Anda di halaman 1dari 356

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Otonomi daerah mengandung konsekuensi bahwa hubungan antara pemerintah pusat dan daerah berubah karena masing-masing jenjang pemerintahan memiliki kewenangan yang berbeda. Oleh karena itu masingmasing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan Daerah termasuk dukungan sistem informasinya. Namun demikian sebagai negara kesatuan, komunikasi antar jenjang pemerintahan harus tetap terpelihara.World Health Organization dalam salah satu publikasinya menyatakan bahwa Sistem Informasi Kesehatan tidak dapat berdiri sendiri tetapi harus merupakan bagian fungsional dari Sistem Informasi Kesehatan akan menjadi jalur komunikasi data dan informasi antara pusat dan daerah dalam rangka implementasi dari Sistem Kesehatan Nasional di daerah dan mencapai tujuan Indonesia Sehat 2010 pada tataran propinsi. Di dalam SKN disebutkan bahwa keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta administrasi kesehatan. Lebih lanjut di dalam SKN disebutkan bahwa SKN terdiri dari enam subsistem, yakni (1) Subsistem Upaya Kesehatan, (2) Subsistem Pembiayaan Kesehatan, (3) Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan, (4) Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan, (5) Subsistem Pemberdayaan Masyarakat, (6) Subsistem Manajemen Kesehatan. Pada Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI pada strategi utama ketiga yaitu meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi

kesehatan dengan sasaran keempat belas disebutkan bahwa berfungsinya sistem informasi kesehatan yang evidence based diseluruh Indonesia termasuk Propinsi Lampung. Salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan
yang selama ini menjadi sarana komunikasi tersebut adalah Profil Kesehatan.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

Profil Kesehatan Propinsi Lampung adalah gambaran situasi kesehatan di propinsi Lampung yang diterbitkan setahun sekali, yang memuat berbagai data kesehatan dan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan keluarga berencana. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Dalam setiap penerbitan Profil Kesehatan Propinsi Lampung, selalu dilakukan berbagai upaya perbaikan baik dari segi analisis dan datanya, sesuai masukan dari berbagai pihak. Profil Kesehatan Propinsi Lampung tahun 2007 (berisi data tahun 2007) disusun berdasarkan Petunjuk Teknis yang berisi data indikator Indonesia Sehat 2010 dan indikator kewenangan wajib SPM. Profil kesehatan ini dapat menjadi salah satu sarana untuk menilai pencapaian Pembangunan Kesehatan dalam rangka mencapai Visi Lampung Sehat 2010. Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat pada beberapa indikator yang digunakan untuk memantau perkembangan derajat kesehatan seperti Angka Kematian Bayi yang menurun, meningkatnya Angka Harapan Hidup waktu lahir dan status gizi masyarakat. Angka ini dicapai sebagai kontribusi Program imunisasi, perbaikan gizi, pencegahan diare, perbaikan kesehatan lingkungan, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan kepada masyarakat. Berbagai upaya terobosan telah dilakukan dalam rangka meningkatkan upaya pembangunan kesehatan secara lebih berdayaguna dan berhasilguna serta mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan utamanya untuk daerah terpencil, secara terus menerus dan sekaligus dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM). Dengan pembangunan yang dilaksanakan secara lebih intensif, berkesinambungan dan merata serta ditunjang oleh informasi kesehatan yang semakin mantap maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat yang telah dicapai tersebut dapat semakin meningkat dan menjangkau ke seluruh wilayah propinsi Lampung.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN DISUSUNNYA PROFIL KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG Maksud disusunnya Profil Kesehatan Provinsi untuk mengetahui kondisi kesehatan di Provinsi Lampung dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan untuk mengetahui potensi, menganalisa permasalahan serta pemecahannya dalam program pengembangan kesehatan di Provinsi Lampung. Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Provinsi adalah tersedianya data/informasi yang dapat digunakan untuk merencanakan kegiatan-kegiatan tahunan dan dalam rangka menyediakan sarana untuk mengevaluasi pencapaian Pembangunan Kesehatan Tahun 2007 untuk mencapai visi Lampung Sehat 2010. 1.3. SISTEMATIKA PENYAJIAN Sistematika penyajian Profil Kesehatan Propinsi Lampung sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya Profil kesehatan Propinsi Lampung dan sistematika penyajiannya Bab II : Gambaran Umum dan Lingkungan Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten/Kota. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktorfaktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan. Bab III : Program Kesehatan Bab ini menguraikan program pokok yang direncanakan untuk menuju

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

propinsi sehat. Untuk masing-masing program dijelaskan tujuan, sasaran dan target yang hendak dicapai di tahun yang bersangkutan. Pada bab ini dibahas pula uraian upaya/kegiatan yang dilakukan di tahun tersebut untuk mencapai target. Bab IV : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat. Bab V : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya. Bab VI : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab VII : Penutup Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Propinsi ditahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang masih kurang dalam rangka upaya menuju propinsi sehat. Lampiran, berisi tabel data Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Indikator Kewenangan Wajib SPM bidang kesehatan.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG


2.1. GEOGRAFI
Daerah Propinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 Km termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau sumatera, dibatasi oleh : Sebelah Utara dengan Propinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu Sebelah Selatan dengan Selat Sunda Sebelah Timur dengan Laut Jawa Sebelah Barat dengan Samudera Indonesia

Ibukota Propinsi Lampung adalah Bandar Lampung yang merupakan penyatuan antara dua kota yaitu Tanjungkarang dan Telukbetung. Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan : Timur - Barat berada antara 103040' BT sampai 105050' BT dan Utara - Selatan 6045' LS sampai 3045' LS.

2.2. TOPOGRAFI
Topografi Daerah Lampung dibagi dalam lima bagian yaitu : 1. Daerah Topografis berbukit sampai bergunung. 2. Daerah Topografis berombak sampai bergelombang. 3. Daerah dataran alluvial 4. Daerah rawa pasang surut 5. Daerah river basin

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

2.2.1. Daerah Topografis Berbukit Sampai Bergunung


Daerah Propinsi Lampung terdiri dari lereng - lereng yang curam dan terjal dengan kemiringan sekitar 250 dengan ketinggian rata-rata 300 m di atas permukaan laut. Daerah ini meliputi Bukit Barisan dengan tonjolantonjolan dan puncaknya yaitu Gunung Tanggamus, Gunung Pasawaran dan Gunung Rajabasa. Puncak - Puncak yang lain adalah Bukit Pugung, Bukit Pesagi dan Sekincau.

2.2.2. Daerah Topografis Berombak Sampai Bergelombang


Ciri khusus daerah ini adalah terdapatnya bukit-bukit rendah yang diselingi daratan-daratan sempit. Kemiringannya berkisar 80 sampai 150 dengan ketinggian antara 300 m sampai 500 m dari permukaan laut. Daerah ini membatasi daerah pegunungan dengan dataran alluvial. Vegetasi yang terdapat di daerah ini adalah tanaman-tanaman perkebunan seperti kopi, cengkeh, lada dan tanaman pertanian peladangan seperti padi, jagung dan sayur-sayuran. Daerah tersebut meliputi daerah-daerah; Kecamatan Kedaton di wilayah Kota Bandar Lampung, Kecamatan Gedong Tataan di Lampung Selatan, Sukoharjo dan Pulau Panggung di Tanggamus dan Kecamatan Kalirejo dan Bangun Rejo di Lampung Tengah.

2.2.3. Daerah Dataran Alluvial


Kemiringan daerah dataran alluvial berkisar antara 00 sampai 30 dengan ketinggian 25 m sampai 75 m di atas permukaan laut. Daerah ini sangat luas, meliputi Lampung Tengah sampai mendekati pantai sebelah Timur yang juga merupakan bagian hilir dari sungai-sungai yang besar seperti Way Sekampung, Way Tulang Bawang dan Way Mesuji.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

2.2.4. Daerah Daratan Rawa Pasang Surut


Sepanjang Pantai Timur merupakan daerah rawa pasang surut dengan ketinggian 0,5 m sampai 1 m dari permukaan laut.

2.2.5. Daerah River Basin


Di Propinsi Lampung terdapat 5 (lima) daerah river basin yang utama yaitu River Basin Tulang Bawang, Seputih, Sekampung, Semangka dan Way Jepara.

2.3. KLIMATOLOGI
2.3.1. Arus Angin Propinsi Lampung terletak dibawah katulistiwa yaitu 50 LS, beriklim Tropis humid dengan angin laut lembah yang bertiup dari Samudera Indonesia. Setiap tahun ada dua musim angin yaitu : 1. Nopember s/d Maret angin bertiup dari arah barat dan barat laut. 2. Juli s/d Agustus angin bertiup dari arah timur dan tenggara dengan kecepatan rata-rata 5,83 km/jam. 2.3.2. Temperatur Pada daerah daratan dengan ketinggian 30m - 60m, temperatur udara rata-rata berkisar antara 260 C - 280 C.Temperatur maksimum yang sangat jarang dialami adalah 33,40 C dan temperatur minimum 21,7 0 C. 2.3.3. Kelembaban Udara Rata-rata kelembaban udara berkisar antara 75% sampai 87% dan bahkan lebih tinggi di tempat-tempat yang lebih tinggi.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

2.4. PERHUBUNGAN
Di sektor perhubungan, umumnya seluruh wilayah di Propinsi Lampung telah terjangkau jaringan perhubungan darat. Semua ibukota kecamatan telah dapat dicapai dengan kendaraan roda empat, kecuali beberapa desa terpencil. Untuk perhubungan laut dan udara, di Propinsi Lampung terdapat satu Pelabuhan Udara yaitu Raden Intan II yang terletak 28 km dari ibukota Propinsi dan tiga buah pelabuhan laut yaitu Panjang, Srengsem dan Bakauheni.

2.5. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN


Secara Administratif Daerah Propinsi Lampung dibagi dalam 10 (sepuluh) Daerah Kabupaten dan Kota.
Tabel 2.1. Tabel Wilayah Administrasi Propinsi Lampung Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan, Tahun 2006-2007
Tahun 2006 No Kabupaten / Kota Jumlah Kecamatan 13 20 28 23 15 24 28 24 5 14 194 Jumlah Desa/ Kelurahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Kota Bandar Lampung Kabupaten Lampung Selatan Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Utara Kabupaten Lampung Barat Kabupaten Tulang Bawang Kabupaten Tanggamus Kabupaten Lampung Timur Kota Metro Kabupaten Way Kanan Kabupaten Pesawaran Propinsi
Sumber : BPS Propinsi Lampung Tahun 2007 Keterangan: * : Kabupaten Pesawaran terbentuk 2 November 2007 merupakan pemekaran Kab. LS

Tahun 2007 Jumlah Kecamatan 13 24 28 23 17 28 28 24 5 14 * 204 Jumlah Desa/ Kelurahan 98 385 293 247 201 241 379 246 22 205 * 2.317

98 380 291 231 176 241 378 246 22 200 2.263

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

Jumlah kecamatan propinsi Lampung mengalami pemekaran dari 162 pada tahun 2004 menjadi 181 Kecamatan pada tahun 2005 dan menjadi 194 Kecamatan pada tahun 2006, 204 Kecamatan pada tahun 2007, begitu pula jumlah desa/kelurahan juga mengalami pemekaran dari 2.178 desa/kel pada tahun 2004 menjadi 2.196 desa/kelurahan pada tahun 2005 dan menjadi 2.263 desa/kel pada tahun 2006, 2.279 desa/kelurahan pada tahun 2007. Empat kabupaten yang mengalami pemekaran wilayah kecamatan seperti tabel dibawah ini. Tabel 2.2. Lima Wilayah Administrasi Kabupaten Yang Mengalami Pemekaran Wilayah Kecamatan
No. Kabupaten Jumlah Kecamatan Semula (Tahun 2006) 1. Lampung Selatan 2. Lampung Barat 3. Tulang Bawang
Sumber : BPS Propinsi Lampung Tahun 2007

Bertambah Menjadi (Tahun 2007) 24 17 28

20 15 24

Lima kabupaten yang mengalami pemekaran wilayah desa/kelurahan seperti tabel dibawah ini. Tabel 2.3. Enam Wilayah Administrasi Kabupaten Yang Mengalami Pemekaran Wilayah Desa/ Kelurahan
No. 1. 2. 3. 4. 5. Kabupaten Lampung Selatan Lampung Tengah Lampung Barat Tanggamus Way Kanan Jumlah desa/kelurahan Semula (Tahun 2006) 380 291 176 378 200 Bertambah Menjadi (Tahun 2007) 385 293 201 379 205

Sumber : BPS Propinsi Lampung

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

Tabel 2.4. Status Desa Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung Tahun 2006
No. Kab/Kota Kurang Berkembang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Lampung Barat Tanggamus Lam. Selatan Lampung Timur Lam. Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang B. Lampung Metro 3 7 0 0 0 2 4 3 0 0 Desa Tertinggal Sedang Berkembang 5 11 0 0 0 3 7 7 0 0 101 107 117 33 63 82 116 91 3 0 109 125 117 33 63 87 127 101 3 0 67 205 260 213 224 144 73 141 95 22 Maju Jml Desa Non Tertinggal

Sumber : Lampung Dalam Angka Th. 2007

2.6. KEPENDUDUKAN
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan pembangunan, Jumlah penduduk bukan hanya merupakan modal, tetapi juga merupakan beban dalam pembangunan dan di sisi lain penduduk juga merupakan faktor penentu, karena penduduk tidak saja berperan sebagai pelaku tetapi juga sebagai sasaran pembangunan. Oleh karena itu pembangunan di Propinsi Lampung diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk, perkembangan penduduk diarahkan pada pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas serta pengarahan mobilitas sehingga mempunyai ciri dan karakteristik yang menunjang kegiatan pembangunan.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

10

Grafik 2.1. Trend Jumlah Penduduk Propinsi Lampung Tahun 2001-2007


7.400.000 7.300.000 7.200.000 7.100.000 7.000.000 6.900.000 6.800.000 6.700.000 6.600.000 6.500.000 6.400.000
Jml Penduduk 2001 6.722.314 2002 6.787.654 2003 6.852.999 2004 6.915.950 2005 6.983.700 2006 7.211.586 2007 7.289.767

Sumber : BPS Prop. Lampung (Data Proyeksi Hasil SP 2000) dan Data 2006-2007 hasil SUPAS 2005.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa trend pertambahan penduduk dari tahun 2001 s/d 2007 nampak terjadi kenaikan yang signifikan seperti terlihat pada grafik dibawah ini. Pada profil kesehatan tahun 2006 masih menggunakan data SP 2000 yaitu 7.401.100 jiwa. Grafik 2.2. Kepadatan Penduduk (Km) Prop. Lampung Tahun 2001-2007
210 205 200 195 190 185 180 Kepadatan Penduduk 2001 190 2002 192 2003 194,2 2004 195,95 2005 197,87 2006 204,36 2007 206,58

Sumber : BPS Prop. Lampung

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

11

GAMBAR 2.1. PETA WILAYAH ADMINISTRASI PROPINSI LAMPUNG MENURUT KEPADATAN PENDUDUK TH. 2007

T.Bawang 99,63 jiwa/ Km Way Kanan 92,50 jiwa/ Km L.Utara 206,31 jiwa/Km L. Tengah 242,23 jiwa/km

L. Barat 77,05 jiwa/Km Tanggamus 246,26 jiwa/Km

LAMPUNG BARAT

METRO METRO

Metro 2.136,63 jiwa/ m L.Timur 215,94 jiwa/Km

BDL 4.207,94 jiwa/Km L.Selatan 421,67 jiwa/Km

Kota yang kepadatan penduduknya > 1.000 Km Kabupaten yang kepadatan penduduknya > 300/Km Kabupaten yang kepadatan penduduknya > 200 Km

Kabupaten yang kepadatan penduduknya < 100/Km

Sumber : BPS Propinsi Lampung th 2007 Keterangan: Peta belum menampilkan kabupaten Pesawaran yang definitive tanggal 2 November 2007.

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk terbesar adalah Kota Bandar Lampung dan Metro, sedangkan yang terkecil yaitu kabupaten lampung Barat. Pada tahun 2007 ada pemekaran wilayah di kabupaten Lampung Selatan yaitu Kabupaten Pesawaran yang terbentuk pada 2 November 2007. 2.6.1. Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk Propinsi Lampung tahun 2007, dengan perhitungan proyeksi menggunakan data dasar berdasarkan SUPAS 2005 tercatat sebesar 7.289.767 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki 3.749.736 jiwa dan penduduk perempuan 3.540.031 jiwa, jumlah ini sedikit meningkat 1,01 kali dari tahun 2006. Sejak tahun 1971 atau sekitar 30 tahun terakhir, jumlah penduduk Lampung telah meningkat hampir 300 persen, yaitu dari sebesar
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

12

2,78 juta jiwa pada tahun 1971 menjadi 6,78 juta jiwa pada tahun 2002. Namun demikian jika dilihat dari indikator tingkat laju pertumbuhan penduduk, tercatat mengalami penurunan hampir 5 kali lipat dari 5,77% (1971-1980) pertahun dan mengalami penurunan pada periode 1980-1990 menjadi sebesar 2,67% per tahun dan menjadi 1,01% pada tahun 1990-2000. Dan pada tahun 2000-2005 sedikit meningkat sebesar 1,61% kemudian menurun kembali sampai dengan tahun 2025, seperti tampak pada grafik dibawah ini. Grafik 2.3. Estimasi Laju Pertumbuhan Penduduk propinsi Lampung Tahun 2000-2025
2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 Laju Pertumb Pddk

2000-2005 1,61

2005-2010 1,47

2010-2015 1,33

2015-2020 1,17

2020-2025 0,99

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025

Kondisi ini merefleksikan bahwa upaya pengendalian penduduk telah berjalan selaras dengan upaya peningkatan kesejahteraan, termasuk faktor kesehatan penduduknya. Apabila estimasi laju pertumbuhan penduduk propinsi Lampung pada tahun 2005-2010 dibandingkan dengan propinsi terdekatnya (Bengkulu:1,99 dan Sumatera Selatan: 1,58) maka laju pertumbuhan penduduknya sedikit lebih kecil bila dibandingkan kedua propinsi tersebut.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

13

Grafik.2.4. Estimasi Perbedaan Laju Pertumbuhan Penduduk Daerah Perkotaan dan Pedesaan Propinsi Lampung Tahun 2000-2025
0,50 0,40 0,30 0,20 0,10 0,00 Laju Pertumb Pddk 2000-2005 0,3862 2005-2010 0,3476 2010-2015 0,3128 2015-2020 0,2815 2020-2025 0,2534

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025

Berdasarkan grafik 2.3. diatas terlihat perbedaan laju pertumbuhan penduduk daerah perkotaan dan pedesaan propinsi Lampung tahun 20002025 nampak sedikit menurun. 2.6.2. Persebaran Penduduk Ciri pokok penduduk di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, selain jumlahnya yang besar adalah persebarannya yang secara geografis sangat tidak merata. Propinsi Lampung yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera juga mempunyai ciri pokok tersebut. Kepadatan penduduk propinsi Lampung sebesar 206,58 jiwa/Km2, dengan penduduk terpadat yaitu Kota Bandar Lampung yang kepadatannya mencapai 4.207,94 jiwa/Km2 sedangkan yang paling jarang penduduknya adalah di Kabupaten Lampung Barat yaitu 77,05 jiwa/Km2. Persebaran penduduk yang tidak merata tidak terlepas dari adanya pengaruh geografis.Tingkat kemajuan diberbagai daerah di propinsi ini tentunya berkaitan dengan aspek kultur, historis dan ekologis serta dukungan kualitas dan kuantitas infrastruktur. Persebaran penduduk Lampung masih berorientasi pada potensi pertanian dan sedikit bergeser pada agroindustri. Akibatnya terjadi pola pergeseran
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

14

yang kurang ideal dengan kepadatan tertinggi pada daerah sentral industri dan akses yang baik. 2.6.3. Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Rincian penduduk Propinsi Lampung hasil SUPAS (Survey Penduduk Antar Sensus) 2005 menurut golongan umur dan jenis kelamin tergambar dalam piramida penduduk. Piramida penduduk tahun 2007 menunjukkan ciri yang menarik, antara lain : pertama : perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan/sex ratio: 105,92 kedua : menurut struktur umur, proporsi penduduk produktif yaitu berusia 15 s/d 64 tahun masih tinggi yaitu 63,52%, proporsi penduduk tidak produktif yaitu yang berumur muda 0 - 14 tahun dan umur lanjut 65 tahun ke atas sebesar 36,48%.
Gambar 2.2. Piramida Penduduk Propinsi Lampung Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2007
75+ 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54
Kelompok Umur

45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 '10 - 14 '5 - 9 0-4


500.00 400.00 300.00 200.00 100.00 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah Penduduk 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 0 Laki-Laki 0 0 0 Perempuan

Sumber : BPS Propinsi Lampung

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

15

Angka/rasio beban tanggungan tahun 2007 sebesar 57,44 per 100, artinya setiap 100 jiwa menanggung sekitar 57 jiwa dan hal ini berarti angka ketergantungan/angka beban tanggungan semakin meningkat setiap tahunnya seperti grafik dibawah. Grafik 2.5. Trend Rasio Beban Tanggungan Penduduk Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
58 57 56 55 54 53 52 51 Dependency Rasio 2001 56,02 2002 54 2003 53,48 2004 52,4 2005 51,13 2006 52,42 2007 57,44

Sumber : BPS Propinsi Lampung

Jika dilihat dari rasio beban tanggungan propinsi Lampung, angkanya setiap tahun semakin rendah pada tahun 2001-2005. Dan meningkat kembali pada tahun 2006 -2007. Menurut ILO, penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas. Angka beban tanggungan per kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 2. 2.6.4. Angka Kelahiran Kasar (CBR / Crude Birth Rate) Berdasarkan perkiraan yang dihitung oleh Biro Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa Angka Kelahiran Kasar (AKK) di Propinsi Lampung telah menurun dari 29,5 per 1000 penduduk pada periode 1990-1995 menjadi 26,6

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

16

per 1000 penduduk pada periode 1995-2000. Proyeksi CBR tahun 2000-2025 diproyeksikan akan mengalami penurunan seperti grafik dibawah. Grafik 2.6. Estimasi CBR Propinsi Lampung Tahun 2000-2025
200 150 100 50 0 CBR Kelahiran (000) 2000 21,7 146,1 2005 19,7 143,6 2010 18,2 142,7 2015 16,8 140,7 2020 15,7 139,4 2025 14,9 139,0

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025

2.6.5. Angka Kelahiran Total (TFR/Total Fertility Rate) Di Propinsi Lampung TFR terus mengalami penurunan pada setiap periode yaitu 4,8 pada periode 1980 - 1985, 4,0 pada periode 1985 - 1990 3,4 pada periode 1990 - 1995 dan menjadi 2,9 pada periode 1995 - 2000. Keadaan ini menunjukkan kecenderungan penurunan angka kelahiran total. Demikian pula TFR secara nasional mengalami penurunan dari 2,9 pada periode 1990 - 1995 menjadi 2,6 pada periode 1995 - 2000. Berdasarkan grafik 2.5. bahwa periode 2000 - 2005 angka kelahiran total yaitu 2,577 dan terlihat mengalami penurunan dari tahun 2000-2025. Dan jika dibandingkan dengan Indonesia dalam tiga periode terlihat propinsi Lampung lebih besar dan dua periode terlihat hampir sama.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

17

Grafik 2.7. Estimasi Angka Kelahiran Total (TFR) Propinsi Lampung Tahun 2000-2025
3,00 2,00 1,00 0,00
TFR Lampung Indonesia

2000-2005 2,577 2,276

2005-2010 2,349 2,177

2010-2015 2,201 2,121

2015-2020 2,107 2,090

2020-2025 2,049 2,072

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025

2.7.

SOSIAL EKONOMI

2.7.1. Kecamatan Bebas Rawan Gizi & Desa/Kelurahan Dengan KLB Ditangani < 24 Jam Persentase kecamatan bebas rawan gizi berfluktuasi naik turun dari tahun 2002-2007. Begitu juga dengan desa/kelurahan terkena KLB nampak berfluktuasi naik turun. Angka ini belum mencapai target 2007, hal ini kemungkinan karena belum optimalnya pencatatan dan pelaporan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD KLB) pada penyakit menular dan keracunan serta kurang optimalnya SKPG (Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi). Berbagai upaya yang perlu ditingkatkan yaitu meningkatkan hubungan sinergi antar program dan lintas sektor serta meningkatkan Peran Serta Masyarakat/pemberdayaan terutama kepekaan terhadap masalah kesehatan. Diduga daerah rawan gizi akan bertambah, karena masalah gizi berhubungan dengan faktor tidak langsung yaitu ketrampilan/pola asuh ibu, daya beli, lingkungan dan pelayanan kesehatan selain asupan dan penyakit infeksi sebagai faktor langsung.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

18

Grafik 2.8. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi dan Desa/Kelurahan Tanpa KLB, Terkena KLB & Ditangani < 24 Jam Tahun 2002-2007
120 100 80 60 40 20 0 Kec Bebas Rawan Gizi Tanpa KLB Terkena KLB Ditangani<24 Jam 2005 46,96 86,93 13,07 96,17 2006 96,07 93,02 6,98 94,94 2007 63,24 95,59 4,4 84,31

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

2.7.2. Tingkat Pendidikan Upaya peningkatan sumber daya manusia bertitik tolak pada upaya pembangunan bidang pendidikan. Sejarah perkembangan bangsa-bangsa di dunia menunjukan bahwa keunggulan suatu bangsa dalam pelbagai bidang tidak semata-mata tergantung pada sumber daya alam yang dimilikinya, melainkan oleh keunggulan sumber daya manusianya yang mampu mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang unggul itu. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk diharapkan akan semakin baik kualitas sumber daya manusianya. Beberapa masalah pendidikan seperti kesenjangan mendapatkan kesempatan, kualitas dan partisipasi masyarakat. Saat ini pemerintah terus berupaya meningkatkan pendidikan masyarakat dengan program wajib belajar 9 tahun dan memberi bantuan BOS (Biaya Operasional Sekolah). Upaya pemerintah tersebut perlu mendapat dukungan optimal dari seluruh komponen masyarakat.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

19

Kemampuan membaca dan menulis merupakan ketrampilan minimum yang dibutuhkan oleh penduduk untuk dapat menuju hidup sehat dan sejahtera serta dapat menggambarkan kualitas sumber daya manusia. Kemampuan baca tulis tercermin dari angka melek huruf penduduk untuk menyerap informasi.
Grafik 2.9. Angka Melek Huruf Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Menurut Jenis Kelamin Tahun 2001-2007
97 96 95 94 93 92 91 90 89 88
Laki-Laki Perempuan 2004 96,3 91,4 2005 96,1 91,3 2006 96,3 90,9 2007 96,52 91,1 91,4 91,3 90,9 91,1 96,3 96,1 96,3 96,52

Sumber : BPS Propinsi Lampung

Berdasarkan grafik 2.9 angka melek huruf penduduk berumur 10 tahun


keatas menurut jenis kelamin tahun 2001-2007 berfluktuatif naik turun, jika

dibandingkan, penduduk laki-laki lebih besar daripada penduduk perempuan. Jika dilihat dari rata-rata lama sekolah tahun 2005-2007 kecenderungannya semakin meningkat. Dan jika dilihat menurut kabupaten/kota maka kota Metro dan Bandar Lampung yang rata-ratanya lebih tinggi dibandngkan Kabupaten yang lain.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

20

Tabel 2.6. Angka Rata-Rata Lama Sekolah / Mean Years of Shcooling (MYS) Provinsi Lampung Tahun 2005 - 2007

No. 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Kabupaten/Kota 2 Bandar lampung Lampung Selatan Lampung Tengah Lampung Utara Lampung Barat Tulang Bawang Way Kanan Tanggamus Lampung Timur Metro Provinsi
Sumber : BPS Propinsi Lampung

2005 3 9,6 6,7 7,2 7,4 7,0 6,6 6,5 6,5 6,4 9,4 7,2

2006 4 9,6 6,8 7,2 7,5 7,0 6,6 6,5 6,8 6,9 9,8 7,3

2007 5 9,8 6,8 7,3 7,6 7,0 6,6 6,5 6,9 6,9 9,9 7,4

2.7.3. Ekonomi Salah satu dampak keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi adalah semakin meningkatnya taraf hidup masyarakat yang tercermin dari meningkatnya nilai konsumsi makanan maupun bukan makanan. Peningkatan nilai konsumsi merupakan indikator kesejahteraan mengingat semakin besarnya pengeluaran biasanya berkaitan dengan meningkatnya pemenuhan kebutuhan bukan makanan yang biasanya merupakan pemenuhan kebutuhan/fasilitas penunjang kesejahteraan.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

21

Tabel 2.8. Persentase Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Menurut Jenis dan Tahun, Propinsi Lampung tahun 2000-2006
Tahun 1 2002 2003 2004 2005 2006 Makanan (%) 2 66,50 65,64 62,31 58,84 57,90 Bukan Makanan (%) 3 33,50 34,36 37,69 41,16 42,10 Total (Rp.) 4 138.808 152.877 147.581 215.734 229.624

Sumber : Buku Indikator Kesejahteraan Rakyat Propinsi Lampung, 2006

Pada tahun 2006 proporsi pengeluaran untuk makanan sebesar 57,90% dan bukan makanan 42,10%. Seperti umumnya masyarakat di negara yang sedang berkembang pola konsumsi menunjukan bahwa pendapatan yang diterima sebagian besar penduduk dibelanjakan untuk keperluan konsumsi makanan. Fenomena ini juga terjadi pada masyarakat di Propinsi Lampung, dimana pada tabel 2.8. terlihat bahwa sebagian besar pengeluaran penduduk masih dibelanjakan untuk konsumsi makanan. Dengan menurunnya pengeluaran untuk makanan menunjukan adanya indikasi bahwa keadaan ekonomi sudah membaik dibandingkan dengan keadaan tahun 2004, walaupun belum mencapai keadaan normal seperti keadaan sebelum waktu krisis ekonomi (1998). Indikator laju pertumbuhan ekonomi yang secara umum dikenal yaitu PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan 2000 menurut kabupaten/kota propinsi Lampung Tahun 2002-2005 berdasarkan Lampung berfluktuatif, tahun 2002 sebesar 5,62% naik menjadi 5,76% pada tahun 2003 dan menurun menjadi 5,07% dan turun kembali menjadi 3,76%.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

22

2.8.

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA / IPM Indikator peningkatan kualitas dan kesejahteraan manusia dapat dilihat

dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan hasil perhitungan Susenas 2007, nilai IPM tahun 2007 propinsi Lampung sebesar 69,7. Nilai IPM tersebut menunjukan adanya perubahan yang berarti dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan IPM propinsi Lampung disebabkan meningkatnya semua indeks kompenen IPM.
Tabel 2.9. Indeks Komponen IPM Propinsi Lampung Tahun 2001-2006

Indeks Komponen Indeks Kelangsungan Hidup Indeks Pengetahuan Indeks Daya Beli Nilai IPM

2001 68.0 77.1 48.6 64.9

2002 68.5 77.3 51.6 65.8

2003 68.7 77.1 52.3 66.0

2004 71.0 77.6 56.6 68.4

2005 71.67 78.33 56.64 68.88

2006 72.5 78.6 57.1 69.4

2007* 69,1 69,7

Sumber : BPS Provinsi Lampung Ket. * : data sementara

Tabel

2.10.

memperlihatkan

bahwa

nilai

IPM

per

wilayah

Kabupaten/Kota pada tahun 2006 berkisar antara terendah 66,8 (Kabupaten Lampung Barat) dan tertinggi 75,2 (Kota Metro). Kondisi geografis propinsi Lampung ternyata baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pembangunan manusianya. Secara umum kabupaten yang nilai IPM-nya rendah adalah kabupaten dengan tipologi wilayah gunung dan pantai. Nilai IPM rendah selain Lampung Barat adalah Kabupaten Way Kanan dan Tulang Bawang. Kota Bandar Lampung dan Metro mempunyai nilai IPM yang baik karena kedua kota ini merupakan daerah sentra pengembangan pendidikan dan perdagangan.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

23

Tabel 2.10. Indeks Komponen IPM Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung 2006
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kabupaten/Kota Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Bandar Lampung Metro Propinsi Indeks Kelangsungan Hidup 68.2 71.2 70.8 74 72.7 70.2 72.8 71.3 74 78.2 72.5 Indeks Pengetahuan 79 78 77.4 76.9 77.1 80.1 77.2 76.8 86.6 86.6 78.6 Indeks Daya Beli 53.2 57.9 55 55 57.5 55.1 54.2 56.5 60.7 60.8 57.1 66.8 69 67.8 68.6 69.1 68.5 68.1 68.2 73.8 75.2 69.4 IPM

Sumber : Buku Indikator IPM Provinsi Lampung 2006

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

24

BAB III PROGRAM KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG


3.1. VISI Berdasarkan Rencana Strategik Propinsi Lampung Tahun 2004-2009 ditetapkan Visi "Terwujudnya masyarakat Lampung yang bertaqwa, sejahtera,

aman, harmonis dan demokrasi serta menjadi provinsi unggulan dan berdayasaing di Indonesia" dan misinya sebagai berikut :
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang bertaqwa, sejahtera, berkualitas, berakhlaq mulia, profesional, unggul dan berdayasaing. 2. Membangun dan mengoptimalkan potensi perekonomian daerah dengan berbasis agribisnis dan ekonomi kerakyatan yang tangguh, unggul dan berdayasaing 3. Membangun dan meningkatkan kualitas infrastruktur wilayah yang mampu mendukung secara optimal pembangunan daerah dan nasional serta bersaing secara global 4. Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan mendukung mantapnya rasa kesatuan dan persatuan di daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 5. Mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bijaksana yang bersinergi dengan kabupaten/kota menuju pembangunan yang berkelanjutan 6. Membangun demokrasi, menciptakan ketenteraman dan ketertiban, serta mendukung penegakan supremasi hukum 7. Mengembangkan budaya daerah dan masyarakat yang berkarakter positif dan kondusif bagi pembangunan

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

25

8. Peningkatan

kesinergian

dan

keterpaduan

serta

keharmonisan

pembangunan, pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan pemerintah propinsi dan kabupaten/kota Dan berdasarkan visi propinsi Lampung tersebut ditetapkan Rencana Strategik Dinas Kesehatan Propinsi Lampung dengan Visi adalah LAMPUNG

SEHAT 2010 yang merupakan gambaran masyarakat Lampung dimasa depan


yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sehingga mampu bersaing di tataran nasional maupun internasional. 3.2. MISI Di dalam Rencana Strategik Propinsi Lampung tahun 2004 - 2009, Misi Pertama menyebutkan sebagai berikut :

Mewujudkan Sumberdaya Manusia Yang Bertaqwa, Sejahtera, Berkualitas, Berakhlaq Mulia, Profesional, Unggul dan Berdayasaing.
Pelaksanaan misi ini dilandasi oleh kesadaran bahwa keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh kualitas SDM dan orientasi pembangunan dengan paradigma pembangunan kualitas manusia yang sehat dan sejahtera serta berpendidikan dan berkarakter. Misi ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui peningkatan kualitas dan perluasan cakupan pelayanan kesehatan, kesejahteraan, pendidikan, pelatihan, penguasaan teknologi dan pengembangan pendidikan dan latihan yang berkewiraswastaan. Berdasarkan visi dan misi Propinsi Lampung 2004-2009 serta Visi Dinas Kesehatan Propinsi Lampung th. 2004-2009 disusun misi Dinas Kesehatan Propinsi Lampung tahun 2004-2009 sebagai berikut:

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

26

1. Sektor kesehatan sebagai penggerak pembangunan Propinsi Lampung yang berwawasan kesehatan. 2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. 3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. 3.3. ISSUE POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG 1. Komitmen terhadap pembangunan kesehatan 2. Kelangsungan dan keselarasan pembangunan kesehatan 3. Ketersediaaan, mutu dan pemerataan tenaga kesehatan 4. Kecukupan dalam pembiayaan kesehatan 5. Keberadaan sarana dan prasarana 6. Mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan 7. Kemampuan manajemen kesehatan 8. Ketersediaan data dan informasi 9. Globalisasi 10. Desentralisasi 3.3. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG 1. Peningkatan upaya lingkungan sehat di kawasan pariwisata, industri perumahan, perumahan dan pemukiman serta perbaikan sarana sanitasi dasar untuk pemukiman kumuh dan keluarga miskin di perkotaan maupun di pedesaan melalui surveilans epidemiologi, peningkatan sistem kewaspadaan dini, peningkatan lingkungan sehat dan upaya pengendalian faktor resiko.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

27

2. Peningkatan upaya percepatan pelak-sanaan desentralisasi bidang kesehatan se-suai kewenangan wajib dan standart pelayanan minimal (KW-SPM) kab/kota serta peningkatan manajemen pembangunan kesehatan yang efektif dan efisien melalui panataan dan kejelasan peraturan, standart teknis dan manajemen termasuk pengawasan dan informasi serta peranan dan fungsi masing-masing institusi kesehatan 3. Peningkatan perumusan kebijakan/program pembangunan kesehatan berdasarkan hasil penelitian pengembangan pengembangan kesehatan 4. Peningkatan upaya promosi kesehatan & pemberdayaan masyarakat dlm pembangunan kesehatan melalui pengembangan media & forum KIE, peningkatan jejaring & kemitraan pihak lintas sektor, swasta & lembaga swadaya masyarakat (LSM), peningkatan upaya kesehatan bersumber masyarakat serta menumbuhkembangkan jaminan pemeliharaan kesehatan 5. Peningkatan kualitas, keterjangkauan & pemerataan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar & rujukan terutama bagi keluarga miskin, kelompok rentan & penduduk di daerah terpencil, perbatasan & rawan bencana/konflik dengan memperhatikan kesetaraan & keadilan gender melalui pelaksanaan program prioritas nasional & lokal yg didukung surveilans epidemiologi & profesionalisme tenaga kesehatan 6. Peningkatan upaya penyediaan & pemanfaatan obat esensial melalui penyediaan obat generik esensial & sangat esensial di unit-unit pelayanan kesehatan dasar terutama untuk pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin yang terjamin mutu, ke-amanan & khasiat/kemanfaatan produk terapeutik/obat, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen dan produk pangan yg beredar serta mencegah masyarakat dari
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

kesehatan yg didukung

oleh manajemen SDM & sarana serta prasarana penelitian &

pembiayaan &

28

penyalahgunaan dan penggunaan yang salah obat keras, narkotika, psikotropika, precursor, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya. 7. Peningkatan upaya pemerataan dan profesionalisme sumber daya manusia kesehatan melalui pendayagunaan dan peningkatan daya saing tenaga kesehatan 8. Peningkatan upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit melalui penemuan kasus, imunisasi, surveilans, penatalaksanaan, pengobatan & pengurangan dampak penyakit terutama untuk percepatan menurunkan kematian ibu dan bayi serrta peningkatan upaya & kecepatan penanggulangan masalah kesehatan akibat terjadinya wabah, kejadian luar biasa, konflik & bencana melalui pengembangan sistem kewaspadaan dini, pemetaan dan pengembangan model pelayanan kesehatan 9. Peningkatan upaya pemeliharaan, perlindungan/keselamatan, peningkatan kesehatan dalam rangka peningkatan status gizi terutama keluarga miskin & kelompok rentan, melalui perbaikan & peningkatan gizi, peningkatan kebugaran & kesehatan jiwa, peningkatan keselamatan & keamanan terutama bagi pekerja dan individu/masyarakat yang terpapar. Program Prioritas pembangunan kesehatan Propinsi Lampung sebagai berikut: 1. Program Lingkungan Sehat 2. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan 3. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

