Anda di halaman 1dari 2

C. Kebutuhan Cairan dan Elektolit Sesuai Tahapan Tumbuh Kembang a.

Bayi Total proporsi air dalam tubuh bayi lebih besar daripada total proporsi air dalam tubuh anak usia sekolah, remaja, atau orang dewasa. Namun, walaupun bayi memiliki proporsi air tubuh lebih besar, mereka tidak terlindung dari kehilangan cairan (misalnya akibat diare) karena mereka setiap hari mengkonsumsi dan mengekskresi volume air dalam jumlah yang relatif lebih besar daripada orang dewasa(Weldy,1992). Pada kenyataannya, bayi memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami kekurangan volume cairan atau ketidakseimbangan hiperosmolar karena per kilogram berat tubuhnya akan kehilangan air yang lebih besar secara proporsional. b. Anak-Anak Pada penyakit di masa kanak-kanak, respons pengaturan dan kompensasi terhadap ketidakseimbangan menjadi kurang stabil dan dalam perubahan keseimbangan yang besar, karena anak-anak cenderung berespons dalam rentang yang lebih sempit dengan toleransi yang lebih rendah. Seringkali respons anak-anak terhadap penyakit adalah demam dengan suhu yang lebih tinggi atau dengan durasi demam yang lebih lama daripada orang dewasa. Pada usia berapa pun, demam di masa kanak-kanak dapat meningkatkan kecepatan kehilangan air yang tidak dirasakan. c. Remaja Pada masa remaja, perubahan utama dalam proses anatomis dan fisiologis berlangsung dengan cepat. Peningkatan kecepatan pertumbuhan akan meningkatkan proses metabolik dan akibatnya sejumlah air dihasilkan sebagai produk akhir metabolisme. Perubahan keseimbangan cairan pada remaja perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki karena adanya perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus menstruasi. d. Dewasa Kadar air tubuh total pada pria dewasa terdiri dari 59%, sedangkan pada wanita dewasa terdapat 57% kadar air tubuh total. Kebutuhan cairan tubuh pada orang dewasa berkisar

antara 2200 ml/24 jam sampai dengan 2700 ml/24 jam. Pada orang dewasa, proporsi air lebih kecil jika dibandingkan dengan bayi dan kanak-kanak. e. Lanjut Usia (Lansia) Risiko lansia untuk mengalami ketidakseimbangan cairan dan elektrolit mungkin berhubungan erat dengan penurunan fungsi ginjal dan ketidakmampuan untuk mengonsentrasikan urin. Lansia yang mungkin mengalami penyakit kronik, seperti diabetes melitus, gangguan kardiovaskular atau kanker dapat merusak keseimbangan cairan. Selain itu, jumlah total air tubuh menurun seiring dengan peningkatan usia. Faktor resiko lain yang terutama mempengaruhi lansia adalah penggunaan obat-obatan diuretik yang sering diberikan untuk mengatasi hipertensi dan gangguan jantung serta penggunaan obat-obatan laksatif dan enema berlebihan maupun pembersihan kolon yang dilakukan dalam persiapan untuk pemeriksaan diagnostik. Ketidakseimbangan umum yang berhubungan dengan proses penuaan meliputi gangguan cairan hiperosmolar dan hipernatremia

DAFTAR PUSTAKA Potter, A. Patricia, Perry Anne Griffin. 2005. Fundamental Keperawatan. EGC : Jakarta http://www.scribd.com/doc/106059569/Makalah-Cairan-Dan-Elektrolit http://www.scribd.com/doc/7244500/Kebutuhan-Cairan-Dan-Elektrolit

Anda mungkin juga menyukai