Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha, dan diberi imbuhan ke- -an. Wira dapat diartikan sebagai ksatria, pahlawan, pejuang atau gagah berani. Sedangkan usaha adalah bekerja atau melakukan sesuatu. Jadi, pengertian kewirausahaan(Entrepreneurship) adalah perilaku dinamis yang berani mengambil risiko serta kreatif dan berkembang. Sedangkan, pengertian wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang tangguh melakukan sesuatu. Pengertian Wirausaha Menurut Ahli Menurut Gede Prama bahwa wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain. Pengertian Kewirausahaan Menurut para Ahli Menurut Robin (1996) Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa memerhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. Menurut Inpres no. 4 tahun 1995 (GNMMK) Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya cara kerja teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

Tantangan kewirausahaan dalam konteks global Tantangan kewirausahaan adalah kemampuan untuk memberdayakan sumber daya yang ada untuk meraih keunggulan. Tantangan Sumber Daya Kewirausahaan : 1. Tantangan persaingan global 2. Tantangan pertumbuhan penduduk 3. Tantangan keaneragaman angkatan kerja 4. Tantangan etika 5. Tantangan gaya hidup dan kecenderungan 6. Tantangan kemajuan teknologi 7. Tantangan tanggung jawab social 8. Tantangan pengamgguran

Tantangan kewirausahaan dalam konteks global a. Tantangan Pengangguran Pengangguran merupakan masalah yang tiada ujungnya dan menjadi salah satu masalah mendasar dalam bangunan perekonomian. Berdasarkan data BPS yang baru dirilis, jumlah penganggur per Agustus 2009 sebesar 13,08% dari total angkatan kerja yang mencapai 113,83 juta orang. Dalam jumlah itu, pengangguran terdidik yang berasal dari lulusan perguruan tinggi naik menjadi 14,89 juta dibandingkan dengan 14,09 juta orang pada periode yang sama tahun sebelumnya (Simanjuntak, 2009). Kondisi tersebut disebabkan oleh sukarnya ketersediaan lapangan kerja dan adanya gap antara kebutuhan dunia usaha dengan kualitas lulusan perguruan tinggi. Oleh karenanya, kewirausahaan merupakan alternatif agar lulusan yang dihasilkan perguruan tinggi dapat memberdayakan kemampuannya dengan membangun lahan usahanya sendiri. Dengan demikian, kewirausahaan tidak saja mengatasi pengangguran tetapi dapat membuka lahan pekerjaan yang kemudian mampu mengurangi pengangguran lainnya. Struktur Pengangguran Model pembangunan ekonomi yang menekankan pada tradable goods menyebabkan lulusan perguruan tinggi yang tidak memiliki kualifikasi memadai tidak terserap di pasar tenaga kerja. Dengan adanya ledakan jumlah penduduk, maka beban penduduk juga semakin bertambah. Lulusan pendidikan tinggi dapat berdiri pada dua

