Anda di halaman 1dari 23

Narkoba Awal dari Penderitaan

PENGERTIAN PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF


NAPZA (Narkotika, Psikoropika, Zat Adiktif) atau NARKOBA (Narkotika dan Obat Berbahaya) sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, kedua istilah ini sering dipakai untuk menyebutkan jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan mental dan perilaku. Menurut UU RI no 5/1997, Psikotropika adalah obat baik alamiah maupun buatan, bukan narkotika yang bersifat atau berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf Sumber : http://bp2.blogger.com yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika merupakan bahan alami atau buatan yang digunakan untuk pengobatan dan perkembangan ilmu pengetahuan. Efek yang dapat ditimbulkan oleh psikotropika adalah depresant (menenangkan), stimulant (memberi penguatan), dan halusinogen (menimbulkan dunia hayalan). Zat adiktif adalah zat yang apabila dikonsumsi secara teratur, sering dan dalam jumlah yang banyak dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi). Zat adiktif yang dimaksud disini adalah zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut narkotika dan psikotropika.

PENGGOLONGAN PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF


Psikotropika banyak digunakan dalam dunia kesehatan dan perkembangan ilmu kedokteran. Berdasarkan penggunaan secara klinik, psikotropika terbagi atas 4 golongan yaitu : a. Obat Antipsikosis Obat antipsikosis disebut juga neuroleptik yang bermanfaat pada terapi psikosis (sakit jiwa/gila) akut maupun kronik. Disebut obat antipsikotika adalah obat yang mengatur supaya fungsi umum seperti berpikir dan berkelakuan normal dapat berfungsi lagi. Obat-obat ini

meredakan emosi dan agresi yang umumnya dideritaoleh psikosis (mengalami gangguan kejiwaan/gila). Obat yang termasuk golongan antipsikosis antara lain promazin, domperidon dan karfenazin. b. Antiansietas Antiansietas terutama berguna untuk pengobatan psikoneurosis (gangguan emosi). Antiansientas yang terutama adalah golongan Benzodiazepin. Golongan Benzodiazepin yang banyak disalahgunakan diantaranya adalah Dizepam (valium), Bromazepam (lexotan), Flunitrazepam (rohypnol), Nitrazepam (mogadon) dan Nitradizepam (nipam). Penggunaan antiansietas dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan ketergantungan psikis dan fisik.

(a)(Sumber:http://faktanarkoba.blogspot.com) (b)(Sumber:http://faktanarkoba.blogspot.com)

(c) (Sumber : http://www.remajasehat.com) Gambar 1 :(a). Nitrazepam (mogadon), (b). Diazepam (valium), (c).Flunitrazepam (Rohypnol) c. Obat Antidepresi Obat Antidepresi ialah obat untuk mengatasi depresi mental, selain itu digunakan untuk menghilangkan, memperbaiki dan meringankan gejala-gejala suasana jiwa seperti murung dan lain sebagainya, yang termasuk obat golongan antidepresi antara lain Zolof, Anafrinie, dan Prozac. d. Obat Psikogenik Psikogenik adalah obat yang dapat menimbulkan kelainan tingkah laku, disertai halusinasi, ilusi, dan gangguan cara berpikir, jadi dapat menimbulkan psikosis (gangguan kejiwaan yang sangat akut dan kronik). Salah satu golongan psikogenik yang banyak dikenal oleh masyarakat adalah marihuana atau ganja. Sesuai dengan Undang-undang RI no 5 tahun 1997 tentang psikotropika, yang termasuk golongan psikotropika adalah Sedative-Hipnotik, Amfetamin, dan Halusinogen. 1. Sedative-Hipnotik (Depresant)

Sedative-Hipnotik merupakan penekan susunan saraf pusat. Dalam dosis kecill dapat mengatasi ansietas (perasaan cemas) sedangkan dalam jumlah besar dapat menginduksi tidur. Contohnya antara lain : sedatin/pil BK, rohypnol, magadon, valium dan mandrax (MX). Sedative-Hipnotik yang banyak disalahgunakan adalah golongan Benzodiazepin yang dapat dikonsumsi secara oral (ditelan).