4. Program Promosi Kesehatan, pemberdayaan Masyarakat dan Safe Community


5. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 7. Program Pengawasan Obat dan Makanan
29

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

8. Program Sumber Daya Kesehatan 9. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 10. Program Upaya Kesehatan Perorangan 11. Program Perbaikan Gizi Adapun tujuan dan sasaran program pembangunan kesehatan pada tahun 20042009 : A. Tujuan 1. Masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan di Propinsi Lampung 2. Terciptanya perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mandapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu 3. Tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat 4. Terpelihara dan meningkatnya kesehatan segenap masyarakat Lampung dengan lebih mengutamakan yang bersifat promotif dan preventif disamping yang bersifat kuratif dan rehabilitatif. B. Sasaran dan Indikator Sasaran B.1. Sasaran 1. Meningkatnya upaya lingkungan sehat di kawasan pariwisata, industri, perumahan dan pemukiman serta perbaikan sarana sanitasi dasar untuk pemukiman kumuh dan keluarga miskin di perkotaan maupun di pedesaan 2. Meningkatnya upaya percepatan pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan sesuai dengan tatanan kewenangan wajib dan standart pelayanan minimal (KW-SPM) Kab/Kota serta peningkatan manajemen pembangunan kesehatan yang efektif dan efisien

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

30

3. Meningkatnya perumusan kebijakan/program pembangunan kesehatan berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan 4. Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan 5. Meningkatnya kualitas, keterjangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama bagi keluarga miskin, kelompok rentan dan penduduk di daerah terpencil, perbatasan dan rawan bencana/konflik serta masyarakat pekerja 6. Meningkatnya upaya penyediaan dan pemanfaatan obat, obat tradisional terutama obat asli Indonesia, kosmetik, produk komplemen, produk pangan dan alat kesehatan yang berkualitas dan terjamin keamanan produk tersebut yang beredar serta tercegahnya masyarakat dari penyalahgunaan dan penggunaan yang salah obat keras, narkotika, psikotropika, precrusor, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya 7. Meningkatnya upaya pemerataan dan profesionalisme sumber daya manusia kesehatan 8. Meningkatnya upaya pencegahan dan penyembuhan akibat penyakit, terutama untuk penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, penurunan angka kesakitan berbagai penyakit serta meningkatnya upaya dan kecepatan penanggulangan masalah kesehatan akibat terjadinya wabah kejadian luar biasa (KLB), konflik dan bencana, sesuai dengan komitmen nasional dan internasional 9. Meningkatnya upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, utamanya bagi penduduk miskin melalui pemberian subsidi terhadap pelayanan kesehatan dasar dan rujukan serta upaya jaminan pemeliharaan kesehatan.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

31

Strategi Strategi Dinas Kesehatan Propinsi Lampung dalam upaya mencapai Tujuan dan Sasaran telah dijabarkannya dalam Kebijakan dan Program-Program dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2009, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah : Tabel 3.1. Rencana Pencapaian Sasaran Tahun 2004 - 2009
SASARAN TARGET 2004 1. Tercapainya pembang unan berwawa san kesehatan di propin-si Lampung 1. Meningkatnya upaya lingkungan sehat di kawasan pariwisata, industri, perumahan dan pemukiman serta perbaikan sarana sanitasi dasar untuk pemukiman kumuh 1. % rumah sehat 2. % Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat 3. % Institusi yang dibina 4. % Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 60 73 63 70 65 75 67 80 69 85 70 >95 72.50 72,5 2005 75 75 2006 76.5 76.5 2007 78 78 2008 79 79 2009 80 80 Peningkatan upaya lingkungan sehat di kawasan pariwisata, industri perumahan, perumahan dan pemukiman serta perbaikan sarana sanitasi dasar untuk pemukiman kumuh dan keluarga miskin di Program Lingkungan sehat CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN
PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 32

SASARAN TARGET 2004 dan keluarga miskin di perkotaan maupun di pedesaan 2005 2006 2007 2008 2009

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

perkotaan maupun di pedesaan melalui surveilans epidemiologi, peningkatan sistem kewaspadaan dini, peningkatan lingkungan sehat dan upaya pengendalian faktor resiko

2. Meningkatkannya upaya percepatan pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan sesuai dengan tatanan kewenangan wajib dan

1. % Kab/kota yang memiliki SIK 2. Rata-rata % anggaran kesehatan dalam APBD kab/kota 3. % Kab/kota yg melaks Surkesda 4. % Kab/kota yg mempunyai dokumen sistem kesehatan

20 15

20 -

100 -

100 -

100 -

100 15

Peningkatan upaya percepatan pelaksanaan desentralisasi bidang kesehatan sesuai kewena-

0 100

100

100 100

100

100 100

ngan wajib dan standart pelayanan minimal (KW-SPM) kab/kota serta peningkatan manajemen

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 33

SASARAN TARGET 2004 standart pelayanan minimal (KWSPM) kab/kota serta peningkatan manajemen pembangunan kesehatan yang efektif dan efisien 5. % Kab/kota yg memiliki Contingency Plan untuk masalah kesehatan akibat bencana 6. % Kab/kota yang membuat profil kesehatan 7. % Kab/kota yg mempunyai DHA (District Health Account) 8. Pelaksanaan Surkesda di Propinsi 9. Pelaksanaan PHA (Provincial Health Account) 10. % Kab/kota yg memiliki Perda KW-SPM bid. Kesehatan 100 100 100 100 100 100 100 100 0 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 2005 20 2006 40 2007 70 2008 90 2009 100

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

pem-bangunan kesehatan yang efektif dan efi-sien melalui panataan dan kejelasan pera-turan, standart teknis dan mana-jemen termasuk pengawasan dan infor-masi serta peranan dan fungsi masingmasing institusi kesehatan

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 34

SASARAN TARGET 2004 11. Alokasi Anggaran kesh pemerintah perkapita/tahun 3.Meningkatnya perumusan Kebijakan Program Pembangunan Kesehatan Berdasarkan Hasil dan Pengembangan Kesehatan 2.Terciptanya Peri-laku Sehat dan Ke-mampuan Meningkatnya Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan 1. % Rumah Tangga PHBS 2. % Penduduk yang men-jadi peserta JPK 40 50 55 60 65 70 45 45 48 52 55 60 Penelitian 1. % Pemanfaatan Hasil Penelitian Bidang Kesehatan 100 20 40 60 80 42.000 2005 2006 2007 2008 2009
Rp. 100. 000

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

100

Peningkatan Perumusan Kebijakan/ Program Pembangunan Kesehatan Berdasarkan Hasil Penelitian Pengembangan Kesehatan yg didukung oleh Manajemen SDM & Sarana serta Prasarana Penelitian & Pengembangan kesehatan Peningkatan Upaya Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat dlm Pem-

Program Penelitian & Pengemba ngan

Program Promosi Kesehatan dan

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 35

SASARAN TARGET 2004 Masyarakat untuk Memilih dan Mendapatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu Ma-syarakat dalam Pembngunan Kesehatan 3. % Bayi yang mendapat ASI Ekslusif 4. % Posyandu Purnama dan Mandiri 5. % Desa dengan Garam beryodium yang baik 6. % Upaya Penyuluhan NAPZA oleh Nakes 7. % Cakupan JPK Gakin & Masyarakat Rentan 100 30 50 60 70 80 2 2 5 7 10 15 72.45 75.2 78.15 80.9 83.65 90 23 26 29 32 35 40 26,7 2005 29.9 2006 40.1 2007 45.2 2008 60.5 2009 80

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

bangunan Kesehatan melalui Pengembangan Media & Forum KIE, Peningkatan jejaring & kemitraan pihak lintas sektor, swasta & lembaga Swadaya Masya-rakat (LSM), Pening-katan Upaya Keseha-tan Bersumber masyarakat serta menumbuhkembangkan Pembiayaan & Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Pemberday aan Masyarakat

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 36

SASARAN TARGET 2004 3.Terciptanya Pelayanan Kesehatan yang ber-mutu, merata dan terjangkau oleh Masyarakat Meningkatnya Kualitas, jangkauan Pe-merataan Pelaya-nan Kesehatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan bagi Terutama Kelompok Rentan Penduduk Daerah Terpencil, Perbatasan Rawan dan Bencadan di di Keterdan 1. % Cakupan Kunjungan Bumil K4 2. % Bumil Resti yang dirujuk 3. % Cakupan Kunjungan Neonatus 4. % Cakupan Kunjungan Bayi 5. % Cakupan BBLR yang ditangani 6. % Persalinan Nakes 7. Murid SD/MI yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut 8. % Cakupan Deteksi Tumbuh kembang Anak Balita & Pra Sekolah Balita 60 65 70 75 80 90 82 100 83 100 85 100 86 100 88 100 90 100 83 86 89 92 95 100 82 84 85 87 88 90 82 84 85 87 88 90 60 76 82 87 92 100 84 2005 86 2006 88 2007 90 2008 92 2009 95

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

Peningkatan Kualitas, keterjangkauan & Pemerataan Pelayanan Kesehatan di fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan terutama bagi keluarga miskin, kelompok rentan & penduduk di daerah terpencil, perbatasan & rawan bencana/konplik dengan memperhatikan kesetaraan & keadilan gender melalui pelak-sanaan program prioritas nasional & lokal yg didukung Surveilans

Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Keluarga Miskin,

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 37

SASARAN TARGET 2004 na/Konplik Masyarakat Pekerja serta Anak Pra Sekolah 60 74 2005 65 78 2006 70 82 2007 75 86 2008 80 90 2009 90 100

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

Epidemiologi & Profesionalisme Tenaga Kesehatan

9. % Cakupan Pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh Nakes atau tenaga terlatih/guru UKS/Dokter kecil 10. % Cakupan Yankes Remaja 11. % Penduduk yang memanfaatkan Puskesmas - Rawat Jalan - Rawat Inap 12. % Sarana Kesehatan dengan kemampuan Labkes Sederhana 13. Keluarga miskin yang

55

60

65

68

72

80

32.4 0.2 100

15 1.5 100

15 1.5 100

15 1.5 100

15 1.5 100

15 1.5 100

100

100

100

100

100

100

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 38

SASARAN TARGET 2004 mendapat pelayanan kesehatan 14. % Sarkes dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat 15. % Cakupan Yankes kerja pada pekerja 16. % Cakupan Yankes Pra Usia Lanjut dan usia lanjut Meningkatnya Upaya Penyediaan Pemanfaatan Obat, Obat Tradisional terutama Obat Asli Indo& 1. % Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan 2. % Pengadaan Obat Esensial 3. % Pengadaan Obat Generik 70 70 70 80 90 100 70 70 75 80 90 100 75 75 75 80 85 90 63 65 66 67 68 70 15.71 20 40 50 70 80 87 90 90 90 90 90 2005 2006 2007 2008 2009

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

Peningkatan Upaya Penyediaan & Pemanfaatan Obat Esensial melalui Penyediaan Obat Generik Esensial & Sangat Esensial di

Program Obat & Perbekalan Kesehatan

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 39

SASARAN TARGET 2004 nesia, Kosmetika, Produk plemen, komProduk yg & 2005 2006 2007 2008 2009

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

unit-unit Pelayanan Kesehatan Dasar Terutama untuk Pelayanan Kesehatan bagi Keluarga Miskin yang terjamin mutu, keamanan & khasiat/kemanfaatan produk terapeutik/obat, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen dan produk pangan yg bere1. % Penulisan Resep Obat Generik 70 70 70 80 85 90 dar serta mencegah masyarakat dari penyalahgunaan dan penggunaan yang salah obat keras, narkotika, psikotropika, Program Pengawas an Obat dan Makanan

Pangan dan Alat Kesehatan ber-kualitas terjamin Keamanan Produk yang serta rakat & yg tersebut bere-dar terdari penggunaan salah Obat & Zat

cegahnya MasyaPenyalahgunaan

Keras, Narkotika, Psiko-tropika Percusor,

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 40

SASARAN TARGET 2004 Aditif lainnya Meningkatnya Upaya Pemerataan dan Profesionalisme Sumber Daya Kesehatan 1. Rasio Dokter per 100.000 penduduk 2. Rasio Dokter Spesialist per 100.000 penduduk 3. Rasio Dokter Keluarga per 100.000 penduduk 4. Rasio Drg per 100.000 penduduk 5. Rasio Apoteker per 100.000 penduduk 6. Rasio Bidan per 100.000 penduduk 7. Rasio Perawat per 100.000 penduduk 8. Rasio Ahli Gizi per 2 3 4 6 7 9 36 37 42 50 55 59 21.63 21 25 30 34 39 1 1 2 2 2 2 1,13 1,13 11 2 2 2 3 3 3 5 5 6 7 8 9 & Bahan 2005 2006 2007 2008 2009

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

precursor, zat adiktif dan bahan berbahaya lainnya. Peningkatan Upaya Pemerataan dan Profesionalisme Sumber daya Manusia Kesehatan Melalui Pendayagunaan dan Pening-katan Daya saing Tenaga Kesehatan Program Sumber Daya Kesehatan

Berbahaya

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 41

SASARAN TARGET 2004 100.000 penduduk 9. Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 penduduk 10. Rasio Ahli Kesmas per 100.000 penduduk 4.Terpelihara dan Meningkatnya Keseha-tan Sege-nap Masyarakat Lampung dengan lebih Mengutamaka n Upaya Meningkatnya Upaya Pencegahan dan Penyembuhan Akibat Penyakit, untuk Terutama 1. Angka Kesakitan Malaria per 1.000 Penduduk 2. % Angka Kesembuhan TB Paru BTA (+) 3. Prevalensi HIV/AIDS pada Penduduk Beresiko 4. Angka AFP pada anak kurang dari 15 tahun per 100.000 anak 5. Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk 5 5 5 5 5 2 1 1 1 1 1 >1 <1 <1 <1 <1 <1 0.9 >85 >85 >85 >85 >85 >85 6 6 6 5.5 5.2 5 4 4 6 7 8 10 7 8 9 11 12 14 2005 2006 2007 2008 2009

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

Peningkatan Upaya Pencegahan dan Penyembuhan Penyakit Melalui Penemuan Kasus, Imunisasi, Sur-veilans, Penatalak-sanaan, Pengobatan & Pengurangan Dampak Penyakit Terutama untuk Percepatan Menurunkan Kematian

Program Pencegaha n& Pemberant asan Penyakit

Menurunkan Ang-ka Kematian Ibu dan Kematian Penurunan Angka Kesakitan Melahirkan Angka Bayi,

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 42

SASARAN TARGET 2004 yang Bersifat Promotif dan Preventif disamping yang Bersifat Kuratif dan Rehabilitatif Berbagai Penyakit Upaya Kece-patan Penang-gulangan Masalah Kesehatan Akibat terjadinya Wabah Kejadian Biasa Kon-plik dengan Luar (KLB), dan Koserta dan Meningkatnya 6. % Desa yang mencapai UCI 7. % Desa terkena KLB yang ditangani kurang dari 24 jam 8. % Cakupan Balita dengan Pnermonia yang ditangani 9. % Klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS 10. % Infeksi menular seksiual yang diobati 11. % Penderita DBD yang ditangani 12. % Balita dengan Diare yang diobati 13. % darah donor diskrining terhdp HIV/AIDS 100 100 100 100 100 100 60 100 100 100 100 100 80 80 80 80 80 80 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 65 20 40 60 80 100 100 100 100 100 100 100 84.15 2005 96.08 2006 97.12 2007 98.14 2008 99.13 2009 100

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

Ibu dan Bayi serrta Peningkatan Upaya & Kecepatan Penanggulangan Masalah Kesehatan Akibat Terjadinya Wabah, Kejadian Luar Biasa, Konflik & Bencana Melalui Pengembangan Sistem Kewaspadaan Dini, Pemetaan dan Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan

Bencana, sesuai mitmen Nasional dan Internasional

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 43

SASARAN TARGET 2004 14. % Penderita Malaria yang diobati 15. % Penderita Kusta yang selesai berobat (RFT Rate) 16. Kasus filaria yang ditangani 17. Balita BGM 18. % Kecamatan Bebas Rawan Gizi 19. % Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan Meningkatnya Upaya Pemeliharaan dan Peningkatan Kesehatan, terutama bagi 1. % Penduduk yang memanfaatkan RS a.Rawat Jalan b.Rawat Inap 2. % RS yang menyelenggarakan 4 5 0.5 100 0.5 100 0.5 100 1 100 1 100 15 1 100 100 100 100 100 100 100 15 67,5 15.8 70.5 15.4 73.6 15 76.7 14.6 79.8 < 15 80 > 90 > 90 > 90 > 90 > 90 > 90 90 50 > 90 >90 >90 >90 100 2005 100 2006 100 2007 100 2008 100 2009 100

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

Peningkatan Upaya Pemeliharaan, Perlindungan/Keselamatan, Peningkatan Kesehatan dalam rangka Peningkatan Status

Program Upaya Kesehatan Peroranga n (UKP)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 44

SASARAN TARGET 2004 Penduduk Miskin melalui Pemberian pelayanan spesialis dasar 3. % Cak Peserta KB Aktif 4. % Pelayanan Gangguan jiwa disarana pelayanan kesehatan umum 5. Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan bumil dan neonatus 6. % Bumil resti/komplikasi yang ditangani 7. % Neonatal resti/komplikasi yang ditangani 60 65 65 70 70 80 64 65 65 70 70 80 60 65 65 70 70 80 5 5 5 7 9 15 63 70 2005 2006 2007 2008 2009

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR

Gizi Terutama Keluarga Miskin & Kelompok Rentan, Melalui Perbaikan & Peningkatan Gizi, Peningkatan Kebugaran & Kesehatan Jiwa, Peningkatan Keselamatan & Keamanan Terutama bagi Pekerja dan individu/masyarakat yang terpapar pada kondisi matra Program Perbaikan Gizi

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 45

SASARAN TARGET 2004 8. % Cakupan Bumil yang mendapat 90 tablet besi 9. % Cakupan balita yang BBnya naik 10. % Balita mendapat kap-sul vitamin A 2 kali per tahun 11. % Cakupan Pemberian MP-ASI pada Bayi BGM dari gakin 12. % Cakupan WUS yang mendapat Kapsul Yodium
Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 2004 - 2009

CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN 2008 69.41 2009 90


PROGRAM

TUJUAN

URAIAN

INDIKATOR 2005 39.32

2006 49.32

2007 53.87

29.29

74,61 65

75.03 67

75.91 70

77.16 75

78.41 80

80 90

63.59

69.65

75.71

81.77

87.83

100

55.26

59.12

63.22

67.07

71.17

80

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007 46

BAB IV SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Pembangunan

secara

umum

sering

diartikan

sebagai

upaya

multidimensi untuk mencapai kualitas hidup seluruh penduduk yang lebih baik. Pembangunan kesehatan di Indonesia diselenggarakan secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Oleh banyak negara, termasuk Indonesia dan propinsi Lampung, pembangunan kesehatan dimaknakan sebagai proses yang terus menerus dan progresif untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan ini semakin penting mengingat kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan faktor penentu utama Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Oleh sebab itu, kesehatan bagi semua rakyat perlu diperjuangkan dan terus diupayakan oleh semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun semua komponen bangsa secara sinergi. Derajat kesehatan merupakan pencerminan kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat yang digambarkan dengan Umur Harapan Hidup, Mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Sehat dapat mencakup pengertian yang sangat luas, yakni bukan saja bebas dari penyakit tetapi juga tercapainya keadaan kesejahteraan baik fisik, sosial dan mental. Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya, yaitu morbiditas dan status gizi. Untuk kualitas hidup, yang digunakan sebagai indikator adalah Angka Harapan Hidup Waktu Lahir (Lo). Sedangkan untuk mortalitas telah disepakati lima indikator yaitu Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup, Angka Kematian Pneumonia Pada Balita per 1000 Balita, Angka Kematian Diare pada Balita per 1000 Balita dan Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) per
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

47

100.000 Kelahiran Hidup. Untuk morbiditas telah disepakati beberapa indikator yaitu Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 Penduduk, Angka Kesakitaan Malaria per 1000 Penduduk, Persentase Kesembuhan TB Paru, Prevalensi Penderita HIV/AIDS terhadap Penduduk Beresiko dan Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) pada Anak Usia < 15 tahun per 100.000 anak. Untuk status gizi telah disepakati empat indikator yaitu persentase bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Persentase Anak Balita Dengan Gizi Baik, Prevalensi Anemia Gizi dan Prevalensi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). 4.1. UMUR HARAPAN HIDUP (UHH) Meningkatnya status kesehatan masyarakat selain ditunjukkan oleh menurunnya angka kesakitan dan kematian, juga ditunjukkan oleh meningkatnya angka harapan hidup. Angka harapan hidup merupakan salah satu indikator mempengaruhi pencapaian indeks pembangunan manusia (IPM).
Grafik 4.1. Estimasi Angka Harapan Hidup Provinsi Lampung dan Indonesia Tahun 2000-2025
75 AHH (th) 70 65 60 Lampung Indonesia

2000-2005 67,9 67,8

2005-2010 70,1 69,8

2010-2015 71,8 71,5

2015-2020 73,1 72,8

2020-2025 73,8 73,6

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025 (kerjasama BAPPENAS, BPS & UNFPA)

Berdasarkan estimasi Angka Harapan Hidup (e) penduduk propinsi Lampung hasilnya mendekati estimasi penduduk Indonesia, seperti grafik 4.1. diatas. Di propinsi Lampung angka harapan hidup penduduk menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat terlihat dari tahun 2002-2007. Angka
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

48

harapan hidup yang diharapkan adalah angka harapan hidup yang tinggi dan berkualitas status kesehatannya. Tabel 4.1. Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota Propinsi Lampung Tahun 2002 -2007
Kabupaten/Kota 2003 1
1. Lampung Barat 2. Tanggamus 3. Lampung Selatan 4. Lampung Timur 5. Lampung Tengah 6. Lampung Utara 7. Way Kanan 8. Tulang Bawang 9. Bandar Lampung 10. Metro 11. Pesawaran Propinsi Lampung
pada tanggal 2 November 2007

Angka Harapan Hidup (tahun) 2004 3


66,4 67,1 68,8 69,3 67,8 66,7 67,8 66,4 68,6 71,8 67,6

2005 4
65.2 67.7 67.4 69.4 68.5 66.9 68.5 67.3 69.9 71.9 68.0

2006 5
65.9 67,7 67,5 69,4 68,6 67,1 68,7 67,8 69,4 71,9 68,5

2007* 6
66,1 68,0 67,8 69,6 68,9 67,2 68,7 68,1 69,7 72,1 69,1

2
63,9 66,1 65,2 68,1 67,3 65,4 66,3 64,9 67,9 71,8 66,2

Sumber : BPS Propinsi Lampung Ket. * Data AHH tahun 2007 bersifat data sementara. Kab pesawaran definitif

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa angka harapan hidup propinsi Lampung tahun 2003-2007 terus meningkat. Jika data dilihat distribusinya per kabupaten/kota maka UHH tertinggi tahun 2007 terbesar di Kota Metro dan terrendah di Kabupaten Lampung Barat.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

49

Grafik 4.2. Trend Angka Harapan Hidup di Propinsi Lampung Tahun 2002 - 2007
75 67,6 66,2 68 68,5 69,1

50

25

0 2003 2004 2005 2006 2007

sumber : BPS Propinsi Lampung. Ket. Data tahun 2007 : data sementara

4. 2. KEMATIAN / MORTALITAS Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan dengan tingkat kesakitan. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat mortalitas dan morbiditas adalah : 1. Sosial ekonomi 2. Pendidikan 3. Perilaku Hidup Sehat 4. Lingkungan 5. Upaya Kesehatan 6. Fertilitas.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

50

Gambaran lebih jelas tentang situasi derajat kesehatan penduduk yaitu angka kesakitan dan kematian dijelaskan dalam uraian dibawah ini : A. Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate ( AKB /IMR) Angka kematian bayi (AKB) di Propinsi Lampung menunjukkan kecenderungan perbaikan yang cukup berarti. Perkiraan pada tahun 2000 berdasarkan proyeksi penduduk BPS menjadi 49 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2001 yaitu sebesar 41 perseribu kelahiran hidup. Dan pada tahun 2002 mengalami sedikit peningkatan yaitu 42 perseribu kelahiran hidup sedangkan tahun 2003 AKB meningkat menjadi 55 perseribu kelahiran hidup. Berdasarkan hasil proyeksi angka kematian bayi pada tahun 2005 sebesar 28 kemudian sedikit meningkat pada tahun 2006 sebesar 28,5. Hasil ini belum mencapai yang ditargetkan yaitu 42 per 1.000 KH, dan target Lampung Sehat 2010 yaitu 40 per 1.000 KH. Pada grafik dibawah ini belum representatif menggambarkan trend/kecenderungan kematian bayi di provinsi Lampung karena sumber datanya berbeda.
Grafik 4.3. Trend Angka Kematian Bayi di Propinsi Lampung Tahun 2000 - 2006
80 70 60 50 40 30 20 10 0 2000 2001 2002 2003 2005 2006 28 28,5 49 41 42 55

sumber : BPS Prop. Lampung. Data tahun 2005 & 2006 berasal dari Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

51

Grafik 4.3.A. Estimasi Angka Kematian Bayi (AKB) Propinsi Lampung dan Indonesia Tahun 2000-2025
40 35 30 25 20 15 10 5 0 Lampung Indonesia 2000-2005 36 36 2005-2010 28 28 2010-2015 22 23 2015-2020 18 18 2020-2025 15 15

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025

Berdasarkan grafik 4.3.A. diatas dapat dilihat bahwa AKB propinsi Lampung dan Indonesia dari tahun 2000-2025 mengalami penurunan dan ini merupakan hal yang baik dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Grafik 4.4. Persentase Penyebab Kematian Bayi Propinsi Lampung Tahun 2007

Lain2; 31,41

BBLR; 28,42

Diare; 1,71 Pneumonia; 3,63

TN; 0,64

Asfiksia; 34,19

Sumber : Seksi Kesga bidang Yankes

Penyebab kematian bayi adalah BBLR: 28,42%, Asfiksia: 34,19%, Pneumonia :3,63%, Diare :1,71%, TN :0,64% dan lain-lain : 31,41% sebagaimana grafik 4.4. diatas.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

52

Grafik 4.5. Kasus Kematian Bayi Per 1.000 KH Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
12
kasus per 1.000 KH

10 8 6 4 2 0
BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR AKB 2,87 7,72 3,65 9,49 4,04 4,42 3,49 7,93 4,18 11,1 PS WR

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007. Ket : Data pada grafik ini belum menggambarkan angka kematian per 1000 KH karena bukan hasil survey. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007

Berdasarkan tabel 4.5 diatas terlihat bahwa kota Metro kasus kematian bayi per 1.000 KH lebih besar jika dibandingkan dengan kab/kota lainnya sedangkan jika dilihat per kasusnya kabupaten Lampung Selatan yang terbesar kasusnya. Hasil ini tidak bisa dibandingkan dengan target 40 per 1.000 KH karena data diatas adalah data per kasus belum menggambarkan angka per 1.000 KH dan data AKB tahun 2004-2007 belum tersedia di BPS Propinsi Lampung, yang tersedia hanya data SDKI tahun 2002-2003 sebesar 55 per 1.000 KH.
Grafik 4.6. Jumlah Kasus Kematian Bayi Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
250 200 150 100 50 0
BDL LS AKB 54 248 LT 82 LU 122 LB 33 TLB WK TGM LTM MTR 75 26 149 83 32 PS W

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007


Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

53

B. Angka Kematian Balita / AKABA Angka Kematian Balita (0-<5 tahun) adalah jumlah kematian anak umur 0-<5 tahun per 1000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan kecelakaan. Estimasi angka kematian balita di Indonesia yang dihitung dari data Badan Pusat Statistik menunjukkan penurunan yang cukup berarti. Kecenderungan perbaikan kondisi ini terus berlanjut, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2. Angka Kematian Balita di Propinsi Lampung Tahun 1980 2003
Tahun 1980 1990 1995 1997 SDKI 2002-2003
Data tahun 2004 - 2006 belum tersedia di BPS.

Angka Kematian Balita per 1.000 KH 147 86 75 43 64

Sumber : SP. 1980, 1990 & Estimasi Parameter Demografi Indonesia BPS, SDKI 2002-2003.

Hasil SDKI 2002-2003 menunjukan bahwa angka kematian balita: 64 per 1000 kelahiran hidup, angka ini belum mencapai target 58 per 1.000 KH. Berdasarkan grafik 4.6.A. jika dilihat kecenderungannya dari tahun 2003-2007 nampak berfluktuatif naik turun.
Grafik 4.6.A. Jumlah Kasus Kematian Balita Provinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
250 200 150 100 50 0
2003 2004 2005 2006 2007 130 109

224

187

199

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th 2007

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

54

Grafik 4.7. Jumlah Kasus Kematian Balita Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
140 120 100 80 60 40 20 0
Jml Balita Mati Kasus/1000 LH BDL 29 1,54 LS 0 0 LT 2 LU 134 LB 6 TLB 2 0,12 WK 3 0,4 TGM 7 0,37 LTM 14 0,7 MTR PSW 2 0,69

0,09 10,42 0,73

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th 2007 dan Seksi Kesga. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan)

C.

Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu Maternal berguna untuk menggambarkan tingkat

kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Angka Kematian Ibu sampai saat ini baru diperoleh dari survey-survey terbatas. Hasil survey demografi kesehatan Indonesia tahun 1994 menunjukkan angka 390 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan pada hasil SDKI 1997 angka kematian ibu sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dan hasil SDKI 2002-2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Angka yang didapat dari berbagai survey dapat dilihat pada tabel berikut:

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

55

Tabel 4.3.
Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Nasional Per 100.000 Kelahiran Hidup No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Penelitian/Survey Penelitian dari pencatatan 12 RS Pendidikan Ujung Berung (UNPAD) SKRT 1980 Kab. Sukabumi (UNPAD) SKRT 1986 SKRT 1992 SDKI 1997 SDKI 2002-2003 Tahun 1997 1980 1978 1980 1982 1986 1992 1994 1997 2002-2003 AKI 370 170 150 450 425 390 373 307

Ket : Data tahun 2004 - 2007 belum tersedia di BPS.

AKI yang dihasilkan dari SDKI dan SKRT hanya menggambarkan angka nasional, tidak dirancang untuk mengukur angka kematian ibu menurut propinsi. Hasil SDKI 2002-2003 angka kematian ibu melahirkan (nasional): 307 per 100.000 kelahiran hidup, (target 150 per 100.000 KH). Jika dilihat trend kecenderungannya mulai tahun 2003 sampai dengan 2007 tampak menurun. Jumlah kematian ibu maternal tahun 2003 sebanyak 98 kasus meningkat menjadi 145 kasus pada tahun 2004 dan tetap sama pada tahun 2005 sebanyak 145 kasus dan menurun pada tahun 2006 sebanyak 134 kasus dan pada tahun 2007 sebesar 103 kasus.
Grafik 4.8. Jumlah Kasus Kematian Ibu Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
30 20 10 0
Jml Kematian Ibu

BDL 21

LS 28

LT 21

LU 17

LB 12

TLB 0 0

WK 1

TGM 14

LTM 12

MTR 3

PSW

Kasus/100.000LH 0,0011 0,0009 0,0009 0,0013 0,0015

0,0001 0,0007 0,0006 0,001

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007
(pemekaran Kab. Lampung Selatan)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

56

D. Angka Kematian Kasar Menurut hasil Perkiraan Parameter Demografi BPS, Angka Kematian Kasar di Propinsi Lampung pada periode tahun 1995-2000 (periode rujukan, perhitungan tengah tahun 1998 bulan Oktober) tercatat sebesar 7,1 permil dan pada tahun 2000 diperkirakan angka kematian kasar ini akan menjadi 6,5 permil. Dan th 2003 angka kematian kasar/CDR (Nasional): 10 permil (). Dan berdasarkan parameter hasil proyeksi penduduk 2000-2025 angka kematian kasar terus meningkat, seperti grafik 4.9. dibawah ini.
Grafik 4.9. Estimasi A ngka Kematian Kasar Propinsi Lampung Tahun 2000-2025
8 70 60 50 40 30 20 10 2000 5,2 35,1 2005 4,3 34,8 2010 4,8 37,5 2015 5,0 41,5 2020 5,6 49,7 2025 6,9 64,2 0 Jml Kematian (000)

CDR

7 6 5 4 3 2 1 0

k/k

CDR Jml Kematian (000)

Sumber : Buku Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025

4.3. KESAKITAN / MORBIDITAS 1. Sepuluh Besar Penyakit Meningkatnya umur harapan hidup dan perubahan struktur umur penduduk ke arah usia tua serta perubahan pola dan gaya hidup menyebabkan terjadinya transisi demografi epidemiologis, yang ditandai masih tingginya penyakit infeksi dan meningkatnya penyakit non infeksi. Selama tiga tahun berturut-turut (2004-2006) sepuluh besar penyakit terbesar pertama diduduki oleh penyakit infeksi akut lain pernafasan bagian atas,tahun 2004 sebesar 27,24%, tahun 2005 sebesar 29,88%, tahun 2006 sebesar 46,29%, tetapi pada tahun 2007 terbesar pertama yaitu diare sebesar

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

57

16,50%. Gambaran 10 (sepuluh) besar penyakit pada tahun 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Table 4.4. Sepuluh Besar Penyakit Di Propinsi Lampung Tahun 2007
No.
1

Penyakit
2

Jumlah
3

%
4

Rangking
5

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Diare (termasuk tersangka kolera) Gastritis Infeksi akut Lain Pernafasan Atas Lain-Lain Penyakit Lainnya Penyakit Kulit Karena Jamur Infeksi Penyakit Usus yang lain Penyakit Mata Lainnya Keracunan Makanan Penyakit Darah Tinggi

24.985 22.028 19.774 19.375 16.427 13.611 9.403 9.151 8.339 8.315

16,50 14,55 13,06 12,08 10,85 8,99 6,21 6,04 5,51 5,49

I II III IV V VI VII VIII IX X

Sumber : Laporan SP2TP Tahun 2007

2. P2 Diare Penyakit diare masih menjadi masalah yang serius dan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kematian bayi dan balita di negara sedang berkembang termasuk negara Indonesia. Dan merupakan salah satu penyakit yang berpotensial menjadi KLB. Untuk itu perlu penanganan yang serius terutama penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan penderita, penggunaan oralit dan dan mengatasi dehidrasi di tingkat rumah tangga. Penanganan tidak hanya dilakukan secara kuratif tetapi juga preventif. Kematian tersebut terbanyak disebabkan oleh kekurangan vitamin A, dehidrasi, disentri dan diare persisten. UKBM merupakan salah satu bentuk upaya untuk penanggulangan diare. Kecenderungan angka kesakitan (Insidens Rate/IR) diare di masyarakat selama tiga tahun (2003-2005) menunjukkan fluktuasi naik turun dan pada dua tahun terakhir (2006-2007) menunjukan peningkatan. per 1.000 penduduk. IR tahun 2007 sebesar 21,75%, jika dibandingkan dengan target
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

58

nasional, angka ini masih jauh dibawah angka nasional sebesar 374 per 1.000 penduduk. Walaupun IR tahun 2007 masih jauh dibawah angka nasional, upaya untuk meningkatkan kualitas tata laksana kasus diare dan perilaku hidup bersih sehat masyarakat harus terus dilakukan. Berdasarkan hasil studi WHO 2007, kejadian diare dapat diturunkan melalui beberapa cara yaitu: 32% melalui peningkatan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar, 45% melalui perilaku mencuci tangan pakai sabun, 39% melalui perilaku pengelolaan air minum yang aman di rumah tangga. Meningkatnya kasus diare tahun 2007 dibandingkan tahun 2006 tidak terlepas dari indikator lain yang mempengaruhi yaitu cakupan rumah tangga ber-PHBS tahun 2007 sebesar 39,40%, persentase akses air bersih (keluarga yang diperiksa per KK seluruhnya) tahun 2007 sebesar 49,40% dan cakupan kepemilikan jamban tahun 2007 sebesar 65,03%. Terlepas dari perkembangan ini, diare tetap merupakan penyebab kematian dan merupakan salah satu penyebab utama kurang gizi pada anak. Dehidrasi pada diare akut pada semua penyebab dan semua kelompok umur dapat ditangani secara aman dan efektif, dengan cara yang sederhana melalui Upaya Rehidrasi Oral (URO ).
Grafik 4.10. CFR (Case Fatality Rate) Diare Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
0,009 0,008 0,007 0,006 0,005 0,004 0,003 0,002 0,001 0

0,008 0,007 0,007

0,004

0,001 2003 2004 2005 2006 2007

Sumber : Bidang P3PL Dinkes Prop. Lampung

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

59

Untuk angka kematian (CFR) karena diare berfluktuatif naik turun dari tahun 2002-2007, tahun 2003 sebesar 0,001%, tahun 2004 sebesar 0,007%, tahun 2005 sebesar 0,004%, tahun 2006 sebesar 0,008% dan tahun 2007 sebesar 0,007% dan angka masih dibawah angka nasional 19 per 1.000 penduduk. Untuk pengobatan (oralit & infus) meningkat dari tahun 2003 s/d 2005 menunjukan fluktuasi naik turun, tetapi dua tahun terakhir tahun 2006-2007 menunjukan peningkatan. Untuk pemakaian cairan Oralit belum maksimal, untuk idealnya pemakaian cairan Oralit tersebut adalah 5-6 bungkus per penderita dan untuk pemakaian cairan infus kurang dari satu botol per penderita. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.5 Distribusi kasus Diare dan Penggunaan Oralit Tahun 2003 2007
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 Kasus Penderita 99.844 107.252 67.056 151.655 159.929 Meninggal 1 7 3 12 10 Pengobatan Oralit(bungkus) 453.596 457.201 69.702 619.551 696.910 Infus 4.797 4.569 1.020 6.320 10.046 CFR (%) 0,001* 0,007 0,004 0,008 0,007 IR / 1000 14,86 15,96 9,98 20.49 21,94

Sumber : Lap. Evaluasi Program P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota. Keterangan : * revisi dari P3PL

Grafik 4.11.IR Diare Pada Balita Menurut Kabupaten/Kota Propinsi Lampung 2007
50 40 30 20 10 0 BDL LS LT LU 30,5 LB 7,24 TLB 28,2 WK TGM LTM MTR PSW 0

IR Diare per kab/kota 42,81 15,15 16,41

22,48 23,85 11,71 39,55

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

60

Tabel 4.5.A. Distribusi Kasus Diare dan Penggunaan Oralit Per Kabupaten/Kota Tahun 2007
Kasus No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kabupaten/Kota Bandar Lampung Lampung Utara Lampung Selatan Lampung Tengah Lampung Barat Tulang Bawang Tanggamus Way Kanan Lampung Timur Metro Propinsi Penderita 34.766 17.153 20.315 19.035 2.760 21.836 19.711 8.155 10.972 5.222 159.929 Mati 5 0 4 0 0 0 1 0 0 0 10 Pengobatan Oralit (bgks) 161.743 91.764 77.396 48.906 15.053 122.469 83.941 29.494 49.742 16.402 696.910 965 1.641 430 18 950 3.439 1.426 364 813 0 10.046 0 0 0,020 0 0 0 0,005 0 0 0 0,007 infus CFR (%)

Sumber : Bidang P3PL Dinkes Prop. Lampung

Melihat tabel diatas maka kasus kematian akibat diare hanya terjadi di dua Kabupaten yaitu Lampung Selatan dan Tanggamus.
Grafik 4.11.A.Trend Persentase Balita Dengan Diare Ditangani dan Targetnya Di Propinsi Lampung tahun 2003-2007
% 100

50

0 % Ditangani Target

2003 100 60

2004 99,82 60

2005 100 100

2006 91,65 100

2007 100 100

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Berdasarkan grafik 4.11. diatas dapat diketahui bahwa IR tahun 2007 terbesar terjadi di kota Bandar Lampung dan terendah di Kabupaten Lampung Barat, sedangkan berdasarkan grafik 4.11.A. tampak bahwa trend persentase balita dengan diare ditangani dari tahun 2003-2007 berfluktuatif naik turun.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

61

3. P2 DBD Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia pada umumnya dan propinsi Lampung pada khususnya, yang cenderung meningkat jumlah penderitanya dan semakin luas penyebarannya serta berpotensi menimbulkan KLB. Hal ini sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Sebagaimana diketahui bahwa obat dan vaksin untuk DBD sampai saat ini belum ada, pengobatan terhadap penderita DBD hanya bersifat simptomatis dan suportif, namun penyebab penyakit dan vektor penularnya sudah diketahui dan ada disebagian besar wilayah di propinsi Lampung, tetapi hingga saat ini pemberantasan penyakit DBD belum bisa dilaksanakan sampai tuntas. Hal ini berkaitan dengan perilaku dan cara pencegahan yang ada di masyarakat belum berjalan secara maksimal, artinya pemberdayaan masyarakat dengan koordinasi lintas sektor terkait dalam mengantisipasi penyakit DBD belum bisa diandalkan. Hingga saat ini, surveilans epidemiologi DBD masih dihadapkan pada beberapa permasalahan, antara lain kasus-kasus yang dilaporkan dengan diagnosa DBD, tidak semuanya didukung dengan pemeriksaan laboratorium klinik, terutama adanya peningkatan hematokrit dan penurunan trombosit sebagaimana kriteria yang ditetapkan oleh WHO. Hal ini menyebabkan pengelompokan penderita dan pelaporan Demam Dengue (DD), DBD atau

Dengue Schok Syndrom (DSS) belum terlaksana seperti yang diharapkan.