jalur yaitu sebagai sumber daya produktif atau malah menjadi beban penduduk. Lulusan yang memiliki kemampuan memadai dan mampu bersaing dalam dunia usaha akan menjadi sumber daya produktif yang dapat mewarnai dunia usaha sehingga mampu berkontribusi pada perekonomian, sebaliknya lulusan yang tidak memiliki skill sehingga menjadi pengangguran justru menjadi beban bagi perekonomian. Model Kewirausahaan Terdapat berbagai pengertian pada kewirausahaan, yang secara umum menekankan pada penciptaan organisasi baru, menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru, eksplorasi berbagai peluang, menghadapi ketidakpastian, dan mendapatkan secara bersama-sama faktor-faktor produksi. Schumpeter (1934) mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya. Pelakunya dinilai sebagai inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk: (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Inti dari kewirausahaan adalah kemandirian yang meliputi kemandirian berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. b. Tantangan Tanggungjawab Sosial Wirausaha yang unggul merasa bertanggungjawab secara pribadi atas hasil usaha yang dia lakukan. Mereka lebih dapat mengendalikan sumberdaya sumberdaya yang dimiliki dan menggunakan sumberdaya tersebut untuk mencapai cita-cita. Wirausaha yang berhasil dalam jangka panjang haruslah memiliki rasa tanggung jawab atas usaha yang dilakukan. Kemampuan untuk menanggung risiko usaha seperti: risiko keuangan, risiko teknik adakalanya muncul, sehingga wirausaha harus mampu meminimalkan risiko. c. Tantangan Kemajuan Teknologi Jiwa kewirausahaan yang berbasis teknologi atau biasa disebut technopreneurshipmerupakan satu alternatif mutakhir untuk menjawab tantangan itu. Proses pengembangan unit usaha dan produksi dengan memanfaatkan teknologi dapat melipatgandakan hasil sekaligus performa dari unit usaha tersebut. Untuk itu, sekiranya ada beberapa tahapan sederhana yang bisa dilakukan untuk mengembangkan wirausaha berbasis teknologi ini. Yang pertama, perlu dilakukan sosialisasi sekaligus pelatihan kepada masyarakat terutama penggerak UMKM dalam teknologi yang aplikatif dan multi-producting. Salah satunya, pemerintah bisa menampilkan prototype pemanfaatan limbah-limbah produksi menjadi barang yang bernilai jual. Misalnya, pada unit usaha sektor industri pengolahan pangan, dapat digunakan teknologi vermicomposting sederhana yang mampu mengolah secara alami sampah organik dengan menggunakan cacing untuk menghasilkan pupuk kompos. Metode ini dapat menghasilkan sekaligus produk pupuk dan cacing ternak tanpa menggunakan biaya produksi yang lebih besar. Tahapan ini merupakan penanaman aspek-aspek teknologis di dalam unit usaha.

Yang kedua, dapat dilakukan pengembangan usaha tersebut dengan menggunakan teknologi dalam jaringan, terutama dunia maya. Hal ini dapat memberikan keuntungan dalam meningkatkan kualitas pemasaran dari produk serta memperluas pangsa pasar dari usaha tersebut. Dalam hal ini, diupayakan pengembangan unit usaha tersebut menjadi berlipat-lipat melalui pemanfaatan teknologi. d. Tantangan Gaya hidup dan kecenderungannya Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang di butuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.Para wirausaha

adalah individu-individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya. Ciri-ciri dan sifat dari wirausaha : Percaya diri: keyakinan, ketidak tergantungan, individualitas, optimisme. Berorientasikan tugas dan hasil : kebutuhan akan prestasi berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, dan inisiatif. Pengambil resiko : kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan. Kepemimpinan : bertingkah laku sebagai pemimpin dapat bergaul dengan orang lain menanggapi saran2 dan kritik. Keorsinilan : inovatif dan kreatif fleksible, punya banyak sumber rerba bisa. Berorientasi ke masa depan. Falsafah Wirausaha Keberhasilan sebagai wirausaha tergantung kepada kesediaan anda untuk bertanggung jawab atas pekerjaan anda sendiri. Kejarlah tujuan-tujuan yang berhubungan dengan kemampuan-kemampuan dan keterampilan anda. Jika anda secara jujur dan agresif mengejar tujuan-tujuan ini, anda akan dapat mencapai hasil-hasil yang positif. Wirausaha Sebagai Pribadi Setiap orang adalah individu yang unik, semua orang mempunyai pengalaman masa lampu yang berbeda, hidup dalam situasi kehidupan yang berlainan, mempunyai ikatan dan tanggung jawab yang berlainan, dan mempunyai tujuan hidup yang berlainan. Menjadi Wirausaha Ditempat Kerja Anda Berwirausaha adalah suatu gaya hidup dan prinsip-prinsip tertentu akan mempengaruhi karir anda. Bersifat lah fleksibel dan imaginatif, mampu merencanakan, mengambil resiko, mengambil keputusankeputusan dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan. Anda haruslah bersedia berkerja dalam keadaan konflik, perubahan dan keragu-raguan. Anda harus menyusun prioritas dalam sasaran karir, dan hasil-hasil yang di inginkan harus berkaitan dengan tujuan-tujuan yang dapat diukur dan berarti. Sebuah ciri wirausaha yang penting adalah bahwa anda menawarkan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Sifat Mental Para wirausaha memiliki pandangan hidup yang sehat. Mereka merupakan individu-individu yang matang yang telah mengembangkan suatu cara menilai pengalaman-pengalaman secara sehat. Sikap mental yang tepat terhadap pekerjaan sangatlah penting parawirausaha yang berhasil menikmati pekerjaan mereka dan berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap mental positif mereka mengubah pekerjaan mereka menjadi pekerjaan yang menggairahkan, menarik dan memberi kepuasan. Pentingnya Sikap Positif Sikap mental positif memudahkan anda unuk memfokus pada kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian atas hasil-hasil yang ingin anda capai. Kebiasaan dan Sikap Jika anda mengerti bahwa andalah yang bertanggung jawab atas tindakan-tindakan anda, seharusnya anda bersedia meninjau kembali kebiasaan-kebiasaan dalam hubungannya dengan tujuan-tujuan masa depan. Wirausaha sejati adalah orang yang selalu berubah dan berkembang. Mempunyai sikap-sikap yang positif dan citra diri yang sehat penting bagi semua wirausaha.