(Sumber : http://pharmacy.ankara.edu.tr/) Gambar 2 : Benzodiazepin Benzodiazepin yang telah dikonsumsi akan mengalami metabolisme di hati. Dari mekanisme metabolisme tersebut dapat dilihat akumulasi Benzodiazepin mana yang mengalami akumulasi di darah dan yang tidak. Sebelum diekskresi melalui ginjal, Benzodiazepin dan metabolitnya akan dimetabolisasi lebih lanjut oleh enzim di hati (hepar). Pengaruh Sedative-Hipnotik terhadap susunan saraf pusat bergantung pada dosis atau jumlah yang dipakai, dengan tingkat pengaruh sebagai berikut : a. Dalam jumlah kecil, menyebabkan rasa tenang, mengurangi ansietas, dan terjadi pengendalian diri yang kurang terkontrol. b. Dalam jumlah sedang, menyebabkan mengantuk, menginduksi tidur dan memperpanjang tidur. c. Dalam dosis yang lebih banyak, menimbulkan efek anestesi, hilang kesadaran, dan amnesia.

Obat penenang golongan Benzodiazepin, menimbulkan efek di otak dengan mempengaruhi neurotransmitter GABA yang bertanggung jawab akan sadartidaknya manusia dan juga pada reseptor yang mendatangkan rasa nyaman. 2. Amfetamin (Stimulan) Amfetamin adalah suatu bahan sintetik (buatan) yang tergolong perangsang susunan saraf. Ada tiga jenis amfetamin yaitu laevoamfeamin (benzedrin), dekstroamfetamin (deksedrin), dan metilamfetamin (metedrin). Golongan amfetamin yang banyak disalahgunakan adalah MDMA (3,4, metilan-di-oksi met-amfetamin) atau lebih dikenal dengan ekstasi dan metamfetamin (shabu-shabu). Amfetamin dapat dikonsumsi dengan cara ditelan, yang kemudian akan diabsorbsi seluruhnya ke dalam darah. Pada penggunaan secara intravena dalam beberapa detik akan sampai di otak.

(a) (Sumber:http://upload.wikimedia.org) (b) (Sumber: http://yudi88.files.wordpress.com) Gambar 3 :(a). Ekstasi dan (b)Shabu-shabu

Penggunaan dengan cara dihirup, mula-mula uap amfetamin akan mengendap di paru-paru kemudian diabsorbsi secara cepat oleh darah. Pengaruh penggunaan amfetamin bergantung pada jenis amfetamin, jumlah yang digunakan dan cara menggunakannya. Secara umum amfetamin sendiri digolongkan pada dosis rendah dan dosis sedang ialah 5-50 mg, sedangkan dosis tinggi, lebih dari 100mg, biasanya digunakan secara oral.

3. Halusinogen Halusinogen banyak yang alami, yaitu terdapat pada tumbuhan tertentu atau terdapat pada bagian tertentu dari hewan tertentu. Selebihnya adalah sintetik (buatan). Halusinogen alami antara lain ganja, kecubung, mescalin yang berasal dari kaktus Liphophora williamsii dan psilocybin yang berasal dari jamur Psilocybe mexicana dan halusinogen sintetik antara lain adalah LSD (Lysergic acid Diethylamide). Ganja akan menimbulkan halusinogen bila pada dosis yang tinggi.

(a) (Sumber: http://bz.blogfam.com ) (b) (Sumber : Satya Joewana, 2003)

(c) (Sumber : Satya Joewana, 2003) Gambar 4 : Halusinogen alami (a) Ganja, (b) Kaktus Liphophora williamsii , (c) jamur Psilocybe mexicana; Halusinogen sintetik

Jenis-jenis psikotropika yang banyak disalahgunakan antara lain : A. EKSTASI Rumus kimia ekstasi adalah 3-4 methylene-dioksy-methil-amphetamin (MDMA). Senyawa ini ditemukan dan mulai dibuat pada penghujung abad lalu. Pada ahir 1950-an MDMA dipakai oleh para ahli dokter jiwa. Informasi tentang MDMA muncul pada tahun 1973. Ekstasi dikenal sebagai inex, xtc, adam dan essense. Dikemas dalam bentuk tablet dan kapsul. Biasanya dapat dikonsumsi secara oral. Ekstasi mulai bereaksi 20 sampai 60 menit setelah diminum. Efeknya berlangsung maksimum 1 jam.