Selain itu kasus-kasus yang dikonfirmasi dengan pemeriksaan serologis jumlahnya masih sangat sedikit. Laporan tersangka DBD yang dikirim berjenjang sangat penting artinya dan dimaksudkan untuk tindakan kewaspadaan seperti pemantauan perkembangan diagnosis (DD, DBD, DSS atau bukan semuanya) di unit pelayanan kesehatan maupun Dinas Kesehatan. Selain itu juga untuk pencarian informasi kemungkinan adanya kasus tambahan dan penyuluhan agar tidak terlambat dalam pencarian pertolongan dan penggerakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Fungsi laporan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

62

yang lain adalah untuk tindak lanjut penyelidikan epidemiologi (PE) dan penanggulangan fokus guna membatasi penyebaran penyakit sekaligus sebagai pelaporan Pada tahun 2007 menunjukkan terjadi peningkatan kasus jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan kasus ini kemungkinan disebabkan rendahnya upaya preventif masyarakat dalam berPHBS terutama dalam PSN dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan setiap kasus DBD yang terjadi di lingkungannya ke Puskesmas sebagai upaya mencegah penularan. Jika dilihat kecenderungan Insidens Rate/IR dan CFR selama empat tahun nampak berfluktuatif naik turun dan pada dua tahun terakhir terjadi peningkatan. IR tahun 2007 masih jauh dari yang ditargetkan yaitu 20 per 1.000 penduduk untuk daerah endemis dan 5 per 1.000 penduduk pada tahun 2010. Sedangkan CFR tahun 2007 telah mencapai target yang dietapkan yaitu <1%. Angka bebas jentik (ABJ) tahun 2007 sebesar 91,21%, angka ini telah mencapai target tahun 2007 sebesar 80%.
Tabel 4.6 Situasi kasus DBD Propinsi Lampung Tahun 2003 2007
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 Kasus Penderita 624 912 696 1.402 4.470 Meninggal 16 14* 10 14 24 IR/100.000 9,29 13,19 9,97 18.94 61,32 CFR (%) 2,6 1,54 1,46 1.02 0,5 ABJ 87 64,93 67,61 83.77 91,21

Sumber : Laporan Evaluasi Program P3PL dan Profil Kesehatan Kab/kota

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa IR terbesar yaitu Kota Metro dan terendah yaitu Kabupaten Lampung Barat. Dampak perubahan iklim berpengaruh juga terhadap perkembangan penyakit termasuk gejala klinis/simptomatis penyakit termasuk DBD. Gejala

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

63

klinis/simptomatis penyakit DBD saat ini sulit dilihat, dalam penegakan diagnosa perlu didukung oleh pemeriksaan laboratorium. Kegiatan yang paling efektif dan efisien adalah dengan mencegah terjadinya penularan dengan melibatkan/lebih memberdayakan peran serta masyarakat, disamping juga kerjasama lintas sektor dan pihak swasta. Dengan demikian tanggungjawab dalam pengendalian penyakit DBD bukan hanya pihak Pemerintah saja melainkan tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu diperlukan suatu wadah/organisasi yang bergerak dalam pencegahan penyakit DBD yang terdiri lintas sektor, dimana koordinatornya adalah dari unsur pemerintahan dengan fungsi mengkoordinir kegiatan seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui 3M dan lain-lain.
Grafik 4.12. IR Penderita DBD Per 100.000 Penduduk Propinsi Lampung tahun 2007
400 350 300 250 200 150 100 50 0 BDL LS LT LU LB TLB WK TGM LTM MTR PSW 0

IR/100.000 pddk 245,3 24,23 47,06 44,64 5,77 41,72 14,33 40,77 12,92 379,4
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Di propinsi Lampung, organisasi yang bergerak dalam pencegahan DBD bernama Pokjanal (Kelompok kerja operasional) DBD. Keberadaan Pokja/Pokjanal DBD yang ada selama ini belum menunjukan kinerja yang optimal.Hal ini terlihat bahwa bila terjadi kasus DBD, masyarakat menganggap bahwa tindakan penanggulangan utamanya adalah fogging oleh jajaran kesehatan. Jadi di sini masyarakat belum menganggap tindakan preventif itu lebih efektif.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

64

Dengan

demikian,

maka

tugas

untuk

mensosialisasikan

dan

memberdayakan masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) adalah kewajiban dari Pokjanal DBD masing-masing daerah. Dan perlu menanamkan bahwa PSN jauh lebih efektif dari tindakan kuratif termasuk fogging yang fungsinya terbatas. Jadi upaya yang dilakukan untuk pemberantasan DBD yaitu dengan meningkatkan kualitas tatalaksana kasus, menyediakan bahan insektisida dan larvasida, mengoptimalkan peran Pokjanal Pokja DBD yang sudah ada serta mengembangkan peran serta masyarakat termasuk swasta serta LSM, sebagai daerah perlintasan antara Jawa-Sumatera, maka kegiatan surveilans khususnya Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) KLB harus disiagakan dan ditingkatkan kualitasnya di semua jajaran.
Grafik 4.12.A.Trend Persentase Penderita DBD Yang Ditangani dan Targetnya Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007

100

%
50

0 % Ditangani Target

2003 100 80

2004 100 80

2005 99 80

2006 100 80

2007 100 80

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Berdasarkan grafik diatas tampak bahwa persentase penderita DBD yang ditangani selama tiga tahun 2003-2007 telah mencapai target. 4. P2 Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan mempengaruhi angka kesakitan bayi, anak balita dan ibu melahirkan serta dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja. Karena itu malaria termasuk salah satu prioritas dalam upaya

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

65

pemberantasan penyakit menular yang menjadi bagian integral dalam program pembangunan bidang kesehatan. Malaria secara epidemiologi merupakan penyakit menular yang lokal spesifik, pada sebagian daerah propinsi Lampung merupakan daerah endemis yang mempunyai daerah yang berpotensi untuk berkembangnya penyakit malaria seperti daerah-daerah pedesaan yang mempunyai rawarawa, genangan air payau di tepi laut dan tambak-tambak ikan yang tidak terurus, kecuali beberapa wilayah di Kabupaten Lampung Barat yang merupakan persawahan dan perkebunan. Oleh karena itu perlu upaya pengendalian untuk menurunkan/menekan masalah malaria. Di Propinsi Lampung salah satu daerah endemik malaria adalah Kabupaten Lampung Selatan. Sebagai daerah endemik malaria di luar Jawa dan Bali, program pemberantasan malaria dilakukan secara PCD (Passive Case Detection), upaya ini kelihatannya kurang efektif mengingat terbatasnya cakupan Puskesmas dalam upaya penemuan kasus untuk pengobatan penderita disamping semakin meluasnya kasus resistensi obat malaria sedangkan biaya untuk kegiatan pemberantasan vektor (penyemprotan rumah) memerlukan biaya yang sangat tinggi karena diperlukan cakupan satu kesatuan epidemiologi yang dapat meliputi area yang sangat luas. Gambaran insiden malaria di Propinsi Lampung sampai saat ini masih menggunakan indikator AMI (Annual Malaria Incidens) yang berdasarkan pada kasus kasus klinis, belum menggunakan indikator API(Annual Paracite

Incidens). Jika dilihat selama 5 tahun (2003-2007) terakhir angka AMI


cenderung fluktuatif (Tabel 4.7). Fluktuatif insidens malaria di propinsi Lampung diduga juga disebabkan oleh kerusakan lingkungan akibat penebangan hutan bakau, banyaknya tambak-tambak terlantar serta tingginya mobilitas penduduk dari dan ke daerah endemis, terutama para pekerja pada sektor perikanan/tambak dan perkebunan. Sampai saat ini belum dilakukan pemetaan tempat perindukan nyamuk malaria, sehingga belum diketahui pasti jenis maupun luas tempat-tempat perindukan tersebut.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

66

AMI propinsi Lampung tahun 2007 sebesar 7,62 per 1.000 penduduk, angka ini belum mencapai target sebesar 5,5 per 1.000 penduduk dan jika dibandingkan dengan angka nasional (<50 ) AMI di propinsi Lampung masih relatif rendah termasuk Low Insidens Area, akan tetapi beberapa wilayah angka kesakitannya masih cukup tinggi. Tabel 4.7. Situasi Malaria di Propinsi Lampung tahun 2003-2007
No. 1 2 3 4 5 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 Malaria Klinis 49.404 61.110 56.802 49.107 54.685 AMI (0/00) 6,92 8,84 8,13 6,64 7,50 SPR (%) 27,4 53,08 44,11 31 36,80

Sumber : Seksi P2 bidang P3PL & profil Kesehatan Kab/kota

Berdasarkan pemeriksaan mikroskopis yang dilakukan di Puskesmas dalam kegiatan Passive Case Detection (PCD), didapatkan gambaran Slide

Positive Rate (SPR) dan AMI yang cenderung berfluktuatif naik turun mulai
tahun 2003 s/d tahun 2007.

Grafik 4.13. AMI Per 1.000 Penduduk Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung tahun 2007
20 15 10 5 0 AMI/1000 Pddk

Per 1000 Pddk

BDL 12,86

LS 8,51

LT 0,98

LU 11,35

LB 7,97

TLB 7,13

WK 11,5

TGM 14,51

LTM 0,61

MTR 0

PSW

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab.
Lampung Selatan)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

67

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa AMI tertinggi adalah Tanggamus dan terendah adalah Lampung Timur, sedangkan untuk kota metro tidak ada kasus. Persentase malaria yang diobati sebesar 100%, angka ini telah mencapai target.
Grafik 4.14. Jumlah Kasus Malaria Klinis Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
14.000 12.000 10.000 8.000 6.000 4.000 2.000 0

BDL M. Klinis 10.448

LS 11.418

LT 1.140

LU 6.383

LB 3.041

TLB 5.519

WK 4.173

TGM 11.990

LTM 573

MTR 0

PSW

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan)

Grafik 4.15.Trend Persentase Penderita Malaria Yang Diobati dan Targetnya Di Propinsi Lampung tahun 2003-2007

100 80 60 40 20 0
2003 100 100 2004 77,12 100 2005 94,61 100 2006 100 100 2007 97,62 100

% Diobati Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota

Berdasarkan grafik 4.15. diatas dapat dilihat bahwa selama lima tahun terakhir malaria diobati cenderung berfluktuatif naik turun dan pada tahun 2007 belum mencapai target.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

68

5. P2 Rabies Rabies juga merupakan salah satu penyakit Zoonosa tertua di dunia. Sejak berpuluh-puluh abad yang lalu sampai saat ini rabies merupakan penyakit yang ditakuti oleh masyarakat. Apabila orang terinfeksi rabies, akan selalu diakhiri dengan kematian karena sampai saat ini rabies belum ada obatnya. Angka kematian atau CFR rabies pada manusia 100%. Berdasarkan tabel 4.8. di bawah ini terlihat bahwa kasus rabies selama lima tahun berfluktuatif naik turun. Pada tahun 2007 terjadi 3 kasus (2 kasus di kabupaten Lampung Selatan dan 1 kasus di kabupaten Way Kanan). Tabel 4.8 Situasi kasus GHTR & Rabies di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
Tahun 1 2003 2004 2005 2006 2007 GHTR 2 906 838 958 733 926 Rabies 3 0 7 8 2 3 Pengobatan VAR 4 804 771 753 466 695 VAR & SAR 5 0 20 9 0 0

Sumber : Laporan evaluasi program P3PL

Upaya penanggulangan Rabies yaitu perlunya komitmen dari seluruh instansi terkait, mengoptimalkan kinerja TIKOR Rabies (sesuai SK bersama 3 Departemen), sosialisasi hasil kebijakan dalam pemberantasan penyakit rabies yang melibatkan lintas sektor ke masyarakat, hewan penular rabies divaksin, memaksimalkan penanganan pertama (tata laksana kasus). 6. P2 TB Paru Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis), sebagian besar kuman menyerang ke paru, tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

69

Penyakit

TBC

masih

merupakan

masalah

utama

kesehatan

masyarakat di Indonesia, menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, menunjukkan bahwa penyakit TBC merupakan penyebab kematian nomor tiga (3) setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan pada semua kelompok usia serta merupakan penyakit nomor satu (1) dari golongan penyakit infeksi. Penanggulangan TB Paru dilaksanakan dengan Strategi DOTS. sesuai dengan rekomendasi WHO yang terdiri atas 5 komponen yaitu Komitmen

politis, diagnosis TB dengan mikroskopis, PMO, kesinambungan ketersediaan AOT dan Pencatatan pelaporan yang baik dan benar. Dengan adanya
program Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) dalam penanggulangan TB Paru maka pengembangan Unit Pelayanan Kesehatan telah mulai ditingkatkan jumlahnya. Berdasarkan tabel 4.9. dibawah diketahui bahwa angka BTA positif pada tahun 2003-2007 cenderung berfluktuatif naik turun, sedangkan angka konversi dan kesembuhan nampak berfluktuatif naik turun. Untuk mencapai target perlu dilakukan berbagai upaya. Upaya yang dilakukan harus terus diperbaiki dan ditingkatkan karena angka kesembuhan TB Paru BTA + ini belum mencapai target 85%. Jika jumlah TB paru klinis dibandingkan antara kabupaten/kota maka Kota Bandar Lampung dengan kasus terbesar dan Kota Metro dengan kasus terkecil, sedangkan BTA positifnya terbesar adalah Kota Bandar Lampung dan terkecil adalah Kota Metro, lebih jelas dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.9. Situasi P2 TB Paru di Propinsi Lampung tahun 2003-2007 No. 1 2 3 4 5 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 Jumlah BTA+ 1.912 2.756 3.648 4.611 4.539 Konversi (%) 80,8 85 87 85,5 87 Sembuh (%) 77 83 59,64 84,80 82,29

Sumber : Evaluasi Program P3PL

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

70

Grafik 4.15. Angka Konversi TB Paru Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2007
100

50

0
Konversi

BDL 93

LS 82

LT 92

LU 98

LB 84

TLB 91

WK 66

TGM 85

LTM 81

MTR 73

PSW

Sumber : Evaluasi Bidang P3PL. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan)

Angka konversi yaitu presentase TB Paru BTA positif yang mengalami konversi menjadi BTA negative setelah menjalani masa pengobatan intensif. Berdasarkan grafik 4.15. dapat dilihat bahwa angka konversi pada tahun 2007 tertinggi yaitu Kabupaten Lampung Utara dan terendah yaitu Kabupaten Way Kanan.
Grafik 4.15.A. Distribusi Persentase TB Paru Sembuh Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Lampung Tahun 2007
100

50

0 % Sembuh

BDL 87

LS 80

LT 86

LU 95

LB 79,35

TLB 84

WK 55

TGM 85

LTM 73

MTR 80

PSW

Sumber : Evaluasi Bidang P3PL. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab.
Lampung Selatan)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

71

Grafik 4.15.B. Distribusi Persentase CDR Provinsi Lampung Tahun 2004-2007


60

30

0 % CDR

2004 28

2005 35,7

2006 41,3

2007 40,5

Sumber : Evaluasi Bidang P3PL

Grafik 4.15.b. diatas menunjukan bahwa CDR Penemuan penderita baru TBC BTA positif provinsi Lampung selama tiga tahun persentasenya meningkat tetapi pada tahun 2007 sedikit menurun menjadi 40,5%, persentase ini masih jauh dari yang ditargetkan yaitu sebesar 70%. Dalam upaya-upaya peningkatan di masa mendatang, diharapkan peran dari seluruh pihak terkait untuk bersama mengatasi penanggulangan program TBC sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam hal ini peningkatan peran Gerdunas Propinsi dan kab/kota, Pengawas supervisor/wasor kabupaten/kota agar dapat menganalisa PRM/PPM yang mempunyai error rate 5% dan meningkatkan jumlah PRM/PPM yang melakukan cross check, menguatkan jejaring Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Puskesmas dalam rangka pelaksanaan DOTS.

7. P2 HIV (HUMAN IMUNODEFECIENCY) DAN AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFECIENCY SYNDROME)


Penyakit HIV dan AIDS merupakan salah satu penyakit menular seksual yang belum ditemukan obatnya dan mempunyai dampak sosial yang sangat berat. Salah satu tujuan program Pemberantasan Penyakit Menular Langsung adalah menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan yang diakibatkan oleh Penyakit Menular Langsung dan mencegah 72

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

penyebaran serta mengurangi dampak sosial akibat penyakit sehingga tidak menjadi masalah kesehatan. Penyakit Seksual termasuk infeksi HIV dan AIDS merupakan salah satu program yang menjadi prioritas yang dilaksanakan di Propinsi Lampung. Kegiatan dalam penanggulangan penyakit seksual ini dilaksanakan dengan penemuan dan pengobatan penderita baik secara pasif di puskesmas maupun secara aktif dengan melakukan survey dengan sasaran kelompok resiko tinggi seperti Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) eks lokalisasi, narapidana, karyawan tempat hiburan, panti pijat, diskotik, siswa sekolah menengah Umum (SMU) dan lain sebagainya.
Tabel 4.10. Situasi kasus Sifilis dan HIV Propinsi Lampung tahun 2000 2007
No. 4 5 6 7 8 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 Sifillis 68 62 75 79 114 HIV / AIDS 31 20 25 12 87

Sumber : Evaluasi Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kasus HIV/AIDS 2000-2007 berfluktuatif naik turun dan cakupan HIV/AIDS ditangani sebesar 100%, lebih jelas dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.20. Persentase Kasus HIV (Prevalensi HIV) Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung tahun 2007

0,0001

BDL

LS

LT

LU

LB

TLB

WK

TGM

LTM

MTR

PSW

% HIV (PR HIV) 0,0234 0,0004 0,0003 0,0030 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Kab pesawaran definitif pada tanggal 2 November 2007 (pemekaran Kab.
Lampung Selatan)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

73

Berdasarkan grafik 4.20 diatas dapat dilihat bahwa prevalensi terbesar yaitu kota Bandar Lampung, hal ini dimungkinkan karena kota Bandar Lampung adalah daerah yang beresiko lebih cepat terjadi penyebaran. Prevalensi HIV tahun 2007 Provinsi lampung sebesar 0,002 telah mencapai target yang ditetapkan yaitu <1. Kegiatan penanggulangan HIV & AIDS yang meliputi pencegahan, pelayanan dan penunjang belum semua bisa optimal terlaksana di propinsi Lampung. Kota Bandar Lampung yang cukup lengkap melaksanakan kegiatan pelayanan, hal tersebut dikarenakan banyak di bantu oleh LSM aktif SSG, JAPAL. Sebagai RS rujukan, RS Abdul Muluk melaksanakan pelayanan: VCT, ART, OI, gizi, paliatif, perawatan laboratorium, dukungan case manajemen, sedangkan RS Jiwa, Puskesmas Panjang, Puskesmas Sukaraja pelayanannya terbatas, hanya melaksanakan VCT. LSM SSG, JAPAL selain melakukan VCT, LSM ini juga melakukan home base care, untuk memberikan dukungan terhadap ODHA.

Grafik 4.21. Persentase HIV Yang Ditangani Di Propinsi Lampung tahun 2007
100

50

0 % HIV Ditngni

BDL 100

LS 100

LT 100

LU 100

LB 0

TLB 0

WK 100

TGM 100

LTM 0

MTR 100

PSW

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007. Kab Pesawaran definitif 2 November 2007

IMS adalah infeksi menular seksual yang akan ditularkan dari seseorang kepada orang lain dimana jalur utamanya adalah melalui hubungan seksual. IMS akan meningkatkan resiko seseorang terkena HIV dari hubungan seksual menjadi 2-10 kali lipatnya. Jika seseorang terkena IMS, maka pada kulit/mukosa permukaan organ reproduksi/seksualnya akan

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

74

terdapat infeksi. Dalam bahasa ilmiahnya disebut dengan inflamasi atau proses peradangan. Jika terjadi peradangan maka akan banyak sekali sel darah putih yang berkumpul di permukaan. Sel darah putih sendiri sangat disukai oleh virus HIV. HIV akan segera berlekatan dengan sel-sel darah putih, sehingga proses masuknya virus HIV dalam tubuh manusia dipercepat. Oleh sebab itu, salah satu cara untuk memutuskan penyebaran HIV adalah dengan memutuskan mata rantai penyebaran IMS. Penyakit infeksi menular seksual tahun 2007 sebanyak 442 kasus dan yang diobati sebesar 100% dan telah mencapai target 100%. Indikator lain dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS yaitu persentase donor darah diskrining HIV/AIDS tahun 2007 sebesar 100% (target 100%). Jumlah pendonor darah tahun 2007 sebanyak 46.674 dengan persentase positif sebesar 0,33%. 8. P2 ISPA Tujuan Program Pemberantasan Penyakit ISPA adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian khususnya pada balita. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu program yang dilaksanakan di Propinsi Lampung dan dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu pneumonia berat ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat, tarikan dinding dada ke dalam stridor, pneumonia ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat, bukan pneumonia ditandai secara klinis oleh batuk, pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dada ke dalam dan tanpa nafas cepat. Pelaksanaan Program P2 ISPA mencakup penemuan dan pengobatan penderita (Care Seeking) karena penyakit ISPA masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama ini dapat dilihat dari kasus ISPA yang masih cukup tinggi. Penemuan dini penderita ISPA dengan penatalaksanaan kasus yang benar merupakan strategi untuk mencapai tujuan program yakni menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit ISPA, hal ini akan

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

75

lebih baik bila ditunjang dengan program MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
Grafik 4.22. Jumlah Kasus Pneumonia Pada Balita Provinsi Lampung Tahun 2007
5000 4000 3000 2000 1000 0

BDL

LS 501

LT 1396

LU 266

LB 85

TLB 259

WK 1157

TGM 294

LTM 1126

MTR 202

PSW

Pneu Balita 4653

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007 Kab Pesawaran definitif 2 November 2007

Grafik 4.22.A.Trend Persentase Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani dan Targetnya Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
% 100 50 0 % Ditangani Target

2003 100 65

2004 100 65

2005 100 20

2006 100 100

2007 98,66 100

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Berdasarkan grafik 4.22. diatas dapat dilihat bahwa kasus Pneumonia tertinggi yaitu Kota Bandar Lampung dan terendah yaitu Kabupaten Lampung Barat, untuk kota Bandar Lampung perlu terus meningkatkan upaya penurunan kasus melalui preventif, promotif dan kuratif, sedangkan berdasarkan grafik 4.22.A. diatas tampak bahwa cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani belum mencapai target yang ditetapkan.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

76

9. P2 Filariasis Penyakit kaki gajah (filariasis) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang hidup di saluran kelenjar getah bening (limfe), ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapat pengobatan dengan baik dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik pada perempuan maupun pada laki-laki. Akibatnya dapat menimbulkan stigma dan penderita tidak dapat bekerja secara optimal, menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara. Seluruh wilayah Indonesia, termasuk Propinsi Lampung mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit kaki gajah, karena cacing penyebabnya dan nyamuk penularnya tersebar luas di wilayah ini. Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat saat ini dapat meningkatkan penularan dan penyebarluasan penyakit kaki gajah. Hal ini terjadi karena timbulnya berbagai kerusakan lingkungan seperti banyaknya tambak ikan yang tidak terawat, pembabatan hutan, banjir dan lain sebagainya sehingga memperluas habitat nyamuk penularnya. Saat ini di Indonesia telah ditemukan tiga species cacing yang menginfeksi manusia yaitu Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi dan Brugia

Timori. Pemberantasan filaria di Indonesia dimulai sejak tahun 1970 dan


sampai saat ini secara program terutama dilakukan dengan cara pengobatan massal dengan menggunakan DEC (Diethyl Carbamazine Citrate). Selain obat utama tersebut perlu diberikan obat-obat pendukung seperti antibiotik, antipiretik dan lain-lain. Untuk pengobatan dengan dosis standart yang disarankan WHO di daerah endemis filariasis adalah DEC dosis tunggal 6 mg/kg BB ditambah albendazole 1 tablet (400 mg) serta paracetamol 1 tablet (500 mg) sesuai takaran. Untuk memberantas penyakit kaki gajah sampai tuntas, WHO telah menetapkan kesepakatan global yang diharapkan pada tahun 2020 penyakit

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

77

ini sudah tereliminasi. Untuk provinsi Lampung kegiatan yang sudah dilakukan adalah survei pengambilan darah jari untuk menemukan daerah yang kemungkinan tersangka endemis filariasis.
Grafik 4.23. Jumlah Kasus Filariasis dan Ditangani Propinsi Lampung Tahun 2007
40 30 20 10 0 filariasis % Ditangani BDL 0 0 LS 0 0 LT 3 3 LU 1 1 LB 3 3 TLB 1 1 WK 0 0 TGM 0 0 LTM 34 34 MTR 0 0 PSW

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Kab Pesawaran definitif 2 November 2007

Berdasarkan grafik 4.23. diatas dapat dilihat bahwa kasus filariasis masih ada di tujuh kabupaten yaitu Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Utara, Lampung Barat, Tulang Bawang, Lampung Timur. Jumlah kasus filariasis tahun 2007 sebesar 42 kasus, daerah dengan kasus terbesar yaitu di Kabupaten Lampung Timur, karena merupakan daerah endemis dan sifat penyakitnya menahun/kronis.
Grafik 4.23.A.Trend Persentase Kasus Filariasis Yang Ditangani dan Targetnya Di Propinsi Lampung tahun 20032007
%

100

50

0 % Ditangani Target

2003 100 90

2004 79,41 90

2005 97,83 90

2006 91 90

2007 100 100

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

78

10. P2 Kusta Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Propinsi Lampung, baik dari aspek medis maupun aspek sosial. Hingga akhir tahun 2006 penderita kusta tercatat sebanyak 176 penderita dengan angka prevalensi sebesar 0,25 per 100.000 penduduk. Angka prevalensi ini sudah dibawah angka prevalensi eliminasi, namun bila dilihat indikator lainnya seperti angka kesembuhan dan proporsi cacat tingkat 2 masih menunjukkan adanya penemuan yang terlambat di masyarakat sehingga upaya yang lebih terarah perlu segera dilakukan. Untuk tahun 2007 jumlah kasus 240 dengan case detection rate 0,31 per 10.000 penduduk. Indikator program penanggulangan penyakit kusta, berdasar standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah angka kesembuhan (Release From Treatment/RFT) serta angka kesakitan (Angka Prevalensi) per 10.000 penduduk. Untuk tahun 2007 indikator yang ingin dicapai yaitu angka Prevalensi mencapai < 1 per 10.000 penduduk, RFT Rate >90% dan Proporsi Cacat Tingkat II Penderita baru menurun menjadi < 10 %.
Grafik 4. 24. Distribusi Jumlah Penderita dan RFT Kusta Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung Tahun 2007
80 60 40 20 0 Penderita RFT BDL 16 4 LS 53 24 LT 69 12 LU 9 3 LB 6 2 TLB 61 4 WK 12 0 TGM 11 5 LTM 3 3 MTR 0 0 PSW

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Kab Pesawaran definitif 2 November 2007

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

79

Grafik 4.24 diatas menunjukan bahwa kasus kusta terbesar di Kabupaten Lampung Tengah dan terkecil di Kabupaten Lampung Timur, sedangkan RFT terbesar di Kabupaten Lampung Selatan dan terkecil di Kabupaten Way kanan, sedangkan kota Metro memiliki nol kasus. Grafik 4.25. dibawah menunjukan bahwa persentase RFT kusta terbesar di Kabupaten Lampung Timur dan terkecil di Kabupaten Way Kanan.
Grafik 4.25. Persentase RFT Kusta Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Th. 2007
100

50

0
% RFT

Bdl 25

LS 45,28

LT 17,39

LU 33,33

LB 33,33

TLB 6,56

WK 0

TGM 45,45

LTM 100

MTR 0

PSW

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Th. 2007. Kab Pesawaran definitif 2 November 2007

Persentase penderita kusta selesai berobat tahun 2007 propinsi Lampung sebesar 23,75%%, cakupan ini belum mencapai target yang ingin dicapai yaitu >90%, jika dilihat trendnya mulai tahun 2003-2007 nampak terjadi penurunan, seperti pada grafik 4.26. dibawah ini.
Grafik 4.26.Trend Penderita Kusta Yang Selesai Berobat (RFT Rate) dan Targetnya Di Propinsi Lampung tahun 2003-2007

100

50

0 % Ditangani Target

2003 61,47 90

2004 55,33 90

2005 36,05 50

2006 40,46 50

2007 23,75 90

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

80

11. AFP (Acute Flaccid Paralysis) Program eradikasi polio merupakan suatu upaya kerjasama global. WHO, UNICEF (United Nations Children s Fund), Rotary Internasional, the

US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dan sejumlah


organisasi pemerintah maupun non pemerintah yang telah memberikan komitmen yang kuat kepada program ini.. Dalam upaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit polio, pemerintah melaksanakan program Eradikasi polio (ERAPO) yang terdiri dari pemberian imunisasi polio secara rutin, pemberian imunisasi massal pada anak Balita melalui PIN (Pekan Imunisasi Polio) dan surveilans AFP (Acute

Flaccid Paralysis). Surveilans AFP bertujuan untuk memantau adanya


penyebaran virus-polio liar disuatu wilayah, sehingga upaya-upaya pemberantasannya menjadi terfokus dan efisien. Pada akhirnya berdasarkan informasi yang didapat dari surveilans ini, Indonesia akan dapat menyatakan bebas polio. Sasaran utama surveilans AFP adalah kelompok yang rentan terhadap penyakit poliomielitis, yaitu anak berusia <15 tahun. Sebagaimana kita ketahui, sebagian besar kasus poliomyelitis bersifat non-paralitik atau tidak disertai manifestasi klinis yang jelas. Sebagian kecil saja dari kasus poliomyelitis yang menimbulkan kelumpuhan (Poliomielitis Paralitik). Dalam surveilans AFP, pengamatan difokuskan pada kasus poliomyelitis yang mudah diidentifikasikan, yaitu penyakit poliomyelitis paralitik. Ditemukannya kasus poliomyelitis paralitik disuatu wilayah menunjukan adanya penyebaran virus-polio liar diwilayah tersebut. Untuk meningkatkan sensitifitas surveilans AFP, maka pengamatan dilakukan pada semua kelumpuhan yang terjadi secara akut dan sifatnya

flaccid (layuh), seperti sifat kelumpuhan pada poliomyelitis. Penyakit-penyakit


ini yang mempunyai sifat kelumpuhan seperti poliomyelitis disebut kasus

Accute Flaccid Paralysis (AFP) dan pengamatannya disebut sebagai


Surveilans AFP(S-AFP). Surveilans AFP pada hakikatnya adalah pengamatan yang dilakukan terhadap semua kasus kelumpuhan yang sifatnya seperti

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

81

kelumpuhan pada poliomielits dan terjadi pada anak berusia <15 tahun dalam upaya untuk menemukan adanya penyebaran virus polio liar. Penemuan kasus AFP merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendapatkan indikator Non polio AFP rate sama atau lebih 1 pada anak berusia kurang dari 15 tahun yang dilaporkan baik puskesmas/ masyarakat maupun rumah sakit. Untuk mencapai non polio AFP rate = 1 di Propinsi Lampung diperkirakan kasus lumpuh layuh yang ditemukan minimal ada 22 kasus.
Grafik. 4.27.Jumlah Kasus dan AFP Rate Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Th. 2007

12

0
kasus

BDL 5

LS 7

LT 7

LU 8

LB 3

TLB 3

WK 2

TGM LTM MTR PSW 3 1 4

AFPrate 2,05 1,55 1,91 4,06 2,33 1,14 1,55 1,08 0,34 10,61

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Kab Pesawaran definitif 2 November 2007

Grafik 4.28. Trend AFP Rate Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
6 AFP Rate 4 2 0 AFP Rate Target 2003 1 1 2004 1 1 2005 4,45 1 2006 2,54 1 2007 1,8 2

Sumber : Evaluasi Program Subdin P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

82

Berdasarkan grafik 4.27. diatas dapat dilihat bahwa AFP rate terbesar di Kota Metro dan terendah di Kab. Lampung Timur. AFP rate tahun 2007 sebesar 1,8 per 100.000 penduduk usia <15 tahun, angka ini mendekati target yang ingin dicapai yaitu 2 per 100.000 penduduk usia < 15 tahun. 12. PD3I / PENYAKIT DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) seperti TBC, Diphteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio, dan Hepatitis B merupakan salah satu penyebab kematian anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5% pada balita di Indonesia adalah akibat PD3I. Untuk mencapai target nasional dan global dalam eradikasi, eliminasi dan reduksi terhadap PD3I, cakupan imunisasi harus dipertahankan setinggi-tingginya dan merata sampai mencapai tingkat

Population Immunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi. Kegagalan dalam


menjaga tingkat cakupan imunisasi yang tinggi dan merata dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I. Salah satu program yang telah terbukti efektif untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) adalah imunisasi. Salah satu bukti keberhasilan tersebut adalah dapat dibasminya penyakit cacar dari Indonesia pada tahun 1974. Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective. Pada tahun 1977 upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis B. Dengan upaya imunisasi pula kita dapat menekan penyakit polio, sidang WHA 1988 menetapkan Eradikasi Polio tahun 2000 dengan 3 strategi utama yaitu Imunisasi Rutin, Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dan Surveilans Acute Flaccid Paralysis (AFP).

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

83

Insidens rate PD3I pada tahun 2007 untuk penyakit campak, difteri, pertusis yaitu jumlah kasus dibagi jumlah balita dikali 10.000 balita, IR tetanus neonaturum yaitu jumlah kasus dibagi jumlah lahir hidup dikali 1.000 lahir hidup, sedangkan untuk IR hepatitis dan tetanus yaitu jumlah kasus dibagi jumlah penduduk dikali 100.000 penduduk. Berdasarkan grafik dibawah kasus PD3I terbesar yaitu kasus campak sedangkan jika dilihat insidens rate terbesar yaitu kasus pertusis.
Grafik. 4.29. Jumlah Kasus PD3I dan IR Propinsi Lampung Th. 2007

15 10 5 0
Kasus IR

DIFTERI 2 0,023

PERTUSIS 59 37,99

TETANUS 12 0,165

T.NEONATO RUM 16 0,1

CAMPAK 734 8,43

POLIO 0 0

HEPATITIS B 178 2,44

HEPATITIS KLINIS 2.164 29,69

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

12.1. Eliminasi Tetanus Neonaturum Salah satu strategi peningkatan kesejahteraan anak adalah

menurunkan angka kesakitan dan kematian, yang salah satu penyebab utamanya adalah tetanus neonatorum. Sehubungan dengan itu Indonesia sejak tahun 1991 telah melaksanakan kegiatan eliminasi tetanus neonaturum (ETN) yang melibatkan tiga program penting yaitu imunisasi, Balita dan pra sekolah (Bapras) dan surveilans. Pada tahun 1995-1997 inseidens rate tetanus neonatorum yang dilaporkan berkisar antara 1,6-1,8/10.000 kelahiran hidup. Data ini diduga masih lebih rendah dari keadaan sebenarnya karena rendahnya laporan surveilans tetanus neonatorum.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

84

Upaya ETN diselenggarakan berdasarkan pendekatan resiko (risk

approach) dengan strategi : Imunisasi TT ibu hamil dengan cakupan tinggi,


pertolongan persalinan bersih dan mengidentifikasi daerah resiko tinggi tetanus neonatorum serta upaya perbaikan pada daerah tersebut. Surveilans epidemiologi memegang peranan yang sangat penting dalam mengidentifikasi daerah resiko tinggi dan memantau dampak intervensi program imunisasi TT, pertolongan persalinan bersih dan surveilans. Target insidens rate TN yang dilaporkan < 1/1.000 kelahiran hidup per tahun. Berdasarkan grafik 4.30. kasus Tetanus Neonaturum pada tahun 2007 sebanyak 16 kasus dan CFR sebesar 87%. Kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Tanggamus dan terendah di Kota Metro, dengan nol kasus.
Grafik. 4.30. Jumlah Kasus Tetanus Neonaturum Menurut Kabupaten/Kota Propinsi Lampung Th. 2007 5 4 3 2 1 0
Kasus BDL 1 LS 1 LT 3 LU 2 LB 2 TLB 1 WK 1 TGM 4 LTM 1 MTR 0 PSW

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

12.2. Reduksi Campak Pada Sidang CDC/PAHO/WHO, tahun 1996 bahwa penyakit campak dapat dieradikasi karena satu-satunya pejamu (host)/reservoir campak hanya pada manusia, serta tersedia vaksin dengan potensi yang cukup tinggi yaitu efikasi vaksin 85% dan diperkirakan eradikasi dapat dicapai 10-15 tahun setelah eliminasi. Selanjutnya global Sidang WHA tahun 1998, menetapkan kesepakatan Eradikasi Polio (Erapo), Eliminasi Tetanus Neonatorum (ETN)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

85

dan Reduksi Campak (Recam), dimana Reduksi campak di Indonesia berada pada tahap reduksi dengan pencegahan Kejadian Luar Biasa (KLB). Penyakit Campak masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia, menurut SKRT tahun 1992 Campak merupakan penyakit nomor 5 penyebab kematian utama pada bayi dengan proporsi 3,3%, sedangkan pada SKRT 1995 dilaporkan bahwa penyakit ini menempati urutan ke-empat penyebab kematian anak balita dengan proporsi 4,1%. Meskipun cakupan imunisasi campak secara nasional sudah melebihi target, bahkan di beberapa propinsi melebihi 100%, namun KLB Campak masih sering dijumpai di beberapa daerah . Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi dengan cakupan imunisasi di atas target nasional (>80%) dan angka drop out di bawah angka nasional (<10%), tetapi frekuensi Kejadian Luar Biasa khususnya kasus PD3I termasuk Campak masih sering tejadi. Cakupan imunisasi yang tinggi dan merata sampai di tingkat desa serta sistem surveilans yang baik diharapkan dapat menekan angka kejadian luar biasa kasus-kasus PD3I termasuk kasus Campak. Oleh karena itu pelaksanaan kegiatan surveilans Campak harus dilakukan untuk mempercepat tercapainya reduksi campak di Indonesia mengingat hal tersebut telah menjadi salah satu kesepakatan global. Target angka kesakitan (IR) Campak < 50 / 10.000 balita dan angka Kematian (CFR) Campak < 2/10.000 balita. Berdasarkan grafik 4.30.A. dibawah dapat dilihat bahwa IR campak masih dibawah target yang ditetapkan. IR kasus campak pada tahun 2007 sebesar 8,43 per 10.000 balita dengan angka CFR 0%. Jika dikorelasikan cakupan imunisasi campak tahun 2007 sebesar 97,71% dengan kejadian campak sebesar 8,43 maka dimungkinkan 2,29% bayi yang tidak imunisasi campak tersebut menderita campak dan distribusi imunisasi yang tidak merata.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

86

Grafik 4.30.A. IR Kasus Campak Propinsi Lampung Tahun 2002 s/d 2007
20 15 10 5 0 IR/10.000 Balita

2002 9,25

2003 4,93

2004 9,55

2005 13,8

2006 19,11

2007 8,43

Sumber : Evaluasi Program P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota

4.4.

