga Penyelesaian tapal batas wilayah Kelembagaan daerah

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

SKPD Penanggung Jawab

(17)

90

90

736

90

736

90

736

90

736

90

736

90

736

Bag Hukum

90 90 90 99 99

90 90 90 99 99

481 617 263 259 974

90 90 90 99 99

481 617 263 272 1.010

90 90 90 99 99

481 617 263 285 1.048

90 90 90 99 99

481 617 263 300 1.088

90 90 90 99 99

481 617 263 315 1.130

90 90 90 99 99

481 617 263 1.236 3.111

Bag Organisasi

1 20 35

1 20 36

1 20 37

1 20 38 1 20 39

Optimalisasi pelayanan publik Terlaksananya Program Pendidikan Kedinasan pendidikan kedinasan Program peningkatan kapasitas sumberdaya Meningkatnya aparatur kemampuan aparatur Terlaksananya Program pembinaan dan pengembangan pembinaan dan aparatur pengembangan aparatur Koordinasi Program Pengendalian Pembangunan pembangunan lebih Daerah efektif Program Pembinaan dan Pemantauan Meningkatnya Pelaksanaan Pemberdayaan Ekonomi kemandirian pelaku Rakyat usaha mikro Pelayanan Program Peningkatan Penanaman Modal penanaman modal Daerah meningkat Program Pembinaan Pemerintahan Sosialisasi dan Desa/Kelurahan bantuan Kaling

KPPT BKD

99

99

722

99

732

99

742

99

757

99

777

99

3.521

99

99

123

99

123

99

123

99

123

99

123

99

123

Bag APP

90

90

267

90

267

90

267

90

267

90

267

90

267

Bag Ekonomi

90 100

90 100

274 10

90 100

274 10

90 100

274 10

90 100

274 10

90 100

274 10

90 100

274 10 Bag Pemerintahan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -16

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(2) Program Peningkatan Kesetaraan Gender 1 20 42 dan Kepemudaan

(3) Terbinanya gender dan kepemudaan Meningkatnya Program pemberdayaan Kelembagaan Sosial 1 20 50 kegiatan sosial dan dan keagamaan keagamaan Penyelesaian konflik 1 20 52 Pengembangan Sistem Informasi pertanahan pertanahan 1 21 Ketahanan Pangan Meningkatnya kesejahteraan petani Meningkatnya ketersediaan pangan Meningkatnya penerapan TTG Meningkatnya kemampuan penyuluh

(1)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 90 90 90 90 90 90 30 68 68 90 90 90 30 68 68 90 90 90 30 68 68 90 90 90 30 68 68 90 90 90 30 68 68 90 90 90 30 68 68

SKPD Penanggung Jawab

(17)

1 21 15 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1 21 16 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Program pemberdayaan penyuluh 1 21 18 pertanian/perkebunan lapangan 1 21 17 1 22 Pemberdayaan Masyarakat Desa

90 95 50 90

92 96 60 92

224 617 32 93

94 97 70 94

235 667 37 100

96 98 80 96

247 791 42 107

98 99 90 98

259 925 47 114

100 100 95 100

272 1.136 52 117

100 100 95 100

1.239 4.136 210 538

BKP5

Program Peningkatan Keberdayaan 1 22 15 Masyarakat Perdesaan

1 22 16

Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

Meningkatnya kapasitas dan keberdayaan masyarakat Meningkatnya Pokmas Pengguna TTG dan Kelembagaan Ekonomi Produktif Masyarakat

90

92

113

94

113

96

113

98

113

100

113

100

565

BPM

80

83

20

86

20

89

20

92

20

95

20

95

100

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -17

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(3) Meningkatnya Program peningkatan partisipasi masyarakat 1 22 17 partisipasi masyarakat dalam membangun desa pembangunan Meningkatnya Program peningkatan kapasitas aparatur kemampuan 1 22 18 pemerintah desa administrasi aparatur kelurahan Meningkatnya peran Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat serta masyarakat 1 22 20 dalam Pembangunan Kota dalam musyawarah pembangunan 1 24 1 24 Kearsipan Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah Meningkatnya penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah Meningkatnya rasio ketersediaan sarana dan prasarana kearsipan

(1)

(2)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 85 85 74 86 74 87 74 88 74 90 75 90 371

SKPD Penanggung Jawab

(17)

