Anda di halaman 1dari 7

Page 1 of 7

Kanker rahim atau kanker uterus adalah tumor ganas yang terdapat pada endometrium (lapisan terdalam rahim, tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi). Kanker jenis ini dapat mempengaruhi kemampuan reproduksi seorang wanita. Karena itu, tidak heran bila kanker ini merupakan salah satu jenis kanker yang paling ditakuti kaum wanita. Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda tentang cara menghindari kanker rahim dan bagaimana Anda dapat mengetahui gejala-gejala kanker rahim. perdarahan diantara periode-periode dan setelah menopause adalah gejalagejala umum dari hyperplasia. Terapi sulih hormon/HRT (Hormone replacement therapy). Terapi ini, digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah osteoporosis/pengeroposan tulang, dan mencegah resiko penyakit jantung dan stroke. Wanita yang menggunakan hormon estrogen tanpa progesteron mempunyai suatu peningkatan resiko kanker kandungan, terutama bagi yang menggunakannya dengan dosis tinggi dalam jangka panjang. Kelebihan berat badan. Sebagian estrogen dalam tubuh dibuat di dalam jaringan lemak sehingga wanita yang gemuk memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Tingginya kadar Mengenali Faktor Resiko dan Gejala-Gejala Kanker Rahim Seperti jenis kanker yang lain, penyebab kanker rahim belum dapat diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor resiko yang memungkinkan seorang wanita terserang penyakit ini, antara lain: Wanita di atas usia 50 tahun. Melakukan hubungan seks di bawah usia 20 tahun. Penderita Endometrial hyperplasia. estrogen merupakan penyebab meningkatnya resiko kanker rahim pada wanita obesitas. Pemakaian tamoksifen. Tamoksifen biasanya digunakan untuk mencegah atau mengatasi kanker payudara. Wanita yang menggunakan obat ini, mempunyai resiko yang lebih besar untuk terserang kanker rahim. Tamoksifen memiliki efek antiestrogen pada sel kanker payudara tetapi berefek estrogenik pada rahim sehingga penggunaan obat ini, menjadi salah satu faktor resiko bagi seorang wanita terserang kanker rahim. Kanker rahim lebih sering ditemukan pada wanita berkulit putih. Menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun. Menopause setelah usia 50 tahun. Tidak memiliki anak atau tidak bisa hamil (mandul).

Endometrial hyperplasia merupakan suatu peningkatan dalam jumlah sel-sel


lapisan rahim/uterus. Itu bukan kanker. Namun, terkadang itu dapat berkembang menjadi kanker. Periode-periode menstruasi yang berat,

Page 2 of 7
Adanya polip pada endometrium. rangsangan dari luar, termasuk zat-zat kimia yang di bawa oleh sperma. Akibatnya, sel mukosa dapat berubah sifat menjadi kanker. Sedangkan gejala-gejala kanker rahim yang sering ditemui sebelum terserang adalah perdarahan di luar masa haid yang berlebihan, siklus menstruasi yang abnormal, nyeri perut bagian bawah atau kram panggul, keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause), nyeri atau kesulitan saat berkemih, juga timbulnya nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Jika langkah-langkah pencegahan di atas sudah dilakukan, kemungkinan besar halhal yang dapat menjadi pemicu dapat dihindari dan tubuh akan mampu mencegah munculnya radikal bebas dalam tubuh. Pencegahan Kanker Rahim Langkah terbaik yang bisa dilakukan agar tidak terserang kanker rahim adalah dengan melakukan langkah-langkah pencegahan berikut ini: Jangan terlalu sering mencuci vagina dengan antiseptik. Jangan menaburkan bedak pada vagina. Jauhi rokok dan orang yang merokok. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak secara berlebihan. Menghindari makanan yang mengandung karsinogen (zat pemicu kanker) seperti yang banyak mengandung pengawet. Konsumsi makanan/minuman/buah yang mengandung betakaroten dan antioksidan. Tidak melakukan hubungan seks di bawah usia 20 tahun. Hubungan seks idealnya dilakukan ketika sel-sel mukosa sudah matang. Pada usia muda, sel"sel mukosa umumnya belum matang sehingga rentan terhadap HP: 0812-8187-1234, 0812-80-61-0777, 0818-029-100-88, 0856-99-34341. PIN BB: 2382FBBF. FAX: 0251-8376-139. Kami buka dari hari Senin-Jumat pkl. 08.30-16.00 WIB My Cart Login Kanker rahim atau kanker uterus adalah tumor ganas yang terdapat pada endometrium (lapisan terdalam rahim, tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi). Kanker jenis ini dapat mempengaruhi kemampuan reproduksi seorang wanita. Karena itu, tidak heran bila kanker ini merupakan salah satu jenis kanker yang paling ditakuti kaum wanita. Baca juga artikel Obat Kanker Rahim untuk mendapatkan informasi seputar pengobatan medis yang tersedia dan herbal apa yang efektif menumpas kanker rahim. Berolahraga secara teratur. Memeriksakan diri ke dokter secara teratur.