(Sumber : www.tni.mil.id) Gambar : Ekstasi Pengaruh setelah pemakaian, seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadangkadang, pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang, serta meningkatkan pernapasan. Jenis reaksi fisik biasanya tidak berlangsung dalam waktu yang lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu akan hilang. Kepala akan terasa ringan, rileks dan nyaman. Semua perasaan tersebut akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Selanjutnya kita akan merasa lelah dan tertekan. B. SHABU-SHABU Shabu-shabu dengan nama kimia met-amfetamin berbentuk kristal biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi dengan cara dibakar kemudian dihisap menggunakan alat yang disebut Bong (sejenis pipa yang di dalamnya berisi air). Ada juga sebagian yang memakai dengan

menyuntik. Shabu tergolong amfetamin yang berpengaruh memacu kerja otak, sering disebut ubas, ice. Shabu-shabu memiliki masa kerja 6-8 jam. Euforia (perasaan nyaman tanpa sebab) yang begitu kuat dicapai dalam beberapa menit pada penggunaan dengan cara dirokok atau disuntikan intravena, 3-5 menit pada penggunaan secara disedot melalui hidung, dan 15-20 menit pada penggunaan secara oral.

(Sumber : http://www.remajasehat.com) Gambar : Shabu-shabu C. LYSERGIC ACID DIETHYLAMIDE(LSD) Lysergic acid Diethylamide (LSD) merupakan halusinogen yang dapat menyebabkan halusinasi dan biasanya digunakan secara oral, jarang digunakan secara dirokok ataupun dengan suntikan. LSD sering disebut dengan acid, red dragon, blue heaven, dan sugar cubes. LSD secara cepat diserap dari saluran cerna dan mukosa mulut sehingga gejalanya dapat terlihat setelah sepuluh menit. Pengaruh LSD terhadap pengguna sangat beragam, bergantung pada jumlah yang dipakai, cara pemakaian, dan seberapa lama sesudah LSD dikonsumsi.

(Sumber : http://www.benettontalk.com/lsd.jpg) Gambar : LSD Pengaruh segera setelah pemakaian antara lain pupil mata melebar, tidak bisa tidur, mulut kering, selera makan hilang, suhu tubuh meningkat, denyut jantung cepat, tekanan darah naik dan berkeringat. Gejala di atas menghilang sesudah 8-12 jam setelah pemakaian. D. GANJA Ganja dikenal dengan sebutan marijuana, grass, hash, atau hashish dalam bahasa gaul disebut dengan cimeng. Berbagai bentuk ganja umumnya berasal dari pohon ganja yang disebut Cannabis sativa dan Cannabis indica yang tumbuh di seluruh dunia.

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/kokain) Gambar : Ganja Ganja dapat dikonsumsi sebagai makanan dalam bentuk manisan, diseduh seperti teh atau kopi, tetapi kebanyakan dirokok seperti merokok tembakau. Ganja yang dirokok biasanya

berupa tanaman yang sudah dikeringkan dan dirajang, kemudian dilinting seperti tembakau. Asap ganja dimasukkan ke dalam paru dan ditahan untuk beberapa detik sebelum dikeluarkan. Ganja mengandung zat psikoaktif yang disebut dengan THC (Tetra hydro cannabinol) yang merupakan faktor utama penyebab halusinasi. THC ini akan cepat meninggalkan plasma dan masuk ke jaringan yang mengandung lemak, terutama otak. THC dimetabolisasi di hati dan dikeluarkan terutama melalui tinja dan air seni. Dampak yang ditimbulkan oleh ganja adalah kegembiraan, cerewet dalam bicara, dan rileks. Pengaruh ganja akan bertahan kira-kira 2-4 jam.

ZAT ADIKTIF
Zat adiktif yang dimaksud disini zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang disebut narkotika dan psikotropika. Zat adiktif merupakan zat yang apabila dikonsumsi secara teratur, sering dan dalam jumlah yang cukup banyak dapat menyebabkan kerja biologi serta ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus menerus dan jika dihentikan dapat memberi efek luar biasa atau sakit luar biasa. Bahan yang mengandung zat adiktif dan banyak disalahgunakan antara lain adalah : a. ALKOHOL Alkohol yang dimaksud adalah semua jenis minuman yang mengandung etilalkohol atau etanol, misalnya wiski, vodka, gin, bir, saguer, tuak, brem, arak dan ciu. Alkohol dalam bentuk minuman banyak diminati orang. Pecandu minuman beralkohol dapat mengalami keracunan dan mabuk. Kondisi mabuk mengakibatkan koordinasi motorik terganggu sehingga dapat membuat seseorang berbuat diluar kesadarannya dan dapat berbuat di luar batas perikemanusiaan.

