Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Human error merupakan kegagalan dari manusia untuk. melakukan tugas yang telah didesain dalam batas ketepatan, rangkaian, atau waktu tertentu. Human error adalah sebuah hasil kerja manusia yang dapat muncul sewaktu-waktu, dimana saja dan kapan saja. Human error dapat terjadi karena disebabkan oleh faktor kondisi lingkungan fisik kerja yang ekstrem. Terjadinya human error akan diikuti oleh menurunnya efektivitas dan efisiensi suatu pekerjaan (Thiang dan Indratanoto, 2008). Efektivitas dan efisiensi yang menurun tentu saja akan berakibat kepada tingkat produktivitas yang dicapai oleh manusia, output yang dihasilkan akan menurun dan aktivitasnya akan menjadi terhambat. Lingkungan fisik kerja dalam pendekatan dari Human factors (Ergonomi) merupakan aplikasi sistematis dari sejumlah informasi yang relevan dari kemampuan, keterbatasan, karakteristik, tingkah laku, dan motivasi manusia untuk merancang peralatan dan prosedur yang digunakan serta lingkungan kerja yang dipakai. Dalam bekerja, seseorang akan berada dalam lingkungan fisik kerja tersebut dalam waktu tertentu. Sehingga diperlukan suatu kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang baik. Kondisi lingkungan fisik kerja yang tidak nyaman akan membuat seorang pekerja mengeluarkan tenaga lebih untuk beradaptasi, sehingga konsentrasinya akan terbelah antara pekerjaan dan beradaptasi dengan lingkungannya. Beberapa kondisi lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi hasil kerja manusia meliputi tingkat kebisingan, tingkat suhu dan tingkat pencahayaan ruangan. Selama ini penelitian yang ada menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan antara kondisi lingkungan kerja dengan hasil kerja manusia. Penelitian tersebut 1

2 dilakukan berawal dari pemikiran bahwa akan ada perbedaan hasil kerja apabila manusia ditempatkan pada kondisi lingkungan fisik kerja yang berbeda-beda. Suatu kondisi lingkungan fisik yang optimum dimana hasil kerja manusia memiliki tingkat human error yang kecil akan didapatkan ketika beberapa perlakuan telah diujikan kepada orang tersebut. Tingkat human error yang kecil mengindikasikan bahwa manusia merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya. Karena kondisi lingkungan kerja yang nyaman akan membuat manusia merasa tenang dan nyaman ketika bekerja. Metode pembelajaran adalah suatu cara yang bisa digunakan untuk mempelajari, mengajarkan, menyampaikan informasi / pengetahuan untuk diri sendiri atau kepada orang lain dengan maksud dan tujuan tertentu serta menggunakan media tertentu yang melibatkan dua orang atau lebih. Selama ini metode pembelajaran yang dipergunakan untuk mempelajari human error adalah dengan menggunakan software simulasi human error. Sedangkan pengaturan kondisi lingkungan kerja dilakukan oleh operator lain secara manual dan belum terintegrasi dengan software simulasi tersebut. Prinsip kerja dari software simulasi human error ini adalah mengamati dan menampilkan jumlah kesalahan operator dalam mengingat letak dari angka-angka yang ditempatkan di sembilan kotak secara acak yang hilang setelah beberapa saat operator mulai menjalankan software simulasi tersebut. Angka-angka itu terdiri dari 1 sampai 2 digit. Semuanya ditempatkan secara acak. Dari hasil pengamatan pendahuluan, software simulasi tersebut dalam pengoperasiaannya belum efektif. Selain harus dibantu oleh operator lain untuk mengatur kondisi lingkungan kerja, setelah menjalankan software simulasi, operator masih harus melakukan pengolahan terhadap output yang dihasilkan. Sehingga dari permasalahan tersebut memberikan inspirasi terhadap pengembangan penelitian yang dilakukan. Penelitian ini mencoba merancang sebuah alat yang mampu mengintegrasikan antara software simulasi, software untuk pengolahan output