STATUS GIZI Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya

manusia dan sekaligus dalam pengentasan kemiskinan adalah dengan meningkatkan gizi anak terutama anak balita. Keadaan gizi terutama pada masa balita akan sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan manusia dewasa, karena kecukupan gizi sangat diperlukan dalam pertumbuhan otak terutama pada masa balita dan nantinya akan menghasilkan manusia produktif dan berkualitas. Batas ambang yang digunakan untuk keempat status gizi (berdasarkan kesepakatan pakar gizi tahun 2000) adalah gizi buruk, gizi

kurang, gizi baik dan gizi lebih. Status gizi buruk pada balita merupakan
kondisi yang selalu ditemui dimasyarakat, oleh karena itu persentase gizi buruk perlu terus ditekan hingga tidak melebihi 5%. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2006 persentase status gizi

kurang sebesar 7,01%, angka ini cenderung turun dari tahun 2005 sebesar
10.10% cenderung turun jika dibandingkan dengan tahun 2004 (10,34%), tahun 2003 (11,47%) dan tahun 2002 (12,25%), sedangkan status gizi buruk pada tahun 2006 sebesar 1,88%, angka ini cenderung turun dari tahun 2005
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

87

sebesar 1.95%, cenderung naik bila dibandingkan dengan tahun 2004 (1,82%), tahun 2003 (1,12%) dan tahun 2002 (1,43%), status gizi baik tahun 2006 sebesar 88,79%, angka ini cenderung naik jika dibandingkan tahun 2005 sebesar 85.49%, tahun 2004 (84.07%), tahun 2003 (84.99%) dan tahun 2002 (83.63%) dan status gizi lebih tahun 2006 sebesar 2,81%, angka ini cenderung naik dari tahun 2005 sebesar 2.46%, tahun 2004 ( 2.33%), tahun 2003 (2.42%) dan tahun 2002 (2.69%). Data PSG tahun 2007 belum tersedia karena tidak dilakukan survey.
Grafik. 4.31. Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Th. 2007
200 150 100 50 0
Gizi Buruk BDL 35 LS 27 LT 197 LU 6 LB 14 TLB 26 WK 14 TGM 20 LTM 45 MTR 0 PSW

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Berdasarkan grafik 4.31. diatas nampak bahwa kasus gizi buruk terbesar yaitu Lampung Tengah dan terendah yaitu Kota Metro. Tingginya kasus gizi buruk di Lampung Tengah disebabkan oleh banyak faktor yaitu ekonomi (kemiskinan), pengetahuan/perilaku, penyakit penyerta yang diderita balita dan meningkatnya kualitas pencatatan dan pelaporan.
Grafik 4. 32. Trend Kasus Gizi Buruk Di Propinsi Lampung Th. 2003-2007
600 400 200 0 Gizi Buruk 2003 309 2004 285 2005 474 2006 325 2007 384

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

88

Berdasarkan grafik diatas tampak bahwa status gizi: balita gizi buruk selama lima tahun (2003 - 2007) berfluktuatif naik turun.
Grafik 4. 33. Trend Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang Di Propinsi Lampung Th. 1996 - 2006
30 20 10 0
Gizi Buruk '96 4,9 '97 4,1 '98 3,8 '99 '00 '01 '02 '03 '04 '05 '06

3,9 0,87 0,95 1,43 1,12 1,82 1,95 1,88

Gizi Kurang 29,6 19,7 17,4 16,6 13,8 13,3 12,3 11,5 10,3 12,1 7,01
Sumber : Seksi Gizi bidang Bina Yankes. Data tahun 2007 tidak tersedia karena tidak ada survey.

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa prevalensi kasus gizi buruk nampak berfluktuatif. Upaya kuratif dan rehabilitatif perlu terus dilakukan pada balita yang menderita gizi buruk dan upaya preventif kuratif pada penderita gizi kurang agar statusnya tidak beralih menjadi gizi buruk. Berdasarkan laporan nasional hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2007 sebagi berikut : 1. Persentase balita menurut status gizi dengan indikator sebagai berikut : a. Indikator BB/U (indikator yang menggambarkan status gizi yang bersifat umum/tidak spesifik) yaitu : gizi buruk sebesar 5,7%, gizi kurang sebesar 11,8%, gizi baik sebesar 78,3% dan gizi lebih sebesar 4,2%. b. Indikator TB/U (menggambarkan status gizi yang sifatnya kronis artinya muncul sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama seperti kemiskinan, pola asuh yang tidak tepat, menderita penyakit secara berulang karena hygiene dan sanitasi yang kurang baik) yaitu : sangat pendek sebesar 22,6%, pendek sebesar 16,1%, normal sebesar 61,3%.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

89

c. Indikator BB/TB (menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung dalam waktu yang pendek seperti menurunya nafsu makan akibat sakit atau menderita diare), yaitu: sangat kurus sebesar 7,3%, kurus sebesar 6,4%, normal sebesar 70,2% dan gemuk sebesar 16,1%. 2. Status gizi WUS usia 15-45 tahun berdasarkan indikator Lingkar Lengan Atas (LILA). Prevalensi risiko KEK pada WUS provinsi Lampung sebesar 10,9%. Masalah gizi yang utama lainnya adalah Anemia zat besi, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan Yodium. 1) Anemia Gizi Besi Pemberian zat besi bagi ibu hamil merupakan upaya untuk

menanggulangi kekurangan darah (anemia), karena setiap tablet pil zat besi/Fe atau dikenal dengan nama tablet tambah darah mengandung 200 mg Sulfas Ferosus (yang setara dengan 60 mg besi elemental) dan 0,25 mg asam folat. Kedua senyawa kimia tersebut berfungsi mensuplai kebutuhan mineral Fe dan membantu metabolisme tubuh selama kehamilan. Berdasarkan Hasil Survey Cepat Anemia pada tahun 1997 diketahui bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil tercatat sebesar 73,74% yang berarti jauh lebih tinggi dari angka nasional sebesar 50,9%. Tingginya prevalensi ini selain disebabkan karena cakupan pil besi yang masih <90% juga disebabkan karena tingkat konsumsi protein dan sayuran hanya sebesar 4,3% (target 15,9%) dari total konsumsi energi perorang perhari (PKG, 1997). Berdasarkan Susenas 2002 dapat diketahui bahwa rata-rata konsumsi energi perorang perhari di propinsi Lampung mencapai 2.020 Kkal (91,90% dari AKG), sedangkan rata-rata konsumsi protein mencapai 51 gram (102% dari AKG). Dari waktu ke waktu tampak bahwa rata-rata konsumsi energi di propinsi Lampung menunjukan gambaran yang fluktuatif. Pada tahun 1996

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

90

rata-rata konsumsi energi sebesar 2.081 Kkal, kemudian tahun 1999 sebesar 1.893 Kkal, tahun 2002 sebesar 2.020 Kkal. Berdasarkan laporan riskesdas tahun 2007, konsumsi energi dan protein per kapita per hari provinsi Lampung yaitu rerata konsumsi energi sebesar 1.375,7 kkal dan protein sebesar 47,7 gram. Berdasarkan hasil Susenas 2004 di propinsi Lampung tercatat 70,4% ibu hamil telah minum pil besi. Namun demikian masih terdapat 29,6% yang tidak minum pil besi selama kehamilan. Ibu hamil yang minum pil besi banyak ditemukan di daerah perkotaan (77%) dibandingkan pedesaan (68,5%). Pemberian zat besi kepada ibu hamil yang dianjurkan adalah minimal 90 butir selama kehamilannya dan pemberian ini biasanya diberikan secara bertahap serta paling baik diberikan pada trimester 3 (umur kandungan >7 bulan). Di propinsi Lampung pada tahun 2007 persentase ibu hamil yang minum pil besi sesuai anjuran yaitu hanya sekitar 79,43%. Tabel 4.15. Persentase Ibu Hamil Yang Minum Pil Besi Tahun 2004
Daerah Tempat Tinggal Ya Perkotaan Pedesaan Total
Sumber : Hasil Susenas 2004

Minum Pil Zat Besi Tidak 33,0 31,5 29,6 Jumlah 100 100 100 77,0 68,5 70,4

Tabel 4.16. Persentase Ibu Kandung Balita Menurut Banyaknya Pil Zat Besi Yang Diminum Tahun 2004
Daerah Tempat Tinggal Perkotaan Pedesaan Total
Sumber : Hasil Susenas 2004

Jumlah Pil Zat Besi Yang Diminum < 90 tablet 51,0 58,6 56,8 90 tablet 29,3 15,4 18,8 Tidak Tahu 19,7 26,0 24,4

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

91

Grafik 4. 34. Status Anemia Gizi Besi Pada Bumil Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Th. 2004 (Survei Anemia, 2004)

100 80 60 40 20 0 Bdl LB 60,9 69,7

79

78,6

83,2 72,3 59 58,7 67 71,9 69,7

LS

Lteng Ltim

LU

M etro TGM

TLB

WK

P rop.

Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa status anemia gizi bumil tertinggi adalah kabupaten Lampung Utara 83,2% dan terendah 58,7%. Jika dibandingkan hasil survey anemia ibu hamil tahun 1997 dan 2004 memperlihatkan adanya penurunan sekitar 4,04%. Hasil ini memperlihatkan bahwa program penanggulangan anemia gizi ibu hamil berhasil sekalipun dalam tempo tujuh tahun.
Grafik 4. 35. Persentase Status Anemia Gizi Ibu Hamil Di Propinsi Lampung Th. 1997 & 2004
100 75 50 25 0
1997 2004

74,74

69,7

Sumber : Survey Anemia Tahun 1997 & 2004. Ket. s/d th 2007 belum tersedia data.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

92

Berdasarkan laporan nasional Riskesdas tahun 2007 data anemia dari pemeriksaan biomedis di perkotaan sebagai blok sensus sebagai berikut: Prevalensi anemia pada penduduk dewasa di perkotaan Provinsi Lampung, 2007
Jenis standart SK Menkes % anemia hasil Nilai rerata % anemia hasil baku 12,5 % 5,5 % 6% 14% riskesdas menurut SK Menkes Perempuan Dewasa Laki-laki Dewasa Anak-anak Pr+Laki2 Dewasa+Anak
Sumber: Hasil Riskesdas 2007

nasional Riskesdas dikurangi 1 SD < 11,28 g/dl < 12,83 g/dl < 11,09g/dl -

riskesdas menurut rerata riskesdas

< 12 g/ldl < 13 g/dl < 11g/dl -

25,9 % 21,6 % 5,5 % 19,2%

2)

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) Di samping masalah kurang energi protein dan anemia gizi besi,

masyarakat di Propinsi Lampung juga dihadapkan pada masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Berdasarkan Survey GAKY tahun 1998 TGR/Total Goiter Rate (pemeriksaan dengan palpasi) Propinsi Lampung sudah termasuk dalam katagori daerah endemis GAKY dengan katagori ringan sebesar 11,9% (kategori ringan jika TGR<20%). Namun demikian, diketahui pula bahwa masih ada 7 (8,5%) kecamatan di Propinsi ini yang termasuk daerah endemis GAKY dengan katagori berat (TGR >30%) dan 16 (19,5%) kecamatan yang termasuk daerah endemis GAKY dengan katagori sedang (TGR = 20 29,9%). Sesuai perkembangan metodologi survey, dikembangkan indikator GAKY lainnya yang lebih sensitive dan spesifik yaitu dengan mengukur kadar EYU (Excretion Yodium Urine)/kadar yodium dalam urine dan konsumsi garam beryodium dimasyarakat. Adapun hasil survey nasional pemetaan GAKY tahun 2003, TGR propinsi Lampung masih termasuk dalam kategori daerah endemis ringan sebesar 13,2% dan jika dilihat per wilayah, Kabupaten
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

93

Way Kanan termasuk dalam kategori berat sebesar 47,1%, kabupaten Tanggamus termasuk kategori sedang sebesar 21,5%, 7 Kab/kota lainnya termasuk kategori ringan dan Kota Metro tidak termasuk daerah endemis. Berdasarkan sampel yang diperiksa, Propinsi Lampung yang kadar EYUnya <100 q/L sebesar 19,4%, kadar EYU normal (100 299 q/L) sebesar 59,5% dan yang 300 q/L sebesar 21,1%,jika dilihat per wilayah seluruh Kab/Kota di Propinsi Lampung kadar EYU nya masih dibawah 100 q/L, sedangkan berdasarkan Konsumsi garam beryodium Propinsi Lampung yang konsumsinya cukup sebesar 67,9%, yang kurang sebesar 25,7% dan yang tidak ada sebesar 6,4% tetapi jika dilihat per wilayah ada 2 Kabupaten/kota yang kecukupan konsumsinya berada diatas 90% yaitu Kabupaten Lampung Tengah dan Kab. Lampung Timur (standart normal Konsumsi garam beryodium: 90%). Lebih jelas dapat dilihat pada tabel dan grafik dibawah. Tabel 4.17. Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY Propinsi Lampung Th. 2003
No. Kab/Kota TGR <100 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Lampung Barat Tanggamus Lamp. Selatan Lamp. Timur Lamp. Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang BandarLampung Metro Propinsi 12,5 21,5 9 0,3 7,7 2,7 47,1 11,3 19 0 13,2 26 10,6 8 24,5 27,5 26 10,6 8 26 26 19,4 EYU q/L 100-299 54 59,6 62 69,4 52,9 54 59,6 62 68 54 59,5 300 20 29,8 30 6,1 19,6 20 29,8 30 6 20 21,1 Konsumsi Garam Beryodium Tidak ada 18 5,3 6,7 4 4,7 4,7 0,7 4 4,7 11,3 6,4 62 19,3 42 3,3 4 10 26 16,7 59,3 14,7 25,7 20 75,3 51,3 92,7 91,3 85,3 73,3 79,3 36 74 67,9 Kurang Cukup

Sumber : Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY th 2003

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

94

Grafik 4. 36. Persentase TGR Di Propinsi Lampung (Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY) Th. 2003
50 40 30 20 10 0 BDL LS LT LU LB TLB WK TGM
19 9 7,7 12,5 2,7 11,3 0,3 0 21,5 13,2 47,1

LTM

MTR

PROP

Sumber : Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY Th. 2003

Grafik 4. 37. Kecukupan Konsumsi Garam Beryodium dan Kadar EYU


Normal Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung (Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY) Th. 2003
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
91,3 92,7 79,3 73,3 75,3

85,3

68

62 51,3

52,9

54

54

62

69,4

74

59,6

59,6

54

67,9 59,5

36 20

BDL

LS

LT

LU

LB

TLB

WK

TGM

LTM

MTR

PROP

Sumber : Hasil Survey Nasional Pemetaan GAKY Th. 2003 Keterangan : s/d tahun 2007 data survey GAKY belum tersedia.

Berdasarkan laporan nasional Riskesdas tahun 2007, persentase rumah tangga mempunyai garam cukup iodium provinsi Lampung sebesar 76,8%, persentase anak usia 6-12 tahun dengan ekskresi iodium dalam urine < 100 q/L untuk Kota Metro (sebagai daerah perkotaan yang terpilih menjadi blok sensus biomedis) sebesar 11,9%, persentase RT yang mempunyai garam iodium < 30 ppm kota Metro sebesar 66,7%.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

95

3)

Kekurangan Vitamin A (KVA ) Untuk masalah Kekurangan Vitamin A (KVA), gambaran besarnya

masalah tersebut di Propinsi Lampung belum dapat diketahui dengan pasti karena data yang mendukung hal tersebut belum tersedia. Tetapi jika mengacu pada prevalensi Xeropthalmia secara nasional maka KVA bukan lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya sudah 0,03% (Batasan WHO = 0,05%). Masalah KVA baru akan menjadi masalah jika kita mengacu pada fakta bahwa lebih dari 50% balita di Indonesia ternyata memiliki kadar vitamin A dalam serum darah <20 ug (Ditzi, 2000). Propinsi Lampung bukan merupakan daerah endemis KVA, tetapi upaya untuk tetap waspada harus ditingkatkan. Salah satu upayanya yaitu dengan pendistribusian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak dua kali dalam satu tahun (bulan Februari dan Agustus) dan pada ibu nifas diberikan satu kali. Persentase balita mendapat 2 kali vitamin A dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 4. 38. Persentase Balita Mendapat Vitamin A 2 kali Menurut Kab/Kota Di
Propinsi Lampung Tahun 2007

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

100 84,08 75,21 80,02 64,76 79,44 67,71 75,04 75,89 82,62

BDL

LS

LT

LU

LB

TLB

WK

TGM

LTM

MTR

PSW

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Kab Pesawaran definitif 2 November 2007

Berdasarkan laporan nasional riskesdas tahun 2007, persentase anak umur 659 bulan yang menerima kapsul vitamin A provinsi lampung sebesar 65,5%.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

96

BAB V SITUASI UPAYA KESEHATAN


Untuk memiliki derajat kesehatan yang tinggi, diperlukan pencapaian tingkat kesehatan tertentu yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan yang sehat, mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menyediakan dan memanfaatkan (menjangkau) pelayanan kesehatan yang bermutu. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan. 5.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS Ujung tombak pelayanan kesehatan dasar yang menyentuh

masyarakat yaitu Puskesmas. Untuk mengetahui pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan dasar oleh masyarakat, dapat dilihat dari cakupan masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas.
Grafik 5. 1. Trend Persentase Cakupan Rawat Jalan dan Rawat Inap Puskesmas Terhadap Penduduk Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
50 30 10 -10
Cak. RJ Target RJ Cak. RI Target RI 2003 27,11 15 0,09 1,5 2004 42,01 32,4 0,11 0,2 2005 38,79 15 0,12 1,5 2006 39,59 15 0,24 1,5 2007 41,68 15 0,38 1,5

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Trend kunjungan/cakupan pelayanan rawat jalan selama 5 tahun cenderung meningkat dan telah mencapai target, sedangkan kunjungan rawat inap tampak sedikit meningkat dan belum mencapai target. Begitu pula jika dilihat per 100.000 penduduk, kunjungan puskesmas terlihat meningkat
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

97

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dan persentase pelayanan gangguan jiwa di Puskesmas cenderung berfluktuatif naik turun dan belum mencapai target yang ditetapkan.
Grafik 5.2. Trend Kunjungan Puskesmas Per 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung tahun 2003-2007
Per 100.000 Pddk
60.000 40.000 20.000 0 2003 26.900 2004 42.112 2005 38.910 2006 39.826 2007 42.062

Kjn. PKM/100.000 pddk

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Grafik 5.3. Trend Persentase Pelayanan Gangguan Jiwa Di Puskesmas di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
6 4 2 0 Kunj. Gg Jiwa Target 2003 0,58 5 2004 0,47 5 2005 0,52 5 2006 0,31 5 2007 0,89 5

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Persentase puskesmas dengan kemampuan laboratorium sederhana di propinsi Lampung cenderung meningkat walaupun belum mencapai target yang ditetapkan, seperti pada grafik dibawah ini. Sedangkan kemampuan puskesmas dengan kemampuan gawat darurat selama empat tahun cenderung berfluktuatif naik turun dan kemudian meningkat pada tahun 2007. untuk mencapai target yang diinginkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, beberapa hal yang perlu diupayakan yaitu meningkatkan sarana yang dibutuhkan dan meningkatkan kapasitas/kompetensi/profesionalisme SDM kesehatan. Pemenuhan kebutuhan sarana/alat harus diimbangi juga
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

98

dengan profesionalisme tenaga kesehatan/kemampuan tenaga kesehatan dalam mengoperasikan/ memfungsikan alat yang tersedia.
Grafik 5.4. Trend Persentase Puskesmas Dengan Kemampuan Laboratorium Sederhana Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%

100 0
Labkes Sdrhn Target

2003 36,2 47

2004 52,23 100

2005 56,83 100

2006 71,06 100

2007 78,45 100

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Grafik 5.5. Trend Persentase Puskesmas Dengan Kemampuan Gawat Darurat Yang Dapat Di Akses Masyarakat Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%

100

0
Kemamp. GD Target

2003 26,7 85

2004 33,04 87

2005 17,62 90

2006 20,43 90

2007 26,73 90

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

5.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan rujukan masyarakat, untuk propinsi Lampung memiliki 11 rumah sakit umum daerah. Indikator pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri dari persentase cakupan rawat jalan, rawat inap, kemampuan gawat darurat, pelayanan laboratorium sesuai standar, pelayanan gangguan jiwa dan 4 spesialis pelayanan kesehatan dasar. Cakupan RSUD dengan kemampuan Laboratorium kesehatan sederhana selama 5 tahun telah mencapai 100% artinya semua RS pemerintah dan swasta telah memiliki laboratorium kesehatan.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

99

Grafik 5.6. Trend Persentase RSU Pemerintah dan Swasta Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
100 50 0 Labkes Target

2003 100 100

2004 100 100

2005 100 100

2006 100 100

2007 100 100

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

Persentase RSU memiliki 4 spesialis dasar (bedah, interna, anak dan kandungan/obgyne) cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir tetapi belum mencapai target. Pada tahun 2007 ada 15 RSU pemerintah dan swasta yang belum memiliki empat pelayanan spesialis dasar, satu diantaranya yaitu RSU Kota Agung. Jika dilihat hanya RSUD pemerintah maka yang memiliki empat pelayanan kesehatan dasar hanya sebesar 90,90% (10 RSU pemerintah).

Grafik 5.7. Trend Persentase RSU Pemerintah dan Swasta Memiliki 4 Spesialis Dasar Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
100 50 0
4 Sp. Dsr Target 2003 76,47 100 2004 66,67 100 2005 37,5 100 2006 38 100 2007 42,31 100

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

Persentase RSU dengan kemampuan gawat darurat cenderung meningkat dan telah mencapai target.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

100

Grafik 5.8. Trend Persentase RSUD Dengan Kemampuan Gawat Darurat Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%

100 50 0

2003 41,18 85

2004 41,18 87

2005 95,83 90

2006 100 90

2007 100 90

UGD RSU Target

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

a. Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit ( RS pemerintah dan swasta) 1) Pemanfaatan fasilitas Rumah Sakit Persentase cakupan rawat jalan dan rawat inap cenderung meningkat pada tahun 2007. Jika dilihat hanya RSU pemerintah saja maka persentasenya, untuk rawat jalan sebesar 4,71% dan rawat inap sebesar 1,20% dan persentase kunjungan RSU pemerintah terhadap 100.000 penduduk sebesar 5.902 per 100.000 penduduk. Kunjungan gangguan jiwa di RS jiwa dan RSU selama lima tahun cenderung meningkat, hal ini menunjukan meningkatnya kesadaran dan kemauan masyarakat untuk memeriksakan gangguan jiwa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Persentase kunjungan gangguan jiwa di saran pelayanan kesehatan tahun 2007 sebesar 1,48% terhadap semua kunjungan ke sarana pelayanan kesehatan.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

101

Grafik 5.9. Trend Persentase Cakupan RJ dan RI RS di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
%
10 5 0 Cak. RJ Target RJ Cak. RI Target RI

2003 7,3 5 4,17 05

2004 6,46 5 1,19 05

2005 8,08 5 1,7 05

2006 8,16 5 1,89 05

2007 8,5 5 2,6 05

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

Grafik 5.10. Trend Kunjungan RS Per 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung tahun 2003-2007
Per 100.000 Pddk 15.000 10.000 5.000 0
2003 11.344 2004 7.647 2005 9.777 2006 9.899 2007 11.105

Kunj. RS/100.000 pddk

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

Grafik 5.11. Trend Persentase Pelayanan Gangguan Jiwa Di RS Jiwa dan RSU di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
%
6 4 2 0 Kunj. Gg Jiwa Target 2003 0,33 5 2004 1 5 2005 3,3 5 2006 2 5 2007 3,83 5

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

102

Grafik 5.12.Persentase Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007
4 3 2 1 0 Kunj. Gg Jiwa PKM 0,89 RS 3,83 SARYANKES LAINNYA 0,01

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

2) Angka Kematian Neto / Net Death Rate (NDR) NDR sebagai angka kematian kurang dari 48 jam pasien rawat inap per 1000 pasien keluar (hidup dan mati) merupakan penilaian terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit. Angka NDR maksimal adalah 25/1000 pasien keluar. Angka NDR pada RSU pemerintah tahun 2007 ini tertinggi yaitu 32,07 per 1.000 pasien keluar pada RSU Abdul Muluk dan terendah yaitu 4,47 per 1.000 pasien keluar pada RSUD Z .A. pagar Alam Way Kanan. 3) Angka Kematian Umum/Gross Death Rate (GDR) GDR adalah angka kematian total pasien rawat inap yang keluar rumah sakit per 1000 penderita keluar hidup dan mati. Seperti halnya NDR, indikator ini tidak sepenuhnya memberikan penilaian mutu pelayanan RS secara umum, meskipun GDR dipengaruhi oleh angka kematian <48 jam yg pada umumnya adalah kasus-kasus gawat darurat/akut. (Semakin rendah GDR, berarti mutu pelayanan RS semakin baik, namun angka ini bias untuk menilai mutu pelayanan, jika angka kematian <48 jam tinggi. Angka GDR di RSU Pemerintah tahun 2007 yang berada diatas angka standard (<45 per 1000 pasien keluar) yaitu:

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

103

RS Abdul Muluk, RS A. Yani, RS Ryacudu, RS Pringsewu dan RS Menggala, sedangkan RS swasta yaitu RS Immanuel. b. Tingkat Effisiensi Pengelolaan Rumah Sakit 1) Angka Penggunaan TempatTidur / Bed Occupancy Rate (BOR) Persentase penggunaan Tempat Tidur merupakan indikator yang memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur RS. Secara Umum angka penggunaan tempat tidur (BOR) di Propinsi Lampung masih berada dibawah BOR ideal (60-80%). Pada tahun 2007 BOR RS pemerintah diatas 60% yaitu RS Abdul Moeloek (94,94%), RS jiwa (91,69%), RS A.Yani (88,64%), RS Kalianda (74,27%), RS Pringsewu, RS Liwa (71,54%) dan RS swasta yaitu RS Advent, RS Bumi waras, RS Immanuel, RS Islam Metro. 2) Angka Rata-Rata Lama Perawatan / Length Of Stay (LOS) Angka rata-rata lama hari perawatan merupakan indikator yang memberikan gambaran tentang hasil pengukuran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan suatu rumah sakit. LOS ideal berkisar antara 6-9 hari. LOS RSU tertinggi di propinsi Lampung yaitu RS Ryacudu sekitar 13 hari, sedangkan RS lainnya berada dibawah 6 hari. Kecuali RS Jiwa memiliki LOS paling lama karena perawatan pasiennya bisa berbulanbulan.
Grafik 5.13. Trend LOS RS Jiwa Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
hari

100

50

0
LOS RSJ

2003 60

2004 32,36

2005 40,68

2006 60,32

2007 50,15

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

104

3)

Angka Selang Waktu antara Penggunaan Tempat tidur (TOI / Turn

Over Interval).
Satu ukuran lainnya dalam melihat efisiensi penggunaan tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari. TOI di Propinsi Lampung pada tahun 2007 tertinggi yaitu RS Ryacudu Kotabumi dan RS Z.A. Pagar Alam Way kanan. Masalah kesehatan bukan hanya tanggung jawab dari sektor kesehatan atau pemerintah saja tetapi juga perlu peran serta aktif dari masyarakat. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk pihak swasta. Ada beberapa indikator yang dicakup oleh semua sektor pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta yaitu persentase cakupan rawat jalan, rawat inap, kemampuan pelayanan gawat darurat, pelayanan laboratorium sesuai standar dan pelayanan gangguan jiwa. Dalam pelaksanaan kegiatannya Puskesmas dan Rumah Sakit didukung oleh jaringannya termasuk sarana pelayanan kesehatan swasta dan sarana UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat). Jenis UKBM yang berkembang di masyarakat banyak sekali, misalnya: posyandu, TOGA dan sebagainya. Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh sektor swasta tidak hanya rumah sakit swasta atau tenaga kesehatan yang praktek swasta tetapi juga oleh tenaga/orang yang memiliki keahlian dan ketrampilan dalam pelayanan kesehatan secara tradisional (pengobat tradisional). Keberadaan para pengobat tradisional terus berkembang dan jumlahnya banyak sekali, oleh karena itu sarana tersebut perlu dipantau dan dibina. Data sektor swasta masih sangat minim hal ini bisa disebabkan karena pencatatan dan pelaporan oleh pihak swasta ke instansi pemerintah masih kurang, untuk itu perlu dilakukan upaya pengumpulan data dan

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

105

mensosialisasikan kembali sistem pencatatan dan pelaporan yang berjenjang sesuai hirarkinya. Persentase cakupan rawat jalan dan rawat inap di sarana pelayanan kesehatan (PKM, RS dan sarkes lainnya) selama lima tahun cenderung meningkat dan telah mencapai target yang ditetapkan. Cakupan pelayanan gawat darurat, kemampuan labkes dan persentase pelayanan gangguan jiwa cenderung meningkat tetapi ketiganya belum mencapai target, lebih jelas pada grafik dibawah ini.
Grafik 5.14. Trend Persentase Cakupan RJ dan RI di Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas, RS Pemerintah & Swasta, Saryankes Lainnya) di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
60 40 20 0 Cak. RJ Target RJ Cak. RI Target RI

2003 34 15 4,26 1,5

2004 49,12 32,4 1,31 0,2

2005 47,73 15 1,93 1,5

2006 49,11 15 2,13 1,5

2007 50,96 15 3,27 1,5

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

Grafik 5.15. Trend Persentase Saryankes (PKM, RS, Saryankes Lainnya) Dengan Kemampuan Gawat Darurat Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%

100 80 60 40 20 0 2003 23,93 85 2004 35,57 87 2005 51,97 90 2006 25,52 90 2007 27,65 90

UGD Target

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

106

Grafik 5.16. Trend Persentase Saryankes (PKM, RS, Saryankes Lainnya) Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
100 50 0 Labkes Target 2003 41,74 100 2004 48,29 100 2005 60,63 100 2006 73,21 100 2007 75,25 100
%

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

Grafik 5.17. Trend Persentase Pelayanan Gangguan Jiwa Di PKM, RS dan Saryankes Lainnya di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
%
6 4 2 0 Kunj. Gg Jiwa Target 2003 0,5 5 2004 0,28 5 2005 0,65 5 2006 0,48 5 2007 1,48 5

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

5.3. PELAYANAN KEFARMASIAN Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan pada tahun 2007 sebesar 78,90% belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 80%. Persentase pengadaan obat essensial sebesar 79,91%, hasil ini telah mendekati target 80% dan persentase pengadaan obat generik sebesar 80,86%, dan hasil ini telah mencapai target 80%. Presentase penulisan resep obat generik selama lima tahun cenderung meningkat, tetapi sedikit menurun pada tahun 2007. Data tahun 2003-2005 kurang representatif karena data hanya bersumber dari laporan apotik swasta belum mencakup data dari
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

107

sarana pelayanan farmasi milik pemerintah (loket obat Puskesmas, Instalasi farmasi/apotik RS) tetapi pada tahun 2006 dan 2007 datanya sebagian sudah mencakup data dari puskesmas, rumah sakit dan apotik swasta.
Grafik 5.18. Persentase Penulisan Resep Obat Generik di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
% 85 75 65 55 45 35 25 Resep OG Target 2003 36 70 2004 26,63 70 2005 29,49 70 2006 62,26 70 2007 58,35 80

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Pangan yang sehat dan memenuhi syarat adalah pangan yang tidak mengandung bahan tambahan pangan rodamin dan formalin. Untuk menjaga keamanan pangan perlu dilakukan pemeriksaan dan pemantauan industri rumah tangga pangan oleh kabupaten/kota. Persentase produk IRT yang menggunakan BTP/bahan tambahan pangan memenuhi syarat tahun 2007 sebesar 61,64% (angka ini tidak representatif karena hanya data dari 3 kabupaten/kota) dan cakupan ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 85%. Data ini sulit dikumpulkan, upaya yang perlu dilakukan yaitu pemantauan dan pembinaan, sehingga data IRT yang ada dapat tercatat seluruhnya. IRTP terdaftar dan memenuhi syarat memiliki kriteria yaitu IRTP tersebut berada pada pemantauan dan pembinaan, pemakaian BTP yang memenuhi syarat dan hygiene sanitasi memenuhi syarat baik karyawan
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

108

maupun lingkungannya. Persentase industri rumah tangga yang terdaftar dan memenuhi syarat tahun 2007 sebesar 62,56% (angka ini tidak representatif karena hanya data lima kabupaten) dan hasil ini belum mencapai target 75%. Ketersediaan garam beryodium di masyarakat sangat penting karena garam merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang sering digunakan sehari-hari oleh industri pangan dan rumah tangga. Oleh sebab itu peredarannya harus terpantau dan terjamin bahwa garam yang beredar adalah garam yang mengandung yodium. Persentase ketersediaan garam beryodium yang memenuhi syarat tahun 2007 sebesar 8,41% (data dari 3 kabupaten) dan belum mencapai target 90%. Di masa transisi epidemiologi saat ini, kebutuhan pengobatan masyarakat tidak hanya secara medis tetapi juga melalui tradisional dan alternatif. Dan perkembangan sarana pengobatan tradisional/alternatif sangat pesat. Oleh sebab itu sarana tersebut perlu dipantau dan dibina. Persentase pengobat tradisional terdaftar tahun 2007 sebesar 15,46%, cakupan ini belum mencapai target sebesar 20%. Dan persentase sarana pengobatan tradisional terdaftar tahun 2007 sebesar 10,84%, cakupan ini belum mencapai target sebesar 30%.
Grafik 5.18.A. Distribusi Persentase Pengobat Tradisional dan Sarana Pengobatan Tradisional Terdaftar/Berizin Menurut Kabupaten/Kota Propinsi Lampung 2007
100,0 80,0
%

60,0 40,0 20,0 0,0


BDL 7,2 29,6 LS 100,0 46,2 LT 0,6 0,2 LU 40,1 100 LB 0,0 0 TLB 0,0 40 WK 0,0 26,3 TGM 2,0 65,2 LTM 0,0 89,2 MTR 0,5 0,5

pengobat Trad terdaftar/berizin Sarana pengobat Trad terdaftar

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

109

Selain pengobatan alternatif dan tradisional saat ini masyarakat juga telah mengembangkan taman obat keluarga (toga). Persentase taman obat keluarga strata pratama sebesar 75,14% (target 30%), strata madya sebesar 19,80% (target 30%) dan strata purnama sebesar 5,1% (target nasional 5%).
Grafik 5.18.B. Distribusi Persentase TOGA Menurut Kabupaten/Kota Propinsi Lampung 2007
%

100 80 60 40 20 0
BDL 91,38 1,72 6,9 LS 75,97 17,13 6,91 LT 51,8 32,71 15,5 LU 93,98 6,02 0 LB 84,51 9,86 5,63 TLB 100 0 0 WK 58,54 41,46 0 TGM 91,22 8,63 0,2 LTM 100 0 0 MTR 22,73 31,82 45,45

Pratama Madya Purnama

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

5.4. PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK Upaya kesehatan di Provinsi Lampung diarahkan untuk meningkatkan mutu dan kemudahan pelayanan kesehatan yang mungkin terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya pada kelompok rentan yaitu bayi, anak Balita, Bumil, Bulin dan Busui (ibu menyusui). Pelayanan Antenatal/Ante Natal Care (ANC) Pelayanan Ante Natal Care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga yang memiliki kompetensi/profesional (Dokter Spesialis Kebidanan, Dokter umum, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standart pelayanan ante nantal yang meliputi 5T yaitu : Timbang BB, ukur TB, ukur TD, pemberian imunisasi TT, ukur

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

110

Tinggi fundus uteri dan pemberian Tablet Besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Cakupan K1 dan K4 Cakupan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1) atau juga disebut akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standart 5T paling sedikit empat kali dengan distribusi sekali pada triwulan I, sekali pada triwulan II dan 2 kali pada triwulan III (K4), sedangkan distribusi kunjungan dapat menggambarkan kualitas. Berdasarkan grafik 5.19. dibawah dapat dilihat bahwa cakupan K1 di propinsi Lampung cenderung berfluktuatif naik turun, sedangkan cakupan K4 cenderung meningkat setiap tahunnya. Jika dibandingkan dengan target per tahunnya, cakupan K1 dan cakupan K4 belum mencapai target. Jika distribusi K4 dibandingkan per kabupaten/kota maka cakupan terbesar yaitu Kota Bandar Lampung dan telah melebihi target, sedangkan cakupan terendah yaitu Kab. Lampung Tengah dan sudah melebihi target. Hampir semua kabupaten/kota telah mencapai target cakupannya, kecuali Lampung Utara dan Lampung Barat, lebih jelas dapat dilihat pada grafik 5.20. dibawah ini.
Grafik 5.19. Persentase Cakupan K1 dan K4 Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
150

75

0
K1 K4 Target K1 & K4

2003 89,71 79,14 82

2004 92,2 81,75 84

2005 91,34 83,49 86

2006 93,35 82,82 88

2007 71,44 82,86 90

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Seksi Kesga Subdin Yankes

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

111

Grafik 5.20. Distribusi Persentase Cakupan K4 Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2007
100

50

0 K4 Target K4

BDL 90,9 78

LS 79,41 84

LT 75,63 65

LU 86,23 87

LB 84,57 86

TLB 85,48 85

WK 83,73 82

TGM 86,35 84

LTM 79,76 79,88

MTR 90,6 90

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Ibu Hamil Pemberian imunisasi pada ibu hamil selama kehamilan adalah dua kali yaitu TT1 dan TT2. Berdasarkan grafik 5.21. tampak bahwa cakupan TT1 selama lima tahun terakhir cenderung berfluktuatif naik turun dan cakupan TT2 terlihat menurun. Target cakupan TT1 & TT2 adalah > 80% dan cakupan selama lima tahun terakhir hampir setiap tahun mencapai target kecuali tahun 2003 dan 2007. Jika dilihat distribusi per kabupaten/kota tahun 2007 maka cakupan TT1 dan TT2 terbesar yaitu Kabupaten Tanggamus, lebih jelas dapat dilihat pada grafik 5.22.
Grafik 5.21.Trend Cakupan Imunisasi TT1 dan TT2 Ibu Hamil Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
100

50

0 Cak. TT1 TT2 Target TT1 & TT2

2003 75,26 70,69 80

2004 90,14 87,21 80

2005 84,71 81,39 80

2006 80,84 75,44 80

2007 77,24 71,87 80

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

112

Grafik 5.22. Distribusi Persentase Cakupan TT1 dan TT2 Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
100 80 60

