Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Diare Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair

(setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Klasifikasi diare Berdasarkan lama waktu diare: 1. Diare akut Diare yang jelas mulainya dan kemudian dapat sembuh kembali dengan normal dalam waktu yang relatif singkat yaitu kurang dari 15 hari Menurut World Gastroentrology Organisation global guidelines 2005 : Diare akut adalah tinja yang cair atau lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari. 2. Diare kronik Diare yang berlangsung lebih dari 15 hari Berdasarkan Mekanisme Patofisiologi 1. 2. 3. 4. Osmolaritas intraluminer yang meninggi , disebut diare osmotik Sekresi cairan dan elektrolit meninggi, disebut diare sekretorik Absorbsi elektrolit berkurang Motilitas usus yang meninggi atau hiperperistalsis Terjadi motilitas yang lebih cepat, tak teratur sehingga isi usus tidak sempat di absorbsi. 5. Diare infeksiosa Sebagian besar diare di indonesia disebabkan oleh infeksi bakteri dan parasit Bakteri: Shigella dysentriae, salmonella typhi Parasit : Entamuba histolytica, Giarda lambia Diare Osmotik Penyebab diare osmotik: 1. Keadaan intoleransi makanan Situasi ini timbul bila seseorang makan berbagai jenis makanan dalam jumlah yang besar sekaligus, misalnya, seseorang yang baru makan durian lalu makan es krim dan makan roti yang banyak. Sekaligus beberapa jenis makanan tersebut masuk ke usus kecil dalam keadaan osmotik yang sangat tinggi dimana campur aduknya berbagai jenis makanan tidak menguntungkan untuk proses pencernaan. Keadaan tersebut akan menimbulkan sekresi air yang berlebihan, sehingga menimbulkan diare. 2. Waktu pengosongan lambung yang berlebihan

Dalam keadaan fisiologis, makanan yang masuk ke lambung selalu dalam keadaan hipertonis, kemudian oleh lambung dicampur dengan cairan lambung dan diaduk menjadi bahan yang isotonis atau hipotonis. Hal ini diatur oleh osmoreseptor yang ada pada duodenum yang mengatur proses pengosongan lambung. Pada pasien yang sudah mengalami gastrektomi atau gastroenterostomi, maka makanan yang masih hipertonik akan masuk ke usus halus akibatnya akan timbul sekresi air dan elektrolit ke usus. Keadaan ini mengakibatkan volume isi intestin yang bertambah dengan tiba-tiba sehingga menimbulkan distensi usus. 3. Sindrom malabsorpsi atau kelainan proses absorbsi intestinal Sebagai contoh keadaan ini adalah hal yang terjadi pada penyakit seliak (gluten enteropathy). Akibat reaksi antigen antibodi terhadap protein gandum akan terdapat kerusakan pada mukosa intestin sebagai akibat proses absorbsi monosakarida dan oligosakarida yang terganggu yang akan meninbulkan suasana hipertonik pada intestin lalu timbul diare. 4. Defisiensi enzim Suatu contoh yang terkenal adalah defisiensi enzim laktase. Laktase adalah enzim yang disekresi oleh intestin untuk mencerna disakarida laktase menjadi monosakarida glukose dan galaktose. Laktase diproduksi dan disekresi oleh sel epitel intestin sejak dalam kandungan dan diproduksi maksimum pada waktu lahir sampai masa kanak-kanak kemudian menurun dengan sejannya usia.

Diare Sekretorik Diare tipe ini disebabkan oleh meninggkatnya sekresi air dan elektrolit dari usus dan menurunnya absorbsi. Yang khas pada diare ini adalah secara klinis ditemukan diare dengan volume tinja yang banyak sekali. Penyebab dari diare tipe ini antara lain karena efek enterotoksin pada infeksi Vibrio cholera atau escherichia coli, reaksi ileum(gangguan absorpsi garam empedu.

Gejala klinik diare pada umumnya: Biasanya pasien hanya mengeluh mencret atau berak-berak. Kalau anamnesis dilakukan dengan seksama, maka sebelum terjadi mencret pasien sudah ada keluhan perut penuh, mual, keringat dingin dan lain-lain. Gejala klinik diare dibagi atas: Fase prodroma : yang disebut juga sebagai sindrom pra diare

Perut terasa penuh Mual, bisa sampai muntah

Keringat dingin Pusing :

Fase diare

Diare dengan segala akibatnya berlanjut yaitu dehidrasi, asidosis Mules Bisa sampai kejang Dengan atau tanpa panas Pusing

Fase penyembuhan : Diare semakin jarang Mules berkurang Penderita rasa lemas atau lesu

Penatalaksanaan a. Penerangan pada penderita Perlu diterangkan kepada penderita dan keluarga bahwa perjalanan penyakit diare bisa segera sembuh tapi juga tetap akan berlangsung sehingga membahayakan yaitu timbulnya dehidrasi, asisdosis dan syok. b. Antibiotik atau anti parasit c. Mengobati akibat diare Diare mengakibatkan kehilangan air dan elektrolit. Air dan elektrolit harus diberikan berupa oralit diberikan 1 bungkus dalam gelas pada tiap diare. Pencegahan 1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting 2. Meminum air minum yang sehat atau yang telah diolah 3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar

Anda mungkin juga menyukai