(Sumber : www.wikipedia.com) Gambar 9 : Bir b. ROKOK Rokok yang dikonsumsi oleh masyarakat pada umumnya, mengandung 4.000 zat berbahaya, yang paling berbahaya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO). Nikotin merupakan bahan penyebab ketergantungan. Tembakau yang mengandung nikotin biasanya digunakan dengan cara dibakar dan dihisap sebagai rokok sigaret, cerutu, atau pipa (cangklong), dikunyah atau disedot melalui hidung. Rokok mengandung tiga bahan utama yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, yaitu nikotin, karbon monoksida dan TAR. a. Nikotin Nikotin adalah senyawa kimia yang terdapat dalam daun tembakau. Nikotin menimbulkan efek menenangkan sehingga perokok akan merasa tenang setelah menghisap rokok. Nikotin dapat menyebabkan kerusakan otak. b. Karbonmonoksida Karbonmonoksida atau CO merupakan gas beracun yang terdapat dalam asap rokok. Gas ini dapat berikatan dengan hemoglobin, menggantikan oksigen. Akibatnya, tubuh akan kekurangan oksigen dan menjadi lemas

c. TAR TAR merupakan komponen pada asap rokok, yang terdiri atas kumpulan dari ribuan macam bahan kimia. Diantaranya, karbonmonoksida, nitrogenoksida, hydrogen sianida amonia, benzene, methanol dll. Bahan ini dapat berasal dari daun tembakau itu sendiri maupun dari zat yang ditambahkan pada tembakau saat pemrosesan dalam pabrik. TAR bersifat karsinogenik sehingga dapat menyebabkan kanker.

Gambar 10 : Kandungan zat kimia yang ada pada rokok Sumber : http://rokok.komunikasi.org) c. INHALANSIA ATAU SOLVEN Inhalansia (zat yang dihirup) atau solven (zat pelarut yang mudah menguap) yaitu berupa senyawa organik yang sering digunakan untuk berbagai keperluan industri, bengkel, dan rumah tangga seperti misalnya, tiner, pembersih kuku (aseton), berbagai jenis lem, aerosol, bensin, dan bensin. Zat ini banyak disalahgunakan dengan cara dihirup.

(a) (Sumber : www.productsdb.com) (b)(Sumber : www.bnn.go.id ) (C) (Sumber : www.levis_easythin.com) Gambar 11 : (a). Lem, (b). Cat Kuku, (c). Thiner Obat-obatan termasuk psikotropika dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, dengan cara kerja yang berbeda-beda, tergantung cara pemakaiannya, berikut beberapa cara pemakaian obat : 1. Pemakaian obat secara oral adalah melalui saluran pencernaan dengan cara di memasukkan melalui mulut dan masuk ke dalam saluran cerna

(Sumber : http://www.kapanlagi.com)

Gambar 12 : Meminum Obat Secara Oral 2. Obat dapat diberikan melalui aliran darah, yaitu dengan suntikan intravena (disuntikan langsung ke dalam vena atau pembuluh darah balik), suntikan intramuscular (ke dalam otot), suntikan subkutan (ke lapisan lemak di bawah kulit).

(Sumber: http://www.tribunkaltim.co.id) Gambar 13 : Penggunaan obat melaui suntikan 3. Obat juga dapat diberikan melalui permukaan kulit dalam bentuk salep dan obat gosok.

(Sumber : http://2.bp.blogspot.com) Gambar 14 : Pemakaian melalui permukaan kulit

4. Obat juga dapat diberikan melalui pernapasan dengan cara disedot melalui hidung.

(Sumber : http://images.google.co.id) Gambar 15 : Penggunaan obat dengan cara disedot melalui hidung

PENGARUH PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF PADA SUSUNAN SARAF PUSAT DAN TUBUH
Sebelum mempelajari lebih lanjut tentang pangaruh psikotropika dan zat adiktif pada susunan saraf, sebelumnya kita akan belajar tentang anatomi sistem saraf pada manusia. Sistem saraf pada manusia terdiri atas susunan saraf pusat (SSP) dan susunan saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak (ensefalon) dan medula spinalis. Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan fargi.