40 20 0 TT1 TT2 Target TT1&TT2 BDL 92,19 86,65 80 LS 66,44 62,49 80 LT 67,05 62,1 80 LU 87,38 84,25 80 LB 81 71,39 80 TLB 70,79 69,09 80 WK 67,27 63,65 80 TGM 93,51 89,67 80 LTM 76,21 64,09 80 MTR 83,72 78,53 80

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan yaitu tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi/profesional kebidanan (dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat bidan). Berdasarkan grafik 5.24. trend cakupan persalinan oleh nakes cenderung berfluktuatif naik turun. Jika dibandingkan dengan target maka cakupan tahun 2006 belum mencapai target. Upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terutama dalam persalinan oleh nakes dan meningkatkan dukungan masyarakat dengan kemitraan.
Grafik 5.23.Trend Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Propinsi Lampung Tahun 2002 - 2007
90 85 80 75 70
%

65
linakes Target

2002 74,58 75

2003 82 80

2004 79 82

2005 83,73 83

2006 76,93 85

2007 79,4 86

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

113

Grafik 5.24. Distribusi Cakupan Linakes Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
100 80 60
%

40 20 0 Linakes Target BDL 89,19 77 LS 72,93 72 LT 72,93 67 LU 79,25 75 LB 71,98 79,01 TLB 71,75 75 WK 73,7 83 TGM 92,89 80 LTM 86,3 78,79 MTR 91,56 80

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Berdasarkan grafik 5.24. diatas distribusi linakes terbesar dan mencapai target yaitu Kota Metro dan yang terkecil yaitu kabupaten Tulang Bawang. Upaya yang dilakukan untuk menangani ibu bersalin dengan penyulit/kompikasi/resiko pelayanan di saryankes tinggi yaitu dengan meningkatkan puskesmas fasilitas mampu dan melalui pembentukan emergency

PONED/penanganan obstetri neonatal emergency dasar, RS mampu PONEK/penanganan pelatihan. Cakupan Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujuk dan Ditangani Risti/Komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi: (Hb<8 g%, Tekanan darah tinggi (sistole >140 mmHg, Diastole >90 mmHg, Oedema nyata, eklamsia, perdarahan pervaginam, ketuban pecah dini, Letak lintang pada usia kehamilan>32 minggu,letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. obstetri neonatal komprehensif meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

114

Bumil Risti/komplikasi yang dirujuk adalah Bumil Risti/Komplikasi yang ditemukan untuk mendapat pertolongan pertama dan rujukan oleh tenaga kesehatan. Cakupan bumil risti/komplikasi yang dirujuk adalah bumil risti/komplikasi yang ditemukan dibagi jumlah sasaran bumil risti/komplikasi dikali 100%. Sedangkan ibu hamil risti/komplikasi yang tertangani adalah ibu hamil risti yang mendapat pelayanan di Puskesmas perawatan dan RS pemerintah atau swasta dengan fasilitas PONED (Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar) dan PONEK (pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif) oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Bumil risti/komplikasi yang tertangani adalah bumil risti/komplikasi yang tertangani dibagi bumil risti yang datang dan dirujuk dikali 100%.
Grafik 5.25.Trend Cakupan Bumil Risti/Komplikasi Dirujuk & Ditangani Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
150 100 50
%

0
Bumil Risti Dirjk Target Dirjk Bumil Risti Ditgni Target Ditngni

2003 12,97 55 100 60

2004 15,91 60 94,18 64

2005 59,66 76 100 65

2006 13,2 82 100 65

2007 14,9 87 100 65

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Berdasarkan grafik 5.25. diatas dapat dilihat bahwa cakupan bumil risti/komplikasi dirujuk dari bumil risti yang ditemukan cenderung meningkat dan menurun pada tahun 2006 dan meningkat kembali pada tahun 2007, hal ini disebabkan mulai optimalnya manajemen kasus terutama dalam pencatatan dan pelaporan. Upaya yang perlu dilakukan adalah dengan meningkatkan kemitraan dan meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap masalah kesehatan ibu hamil sedini mungkin. Sedangkan cakupan bumil

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

115

risti/komplikasi yang ditangani per bumil risti yang dirujuk cenderung meningkat dan telah melebihi target. Hasil ini cukup baik tetapi diharapkan upaya terus dilakukan, karena diduga masih banyak bumil risti/komplikasi yang belum ditemukan/datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Setiap pasien yang datang ke pelayanan kesehatan pasti akan mendapatkan pelayanan sesuai dengan diagnosanya.
Grafik 5.26. Distribusi Cakupan Bumil Risti Dirujuk dan Ditangani Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
100
%

50

0
Dirjk Target Dirjk Ditngni per Dirjk Target Ditngni

BDL 25,15 25 100 40

LS 9,27 75 100 75

LT 6,45 25 100 40

LU 8,74 75 100 55

LB 12,36 80 100 60

TLB 7,51 76 100 68

WK 31,67 85 100 40

TGM 34,76 57 100 62

LTM 7,84 90 100 80

MTR 33,17 95 100 80

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Berdasarkan grafik 5.26. penyebaran cakupan bumil risti dirujuk belum mencapai target kecuali kota Bandar Lampung. Sedangkan cakupan bumil risti ditangani, 10 kabupaten/kota telah mencapai target. Cakupan Kunjungan Neonatal dan Bayi Cakupan kunjungan Neonatal (KN) adalah persentase Neonatal yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan; satu kali pada umur 0-7 hari dan satu kali pada umur 8-28 hari. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu balita muda (MTBM) dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Dan ini digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

116

Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 1-12 bulan di sarana pelayanan kesehatan maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya, melalui kunjungan petugas. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 1 - 3 bulan, 1 kali pada umur 3 6 bulan, 1 kali pada umur 6 9 bulan dan 1 kali pada umur 9 - 12 bulan. Grafik 5.27. dibawah ini menggambarkan bahwa cakupan kunjungan neonatus selama 4 tahun terakhir ini cenderung meningkat dan sudah mencapai target tetapi sedikit menurun pada tahun 2007, sedangkan kunjungan bayi nampak menurun dan meningkat pada tahun 2006 dan 2007 tetapi jika dilihat distribusinya per kabupaten/kota, capainya 10 kab/kota telah mencapai targetnya
Grafik 5.27. Trend Cakupan Kunjungan Neonatus & Bayi Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%

100 50 0

2003 79,53 80 100 80

2004 82,58 82 67,14 82

2005 85,69 84 63,51 84

2006 95,13 85 84,62 85

2007 90,47 87 97,17 87

Kunj. Neonatus Target Kj. Neo Kunj. Bayi Target Kj. By

Ssumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Grafik 5.28. Distribusi Cakupan Kunjungan Neonatus & Bayi Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
% 100 50 0
Kunj. Neonatus Target Kj. Neo Kunj. Bayi Target Kj By

BDL 90,18 65 100 65

LS 78,4 82 88,41 76

LT 92,51 65 100 65

LU 99,83 65 98,72 65

LB 91,67 80 100 100

TLB 86,73 71 96,19 71

WK 86,12 80 100 85

TGM 98,45 82 100 82

LTM 98,01 82 100 82

MTR 95,34 85 100 80

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

117

Cakupan Pelayanan Imunisasi Bayi dan Cakupan Desa/Kelurahan UCI Sejak lima tahun terakhir hasil cakupan imunisasi rutin propinsi Lampung telah mencapai target nasional >80% dengan indikator cakupan imunisasi campak dan angka drop out (DO) dibawah Nasional <5%. Berdasarkan tabel 5.1. dibawah dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi bayi dan drop out rate imunisasi dari tahun 2003- 2007 berfluktuatif naik turun, cakupan yang melebihi 100%, ini terjadi karena jumlah yang diberi pelayanan melebihi data sasaran bayi, semua bayi yang datang dilayani termasuk dari luar wilayah, seharusnya bayi dari luar wilayah dipisah dalam reporting tersendiri. Bayi yang mendapat imunisasi lengkap dapat dilihat dari cakupan campak, untuk tahun 2007 yaitu 97,71%. Lebih jelas dapat juga dilihat pada tabel 23 pada lampiran. Tabel 5.1. Cakupan Immunisasi Bayi Tahun 2003-2007
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 BCG 94,7 100,7 92,3 88,17 100 DPTI 95,4 101,49 90,1 82,74 97,04 POLIO3 93,0 97,6 91,5 85,94 97,76 CAMPAK 91,9 97,9 92,5 88,35 97,71 DO RATE 3,6 3,5 2,7 -6.78 -0,69

Sumber : Lap. Eva Prog subdin P3PL, *) revisi dari seksi Cegmat subdin P3PL, Profil kesh kab/kota

Trend cakupan imunisasi rutin menurut kab/kota tahun 2003-2007 digambarkan dengan grafik dibawah ini : a. Jangkauan pelayanan Imunisasi digambarkan dari hasil cakupan

imunisasi DPT1 Grafik 5.29. dibawah menggambarkan bahwa pada tahun 2007 sepuluh kabupaten/kota telah mencapai target. Selama lima tahun tersebut cakupan kabupaten/kota sekitar 75-100%. Sedangkan cakupan provinsi Lampung tahun 2003 -2007 telah mencapai target >90% tetapi pada tahun 2006 belum mencapai target tetapi kemudian pada tahun 2007 berhasil

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

118

kembali mencapai target. Pada beberapa kabupaten/kota cakupannya melebihi 100% bahkan dua kali lipatnya, hal ini disebabkan lemahnya sistem pencatatan dan pelaporan, kemungkinan ada double report and record atau adanya kunjungan dari luar wilayah.

Grafik 5.29. Trend Cakupan Imunisasi DPT 1 Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003 -2007
100
%

80 60 40 20 0
2003 2004 2005 2006 2007 BDL 102,05 100,24 98,43 81,58 104,19 LS 92,48 100,42 89,24 85,41 90,38 LT 92,86 93,90 81,48 50,84 104,23 LU 99,24 118,83 94,88 100,95 106,1 LB 79,99 102,24 86,77 86,63 103,83 TLB 95,65 111,67 93,43 93,21 89,03 WK 87,96 95,44 99,4 89,24 92,79 TGM 101,84 97,08 84,41 88,75 101,56 LTM 97,15 96,87 90,51 88,16 89,6 MTR 105,29 198,56 96,74 85,49 90,12

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Target : > 90%. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007
(pemekaran Kab.LS)

b. Efektifitas imunisasi dapat digambarkan dari hasil cakupan imunisasi DPT3 Grafik 5.30. dibawah menggambarkan bahwa pada tahun 2007 beberapa kabupaten/kota belum mencapai target yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Tulang bawang, Lampung Timur dan Metro. Sedangkan cakupan provinsi tahun 2003-2005 provinsi belum mencapai target >90%, tetapi kemudian meningkat kembali pada tahun 2007 sebesar 94,70% dan telah mencapai target. >90%. Untuk tahun 2007 cakupan imunisasi DPT 3 kombinasi dengan HB 3.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

119

Grafik 5.30. Trend Cakupan Imunisasi DPT 3 Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003 -2007
100

50

0
2003 2004 2005 2006 2007

BDL 99,44 98,77 96,95 78,39 105,45

LS 90,99 97,94 85,64 81,19 87,07

LT 90,11 83,13 73,31 47,09 98,99

LU 98,92 118,64 84,91 100,6 102,39

LB 76,47 97,41 81,76 81,87 99,9

TLB 96,07 113,1 95,21 97,79 87,12

WK 88,06 92,35 95,48 87,78 92,24

TGM 99,92 94,66 79,99 76,52 101,44

LTM 93,32 92,99 86,49 82,73 87,08

MTR 106,86 189,80 89,57 82,2 87,49

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Target : > 90%

Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

c. Tingkat perlindungan imunisasi/imunisasi lengkap dapat digambarkan dari hasil cakupan imunisasi Campak

Grafik 5.31.Trend Cakupan Imunisasi Campak Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003 -2007
200 150 100 50 0 2003 2004 2005 BDL 99,87 99,37 97,58 LS 88,92 98,04 92,31 87,92 85 68 LT 87,96 82,26 82,47 54,2 98 18 LU 98,50 119,48 95,06 102,57 102 78 LB 72,27 97,37 81,67 83,34 96 66 TLB 93,99 111,89 100,84 104,16 112 54 WK 84,35 93,25 99,20 89,29 92 93 TGM 98,56 95,76 89,02 88,76 97 66 LTM 92,75 93,38 96,66 97,94 95 42 MTR 103,51 192,22 96,74 94,77 92 23

2006 100,33 2007 106 76

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Target : > 90% Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Grafik

5.31.

diatas

menggambarkan

pada

bahwa

sepuluh

kabupaten/kota selama lima tahun cakupannya sekitar 70-100% dan pada

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

120

tahun 2007 telah mencapai target kecuali kabupaten Lampung Selatan. Pada tahun 2003-2005 cakupan provinsi telah mencapai target >90% tetapi pada tahun 2006 cakupan menurun dan belum mencapai target dan kemudian pada tahun 2007 target dapat dicapai kembali dengan cakupan sebesar 97,71%. d. Tingkat perlindungan terhadap polio dapat digambarkan dari hasil cakupan imunisasi Polio. Grafik 5.32. diatas menggambarkan bahwa cakupan kabupaten/kota berkisar antara 40-100%. Cakupan provinsi selama 3 tahun (2003-2005) telah mencapai target > 90% tetapi pada tahun 2006 nampak menurun dan belum mencapai target dan pada tahun 2007 cakupan dapat mencapai target sebesar 97,76%.
Grafik5.32. Trend Cakupan Imunisasi Polio 3 Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003 -2007
%

100

50

0
2003 2004 2005 2006 2007

BD L 102,23 98,77 97,42 96,75 104,2

LS 87,22 98,77 93,72 87,06 87,84

LT 91,99 82,42 80,91 49,97 99,1

LU 98,69 118,58 95,16 100,06 102,91

LB 73,69 97,67 88,45 84,98 101,42

TLB 94,73 113,66 93,15 103,29 107,52

WK 87,52 92,27 99,95 87,73 93,51

TG M 99,40 94,95 88,09 85,14 102,85

LTM 92,51 91,07 92,54 93,77 91,87

M TR 101,64 185,36 96,85 97,16 85,28

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Target : > 90%

Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

e. Perlindungan terhadap Hepatitis dapat digambarkan dari hasil cakupan imunisasi Hepatitis Grafik 5.33. dibawah menggambarkan bahwa cakupan propinsi cenderung berfluktuatif naik turun, cakupan pada tahun 2003 sebesar 77,84%, tahun 2004 sebesar 90,60%, tahun 2005 sebesar 75,07%, tahun 2006 sebesar 64,92% dan tahun 2007 cakupan bergabung dengan DPT3.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

121

Mulai tahun 2007 pemberian imunisasi hepatitis 3 diberikan secara kombinasi dengan DPT3.
Grafik 5.33. Trend Cakupan Imunisasi Hepatitis B3 Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003 -2006
200 150 100 50 0 2003 2004 2005 2006 BDL 91 90,4 88,77 62,62 LS 79,85 95,3 88,06 70,27 LT 81,66 68,80 60,79 33,8 LU 90,18 118,01 46,55 91,74 LB 66,62 92,91 79,67 69,09 TLB 103,13 109,32 84,07 59,27 WK 84,78 86,99 91,00 84,63 TGM 44,96 92,35 76,32 73,52 LTM 58,77 77,41 62,59 63,42 MTR 90,13 196,41 93,27 95,32

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Target : > 90%

Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Persentase cakupan desa/kelurahan UCI di propinsi Lampung tahun 2007 sebesar 79,27%, cakupan ini nampak meningkat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Desa/kelurahan UCI yaitu desa/kelurahan dimana 80% dari bayi yang ada diwilayah tersebut telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Grafik 5.34. Trend Cakupan Desa/Kelurahan UCI Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%

100

50

0 UCI Target

2003 90,33 90

2004 91 84,15

2005 87,48 96,08

2006 79 96,08

2007 79,27 99,13

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

122

6). Cakupan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ditangani Cakupan bayi berat lahir rendah adalah cakupan bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Penanganan BBLR meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, talipusat, kulit, dan pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; manajemen terpadu bayi muda (MTBM); penanganan penyulit/komplikasi/masalah pada BBLR dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan Buku KIA. Setiap BBLR memperoleh pelayanan kesehatan yang diberikan di sarana pelayanan kesehatan maupun pelayanan melalui kunjungan rumah oleh Dokter, Bidan dan Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan neonatal dan penanganan BBLR. Jumlah BBLR selama lima tahun cenderung meningkat, hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor resiko yang ada pada ibu yaitu status gizi ibu yang buruk/ ibu hamil KEK (kurang Energi Kronis), ibu hamil anemia atau karena ibu menderita penyakit (Hipertensi, Jantung).
Grafik 5.35.Trend Kasus BBLR & Cakupan BBLR Ditangani Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 BBLR 2003 848 2004 912 2005 2.210 2006 2.538 2007 3.060
%

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

123

Grafik 5.35.A.Trend Cakupan BBLR Ditangani Propinsi Lampung Tahun 2003-2007


100

%
50

0 % BBLR Ditngni Target BBLR Ditangani

2003 100 80

2004 88,60 60

2005 46,52 86

2006 43,62 89

2007 20 92

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Grafik 5.36.Trend Cakupan BBLR Ditangani Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
100

50

0
%BBLR Ditngni Target BBLR Ditngni

BDL 100 25

LS 98,04 70

LT 100 25

LU 37,04 75

LB 100 100

TLB 3,54 85,00

WK 75,4717 100,00

TGM 100 100

LTM 98,9899 100,00

MTR 100 95

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

7).

Cakupan Neonatal Risti Dirujuk dan Ditangani Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari. Neonatus risti/

komplikasi adalah neonatus dengan penyimpangan dari normal yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian. Neonatus meliputi: asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir <2500 gram), Sindroma gangguan pernapasan dan kelainan congenital. Neonatus risti/ komplikasi yang tertangani adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Cakupan neonatal risti dirujuk selama 3 tahun menunjukan peningkatan yang berarti tetapi kemudian pada tahun 2006 menurun dan sedikit 124

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

meningkat kembali pada tahun 2007 dan pencapaian neonatal risti ditangani pada tahun 2007 belum mencapai target. Hal ini kemungkinan disebabkan banyak kasus yang tidak tercatat. Oleh sebab itu, upaya harus terus ditingkatkan dengan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
Grafik 5.37.Trend Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi Dirujuk & Ditangani Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
120 100 80 60 40 20
%

0
N eo Risti D irjk Target D irjk N eo Rsiti D itngni Target D itngni

2003 0,25 55 100 60

2004 41,03 60 100 64

2005 75,76 76 100 65

2006 0,58 76 100 65

2007 0,7 76 69,65 65

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Grafik 5.38. Distribusi Cakupan Neonatal Risti Dirujuk dan Ditangani Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
100 80

% 60
40 20 0 Dirjk Target Dirjk Ditngni per Dirjk Target Ditngni BDL 0,4 25 100 40 LS 0,43 75 100 75 LT 1,96 25 24,7166 40 LU 0,37 75 100 55 LB 0,45 80 100 60 TLB 0,31 76 88,6792 68 WK 0,2 85 100 40 TGM 0,8 57 100 62 LTM 0,32 90 93,75 100 MTR 3,63 95 100 80

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS).

5.5.

PELAYANAN KESEHATAN USIA PRA SEKOLAH, USIA SEKOLAH DAN REMAJA

1. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

125

Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah adalah cakupan anak umur 1-6 tahun yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya sesuai dengan standar oleh Dokter, Bidan dan Perawat, paling sedikit 2 kali per tahun. Anak balita dan prasekolah adalah anak umur 1 sampai dengan 6 tahun. Pelayanan DDTK Anak balita dan Prasekolah meliputi kegiatan deteksi dini masalah kesehatan anak menggunakan MTBS, monitoring pertumbuhan menggunakan Buku KIA/KMS dan pemantauan perkembangan (motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian); penanganan penyakit sesuai MTBS, penanganan masalah pertumbuhan, stimulasi perkembangan anak balita dan prasekolah; pelayanan rujukan ke tingkat yang lebih mampu. Setiap anak umur 1 sampai dengan 6 tahun memperoleh pelayanan DDTK minimal 2 kali per tahun (setiap 6 bulan sekali). Pelayanan DDTK diberikan di dalam gedung maupun di luar gedung (di posyandu, Taman Kanak-kanak, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya) oleh Dokter, Bidan dan Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan anak, DDTK, MTBM dan MTBS. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah pada tahun 2006 sebesar 44,60%, cakupan ini belum mencapai target. Jika dilihat per kabupaten/kota maka terlihat ada 5 kabupaten yang belum mencapai target yaitu Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Barat, Tanggamus dan Lampung Timur.
Grafik 5.39.Trend Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita & Prasekolah Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
80 60 40 20 % 0 DDTK Target 2003 41,99 50 2004 26,83 60 2005 36,91 65 2006 44,6 70 2007 41,46 75

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

126

Grafik 5.40. Distribusi Cakupan DDTK Anak Balita & Pra Sekolah Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
%

100 80 60 40 20 0 BDL 46,09 65 LS 8,18 60 LT 77,11 65 LU 55,76 40 LB 22,3 40 TLB 64,53 65 WK 17,99 50 TGM 54,1 56 LTM 54,94 40 MTR 67,63 70

DDTK Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota . Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

2. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS dan dokter kecil) dan Cakupan pemeriksanaan gigi dan mulut siswa SD atau Setingkat. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa kelas 1 SD dan setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD selama lima tahun cenderung meningkat.
Grafik 5.41.Trend Cakupan Pemeriksaan kesehatan siswa SD atau Yang setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
100 80 60 40 20 % 0 Px siswa SD Target 2003 46,73 70 2004 8,99 74 2005 11,49 78 2006 22,86 82 2007 43,54 86

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

127

Grafik 5.42. Distribusi Cakupan DDTK Anak Balita & Pra Sekolah Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
% 100 80 60 40 20 0 Px Siswa SD Target BDL 56,68 75 LS 35,62 70 LT 33,28 60 LU 87,63 75 LB 11,77 15 TLB 29,97 78 WK 110,46 15 TGM 88,33 75 LTM 36,7 50 MTR 40,22 50

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota . Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Grafik 5.43. Trend Cakupan Pemeriksaan Gigi dan Mulut Siswa SD atau Yang setingkat Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
100 80 60 40 20 % 0 Px Gilut Target 2003 60,32 100 2004 18,98 82 2005 7,55 83 2006 12,51 100 2007 27,77 100

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Sedangkan cakupan pemeriksaan murid SD/MI yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut cenderung menurun, pada tahun 2003 sebesar 60,32% dan meningkat pada tahun 2004 sebesar 73,75%, dan menurun pada tahun 2005 menjadi 7,55% dan meningkat menjadi 12,51%. Jika dilihat per kabupaten/kota nampak bahwa semua belum mencapai target.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

128

Grafik 5.44. Distribusi Cakupan Pemeriksaan Gigi dan Mulut Siswa SD atau Setingkat Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
%
100 50 0 Px Siswa SD Target

BDL 87,82 100

LS 26,92 100

LT 3,1 100

LU 9,51 60

LB 11,77 100

TLB 29,97 100

WK 100 100

TGM 47,71 100

LTM 13,5 100

MTR 67,66 100

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

3. Cakupan pelayanan kesehatan remaja Pemeriksaan kesehatan remaja adalah pemeriksaan kesehatan siswa kelas 1 SLTP dan setingkat, kelas 1 SMU dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap murid kelas 1 SLTP dan Madrasah Tsanawiyah, kelas 1 SMU/SMK dan Madrasah Aliyah yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan kader kesehatan remaja secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan kader kesehatan remaja, penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan). Berdasarkan grafik dibawah ini dapat dilihat bahwa cakupan pelayanan kesehatan remaja cenderung berfluktuatif naik turun, pada tahun 2007 sebesar 13,05% dan cakupan ini masih jauh dari target yang ditetapkan. Jika dilihat distribusinya maka hanya empat kabupaten yang memiliki data yaitu Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Way Kanan. Berbagai upaya perlu dilakukan agar pencatatan dan pelaporan diperbaiki sehingga data pelayanan kesehatan remaja dapat tercover.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

129

Grafik 5.45.Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
80 60 40 20 % 0 Yankes Remaja Target 2003 63,71 50 2004 6,71 55 2005 8,19 60 2006 30,61 65 2007 13,05 68

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Grafik 5.46. Distribusi Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
%

100 80 60 40 20 0
BDL 50,15 15 LS 39,15 60 LT 14,29 35 LU 0 55 LB 0 55 TLB 0 60 WK 22,87 60 TGM 0 55 LTM 0 50 MTR 0 50

Yankes Rmj Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

5.5. PELAYANAN G IZI Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A. Sasaran pemberian Vit. A. adalah bayi (usia 6-12 bln) mendapatkan 1 kapsul vit. A 100.000 IU, balita (13-59 bln) mendapatkan 1 kapsul vit. A. 200.000 IU setiap 6 bulan dan ibu nifas mendapatkan 1 kapsul Vit. A. 200.000 IU selama masa nifas. Cakupan kapsul vitamin A tahun 2003 2006 cenderung berfluktuatif naik turun dan telah mencapai target.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

130

Grafik 5.47. Cakupan Vitamin A 2x Pada Balita Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Th 2003 Th 2004 Th 2005 Th 2006 Th 2007 Target BDL 87 86,51 84,91 85,58 84,08 80 LS 22 56,04 61,56 69,13 75,21 75 LT 61 48,14 90,68 82,35 100,82 80 LU 74 59,18 67,37 56,91 80,02 80 LB 60 17,51 51,23 79,08 64,76 80 TLB 100 54,87 78,03 70,24 79,44 76,91 TGM 45 33,33 58,28 65,05 67,71 76 WK 68 48,2 86,33 78,05 75,04 80 LTM 32 49,3 81,94 68,16 75,89 80 MTR 64 67,45 88,09 56,75 82,62 80 67 PROP 57 52,26 74,36 73,22

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Cakupan Fe1 dan Fe3 Suplementasi pil besi diberikan kepada ibu hamil dimaksudkan untuk mencegah dan menanggulangi kejadian anemia gizi besi. Cakupan Fe1 dan Fe3 mulai tahun 2004 s/d 2005 menunjukan peningkatan tetapi kemudian sedikit menurun pada tahun 2006 dan meningkat kembali pada tahun 2007. Walaupun trend cakupan terlihat berfluktuatif tetapi cakupannya telah mencapai target. Tercapainya target cakupan pil besi pada ibu hamil menunjukan meningkatnya pengetahuan/kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya ke tempat pelayanan kesehatan dan kesadaran bumil untuk meminumnya. Walaupun sudah mencapai target, upaya untuk terus meningkatkan cakupan harus terus dilakukan.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

131

Grafik 5.48.Trend Cakupan Pemberian Fe1 dan Fe3 Di Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
100 80 60 40 20 % Fe1 Fe3 Target Fe3 0 2004 80,64 71,08 29,29 2005 82,32 74,49 39,32 2006 75,16 70,17 49,32 2007 82,57 79,43 53,87

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Grafik 5.49. Trend Cakupan 90 Pil Besi Pada Ibu Hamil Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2002-2007
100

50

BL 2004 2005 2006 2007 87,81 87,02 88,53 86 34

LS 78,2 77,95 70,18 81 09

LT 46,82 75,5 80,91 67 82

LU 93,53 83,12 20,7 88 49

LB 76,45 83,34 76,22 70 53

TLB 80,14 20,32 19,74 78 85

TGM 84,04 86,56 69,05 86 11

MTR 82,42 92,9 85,22 87 84

LTM 73,63 73,87 95,37 86 44

WK 11,52 78,77 85,3 53 19

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Jika dilihat data per kabupaten/kota tahun 2007 cakupan terbesar di Kabupaten Lampung Utara dan terendah di Kabupaten Way Kanan. Cakupan Pemantauan Pertumbuhan Balita Dalam memantau pertumbuhan balita indikator yang digunakan adalah D/S dan N/D. Cakupan D/S selama lima tahunmenunjukan peningkatan, sedangkan N/D menunjukan kecenderungan berfluktuatif. Untuk meningkatkan cakupan perlu terus dilakukan gerakan penimbangan balita melalui penyuluhan, penggerakan masyarakat, revitalisasi posyandu & lainlain.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

132

Grafik 5.50.Trend Cakupan D/S dan N/D Pada Balita Di Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
80 60 40 20
%

0 D/S N/D

2003 47,98 79,26

2004 46,57 78,37

2005 57,96 82,76

2006 59,67 79,12

2007 60,24 77,96

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Grafik 5.51. Distribusi Cakupan N/D Pada Balita Menurut Kab/Kota Propinsi Lampung Tahun 2007
100
%

80 60 40 20 0 N/D BDL 85,59 LS 68,85 LT 35,22 LU 78,53 LB 90,82 TLB 81,65 WK 84,76 TGM 78,87 LTM 96,31 MTR 70,18

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

4).

Persentase Balita Bawah Garis Merah (BGM), BGM Mendapat MP-ASI dari Keluarga Miskin dan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang ditimbang, berat

badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada KMS. Balita yang menderita BGM, fase rawan untuk beralih ke status gizi buruk. Persentase balita BGM selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun, pada tahun 2003 sebesar 1,5% (target 15%), tahun 2004 sebesar 3,01% (15%), tahun 2005 sebesar 2,54% (target 15,8%), tahun 2006 sebesar 2,97% (75,71%) dan pada tahun 2007 sebesar 2,55% (target 15%). Persentase BGM

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

133

yang kecil medeskripsikan bahwa keadaan balita cukup baik. Untuk mencapai target yang ditetapkan, perlu terus dilakukan sweeping/pelacakan untuk penemuan kasus sedini mungkin, perlu peran serta masyarakat agar kasus BGM semua dapat tercover.

Grafik 5.52.Trend Persentase Balita BGM Di Propinsi Lampung Tahun 2001-2007


16

12 8 4 0 2003 1,5 15 2004 3,01 15 2005 2,54 15,8 2006 2,97 15,4 2007 2,55 15

% BGM Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota

Jika dilihat distribusinya per kabupaten/kota maka hampir semua kabupaten/kota masih dibawah target dan ini merupakan hasil yang baik artinya bahwa kasus BGM di Propinsi Lampung kecil. Upaya pelacakan BGM harus terus dilakukan agar semua kasus BGM dapat ditangani.
Grafik 5.53. Distribusi Persentase Balita BGM Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
%

30 20 10 0

BDL 0,89 8

LS 5,77 15

LT 0,99 5

LU 7,3 26

LB 0,09 20

TLB 1,79 5,92

WK 2,67 3

TGM 1,02 19

LTM 0,51 5

MTR 3,6 5

BGM Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Persentase bayi BGM gakin yang mendapat MP-ASI cenderung berfluktuatif naik turun dan jika dibandingkan dengan target maka selama lima tahun cakupan telah mencapai target kecuali tahun 2005.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

134

Grafik 5.54.Trend Persentase Balita BGM Gakin Mendapat MP-ASI Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
100

50

0 % BGM dpt MP-ASI Target

2003 79 63,59

2004 62,79 63,59

2005 69,65 72

2006 75,33 75,71

2007 55,64 81,77

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Berdasarkan grafik dibawah tahun 2007 cakupan BGM gakin mendapat MP-ASI, hampir semua Kab/Kota mencapai target kecuali Kota Bandar Lampung, dan Kabupaten Lampung Timur.
Grafik 5.55. Distribusi Persentase Balita BGM Gakin Mendapat MP-ASI Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
%

100 80 60 40 20 0

BDL

LS 100 100

LT 94,31 90

LU 100 55

LB 100 90

TLB 100 69,65

WK 0 100

TGM 0 64

LTM 61,63 90

MTR 20,03 80

% BGM MP-ASI 48,83 90 Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Kasus balita gizi buruk provinsi Lampung tahun 2007 sebanyak 384 kasus, jika dilihat distribusinya terbesar di Kabupaten Lampung Tengah dan tidak ada kasus yaitu Kota Metro. Sedangkan persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan selama lima tahun terakhir menunjukan peningkatan yang berarti dan sudah mencapai target.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

135

Grafik 5.55.A. Distribusi Kasus Balita GiziBuruk Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
100 80 60 40 20 0 BALITA GIZI BURUK BDL 35 LS 27 LT 197 LU 6 LB 14 TLB 26 WK 14 TGM 20 LTM 45 MTR 0

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Grafik 5.55.B.Trend Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
16

12 8 4 0 2003 57 100 2004 99,87 100 2005 100 100 2006 100 100 2007 100 100

Gizi Buruk dpt Prwtn Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota.

Grafik 5.56. Distribusi Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung 2007
100
%

50

0 Gz Brk Mdpt Prwtn Target

BDL 100 100

LS 100 100

LT 100 100

LU 100 100

LB 100,0 100

TLB 100 100

WK 100 100

TGM 100 64

LTM 100 100

MTR 0 80

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

136

5). Kecamatan Bebas Rawan Gizi Kecamatan dinyatakan bebas rawan gizi, bila prevalensi gizi kurang dan gizi buruk <15%. Gizi kurang: Status gizi yang diukur berdasarkan berat badan menurut umur ( Z-Score < -2 s.d. -3 ). Gizi buruk; Status gizi yang diukur berdasarkan berat badan menurut umur ( Z-Score terletak <-3 ), dan atau disertai tanda klinis kwashiorkor, marasmus, marasmus-kwashiorkor). Dinyatakan KLB Gizi buruk, bila ditemukan 1 kasus gizi buruk menurut BB/U dan dikonfirmasi dengan BB/TB, Z-Score <-3 dan/ atau disertai dengan tanda-tanda klinis. Jumlah kecamatan bebas rawan gizi selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun, tahun 2003 sebesar 63,58% (target 80%) dan meningkat tahun 2004 sebesar 67,90 % (target 70,5%), menurun kembali tahun 2005 sebesar 47% (target 100%), meningkat kembali tahun 2006 sebesar 69,07% (target 73,6%) dan menurun kembali pada tahun 2007 sebesar 63,24%(target 76,7%).
Grafik 5.57.Trend Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
100 50

0 Kec Bebas Rwn Gz Target

2003 63,58 80

2004 67,9 70,5

2005 47 100

2006 69,07 73,6

2007 63,24 76,7

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Jika dilihat cakupan per kabupaten/kota ada satu kabupaten yang tidak tersedia datanya yaitu Kabupaten Lampung Barat dan Lampung Timur. Upaya yang perlu dilakukan adalah menurunkan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang, menekan kasus BGM serta meningkatkan manajemen data termasuk sistem pencatatan dan pelaporan.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

137

Grafik 5.58. Distribusi Kecamatan Bebas Rawan Gizi Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
100
% 80

60 40 20 0 Kec Bbs rwn Gz Target

BDL 46,15 40

LS 33,33 65

LT 71,43 30

LU 100 70

LB 0 100

TLB 64,29 100

WK 0 60

TGM 89,29 69

LTM 100 100

MTR 100 100

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

7). Wanita Usia Subur Mendapat Kapsul Yodium Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang berusia 15 s/d 49 tahun termasuk ibu hamil/nifas, calon pengantin (catin), remaja puteri (dalam dan luar sekolah), pekerja wanita, dan WUS tidak hamil. Kapsul yodium adalah kapsul minyak yang mengandung yodium yang diberikan kepada Wanita Usia Subur untuk daerah endemik sedang dan endemik berat. Cakupan wanita usia subur yang mendapatkan kapsul yodium adalah wanita usia subur di daerah endemik sedang dan berat yang mendapat kapsul yodium. Cakupan WUS mendapat kapsul yodium selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun, tahun 2003 sebesar 33,20%, menurun tahun 2004 sebesar 14,02% (data dari 5 kab/kota), menurun tahun 2005 sebesar 11,27% (target: 59,12%) dan meningkat tahun 2006 sebesar 16,69% (target 63,22%) dan menurun kembali pada tahun 2007 sebesar 16,16% (target 67,07%). Upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor serta sosialisasi pada WUS di daerah endemik.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

138

Grafik 5.59.Trend Persentase WUS Dapat Yodium Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
75 50 25

0 WUS dpt Yodium Target

2003 33,2 50

2004 14,02 55,26

2005 47 59,12

2006 16,69 63,22

2007 16,16 67,07

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Grafik 5.60. Distribusi WUS Mendapat Yodium Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
100
%

80 60 40 20 0 BDL LS 6,72 100 LT 0 50 LU 0 LB 13,16 70 TLB 0 WK 17,5 65 TGM 4,62 72 LTM 0 MTR 0 -

WUS dpt Yod. 27,15 50 Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

5.7. PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja, yang masuk dalam pendataan hanya dari sektor formal saja, belum termasuk sektor informal, dengan alasan data sektor informal sulit didapat dan definisinya luas. Oleh karena itu pemerintah dan masyarakat perlu memikirkan bagaimana strategi dan langkah-langkah pengembangan JPK sektor informal. Dalam menyongsong pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang wajib bagi seluruh penduduk sesuai amanat Undang-Undang No. 40 tahun 2004, dirasakan perlu untuk memberdayakan sektor informal hingga benarbenar siap menjadi peserta wajib dari JPK (dikutip dari Warta JPK No.2 Th 2005).
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

139

Persentase pelayanan kesehatan kerja pada pekerja pada tahun 2003 sebesar 22,23% (data dari 7 kab/kota, cakupan meningkat terus hingga tahun 2006 tetapi menurun kembali pada tahun 2007. Jika dilihat cakupan per kabupaten/kota maka hasilnya telah melebihi target, kecuali kabupaten Way Kanan.
Grafik 5.61.Trend Cakupan Yankes Kerja Pada Pekerja Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
100 80 60 40 20

0 Yankes Krj Target

2003 22,23 15

2004 80,84 15,71

2005 93,62 20

2006 96,14 40

2007 88,67 50

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Grafik 5.62. Distribusi Cakupan Yankes Kerja Pada Pekerja Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
%

100 80 60 40 20 0

BDL 100 20

LS 77,34 75

LT 77,4 30

LU 75,24 55

LB 89,2 60

TLB 53 26

WK 73,96 100

TGM 99,45 45

LTM 77,2 20

MTR 99,31 37

Yankes Kerja Target

Sumber : Profil kesehatan kab/kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

140

5.8.

CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR DAN CAKUPAN GAKIN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN. Krisis moneter yang melanda cenderung meningkatkan biaya kesehatan

dan menyebabkan makin berkurangnya kemampuan masyarakat terutama golongan ekonomi lemah untuk membiayai pemeliharaan kesehatan. Kepesertaan JPK pra bayar di propinsi Lampung selama lima tahun cenderung meningkat dan terus meningkat, tahun 2003 sebesar 23,3% (target 40%), tahun 2004 sebesar 33,46% (target 40%), tahun 2005 sebesar 46,5% (target 50%), tahun 2006 sebesar 46,18% (target 55%) dan tahun 2007 sebesar 79,74% (target 60%). Selama tiga tahun terakhir cakupan telah mencapai target.

