Anda di halaman 1dari 4

KESELAMATAN YANG PASTI

Ketika kita lahir, Alquran, Alkitab dan kitab kitab lain yang dianggap suci
sudah ada, setiap kitab suci mengatakan bahwa dialah yang paling benar
diantara kitab kitab yang ada di dunia ini, maka secara otomatis apabila
dilahirkan dalam keluarga Islam maka anak tersebut menjadi agama Islam
dan percaya kepada Alquran yang dianggap sebagai kebenaran yang dari
Allah, begitu juga sebaliknya, tanpa diselidiki dulu apakah benar melalui
Kitab itu benar-benar dapat membawa kepada keselamatan yang abadi.

Mari kita buka hati dan menggunakan akal yang jernih apakah memang
sudah benar agama yang dianuti oleh orang tua kita sudah benar, atau
mereka mempunyai iman yang taklid. Tentunya kita tidak mau dikatakan
iman kita adalah iman yang taklid bukan? Tetapi melainkan mempercayai
atau beriman kepada sesuatu yang kita mengerti dan memahami apa yang
telah diimannya, sehingga tahu betul apa yang akan terjadi setelah
meninggalkan dunia yang fana ini.

Pembawa Alquran berkata:


"Aku bukanlah rasul yang pertama diantara rasul rasul dan aku tidak
mengetahui apa yang akan diperbuat terhadapku dan tidak pula
terhadapmu…" (QS.46 Al Ahqaaf – bukit bukit pasir – 9)

Injil bersabda:

Dan keselamatan tidak ada didalam siapapun juga selain di dalam


Dia (Isa Almasih) sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama
lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan. (Kisah Para Rasul 4 : 12)

oleh karena itu Ia berkata:

"Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup tidak ada seorangpun yang


datang kepada Bapa (Allah di surga) kalau tidak bersama sama
dengan Aku" (Yahya 14: 6)

Oleh karena itu setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini ibarat masuk
dalam suatu antrian panjang menuju kematian. Ada yang antriannya
panjang ada pula yang antriannya pendek. Tetapi sudah menjadi
kemestian setiap yang bernyawa pasti mengalami kematian, setelah itu
mereka harus mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuat selama
hidup di dunia ini. Di depan pengadilan akhirat mereka satu persatu akan
mendapat giliran untuk memberikan jawaban dari setiap pertanyaan yang
diajukan oleh Sang Hakim. Dan Sang Hakimlah yang akan memisahakan
domba dan kambing dan akan menentukan apakah orang ini mendapatkan
rahmatullah atau mendapatkan laknatullah.
Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian
hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. 29 Al Ankabuut
- labah-labah - 57)

Setiap manusia tentu mendambakan keselamatan yang pasti bagi jiwanya,


karena apalah artinya seorang manusia mendapatkan segalanya di dunia
ini tetapi jiwanya binasa. Untuk itulah manusia mencoba dengan segala
daya dan upayanya agar mendapatkan keselamatan itu, sehingga mereka
mencari keselamatan melalui agama, filsafat, dan berbuat baik atau
beramal saleh yang dianggap dapat membawanya ke dalam rahmatullah
itu.

Dengan demikian mereka mengadakan selamatan selamatan di dalam


setiap aspek kehidupan mereka, misalnya apabila hamil mereka akan
mengadakan selamatan empat bulan, selamatan tujuh bulan dst. Ini
menunjukan mereka mendambakan keselamatan baik dunia maupun
akhirat, tetapi dengan cara tersebut dapatkah menjamin manusia masuk
surga?
Hai orang orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan carilah
jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-
Nya supaya kamu mendapatkan keuntungan. (QS. 5 Al Maa-idah –
hidangan -35)

Keselamatan adalah nafas yang menghidupkan dari suatu agama,


tanpa keselamatan agama itu tidak ada artinya.

Anda mungkin juga menyukai