Page 3 of 7
Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda tentang cara menghindari kanker rahim dan bagaimana Anda dapat mengetahui gejala-gejala kanker rahim. wanita yang gemuk memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi. Tingginya kadar estrogen merupakan penyebab meningkatnya resiko kanker rahim pada wanita obesitas. Mengenali Faktor Resiko dan Gejala-Gejala Kanker Rahim Seperti jenis kanker yang lain, penyebab kanker rahim belum dapat diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor resiko yang memungkinkan seorang wanita terserang penyakit ini, antara lain: Wanita di atas usia 50 tahun. Melakukan hubungan seks di bawah usia 20 tahun. Penderita Endometrial hyperplasia. Pemakaian tamoksifen. Tamoksifen biasanya digunakan untuk mencegah atau mengatasi kanker payudara. Wanita yang menggunakan obat ini, mempunyai resiko yang lebih besar untuk terserang kanker rahim. Tamoksifen memiliki efek antiestrogen pada sel kanker payudara tetapi berefek estrogenik pada rahim sehingga penggunaan obat ini, menjadi salah satu faktor resiko bagi seorang wanita terserang kanker rahim. Kanker rahim lebih sering ditemukan pada wanita berkulit putih. Menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun. Menopause setelah usia 50 tahun. Tidak memiliki anak atau tidak bisa hamil (mandul). Adanya polip pada endometrium.

Endometrial hyperplasia merupakan suatu peningkatan dalam jumlah sel-sel


lapisan rahim/uterus. Itu bukan kanker. Namun, terkadang itu dapat berkembang menjadi kanker. Periode-periode menstruasi yang berat, perdarahan diantara periode-periode dan setelah menopause adalah gejalagejala umum dari hyperplasia. Terapi sulih hormon/HRT (Hormone replacement therapy). Terapi ini, digunakan untuk mengatasi gejala-gejala menopause, mencegah osteoporosis/pengeroposan tulang, dan mencegah resiko penyakit jantung dan stroke. Wanita yang menggunakan hormon estrogen tanpa progesteron mempunyai suatu peningkatan resiko kanker kandungan, terutama bagi yang menggunakannya dengan dosis tinggi dalam jangka panjang. Kelebihan berat badan. Sebagian estrogen dalam tubuh dibuat di dalam jaringan lemak sehingga

Sedangkan gejala-gejala kanker rahim yang sering ditemui sebelum terserang adalah perdarahan di luar masa haid yang berlebihan, siklus menstruasi yang abnormal, nyeri perut bagian bawah atau kram panggul, keluar cairan putih yang encer atau jernih (pada wanita pasca menopause), nyeri atau kesulitan saat berkemih, juga timbulnya nyeri ketika melakukan hubungan seksual.