Grafik 5.63. Distribusi Cakupan Penduduk Mendapat JPK Menurut Kabupaten/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
100
%

80 60 40 20 0 2003 2004 2005 2006 2007 BDL 0 71,44 70 71,16 75,12 30 LS 14,30 14,18 13,74 32,11 4,61 93 LT 41,80 50,25 45,26 37,38 23,59 45 LU 33,40 24 42,12 45,68 43,53 20 LB 13,50 40,55 29,66 25,19 13,67 20 TLB 19,9 20,07 71,7 72,43 63,56 50 WK 24,8 89,16 90,49 76,12 59,4 81 TGM 43,40 15,2 53,52 42,68 27,44 30 LTM 14,00 20,19 37,08 31,18 30,09 40 MTR 27,80 41,93 42,12 44,15 46,77 40

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Kepesertaan JPK propinsi Lampung tahun 2006 hanya sekitar 46,18%, lebih jelas rinciannya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

141

Grafik 5.64. Persentase JPK & Jenisnya Propinsi Lampung 2007

Lainnya; 3,96 Kartu Sehat; 0,8

Askes; 5,58 Jamsostek; 0,93 Bapel & Pra Bapel JPKM; 2,6

Dana Sehat; 20,71


Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan gakin dan masyarakat rentan provinsi Lampung pada tahun 2006 sebesar 80,52% dan menurun pada tahun 2007 menjadi 79,74%. Cakupan ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%. Dan rincian per kabupaten/kota dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik 5.65. Distribusi Cakupan JPK Gakin & Masyarakat Rentan Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung Tahun 2007
100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 JPK Gakin Target BDL 67,88 100 LS 95,56 100 LT 36,19 100 LU 52,16 100 LB 12,37 100 TLB 145,59 100 WK 99,99 100 TGM 29,33 100 LTM 50,13 100 MTR 100 100
%

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota


Kab.LS)

Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

142

5.9.

PELAYANAN KESEHATAN PRA USIA LANJUT DAN USIA LANJUT Pra usia lanjut adalah usia 45 th s/d 59 tahun, jika usia telah sama

dengan atau melebihi 60 tahun maka disebut usia lanjut. Persentase pelayanan kesehatan pra usila dan usila selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun dan belummencapai target.
Grafik 5.66.Trend Cakupan Yankes Pra Usila & Usila Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
16

12 8 4 0 2003 46 61 2004 43,56 63 2005 38,16 65 2006 42,88 66 2007 34,56 67

Pra Usila & Usila Target

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

Jika dilihat per kabupaten/kota ada dua kabupaten yang belum mencapai target yaitu Tulang Bawang dan Way Kanan.
Grafik 5.67. Distribusi Persentase Cakupan Yankes Pra Usila dan Usila Menurut Kab/Kota Di Propinsi Lampung 2007
100 80 60 40 20 0 BDL LS LT 8,19 20 LU 71,48 60 LB 100 60 TLB 65 WK 30 TGM 64 LTM 20 MTR 70

Yankes Pra Usila & Usila 66,06 33,27 20 25 Target

14,28 13,12 78,53

13,3 72,22

Sumber : Profil kesehatan kab/kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

143

5.10.

PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Program perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat bertujuan

memberdayakan individu, keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan agar dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri dan lingkungannya menuju masyarakat sehat, mandiri dan produktif. Perilaku hidup sehat didefinisikan sebagai perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Perilaku menuju kemandirian keluarga sadar gizi seperti penganekaragaman konsumsi makanan anggota keluarga di tingkat rumah tangga, memantau pertumbuhan balita dan kebiasaan mengukur berat badan pada orang dewasa, biasa mengkonsumsi garam beryodium, kebiasaan sarapan pagi, memberikan ASI eksklusif dan MP-ASI pada balita merupakan perilaku sehat yang mempengaruhi keadaan gizi. 1. Bayi Mendapat ASI Ekslusif Pemberian Air Susu (ASI) pada bayi usia 0-1 tahun mempunyai arti sangat penting, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan zat gizi dan zat lain pembentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit. Pemberian ASI secara eksklusif di usia 0-4 bulan dipandang sangat strategis, karena pada usia tersebut kondisi bayi masih sangat labil dan rentan terhadap berbagai penyakit. Berdasarkan hasil perhitungan data Susenas tahun 2006, persentase bayi usia 0-4 bulan yang menerima ASI Ekslusif di Propinsi Lampung sebesar 55,48%, jika dilihat per kabupaten/kota, Kabupaten Way Kanan mempunyai persentase tertinggi 77,25% dan Kabupaten Tulang Bawang mempunyai persentase terendah 46,51%. Lebih jelas dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

144

Grafik 5.68. Persentase Bayi 0-4 Bulan Yang Menerima ASI Ekslusif Tahun 2006
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
77,25 66,69 55,35 51,89 57,56 48,4 58,36 46,51 53,01

73,15

BDL

LS

LT

LU

LB

TLB

WK

TGM

LTM

MTR

Sumber Hasil Perhitungan Susenas 2006

Berdasarkan pencatatan dan pelaporan dari sarana kesehatan ASI eksklusif seperti grafik 5.69 dibawah tampak bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi cenderung meningkat s/d tahun 2005 dan menurun pada tahun 2006 dan jika dibandingkan dengan target, pencapaiannya telah melebihi yang ditargetkan.
Grafik 5.69. Trend Cakupan Bayi Mendapat ASI Ekslusif Di Propinsi Lampung Th. 2003-2007
50 30 10 -10
Cak. ASI Eks. Target 2003 29,54 19,7 2004 34,53 26,7 2005 43,86 29,9 2006 40,62 40,1 2007 41,81 45,2

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

2. Desa/Kelurahan Dengan Garam beryodium baik Garam beryodium baik adalah garam mempunyai kandungan yodium dengan kadar yang cukup (>30 ppm kalium yodat). Desa dengan garam
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

145

beryodium baik adalah desa/kelurahan dengan 21 sampel garam konsumsi yang diperiksa hanya ditemukan tidak lebih dari satu sampel garam konsumsi dengan kandungan yodium kurang dari 30 ppm.
Grafik 5.70. Trend Cakupan Desa/ Kelurahan Dengan Garam Beryodium Baik Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
100 80 60 40 20 0

2003 13,49 72

2004 39,03 72,45

2005 31,48 75,2

2006 24,3 78,15

2007 65,46 80,9

Desa/Kel dg Grm Beryod.Baik Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Berdasarkan grafik 5.70. diatas tampak bahwa cakupannya cenderung menurun dan pencapaiannya masih jauh dari yang ditargetkan, hal ini disebabkan karena belum semua kabupaten/kota melakukan survei garam beryodium, belum optimalnya sistem pencatatan dan pelaporan. Persentase desa/kelurahan dengan garam beryodium baik pada tahun 2006 hanya berasal dari kabupaten/kota yaitu Bandar Lampung, Lampung Utara, Lampung Barat dan Way Kanan begitu juga pada tahun 2007 hanya empat kabupaten/kota Bandar Lampung, Lampung Tengah, Lampung Utara dan Lampung Barat. Agar data desa/kelurahan dengan garam beryodium baik dapat terpantau maka setiap kabupaten/kota perlu mengalokasikan dana untuk survei. 3. Posyandu Purnama dan Mandiri Posyandu, Polindes, Dana sehat dan TOGA adalah sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang merupakan upaya kesehatan yang berdiri atas peran serta dari masyarakat.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

146

Posyandu merupakan bentuk peran serta masyarakat yang nyata khususnya oleh Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan organisasi wanita lainnya. Peranan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) melalui Puskesmas dan Puskesmas Pembantu makin efektif setelah didukung oleh peran serta masyarakat dalam bentuk Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu). Peningkatan peran serta PKK tersebut memungkinkan Posyandu sebagai lembaga masyarakat dapat berkembang dengan pesat. Posyandu purnama yaitu posyandu yang melaksanakan hari buka lebih dari 8 kali per tahun, jumlah kader yang bertugas sama dengan atau lebih dari 5 orang, cakupan program utama (KIA, KB,Gizi, imunisasi >50%, dan sudah ada satu atau lebih program tambahan serta cakupan dana sehat <50%.

Grafik 5.71. Trend Persentase Posyandu Purnama & Mandiri Di Propinsi Lampung Th. 2003-2007
50 30 10 -10
Prn+Mdr Target 2003 19,12 20 2004 24,32 23 2005 26,49 26 2006 27,29 29 2007 35,74 32

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Jumlah posyandu (termasuk strata purnama dan mandiri) di Propinsi Lampung selama empat tahun terakhir cenderung meningkat (pada grafik 5.71). Hal ini menunjukan bahwa peran serta dan pemberdayaan masyarakat semakin meningkat. Begitu pula jika dilihat persentase posyandu purnama dan mandiri cenderung meningkat tetapi pencapaiannya berfluktuatif mencapai target, seperti pada grafik 5.71.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

147

Grafik 5.72. Trend Jumlah Posyandu Di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
Jml 8.000 6.000 4.000 2.000 0 Prn&Mdr Posyandu 2003 1.351 7.065 2004 1.723 7.084 2005 1.897 7.160 2006 2.042 7.348 2007 2.635 7.373

Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota

Grafik 5.73. Jumlah Posyandu Menurut Strata Di Propinsi Lampung Tahun 2006-2007
4.000 2.000 0 2006 2007

Pratama 1.849 1.448

Madya 3.457 3.290

Purnama 1.802 2.310

Mandiri 240 325

Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota

Berdasarkan grafik 5.73. diatas tampak bahwa strata madya paling banyak dibandingkan strata lainnya. Untuk perubahan strata ke tingkat diatasnya perlu upaya masyarakat terutama kader dalam mengaktifkan peran posyandu, karena posyandu adalah UKBM milik masyarakat dan untuk masyarakat. 4. Penyuluhan NAPZA oleh Tenaga Kesehatan Beberapa perilaku sebagian masyarakat yang merugikan kesehatan antara lain: merokok dan menggunakan Napza. Di Provinsi Lampung belum ada survey mengenai perilaku merokok dan penggunaan Napza. Upaya

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

148

penyuluhan NAPZA oleh petugas kesehatan nampak berfluktuatif naik turun pada tahun 2003 sebesar 3,22% (target tahun 2003: 2%) dan tahun 2004 sebesar 5,87% (target 2%), tahun 2005 sebesar 0,016% (target 2%), tahun 2006 sebesar 1,09% (target 5%) dan tahun 2007 sebesar 6,86% (target 7%). Cakupan pada tahun 2007 ini telah mendekati target yang ditetapkan, hal ini disebabkan mulai tercatatnya data penyuluhan diberbagai sarana kesehatan, agar data tersebut dapat tercover maka sistem pencatatan dan pelaporan kegiatan penyuluhan perlu dioptimalkan, seperti tampak pada grafik 5.74. di bawah ini.

Grafik 5.74. Trend Persentase Upaya Penyuluhan NAPZA Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
8 6 4 2 0 Cakupan Target 2003 3,22 2 2004 5,87 2 2005 0,016 2 2006 1,09 5 2007 6,86 7

Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota

5. Rumah Tangga Sehat / Rumah Tangga Ber PHBS Indikator perilaku sehat lainnya dapat dilihat dari persentase rumah tangga sehat/berPHBS. Rumah tangga sehat adalah rumah tangga yang memenuhi 10 indikator yaitu pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, balita diberi ASI eksklusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, melakukan aktifitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap hari, tersedia air bersih, tersedia jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah. Cakupannya selama tiga tahun terakhir cenderung menurun, tahun 2003 sebesar 57.29%, menurun pada tahun 2004 sebesar 49,75% (9
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

149

Kab/kota, karena Kab. Lampung Tengah tidak melakukan survey), tahun 2005 persentase RT sehat sebesar 19,74% dan meningkat kembali pada tahun 2006 sebesar 34,70% (data lengkap semua kabupaten/kota) dan tahun 2007 sebesar 43,06%. Cakupan tahun 2007 belum mencapai target.
Grafik 5.75. Trend Persentase Rumah Tangga Sehat/Ber PHBS Di Propinsi Lampung Th. 2003-2007
60

40 20 0

2003 57,29 45

2004 49,75 45

2005 19,74 48

2006 34,70 37

2007 43,06 52

RT Ber PHBS Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota

6. Cakupan Desa/Kelurahan Sehat Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah desa telah menjadi desa siaga (GMDS) apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-kurangnya sebuah pos kesehatan desa (poskesdes). Poskesdes yaitu upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa. Cakupan desa sehat pada tahun 2006 sebesar 9,01% (204 desa/kelurahan), untuk mempersiapkan desa/kelurahan sehat tersebut tenaga bidan telah dilatih. Sedangkan pada tahun 2007 desa/kelurahan sehat meningkat menjadi 32,56%.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

150

Grafik 5.78. Persentase Cakupan Desa/Kelurahan Sehat Menurut Kabupaten/Kota 2007


100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
96,25

68,18

38,18 16,33 22,27 24,88 20 26,83 14,51 12,6

BDL

LS

LT

LU

LB

TLB

WK

TGM

LTM

MTR

Sumber : Seksi Promkes Bidang SDM dan pembardayaan Masy. Dan Profil Kesehatan kab/kota. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab.LS)

5.11. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN Lingkungan fisik dan biologik merupakan komponen yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari semua aktifitas kehidupan manusia,sehingga kualitasnya sangat berperan dalam proses terjadinya gangguan kesehatan secara tidak langsung bagi masyarakat. Biasanya kualitas lingkungan yang ada merupakan resultan dari berbagai kondisi baik yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam maupun oleh karena aktifitas dan perilaku manusia. Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan telah dilakukan oleh berbagai instansi terkait seperti pembangunan sarana sanitasi dasar, pemantauan dan penataan lingkungan dan pengukuran dan pengendalian kualitas lingkungan. Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan, meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani secara lintas sektor. Sedangkan di jajaran kesehatan kegiatan yang dilaksanakan meliputi Pemantauan Kualitas lingkungan (air,tanah, udara), pemantauan sanitasi Rumah Sakit, Pembinaan dan Pemantauan Sanitasi Tempat-tempat Umum, Tempat Pengelolaan Makanan, Tempat Pengelolaan Pestisida dan sebagainya.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

151

Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas lingkungan antara lain dengan program penyehatan lingkungan. Program penyehatan lingkungan merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang menitikberatkan pada pemecahan masalah kesehatan lingkungan dalam rangka mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan/atau bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik. Program lingkungan sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan yang sehat yang mendukung tumbuh kembang anak dan remaja, memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat dan memungkinkan interaksi sosial serta melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal. A. Akses Dan Persediaan Air Bersih Dalam UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang dimaksud dengan Penyehatan Air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia, maka seharusnya Air Bersih untuk kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan, kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia. Persyaratan kualitas tersebut tertuang dalam Permenkes No. 416 tahun 1990 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air. Sasaran pengawasan kualitas air secara menyeluruh mencakup air minum, air bersih, air kolam renang, air pemandian umum, badan air, air limbah industri dan air limbah rumah tangga.Dalam pemenuhan air untuk kebutuhan masyarakat dibedakan menjadi dua sumber yaitu air minum yang berasal dari PDAM dan air bersih yang berasal dari jenis sarana yang dianggap memenuhi persyaratan antara lain sistem Perpipaan (PP) Perlindungan Mata Air (PMA), Sumur Terlindung (SPT/Pompa Air), Penampungan Air Hujan (PAH).Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan yang tak terelakan bagi kehidupan manusia, Fungsi air

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

152

bersih dalam rumah tangga adalah untuk minum, mandi dan cuci. Penggunaan air minum dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti air kemasan, ledeng, pompa, sumur dan lainnya yang mengacu pada Kepmenkes no. 907/Menkes/SK/VII/2002. Berdasarkan data Susenas 2006 (Tabel 5.2.) terlihat bahwa sebagian besar rumah tangga menggunakan sumur sebagai sumber air minum, walaupun masih dijumpai adanya rumah tangga yang menggunakan air sungai dan air hujan sebagai sumber air minum sehari-hari. Tabel 5.2. juga menunjukkan bahwa rumah tangga di pedesaan yang menggunakan fasilitas air minum yang bersumber dari sumur dan mata air terlindung mencapai 61,7 persen, atau lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan (62,3 persen). Sementara rumah tangga di pedesaan yang menggunakan fasilitas air minum yang bersumber dari sumur dan mata air tak terlindung mencapai 29,2 persen atau lebih besar dibandingkan daerah perkotaan (10,6 persen).
Tabel 5.2. Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air Minum Provinsi Lampung, 2006
Sumber Air Bersih Air kemasan Ledeng Pompa Sumur terlindung Sumur tak terlindung Mata air terlindung Mata air tak terlindung Air sungai Air hujan Lainnya Total
Sumber : Hasil Penghitungan Susenas 2006

Kota 4,7 13,8 7,9 61,4 9,8 0,9 0,7 0.4 0.0 0.4 100.0

Desa 0.6 2,6 0,9 58,3 25,0 3,4 4,2 2.2 2.0 0.7 100.0

Kota+Desa 1.5 4,9 2,4 58,9 21,8 2,9 3.5 1.8 1.6 0.6 100.0

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

153

Trend keluarga memiliki akses air bersih cenderung menurun dari tahun 2003-2005 dan meningkat kembali pada tahun 2006 kemudian menurun kembali pada tahun 2007.
Grafik 5.79. Trend Persentase Keluarga Memiliki Akses Terhadap Air Bersih Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
100 50 0 Akses Air Bersih Target 2003 67,34 78,2 2004 46,96 85 2005 45,5 85 2006 79,25 85 2007 57,6 85

Sumber : Profil Kesehatan Kab/kota

B. Keluarga Dengan Kepemilikan Sanitasi Dasar Salah satu cara untuk menilai sejauhmana tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dapat dilihat dari tempat pembuangan akhir kotoran/tinja. Sistem pembuangan kotoran manusia/air besar dan air limbah erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan resiko penularan penyakit khususnya penyakit saluran pencernaan. Klasifikasi sarana pembuangan kotoran dilakukan berdasarkan atas tingkat resiko pencemaran yang mungkin ditimbulkan. Pada tahun 2006 kepemilikan sarana sanitasi dasar terbesar adalah Jamban sebesar 73,06%, begitu pula pada tahun 2007 sebesar 50,03%.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

154

Grafik 5.80. Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kab/Kota Tahun 2006-2007
80 60 40 20 0

Jamban 73,06 50,03

T. Sampah 68,39 43,5

PAL 62,41 43,34

2006 2007

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

C. Rumah Sehat dan Rumah Bebas Jentik Nyamuk Aedes Rumah adalah tempat berkumpul anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Beberapa ukuran sering digunakan untuk menilai kesehatan perumahan diantaranya adalah luas lantai rumah, jenis lantai terluas, penggunaan bahan bakar jenis atap, jenis dinding dan sebagainya Persentase rumah sehat selama 3 tahun nampak menurun tetapi kemudian sedikit meningkat pada tahun 2006 menjadi 58,18% dan terus meningkat sampai dengan tahun 2007 menjadi 61,4% dan belum mencapai target.
Grafik 5.81. Trend Persentase Rumah Sehat Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%

100 50 0 2003 88,78 75 2004 61,55 72,5 2005 57,01 75 2006 58,18 76,5 2007 61,4 78

% Rumah sehat Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

155

Sedangkan persentase rumah bebas jentik nyamuk selama tiga tahun terakhir cenderung meningkat tetapi belum dapat mencapai target, tahun 2003 sebesar 64,68% (target 70%), tahun 2004 sebesar 64,93% (target 73%), tahun 2005 sebesar 67,61% (target 70%) dan pada tahun 2006 sebesar 83,77% mulai mencapai target dan terus dicapai sampai dengan tahun 2007 sebesar 91,21%, data hanya dari 7 kabupaten/kota, 3 kabupaten/kota yang lain belum melakukan survei. Grafik 5.82. Trend Persentase Rumah Bebas Jentik Nyamuk Aedes Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
100
%

80 60 40 20 0 2003 64,68 70 2004 64,93 73 2005 67,61 70 2006 83,77 75 2007 91,21 80

% Rumah Bebas Jentik Nyamuk Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

D. Tempat-Tempat Umum (TTU), Pengawasan dan Penyehatan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), dan Tempat Pengelolaan Pestisida (TPP) Terjadinya peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering membawa kematian banyak bersumber dari makanan, Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Pestisida (TPP). Oleh karenanya pengawasan terhadap kualitas tempat-tempat itu perlu dilakukan sehingga faktor resiko penularan penyakit dapat dieliminir sekecil mungkin. Tempat tempat umum (TTU) adalah suatu tempat yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pasar, pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat wisata, kolam renang, tempat ibadah, restoran dan lain-lain. Tempat umum yang memenuhi syarat adalah
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

156

terpenuhinya

akses

sanitasi

dasar

(air,

jamban,

limbah,

sampah),

terlaksananya pengendalian vektor, higiene sanitasi makanan minuman, pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria, persyaratan dan atau standar kesehatan. TUPM sehat di propinsi Lampung cenderung berfluktuatif naik turun, tahun 2003 sebesar 66,08% (target 67%), meningkat pada tahun 2004 menjadi 67,50% (target 72,50%), menurun kembali tahun 2005 menjadi 64.88% (target 75%) dan meningkat kembali tahun 2006 sebesar 66,94% (target 76,5%) kemudian menurun kembali pada tahun 2007 menjadi 65,22% (target 78%). Grafik 5.82. Trend Persentase TUPM Sehat Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%

100 50 0

2003 66,08 67

2004 67,5 72,5

2005 64,88 75

2006 66,94 76,5

2007 65,22 78

% TUPM Sehat Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

TTU yang memenuhi syarat selama tiga tahun terakhir cenderung cenderung meningkat, tahun 2003 sebesar 66,95% (target 70%), tahun 2004 sebesar 73,60% (target 72,5%), tahun 2005 sebesar 74,77% (target 75%) dan menurun kembali pada tahun 2006 sebesar 69,51% (target 76,5%) dan tahun 2007sebesar 66,34%. TTU memenuhi syarat selama lima tahun belum mencapai target.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

157

Grafik 5.83. Trend Persentase TTU Yang Memenuhi Syarat Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
80
%

75 70 65 60 2003 66,95 70 2004 73,6 72,5 2005 74,77 75 2006 69,51 76,5 2007 66,34 78

% TTU Sehat Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

E. Institusi Di Bina Kesehatan Lingkungannya Institusi yang dibina adalah Unit kerja yang dalam memberikan pelayanan/jasa potensial menimbulkan risiko/dampak kesehatan; mencakup RS, Puskesmas, Sekolah, Instalasi pengolahan air minum, perkantoran, industri rumah tangga, dan industri kecil serta tempat penampungan pengungsi. Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya dikelompokan yaitu sarana kesehatan, sarana pendidikan,sarana ibadah, perkantoran & lainnya.
Grafik 5.55. Trend Persentase Institusi Di Bina Kesehatan Lingkungannya Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
80
%

60 40 20 0 2003 73 60 2004 69,73 60 2005 60,56 63 2006 43,79 65 2007 64,74 67

% Institusi Dibina Target

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

158

Persentase Institusi yang dibina kesehatan lingkungannya berfluktuatif naik turun, tahun 2003 sebesar 73% (target 60%), menurun pada tahun 2004 menjadi 69,73% (target 60%), menurun kembali tahun 2005 sebesar 60,56% (target 63%) dan tahun 2006 sebesar 43,79% (target 65%) dan meningkat kembali pada tahun 2007 menjadi 64,74%. Cakupan ini selama tiga tahun terakhir belum mencapai target. 5.12. KONTRIBUSI SEKTOR TERKAIT 1. Pelayanan KB Keberhasilan program KB dapat diketahui dari beberapa indikator, pencapaian target KB baru, cakupan peserta KB Aktif terhadap PUS dan persentase peserta KB aktif Metoda Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET). 1) Pola penggunaan alat kontrasepsi akseptor baru Persentase cakupan peserta KB baru terhadap jumlah PUS selama 3 tahun (2003-2005) cenderung menurun, tahun 2003 sebesar 15,61%, tahun 2004 sebesar 14,76% dan tahun 2005 sebesar 13,65% dan meningkat menjadi 15,83% pada tahun 2006 dan terus meningkat menjadi 18,69% pada tahun 2007.
Grafik 5.56.Trend Cakupan Peserta KB Baru Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
20

15 10 5 0 2003 15,61 2004 14,76 2005 13,65 2006 15,83 2007 18,69

% KB Baru

Sumber : BKKBN Prop. Lampung

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

159

Untuk mengetahui Pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB Baru di Propinsi Lampung tahun 2001 2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.3. Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Akseptor baru Di Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 IUD 3.36 2,88 2,67 2,93 2,55 2,34 2,20 Suntik 47.72 49,52 50,36 45,83 47,54 48,34 48,26 Implant 4.29 4,06 4,38 14,47 10,55 6,41 6,03 MOP/MOW 0.35 0,27 0,28 0,74 0,33 0,32 0,35 Pil 43.61 42,37 40,90 45,83 36,70 39,17 39,75 Kondom 0.63 0,86 1,38 1,62 2,34 3,42 3,41 Lainnya 0.04 0,04 0,00 0,003 0 0 0

Sumber : BKKBN Prop. Lampung

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa alat kontrasepsi akseptor baru terbanyak adalah suntik dan pil pada th 2001-2007. 2) Peserta KB Aktif Cakupan pencapaian peserta KB aktif terhadap PUS cenderung berfluktuatif naik turun, pada tahun 2003 cakupan pencapaian peserta KB aktif terhadap PUS mencapai 70,79% dan meningkat pada tahun 2004 sebesar 72,79% dan menurun pada tahun 2005 sebesar 69,64% dan meningkat kembali pada tahun 2006 menjadi 70,59% dan terus meningkat pada tahun 2007 menjadi 70,75%. Trend cakupan dan pola penggunaan alat kontrasepsi peserta KB aktif dapat terlihat pada grafik dan tabel berikut :
Grafik 5.57.Trend Cakupan Peserta KB Aktif Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%
80 70 60 50 % KB Aktif Target 2003 70,79 62 2004 72,79 63 2005 69,64 65 2006 70,59 65 2007 70,75 70

Sumber : BKKBN Prop. Lampung

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

160

Tabel 5.4. Pola Penggunaan Alat Kontrasepsi Akseptor Aktif Di Propinsi Lampung Tahun 2001-2007
Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 IUD 15.09 13,80 13,30 12,86 13,01 12.05 11,83 Suntik 30.87 33,33 34,13 29,82 35,08 36.34 36,77 Implant 14.97 14,03 13,31 10,85 12,80 12.44 12,69 MOP/MOW 3.11 2,98 2,87 2,79 2,85 0.53 2,57 Pil 35.68 35,60 36,00 36,59 35,92 35.54 35,49 Kondom 0.26 0,26 0,29 7,09 0,34 0.48 0,63 Lainnya 0.02 0,008 0,00 0,001 0 0 0

Sumber : BKKBN Prop. Lampung

3). Metoda Kontrasepsi Efektif Terpilih Metoda Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET) merupakan suatu metode yang efektif dalam upaya menjarangkan kehamilan karena mempunyai daya ungkit besar dalam upaya menurunkan Total Fertility Rate (TFR). Yang termasuk dalam MKET ini antara lain IUD, metoda operasi, dan implant. Kecenderungan prosentase cakupan peserta KB Aktif dengan MKET tahun 2003-2007 dapat dilihat pada gambar dibawah:
G rafik 4.128. Persentase Cakupan Peserta KB Aktif dengan M KET di Propinsi Lam pung Th. 2003 - 2007
14 12 10 8 6 4 2 0
IUD Im plant m etode operasi 2003 13,3 13,3 2,87 2004 12,86 10,85 2,79 2005 13,01 12,8 2,85 2006 12,05 12,44 0,53 2007 11,83 12,69 2,57

Sumber : BKKBN Prop. Lampung

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

161

2. Kecelakaan Lalu Lintas Kasus kecelakaan lalu lintas adalah jumlah korban (meninggal dunia, luka berat, luka sedang dan luka ringan) sebagai akibat dari kecelakaan lalu lintas. Angka kecelakaan lalu lintas di propinsi Lampung selama empat tahun cenderung turun, tahun 2003 sebesar 59,88 per 100.000 penduduk, tahun 2004 menurun menjadi 35,89 per 100.000 penduduk, tahun 2005 menurun kembali menjadi 11,63 per 100.000 penduduk dan tahun 2006 sebesar 10,59 per 100.000 penduduk, kemudian meningkat kembali pada tahun 2007 sebesar 36,04%, seperti pada grafik dibawah ini.
Grafik 5.59. Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
80 60 40 20 0 Angka KLL 2003 59,88 2004 35,89 2005 11,63 2006 10,59 2007 36,04

Sumber : Laka Samsat Prop. Lampung

Berdasarkan grafik dibawah menunjukan angka kecelakaan lalu lintas terbesar di Kota Bandar Lampung dan terkecil di Kabupaten Tanggamus. Untuk daerah yang kecelakaan lalu lintasnya tinggi perlu dilengkapi dengan sarana pelayanan gawat darurat.
Grafik 5.60 Angka Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2007
100 80 60 40 20 0 angka KLL BDL 185,19 LS 13,57 LT 29,56 LU 17,78 LB 14,94 TLB 13,69 WK 15,99 TGM 12,94 LTM 15,16 MTR 21,21

Sumber : Laka Samsat Prop. Lampung. Ket.: Kab Pesawaran definitif tgl 2 November 2007 (pemekaran
Kab.LS)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

162

BAB VI SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN


6.1. SARANA PELAYANAN KESEHATAN Pembangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas dan pemerataan jangkauan/akses pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut penyediaan sarana kesehatan merupakan hal yang penting. Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar : Puskesmas Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang

keberadaannya sangat penting, karena terlibat langsung dengan masyarakat. Puskesmas adalah konsep dasar pelayanan kesehatan primer untuk masyarakat di Indonesia, sesuai dengan definisinya, yakni unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota kesehatan yang di bertanggungjawab wilayah kerja, menyelenggarakan pembangunan suatu

puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas memiliki tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sarana pelayanan kesehatan dasar tersebut didukung oleh sarana puskesmas pembantu dan puskesmas keliling serta jaringannya baik bidan di desa, posyandu dan poskesdes.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

163

Grafik 6.1. Jumlah Puskesmas, Puskesmas R. Inap, Pustu dan Pusling di Propinsi Lampung Th. 2003 - 2007
800 600 400 200 0 Puskesmas P.Rwt Inap Pustu Pusling

2003 221 30 715 208

2004 224 32 700 224

2005 227 36 708 250

2006 235 39 729 245

2007 246 40 744 253

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Berdasarkan grafik 6.1. diatas dapat dilihat bahwa jumlah puskesmas cenderung meningkat setiap tahunnya, termasuk juga Puskesmas Rawat Inap tetapi untuk jumlah Pustu tampak menurun pada tahun 2004, tetapi kemudian meningkat kembali pada tahun 2005 sampai 2007. Naik turunnya sarana puskesmas tersebut disebabkan ada beberapa perkembangan dari Pustu menjadi Puskesmas atau dari Puskesmas Non Rawat Inap menjadi Rawat Inap. Rasio puskesmas dan pustu selama tiga tahun terakhir tahun 20052007 tampak berfluktuatif naik turun perbandingannya dan belum mencapai target yang ditetapkan. Rasio mobil Puskesling tahun 2005 terhadap jumlah Puskesmas yaitu 1 : 1,1, tahun 2006 rasionya sebesar 1 : 1,04, tahun 2007 rasionya sebesar 1 : 1,03, hal ini menunjukan bahwa setiap 1 Puskesmas sudah memiliki minimal 1 mobil Puskesling, tetapi jika dilihat distribusinya per kabupaten/kota tidak merata.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

164

Tabel 6.1. Rasio Puskesmas, Pustu Terhadap Penduduk di Propinsi Lampung 20052007
Pencapaian 2005
4

No
1

Rasio
2

Target
3

2006*
5

2007
6

1 2

Ratio PKM thd penduduk Ratio Pustu thd penduduk

1 : 20.000 1 : 6.000

1 : 30.765 1 : 9.864

1 : 30.688 1 : 9.892

1 : 29.633 1: 9.798

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota


Keterangan * : revisi profil kes 2006 karena ada revisi jumlah penduduk tahun 2006: 7211586 jiwa

Grafik 6.2. Rasio Puskesmas Terhadap 100.000 Penduduk Tahun 2003-2007


3,4
Per 100.000 Pddk

3,3 3,2 3,1


Rasio PKM 2003 3,22 2004 3,24 2005 3,25 2006 3,26 2007 3,37

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Jika dilihat rasio puskesmas per 100.000 penduduk selama lima tahun menunjukan peningkatan sampai tahun 2007 mencapai 3,37 per 100.000 penduduk, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 3 puskesmas. Cakupan ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 5 per 100.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan konsep wilayah kerja Puskesmas di mana sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 20.000 penduduk, ratio puskesmas per 20.000 penduduk tahun 2007: 0,67 per 20.000 penduduk. Ini berarti bahwa di Propinsi Lampung sebagian besar Puskesmas melayani lebih dari 20.000 penduduk sasaran di wilayah kerjanya.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

165

Jumlah Puskesmas pembantu selama 3 tahun cenderung berfluktuatif naik turun pada tahun 2007 sebanyak 744 unit dengan rasio sekitar 1 : 9.798 penduduk. Rasio puskesmas pembantu sebesar 0,61 per 6.000 penduduk atau 10 per 100.000 penduduk. Cakupan ini belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 16,67 per 100.000 penduduk. Dalam pelaksanaan kegiatan puskesmas didukung oleh jaringannya, salah satunya yaitu Polindes. Jumlah polindes selama lima tahun terakhir, tahun 2003-2006 cenderung meningkat, tetapi kemudian menurun, hal ini kemungkinan disebabkan karena banyaknya polindes yang tidak aktif.
Grafik 6.3. Trend Jumlah Polindes Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
1500 1000 500 0
Polindes 2003 397 2004 706 2005 1470 2006 1531 2007 885

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan : Rumah Sakit (Pemerintah dan Swasta) Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diikuti dengan jumlah RS dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

166

Tabel 6.2. Jumlah Rumah Sakit, Tempat Tidur dan Ratio TT/Penduduk Tahun 2003-2007 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 Jumlah RSU 21 23 24 26 26 Jumlah TT RSU 2.018 2.096 2.178 2.733 2.944 Ratio TT/Pddk 1 : 3.396 1 : 3.300 1 : 3.206 1 : 2.708 1 : 2.476

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Keterangan : termasuk RS swasta

Berdasarkan tabel 6.2. diatas dapat dlihat bahwa jumlah Rumah Sakit, tempat tidur dan rasio tempat tidur terhadap penduduk terus meningkat. Persentase RS yang terakreditasi di propinsi Lampung tahun 2007 baru mencapai sekitar 9,4% (target 60%). Pada tahun 2007 RS yang sudah terakreditasi yaitu RS Jiwa dengan 5 pelayanan yang telah berakhir tahun 2003, RS Abdul Muluk dengan 12 pelayanan. Pada tahun 2008 direncanakan RS Immanuel akan mengikuti akreditasi. Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya Masalah kesehatan bukan hanya tanggung jawab sektor kesehatan atau pemerintah saja tetapi juga masyarakat. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya perlu dukungan dari berbagai pihak, termasuk pihak swasta.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

167

Grafik 6.4. Jumlah Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, Praktek Dokter Bersama dan Praktek Dokter Perorangan di Propinsi Lampung Tahun 2003 - 2007
jml

1000 800 600 400 200 0 RB BP PDB PDP 2003 92 153 2 538 2004 109 225 0 711 2005 119 249 2 750 2006 119 254 2 789 2007 112 381 13 853

Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

Sarana Pelayanan Kefarmasian Jumlah apotik dari tahun ke tahun meningkat dengan pesat sejalan dengan dikeluarkannya deregulasi di bidang Farmasi pada tahun 1993. Jumlah apotik selama tiga tahun cenderung berfluktuatif naik turun dan kemudian meningkat pada tahun 2006 dan 2007.
Grafik 6.5. Trend Sarana Pelayanan Farmasi di Propinsi Lampung Tahun 2000-2007
300 200 100 0 Apotik GF Toko Obat PBF 2003 127 10 162 52 2004 187 10 120 51 2005 148 10 136 52 2006 155 10 137 52 2007 224 10 130 54

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

168

Ratio apotik per jumlah penduduk selama lima tahun terakhir cenderung berfluktuatif naik turun. Rasio tahun 2007 sebanyak 1 : 32.544 penduduk,artinya 1 apotik melayani sekitar 32.544 penduduk. Jika dilihat distribusinya per kabupaten/kota maka apotik terbanyak ada di daerah perkotaan yaitu Kota Bandar Lampung, hal ini disebabkan karena di daerah perkotaan fasilitas sarana pelayanan kesehatannya cukup banyak, tidak hanya saryankes pemerintah tetapi juga swasta.
Grafik 6.6. Rasio Apotik Per Penduduk di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
80.000 rasio 40.000

0
Rasio Apotik per Pddk

2003 53.961

2004 36.984

2005 47.187

2006 46.526

2007 32.544

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

6.2. TENAGA KESEHATAN Tenaga kesehatan merupakan sumber daya manusia yang peranan dan keberadaannya sangat penting dan berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Banyak faktor yang dapat dilihat dari tenaga kesehatan yaitu tingkat kesehatan pendidikan, merupakan profesionalisme faktor input dan dalam kompetensinya. Tenaga

pelaksanaan program kesehatan. Oleh karena itu informasi tenaga kesehatan sangat diperlukan bagi perencanaan dan pengadaan tenaga serta pengelolaan kepegawaian. Kesulitan memperoleh data tenaga yang cepat dan akurat disebabkan karena data ketenagaan selalu berubah dengan cepat/mutasi tenaga yang begitu
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

169

cepat, sedangkan tenaga pengolah, peralatan komputer yang tersedia belum memadai dan belum optimalnya sistem informasi tenaga kesehatan. Selain rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk, perlu diperhatikan juga kualitas tenaga baik dari segi kompetensi dan profesionalismenya. Untuk meningkatkan kualitas tersebut dibutuhkan institusi pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan yang terakreditasi. Persentase institusi diknakes (pendidikan tenaga kesehatan) yang terakreditasi tahun 2007 sebesar 100% (target 100%), persentase institusi pendidikan dan pelatihan (diklat) terakreditasi tahun 2007 sebesar 100% (target 100%) dan persentase pendidikan pelatihan tenaga kesehatan terakreditasi pada tahun 2007 sebesar 100% (target 100%). a. Rasio Dokter terhadap 100.000 Penduduk Rasio dokter umum terhadap penduduk selama lima tahun cenderung meningkat, rasio pada tahun 2007 adalah 8,53, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 8 orang dokter. Rasio dokter umum terhadap puskesmas tahun 2007 yaitu 1,3 artinya setiap puskesmas memiliki 1 atau hampir 2 dokter.

