Anda di halaman 1dari 7

27

Desember 2011 yaitu sebanyak 67 sampel. Tehnik pengambilan sampel secara accidental sampling, yaitu dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia.

3.4 Kerangka Konsep Dalam penelitian ini menggunakan empat variabel independent dan satu variabel dependent. Dimana keempat variabel tersebut adalah pendidikan, pengetahuan, fase usia reproduksi, dan pendapatan. Sedangkan variabel dependent berupa pemilihan jenis kontrasepsi. Variabel Independent Pendidikan Variabel Dependent

Pengetahuan Pemilihan Jenis Kontrasepsi Fase Usia Reproduksi

Pendapatan

3.5 Variabel Penelitian Untuk memudahkan memahami pengertian dari variabel-variabel dalam penelitian ini, maka penjelasan setiap variabel yang terlibat dijabarkan dalam definisi operasional seperti tertera pada tabel 3.1 dan 3.2

28

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Dependent Penelitian.


No. 1. Variabel Pemilihan Jenis Kontrasepsi Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Wawancara Hasil Ukur 1. Metode Alamiah 2. Kondom 3. Diafragma 4. Spermisida 5. Pil KB 6. Suntik 7. Implant 8. IUD/ AKDR Skala

Tindakan Kuisioner yang dilakukan oleh Wanita Usia Subur (15-39 tahun) dalam menentukan penggunaan jenis metode kontrasepsi.14

Nominal

Tabel 3.2
No. 1. Variabel

Definisi Operasional Variabel Independent Penelitian


Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Wawancara Hasil ukur a. Tinggi b. Menengah c. Dasar a. Baik b. Kurang baik. Skala Ordinal

Pendidikan

Tingkat pendidikan Kuisioner formal yang ditempuh oleh ibu.23 Pengetahuan adalah Kuisioner hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu dakam hal ini mengenai kontrasepsi.16

2.

Pengetahuan

Wawancara

Ordinal

3.

Fase Usia Tahapan reproduksi Kuisioner Reproduksi seorang wanita berdasarkan usia untuk membedakan pemilihan alat 14 kontrasepsi.

Wawancara

(Hartanto, Ordinal 2004) a. <20 tahun b. 20-30 tahun c. >30 tahun

29 Lanjutan Tabel 3.2


4. Pendapatan keluarga Penghasilan yang Kuisioner mampu diperoleh oleh suatu keluarga setiap bulannya. Berdasarkan (BPS/ 2011), Untuk Provinsi Aceh : tinggi jika >Rp.1.561.499,- dan rendah jika <Rp.1.561.499,-4 Wawancara a. Tinggi b. Rendah Ordinal

Cara Pengukuran Variabel 1. Pemilihan Jenis Kontrasepsi Jenis kontrasepsi yang dipilih oleh wanita usia subur tersebut saat memperoleh layanan di unit KB, antara lain: Metode Alamiah, kondom, diafragma, spermisida, pil KB, suntik, implant, IUD/AKDR. 2. Pendidikan Tinggi Apabila responden memiliki tingkat pendidikan yang mencakup program pendidikan Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, dan Doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Menengah Apabila responden memiliki tingkat pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau bentuk lain yang sederajat. Dasar Apabila responden memiliki tingkat pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah), atau bentuk lain yang sederajat. 3. Pengetahuan - Baik Jika responden dapat menjawab dengan benar median, (nilai median = 16). - Kurang Baik Jika responden dapat menjawab dengan benar < median, (nilai median = 16)

30

4. Fase Usia Reproduksi - < 20 tahun Jika responden berusia 15-19 tahun. - 20-30 tahun Jika responden berusia 20-30 tahun. - >30 tahun Jika responden berusia 31-39 tahun. 5. Pendapatan - Tinggi Jika suami atau responden memiliki pendapatan Rp. 1.561.499,- Rendah Jika suami atau responden memiliki pendapatan < Rp. 1.561.499,-

