Anda di halaman 1dari 28

Laporan Perhitungan Struktur Sutorejo Selatan 33

Surabaya

INFORMASI PERENCANAAN STRUKTUR

A. DATA Nama Proyek Lokasi Tahun

: : :

Rumah Tinggal 2 Lantai Sutorejo Selatan 33 2011

B. PERATURAN YANG DIPAKAI PERATURAN BETON BERTULANG INDONEIA (PBI 1971) PERATURAN PEMBEBANAN INDONESIA UNTUK GEDUNG (PMI 1983) Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI T-15-199103) C. MUTU BAHAN / MATERIAL MUTU BETON K250 atau Fc = 20 Mpa Mutu Baja Tulangan Besi Ulir D13 fy = 400 Mpa / U40 Besi Polos <D13mm fy = 240 Mpa/U24 D. PEMBEBANAN Beban Mati (DL) Sesuai dengan Peraturan Muatan Indonesia 1983 dan berat jenis bahan yang dipakai Beban Mati terdiri dari : Berat sendiri Struktur Plafion dan Penggantung Lantai Keramik dan Spesi Berat Penutup Atap Beban Hidup (LL) Sesuai dengan Peraturan Muatan Indonesia 1983 terdiri dari beban guna bangunan rumah tinggal dipakai 200 kg/m2 dan beban guna atap bangunan 100 kg/m2 dan air hujan Kombinasi Pembebanan Untuk beban mati dikalikan koofisien 1,2 dan beban hidup koofisien 1,6 (sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03 sehingga menjadi U = 1,2DL + 1,6LL Pondasi Pondasi dipakai Pondasi Tiang Pancang mini Pile 20x20 dipancang sampai kedalaman 20 s/d 23m mencapai daya dukung ijin MAX 20 ton per tiang,hubungan antar pondasi dengan menggunakan sloof 20/40cm dan Pile cap tebal 40Cm

E. Analisa Struktur

Struktur bangunan rumah tinggal di idealisasikan dalam bentuk 3 Dimensi , dengan eleman struktur nya adalah balok dan kolom Analisa struktur Bangunan dimodelkan 3 Dimensi dengan menggunakan bantuan program SAP 2000 Output program berupa gaya-gaya dalam struktur dihitung dan dikontrol dengan peraturan yang berlaku dan ditabelkan Untuk Analisa Perhitungan Gaya Dalam Struktur Plat dipakai koofisien momen plat dengan mengacu pada Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971

Perubahan koofisien reduksi disesuaikan dengan SK SNI T-15-1991-03 untuk perhitungan beton bertulang pada kolom

Perencanaan Plat lantai

Perhitungan Pelat Beton Bertulang


Konstruksi pelat beton bertulang dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pelat satu arah dan pelat dua arah . Pelat satu arah adalah pelat yang perkuatan atau penulangannya hanya pada satu arah saja, yaitu pada arah sumbu bidang terpendek. Sementara pelat dua arah penulangannya diterapkan pada kedua sumbu pelat. Pelat dirancang satu arah jika rasio antara bentang panjang dan pendek lebih besar dari 2, sementara rasio bentang panjang dan pendek lebih kecil atau sama dengan 2, maka pelat tersebutr di desain sebagai pelat dua arah.

Perencanaan Pelat (Dek Beton)


Mutu beton K-250 -> Benda Uji Kubus fc = (0,76 + 0,2 log(250/15) x 250 = 20 Mpa -> Benda Uji Silinder Mutu baja dipakai U-24 (tulangan polos) dimana fy= 240 Mpa

Beban mati :
Berat sendiri pelat : 0,12 x 2400 Finishing lantai : 0,05 x 2200 Plafond + penggantung : 11 + 7 qdl Beban hidup : Bangunan Rumah Tinggal `Beban kombinasi Qult. dak = 416 (1,2)+(1,6)200 = 819,2 kg/m diterapkan untuk perhitungan seluruh pelat dak lantai 2 dan lantai dasar rumah `Rumus Penulangan plat Lentur qll = 200 kg/m = 288 = 110 = 18 = 416 kg/m kg/m kg/m kg/m

Pelat lantai dasar dan lantai dasar (type 1) a>Modul Pelat 5.50 x 4.00 (Nomer 1)
Rasio bentang ly/lx = 1.4 < 2,0 -> Pelat dua arah Lx=5 Lx=5.50

Ly=4.00 Momen ultimate pada pelat :

Tulangan Lentur

a>Modul Pelat 4.50 x 3.00 (No 13)


Rasio bentang ly/lx = 1,5< 2,0 -> Pelat dua arah Lx=5 Lx=3.00

Ly=4.50 Momen ultimate pada pelat :

