Surabaya
: : :
B. PERATURAN YANG DIPAKAI PERATURAN BETON BERTULANG INDONEIA (PBI 1971) PERATURAN PEMBEBANAN INDONESIA UNTUK GEDUNG (PMI 1983) Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI T-15-199103) C. MUTU BAHAN / MATERIAL MUTU BETON K250 atau Fc = 20 Mpa Mutu Baja Tulangan Besi Ulir D13 fy = 400 Mpa / U40 Besi Polos <D13mm fy = 240 Mpa/U24 D. PEMBEBANAN Beban Mati (DL) Sesuai dengan Peraturan Muatan Indonesia 1983 dan berat jenis bahan yang dipakai Beban Mati terdiri dari : Berat sendiri Struktur Plafion dan Penggantung Lantai Keramik dan Spesi Berat Penutup Atap Beban Hidup (LL) Sesuai dengan Peraturan Muatan Indonesia 1983 terdiri dari beban guna bangunan rumah tinggal dipakai 200 kg/m2 dan beban guna atap bangunan 100 kg/m2 dan air hujan Kombinasi Pembebanan Untuk beban mati dikalikan koofisien 1,2 dan beban hidup koofisien 1,6 (sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03 sehingga menjadi U = 1,2DL + 1,6LL Pondasi Pondasi dipakai Pondasi Tiang Pancang mini Pile 20x20 dipancang sampai kedalaman 20 s/d 23m mencapai daya dukung ijin MAX 20 ton per tiang,hubungan antar pondasi dengan menggunakan sloof 20/40cm dan Pile cap tebal 40Cm
E. Analisa Struktur
Struktur bangunan rumah tinggal di idealisasikan dalam bentuk 3 Dimensi , dengan eleman struktur nya adalah balok dan kolom Analisa struktur Bangunan dimodelkan 3 Dimensi dengan menggunakan bantuan program SAP 2000 Output program berupa gaya-gaya dalam struktur dihitung dan dikontrol dengan peraturan yang berlaku dan ditabelkan Untuk Analisa Perhitungan Gaya Dalam Struktur Plat dipakai koofisien momen plat dengan mengacu pada Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
Perubahan koofisien reduksi disesuaikan dengan SK SNI T-15-1991-03 untuk perhitungan beton bertulang pada kolom
Beban mati :
Berat sendiri pelat : 0,12 x 2400 Finishing lantai : 0,05 x 2200 Plafond + penggantung : 11 + 7 qdl Beban hidup : Bangunan Rumah Tinggal `Beban kombinasi Qult. dak = 416 (1,2)+(1,6)200 = 819,2 kg/m diterapkan untuk perhitungan seluruh pelat dak lantai 2 dan lantai dasar rumah `Rumus Penulangan plat Lentur qll = 200 kg/m = 288 = 110 = 18 = 416 kg/m kg/m kg/m kg/m
Pelat lantai dasar dan lantai dasar (type 1) a>Modul Pelat 5.50 x 4.00 (Nomer 1)
Rasio bentang ly/lx = 1.4 < 2,0 -> Pelat dua arah Lx=5 Lx=5.50
Tulangan Lentur
= =
100 100
kg/m kg/m
Perhitungan Tangga
Perencanaan Tangga
Struktur Tangga Beton dimode lkan sebagai shell atau elemen ruang 3D yang dihubungkan secara langsung dengan struktur utama dan balok pemikul bordes sebagian menumpu pada bata Perhitungan gaya dalam dengan menggunakan bantuan software SAP 2000 V.14, dan output program digunakan untuk menghitung perkuatan struktur beton bertulang /concrete dan penulangan
Pembebanan Tangga
Beban Mati Berat Sendiri Plat tangga 0,12 x 2400 Berat injak ,spesi beton + keramik Berat railing tangga dll Beban Hidup
15+8Cm
qll
= 200 kg/m2
Beban beban tersebut diatas dimasukkan dalam program computer dengan kombinasi pembebanan sesuai peraturan yang berlaku yaitu qu=1,2qdl+1,6qll dan running program monolit dengan struktur portal 3D