1. 2.

3. 4. 5. 6.
a.

b.

c.

d.

e.

f.

e. Tantangan Etika

Etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang orang bisnis diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat. Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnis, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan. Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah: 1. Pengendalian diri 2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility) 3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi 4. Menciptakan persaingan yang sehat 5. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan" 6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi) 7. Mampu menyatakan yang benar itu benar 8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah 9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama 10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati 11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan f. Tantangan Keanekaragaman Angkatan Kerja Secara umum dan singkat tipe kepribadian manusia menurut Psikolog dari Amerika yang terkenal dengan JL Holland dapat dibedakan dengan 6 macam: 1. Tipe Kepribadian Konvensional Ciri ciri dari kepribadian konvensional adalah bersikat hati-hati, mengikuti arus, metodis, efisien, cermat, tidak fleksibel, pemalu, tidak mau menonjolkan diri, patuh, teratur, tekun, praktis, cermat, sopan, dan tidak imajinatif. Pekerjaan yang cocok untuk tipe konvensional adalah : resepsionis, sekretaris, klerek, operator komputer atau akuntan. 2. Tipe Kepribadian Sosial Ciri-ciri kepribadian konvensional adalah: menyukai orang, menikmati pergaulan, ramah, dermawan, suka menolong, baik hati, mudah berempati, persuasif, sabar, suka bekerja sama, bertanggungjawab bijaksana, dan hangat. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: Guru, ibu rumah tangga, atau konsultan manajemen. 3. Tipe Kepribadian Investigative Ciri-ciri Kepribadian investigative adalah rasional, analitis, kompleks, selalu ingin tahu, teliti, senang menyendiri, isntrospektif, pemalu, penuh kehati-hatian, tidak terburu-buru, tidak terbawa emosi, dan tidak terlalu disukai orang. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini: ilmuwan, dokter, penerjemah, surveyor, peneliti, atau dosen. 4. Tipe Kepribadian Artisitik

Ciri-ciri Tipe Kepribadian artisitik adalah tidak rapi, emosional, impulsive, tiakpraktis, mandiri, instrospektif, imajinatif, orisional, tidak senang, mengikuti arus, intuitif, peka, terbuka, dan disukai banyak orang. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: penulis, musisi, jurnalis, seniman, disainer, actor, atau kritikus seni. 5. Tipe Kepribadian Realistis Ciri-ciri kepribadian realistis adalah tidak suka omong kosong, tidak suka mengumbar janji atau kata-kata, keras kepala, materialistis, praktis, menjauhi diri dari pergaulan social, sedikit bergaul, bersikap wajar tidak dibuat-buat, berterus terang, cenderung mengikuti arus, fleksibel, tekun, dan cermat. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini antara lain : sopir, pilot, mekanik, juru masak, atau petani. 6. Tipe Kepribadian Pengusaha Ciri-ciri tipe kepribadian pengusaha adalah gigih, ambisius, menyenangkan, mendominasi, menyukai petualangan, suka coba-coba, terkadang bertindak berlebihan, suka berbicara, penuh rasa percaya diri, sangat optimis, dan siap mencoba apapun. Pekerjaan yang cocok untuk wiraswasta/wirausahawan. kepribadian ini adalah : penjual, eksekutif, manajer, atau