70

75

60

80

60

85

60

90

60

95

60

100

350

90

92

427

94

427

96

427

98

427

100

427

90

2.135

80

82

178

84

178

86

178

88

178

90

178

90

890

Kantor Perpus dan Arsip

1 24

Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan

70

70

50

73

50

76

50

79

50

81

50

81

250

1 25 1 25 15

Komunikasi dan Informatika Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa Program kerjasama informasi dengan mass media Meningkatnya pengembangan sistem infokom Meningkatnya kerjasama peyebarluasan informasi 80 85 231 90 231 95 231 100 231 100 231 100 1.154 Bag PDE

1 25 18

90

92

411

94

411

96

411

98

411

100

411

100

2.055

Bag. Humas & Protokol

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -18

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1) 1 26 Perpustakaan

(2)

(3)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

SKPD Penanggung Jawab

(17)

Program Pengembangan Budaya Baca dan 1 26 15 Pembinaan Perpustakaan

Meningkatnya minat baca masyarakat dan terbinanya perpustakaan

90

91

185

92

185

93

185

94

185

95

185

95

925

Kantor Perpus dan Arsip

2 2 1

URUSAN PILIHAN Pertanian Meningkatnya jumlah gapoktan yang mandiri Pengembangan tanaman hortikultura Meningkatnya mutu hasil olahan pertanian Meningkatnya kemampuan petani Meningkatnya kualitas mutu pertanian 30 80 90 90 95 30 90 95 90 95 30 100 150 115 80 40 90 95 90 95 40 100 150 115 84 50 90 95 90 95 50 100 150 115 86 50 90 95 90 95 50 100 150 115 88 60 90 95 95 95 60 100 150 115 90 60 90 95 95 95 300 510 256 133 90 Dinas Pertanian dan kelautan, BKP5

2 1 15 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Ketahan Pangan (pertanian/perkebunan) Program peningkatan pemasaran hasil 2 1 17 produksi pertanian/perkebunan Program peningkatan penerapan teknologi 2 1 18 pertanian/perkebunan Program peningkatan produksi 2 1 19 pertanian/perkebunan 2 1 16 2 4 Pariwisata Program pengembangan pemasaran 2 4 15 pariwisata

Meningkatnya 170.000 172.000 kunjungan wistatawan Meningkatnya jumlah 2 4 16 Program pengembangan destinasi pariwisata 10 10 obyek wisata Meningkatnya jumlah 2 4 17 Program pengembangan Kemitraan 2 2 mitra yang terbentuk

35 15 20

175.000 12 2

50 25 20

180.000 12 3

60 25 30

185.000 12 4

75 25 40

200.000 100 200.000 12 5 25 50 12 5

320 115 160

Dinas Parsenibud

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -19

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1) 2 4 18

(2) Program Pengelolaan Keragaman Budaya Daerah

2 4 19 Program Pengembangan Nilai Budaya 2 4 20 Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

(3) Meningkatnya jumlah penyelenggaraan pagelaran kesenian Meningkatnya jumlha Festival budaya Terpeliharanya situs bersejarah

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 2 2 5 2 2 5 30 30 10 2 2 5 30 30 10 3 20 5 50 30 10 4 2 5 50 30 10 5 2 5 75 30 10 5 2 5 235 150 50

SKPD Penanggung Jawab

(17)

2 5 2 5 15

Kelautan dan Perikanan Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Meningkatnya usaha kegiatan kelompok 50 50 50 60 50 60 50 60 50 65 60 65 215

Program pemberdayaan masyarakat dalam 2 5 16 pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan

Terpeliharaanya kelestarian sumber daya ikan Meningkatnya usaha 2 5 20 Program pengembangan budidaya perikanan budidaya perikanan darat 2 6 Perdagangan Program perlindungan konsumen dan 2 6 15 pengamanan perdagangan

75

75

25

75

25

80

40

85

40

95

50

95

140

90

90

50

90

50

90

50

95

60

95

60

95

270

Terlindunginya konsumen Meningkatnya Jumlah 2 6 17 Program peningkatan perdagangan ekspor produk dan transaksi ekspor Program peningkatan efiisiensi pedagangan Meningkatnya Jumlah 2 6 18 dalam negri ijin diterbitkan Meningkatnya Jumlah 2 6 19 Pembina pedagang kaki lima dan asongan PKL yang mandiri

5 5 5 20

5 5 5 45

50 100 10 50

5 5 5 50

50 100 10 50

5 5 5 50

50 100 10 50

5 5 5 50

50 100 10 50

5 5 5 60

50 100 10 60

5 5 5 60

250 500 50 260

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -20

Kode

Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan

Indikator Kinerja Program (outcome)

(1)

(2)

