Anda di halaman 1dari 5

PENJELASAN SUNRISE TEORI OLEH MEDILEINE LEININGER KELOMPOK 1

Aap Pahlawi Andi Rismawan Arif Ristafani Asep Supriatna Demi Angga Permana Dudung Darmansyah Edwar Satrayagung Edwin Septanto Enur Nurjanah Erfan Fardiansyah Erni Susilawati

The Sunrise Model ( Model matahari terbit) Matahari terbit sebagai lambang/ symbol perawatan. Suatu kekuatan yang dimulai dari puncak model ini adalah pandangan dunia dan keistimewaan struktur sosial untuk mempertimbangkan arah yang membuka pikiran dimana model ini dapat mempengaruhi kesehatan dan perawatan atau menjadi dasar untuk penyelidikan dan berfokus pada keperawatan profesional serta sistem perawatan kesehatan secara umum. Anak panah berarti mempengaruhi tetapi tidak menjadi penyebab atau garis hubungan. Model ini menggambarkan bahwa tubuh manusia tidak terpisahkan/tidak dapat dipisahkan dari budaya mereka. Suatu hal yang perlu diketahui bahwa masalah dan intervensi keperawatan tidak tampak pada teori dan model ini. Tujuan yang hendak dikemukakan oleh Leininger adalah agar seluruh terminologi tersebut dapat diasosiasikan oleh perawatan profesional lainya. Intervensi keperawatan ini dipilih tanpa menilai cara hidup klien atau nilai-nilai yang akan dipersepsikan sebagai suatu gangguan, demikian juga masalah keperawatan tidak selalu sesuai dengan apa yang menjadi pandangan klien. Model ini merupakan suatu alat yang produktif untuk memberikan panduan dalam pengkajian dan perawatan yang sejalan dengan kebudayan serta penelitian ilmiah.

Leininger Sunrise Model merupakan pengembangan dari konseptual model asuhan keperawatan transkultural. Terdapat 7 (tujuh) komponen dalam sunrise model tersebut, yaitu : 1 Faktor Teknologi ( Technological Factors ) Teknologi kesehatan adalah sarana yang memungkinkan individu untuk memilih atau mendapat penawaran untuk menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan. Berkaitan dengan pemanfatan teknologi kesehatan, maka perawat perlu mengkaji berupa persepsi individu tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini, alasan mencari kesehatan, persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan. 2 Faktor keagamaan dan falsafah hidup ( Religous and Philosofical Factors)

Agama adalah suatu sistem simbol yang mengakibatkan pandangan dan motivasi yang realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi kuat sekali untuk menempatkan kebenarannya di atas segalanya bahkan di atas kehidupannya sendiri. Faktor agama yang perlu dikaji perawat seperti : agama yang dianut, kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan, berikhtiar untuk sembuh tanpa mengenal putus asa, mempunyai konsep diri yang utuh. 3 Faktor sosial dan keterikatan keluarga (Kinship and Social Factors) Faktor sosial dan kekeluargaan yang perlu dikaji oleh perawat : nama lengkap dan nama panggilan dalam keluarga, umur atau tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam anggota keluarga, hubungan klien dengan kepala keluarga, kebiasaan yang dilakukan rutin oleh keluarga. 4 Faktor nilai budaya dan gaya hidup (Cultural Values and Lifeways) Nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan buruk. Hal-hal yang perlu dikaji berhubungan dengan nilai-nilai budaya dan gaya hidup adalah posisi dan jabatan, bahasa yang digunakan, kebiasaan membersihkan diri, kebiasaan makan, makan pantang berkaitan dengan kondisi sakit, sarana hiburan yang dimanfaatkan dan persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas seharihari. 5 Faktor peraturan dan kebijakan (Polithical and Legal Factor) Peraturan dan kebijakan yang berlaku adalah segala sesuatu yang mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan transkultural. Misalnya peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang menunggu. 6 Faktor ekonomi ( Economical Faktor ) Klien yang dirawat dapat memanfaatkan sumber-sumber material yang dimiliki untuk membiayai sakitnya agar segera sembuh. Sumber ekonomi yang ada pada umumnya dimanfaatkan klien antara lain asurannsi, biaya kantor, tabungan. Faktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat antara lain seperti pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan.

Faktor pendidikan (Educational Factor) Latar belakang pendidikan individu adalah pengalaman individu dalam menempuh jalur pendidikan formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi pendidikan individu, maka keyakinannya harus didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang rasional dan dapat beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. Perawat perlu mengkaji latar belakang pendidikan meliputi tingkat pendidikan, jenis pendidikan, serta kemampuan belajar secara aktif mandiri tentang pengalaman sakitnya sehingga tidak terulang kembali.

Faktor-faktor ini mempengaruhi pola dan ekspresi perawatan dan dalam kaitannya dengan kesehatan individu , keluarga, kelompok , dan masyarakat. Untuk dapat membuat keputusan perawatan dan tindakan , faktor ini harus dikaji dengan baik dan selalu dipertimbangkan. Untuk mencapai perawatan budaya kongruen, tindakan keperawatan harus direncanakan meliputi tiga prinsip : 1 Perawatan budaya pelestarian/pemeliharaan Prinsip membantu, memfasilitasi atau memperhatikan fenomena budaya guna membantu individu menentukan tingkat kesehatan dan gaya hidup yang diinginkan. 2 Perawat budaya akomodasi/negosiasi Prinsip membantu, memfasilitasi atau memperhatikan budaya yang ada, yang merefleksasikan cara-cara untuk beradaptasi, dan negosiasi atau mempertimbangkan kondisi kesehatan dan gaya hidup klien. 3 Perawatan kultur atau budaya Repatterning/restrukturisasi perawatan. Prinsip merekomendasikan atau mengubah desain untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan dan pola hidup klien kearah yang lebih baik.

Hasil akhir dari model keperawatan medeleine leininger yang diperoleh melalui pendekatan keperawatan transkultural adalah tercapainya culture congruent nursing carry health and well being, Dimana budaya kongruen ini nerupakan budaya untuk kesehatan, kesejahteraan, dan pengetahuan kesehatan yang sensitive, kreative serta cara-cara yang bermakna guna mencapai tingkat kesehata dan kesejahteraan bagi klien.

Anda mungkin juga menyukai