g. Tantangan Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan dampak yang sangat luas, apalagi jika pertumbuhan penduduk yang terjadi di indonesia, yang cenderung berdampak negatif , hal ini di sebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terjadi tidak di imbangi oleh saran dan prasaran yang memadai, banyak sekali dampak negatif yang dapat di timbulkan, khususnya yang akan kita bahas adalah dampak di bidang ekonomi, pertumbuhan penduduk yang cepat tidak di imbangi oleh lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga menimbulkan pengangguran dimana-mana, apalagi di perparah dengan pemusatan-pemusatan lapangan kerja yang cenderung berada di daerah kota-kota besar. h. Tantangan Persaingan Global Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40). Terkait dengan kondisi sumber daya manusia Indonesia yaitu adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang, sementara jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang dan ada sekitar 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Pengaruh IPTEK terhadap peningkatan SDM Indonesia khususnya dalam persaingan global dewasa ini meliputi berbagai aspek dan merubah segenap tatanan masyarakat. Aspek-aspek yang dipengaruhi, adalah sebagai berikut :

1. Dampak yang ditimbulkan oleh teknologi dalam era globalisasi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, sangat luas. Teknologi ini dapat menghilangkan batas geografis pada tingkat negara maupun dunia. 2. Aspek Ekonomi. Dengan adanya IPTEK, maka SDM Indonesia akan semakin meningkat dengan pengetahuan-pengetahuan dari teknologi tersebut. Dengan kemajuan SDM ini, tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi peningkatan ekonomi di Indonesia. Berkaitan dengan pasar global dwasa ini, tidaklah mungkin jika suatu negara dengan tingkat SDM rendah dapat bersaing, untuk itulah penguasaan IPTEK sangat penting sekali untuk dikuasai. Selain itu, tidak dipungkiri globalisasi telah menimbulkan pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat di masa kini akibat pengaruh negatif dari globalisasi. 3. Aspek Sosial Budaya. Globalisasi juga menyentuh pada hal-hal yang mendasar pada kehidupan manusia, antara lain adalah masalah Hak Asasi Manusia (HAM), melestarikan lingkungan hidup serta berbagai hal yang menjanjikan kemudahan hidup yang lebih nyaman, efisien dan security pribadi yang menjangkau masa depan, karena didukung oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dampak yang timbul diakibatkannya ikatan-ikatan tradisional yang kaku, atau dianggap tidak atau kurang logis dan membosankan. Akibat nyata yang timbul adalah timbulnya fenomena-fenomena paradoksal yang muaranya cenderung dapat menggeser paham kebangsaan/nasionalisme.
enam kunci sukses menjadi seorang wirausaha: Kunci Yang pertama yaitu inovasi produk. Produk selalu di perbarui entah itu model atau tampilan,dan jangan berhenti berinovasi. Kunci yang kedua,Lihat peluang dan manfaatkan. Jangan sampai peluang itu lepas, mau jualan produk apa pun, kejar dan jangan lewatkan, ujar dia. Kunci ketiga, kerja keras.penuh semangat dan ulet. Kita harus kuat, bekerja keras, kalau saya dari subuh sampai subuh, kalau tidak begitu, maka lupakan sukdes, ujar Jokowi. Kunci keempat yaitu konsistensi,ini sesulit saat kita mau memulai usaha.bagaimana daya tahan kita untuk mengelola usaha tersebut. Kunci kelima, berani mengambil risiko, resiko untuk berhasil maupun resiko untuk lebih berhasil. Ke-enam, harus mampu berkoordinasi dengan pihak lain dan jaring relasi. Pertama, kreativitas bisa Anda kembangkan dari sebuah kebiasaan. Banyak orang berpendapat bahwa kreativitas didapatkan karena bakat turunan, hal ini yang menghambat sebagian besar orang untuk berkarya. Sebab, mereka terlanjur minder dengan kekuatan dirinya dan enggan mengasah kreativitas yang pada dasarnya dimiliki setiap manusia. Karenanya, mulai sekarang biasakan melatih kreativitas Anda secara rutin dan ciptakan sebuah produk baru berupa barang ataupun jasa yang tentunya belum pernah ada sebelumnya. Kedua, tidak hanya sebatas menciptakan produk unik. Sekarang ini banyak pelaku usaha yang berlomba-lomba menunjukan kreativitas mereka dengan cara menciptakan produk-produk unik yang belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini memang cukup efektif, namun terkadang para pengusaha kurang memperhatikan daya tarik atau nilai tambah yang ditawarkan produk tersebut, sehingga tidak jarang produk unik yang dihasilkan terkesan kurang menjual dan belum mengena di hati para konsumen. Ketiga, memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan sayap bisnisnya. Selain menelurkan ide-ide yang kreatif dan inovatif, seorang pelaku usaha dituntut untuk lebih peka terhadap perkembangan teknologi yang ada saat ini. Hal tersebut penting, mengingat sebagai entrepreneur sukses Anda harus jeli melihat peluang pasar dan bisa menciptakan sebuah inovasi yang sesuai dengan perubahan minat konsumen. Contohnya saja dengan menggunakan mesin atau teknologi tepat guna untuk meningkatkan kapasitas produksi maupun memanfaatkan teknologi infonet untuk memperluas jangkauan pasar bisnis Anda. Keempat, bermodalkan kreativitas untuk memecahkan permasalahan bisnis Anda. Pastikan bahwa Anda mampu menghadapi situasi-situasi sulit dalam menjalankan sebuah usaha dan berhasil menyelesaikan permasalahan yang ada