Perencanaan Pelat ATAP


Beban mati : Berat sendiri pelat : 0,10 x 2400 Berat penutup plafon qdl = = = 240 18 258 kg/m kg/m kg/m

Beban hidup : Bangunan rumah tinggal qll Beban kombinasi Qu =

= =

100 100

kg/m kg/m

258 (1,2) + 100(1,6) = 469.6 kg/m

Modul Pelat 3.00 x 1.75 (type 3)


Rasio bentang ly/lx = 1,7 < 2 desain pelat 2 arah

Lx = 1.75 Ly = 3.25 Momen ultimate pada pelat :

Perhitungan Tangga

Perencanaan Tangga
Struktur Tangga Beton dimode lkan sebagai shell atau elemen ruang 3D yang dihubungkan secara langsung dengan struktur utama dan balok pemikul bordes sebagian menumpu pada bata Perhitungan gaya dalam dengan menggunakan bantuan software SAP 2000 V.14, dan output program digunakan untuk menghitung perkuatan struktur beton bertulang /concrete dan penulangan

Pembebanan Tangga
Beban Mati Berat Sendiri Plat tangga 0,12 x 2400 Berat injak ,spesi beton + keramik Berat railing tangga dll Beban Hidup
15+8Cm

0,08 x 2200 qdl

= auto program SAP = 176 kg/m2 = 18 kg/m2 = 194 kg/m2

Beban untuk rumah tinggal

qll

= 200 kg/m2

Beban beban tersebut diatas dimasukkan dalam program computer dengan kombinasi pembebanan sesuai peraturan yang berlaku yaitu qu=1,2qdl+1,6qll dan running program monolit dengan struktur portal 3D

Data input Permodelan Tangga dan pembebanan tangga qDL dan qLL

qll=200kg/m2 qdl=194 kg/m2

Output gaya dalam /momen lentur maximum pada tumpuan dan lapangan ,sbb :

Perhitungan Tulangan Lentur Tangga


Momen max Lebar /m Tebal tangga Mutu Beton Mutu Baja Tumpuan Mu = 2425 Kgm 24250000Nmm B= 1000mm d= 91mm (120-25) Fc = 20 Mpa (K250) Fy = 400 Mpa (U24)

Perhitungan Gaya Dalam Portal 3D

A. Pembebanan
Perhitungan pembebanan untuk input program meliputi beban mati (Dead Load) dan Beban hidup (Live load) untuk plat lantai dasar, lantai 1, lantai 2, dak atap dan beban mati pasangan bata sebagai dinding yang menumpu pada balok atau sloof, untuk lantai dasar diasumsikan suspended plate yaitu diperlakukan seperti lantai 2 1. Pembebanan pada Plat Lantai dasar ,dan Lantai 1 a. Baban Mati Lantai 1(Dead Load) i. Beban sendiri Plat 0,12 x 2400 ii. Beban Finishing lantai 0,05 x 2200 iii. Beban Plafond an penggantung Qdl2 b. Beban Hidup (Live Load) Qdl 2. Pembebanan Atap a. Baban Mati (Dead Load) i. Beban sendiri Plat 0,10 x 2400 ii. Beban Plafond an penggantung Qdl b. Beban Hidup (Live Load) i. Untuk atap Qll = 200 kg/m2

= automatisasi program = 110 kg/m2 = 18 kg/m2 = 128 kg/m2

= automatisasi program = 18 kg/m2 = 18 kg/m2 =100 kg/m2

3. Beban Kuda2 a. Berat penutup atat + reng + kuda2 baja ringan asumsi = 50 kg/m2, 4. Beban Pasangan Bata a. Berat pasangan bata Pdl = 250 kg/m2 sepanjang keliling bangunan sesuai kebutuhan rencana gambar arsitek

Input Beban Program SAP2000

Beban Pasangan Bata

Pembebanan pada plat

Execute Program Sap2000 dan Diagram Gaya Dalam

Hasil sortir Lendutan Max balok

Output Diagram Gaya Dalam, Momen,Axial dan Geser

Contoh Output Diagram Perhitungan Kolom

PERHITUNGAN PONDASI

Perhitungan Pondasi Tiang Pancang

Note : Pondasi tiang Pancang minipile 20x20 daya dukung per tiang max = 25 ton P1 = Pile cap dengan 1 tiang dimensi 50x50x40 P2= Pile cap dengan 2 tiang dimensi 50x100x40