3.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah kuisioner yang diberikan kepada responden yang berisikan pertanyaan mengenai jenis kontrasepsi, manfaat kontrasepsi, tempat memperoleh kontrasepsi, dan jadwal penggunaan kontrasepsi. Instrumen penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 4. 3.6.1 Pengujian Instrumen Uji kelayakan terhadap instrumen penelitian berupa uji validitas dan uji realibitas, dilakukan pada 15 responden didaerah Lampulo. Hasil uji validitas dan uji realibilitas dapat dilihat pada lampiran 5. 3.6.1.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana alat ukur mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui kuisioner yang telah disusun mampu mengukur apa yang hendak diukur maka dapat diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item dengan skor total kuisioner tersebut (Notoatmodjo, 2005). Uji validitas yang dilakukan adalah dengan mencari koefisien korelasi butir total terkoreksi. Bila nilai koefisien korelasi dari pertanyaan dalam kuisioner adalah 0,514 atau diatas 0,514 maka kuisioner tersebut signifikan, yang berarti valid. Sebaliknya apabila nilai korelasi tersebut dibawah 0,514 maka pertanyaan

31

dalam kuisioner tersebut tidak signifikan atau tidak valid, oleh karena itu yang tidak valid harus direvisi atau dibuang (Naga, 2004). Setelah dilakukan uji validitas terhadap 15 pertanyaan pada 15 responden didapatkan hasil nilai diatas 0,514 untuk keseluruhan pertanyaan dari kuisioner, maka kuisioner tersebut valid. 3.6.1.2 Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengumpulan itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap masalah yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2005). Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap 15 pertanyaan didapatkan hasil nilai r alpha = 0,856 atau lebih besar dari 0,514 untuk keseluruhan pertanyaan dari kuisioner, maka kuisioner tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang baik.

3.7 Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peneliti mendatangi wanita usia subur yang ingin mendapatkan pelayanan di unit KB Puskesmas Lampaseh Kota Banda Aceh. 2. Peneliti meminta kesediaan wanita usia subur tersebut untuk dapat mengikuti penelitian ini dengan terlebih dahulu memberikan lembar permohonan menjadi responden (lampiran 2) dan lembar persetujuan menjadi responden (lampiran 3). 3. Responden menjawab pertanyaan dari kuisioner yang diberikan.

3.8 Pengumpulan Data Data yang diambil merupakan data primer yang diperoleh melalui kuisioner berupa angket diberikan langsung oleh peneliti kepada responden yaitu wanita usia subur (15-39 tahun) untuk diisi. Pengisian angket tersebut dilakukan di Puskesmas Lampaseh Kota banda Aceh dengan menggunakan kuesioner.

32

3.9 Pengolahan data 3.9.1 Coding Coding yaitu pemberian kode pada data yang diperoleh untuk memudahkan pengolahan data. 3.9.2 Editing Editing yaitu memeriksa kembali data untuk menghindari kesalahan data, menjamin data suda lengkap dan benar. 3.9.3 Tabulating Tabulating yaitu memasukkan data yang telah diperoleh kedalam tabel. 3.9.4 Cleaning Cleaning yaitu mengevaluasi kembali data untuk menghindari kesalahan dalam pengolahan data (Notoatmodjo, 2002).

3.10 Analisis Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Analisa univariat. Menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Data yang diperoleh dari kuisioner di catat dan dikumpulkan, kemudian disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2002). 2. Analisa bivariat. Analisa data juga dilakukan secara bivariat untuk menentukan hubungan antara variabel independent dengan variabel dependent. Hubungan dibuktikan dengan uji statistik yaitu chi-sqaure. Batas kemaknaan = 0,05 atau CI = 95% atau dengan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut : 2 = Keterangan: 0 = nilai hasil pengamatan (Observed) E = nilai ekspektasi (Expected)
(0 E ) 2 E

33

Interpretasi Rumus
.

Apabila 2 hitung < 2 tabel maka H0 diterima, berarti tidak ada hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen. Jika sebaliknya ( 2 hitung > 2 tabel) maka H0 ditolak, berarti adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

Anda mungkin juga menyukai