Nella 10-2011-185
Anamnesis Identitas Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit terdahulu Riwayat kesehatan keluarga dan sosial
Pemeriksaan fisik Tanda-tanda vital Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi JVP : fungsi pemompaan ventrikel. Tinggi normal JVP adalah 5 -2 cm H2O sampai 5 +2 cm H2O.
Pemeriksaan Penunjang LAB Darah lengkap Elektrolit Urea EKG 12 lead echocardiografphy Foto thoraks
suatu alat pencatat grafis aktivitas listrik jantung. Pada EKG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut sebagai gelombang P, QRS dan T
Untuk menilai derajat kongesti paru dan mengetahui kelainan paru atau jantung lain
Creatinin
Gula darah dapat mengidentifikasi gangguan fungsi sistolik, fungsi diastolik, mengetahui adanya gangguan katup, serta mengetahui risiko emboli.
Mayor Paroksimal noktural dispnea Distensi vena leher Ronki paru Edema paru akut Gallop S3 Peninggian tekanan vena jugularis
Working Diagnosis Gagal jantung akut Gagal jantung akut didefinisikan sebagai serangan cepat dari gejala atau tanda akibat fungsi jantung yang abnormal. Edema paru akut akumulasi cairan di paru secara tiba-tiba akibat peningkatan tekanan intravaskular yang tinggi (kardiogenik) atau peningkatan permeabilitas membran kapiler (ARDS)
Differential Diagnosis
Gagal jantung kronik Kegagalan jantung yang relatif stabil Sesak baik saat beraktivitas maupun istirahat Edema Disfungsi jantung dalam keadaaan istirahat
PPOK Sesak yang memberat saat beraktivitas Memiliki riwayat merokok atau terpapar polusi Dengan atau tanpa batuk Dengan atau tanpa produksi sputum Barrel chest Terdapat mengi dan rongki
Etiologi
Jenis kelamin : Laki-laki Usia tua Riwayat keluarga Ras (African Americans, American Indians, and Mexican Americans lebih sering menderita penyakit jantung dibanding Caucasians)
Merokok. Kolesterol Hipertensi (tekanan darah tinggi). Aktivitas fisik. Obesitas Diabetes yang tidak terkontrol.
Epidemiologi Diperkirakan terdapat sekitar 23 juta orang mengidap gagal jantung di seluruh dunia. Insidensi dan prevalensi gagal jantung meningkat secara dramatis sesuai dengan peningkatan umur. Studi Framingham menunjukkan peningkatan prevalensi gagal jantung, mulai 0,8% untuk orang berusia 50-59 hingga 2,3% untuk orang dengan usia 60-69 tahun.
Patofisiologi
Gagal jantung kiri Gagal pompa ventrikel kiri curah jantung kiri menurun tekanan akhir serta volume akhir diastole dalam ventrikel kiri meningkat tekanan atrium kiri meninggi darah dari vena pulmonal terhambat terjadi bendungan pada paru-paru edema paru menghambata ventrikel kanan memompa darah ke paru
Patofisiologi
Gagal jantung kanan Gagal pompa ventrikel kanan tekanan dan volume akhir diastole ventrikel kanan meningkat tekanan atrium kanan naik hambatan masuknya aliran darah dalam vena cava sup&inf ke jantung bendungan sistemik tekanan vena jugularis meningkat dan hepatomegali edema perifer
Gejala klinis
Nyeri dada Sesak nafas Kelelahan Palpitasi ( jantung berdebar ) Pusing dan pingsan
Gejala klinis
Gambaran klinis gagal jantung kiri : Gambaran klinis gagal jantung kanan :
Dispnu nokturnal paroksimal Penurunan kapasitas aktifitas Batuk Kelelahan Penurunan nafsu makan dan BB Takikardia Pergeseran apeks Krepitasi paru Efusi pleura
Pembengkakan tungkai bawah Peningkatan JVP Asites Efusi pleura Dispu (bukan PND) Aritmia takikardia Penurunan kapasitas kegiatan
Penatalaksanaan
Non medika mentosa diet natrium, obesitas BB berhenti merokok aktivitas fisik istirahat
Medika mentosa
Mencegah perburukan jantung ACE-inhibitor : kaptopril menghambat enzim pengkonversi angiotensin I menjadi II Beta blocker : atenolol mengurangi efek simpatis Mengurangi gejala gagal jantung diuretik furosemide 20-40gr mengurangi retensi na dan air vasodilator nitroglycerine, nitropruside, nesiritide menurunkan tekanan sistolik
Medika mentosa
Antagonis aldosterone : spironolakton terapi jangka panjang karena efek hemat kalium dan antagonis renin-angiotensinaldosteron Glikosida jantung : digoksin terapi gagal jantung mengurangi frekuensi denyut ventrikel pada takikardia dan mengurangi aktivasi saraf simpatis.
Inotropik lain : Dopamine, dobutamin ( meningkatkan kontraktilitas tanpa meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah )
Komplikasi
Efusi pleura peningkatan tekanan kapiler. Transudasi cairan terjadi dari kapiler masuk ke dalam ruang pleura Trombus ventrikuler kiri pembesaran ventrikel kiri dan penurunan kardiac output beradaptasi terhadap adanya pembentukan thrombus pada ventrikel kiri shgg penurunan suplai oksigen
Hepatomegali karena lobus hati mengalami kongestif dengan darah vena Aritmia sehingga menyebabkan tachiaritmias ventrikuler yang perubahan fungsi hati. akhirnya menyebabkan kematian Kematian sel hati, terjadi mendadak fibrosis dan akhirnya sirosis
Pencegahan Risiko penyakit jantung (kecuali penyakit jantung bawaan) dapat diminimalisir dengan melakukan hidup sehat
Prognosis Prognosis buruk Estimasi kombinasi kematian dan perawatan ulang untuk 60 hari sejak perawatan diperkirakan berkisar antara 30-50%.
Kesimpulan Kesimpulannya pasien berusia 62 tahun tersebut menderita gagal jantung akut yang disertai dengan edema paru