PERHITUNGAN PILE CAP 1. Pile Cap Type P1 (1 tiang) Arah X (50x50 cm2)
1. 1 Data -. Fc -. Selimut beton -. Ht -. d -. c -. b klm -. h klm -. bo=b klm + 1*0,5*Ht -. ho=h klm + 2*0,5*Ht 1. 2 Cek Geser Pons A = 1*(bo+ho)*d a.) Vc1 = (1+2/c) x (fc / 6) x A b.) Vc2 = (fc / 3) x A Vc Diambil yang terkecil Cek : P/ = 20000/0,6 Vc 47663 > 33333 (ok) Berarti dimensi pelipe cap bisa dipakai 1.3 Penulangan Pile Cap = 346800 mm = 714947 N = 71495 kg = 476631 N = 47663 kg = 47663kg = = = = = = = = = 17 60 400 340 1 120 300 320 700 Mpa mm mm mm mm mm mm mm ~ K225 425mm

0,175 0,425

P= 20 t 0.25

Berat sendiri pile cap (q) = 0,4 x 0,5 x 2,4 = 0,48 t/m L M Mu =0,425 m = (P*0,175) (1/2 x q x L) = 3.46 tm =~35 KNm = 1,2 x M = 41 KNm = 41000000 Nmm

Fy = 400 Mpa

m = fy / (0,85 fc) m = 400/ (0,85.fc) = 27.68 Rn = k = Mu / (0,8. B . d) Rn = k = 41000000/0.8.500.340 = 0,8867

= 1/m*(1-(1-2mRn/fy) = 0.0023 < min = +1.4/400 = 0.0035 min = 1,4 / fy Aperlu = Amin = 0.0035 * 500*340 = 595mm2 5D13 = 663m2 atau D13-125

2. Pile Cap Type P2 ( 2 tiang ) Arah X ( 50x100 cm2 )


40cm 2.1 Data -. fc = 17 -. Selimut beton = 60 -. Ht = 400 -. d = 340 =1 -. c -. B klm = 120 -. H klm = 400 -, bo=b klm + 2*0,5*Ht = 520 -. ho=h klm + 2*0,5*Ht = 800 2. 2 Cek Geser Pons A = 1*(bo+ho)*d a.) Vc1 = (1+2/c) x (fc / 6) x A b.) Vc2 = (fc / 3) x A Diambil yang terkecil Cek : Vc = 448800 mm = 925224.9 N = 925224.9 kg = 616816.6 N = 616816,6 kg = 616816,6 kg Mpa ~K.225 mm mm mm mm mm mm mm 30cm 30cm 40cm 100cm

P/ = 20000/0,6 Vc 616816,6 > 33333 (ok) Berarti dimensi Pile cap bisa dipakai

3.3 Penulangan Pile Cap

0,25

0,50

P= 20 t 0.25

Berat sendiri pile cap (q) = 0,4 x 0,5 x 2,4 = 0,48 t/m L M Mu =0,50 m = (Px0,25) (1/2 x q x L) = 1,2 x M = 4.93 tm =~49,4 KNm = 59,28 KNm = 59.280.000Nmm

Fy = 400 Mpa m = fy / (0,85 fc) m = 400/ (0,85.fc) = 27.68 Rn = k = Mu / (0,8. B . d) Rn = k = 59.280.000/0.8.500.340 = 1.282

= 1/m*(1-(1-2mRn/fy) = 0.0034 < min = +1.4/400 = 0.0035 min = 1,4 / fy Aperlu = Amin = 0.0035 * 500*340 = 595mm2 5D13 = 663m2 atau D13-125

Perhitungan Sloof dan Balok

Perhitungan Kolom

Lampiran dan Tabel

Note : Semua Notasi sloof yg tidak ditulis=S1

K1/P1

K1/P1

K1/P1

K1/P1

K2/P1 K2a/P1 S3

K2/P1 K2/P1

S2 K2/P1 K2/P1 S5 S4 K2/P1

S2

S2 S2 K2/P1

S5 K2/P1

K2/P1

K2/P1

K2/P1 K2a/P1 K2/P1 S2 S2 K2/P1

S4

S4

S3

Kp/P1 Kp/P1 Kp/P1

Note : Semua Notasi sloof yg tidak ditulis=S1

K1/K1

K1/K1

K1/K1

K1/K1

B5

B5

B4

B2

K1/ K2 K1/ K2a

K1/ K2 K1/ K2

B5

B3 B2
K1/ K2 K1/0

K2/ K2

B5

B3

K1/ K2

B3

K1/ K2

K1/ K2

B3

K1/ K2

B3

B2

K1/ K2

B3
K1/ K2a

K1/ K2

B4

0/ K2

B3
K1/ 0

K1/ K2

K1/ 0

B2
K1/ 0 K1/ 0

Note : Semua Notasi Balok yg tidak ditulis=B0

B1

Anda mungkin juga menyukai