Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Dalam kegiatan sehari-hari, manusia membutuhkan energi untuk dapat melakukan aktifitas.

Energi tersebut dapat diperoleh melalui makanan baik dalam berupa kabohidrat, protein ataupun lemak. Energi setiap sumber makanan memiliki nilai yang berbeda-beda dan lemak merupakan sumber energi yang paling besar yaitu 9 kkal/gram sedangkan karbohidrat dan protein masing-masing memiliki 4 kkal/gram dan 5 kkal/gram. Lemak disimpan tubuh dalam jaringan adiposa, apabila diperlukan lemak tersebut akan diambil dan diubah di dalam hati menjadi bentuk gliserol dan asam lemak yaitu bentuk paling sederhana dari lemak untuk selanjutnya dirubah menjadi energi. Lemak hasil metabolisme oleh hati akan menghasilkan residu (ampas) dari zat keton, dimana residu tersebut digunakan tubuh dalam jumlah terbatas. Bila jumlah residu yang terbentuk lebih banyak dihasilkan oleh hati daripada jumlah yang digunakan maka residu tersebut akan tertimbun di dalam darah dan dapat menyebabkan keadaan yang disebut ketosis. 1.2Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dan fungsi dari lemak? 2. Bagaimana proses metabolisme lemak di dalam tubuh? 1.3Tujuan 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan fungsi dari lemak. 2. Mahasiswa dapat memahami proses metabolisme lemak pada tubuh. 1.4Manfaat Bagi mahasiswa

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian dan Fungsi Lemak Lemak adalah suatu senyawa non polar yang sering kita jumpai pada makanan sehari-hari dan umumnya berbentuk padat. Akan tetapi ada juga lemak yang berbentuk cair yaitu minyak. Lemak juga termasuk zat gizi makro yang memiliki peran penting bagi tubuh untuk menyimpan kelebihan energi yang berasal dari makanan. Lemak di dalam tubuh berasal dari asupan makanan sehari-hari, baik itu karbohidrat, protein maupun lemak itu sendiri. Lemak disimpan pada tubuh 50% berada pada jaringan bawah kulit (daerah subkutan), 45% pada rongga perut yang meliputi organ dalam dan 5% berada pada jaringan intramuskular. Lemak memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah: 1. Sumber energi Lemak merupakan sumber energi yang besar di dalam tubuh dan menghasilkan 9 kkal/gram, jumlah itu jauh lebih besar dari karbohidrat dan protein yaitu hanya sebesar 4 kkal/gram. 2. Alat angkut vitamin larut lemak Beberapa vitamin yang dibutuhkan dalam tubuh tidak dapat dimanfaatkan tanpa bantuan dari lemak, diantaranya vitamin A, D, E dan K. Hal itu dikarenakan lemak menjadi alat transportasi dan absopsi dari vitamin tersebut. 3. Menghemat protein Pada kondisi tertentu, tubuh membutuhkan energi yang sangat besar diantaranya ketika tubuh sakit. Pada kondisi ini tanpa adanya lemak tubuh akan mengambil protein yang tersimpan dalam tubuh untuk memenuhi energi, sedangkan protein sendiri memiliki fungsi penting sebagai zat pengatur dan membantu tubuh meningkatkan fungsi imunitasnya. Dengan

adanya lemak dalam tubuh, protein dapat melakukan tugasnya secara maksimal sebagai zat pengatur. 4. Sebagai pelumas Untuk membantu proses pengeluaran sisa pencernaan dalam tubuh. 5. Pemelihara suhu tubuh Sebanyak 50% lemak terdistribusi di bawah lapisan kulit, hal ini membuat tubuh tetap hangat walaupun cuaca sedang dingin. Dengan demikian tubuh tidak akan kehilangan panas secara cepat. 6. Pelindung organ tubuh Dengan jumlah simpanan lemak 45% pada rongga perut, membuat organorgan yang berada di dalam rongga perut akan terselubungi oleh lemak. Sehingga akan melindungi organ tersebut dari benturan dan bahaya lain dari luar tubuh.

2.2 Metabolisme Lemak

Proses pencernaan lemak di dalam tubuh dimulai di dalam mulut yaitu ketika makanan tersebut dikunyah dan dicampur dengan air ludahyang mengandung enzim lipase lingual yang terdapat di dalam kelenjar air liur. Setelah itu lemak masuk ke dalam esofagus dan di dalam esofagus lemak tidak mengalami proses pencernaan. Kemudian masuk ke lambung, di dalam lambung dengan bantuan enzim lipase lingual dalam jumlah terbatas memulai proses hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak, dan proses ini terbatas sebab lipase pada

lambung hanya dapat melakukan hidrolisis dalam jumlah terbatas. Selanjutnya masuk ke dalam usus halus, di dalam usus halus bahan empedu dari kantong empedu mengemulsi lemak. Enzim lipase yang berasal dari pankreas dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk emulsi menjadi digliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak. Fosfolipida yang berasal dari pankreas juga menghidrolisis fosfolipid menjadi asam lemak dan lisofosfolipida. Kolesterol esterase yang berasal dari pankreas menghidrolisis ester kolesterol, lalu pencernaan masih berlanjut ke dalam usus besar, kandungan lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan akan dikeluarkan dari tubuh melalui feses.

Gambar 1. Proses metabolisme lemak

Dari usus halus, lemak yang telah mengalami proses hidrolisi akan masuk ke dalam proses metabolisme lemak, seperti yang tergambar dalam gambar diatas. Lemak utama makanan dalam darah berbentuk trigliserida dan fungsi utamanya adalah sebagai cadangan energi. Tubuh akan menyimpannya dalam bentuk simpanan lemak di dalam jaringan lemak tubuh. Sel-sel lemak memiliki enzim khusus di permukaannya yaitu lipoprotein lipase (LPL) yang memiliki kemampuan melepaskan trigliserida dan lipoprotein serta menghidrolisis dan meneruskan hasil hidrolisis ke dalam sel. Ketika sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan menghidrolisis simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepaskannya ke dalam pembuluh darah pada sel yang membutuhkan. Komponen ini kemudian dibakar dan menghasilkan energi, CO2 dan H2O. Pada tahap akhir hidrolisis, setiap pecahan lemak mengikat pecahan glukosa sebelum akhirnya dioksidasi secara komplit menjadi CO2 dan H2O. Lemak tubuh tidak dapat dihidrolisis secara sempurna tanpa adanya karbohidrat. Tanpa karbohidrat akan diperoleh hasil pambakaran lemak berupa bahan-bahan keton yang dapat menimbulkan ketosis.

Anda mungkin juga menyukai