Grafik 6.7.Trend Rasio Dokter Umum Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%
10 8 6 4 2 0 Dr/100.000 pddk Target 2003 7,49 4,65 2004 7,75 5 2005 8,52 5 2006 7,5 6 2007 8,53 7

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

170

Grafik 6.8. Trend Rasio Dokter Umum di Puskesmas Terhadap Puskesmas Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
2

0 Dr Um/PKM

2003 1,52

2004 1,25

2005 1,42

2006 1,3

2007 1,33

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

b. Rasio Dokter Spesialis terhadap 100.000 Penduduk Rasio dokter spesialis terhadap penduduk selama 3 tahun cenderung meningkat kemudian sedikit menurun pada tahun 2006 menjadi 1,82 dan meningkat kembali pada tahun 2007 menjadi 2,09.
Grafik 6.9.Trend Rasio Dokter Spesialis Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%
3 2 1 0 Dr Sp./100.000 pddk Target

2003 1,53 1,5

2004 1,78 2

2005 2,02 2

2006 1,82 2

2007 2,09 3

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

Rasio pada tahun 2007 adalah 2,09 artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh sekitar 2 dokter spesialis. Dan rasio dokter spesialis terhadap RS sebesar 5,06, artinya setiap RS memiliki sekitar 5 orang dokter spesialis.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

171

Grafik 6.10. Trend Rasio Dokter Spesialis Terhadap RS Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
10

0 Dr Sp./100.000 pddk

2003 5,05

2004 5,17

2005 5,22

2006 5,19

2007 5,06

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

c. Rasio Dokter Keluarga terhadap 100.000 Penduduk Rasio dokter keluarga terhadap penduduk sampai dengan saat ini masih 0%. d. Rasio Dokter Gigi Terhadap 100.000 Penduduk Rasio dokter gigi terhadap penduduk selama tiga tahun cenderung meningkat dan sedikit menurun pada tahun 2006 kemudian meningkat kembali pada tahun 2007. Rasio pada tahun 2007 adalah 2,95, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 3 dokter gigi. Rasio dokter gigi terhadap puskesmas tahun 2007 adalah 0,52 artinya setiap puskesmas memiliki hampir 1 dokter gigi.
Grafik 6.11.Trend Rasio Dokter Gigi Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
% 12 10 8 6 4 2 0

2003 1,89 1,13

2004 2,56 11

2005 3,08 11

2006 2,86 11

2007 2,95 11

Drg/100.000 pddk Target

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

172

Grafik 6.12. Trend Rasio Dokter Gigi di Puskesmas Terhadap Puskesmas Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%
1

0,5

0 Drg/PKM

2003 0,46

2004 0,50

2005 0,68

2006 0,61

2007 0,52

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

e. Rasio Apoteker Terhadap 100.000 Penduduk Rasio apoteker terhadap penduduk selama lima tahun cenderung meningkat, rasio pada tahun 2007 adalah 0,96 artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 1 Apoteker. Rasio apoteker terhadap apotik tahun 2007 adalah 0,31 artinya setiap apotik swasta memiliki hampir 1 apoteker. Rasio ini belum menggambarkan rasio yang sebenarnya karena data yang tercatat hanya apoteker yang berada di sarana fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, masih ada apoteker yang belum tercatat.
Grafik 6.13. Trend Rasio ApotekerTerhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
% 2 1,5 1 0,5 0 Apt/100.000 pddk Target 2003 0,56 0,74 2004 0,78 1 2005 0,79 1 2006 0,91 2 2007 0,96 2

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

173

Grafik 6.14. Trend Rasio ApotekerTerhadap Apotik Swasta Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%

0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 2003 0,31 2004 0,28 2005 0,37 2006 0,43 2007 0,31

Apt/Apotik

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

f. Rasio Perawat Terhadap 100.000 Penduduk Rasio Perawat terhadap penduduk selama lima tahun cenderung meningkat, rasio pada tahun 2007 adalah 51,41, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 51 perawat.
Grafik 6.15. Trend Rasio Perawat Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%
60

40

20

0 Prwt/100.000 pddk Target

2003 39,89 34,06

2004 45,07 36

2005 45,31 37

2006 48,44 42

2007 51,41 50

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

g. Rasio Bidan Terhadap 100.000 Penduduk Rasio Bidan terhadap penduduk selama empat tahun terakhir cenderung meningkat, rasio pada tahun 2007 adalah 39,52, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh sekitar 39 perawat.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

174

Grafik 6.16.Trend Rasio Bidan Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%
60

30

0 Bidan/100.000 pddk Target

2003 39,89 34,06

2004 24,45 21,63

2005 29,8 21

2006 36,62 25

2007 39,52 30

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

h. Rasio Ahli Gizi Terhadap 100.000 Penduduk Rasio ahli gizi terhadap penduduk selama lima tahun cenderung berfluktuatif naik turun, rasio pada tahun 2007 adalah 3,21, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 3 ahli gizi.
Grafik 6.17. Trend Rasio Ahli Gizi Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
% 6 4 2 0 Ahli Gizi/100.000 pddk Target

2003 3,22 2

2004 3,07 2

2005 3,34 3

2006 3,05 4

2007 3,21 6

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

i.

Rasio Sanitasi Terhadap 100.000 Penduduk Rasio sanitasi terhadap penduduk selama tiga tahun cenderung

meningkat tetapi kemudian menurun pada tahun 2006 dan meningkat kembali tahun 2007, rasio pada tahun 2007 adalah 6,08, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 6 tenaga sanitasi.
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

175

Grafik 6.18. Trend Rasio Sanitasi Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%
12 9 6 3 0 Sanitasi/100.000 pddk Target 2003 5,14 6,83 2004 5,81 7 2005 6,07 8 2006 5,17 9 2007 6,08 11

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

j.

Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat Terhadap 100.000 Penduduk Rasio ahli kesehatan masyarakat terhadap penduduk selama lima

tahun cenderung meningkat, rasio pada tahun 2007 adalah 6,79 artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 7 tenaga kesehatan masyarakat.
Grafik 6.19. Trend Rasio Kesmas Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2007
%
10 8 6 4 2 0 Kesmas/100.000 pddk Target 2003 2,18 3 2004 3,85 4 2005 5,14 4 2006 5,57 6 2007 6,79 7

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

k. Rasio Tenaga Teknis Medis Terhadap 100.000 Penduduk Ratio tenaga teknis medis terhadap penduduk selama tiga tahun cenderung meningkat, kemudian menurun pada tahun 2006 dan meningkat

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

176

kembali pada tahun 2007, rasio tahun 2007 sebesar 6,71, artinya setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 6 tenaga teknis medis.
Grafik 6.20. Trend Tenaga Teknis Medis Terhadap 100.000 Penduduk Di Propinsi Lampung Tahun 2003-2006
% 10

0 Teknis Medis/100.000 pddk

2003 4,88

2004 5,28

2005 6,10

2006 5,43

2007 6,71

Sumber : Profil kesehatan kab/kota

6.3. ANGGARAN KESEHATAN Rata-rata anggaran kesehatan APBD terhadap total APBD, untuk lokasi di provinsi sebesar 3,78% dan jika di gabungkan anggaran lokasi di provinsi dan kabupaten/kota maka persentasenya sebesar 4,58%. Berdasarkan grafik dibawah menunjukan bahwa persentase terbesar yaitu kota Metro sebesar 14,77% dan terkecil di Kabupaten Lampung Selatan sebesar 3,27%. Anggaran kota Metro sudah mendekati target yang disepakati yaitu 15%. Upaya advokasi ke stake holder perlu terus dilakukan agar target tercapai. Target anggaran 15% merupakan kesepakatan para Bupati dan Walikota se Indonesia. Anggaran kesehatan per kapita penduduk pada lampiran (tabel 62) belum menggambarkan yang sebenarnya/representatif karena data tidak lengkap, data anggaran sektor kesehatan yang ada di lintas sektor sulit dikumpulkan. Data akan memberikan informasi yang lengkap jika laporan DHA dan PHA telah selesai dilakukan. Kendala penyusunan DHA dan PHA yaitu sulitnya data terkumpul terutama data lintas sektor.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

177

Grafik 6. 21. Persentase Rata-Rata Anggaran Kesehatan APBD Terhadap Total APBDKabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2007
15

10

0
BDL % anggaran 4,75 LS 3,27 LT 4,57 LU 5,87 LB 5,1 TLB 9,37 WK 5,11 TGM 6,16 LTM MTR

PSW R -

4,77 14,77

Sumber: ProfilKesehatan Kab/Kota

6.4. MANAJEMEN KESEHATAN Indikator manajemen kesehatan yaitu : 1. Kabupaten/Kota memiliki dokumen Sistem Informasi Kesehatan / SIK Persentase kabupaten/kota memiliki dokumen Sistem Informasi Kesehatan yaitu 0%, proses pengembangan SIK telah dimulai sejak dimulainya otonomi daerah tetapi pengembangannya belum optimal dan belum dimulai dengan penyusunan dokumen SIKDA. Provinsi telah menyusun dokumen SIK/master plan SIK, tetapi dokumen ini hanya membahas sistem komputerisasi, tidak membahas rancangan sistem pencatatan dan pelaporannya sehingga masih perlu direvisi. Beberapa kabupaten/kota telah mengembangkan SIK. Kota Metro telah memulai dengan konsep IHIS (integreted health information system), yang mengadopsi dari Yogyakarta. Kabupaten Lampung Selatan telah lebih dulu mengkaji format pelaporan SP2TP tetapi belum secara komputerisasi dan saat ini akan review kembali menyesuaikan klasifikasi penyakit dengan ICD X dan menggunakan komputerisasi. Kabupaten Tulang Bawang juga mengembangkan SIK yang didukung
Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

178

oleh Pemda. Kabupaten Lampung Timur sedang mengembangkan SIK dengan mereview format pencatatan dan pelaporan. Kabupaten/kota yang lain sedang berproses kearah pengembangan SIK. 2. Kabupaten/kota memiliki Profil Kesehatan Persentase kabupaten/kota memiliki Profil Kesehatan yaitu 100 %. 3. Kabupaten/kota memiliki District Health Account (DHA) Persentase kabupaten/kota memiliki DHA yaitu 20% (Kota Metro dan Kabupaten Lampung Selatan). 4. Pelaksanaan Provincial Health Account (PHA) Persentase Pelaksanaan Provincial Health Account yaitu 0%. 5. Kabupaten/kota memiliki Perda KW-SPM bidang Kesehatan Persentase Kabupaten/Kota memiliki Perda KW-SPM bidang Kesehatan sebesar 10% (kota Metro). 6. Pemanfaatan Hasil Penelitian Bidang Kesehatan Persentase pemanfaatan hasil penelitian bidang kesehatan yaitu 40% (target 40%). Hasil penelitian bidang kesehatan yang dimanfaatkan datanya berasal dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan hasil Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) serta hasil surveysurvei kecil yang dilakukan oleh program seperti : Survei STS HIV/AIDS, Survei Pemantauan Status Gizi (PSG), survey darah jari dan survey malaria. 7. Kabupaten/kota Memiliki Contingency plan untuk masalah kesehatan akibat bencana. Persentase Kabupaten/Kota Memiliki Contingency plan untuk masalah kesehatan akibat bencana yaitu 0%.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

179

8. Kabupaten/kota memiliki dokumen kesehatan/sistem kesehatan daerah Persentase Kabupaten/Kota memiliki dokumen kesehatan yaitu 10% (Kabupaten Tanggamus). 9. Propinsi dan Kabupaten/kota yang melaksanakan Surkesda. Persentase Kabupaten/Kota yang melaksanakan Surkesda yaitu 0%. Pada tahun 2007 akan dilakukan riset kesehatan dasar secara nasional oleh Departemen Kesehatan.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

180

BAB VII PENUTUP


7.1. Kesimpulan Beberapa pencapaian indikator propinsi sehat dan KW-SPM yang belum mencapai target tahun 2007 sebagai berikut : A. Indikator Propinsi Sehat 1. Angka Kematian Ibu (angka nasional) berdasarkan data SDKI tahun 20022003 yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (target 150 per 100.000 LH) 2. Angka Kesakitan malaria sebesar 7,50 per 1.000 penduduk (target 5,5/1.000 penduduk) 3. Angka kesembuhan TB Paru sebesar 82,29% (target : 85%) 4. Angka Kesakitan DBD sebesar 61,32% (target 5/1000 penduduk) 5. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi sebesar 69,07% (target 73,6%) 6. Persentase Rumah Sehat sebesar 61,40% (target : 78%) 7. Persentase TUPM sebesar 65,22% (target 78%) 8. Persentase RT Ber PHBS sebesar 43,06 (target 52%) 9. Persentase Penduduk yang memanfaatkan pkm rawat inap sebesar 0,38% (target 1,5%) 10. Persentase sarkes dengan Kemampuan Labkes sebesar 75,25% (target 100%) 11. Persentase RS yang memiliki 4 pelayanan kesehatan dasar sebesar 42,31% (target : 100%) 12. Persentase persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 79,40% (target 86%) 13. Persentase desa mencapai UCI sebesar 79,27% (target : 98,14%)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

181

14. Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam sebesar 84,31% (target : 100%) 15. Persentase bayi mendapat ASI eksklusif sebesar 41,81% (target 45,20%) 16. Persentase murid SD/MI yang mendapat Pemeriksaan Gigi dan Mulut sebesar 27,77% (target : 100%) 17. Persentase Gakin yang mendapat pelayanan kesehatan sebesar 79,74% (target 100%) 18. Rasio Dokter Spesialis per 100.000 penduduk sebesar 2,09% (target 3/100.000 penduduk) 19. Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk sebesar 2,95% (target : 11 per 100.000 penduduk) 20. Rasio apoteker per 100.000 penduduk sebesar 0,96 (target : 2 per 100.000 penduduk) 21. Rasio Ahli gizi per 100.000 penduduk sebesar 3,21(target: 6 per 100.000 penduduk) 22. Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 penduduk sebesar 6,08 (target: 11 per 100.000 penduduk) 23. Rasio Ahli kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk sebesar 6,79 (target: 7 per 100.000 penduduk) 24. Persentase penduduk menjadi peserta JPK sebesar 34,58% (target: 60%) 25. Rata-rata persentase anggaran kesehatan dalam APBD (kab/kota dan propinsi) sebesar 4,56% (target : 15%) 26. Persentase kab/kota memiliki Dokumen sistem kesehatan sebesar 0% (target 100%) 27. Persentase kab/kota yang memiliki contengency plan untuk masalah kesehatan akibat bencana sebesar 0% (target 70%) 28. Persentase kab/kota yang melaksanakan Surkesda sebesar 0% (target 100%) 29. Persentase propinsi yang memiliki PHA sebesar 0% (target 100%)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

182

30. Persentase kab/kota memiliki profil kesehatan sebesar 100% (target 100%) 31. Persentase keluarga yang memiliki akses terhadap Air Bersih sebesar 14,70% (target : 85%) 32. PUS menjadi akseptor KB sebesar 18,69% (target 67,07%) 33. Persentase penduduk melek huruf sebesar 93,85% (target 95%). B. Indikator KW - SPM 1. Cakupan ibu hamil K4 sebesar 82,86% (target: 90%) 2. Pertolongan persalinan oleh nakes sebesar 79,40% (target : 86%) 3. Bumil risti dirujuk sebesar 50,38% (target : 87%) 4. cakupan BBLR ditangani sebesar 40,07% (target 92%) 5. Deteksi dini tumbang balita & prasekolah sebesar 41,46% (target: 75%) 6. Persentase cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh nakes atau tenaga terlatih (guru UKS atau Dokter kecil) sebesar : 43,54% (target : 86%) 7. Persentase cakupan yankes remaja sebesar 13,05% (target : 68%) 8. Cakupan desa/kelurahan UCI sebesar 79,27% (target 98,14%) 9. Prosentase cakupan rawat inap Puskesmas sebesar 0,38% (target: 1,5%) 10. Persentase gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum sebesar 1,48% (target : 7%) 11. Persentase MP ASI bayi BGM gakin sebesar 42,41% (target 81,77%) 12. Persentase saryankes dgn kemampuan yan gawat darurat yg dpt diakses masyarakat sebesar 27,65% (target 90%) 13. Persentase desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam sebesar 84,31% (target : 100%) 14. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi sebesar 63,24% (target 76,7%) 15. Persentase kesembuhan penderita TB BTA + sebesar 82,29% (target: 85%)

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

183

16. Cakupan Institusi dibina sebesar 64,74% (target 67%) 17. Persentase tempat umum sehat sebesar 66,34% (target 78%) 18. Persentase RT sehat sebesar 48,53% (target 52%) 19. Persentase penyuluhan NAPZA sebesar 6,86% (target 7%) 20. Persentase penulisan resep obat generik sebesar 58,35% (target 80%) 21. Persentase cakupan JPK Pra bayar sebesar 34,58% (target 60%) 22. Persentase JPK gakin dan masyarakat rentan sebesar 48,86% (target 100%) 23. Persentase pelayanan kesehatan pra usila dan usila sebesar 34,65% (target 67%) 24. Persentase cakupan WUS yang mendapat kapsul yodium sebesar 16,66% (target : 67,07%) 25. Persentase kusta yang selesai berobat (RFT rate) sebesar 23,75% (target: >90%). Beberapa indikator diatas belum mencapai target karena beberapa masalah/hambatan yaitu manajemen Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang belum optimal terutama Sistem Pencatatan dan Pelaporan, kuantitas dan kualitas sumber daya termasuk pendistribusian tenaga kesehatan dan dana belum optimal, kurang efektifnya koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor. 7.2. Saran 1. Perlu meningkatkan manajemen sistem informasi kesehatan terutama manajemen R/R (Record and Report) /Pencatatan dan Pelaporan baik di tingkat Puskesmas, Kabupaten dan Propinsi untuk mendapatkan data yang valid dan akurat guna penyusunan perencanaan yang

evidence base berbasis data dan bukti.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

184

2. Perlu meningkatkan kerjasama/koordinasi lintas program, lintas sektor dan memberdayakan/melibatkan masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan yang seoptimal mungkin. 3. Perlunya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui diklat (pendidikan dan pelatihan). 4. Perlunya meningkatkan upaya Preventif, Promotif, Kuratif dan Rehabilitatif dengan kegiatan yang inovatif.

Profil Kesehatan Propinsi Lampung Tahun 2007

185

Estimasi Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2005 - 2007


Kabupaten/Kota 1 Lampung Barat 2 Tanggamus 3 Lampung Selatan 4 Lampung Timur 5 Lampung Tengah 6 Lampung Utara 7 Way Kanan 8 Tulang Bawang 9 Bandar Lampung 10 Metro 2005* 378.005 821.119 1.281.104 919.274 1.129.352 554.617 359.945 750.672 793.746 128.343 2006 ** 380.208 824.922 1.312.527 929.159 1.146.158 559.172 361.810 763.360 803.922 130.348 2007 381.439 826.610 1.341.258 936.734 1.160.221 562.314 362.749 774.265 812.133 132.044 1 Lampung Barat 2 Tanggamus 3 Lampung Selatan 4 Lampung Timur 5 Lampung Tengah 6 Lampung Utara 7 Way Kanan 8 Tulang Bawang 9 Bandar Lampung 10 Metro Provinsi Lampung
Sumber: BPS Prov. Lampung

INDIKATOR PEMBANGUNAN MANUSIA Tahun 2005 - 2007


2005 AHH 65,2 67,7 67,4 69,4 68,5 66,9 68,5 67,3 69,9 71,9 68 MYS 7,0 6,5 6,7 6,4 7,2 7,4 6,5 6,6 9,6 9,4 7,2 IPM 66,0 67,7 67,2 67,9 68,8 68,0 67,4 67,8 73,5 74,5 68,8 AHH 65,9 67,7 67,4 69,4 68,6 67,1 68,7 67,8 69,4 71,9 68,5 2006 MYS 7,0 6,8 6,8 6,9 7,2 7,5 6,5 6,6 9,6 9,8 7,3 IPM 66,8 69,0 67,8 68,6 69,1 68,5 68,1 68,2 73,8 75,2 69,4 AHH 66,1 68,0 67,8 69,6 68,9 67,2 68,7 68,1 69,7 72,1 69,1 2007 MYS 7,0 6,9 6,8 6,9 7,3 7,6 6,5 6,6 9,8 9,9 7,4 IPM 66,9 69,2 67,9 68,7 69,3 68,5 68,1 68,4 73,9 75,3 69,7

Kabupaten/Kota

Provinsi Lampung 7.116.177 7.211.586 7.289.767 Sumber: Surat Deputi Statistik Sosial No. 04100.224 tanggal 24 Agustus 2007 Keterangan: *: SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus) ** : Hasil Estimasi Berdasarkan data penduduk tahun 2005

Ket: AHH: Angka Harapan Hidup MYS: Mean Years of Shchooling (rata-Rata Lama Sekolah) IPM: Indeks Pembangunan Manusia
Angka Melek Huruf Penduduk Berumur 10 Th Keatas Mnrt Jenis Kelamin Penduduk Prov Lampung Tahun 2004-2007

PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA


Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah Provinsi Lampung Tahun 2004 - 2007

Usia Sekolah 7 - 12 Tahun 13 - 15 Tahun 16 - 18 Tahun


Sumber: BPS Prov. Lampung

2004 96,69 84,35 48,19

2005 96,95 86,27 51,14

2006 97,77 84,14 49,47

2007 98,23 84,31 49,56

Tahun 2004 2005 2006 2007


Sumber: BPS Prov. Lampung

Laki-Laki Peremp

Laki+P

96,3 96,1 96,3 96,4

91,4 91,3 90,9 91,2

93,9 93,7 93,7 93,9

Estimasi Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2007


Kelompok Umur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 24-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Laki-Laki 394.446 402.435 379.467 360.494 331.535 313.560 296.584 268.623 243.658 202.715 159.776 125.823 94.867 70.900 53.924 50.929 Perempuan 385.459 399.439 365.487 335.529 305.571 295.585 290.592 261.633 224.685 188.735 146.794 111.843 88.875 64.909 38.945 35.950 L+P 779.905 801.874 744.954 696.023 637.106 609.145 587.176 530.256 468.343 391.450 306.570 237.666 183.742 135.809 92.869 86.879

Provinsi Lampung 3.749.736 3.540.031 7.289.767 Sumber: Surat Deputi Statistik Sosial No. 04100.224 tanggal 24 Agustus 2007

PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR INDONESIA SEHAT (IIS) PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007
ANGKA ABSOLUT PEMBILANG PENYEBUT

No A. DERAJAT KESEHATAN 1 Mortalitas 1. Angka 2. Angka 3. Angka 4. Angka

INDIKATOR INDONESIA SEHAT

ANGKA

TARGET

Kematian bayi per 1000 Kelahiran Hidup Kematian balita per 1.000 Kelahiran Hidup Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup Harapan Hidup Waktu Lahir

904 199 129 -

160.382 160.382 160.382 -

5,64 1,24 80,43 69,1

40 58 150 68

2 Morbiditas 5. Angka Kesakitan malaria per 1000 penduduk 6. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA + (%) 7. Prevalensi HIV (persentase kasus terhadap Penduduk beresiko) 8. Angka " Acute Flaccid Paralysis" (AFP) pada anak usia <15 th per 100.000 anak 9. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk 3 Status Gizi 10. Persentase Balita dengan Gizi Buruk 11. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi B. HASIL ANTARA 4 Keadaan Lingkungan 12. Prosentase Rumah Sehat 13. Persentase Tempat-Tempat Umum Sehat dan Pengelolaan Makanan 5 Perilaku Hidup Masyarakat 14. Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat 15. Persentase Posyandu Purnama dan Mandiri 6 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 16. Persentase Penduduk yang Memanfaatkan Puskesmas a. Rawat Jalan b. Rawat Inap

54.685 3.797 234 43 4.470

7.289.767 4.614 7.289.767 2.390.024 7.289.767

7,50 82,29 0,003 1,80 61,32

5,5 per 1.000 >=85% <1 2 per 100.000 5 per 100.000

384 129

870.232 204

0,04 63,24

15,0% 76,7%

606.275 2.316

987.489 3.551

61,40 65,22

78,00% 78,00%

166.725 2.635

387.178 7.373

43,06 35,74

52% 32%

3.038.336 27.890

7.289.767 7.289.767

41,68 0,38

15/100.000 penddk 1,5/100.000 penddk

PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR INDONESIA SEHAT (IIS) PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007
ANGKA ABSOLUT PEMBILANG PENYEBUT 619.814 189.691 228 11 169 7.289.767 7.289.767 303 26 209

No

INDIKATOR INDONESIA SEHAT 17. Persentase Penduduk yang memanfaatkan Rumah Sakit a. Rawat Jalan b. Rawat Inap 18. Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan 19. Persentase Rumah Sakit Umum yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan Kesehatan Spesialis Dasar 20. Persentase Obat Generik Berlogo dalam persediaan obat

ANGKA 8,50 2,60 75,25 42,31 80,86

TARGET 5/100.000 penddk 1/100.000 penddk 100% 100% 80%

C. PROSES DAN MASUKAN 7 Pelayanan Kesehatan 21. Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 22. Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI) 23. Persentase Desa Terkena Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditangani <24 jam 24. Persentase Ibu Hamil Mendapat Fe 25. Persentase Bayi yang mendapat ASI Ekslusif 26. Persentase Murid SD/MI yang mendapat Pemeriksaan Gigi dan Mulut 27. Persentase pekerja yang mendapat pelayanan kesehatan kerja 28. Persentase Gakin yang mendapat pelayanan kesehatan 8 Sumber Daya Kesehatan 29 Rasio Dokter per 100.000 penduduk 30 Rasio dokter Spesialis per 100.000 penduduk 31 Rasio Dokter Keluarga per 1.000 penduduk 32 Rasio Dokter gigi per 100.000 penduduk 33 Rasio Apoteker per 100.000 penduduk 34 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 35 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 36 Rasio Ahli Gizi per 100.000 Penduduk 37 Rasio Ahli Sanitasi per 100.000 Penduduk 38 Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat per 100.000 Penduduk 39 Persentase Penduduk yang menjadi peserta Jaminan Pemeliharan Kesehatan 40 Rata-rata persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD (Kab/Kota dan Propinsi) 41 Alokasi anggaran kesehatan pemerintah per kapita per tahun (ribuan rupiah)

142.219 1.836 86 150.975 67.057 308.662 343.034 2.295.947

179.125 2.316 102 190.076 160.382 1.111.473 386.878 2.879.183

79,40 79,27 84,31 79,43 41,81 27,77 88,67 79,74

86% 98,14% 100% 53,87% 45,20% 100% 50% 100%

622 152 0 215 70 2.881 3.748 234 443 495 2.520.606


19.038.977.670.843 46.377.800.349.499

7.289.767 7.289.767 7.289.767 7.289.767 7.289.767 7.289.767 7.289.767 7.289.767 7.289.767 7.289.767 7.289.767
417.243.429.208.258

8,53 2,09 0,00 2,95 0,96 39,52 51,41 3,21 6,08 6,79 34,58 4,56
6.362.042

7.289.767

7 per 100.000 3 per 100.000 0 11 per 100.000 2 per 100.000 30 per 100.000 50 per 100.000 6 per 100.000 11 per 100.000 7 per 100.000 60% 15% 42.000

PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR INDONESIA SEHAT (IIS) PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007
ANGKA ABSOLUT PEMBILANG PENYEBUT 0 0 10 0 0 10 10 10 10 10

No

INDIKATOR INDONESIA SEHAT

ANGKA 0 0 100 0 0

TARGET 100% 70% 100% 100% 100%

9 Manajemen Kesehatan 42 Persentase Kab/Kota yang mempunyai Dokumen Sistem Kesehatan 43 Persentase Kab/Kota yang memiliki Contingency Plan untuk masalah kesehatan akibat bencana 44 Persentase Kab/Kota yang membuat Profil Kesehatan 45 Persentase Propinsi yang melaksanakan Surkesda 46 Persentase Propinsi yang mempunyai Provincial Health Account 10 Kontribusi Sektor Terkait 47 Persentase Keluarga yang memiliki Akses Terhadap Air Bersih 48 Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Akseptor Keluarga Berencana 49 Angka Kecelakaan Lalu Lintas per 100.000 penduduk 50 Persentase Penduduk yang melek huruf Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Keterangan : 1. Data angka kematian bayi bersumber BPS: 28 per 1.000 LH 2. Data angka kematian yang disajikan ini tidak mewakili populasi jadi hanya menggambarkan kasus

1.071.616 269.921 2.627 2.243.056,09

7.289.767 1.443.985 7.289.767 2.390.024,00

14,70 18,69 36,04 93,85

85% 67,07% 10% 95%

PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2006

No

INDIKATOR SPM

ANGKA ABSOLUT PEMBILANG PENYEBUT

ANGKA

TARGET

1 Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi a. Prosentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 b. Prosentase Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan c. Prosentase Ibu hamil Resiko Tinggi yang dirujuk d. Prosentase Cakupan Kunjungan Neonatus e. Prosentase Cakupan Kunjungan Bayi f. Prosentase Cakupan Bayi BBLR yang ditangani 2 Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah dan Usia Sekolah a. Prosentase Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak balita dan Pra Sekolah Prosentase Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat oleh Tenaga b. Kesehatan atau Tenaga Terlatih (Guru UKS atau Dokter Kecil) c. Prosentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja 3 Pelayanan Keluarga Berencana a. Prosentase Cakupan Peserta Aktif KB 4 Pelayanan Imunisasi a. Prosentase desa/kelurahan UCI 5 Pelayanan Pengobatan/Perawatan a. Prosentase Cakupan Rawat Jalan Puskesmas b. Prosentase Cakupan Rawat Inap Puskesmas c. Prosentase Cakupan Rawat Jalan RS d. Prosentase Cakupan Rawat Inap RS

157.503 142.219 5.667 145.105 155.850 1.226 271.418 474.224 75.293 1.021.629 1.836 3.038.336 27.890 619.814 189.691

190.076 179.125 11.249 160.382 160.382 3.060 654.690 1.089.155 577.143 1.443.985 2.316 7.289.767 7.289.767 7.289.767 7.289.767

82,86 79,40 50,38 90,47 97,17 40,07 41,46 43,54 13,05 70,75 79,27 41,68 0,38 8,50 2,60

90% 86% 87% 87% 87% 92% 75% 86% 68% 63% 98,14% 15% 1,50% 5% 1,0%

PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2006

No

INDIKATOR SPM

ANGKA ABSOLUT PEMBILANG PENYEBUT

ANGKA

TARGET

6 Pelayanan Kesehatan Jiwa a. Prosentase Pelayanan Gangguan Jiwa di sarana Pelayanan Kesehatan Umum 7 Pemantauan Pertumbuhan Balita a. Prosentase Balita yang naik Berat Badannya (N/D) b. Prosentase Balita Bawah Garis Merah (BGM) 8 Pelayanan Gizi a. Prosentase b. Prosentase c. Prosentase Miskin d. Prosentase Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 (dua) kali per tahun Cakupan Ibu hamil mendapat 90 tablet Fe Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada bayi BGM dari Keluarga balita gizi buruk mendapat perawatan

58.476 408.661 13.357 698.705 150.975 17.987 384 3.860 5.667 785 232

3.953.325 524.186 524.186 870.232 190.076 42.410 384 3.869 5.667 1.127 839

1,48 77,96 2,55 80,29 79,43 42,41 100 99,77 100 70 27,65

7% 77,16% 15,0% 75% 53,87 81,77% 100% 70% 70% 70% 90%

9 Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Komprehensif a. Prosentase Akses terhadap Ketersediaan Darah dan Komponen yang aman untuk Menangani Rujukan Ibu Hamil dan Neonatus b. Prosentase Ibu Hamil Resiko Tinggi/Komplikasi yang tertangani c. Prosentase Neonatus Resiko Tinggi/Komplikasi yang tertangani 10 Pelayanan Gawat Darurat a. Prosentase Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat yang dapat diakses Masyarakat

PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2006

No

INDIKATOR SPM

ANGKA ABSOLUT PEMBILANG PENYEBUT 86 129 43 3.797 9.806 234 442 4.470 159.929 13.038 102 204 2.390.024 4.614 9.939 234 442 4.470 159.929 20.139

ANGKA 84,31 63,24

TARGET 100% 76,7%

11 Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan a. Prosentase Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam b. Prosentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi 12 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 13 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Paru a. Prosentase Kesembuhan Penderita TBC BTA + 14 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA a. Prosentase Cakupan Balita dengan Pnemonia yang ditangani 15 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS a. Prosentase Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS b. Prosentase Infeksi menular seksual yang diobati 16 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) a. Prosentase Penderita DBD yang ditangani 17 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare a. Prosentase Balita dengan Diare yang ditangani 18 Pelayanan Kesehatan Lingkungan a. Prosentase Institusi yang dibina

1,80 2/100.000 82,29 99 100 100 100 100 64,74 >=85 60% 100% 100% 80% 100% 67%

PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2006

No

INDIKATOR SPM

ANGKA ABSOLUT PEMBILANG PENYEBUT

ANGKA

TARGET

19 Pelayanan Pengendalian Vektor a. Prosentase Rumah/Bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 20 Pelayanan Hygiene Sanitasi di tempat umum a. Pelayanan Tempat Umum yang Memenuhi Syarat 21 Penyuluhan Perilaku Sehat a. Prosentase Rumah Tangga Sehat b. Prosentase Bayi yang mendapat ASI Ekslusif c. Prosentase Desa dengan Garam Beryodium baik d. Prosentase Posyandu Purnama dan Mandiri 22 Penyuluhan P3 NAPZA berbasis masyarakat a. Prosentase Upaya Penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas Kesehatan 23 Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan a. Prosentase Ketersediaan Obat Sesuai Kebutuhan b. Prosentase Pengadaan Obat Esensial c. Prosentase Pengadan Obat Generik 24 Pelayanan Penggunaan Obat Generik a. Prosentase Penulisan Resep Obat Generik 25 Penyelenggaraan Pembiayaan untuk Pelayanan Kesehatan Perorangan a. Prosentase Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar

165.973 4.774 231.346 67.057 453 2.635 1.158 3.375 179,00 169,00 1.502.920 2.520.606

181.970 7.196 476.723 160.382 692 7.373 16.885 4.278,00 224,00 209,00 2.575.866 7.289.767

91,21 66,34 48,53 41,81 65,46 35,74 6,86 88,52 86,18 92,03 58,35 34,58

80% 78,00% 52,0% 45,20% 80,90% 32% 7% 80% 80% 80% 80% 60%

PENCAPAIAN DAN TARGET INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2006

No

INDIKATOR SPM

ANGKA ABSOLUT PEMBILANG PENYEBUT

ANGKA

TARGET

26 Penyelenggaraan Pembiayaan untuk Gakin dan Masyarakat Rentan a. Prosentase Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Gakin dan masyarakat rentan 27 Jenis Pelayanan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan (untuk daerah tertentu) 1 Pelayanan Kesehatan Kerja Prosentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Kerja pada Pekerja formal 2 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Prosentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut 3 Pelayanan Gizi Prosentase Cakupan Wanita Usia Subur yang mendapatkan kapsul Yodium 4 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS Prosentase Darah Donor Diskrining terhadap HIV-AIDS 5 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria Prosentase Penderita Malaria Diobati 6 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta Prosentase Kusta yang selesai Berobat (RFT Rate) 7 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Filariasis Prosentase Kasus Filariasis yang Ditangani Sumber data : Profil Kesehatan Kab/Kota

1.406.886

2.879.183

48,86

100%

343.034 395.525 80.413 46.674 53.383 57 42

386.878 1.141.637 482.637 46.674 54.685 240 42

88,67 34,65 16,66 100 98 23,75 100,00

50% 67% 67,07% 100% 100% >90% >90%

DATA PERKIRAAN SASARAN PROGRAM TAHUN 2007

NO. 1

KAB / KOTA 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

JUMLAH PENDUDUK TH 2007 3 812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044 7.289.767

SASARAN CBR 4 2,35% 2,395% 2,35% 2,34% 2,34% 2,19% 2,352% 2,34% 2,34% 2,19% BAYI 5 18.832 32.123 22.451 12.861 8.168 16.956 7.442 18.788 19.869 2.892 160.382 BUMIL 6 22.784 33.779 29.992 15.569 10.393 18.652 9.441 21.618 24.667 3.181 190.076 BUMIL RISTI 7 4.557 6.756 5.998 3.114 2.079 3.730 1.888 4.324 4.933 636 38.015 BUTEKI 8 37.664 64.246 44.902 25.722 16.336 33.913 14.884 37.576 39.738 5.784 320.764 BULIN 9 20.840 32.244 28.628 14.860 10.223 17.804 9.011 18.932 23.546 3.036 179.125 BATITA 10 36.546 60.357 52.210 25.304 17.165 34.842 16.324 37.197 42.153 5.942 328.040 BALITA 11 95.507 157.732 136.622 71.125 48.170 91.054 42.954 98.758 112.782 15.528 870.232 ANBAL 12 98.820 150.784 62.654 32.659 48.170 74.097 42.954 79.109 49.915 15.528 654.690 APRAS 13 43.855 72.428 62.652 30.365 20.598 41.810 19.588 44.637 50.584 7.130 393.647

10 KOTA METRO JUMLAH PROPINSI

DATA PERKIRAAN SASARAN PROGRAM TAHUN 2007

NO. 1

KAB / KOTA 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

JUMLAH PENDUDUK TH 2007 3 812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044 7.289.767

CBR 4 2,35% 2,395% 2,35% 2,34% 2,34% 2,19% 2,352% 2,34% 2,34% 2,19%

USILA 14 55.875 92.279 79.823 38.687 26.243 53.269 24.957 56.871 64.447 9.085 501.536

PUS 15 113.699 187.776 162.431 78.724 53.401 108.397 50.785 115.725 131.143 18.486 1.020.567

WUS 16 213.429 352.483 304.906 147.776 100.242 203.477 95.330 217.233 246.174 34.701 1.915.751

BBLR 17 2.072 3.534 2.470 1.415 898 1.865 819 2.067 2.186 318 17.642

SASARAN ANAK USIA SEKOLAH 18 243.802 402.646 348.298 168.807 114.508 232.434 108.897 248.148 281.208 39.640 2.188.388

ANAK SD 19 45.609 152.739 243.023 75.958 85.532 162.704 76.228 22.769 196.845 27.748 1.089.155

REMAJA 20 73.141 41.417 104.493 50.642 34.352 69.730 32.669 74.444 84.362 11.892 577.143

NEONATAL RISTI 21 3.766 6.425 4.490 2.572 1.634 3.391 1.488 3.758 3.974 578 32.076

NEONATAL 22 18.832 32.123 22.451 12.861 8.168 16.956 7.442 18.788 19.869 2.892 160.382

10 KOTA METRO JUMLAH PROPINSI

TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2007

NO
1

KABUPATEN/KOTA
2

LUAS WILAYAH (km 2)


3

JUMLAH KECAMATAN
4

DESA
5

JUMLAH KELURAHAN
6

DESA+KEL.
7

JUMLAH PENDUDUK (JIWA)


8

JUMLAH RUMAH TANGGA (KK)


9

RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA (KK)


10

1 2 3 4 5 6 7 8 9

BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR

192,96 2.007,01 4.789,82 2.725,63 4.950,40 7.770,84 3.921,63 3.356,61 4.337,89 61,79 1.173,77 35.288,35

13 17 28 23 17 28 14 28 24 5 7 204

0 251 288 232 195 233 202 371 241 0 130 2.143

98 4 5 15 6 7 3 8 5 22 173

98 255 293 247 201 240 205 379 246 22 130 2.316

812.133 923.003 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044 418.255

187.037 315.797 292.805 136.207 97.976 201.541 97.104 198.814 235.730 32.931 104.581 1.795.942

4,34 2,92 3,96 4,13 3,89 3,84 3,74 4,16 3,97 4,01 4,00 4,06

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

7.289.767

Sumber: BPS Prov. Lampung Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan), data sesuai Profil Kesehatan Kabupaten Pesawaran Tahun 2007

KEPADATAN PENDUDUK /km 2


11

4.208,82 459,89 242,23 206,31 77,05 99,64 92,50 246,26 215,94 2.136,98 356,33 206,58

TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 JUMLAH KELURAHAN
6

NO
1

KABUPATEN/KOTA
2

LUAS WILAYAH (km 2)


3

JUMLAH KECAMATAN
4

DESA
5

DESA+KEL.
7

JUMLAH PENDUDUK (JIWA)


8

JUMLAH RUMAH TANGGA (KK)


9

RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA (KK)


10

KEPADATAN PENDUDUK /km 2


11

1 2 3 4 5 6 7 8 9

BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR

192,96 2.007,01 4.789,82 2.725,63 4.950,40 7.770,84 3.921,63 3.356,61 4.337,89 61,79 1.173,77 35.288,35

13 17 28 23 17 28 14 28 24 5 7 204

0 247 288 232 195 233 202 371 241 0 134 2.143

98 4 5 15 6 7 3 8 5 22 173

98 251 293 247 201 240 205 379 246 22 134 2.316

812.133 930.523 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044 410.735

187.037 315.797 292.805 136.207 97.976 201.541 97.104 198.814 235.730 32.931 1.795.942 -

