5 BabIBukuPTDKelasIX PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

TUJUAN Wirausaha merupakan suatu tindakan kreatif dan inovatif.

Dan karakter tersebut sudah tertanam pada diri kalian. Pada bab ini kalian ditantang untuk secara kreatif dan inovatif melakukan kegiatan usaha mandiri. Diharapkan setelah mempelajari bab ini kalian memahami apa yang dimaksud dengan wirausaha, bagaimana usaha mandiri dimulai, mampu menyusun perencanaan usaha dalam bentuk proposal, mampu melaksanakan proposal dengan kerja kelompok dan mampu menyampaikan secara lisan di depan forum pelaksanaan usaha mandiri kalian. BAB I PENGEMBANGAN USAHA MANDIRI

PENDAHULUAN A. WIRAUSAHA Apakah pernah kalian mendengar kata Wirausaha? Wirausaha dapat diartikan sebagai Usaha Mandiri sedangkan Wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha mandiri dalam berbagai kesempatan. Pasti kalian sudah sering mendengar di televisi atau membaca dari surat kabar, beberapa wirausahawan seperti Bob Sandino, Bakrie, atau Rahmat Gobel, mereka adalah wirausahawan sukses. Meraka berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi yang tidak pasti. Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda tergantung pada titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), eksplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi . Seorang wirausahawan selalu dihadapkan pada resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovative Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional.

oUntuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan. Ciri-ciri seorang wirausaha adalah: Percaya diri Berorientasikan tugas dan hasil Pengambil risiko Kepemimpinan Keorisinilan Berorientasi ke masa depan Jujur dan tekun Sifat-sifat seorang wirausaha adalah: Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras. Sikap Wirausaha Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut: Disiplin Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja. Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan. Jujur Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan. Kreatif dan Inovatif Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil. Mandiri Seseorang dikatakan mandiri apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya. Realistis Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan

seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis. Wirausaha merupakan kegiatan usaha seseorang untuk mendapatkan keuntungan, dari berbagai bentuk atau jenis usaha. Bentuk bentuk usaha antara lain : 1. Usaha perdagangan. Usaha perdagangan merupakan kegiatan jual beli barang , seperti perdagangan bahan mentah, produk jadi, produk hasil bumi dan sebagainya. Yang dicari dari perdagangan adalah keuntungan. Keuntungan usaha diperoleh dari selisih antara harga pembelian dengan penjualan . Ada cara yang dilakukan dalam perdagangan diantaranya dengan konsinyasi yaitu pedagang hanya membayar barang yang laku dijual kepada yang punya barang, masih banyak lagi cara dalam perdagangan misalnya sistim komisi. Sistim komisi ini menetapkan komisi pedagang sebagai keuntungan dari harga jual yang telah ditentukan, komisi akan dibayarkan jika barang sudah laku terjual. Dan masih banyak lagi sistim atau cara dalam perdagangan yang harus kita pahami. Dalam perdagangan kita mengenal berbagai jenis cara pembayaran dan alat pembayaran. Seperti; kontan (cash), kredit, cek, giro, leasing. 2. Kegiatan Industri Kegiatan industri merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Kegiatan ini dikenal sebagai usaha produksi. Kegiatan ini memerlukan kreatifitas dan inovasi agar nilai barang meningkat, itulah keuntungan kegiatan produksi. Orang yang bergerak dibidang itu sebagai pengusaha industri disebut pengusaha industri. 3. Usaha Jasa Usaha Jasa merupakan kegiatan melayani (service) pada konsumen yang membutuhkan dengan sebaik mungkin. Keuntungan yang diperoleh yaitu berupa ongkos / upah dari jasa yang telah diberikan kepada para konsumen contohnya perbaikan kerusakan rumah, kendaraan , kebersihan (cleaning service), parkir, angkutan .tukang pangkas rambut. Usaha jasa saat ini menjadi penting seiring dengan banyaknya aktifitas manusia.