2 6 23 Peningkatan kapasita usaha

(3) Meningkatnya Jumlah produk yang dipasarkan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 2011 2012 2013 2014 2015 pada akhir Awal periode RPJMD RPJMD Rp Rp Rp Rp Rp Rp (Tahun Target Target Target Target Target Target (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm (dlm 2010) (%) (%) (%) (%) (%) (%) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) jutaan) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 250

SKPD Penanggung Jawab

(17)

2 7

Industri Program pengembangan industri kecil dan 2 7 16 menengah Program pengembangan dan peningkatan 2 7 17 ekspor 2 7 18 Program penataan struktur industri

Meningkatnya Jumlah wirausahawan baru Meningkatnya Jumlah jejaring eksportir Meningkatnya Jumlah Srapras klaster

50 8

50 20 8

50 50 100

50 20 8

50 50 100

50 30 8

50 70 100

50 50 8

50 70 100

50 70 8

50 90 100

50 70 8

250 330 500

Dinas Koperindag

2 8

Ketransmigrasian Meningkatnya minat penduduk untuk bertansmigrasi 10 30 10 30 10 30 10 30 10 30 10 30 Dinas Sosnakertrans

2 8 18 Program Penempatan Calon Transmigrasi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram 2011-2015

VIII -21

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025, yang memuat visi, misi dan arah pembangunan Kota Mataram Tahun 2005- 2025. RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 yang merupakan penjabaran visi dan misi dari Walikota terpilih selanjutnya akan menjadi acuan dan pedoman bagi Pemerintah Kota Mataram dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram untuk Tahun 2011-2015.

10.1. PEDOMAN TRANSSISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 ini dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005-2025 kemudian menjadi pedoman penyusunan RKPD dan RAPBD tahun pertama dibawah kepemimpinan Walikota dan wakil Walikota terpilih hasil pemilihan umum pada periode berikutnya. Hal ini penting untuk menjaga kesinambungan dan mengisi kekosongan RKPD setelah berakhirnya dokumen RPJMD ini berakhir. Pedoman masa transisi dimaksud bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD Kota Mataram ini berakhir dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan baru. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

X -1

10.2. PRINSIP-PRINSIP KAIDAH PELAKSANAAN Sehubungan dengan hal tersebut maka ditetapkan prinsip-prinsip kaidah pelaksanaan, sebagai berikut: a. Agar terjadi kesinambungan dalam penyusunan kebijakan daerah

makapenyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD harus mengacu pada dokumen RPJMD Kota Mataram Tahun 20112015 dan menjadikannya sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015. b. Lembaga eksekutif dan lembaga legislatif Kota Mataram dengan didukung oleh instansi vertikal yang ada di wilayah Kota Mataram, stakeholders dan

masyarakat termasuk dunia usaha, berkewajiban untuk melaksanakan RPJMD Kota Mataram Tahun 2011-2015 sehingga arah kebijakan yang disusun setiap tahunnya dalam periode lima tahunan dapat dicapai. c. Walikota dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah selama periode kepemimpinan lima tahun, berkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJMD Kota Mataram Tahun 20102015 dengan menggerakkan secara optimal semua potensi dan kekuatan daerah. d. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Mataram berkewajiban untuk menyusun kegiatan prioritas sesuai dengan tugas dan fungsinya yang mendukung pencapaian arah kebijakan yang telah diamanatkan oleh Walikota dan Wakil Walikota terpilih dalam dokumen RPJMD Kota Mataram Tahun 20112015 yang memuat sasaran RPJMD. Rencana strategis SKPD selanjutnya menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja SKPD Kota Mataram.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

X -2

BAB XI PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran dari visi dan misi dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih, yang merupakan pedoman bagi pemerintah daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan jangka menengah daerah selama lima tahun ke depan. RPJMD juga menjadi arah dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang disusun setiap tahunnya selama periode tersebut. Untuk mewujudkan Visi Kota Mataram: Terwujudkan Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya maka perlu didukung oleh: (1) komitmen dari kepemimpinan daerah yang berakhlak mulia, kapabel, berkualitas dan demokratis (2) Good Governance dan Clean Government (3) konsistensi kebijakan pemerintah daerah (4) keberpihakan kepada rakyat (5) partisipasi aktif dari masyarakat, media massa, dan pihak swasta, serta (6) mekanisme kontrol dan pengawasan serta akuntabilitas publik yang baik. Untuk itu, dukungan dan kerjasama dari semua pemangku kepentingan di Kota Mataram diharapkan akan membawa masyarakat yang mandiri dan sejahtera sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Walikota dan Wakil Walikota Mataram terpilih periode 2010-2015.

WALIKOTA MATARAM,

H. AHYAR ABDUH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015

XI -1

Anda mungkin juga menyukai