Anda di halaman 1dari 6

Tugas 3 Pemanfaatan Energi Di Industri Aliran Material : Teknologi Bersih Pabrik Gula Kebon

NIBRAS FITRAH YAYIENDA 2409.100.049

TEKNOLOGI BERSIH ABRIK GULA KEBON AGUNG MALANG Produksi bersih merupakan tindakan efisiensi emakaian bahan baku, air dan energi serta pencegahan pencemaran dengan sasaran peningkatan produktivitas dan minimalisasi timbulnua limbah. Demikian pula dengan istilah eco-efficiecy yang menekankan pendekatan bisnis yang memberikan peningkatan efisiensi seara ekonomi. Sedangkan pada proses industri, produksi bersih berarti meningkatkan efisiensi emakaian bahan baku, energi, mencegah dan menggantikan penggunaan bahan-bahan berbahaya dan beracun, mengurangi jumlah dan ttingkat racun semua emisi dan limbah sebelum meninggalkan proses. Pada produk, produksi bersih bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan selama daur hidup produk, mulai dari pengambllan bahan baku sampai ke pembuangan akhir setelah produk tersebut tidak digunakan.. pola pendekatan produksi bersih dalam melakukan pencegaahan dan pengurangan limbah yaitu denan strategi 1E4R (elimination, reduce, reuse, recycle, ecovery/reclaim) (UNEP,1999) Berikut ini adalah alur produksi abrik gula

Berikut ini adalah diagram blok dari stasiun gilingan

Gambar 2. Alur Gilingan

Penerpan teknologi bersih untuk pabrik gula adalah Limbah pada stasiun gilingan menghasilkan ampas kemudian ampas tersebut dapat di recycle menjadi pupuk atau ampas akhir 100%, dimanfaatkan sebagai bahan bakar di stasiun ketel untuk menghasilkan uap Umumnya pabrik gula menerapkan sistem inhibisi majemuk yaitu menggunakan air panas dan nira sebagai gilingan berikutnya. Dari stasiun gilingan dihasilkan nira mentah yaitu nira yang keluar dari gilingan 1 dan 2. Nira yang masuk ke peti nira mentah adalah nira dari gilingan 1 dan gilingan 2. Sebelum masuk ke peti nira mentah nira disaring dengan DSM screen/rotary sytem untuk menyaring pasir ataupun ampas halus yang ikut dalam nira. Karena pemakaian yang terus menerus alat pada pesawat gilingan tentunya akan panas,\. Untuk mendinginkan alat ini agar dapat terus bekerja maka disemprotkan air pendingin. Air yang digunakan adalah air sungai. Sehingga limbah yang dihasilkan dari stasiun gilingan adalah limbah yang berasal dari proses pendinginan tadi dan minyak peluas yang menetes karena kebocoran alat serta nira

Pemberdayaan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) Nira mientah akan diproses kembali menjadi gula. Nira mentah ini selanjutnya secara bertahap dimurnikan dari kotoran terlarutnya. Selain untuk pengaturan PH, proses karbonasi juga dimaksudkan untuk membantu pengendapan suspensi. Sedangkan peoses sulfitasi bertujuan untuk pemucatan dan proses proses klarifikasi dengan bantuan bahan kimia pengendap (koagulan) adalah untuk mengendapkan makromolekul terlarut. Nira jernoh

selanjutnya dikirim ke evaporator untuk dikurangi kandungan airnya 60 brix. Nira pekat selanjutnya dikristalkan. Gula yang dihasilka adalah gula mentah (raw sugar). Untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik (refined sugar) maka gula mentah tersebut diproses ulang Arah Teknologi Bersih Limbah cair pada stasiun gilingan ini berasal dari proses pendinginan. Air digunakan untuk menyemprot alat alat yang panas pada stasiun ini supaya dingin dan air bekas penyemprotan mesin ini merupakan limbah cair, karena tidak tertutup kemungkinan tercampur dngan kotoran kotoran mesin, minyak pelumas yang menetes karena kebocoran alat, serta tumpahan nira. Sehingga limbah cair tersebut sebaiknya ditanpung dalam b ak cair, kemudian dilakukan proses pemurnian kembali dengan bantuan enceng gondok yang dapat menyerap racun dalam air beserta memurnikan air tersebut. Atau melalui proses pada gambar berikut

Gambar 3. Proses Pemurnian Air

Stasiun Pemurnia Nira

Gsmbar 4. Diagram Blok Stasiun Pemurnian Nira

Stasiun pemurnian nira bertujuan untuk memisahkan beberapa kotoran kotoran, sehingga diperoleh nira bersih yang dinamakan nira encer (nira jernih). Proses permurnian nira yang digunakan adalah sistem sulfitasi sehingga bahan kimia yang dipakai adalah kapur tohor serta gas SO2 yang berasal dari pembakaran belerang padat. Penerapan Teknologi Bersih Dalam produksi ini limbah yang dihasilkan adalah limbah cair, limbah padat, limbah udara dan limbah B3. Limbah cair berupa air yang tersuspensi, limbah padat berupa ampas tebu dan blotong, limbah udara berupa gas pembakaran dan limbah B3 berupa hasil laboratorium pabrik. 1. Limbah cair Limbah cair dari pabrik sebelum dialirkan ke sungai dilakukan pengolahan pada unit pengolahan limbah (IPAL) agar memnuhi standar baku mmutu yang telah ditetapkan oelh kementrian lingkungan. Pengolahn oleh IPAL dilakukan sevara anaerobis dan aerobic 2. Limbah gas gas buang yang berasal dari cerobong boiler akan dilewatkan ke Wet Scrubber terlebih dahulu sebelum akhirnya keluar melalui cerobong. Pencemaran gas SO2 kedalam reaktor sulfitasi dilakukan menggunakan sistemm hisapan. Selain itu mengadakan penanaman pohon disekitar pabrik dan mengadakan oenghijauan sehingga dapat mengurangi pencemaran udara. 3. Limbah B3 Limbah B3 yang doihasilkan antara lain bahan pelumas/oil bekas, kertas saring dan residu bekas bahan penjernih kra (Pb-Acetat), timah hitam (Pb) hasil elektrolisa filtrat nira. Pb-Acetat berasal dari bahan penjernih penyaringan larutan nira. Sedangkan timah hitam berasal dari sisa filtrat penyaringan larutan nira. Sejauh ini engelolaan yang dilakukan oleh pihak pabrik adalah bekas kertas saring dan residunya dikumpulkan, dikeringkan kemudian disimpan dalam drum plastik. Timah hitam )Pb) hasil dari elektrolisa Filtart dikeringkan dan disimpan dalam toples plastik tertutup. Limbah B3 tersebut akan dikumpulkan dan dikoordinir dari direksi untuk selanjutnya ditangani oleh PPLI (Prasadha Pamunah Limbah Industri) 4. Limbah padat Pemanfaatan blotong digunakan sebagai sumber protein, sebgai pupuk, sebagai briket serta digunakan sebagai pupuk.

Arah Produksi Bersih Diharapkan pabrik dapat mempertahankan sistem produksi bersih yang diterapkan saat ini dan dapat mengembangkan teknologi bersih lainnya. Rekomendasi lainnya untuk pabrik agar bisa tetap mempertahankan dan meningkatkan roduksi bersih adalah 1) Penuruna kadar air ampas 2) Penggunaan dolomit sebagai susbtitusi penggunaan kapur pada stasiun pemurnian 3) Produksi produk samping yang bermanfaat 4) Good house keeping

Anda mungkin juga menyukai