Kadang-kadang kegiatan usaha mencakup ketiga bidang yang terintegrasi meliputi produksi, perdagangan dan jasa sekaligus. Pengembangan wirausaha (Usaha Milik Sendiri) dapat didirikan dan dikelola secara perorangan, pelaksanaanya dapat melibatkan banyak orang. Sebagai contoh seorang penjual makanan , mulai dari membuat dan menjual dikelola secara mandiri, modal yang dimiliki digunakan untuk usaha dari waktu ke waktu dengan harapan menjadi lebih besar . Setelah usahanya besar dan sudah dikenal banyak langganan tentu ada keinginan untuk mengembangkan usahanya dengan membuka cabang, untuk itu memerlukan modal dan tempat yang strategis, dan memerlukan banyak orang yang terlibat, dia dapat mengajak saudaranya atau orang lain untuk bergabung atau bekerjasama. Modal usaha dapat bekerjasama dengan bank yang akan memberikan bantuan permodalan melalui kredit usaha kecil dan menengah. Ada beberapa hal yang dapat membuka peluang usaha antara lain: 1. Peluang usaha karena perkembangan teknologi Dengan kemajuan teknologi semakin membuka peluang usaha misalnya, pada teknologi komunikasi dapat dikembangkan usaha antara lain : a. Membuka warnet b. Membuka toko yang menjual voucher pulsa c. Membuka kios handphone dan asessorisnya. d. Perdagangan on line melalui internet. 2. Kemajuan Jaman dan Peluang usaha. Kemajuan jaman menunjukkan adanya perubahan budaya baik sikap, cara pandang dan gaya hidup di masyarakat berubah. Kondisi seperti itu bagi wirausahawan merupakan peluang usaha yang baik. Karena masyarakat modern membutuhkan barang dan jasa yang berkualitas, misalnya keberadaan pasar tradional yang kurang nyaman, membuka peluang usaha pasar modern yang kita kenal supermarket dengan segala macam fasilitas pelayanannya. Makan atau jajan di resto dan cafe menjadi gaya hidup masyarakat modern, membuka peluang usaha untuk membuat resto dan cafe yang nyaman. Mini market yang banyak tersebar di masyarakat adalah jawaban atas kemajuan jaman yang membutuhkan pelayan, kenyamanan, keamanan, kebersihan , dalam berbelanja. Banyaknya sepeda motor dan mobil membuka peluang usaha bidang bengkel, asesoris, cuci mobil dan motor . Usaha barang bekas seperti pengumpulan plastik bekas minuman, kertas, besi bekas , keuntungannya cukup menjanjikan hal itu karena penggunaan plastic, kertas, besi pada jaman modern telah meluas untuk berbagai kebutuhan akan menimbulkan dampak sampah plastic, kertas dan besi yang berlimpah , seperti kita ketahui ketiga jenis barang tersebut dapat didaur ulang maka dapat membuka peluang usaha daur ulang. 3. Peluang usaha untuk target pembeli berdasarkan usia Kebutuhan hidup manusia dari tingkat usia banyak ragamnya contohnya bayi yang baru lahir saja sudah membutuhkan susu, pakaian , talk, minyak talon dan banyak lagi. Remaja dan

orang tua juga banyak kebutuhannya, bila kita pandai mengamati kebutuhan dan berusaha untuk ambil peluang usaha maka di sana ada banyak peluang usaha. 4. Aktifitas pekerjaan. Bila kita melihat peluang usaha dari aktifitas manusia maka di sana banyak juga peluang usaha. Petani memerlukan banyak bibit, pupuk, serta pemasaran hasil pertanian dan pengolahan hasil pertanian. Pekerja kantor memerlukan pakaian yang rapih serta perlengkapan kantor yang banyak macam ragamnya. Apakah itu bukan peluang usaha ? Bila kita menelusuri peluang usaha banyak sekali yang bisa dilakukan, tetapi kadang kadang kita buntu untuk menemukan peluang usaha karena sikap kita yang sering memilih peluang yang bergengsi dan instant menghasilkan keuntungan yang besar. Dan juga karena kita ingin cepat mendapatkan keuntungan berlipat ganda sehingga tidak heran jika banyak orang yang terjebak pada kegiatan usaha yang dilarang hukum maupun norma agama dan susila. 5.Aktivitas siswa di sekolah. Peluang usaha di sekolah dapat di survey melalui angket atau melalui pengamatan langsung sehingga anda dapat menjual barang yang benar-benar diperlukan siswa dari mulai alat tulis, makanan serta minuman. Kegiatan usaha harus memenuhi aspek legalitas hukum. Selain perijinan yang harus ditempuh sebagai bagian legalitas juga ada hal yang lainnya yang tidak kalah penting untuk dijadikan pedoman seperti : a. Melanggar hak cipta yaitu dilarang memproduksi dan memperdagangkan barang tanpa seijin pemegang hak. b. Dilarang memproduksi dan memperdagangkan barang yang membayakan kesehatan dan keamanan c. Dilarang memperdagangkan barang curian dan selundupan d. Dilarang memperdagangkan hal yang melanggar norma agama dan susila. e. Dilarang memperdagangkan hewan yang dilindungi UU dan masih banyak lagi hal yang harus diperhatikan.