Pencegahan Kanker Rahim

Page 4 of 7
Langkah terbaik yang bisa dilakukan agar tidak terserang kanker rahim adalah dengan melakukan langkah-langkah pencegahan berikut ini: Jangan terlalu sering mencuci vagina dengan antiseptik. Jangan menaburkan bedak pada vagina. Jauhi rokok dan orang yang merokok. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak secara berlebihan. Menghindari makanan yang mengandung karsinogen (zat pemicu kanker) seperti yang banyak mengandung pengawet. Konsumsi makanan/minuman/buah yang mengandung betakaroten dan antioksidan. Tidak melakukan hubungan seks di bawah usia 20 tahun. Hubungan seks idealnya dilakukan ketika sel-sel mukosa sudah matang. Pada usia muda, sel"sel mukosa umumnya belum matang sehingga rentan terhadap rangsangan dari luar, termasuk zat-zat kimia yang di bawa oleh sperma. Akibatnya, sel mukosa dapat berubah sifat menjadi kanker. Berolahraga secara teratur. Memeriksakan diri ke dokter secara teratur. Baca informasi lengkapnya di: http://www.deherba.com/gejala-gejala-kankerrahim.html#ixzz2W43ld05C Baca juga artikel Obat Kanker Rahim untuk mendapatkan informasi seputar pengobatan medis yang tersedia dan herbal apa yang efektif menumpas kanker rahim. inShare Read 33128 times Published in Kanker SARANG SEMUT PAPUA TUMPAS KANKER & TUMOR! Dapatkan berbagai alasan, bukti, kesaksian pengguna, yg menjelaskan mengapa Herbal Sarang Semut Papua dapat dengan cepat membantu penyembuhanan kanker, tumor, dan benjolan-benjolan abnormal, hanya dalam waktu beberapa bulan saja, tanpa perlu kemoterapi, biopsi, ataupun pembedahan!
Name

Jika langkah-langkah pencegahan di atas sudah dilakukan, kemungkinan besar halhal yang dapat menjadi pemicu dapat dihindari dan tubuh akan mampu mencegah munculnya radikal bebas dalam tubuh.

Kanker leher rahim Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Page 5 of 7
Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim.[1] Kanker ini dapat hadir dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh, yang membuat kanker leher rahim fokus pengamatan menggunakan Pap smear. Di negara berkembang, penggunaan secara luas program pengamatan leher rahim mengurangi insiden kanker leher rahim yang invasif sebesar 50% atau lebih. Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi human papillomavirus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. [2][3] Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi dan/atau radioterapi pada stadium akhir penyakit. Daftar isi 1 Infeksi 2 Gejala 3 Faktor Resiko o 3.1 Faktor Alamiah o 3.2 Faktor Kebersihan o 3.3 Faktor Pilihan 4 Pencegahan 5 Pengobatan 6 Catatan kaki 7 Daftar pustaka 8 Pranala luar perdarahan sesudah mati haid (menopause) serta keluar cairan abnormal (kekuning-kuningan, berbau dan bercampur darah).[4] Faktor Resiko[sunting] Faktor Alamiah[sunting] Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor alamiah pencetus kanker serviks adalah usia diatas 40 tahun. Semakin tua seorang wanita maka makin tinggi risikonya terkena kanker serviks.Tetapi hari ini tidak hanya sekedar orang yg sudah berumur saja,yang berusia muda pun bisa terkena kanker serviks. Tentu kita tidak bisa mencegah terjadinya proses penuaan. Akan tetapi kita bisa melakukan upaya-upaya lainnya untuk mencegah meningkatnya risiko kanker serviks. Tidak seperti kanker pada umumnya, faktor genetik tidak terlalu berperan dalam terjadinya kanker serviks. Ini tidak berarti Anda yang memiliki keluarga bebas kanker serviks dapat merasa aman dari ancaman kanker serviks. Anda dianjurkan tetap melindungi diri Anda terhadap kanker serviks. Faktor Kebersihan[sunting] Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal. Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV. Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain. Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.

Infeksi[sunting] Human papilloma virus (HPV) 16 dan 18 merupakan penyebab utama pada 70% kasus kanker serviks di dunia. Perjalanan dari infeksi HPV hingga menjadi kanker serviks memakan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun. Namun proses penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, karena proses HPV kemudian menjadi pra-kanker sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Karena itu, Vaksinasi Kanker Serviks sangat dianjurkan. [1] Gejala[sunting] Kanker leher rahim pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang khas, bahkan bisa tanpa gejala. Pada stadium lanjut, gejala kanker serviks, antara lain: perdarahan post coitus, keputihan abnormal,