dengan kreativitas yang Anda miliki. Dengan modal kreativitas dalam diri Anda, cobalah untuk mencari alternatif lain ketika permasalahan yang Anda hadapi menemui jalan buntu dan jangan mudah menyerah dengan keadaan yang kurang menyenangkan.

PAKAR-PAKAR
Pakar Pebisnis Inggris bernama Steve Taylor berbagi kiat mulai menjadi pengusaha untuk pemula. Steve Taylor adalah pengembang usaha kecil wirausaha kreatif digital. Berikut tips dan caranya 1. Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuka usaha adalah mengupayakan sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain. Apa yang berguna dan menguntungkan untuk orang. Setelah itu, pikirkan modalnya. 2. Pelaku usaha pemula harus memikirkan potensi produk dan dan talenta yang dia miliki untuk menjadi wirausahawan. Talenta yang dimiliki wirausahawan menjadi motivasi penting untuk mendukung agar wirausaha berkembang. 3. Kreatifitas dan identitas dalam sebuah karya sangat penting untuk meningkatkan daya saing. Untuk bersaing di dunia internasional, identitas itu penting. Kita harus mulai dari akarnya. Produk yang unggul itu memiliki identitas dan kreatifitas. Online Fika Pratiwi (www.zalora.co.id) - Kenali baik-baik produk dan target pasar Anda. Ini yang paling mendasar karena dari sini Anda bisa menentukan dan mengembangkan produk, sekaligus menjual produk tersebut ke pasar yang tepat. Di sinilah tim buying /pembelian kemudian berperan penting dalam bisnis online . Tim inilah yang menentukan produk apa saja yang akan di-listing . Selain mengacu pada tren dari penyedia produk offline , perhatikan juga tren yang sedang marak di dunia online seperti Facebook, BBM, forum, dan lain-lain. - Sistem logistik juga penting karena di sinilah seluruh stok barang ditempatkan. Semua produk sangat berharga, maka Anda harus tahu benar siapa saja yang bertanggung jawab dalam sistem ini agar Anda tak merugi. Delivery atau proses pengantaran merupakan kunci kepuasan pelanggan, jangan sampai ada yang salah kirim. Maka, pilihlah partner logistik yang benar agar terhindar dari kerugian. - Sistem information technology (IT) adalah ujung tombak dari bisnis online . Karena toko Anda berbentuk virtual, maka seluruh customer experience terjadi secara online . Support IT yang bagus sangat menentukan kemulusan proses penjualan. Sebagai pengusaha online , Anda harus selalu update dengan teknologi terbaru demi pengembangan bisnis Anda. - Lini customer service (CS) juga tak kalah penting. Pelanggan harus merasa aman setelah membeli produk Anda. Jika ada sesuatu yang ingin mereka tanyakan, pelanggan harus merasa bebas bertanya kepada CS. Tim CS juga harus diberi pelatihan sedemikian rupa agar dapat terus melayani kebutuhan pelanggan. Karena bisnis ini berbentuk online , CS menjadi perantara bagi pelanggan untuk berkomunikasi dengan Anda. - Salah satu keuntungan berbisnis online adalah banyaknya variasi alat pemasaran dan promosi yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Servis dari Facebook dan Google Ad, misalnya, membuat targeting sangat mudah. Anda bisa memasang iklan atau banner yang spesifik untuk calon pembeli sesuai umur, lokasi, jenis kelamin, pendapatan, hobi, dan lain-lain. Maksimalkan jejaring sosial sebagai alat pemasaran gratis dan efektif. Facebook dan Twitter selain bisa dipakai untuk promosi, juga bisa Anda manfaatkan untuk membangun komunitas dan costumer service .