Tugas 1 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan wirausahawan, wirausaha dan usaha? 2. Mengapa dalam melaksanakan wirausaha perlu tindakan kreatif dan inovatif? 3. Jelaskan sikap-sikap apa saja yang harus dimiliki wirausahawan 4. Apa pengaruh teknologi terhadap kegiatan wirausaha? 5. Apa yang dimaksud dengan konsiyasi? 6. Jelaskan yang kalian ketahui mengenai usaha waralaba? 7. Bidang-bidang usaha apa yang sangat rentan terhadap teknologi? 8. Menurut kalian usaha pada bidang apa yang paling prosfektif pada saat sekarang?jelaskan! Ciri-ciri wirausaha yang berhasil (Kasmir, 27 28) a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. b. Inisiatif dan selalu proaktif. c. Berorientasi pada prestasi. d. Berani mengambil risiko. e. Kerja keras. .f. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya g. Komitmen pada berbagai pihak. h. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik B. PERENCANAAN KEGIATAN USAHA 1. Pengertian dan Arti Penting Perencanaan Perencanaan sering diberi makna dengan ungkapan seperti berpikir sebelum bertindak atau berhitung sebelum melangkah. Peranan perencanaan ini sangat penting dalam kaitannya dengan upaya pencapaian suatu tujuan. Tanpa ada perencanaan atau perencanaan yang dibuat kurang baik, maka kemungkinan besar tujuan tersebut tidak tercapai atau tercapai tetapi dengan biaya yang sangat mahal. 1.2. Perencanaan Usaha Dalam dunia usaha perencanaan tidak boleh diabaikan, apalagi untuk pencapaian tujuan dalam dunia usaha diperlukan pengorbanan yang sangat besar. Apakah itu modal, tenaga, pikiran ataupun pengorbanan-pengorbanan yang lain. Sehingga dalam perencanaan usaha hendaknya dilakukan secara cermat, akurat serta dapat meyakinkan. 1.3. Pemilihan jenis usaha. Dalam perencanaan bisnis maka pertama yang harus dipikirkan adalah memilih bisnis yang tepat. Sebab bila pilihan terhadap bisnis atau usaha yang akan diterjuni salah maka dengan sendirinya akan mengganggu jalannya perusahaan, bahkan dapat menyebabkan kegagalan perusahaan yang bersangkutan. 1.4. Studi kelayakan usaha. Agar tidak sampai salah pilih dalam bisnis yang akan diterjuni maka hendaknya diadakan studi kelayakan. Bila berdasarkan penelitian atau setidaknya pengamatan kita, suatu bisnis dianggap kurang layak, maka hendaknya bisnis tersebut tidak diterjuni.

1.5. Pertimbangan kelayakan usaha. Untuk mengetahui layak tidaknya suatu usaha perlu mempertimbangkan beberapa faktor antara lain faktor pemasaran, tingkat persaingan, bahan baku, sumberdaya manusia dan sebagainya. 1.6. Kelayakan usah.a Apabila suatu usaha dianggap layak maka berarti usaha tersebut dapat dipilih untuk diterjuni. Meskipun bisnis tersebut layak secara umum, bagi pemula usaha hendaknya ditambah dengan pertimbangan-pertimbangan khusus . 1.7. Pertimbangan Khusus. Pertimbangan khusus tersebut antara lain hendaknya usaha itu dapat dimulai secara sederhana dengan resiko terkendali. Disamping itu akan lebih baik lagi bila bisnis tersebut dekat dengan hobby atau kesenangan serta keterampilan yang telah dimiliki. Tambahan pertimbangan ini sangat penting terutama bagi pemula bisnis. Dengan pertimbangan tersebut kita kemungkinan dapat mempunyai nilai plus dibanding pesaing. Setidaknya kita mempunyai nilai yang setara dengan pesaing yang lain. Hal ini sangat menunjang keberhasilan dalam usaha. 1.8. Mulai usaha secara sederhana. Memulai secara sederhana merupakan filosofi perencanaan yang tepat, meskipun kita memungkinkan memulai usaha langsung secara besar-besaran. Hal ini adalah suatu perencanaan yang tepat dari sisi manajemen. Apalagi bila yang merintis usaha tersebut adalah pemula bisnis. 1.9. Mengapa Dimulai Secara Sederhana. Dengan memulai secara sederhana kita dapat mengembangkan bisnis tersebut secara bertahap tapi mantap. Sebaliknya bila sampai mengalami kegagalan akan lebih mudah bangkit kembali. Baik itu dari sisi permodalan maupun dari sisi mental. 1.10. Menuju Keunggulan Produk. Kiat memilih bisnis yang dekat dengan hobby dan kesenangan dapat mendukung ketekunan dan keseriusan dalam penanganan bisnis tersebut. Dengan demikian diharapkan dapat diciptakan produk, pelayanan yang lebih baik dari pesaingpesaing, setidak-tidaknya setara dengan pesaing-pesaing yang sudah ada. 1.11. Memulai Kegiatan usaha. Apabila telah mampu ditetapkan bisnis yang tepat sesuai dengan diri kita, maka hendaknya direncanakan bagaimana merintis usaha tersebut. Kita tetapkan skala usaha yang tepat, yang akan kita terjuni yang cukup sederhana dan sesuai dengan modal yang dapat disediakan.

Anda mungkin juga menyukai