Faktor Pilihan[sunting] Faktor ketiga adalah faktor pilihan, mencakup hal-hal yang bisa Anda tentukan sendiri, diantaranya berhubungan seksual pertama kali di usia terlalu muda. Berganti-ganti partner seks. Lebih dari satu

Page 6 of 7
partner seks akan meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin, termasuk virus HPV. Memiliki banyak anak (lebih dari 5 orang). Saat dilahirkan, janin akan melewati serviks dan menimbulkan trauma pada serviks. Bila Anda memutuskan untuk memiliki banyak anak, makin sering pula terjadi trauma pada serviks. Tidak melakukan Pap Smear secara rutin. Pap Smear merupakan pemeriksaan sederhana yang dapat mengenali kelainan pada serviks. Dengan rutin melakukan papsmear, kelainan pada serviks akan semakin cepat diketahui sehingga memberikan hasil pengobatan semakin baik. Pencegahan[sunting] Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tiga kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam. Dari penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa respon imun bekerja dua kali lebih tinggi pada remaja putri berusia 10 hingga 14 tahun dibanding yang berusia 15 hingga 25 tahun. Pengobatan[sunting] Standar pengobatan kanker serviks meliputi terapi: operasi pengangkatan, radioterapi, dan kemoterapi.Pengobatan kanker serviks tahap pra kanker - stadium 1A adalah dengan: histerektomi (operasi pengangkatan rahim). Bila pasien masih ingin memiliki anak, metode LEEP atau cone biopsy dapat menjadi pilihan. Pengobatan kanker serviks stadium IB dan IIA tergantung ukuran tumornya. Bila ukuran tumor tidak melebih 4cm, disarankan radikal histerektomi ataupun radioterapi dengan/tanpa kemo. Bila ukuran tumor lebih dari 4cm, pasien disarankan menjalani radioterapi dan kemoterapi berbasis cisplatin, histerektomi, ataupun kemo berbasis cisplatin dilanjutkan dengan histerektomi.Selain pengobatan medis, pasien juga dapat melakukan terapi komplementer dengan herbal kanker.[5] Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik. Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya asupan vitamin terutama vitamin c dan vitamin e serta kurangnya asupan asam folat. Kebiasaan buruk lainnya yang dapat menyebabkan kanker serviks adalah seringnya melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan pria yang sering berganti pasangan dan melakukan hubungan intim pada usia dini (melakukan hubungan intim pada usia <16 tahun bahkan dapat meningkatkan resiko 2x terkena kanker serviks). Faktor lain penyebab kanker serviks adalah adanya keturunan kanker, penggunaan pil KB dalam jangka waktu yang sangat lama, terlalu sering melahirkan. Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita, tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim.

Penyebab Kanker Serviks

Kanker Serviks: Ciri-ciri, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Serviks

Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.

Ciri-Ciri Perempuan Menderita Kanker Serviks

Page 7 of 7
Kanker serviks membutuhkan proses yang sangat panjang yaitu antara 10 hingga 20 tahun untuk menjadi sebuah penyakit kanker yang pada mulanya dari sebuah infeksi. Oleh karena itu, saat tahap awal perkembangannya akan sulit untuk di deteksi. Oleh karena itu di sarankan para perempuan untuk melakukan test pap smear setidaknya 2 tahun sekali, melakukan test IVA (inspeksi visual dengan asam asetat, dll. Meskipun sulit untuk di deteksi, namun ciri-ciri berikut bisa menjadi petunjuk terhadap perempuan apakah dirinya mengidap gejala kanker serviks atau tidak: 1. Saat berhubungan intim selaku merasakan sakit, bahkan sering diikuti pleh adanya perdarahan. 2. Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan perdarahan dan jumlahnya berlebih 3. Sering merasakan sakit pada daerah pinggul 4. Mengalami sakit saat buang air kecil 5. Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih 6. Saat perempuan mengalami stadium lanjut akan mengalami rasa sakit pada bagian paha atau salah satu paha mengalami bengkak, nafsu makan menjadi sangat berkurang, berat badan tidak stabil, susah untuk buang air kecil, mengalami perdarahan spontan.

Anda mungkin juga menyukai