(Sumber : http:/www.e-dukasi.neti) Gambar 16: Anatomi Otak Manusia Otak manusia yang beratnya kurang lebih 2 kg masih banyak menyimpan rahasia yang belum terkuak. Sel-sel saraf di otak manusia jika direntangkan akan mempunyai panjang beriburibu kilometer. Sedangkan jumlah sel-sel saraf di otak berjumlah paling sedikit 100 miliar.

Tiap neuron (sel saraf) mempunyai banyak serabut yang dinamakan dendrit dan akson. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada akson. Sel Schwann membentuk selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin, yang berfungsi sebagai pembentuk sarung mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls. Otak banyak mengandung lemak karena adanya serabut mielin. Obat psikoaktif adalah zat yang bekerja terutama pada otak sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, dan kesadaran orang yang

mengkonsumsinya. Zat psikoaktif ada yang bersifat adiktif (obat penenang, obat tidur, ekstasi, shabu-shabu, alkohol, nikotin, ganja, LSD); dan ada yang bersifat tidak adiktif (obat antipsikosis dan obat antidepresi). Obat psikoaktif merupakan obat yang larut dalam lemak sehingga memiliki kosentrasi tinggi di otak. 1. PSIKOTROPIKA Apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat, psikotropika dapat dikelompokan menjadi : a. Depresant Depresant bekerja mengurangi aktifitas susunan saraf pusat. Jenis ini membuat pemakainya merasa tenang, pendiam bahkan membuat tidur dan tidak sadarkan diri. Pil-pil penenang golongan benzodiazepam, menimbulkan efek di otak dengan memengaruhi neurotransmitter GABA yang bertanggung jawab akan sadartidaknya manusia dan juga pada reseptor yang mendatangkan rasa nyaman. b. Stimulan Stimulan bekerja mengaktifkan kerja susunan saraf pusat. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif, segar, dan bersemangat. Hampir semua stimulan akan mengganggu proses

neurotransmitter, pengaruhnya yang terbesar adalah pada dopamin, yang efeknya akan memperbanyak dopamin, sehingga terjadi apa yang disebut sebagai banjir dopamin'. Banyaknya dopamin akan mengakibatkan gejalagejala euforia (perasaan senang tanpa sebab), tekanan darah dan denyut jantung meningkat, serta gelisah c. Halusinogen Halusinigen bekerja dengan menimbulkan halusinasi atau khayalan. Salah satu jenis halusinogen alami yang memiliki efek terberat di otak adalah ganja. Kerusakan otak yang terjadi merupakan kerusakan yang irreversible atau tak dapat diubah. Efek ganja di otak tergantung dari lama, jumlah dan cara pemakaian. Efek yang terjadi ialah euforia, rasa santai, dan mengantuk. Pada kasus-kasus keracunan (pemakaian dalam jumlah sangat banyak) dapat muncul perasaan curiga yang berlebihan (paranoid) dan halusinasi visual. Otak manusia merupakan suatu organ yang sangat berharga. Sebab, setiap manusia dapat mengekspresikan pikiran dan dirinya melalui pekerjaan dari otak. Oleh karena itu, adalah tindakan yang tidak bijaksana apabila seorang manusia mengulangi kesalahan yang sama atau dengan kata lain sudah tahu akibatnya tetapi masih ingin melakukannya. Itulah yang terjadi dengan penyalahgunaan narkoba.