Chairul Tanjung -Kiat Sukses Wirausaha


1. Sukses itu adalah hak milik setiap orang. Mau dari keluarga kaya, kurang mampu, Sukses itu hak milik setiap orang , ulang beliau menekankan.Tetapi bersyukurlah kalau anda berasal dari keluarga yang mampu, nah, kebetulan saya berasal dari keluarga yang kurang mampu, saya katakan kurang mampu karena saya enggak punya pilihan terlahir dari keluarga seperti apa. Ketika Chairul Tanjung mengetahui bahwa uang kuliahnya berasal dari kain halus (baca: batik) yang dijual dan digadaikan oleh ibunya, pada saat itu dia bersumpah bahwa ia tidak akan pernah meminta uang dari orang tuanya lagi. Itulah komitmennya. Sehingga ia mulai mencari uang sendiri sewaktu ia kuliah dengan jasa fotocopy. (yang pada akhirnya lulus dengan predikat dokter gigi) Bagi CT, 2. Wirausaha tanpa sebuah komitmen adalah omong kosong. Dalan berwirausaha, mulailah dari sesuatu yang dikuasai dan bisa dipegang dan berhasil Berapa uang yang didapatkan tidak menjadi masalah, yang penting adalah berhasil. Mendapatkan uang Rp.10,000.00 (sepuluh ribu) dari penghasilan pertama jauh lebih sulit dari pada mendapat 1 milyar dari penghasilan kedua. Cari sepuluh ribu itu susahnya setengah mati. Kenapa setengah mati? karena kita memperolehnya dari jerih payah kita sendiri dari keringat sendiri. 3. Dalam berwirausaha juga kita memerlukan Networking, tempat dan tentu sebuah kepercayaan. 4. Sesuatu yang terjadi dalam hidup tidak terlepas dari apa yang terjadi dari masa lalu. Apa yang terjadi di masa lalu akan berpengaruh di kehidupan masa depan. Karena itulah, kita harus hadapi proses dan kuat terhadap tekanan. . Jadi apa yang kita lakukan sekarang akan berpengaruh kepada masa depan kita.

Ketika kita kecil kita sudah hadapi hidup yang keras, gede nya kita akan kuat terhadap tekanan. Itulah yang saya alami. tutur Chairul Tanjung. 5. Organisatoris itu juga sangat penting, ketika SMP, SMA, Kuliah ikutlah dalam organisasi-organisasi. Hal ini sangat penting, kenapa? 1. Karena kita akan mengerti management 2. Belajar Leadership dan 3. Bertanggung Jawab 6. Memperhatikan keadaaan lingkungan sekitar itu juga penting, aktif di kegiatan-kegiatan sosial dengan begitu kita akan lebih sensitif terhadap apa yang terjadi pada masyarakat, memahami gerak-gerik masyarakat. Dengan demikan apa yang kita lakukan pun akan di apresiasi oleh masyarakat , kenapa? ya karena sensitifitas kita perduli terhadap masyarakat. 7. Seorang pegusaha itu harus OPTIMIS..!! jangan Pesimis..! Seperti kue donat Optimis itu adalah kue donatnya, pesimis itu adalah bolongnya, jadi pesimis tidak akan menghasilkan apa-apa Optimis akan memacu masa depan kita lebih baik. Jangan Lupa KOMITMEN, jangan tunggu-tunggu tapi JUST DO IT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS). Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan eksternal. Internal/eksternal S O Comparative Advantage T Mobilization

Divestment/Investment Damage Control

Keterangan: Sel A: Comparative Advantages

Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat. Sel B: Mobilization Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang. Sel C: Divestment/Investment Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi). Sel D: Damage Control Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control(mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

Anda mungkin juga menyukai