Data input Permodelan Tangga dan pembebanan tangga qDL dan qLL
Output gaya dalam /momen lentur maximum pada tumpuan dan lapangan ,sbb :
A. Pembebanan
Perhitungan pembebanan untuk input program meliputi beban mati (Dead Load) dan Beban hidup (Live load) untuk plat lantai dasar, lantai 1, lantai 2, dak atap dan beban mati pasangan bata sebagai dinding yang menumpu pada balok atau sloof, untuk lantai dasar diasumsikan suspended plate yaitu diperlakukan seperti lantai 2 1. Pembebanan pada Plat Lantai dasar ,dan Lantai 1 a. Baban Mati Lantai 1(Dead Load) i. Beban sendiri Plat 0,12 x 2400 ii. Beban Finishing lantai 0,05 x 2200 iii. Beban Plafond an penggantung Qdl2 b. Beban Hidup (Live Load) Qdl 2. Pembebanan Atap a. Baban Mati (Dead Load) i. Beban sendiri Plat 0,10 x 2400 ii. Beban Plafond an penggantung Qdl b. Beban Hidup (Live Load) i. Untuk atap Qll = 200 kg/m2
3. Beban Kuda2 a. Berat penutup atat + reng + kuda2 baja ringan asumsi = 50 kg/m2, 4. Beban Pasangan Bata a. Berat pasangan bata Pdl = 250 kg/m2 sepanjang keliling bangunan sesuai kebutuhan rencana gambar arsitek
PERHITUNGAN PONDASI
Note : Pondasi tiang Pancang minipile 20x20 daya dukung per tiang max = 25 ton P1 = Pile cap dengan 1 tiang dimensi 50x50x40 P2= Pile cap dengan 2 tiang dimensi 50x100x40
PERHITUNGAN PILE CAP 1. Pile Cap Type P1 (1 tiang) Arah X (50x50 cm2)
1. 1 Data -. Fc -. Selimut beton -. Ht -. d -. c -. b klm -. h klm -. bo=b klm + 1*0,5*Ht -. ho=h klm + 2*0,5*Ht 1. 2 Cek Geser Pons A = 1*(bo+ho)*d a.) Vc1 = (1+2/c) x (fc / 6) x A b.) Vc2 = (fc / 3) x A Vc Diambil yang terkecil Cek : P/ = 20000/0,6 Vc 47663 > 33333 (ok) Berarti dimensi pelipe cap bisa dipakai 1.3 Penulangan Pile Cap = 346800 mm = 714947 N = 71495 kg = 476631 N = 47663 kg = 47663kg = = = = = = = = = 17 60 400 340 1 120 300 320 700 Mpa mm mm mm mm mm mm mm ~ K225 425mm
0,175 0,425
P= 20 t 0.25
Berat sendiri pile cap (q) = 0,4 x 0,5 x 2,4 = 0,48 t/m L M Mu =0,425 m = (P*0,175) (1/2 x q x L) = 3.46 tm =~35 KNm = 1,2 x M = 41 KNm = 41000000 Nmm
Fy = 400 Mpa
= 1/m*(1-(1-2mRn/fy) = 0.0023 < min = +1.4/400 = 0.0035 min = 1,4 / fy Aperlu = Amin = 0.0035 * 500*340 = 595mm2 5D13 = 663m2 atau D13-125
P/ = 20000/0,6 Vc 616816,6 > 33333 (ok) Berarti dimensi Pile cap bisa dipakai
0,25
0,50
P= 20 t 0.25
Berat sendiri pile cap (q) = 0,4 x 0,5 x 2,4 = 0,48 t/m L M Mu =0,50 m = (Px0,25) (1/2 x q x L) = 1,2 x M = 4.93 tm =~49,4 KNm = 59,28 KNm = 59.280.000Nmm
Fy = 400 Mpa m = fy / (0,85 fc) m = 400/ (0,85.fc) = 27.68 Rn = k = Mu / (0,8. B . d) Rn = k = 59.280.000/0.8.500.340 = 1.282
= 1/m*(1-(1-2mRn/fy) = 0.0034 < min = +1.4/400 = 0.0035 min = 1,4 / fy Aperlu = Amin = 0.0035 * 500*340 = 595mm2 5D13 = 663m2 atau D13-125
Perhitungan Kolom
K1/P1
K1/P1
K1/P1
K1/P1
K2/P1 K2a/P1 S3
K2/P1 K2/P1
S2
S2 S2 K2/P1
S5 K2/P1
K2/P1
K2/P1
S4
S4
S3
K1/K1
K1/K1
K1/K1
K1/K1
B5
B5
B4
B2
K1/ K2 K1/ K2
B5
B3 B2
K1/ K2 K1/0
K2/ K2
B5
B3
K1/ K2
B3
K1/ K2
K1/ K2
B3
K1/ K2
B3
B2
K1/ K2
B3
K1/ K2a
K1/ K2
B4
0/ K2
B3
K1/ 0
K1/ K2
K1/ 0
B2
K1/ 0 K1/ 0
B1