3 software simulasi, dan juga pengaturan kondisi lingkungan kerja yang meliputi kebisingan, suhu dan pencahayaan melalui sebuah game simulasi. Sehingga diharapkan, dari perancangan game simulasi human error ini akan tercipta media pembelajaran tentang human error yang terintegrasi terhadap tingkat pencahayaan, suhu dan kebisingan serta untuk mengetahui keterkaitan antara kondisi lingkungan fisik kerja dengan hasil kerja yang dicapai oleh manusia. 1.2 Permasalahan Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan bahwa permasalahan pada tugas akhir ini adalah bagaimana merancang sebuah game simulasi human error yang terintegrasi terhadap tingkat kebisingan, suhu dan tingkat pencahayaan ruangan. 1.3 Tujuan Penelitian Pelaksanaan penelitian Tugas Akhir ini mempunyai maksud dan tujuan: 1. Merancang sebuah alat bantu penelitian tentang human error yang lebih baik yang dapat mengintegrasikan tingkat pencahayaan, suhu, kebisingan melalui sebuah game simulasi human error yang sekaligus dapat melakukan pengolahan data output hasil game simulasi. 2. Menentukan kondisi optimum dari tingkat pencahayaan, suhu dan kebisingan yang ditunjukkan oleh tingkat human error yang paling kecil untuk masing-masing user. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diadakannya penelitian ini adalah: dapat diperoleh dengan

4 1. Penelitian ini dapat menghasilkan alat bantu penelitian tentang human error yang lebih baik yang dapat mengintegrasikan tingkat pencahayaan, suhu, kebisingan melalui sebuah game simulasi human error yang sekaligus dapat melakukan pengolahan data output hasil game simulasi. 2. Penelitian ini dapat melihat keterkaitan antara kondisi lingkungan kerja dengan hasil kerja manusia sehingga nantinya akan didapatkan kondisi lingkungan kerja yang optimum dengan tingkat human error paling kecil. 1.5 Batasan dan Asumsi Agar pembahasan masalah dalam penelitian ini lebih terfokus, maka didefinisikan batasan sebagai berikut: 1. Faktor eksternal yang diintegrasikan ke dalam game simulasi human error ini adalah suhu, noise (kebisingan) dan cahaya. 2. Penelitian ini hanya sampai tahap pembuatan prototype game simulasi human error. 3. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja Teknik Industri ITS, sehingga tingkat pencahayaan, suhu dan kebisingan yang akan digunakan di dalam game simulasi human error ini adalah dengan menggunakan peralatan yang ada di laboratorium tersebut, seperti AC general 3 pk, lampu dan tape recorder. 4. Tidak memperhatikan keergonomisan susunan huruf dalam keyboard di dalam game simulasi human error . Sedangkan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah user yang memainkan game ini memiliki kemampuan awal yang sama ketika mulai menjalankan game simulasi human error.

5 1.6 Sistematikan penulisan Sistematikan penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Memberikan gambaran-gambaran umum permasalahan yang akan diteliti. Terdiri atas latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian agar lebih terfokus dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan kumpulan teori-teori dan literatur yang terkait dengan penelitian untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang akan dibahas. Teori dan literatur yang berhubungan dengan perancangan gane simulasi human error adalah konsep human error, keterkaitan kondisi lingkungan fisik dengan hasil kerja manusia, game simulasi, controller. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Langkah-langkah tersebut digambarkan ke dalam bentuk diagram alir/kerangka penelitian untuk memberikan langkah-langkah pengerjaan yang jelas bagi peneliti maupun pembaca. BAB IV PERANCANGAN SISTEM GAME Berisikan langkah-langkah yang dilakukan dalam merancang game simulasi human error, merancang controller yang berfungsi sebagai alat untuk mengintegrasikan game simulasi dengan tingkat pencahayaan, suhu dan kebisingan, serta hardware yang dipergunakan di dalam menjalankan game simulasi human error.

6 BAB V PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Berisikan tentang proses pengujian dari game dan controller yang telah dibuat. Pada bagian ini juga akan dijelaskan tentang hasil dari proses simulasi dari beberapa user yang menggunakan game simulasi human error untuk mengetahui pada kondisi lingkungan yang bagaimana yang dapat menghasilkan human error terkecil, sehingga nantinya dari beberapa orang tersebut bisa ditarik kesimpulan pada rata-rata kondisi lingkungan yang bagaimana yang cocok untuk semua user tersebut. BAB VI SIMPULAN DAN SARAN Berisikan simpulan penelitian yang telah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dalam rumusan masalah. Serta berisi saran-saran yang berguna bagi penelitian selanjutnya yang masih terkait dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai