Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA

I. Masalah Adakah hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi pada anak balita? II. Kerangka Teori Tingkat Pengetahuan Ibu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui, kepandaian, atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran) Menurut Pudjawidjana (1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek tertentu.

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif Menurut (Notoatmodjo 2003:122) pengetahuan yang cukup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu : 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau dirangsang yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkan. 3) Aplikasi (Aplication) Diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. 4) Analisis (Analysis) Diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau sesuatu objek ke dalam sesuatu komponenkomponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi. Dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (Synthesis) Sintesis yang menunjukan kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagianbagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan 1) Umur Menurut Huclok (1998) semakin cukup umur,tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. 2) Pendidikan Menurut YB Mantra yang dikutip Notoadmojo (2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan. (Nursalam,2003) pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. 3) Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. 4) Sosial Ekonomi Tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu memperhatikan pesanpesan yang disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan-kebutuhan lain yang lebih mendesak (Efendi Nasrul, 1998:248). Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi, sumbersumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi sehingga makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat (Notoatmojo, 2003: 98). Pengetahuan gizi yang tidak memadai, kurangnya pengertian tentang kebiasaan makan yang baik, serta pengertian yang kurang tentang kontribusi gizi dari berbagai jenis makanan akan menimbulkan masalah kecerdasan dan produktifitas. Peningkatan pengetahuan gizi bisa dilakukan dengan program pendidikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah. Program pendidikan gizi dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku anak terhadap kebiasaan makannya (Soekirman, 2000:55). Menurut (Almatsier, 2002:4) Pengetahuan gizi adalah sesuatu yang diketahui tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal. Pengetahuan gizi ibu merupakan proses untuk merubah sikap dan perilaku masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang sehat jasmani dan rohani. Pengetahuan ibu yang ada kaitannya dengan kesehatan dan gizi erat hubungannya dengan pendidikan ibu. Semakin tinggi pendidikan akan semakin tinggi pula pengetahuan akan kesehatan dan gizi keluarganya. Hal ini akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas zat gizi yang dikonsumsi oleh anggota keluarga ( Soekirman,2000). tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam

Status gizi pada anak balita

Status gizi menurut Husaini (1977) ditentukan oleh banyak faktor, yang sering dikelompokkan kedalam penyebab langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan dan infeksi, sedangkan secara tidak langsung dapat disebabkan oleh rendahnya daya beli terutama untuk konsumsi pangan yang dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, pemeliharaan kesehatan dan lingkungan serta berbagai faktor lainnya. Faktor tidak langsung yang dapat mempengaruhi status gizi pada anak yang merupakan faktor resiko yaitu pendidikan orang tua yang rendah, pendapatan yang rendah, terlalu banyak jumlah anggota keluarga, anak menderita penilaian status gizi.

Balita merupakan salah satu kelompok yang rawan gizi selain ibu hamil, ibu menyusui dan lanjut usia. Pada masa ini pertumbuhan sangat cepat diantaranya pertumbuhan fisik dan perkembangan psikomotorik, mental dan sosial (Depkes, 2000).

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005)

Anak usia bawah 5 tahun (Balita) mempunyai risiko yang tinggi dan harus mendapatkan perhatian yang lebih. Semakin tinggi faktor risiko yang berlaku terhadap anak tersebut maka akan semakin besar kemungkinan anak menderita KEP (Kurang Energi Protein) (Moehji, 2003).

Keadaan gizi buruk biasa disebabkan karena ketidaktahuan ibu mengenai tatacara pemberian ASI dan MP ASI yang baik kepada anaknya sehingga asupan gizi pada anak kurang. Namun, kejadian gizi buruk pada anak balita ini dapat dihindari apabila ibu mempunyai cukup pengetahuan tentang cara memelihara gizi dan mengatur makanan anak (Moehji, 1992).

Memiliki pengetahuan yang cukup khususnya tentang kesehatan , seseorang dapat mengetahui berbagai macam gangguan kesehatan yang mungkin akan timbul sehingga dapat dicari pemecahannya (Notoatmodjo, 1997).

Kurangnya pengetahuan tentang gizi akan mengakibatkan berkurangnya kemampuan menerapkan informasi dalam kehidupan sehari-hari, hal ini merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan gizi (Suhardjo, 1992).

III.

Hipotesis Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi pada anak balita

Daftar Pustaka Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka cipta. Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Suriasumantri, J. S. 2001 Ilmu Dalam Perspektif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Pusat Bahasa Depdiknas, http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php , diunduh pada tanggal 12 April 2013 Dwi Wahyu, http://dwiqeajach.blogspot.com/2013/01/makalah-status-gizi.html , diunduh pada tanggal 12 April 2013 http://skripsipedia.wordpress.com/2012/10/24/hubungan-tingkat-pengetahuan-ibu-tentanggizi-dengan-status-gizi-anak-balita-di-desa/ , diunduh pada tanggal 12 April 2013 http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2053284-konsep-tingkat pengetahuan/#ixzz2QP0IONQQ , diunduh pada tanggal 12 April 2013

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    maulizar1992
    Belum ada peringkat
  • Cover A
    Cover A
    Dokumen1 halaman
    Cover A
    maulizar1992
    Belum ada peringkat
  • Cover Laporan
    Cover Laporan
    Dokumen1 halaman
    Cover Laporan
    maulizar1992
    Belum ada peringkat
  • Cover A
    Cover A
    Dokumen1 halaman
    Cover A
    maulizar1992
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kerja Praktek PT
    Laporan Kerja Praktek PT
    Dokumen66 halaman
    Laporan Kerja Praktek PT
    Maulizar Ilyas Bin Ali
    Belum ada peringkat
  • Air Laut
    Air Laut
    Dokumen2 halaman
    Air Laut
    maulizar1992
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    maulizar1992
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    maulizar1992
    Belum ada peringkat
  • Cover A
    Cover A
    Dokumen1 halaman
    Cover A
    maulizar1992
    Belum ada peringkat
  • Daftar Tabel Dan Gambar
    Daftar Tabel Dan Gambar
    Dokumen2 halaman
    Daftar Tabel Dan Gambar
    maulizar1992
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    maulizar1992
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    maulizar1992
    Belum ada peringkat
  • Abs Trak
    Abs Trak
    Dokumen1 halaman
    Abs Trak
    maulizar1992
    Belum ada peringkat