KOMPLIKASI MEDIS AKIBAT PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF


Psikotropika dan zat adiktif meskipun memiliki banyak efek negatif bagi tubuh tetapdapat diproduksi. Hal ini dikarenakan tujuan utama dari produksi zat-zat tersebut adalahuntuk menunjang dunia kesehatan dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu psikotropikadan zat adiktif pada kadar tertentu digunakan secara legal (resmi) dalam duniakesehatan dan ilmu pengetahuan.Contoh penggunaan psikotropika dan zat adiktif dalam bidang

kesehatandiantaranya adalah :

1) Sebagai obat perangsang. Misalnya Amfetamin 2) Sebagai obat penawar rasa sakit, misalnya morfin 3) Sebagai obat penenang atau obat tidur misalnya benzodiazepine

4) Sebagai penghilang depresi, misalnya methyl phenidat 5) Sebagai anestesi (obat bius), misalnya phencylidine
6) Sebagai antiseptik, pelarut, pengawet misalnya alkohol Dampak negatif penggunaan psikotropika dan zat adiktif muncul apabila terjadi penyalahgunaan dalam penggunaannya, yaitu digunakan secara berlebihan dan terusmenerus tanpa resep atau petunjuk dari dokter.Dampak negative dari penyalahgunaan psikotropika diantaranya adalah semua psikotropika dapat menyebabkan ketergantungan dan gejala putus obat (sakaw). Pengaruh pemakaian ekstasi terhadap sistem tubuh adalah sebagai berikut : a. Sistem Saraf Pusat Menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak sehigga dapat menyebabkan stroke. Stroke dapat terjadi karena penyumbatan/penyempitan atau pecahnya pembuluh darah otak dengan salah satu gejalanya adalah mengalami kelumpuhan. b. Sistem Jantung dan Pembuluh Darah Dapat menyebabkan nyeri dada dan meningkatkan denyut jantung serta tekanan darah. c. Sistem Pernapasan Dapat menyebabkan tertekannya sistem pernapasan sehingga kesadaran hilang dan berakibat pada kematian.

(Sumber : http://swaramuslim.com) Gambar 27 : Dampak negatif penggunaan alkohol Pengaruh penggunaan alkohol pada sistem tubuh : a. Sistem Saraf Pusat 1). Memperlambat fungsi otak yang mengontrol pernapasan dan denyut jantung sehingga dapat mengakibatkan kematian. 2). Dapat menyebabkan hilangnya memori (amnesia), sakit jiwa, kerusakan tetap pada otak dan sistem saraf. b. Sistem Pernapasan Memperlambat pernapasan dan pembuluh darah sehingga dapat menimbulkan kematian. c. Sistem Jantung dan Denyut Jantung

1). Dapat menyebabkan pembengkakan jantung. 2). Dapat menyebabkan kegagalan fungsi jantung. d. Sistem Pencernaan 1). Dapat menyebabkan luka, radang lambung, serta hati. 2). Dapat menyebabkan kanker mulut, kerongkongan, dan lambung. 3). Dapat menyebabkan peradangan dan pengerasan (sirosis) hati.

(Sumber : http://www.hivandhepatitis.com ) Gambar 28 : Sirosis

(Sumber : http://fulcrums.wordpress.com) Gambar 30 : Emfisema

TANDA-TANDA KEMUNGKINAN PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF


1. Fisik a. Berat badan turun drastis. b. Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman. c. Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada bekas luka sayatan. Goresan dan perubahan warna kulit dibekas suntikan. d. Buang air besar dan air kecil kurang lancar. e. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas. f. Mengalami nyeri kepala. g. Mengalami nyeri/ngilu sendi-sendi. h. Mengeluarkan air mata berlebihan. i. Mengeluarkan keringat berlebihan. 2. Emosi a. Sangat sensitif dan cepat bosan. b. Bila ditegur atau dimarahi malah menunjukan sikap membangkang. c. Emosi naik turun atau tidak stabil dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga dan orang disekitarnya. 3. Perilaku d. Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya. e. Menunjukan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga. f. Suka mencuri uang di rumah, sekolah atau tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga di rumah. g. Waktu di rumah kerap kali dihabiskan di kamar tidur, di kamar mandi, ruang gelap atau tempat-tempat sepi lainnya.

Pengaruh zat inhalansia/solven terhadap sistem tubuh antara lain sebagai beikut : a. Sistem Saraf 1). Meningkatkan resiko kerusakan otak yang menetap. 2). Meningkatkan resiko kerusakan saraf. b. Sistem jantung dan pembuluh darah, diantaranya adalah merusak jantung c. Sistem Pernapasan 1). Meningkatkan kerusakan paru-paru. 2). Merusak saluran hidung sehingga berkurang atau hilangnya penciuman.

Dunia Indah Tanpa Narkoba SAY NO TO DRUGS

Anda mungkin juga menyukai