4,34 2,95 3,96 4,13 3,89 3,84 3,74 4,16 3,97 4,01

4.208,82 463,64 242,23 206,31 77,05 99,64 92,50 246,26 215,94 2.136,98 349,93

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

7.289.767

4,06

206,58

Sumber: BPS Prov. Lampung Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO
1

KABUPATEN/KOTA
2

LUAS WILAYAH (km 2)


3

JUMLAH KECAMATAN
4

DESA
5

JUMLAH KELURAHAN
6

DESA+KEL.
7

JUMLAH PENDUDUK (JIWA)


8

JUMLAH RUMAH TANGGA (KK)


9

RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA (KK)


10

1 2 3 4 5 6 7 8 9

BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR

192,96 3.180,78 4.789,82 2.725,63 4.950,40 7.770,84 3.921,63 3.356,61 4.337,89 61,79

13 24 28 23 17 28 14 28 24 5

0 381 288 232 195 233 202 371 241 0

98 4 5 15 6 7 3 8 5 22

98 385 293 247 201 240 205 379 246 22

812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044

187.037 315.797 292.805 136.207 97.976 201.541 97.104 198.814 235.730 32.931

4,34 4,25 3,96 4,13 3,89 3,84 3,74 4,16 3,97 4,01

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

35.288,35

204

2.143

173

2.316

7.289.767

1.795.942

4,06

Sumber: BPS Prov. Lampung Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

KEPADATAN PENDUDUK /km 2


11

4.208,82 421,68 242,23 206,31 77,05 99,64 92,50 246,26 215,94 2.136,98

206,58

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

JUMLAH PENDUDUK NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUK <1


1 2 3 4

LAKI-LAKI (TAHUN) 1-4


5

PEREMPUAN (TAHUN) >=65


9

RASIO BEBAN TANGGUNGAN >=65


16

5-14
6

15-44
7

45-64
8

JML
10

<1
11

1-4
12

5-14
13

15-44
14

45-64
15

JML
17 18

1 2 3 4 5 6 7 8 9

BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR

812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044

7.700 11.561 9.308 4.836 2.738 6.635 3.059 7.024 8.126 1.130

34.055 60.999 48.910 25.928 18.491 38.519 16.875 37.532 40.398 5.274

83.063 163.066 126.655 69.623 44.984 92.317 45.304 100.278 102.072 12.772

224.529 341.336 291.764 138.502 106.388 202.918 88.304 213.871 239.551 35.951

49.689 91.014 77.322 36.812 25.005 50.752 25.130 57.660 68.734 8.970

10.397 28.274 28.197 9.787 5.451 13.926 6.776 17.647 23.323 2.526

409.433 696.250 582.156 285.488 203.057 405.067 185.448 434.012 482.204 66.623

7.213 10.894 9.234 4.623 2.803 6.116 3.022 6.616 7.749 1.091

32.086 57.362 48.491 24.862 17.892 36.076 16.908 34.598 38.255 4.966

80.281 149.134 123.935 67.081 42.017 84.346 43.733 90.741 96.199 12.468

229.917 325.385 297.987 140.123 94.027 195.398 88.127 196.079 231.676 36.368

42.494 79.259 73.054 31.984 17.625 38.505 20.472 48.613 60.818 8.038

10.709 22.976 25.364 8.154 4.017 8.756 5.038 15.952 19.832 2.490

402.700 645.010 578.065 276.827 178.381 369.197 177.300 392.599 454.529 65.421

48,57 60,25 56,76 61,85 56,94 58,80 63,38 60,13 55,92 47,82

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

7.289.767

62.117

326.981

840.134

1.883.114

491.088

146.304

3.749.738

59.361

311.496

789.935

1.835.087

420.862

123.288

3.540.029

57,44

Sumber: BPS Propinsi Lampung Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

RASIO JENIS KELAMIN


19

101,67 107,94 100,71 103,13 113,83 109,72 104,60 110,55 106,09 101,84

105,92

TABEL 2 A JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

JUMLAH PENDUDUK NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUK <1


1 2 3 4

LAKI-LAKI & PEREMPUAN (TAHUN) 1-4


5

5-14
6

15-44
7

45-64
8

>=65
9

JML
10

1 2 3 4 5 6 7 8 9

BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR

812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044

14.913 22.455 18.542 9.459 5.541 12.751 6.081 13.640 15.875 2.221

66.141 118.361 97.401 50.790 36.383 74.595 33.783 72.130 78.653 10.240

163.344 312.200 250.590 136.704 87.001 176.663 89.037 191.019 198.271 25.240

454.446 666.721 589.751 278.625 200.415 398.316 176.431 409.950 471.227 72.319

92.183 170.273 150.376 68.796 42.630 89.257 45.602 106.273 129.552 17.008

21.106 51.250 53.561 17.941 9.468 22.682 11.814 33.599 43.155 5.016

812.133 1.341.260 1.160.221 562.315 381.438 774.264 362.748 826.611 936.733 132.044

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

7.289.767

121.478

638.477

1.630.069

3.718.201

911.950

269.592

7.289.767

Sumber: BPS Propinsi Lampung Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

Grafik 1. Piramida Penduduk Propinsi Lampung Tahun 2007


75+ 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 Kelompok Umur 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4 500.000 400.000 300.000 200.000 100.000 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000

Jumlah Penduduk Laki-Laki Perempuan

TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR TAHUN 2007

NO
1

KELOMPOK UMUR (TAHUN)


2

LAKI-LAKI
3

JUMLAH PENDUDUK PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN


4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 JUMLAH Sumber: BPS Propinsi Lampung 0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+ (394.446) (402.435) (379.467) (360.494) (331.535) (313.560) (296.584) (268.623) (243.658) (202.715) (159.776) (125.823) (94.867) (70.900) (53.924) (50.929) (3.749.736) 385.459 399.439 365.487 335.529 305.571 295.585 290.592 261.633 224.685 188.735 146.794 111.843 88.875 64.909 38.945 35.950 3.540.031 (8.987) (2.996) (13.980) (24.965) (25.964) (17.975) (5.992) (6.990) (18.973) (13.980) (12.982) (13.980) (5.992) (5.991) (14.979) (14.979) (209.705)

TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR TAHUN 2007

NO
1

KELOMPOK UMUR (TAHUN)


2

JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI


3

PEREMPUAN
4

LAKI-LAKI+PEREMPUAN
5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+ JUMLAH

394.446 402.435 379.467 360.494 331.535 313.560 296.584 268.623 243.658 202.715 159.776 125.823 94.867 70.900 53.924 50.929 3.749.736

385.459 399.439 365.487 335.529 305.571 295.585 290.592 261.633 224.685 188.735 146.794 111.843 88.875 64.909 38.945 35.950 3.540.031

779.905 801.874 744.954 696.023 637.106 609.145 587.176 530.256 468.343 391.450 306.570 237.666 183.742 135.809 92.869 86.879 7.289.767

Sumber: BPS Propinsi Lampung

TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT STATUS PENDIDIKAN DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

LAKI-LAKI NO KABUPATEN/KOTA TIDAK/ BELUM PERNAH SD/MI BERSEKO LAH 3 0,72 3,45 3,47 2,72 1,58 3,75 4,5 2,88 3,8 1,23 4 7,99 9,4 8,59 8,87 9,37 7,84 9,1 9,81 8,14 6,43 SLTP/ MTs 5 5,2 6,23 6,77 6,96 7,22 6,21 5,52 7,31 6,36 7,23 TIDAK/ TIDAK BELUM PERGU BERSEK JUMLA SLTA/ PERNAH SD/MI RUAN OLAH H MA BERSEKO TINGGI LAGI LAH 6 4,96 4,37 2,91 3,5 3,71 2,71 2,86 3,85 3,7 5,35 7 4,08 0,58 0,76 0,54 0,44 0,46 0,31 0,54 1,07 1,8 8 77,06 75,97 77,5 77,41 77,68 79,03 77,71 75,61 76,93 77,96 10 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 11 3,07 9,96 11,49 7,15 5,16 9,03 8,9 8,31 11,23 5,21 12 7,01 8,49 7,08 8,19 8,73 9,89 9,96 7,96 6,49 6,23

PEREMPUAN SLTP/ MTs 13 7,4 7,08 6,57 6,57 7,2 5,97 6,67 6,94 6,79 6,48 TIDAK/ BELUM PERGU TIDAK JUMLA SLTA/ PERNAH RUAN BERSEKO H MA BERSEKO TINGGI LAH LAGI LAH 14 5,35 2,78 3,16 4,36 3,17 1,99 4,24 4,02 3,56 6,62 15 4,17 0,75 0,63 0,58 0,3 0,09 0,74 0,7 0,63 2,61 16 72,99 70,94 71,3 73,14 75,44 73,04 69,49 72,07 71,3 72,85 18 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 19 1,9 6,56 7,31 4,87 3,26 6,28 6,66 5,43 7,14 5,76

LAKI-LAKI & PEREMPUAN SLTP/ MTs 21 7,5 8,96 7,87 8,54 9,07 8,82 9,52 8,94 7,34 8,35 6,31 6,63 6,67 6,77 7,21 6,9 6,09 7,14 6,57 6,61 SLTA/ MA 22 5,16 3,61 3,03 3,92 3,46 2,36 3,54 3,46 3,63 3,66 PERGUR TIDAK UAN BERSEKO TINGGI LAH LAGI 23 4,13 0,66 0,7 0,56 0,37 0,28 0,52 0,37 0,86 1,04 24 75,01 73,57 74,2 75,34 76,63 76,15 73,67 76,63 74,43 74,59

SD/MI

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2 BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR

20

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

3,03

8,73

6,44

3,72

1,03

77,06

100

8,69

7,93

6,80

3,59

1,04

71,95

100

5,76

8,35

6,61

3,66

1,04

74,59

Sumber: Susenas Kor Juli 2007, BPS Propinsi Lampung Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

JUMLAH

25 100 100 100 100 100 101 100 102 100 100

100

TABEL 4 A PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT IJASAH TERTINGGI YANG DIMILIKI DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO

KABUPATEN/KOTA

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2 BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN SMP SMP DIPLO TIDAK DIPLO SMP TIDAK DIPLO TIDAK UMU DIPLO UMUM/ DIPLO DIPL DIPLO DIPLO DIPLOM MA SMA/M JUML PUNYA MA UMUM/K SMA/ JUML PUNYA MA PUNYA M/KEJ SMA/M MA SMK SD/MI KEJUR MA S2/S3 SMK OMA SD/MI MA S2/S3 SD/MI SMK MA A A I/II III/SAR AH IJASAH III/SA EJURUA MA AH IJASAH III/SA IJASAH A URUA IV/S1 UAN/M IV/S1 I/II IV/S1 I/II MUD SD RMUD N/MTS SD RMUD SD N/MT TS S 3 4 5 6 7 8 10 3 4 5 6 7 8 10 3 4 5 6 7
15,75 28,8 29,78 27,83 25,41 31,77 30,78 29,89 30,48 18,29 19,1 17,03 33,2 22,58 29,79 22,28 32,58 18,67 37,92 18,47 33,96 18,58 35,99 20,76 31,11 20,22 28,04 20,85 19,35 21,24 23,34 9,16 9,56 11,3 10,35 8,04 6,85 10,9 12,51 21,93 11,4 4,67 6,08 6,36 3,39 5,76 3,27 4,65 5,59 8,04 1,36 0,35 0,61 0,74 0,79 0,35 1,33 1,05 0,4 0,62 2,48 0,07 0,44 0,72 0,66 0,43 0,2 0,47 0,9 1,71 8,95 1,16 1,47 1,81 2,91 1,1 0,82 1,63 1,23 8,25 0,64 0 0 0 0,09 0 0 0,09 0 0,3 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 19,29 36 35,91 32,92 30,38 38,69 36,65 35,83 37,88 22,38 22,13 32,92 31,02 33,37 37,65 34,85 36,55 35,83 26,89 18,6 18,35 20,39 18,37 20,17 17,99 16,93 17,75 17,06 7,56 6,68 8,24 9,09 4,71 5,83 8,35 3,31 4,17 3,61 2,23 2,49 2,01 7,71 3,37 6,92 1,5 0,79 0,47 0,88 1,18 0,43 1,17 4,4 0,79 1,74 3,15 0,47 0,49 1,06 0,48 0,39 0,21 2,01 0,74 2,5 6,69 0,48 1,1 1,65 1,96 0,7 0,53 0,83 1,06 5,98 0,16 0,09 0 0,09 0,1 0 0 0,87 0 0 100 100 100 100 100 100 100 136 100 100 17,53 32,23 32,71 30,3 27,74 35,09 33,66 32,68 34,07 20,33 20,63 33,07 30,38 32,96 37,79 34,39 36,26 31,46 27,48 18,97 17,69 20,57 21,27 18,34 17,75 18,18 18,94 18,46 20,49 21,55 21,86 8,4 8,18 9,9 9,76 6,44 6,35 9,4 10,89 20,97 9,84 4,2 5,16 5,03 2,85 4,2 2,65 4,53 4,51 7,48 1,43 0,56 0,54 0,81 0,97 0,39 1,25 1,5 0,59 1,18 2,82 0,26 0,46 0,89 0,56 0,41 0,21 0,64 0,82 2,11 7,81 0,84 1,29 1,73 2,47 0,91 0,66 1,27 1,15 7,25

31,87 16,48 20,1 9,18

21,86 20,01

JUMLAH

27,87

30,39

20,4

11,6

5,9

0,69

0,70

2,36

0,09

100

33,79

30,83

18,51

9,15

4,05

0,98

0,93

1,72

0,05

100

30,73

30,60

19,49

10,42

5,01

0,83

0,81

2,05

Sumber: Susenas Kor Juli 2007, BPS Propinsi Lampung Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

S2/S3

JUMLA H 10
100 101 100 100 100 100 100 100 100 100

8
0,4 0,4 0 0,05 0,09 0 0 0,05 0 0,15

0,07

100

TABEL 4 B PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

LAKI-LAKI NO KABUPATEN/KOTA HURUF LATIN 3 76,66 65,87 75,51 75,99 70,09 79,32 69,22 77,39 71,38 82,36 HURUF LAINNYA 4 0,32 0,5 0,53 0,81 1,98 0,43 0,61 0,29 0,4 0,31 HURUF LATIN TIDAK & LAINNYA DAPAT 5 21,82 29,9 19,06 20,18 25,91 16,01 25,97 19 24,91 15,63 6 1,2 3,73 4,91 3,65 2,02 4,23 4,19 3,22 3,31 1,7 HURUF LATIN 3 100 100 100 101 100 100 100 100 100 100 73,23 57,75 67,96 71,48 66,58 75,6 65,25 74,92 67,08 78,19 HURUF LAINNYA 4 0,31 1,55 0,58 0,48 2,18 0,85 0,64 0,84 0,43 0,73

PEREMPUAN HURUF LATIN & LAINNYA 5 22,99 29,87 20,9 18,5 25,59 15,21 24,26 15,34 22,02 15,73 TIDAK DAPAT 6 3,46 10,82 10,56 9,54 5,66 8,34 9,85 8,91 10,48 5,35 HURUF LATIN 3 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 74,93 61,99 71,9 73,8 68,44 77,54 73,8 76,23 69,29 80,28

LAKI-LAKI + PEREMPUAN HURUF LAINNYA 4 0,32 1,01 0,56 0,33 2,07 0,63 0,33 0,55 0,42 0,52 HURUF LATIN & LAINNYA 5 22,41 29,89 19,94 19,36 25,76 15,63 19,36 17,33 23,5 15,68 TIDAK DAPAT 6 2,34 7,12 7,61 6,51 3,73 6,2 6,51 5,9 6,79 3,35

JUMLAH

JUMLAH

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2 BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

10

10

JUMLAH

73,50

0,50

22,5

3,5

100

68,42

0,84

21,84

8,90

100

71,05

0,66

22,19

6,10

Sumber: Susenas Kor Juli 2007, BPS Propinsi Lampung Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

JUMLAH

10 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

100

TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YANG MELEK HURUF MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO
1

KABUPATEN/KOTA JUMLAH
2 3

LAKI-LAKI MELEK HURUF


4

%
5

JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS PEREMPUAN JUMLAH MELEK HURUF %


6 7 8

LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH MELEK HURUF % 9 10 11 244.398 453.016 366.533 196.953 128.925 264.009 128.901 276.789 292.799 37.701 238.763 420.706 338.272 184.076 124.038 247.641 119.897 260.368 272.911 36.384 97,66 92,88 92,39 93,49 96,27 93,80 93,03 94,10 93,21 96,47

1 2 3 4 5 6 7 8 9

BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR

124.818 235.626 184.873 100.387 66.213 137.471 65.238 144.834 150.596 19.176

123.320 226.837 175.796 96.723 64.875 131.656 62.505 140.170 145.611 18.850

98,80 96,27 95,09 96,35 97,98 95,77 95,81 96,78 96,69 98,30

119.580 217.390 181.660 96.566 62.712 126.538 63.663 131.955 142.203 18.525

115.443 193.868 162.477 87.354 59.163 115.985 57.392 120.198 127.300 17.534

96,54 89,18 89,44 90,46 94,34 91,66 90,15 91,09 89,52 94,65

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

1.229.232

1.186.344

96,52

1.160.792

1.056.713

91,10

2.390.024

2.243.056

93,90

Sumber: BPS Propinsi Lampung, data susenas hanya dapat ditampilkan dalam bentuk persentase.
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

KABUPATEN/KOTA 2 BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

LAHIR HIDUP 3 18.832 32.123 22.451 12.861 8.168 16.956 7.442 18.788 19.869 2.892

JUMLAH LAHIR MATI 4 46 45 173 41 31 103 23 110 81 23

LAHIR HIDUP+ LAHIR MATI 5 18.878 32.168 22.624 12.902 8.199 17.059 7.465 18.898 19.950 2.915

JUMLAH BAYI MATI 6 54 248 82 122 33 75 26 149 83 32

KASUS BAYI MATI/1000 LH 7 2,87 7,72 3,65 9,49 4,04 4,42 3,49 7,93 4,18 11,07

JUMLAH BALITA 8 95.507 157.732 136.622 71.125 48.170 91.054 42.954 98.758 112.782 15.528

JUMLAH BALITA KASUS BALITA MATI MATI/1000 LH 9 29 0 2 134 6 2 3 7 14 2 9 1,54 0,09 10,42 0,73 0,12 0,40 0,37 0,70 0,69

JUMLAH

160.382

676

161.058

904 3,09

5,64

870.232

199 1,11

1,24

KASUS KEMATIAN /1.000 LH (DILAPORKAN) Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes Dinkes Prop. & Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Keterangan: jumlah kematian bayi terdiri dari kematian neonatal + kematian bayi Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO
1

KABUPATEN/KOTA
2

JUMLAH IBU HAMIL


3

KEMATIAN IBU HAMIL


4

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL KEMATIAN KEMATIAN IBU BERSALIN IBU NIFAS
5 6

JUMLAH
7

KASUS KEMATIAN IBU PER 100.000 LH


8

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

22.784 33.779 29.992 15.569 10.393 18.652 9.441 21.618 24.667 3.181

7 1 3 16 1 0 1 0 1 0

9 27 3 0 10 0 0 13 7 1

5 0 15 1 1 0 0 1 4 2

21 28 21 17 12 0 1 14 12 3

0,001 0,001 0,001 0,001 0,001 0,000 0,001 0,001 0,001

190.076

30

70

29

129 80,43

0,001

KASUS KEMATIAN IBU MATERNAL/100.000 LH (DILAPORKAN)

Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/Kota Keterangan: Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 7a JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT PENYEBAB DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO
1

KABUPATEN/KOTA
2

JUMLAH LAHIR HIDUP


3

JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL PERDARAHAN


4

EKLAMPSI
5

INFEKSI
6

PARTUS LAMA
7

ABORSI
8

LAIN-LAIN
9

JUMLAH
10

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

18.832 32.123 22.451 12.861 8.168 16.956 7.442 18.788 19.869 2.892

5 5 5 4 0 7 0 2 -

2 4 4 3 1 1 1 2 1

1 1 -

2 -

1 0 -

12 3 12 5 4 4 5 0 3 3

21 12 21 8 9 7 13 8 4

190.076

28

19

51

103 64,22

KASUS KEMATIAN IBU MATERNAL/100.000 LH (DILAPORKAN) Sumber: Seksi Kesga Subdin Yankes Dinkes Prop

Jumlah kematian ibu maternal = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kemat

Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

KASUS KEMATIAN IBU PER 100.000 LH


11

0,001 0,000 0,001 0,001 0,001 0,000 0,002 0,000 0,001

0,001

tian ibu nifas

TABEL 8 JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIPERINCI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN
4

JUMLAH KORBAN MATI


5

% KORBAN JML
8

NO
1

KABUPATEN/KOTA
2

JUMLAH PENDUDUK
3

LUKA BERAT
6

LUKA RINGAN
7

MATI
9

LUKA BERAT
10

LUKA RINGAN
11

JML
12

1 2 3 4 5 6 7 8 9

BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR

812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044

855 59 174 46 36 56 27 38 57 15

96 66 92 45 32 65 26 31 60 14

364 39 165 30 20 29 15 41 53 7

1.044 77 86 25 5 12 17 35 29 7

1.504 182 343 100 57 106 58 107 142 28

6,38 36,26 26,82 45,00 56,14 61,32 44,83 28,97 42,25 50,00

24,20 21,43 48,10 30,00 35,09 27,36 25,86 38,32 37,32 25,00

69,41 42,31 25,07 25,00 8,77 11,32 29,31 32,71 20,42 25,00

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH (KAB/KOTA)

7.289.767

1.363

527

763

1.337

2.627 36,04

20,06

29,04

50,89

100

RASIO PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Dirlantas Polda Lampung Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 9 AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO
1

KABUPATEN/KOTA
2

JUMLAH JUMLAH PENDUDUK USIA KASUS AFP < 15 TAHUN < 15 TH


3 4

AFP RATE/ 100.000


5

TB PARU KLINIS
6

PNEUMONIA SEMBUH
10

(+)
7

DIOBATI TAHUN YANG LALU


8

DIOBATI TH 2007
9

% SEMBUH
11

IR TB PARU POSITIF PER 1.000 PDDK


12

JML PENDERITA
13

JML PEND BALITA


14

BALITA DITANGANI
15

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH ANGKA KESAKITAN

244.398 453.016 366.533 196.953 128.925 264.009 128.901 276.789 292.799 37.701

5 7 7 8 3 3 2 3 1 4

2,05 1,55 1,91 4,06 2,33 1,14 1,55 1,08 0,34 10,61

472 6.584 426 718 70 310 150 136 373 205

1.068 780 594 358 193 469 151 412 421 93

1.092 809 611 310 155 516 252 365 392 112

1.087 780 594 358 193 469 151 369 421 93

952 645 524 296 123 432 138 310 287 90

87,18 79,73 85,76 95,48 79,35 83,72 54,76 84,93 73,21 80,36

1,32 0,58 0,51 0,64 0,51 0,61 0,42 0,50 0,45 0,70

667 1.907 266 118 277 2.972 229

4.653 501 1.396 266 85 259 1.157 294 1.126 202

4.653 501 1.396 226 85 259 1.157 294 1.033 202

2.390.024

43

1,80 1,80

9.444

4.539

4.614

4.515

3.797

82,29

0,62 0,62

6.436

9.939 11,42

9.806

Sumber: Seksi Cegmat & Seksi P2 Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/Kota Keterangan: [a] Per penduduk risiko Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 10 HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBATI, DBD DITANGANI DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

HIV & AIDS % KASUS HIV /PREVALE NSI HIV AIDS (kasus Kumulatif tahun 2002-2007) JML KASUS AIDS 8 100 100 0 100 0 0 0 100 100 100 121 5 3 7 0 0 2 2 3 4 HIV & AIDS IMS DBD DIARE

NO

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH PENDUDUK BERESIKO HIV*

JML % DITAN KASUS DITANGA GANI HIV NI 5 69 1 0 10 0 0 0 1 1 5 6 69 1 0 10 0 0 0 1 1 5 7

% JML KASUS % DITANGA DITANG JML DITANG HIV & DITANGA DIOBATI % DIOBATI NI ANI KASUS ANI AIDS NI 9 121 5 3 7 0 0 2 2 3 4 10 100 100 100 100 0 0 100 100 0 100 11 190 6 3 17 0 0 2 3 4 9 12 190 6 3 17 0 0 2 3 4 9 13 100 100 100 100 0 0 100 100 0 100 14 47 182 38 13 7 12 26 34 83 0 15 47 182 38 13 7 12 26 34 83 0 16 100 100 100 100 100 100 100 100 0

JML KASUS 17 1.992 325 546 251 22 323 52 337 121 501

DITANGANI 18 1.992 325 546 251 22 323 52 337 121 501

% DITANGANI 19 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

ANGKA KESAKITAN DBD/1.000 20 245,28 24,23 47,06 44,64 5,77 41,72 14,33 40,77 12,92 379,42

JML KASUS DIARE PADA BALITA 22 34.766 20.315 19.039 17.153 2.760 21.836 8.155 19.711 10.972 5.222

DIARE PADA BALITA DITANGANI 23 34.766 20.315 19.039 17.153 2.760 21.836 8.155 19.711 10.972 5.222

% DITANGANI 24 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

ANGKA KESAKITAN DIARE/1.000 BALITA 25 364,02 128,79 139,36 241,17 57,30 239,81 189,85 199,59 97,29 336,29

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

3 812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044

4 0,023 0,000 0,000 0,003 0,001 0,000 0,000 0,007

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH ANGKA KESAKITAN

7.289.767

0,003

87

87

100

147

147

100

234

234

100

442 0,06

442

100

4.470 61,32

4.470

100

61,32

159.929 21,94

159.929

100

183,78

Sumber: Seksi P2 Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/Kota Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien RS Keterangan : *) = penduduk beresiko diasumsikan semua penduduk Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 11 PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

MALARIA NO KABUPATEN/KOTA KLINIS 1 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH ANGKA KESAKITAN 54.685 13.311 7,50 4.899 8,96 36,80 53.383 97,62 3 10.448 11.418 1.140 6.383 3.041 5.519 4.173 11.990 573 0 5.740 4.930 106 33 619 294 1.589 0 0 SD DIPERIKSA POSITIF 4 1.281 2.197 5 33 365 184 828 6 0 % POSTIF 5 12,26 19,24 0 0,52 12,00 3,33 6,91 1 0 22,32 44,56 0 100,00 58,97 62,59 #DIV/0! 52,11 0 0 % SPR DIOBATI 6 10.448 11.418 1.132 6.383 2.147 5.519 4.173 11.590 573 0 % DIOBATI 7 100 100 99,30 100 71 100 100 96,66 100 0

Sumber : Seksi P2 Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

ANGKA KESAKITAN MALARIA 8 12,86 8,51 0,98 11,35 7,97 7,13 11,50 14,51 0,61 0,00

7,50

TABEL 12 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

KUSTA NO
1

KABUPATEN/KOTA
2

PENDERITA
3

RFT
4

% RFT
5

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

16 53 69 9 6 61 12 11 3 0

4 24 12 3 2 4 0 5 3 0

25 45,28 17,39 33 33,33 6,56 0 45,45 100 0

240

57

23,75

Sumber: Seksi P2 Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 13 KASUS PENYAKIT FILARIA DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO
1

KABUPATEN/KOTA
2

JUMLAH
3

PENDERITA PENY FILARIA DITANGANI


4

% DITANGANI
5

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

0 0 3 1 3 1 0 0 34 0

0 0 3 1 3 1 0 0 34 0

0 0 100 100 100 100 0 0 100 0

42

42

100

Sumber: Seksi P2 Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 14 JUMLAH KASUS & ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

JUMLAH KASUS PD3I NO


1

KABUPATEN/KOTA DIFTERI
2 3

PERTUSIS
4

TETANUS
5

T.NEONATORUM
6

CAMPAK
7

POLIO
8

HEPATITIS B
9

HEPATITIS KLINIS
10

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH ANGKA KESAKITAN

0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

11 22 1 3 17 0 4 0 1 0

0 0 1 0 0 2 0 2 7 0

1 1 3 2 2 1 1 4 1 0

111 214 59 123 54 162 52 45 20 41

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

144 14 14 1 3 0 0 0 2 0

104 237 150 175 343 12 95 864 174 10

2 0,023

59 37,99

12 0,165

16 0,100

734 8,43

0 0

178 2,44

2.164 29,69

Sumber: Seksi Cegmat Bidang P3PL Dinkes Prop dan Profil Kesehatan Kab/Kota KETERANGAN : IR TN = JML KASUS TN DIBAGI JML LAHIR HIDUP DIKALI 1000 LH IR CAMPAK, DIFTERI, PERTUSIS = JML KASUS DIBAGI JML BALITA DIKALI 10.000 BALITA IR HEPATITIS, TETANUS = JML KASUS DIBAGI PENDUDUK DIKALI 100.000 PENDUDUK Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 15 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NEONATUS NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH 1 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH 160.382 145.105 90,47 160.382 3 18.832 32.123 22.451 12.861 8.168 16.956 7.442 18.788 19.869 2.892 KN 4 16.983 25.184 20.769 12.839 7.488 14.706 6.409 18.497 19.473 2.757 % 5 90,18 78,40 92,51 99,83 91,67 86,73 86,12 98,45 98,01 95,34 JML BAYI 6 18.832 32.123 22.451 12.861 8.168 16.956 7.442 18.788 19.869 2.892

BAYI

BAYI LAHIR

KUNJ 7 18.832 28.401 22.451 12.697 8.168 16.310 7.442 18.788 19.869 2.892

% 8 100 88,41 100 98,72 100 96,19 100 100 100 100

JML LAHIR HIDUP 9 18.832 32.123 22.451 12.861 8.168 16.956 7.442 18.788 19.869 2.892

BBLR 10 196 204 270 27 37 1.865 53 220 99 89

% BBLR 11 1,04 0,64 1,20 0,21 0,45 11,00 0,71 1,17 0,50 3,08

BBLR DITANGANI 12 196 200 270 10 37 66 40 220 98 89

155.850

97,17

160.382

3.060

20,00

1.226

Sumber: Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) Bidang Yankes Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

% BBLR DITANGANI 13 100 98,04 100 37,04 100 3,54 75,47 100 99 100

40,07

TABEL 16 STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

JUMLAH BALITA NO KABUPATEN/KOTA BALITA YANG ADA


1 2 3

% BALITA BGM
6

DITIMBANG
4

BB NAIK
5

BGT
7

DITIMBANG
8

BB NAIK
9

BGM
10

BGT
11

BGM+BGT
12

JUMLAH KECAMATAN YANG ADA


13

KEC BEBAS RAWAN GIZI


14

% KEC BEBAS RAWAN GIZI


15

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

95.507 157.732 136.622 71.125 48.170 91.054 42.954 98.758 112.782 15.528

77.359 96.213 48.315 55.883 42.966 47.946 19.555 50.651 79.410 5.888

66.215 66.240 17.017 43.885 39.023 39.150 16.574 39.947 76.478 4.132

690 5.554 478 4.079 39 859 522 517 407 212

24.419 3.118 1.449 1.039 -

81,00 61,00 35,36 78,57 89,20 52,66 45,53 51,29 70,41 37,92

85,59 68,85 35,22 78,53 90,82 81,65 84,76 78,87 96,31 70,18

0,89 5,77 0,99 7,30 0,09 1,79 2,67 1 0,51 3,60

25,38 6,45 2,86 1,31 -

0,89 31,15 7,44 7,30 0,09 1,79 2,67 3,88 1,82 3,60

13 24 28 23 17 28 14 28 24 5 -

6 8 20 23

46,15 33,33 71,43 100 0

18

64,29 0

25 24 5

89,29 100 100

870.232

524.186

408.661

13.357

30.025

60,24

77,96

2,55

5,73

8,28

204

129

63,24

Sumber: Seksi Gizi Bidang Yankes Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 17 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

IBU HAMIL NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH


1 2 3

IBU BERSALIN %
5

K4
4

JUMLAH
6

DITOLONG TENKES
7

%
8

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

22.784 33.779 29.992 15.569 10.393 18.652 9.441 21.618 24.667 3.181

20.710 26.823 22.683


13.425 8.789 15.943 7.905 18.668 19.675 2.882

90,90 79,41 75,63 86,23 84,57 85,48 83,73 86,35 79,76 90,60

20.840 32.244 28.628 14.860 10.223 17.804 9.011 18.932 23.546 3.036

18.588 23.517 20.877


11.777 7.359 12.774 6.641 17.585 20.321 2.780

89,19 72,93 72,93 79,25 71,98 71,75 73,70 92,89 86,30 91,56

190.076

157.503

82,86

179.125

142.219

79,40

Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 18 CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD/SMP/SMU MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

ANAK BALITA (PRA SEKOLAH) NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH


1 2 3

SISWA SD/MI

SISWA SMP/SMU

DI DETEKSI
4

%
5

JUMLAH
6

DIPERIKSA
7

%
8

JUMLAH
9

DIPERIKSA
10

%
11

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

98.820 150.784 62.654 32.659 48.170 74.097 42.954 79.109 49.915 15.528

45.548 12.329 48.315 18.212 10.741 47.817 7.728 42.801 27.425 10.502

46,09 8,18 77,11 55,76 22,30 64,53 17,99 54,10 54,94 67,63

45.609 152.739 243.023 75.958 85.532 162.704 76.228 22.769 196.845 27.748

25.850 54.409 80.870 66.560 10.064 48.760 84.200 20.111 72.240 11.160

56,68 35,62 33 87,63 11,77 29,97 110,46 88,33 36,70 40,22

73.141 41.417 104.493 50.642 34.352 69.730 32.669 74.444 84.362 11.892

36.677 16.213 14.933 7.470 -

50,15 39,15 14 22,87 -

654.690

271.418

41,46

1.089.155

474.224

43,54

577.143

75.293

13,05

Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 19 JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

PESERTA KB BARU NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUS JUMLAH


1 2 3 4

PESERTA KB AKTIF JUMLAH


6

PESERTA KB AKTIF DAN BARU JUMLAH


8

%
5

%
7

%
9

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH Sumber: BKKBN Prop. Lampung Keterangan:

136.528 240.873 227.909 114.653 88.594 177.105 80.415 166.095 186.716 25.097

32.160 41.647 43.795 26.062 13.631 31.278 21.017 30.060 25.546 4.725 -

23,56 17,29 19,22 22,73 15,39 17,66 26,14 18,10 13,68 18,83 #DIV/0! 18,69

91.952 174.524 165.840 80.942 59.144 119.898 57.815 120.706 132.342 18.466

67,35 72,45 72,77 70,60 66,76 67,70 71,90 72,67 70,88 73,58 #DIV/0!

1.443.985

269.921

1.021.629

70,75

Peserta KB Aktif dan Peserta KB Baru dikosongkan, alasannya bahwa hasil pelayanan KB/peserta KB Baru pada bulan berikutnya akan dicatat menjadi peserta KB aktif. Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 20 JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI TAHUN 2007


JUMLAH PESERTA KB AKTIF NON MKJP IMPLANT 5 6.556 17.565 20.995 12.937 11.792 14.571 11.756 14.017 16.862 2.666 SUNTIK 6 35.044 75.204 55.665 29.335 20.030 43.085 17.282 50.210 42.608 7.262 PIL 7 33.916 65.008 53.373 27.325 21.780 49.118 19.782 41.372 46.127 4.889 KONDOM 8 1.169 612 1.224 1.379 184 284 257 844 351 182 OBAT VAGINA 9 LAINNYA 10 % PESERTA KB AKTIF NON MKJP IMP LANT 14 7,13 10,06 12,66 15,98 19,94 12,15 20,33 11,61 12,72 14,44 SUN TIK 15 38,11 43,09 33,57 36,24 33,87 35,93 29,89 41,60 32,15 39,33 PIL 16 36,88 37,25 32,18 33,76 36,83 40,97 34,22 34,28 34,81 26,48 KONDOM 17 1,27 0,35 0,74 1,70 0,31 0,24 0,44 0,70 0,26 0,99 OBAT VAGINA 18 LAINNYA 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

NO

KABUPATEN/KOTA IUD

MKJP MOP/ MOW 4 2.627 4.169 5.117 1.920 413 1.279 1.829 2.668 5.518 722

MKJP + NON MKJP 11 91.952 174.524 165.840 80.942 59.144 119.898 57.815 120.706 132.522 18.466

MKJP IUD 12 13,75 6,86 17,77 9,94 8,36 9,64 11,95 9,61 15,89 14,87 MOP/ MOW 13 2,86 2,39 3,09 2,37 0,70 1,07 3,16 2,21 4,16 3,91

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

3 12.640 11.966 29.466 8.046 4.945 11.561 6.909 11.595 21.056 2.745

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JML

120.929

26.262

129.717

375.725

362.690

6.486

1.021.809

11,83

2,57

12,69

36,77

35,49

0,63

Sumber: BKKBN Prop. Lampung Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

MKJP + NON MKJP 20 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

100

TABEL 21 PELAYANAN KB BARU MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

JUMLAH PESERTA KB BARU NO KABUPATEN/KOTA IUD 1 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 PESAWARAN JML 3 1.480 852 894 411 280 176 231 573 754 279 5.930 MKJP MOP/ MOW 4 231 72 48 116 12 48 152 120 21 135 955 IMP LANT 5 855 3.466 2.321 1.455 1.125 940 2.210 1.555 1.876 462 16.265 SUN TIK 6 13.752 22.522 23.112 11.318 6.146 14.856 7.929 15.773 12.553 2.312 130.273 PIL 7 14.938 14.257 15.944 10.572 5.682 14.176 9.742 11.278 9.316 1.386 107.291 NON MKJP OBAT KONDOM VAGINA 8 904 478 1.476 2.190 386 1.082 753 761 1.026 151 9.207 9 MKJP + NON MKJP LAIN NYA 10 11 32.160 41.647 43.795 26.062 13.631 31.278 21.017 30.060 25.546 4.725 269.921 MKJP IUD 12 4,60 2,05 2,04 1,58 2,05 0,56 1,10 1,91 2,95 5,90 #DIV/0! 2,20 MOP/ MOW 13 0,72 0,17 0,11 0,45 0,09 0,15 0,72 0,40 0,08 2,86 #DIV/0! 0,35 IMP LANT 14 2,66 8,32 5,30 5,58 8,25 3,01 10,52 5,17 7,34 9,78 #DIV/0! 6,03

% PESERTA KB BARU NON MKJP SUNTIK 15 42,76 54,08 52,77 43,43 45,09 47,50 37,73 52,47 49,14 48,93 #DIV/0! 48,26 PIL 16 46,45 34,23 36,41 40,56 41,68 45,32 46,35 37,52 36,47 29,33 #DIV/0! 39,75 KONDOM 17 2,81 1,15 3,37 8,40 2,83 3,46 3,58 2,53 4,02 3,20 #DIV/0! 3,41 OBAT VAGINA 18 #DIV/0! LAIN NYA 19 #DIV/0! MKJP + NON MKJP

20 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 #DIV/0! 100

Sumber: BKKBN Prop. Lampung dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 22 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2007

NO 1

KABUPATEN/KOTA 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH (PROVINSI)

JUMLAH DESA/KEL 3 98 385 293 247 201 240 205 379 246 22

DESA/KEL UCI 4 98 313 217 202 163 171 175 256 221 20

% DESA/KEL UCI 5 100 81,30 74,06 81,78 81,09 71,25 85,37 67,55 89,84 90,91

2.316

1.836

79,27

Sumber: Seksi Cegmat Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 23 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

IMUNISASI NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH BAYI BCG JUMLAH 1 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH % BAYI DIIMUNISASI LENGKAP Sumber: Seksi Cegmat Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota DROP OUT IMUNISASI = (DPT1 - CAMPAK) DIBAGI DPT1 DIKALI 100 Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan). 161.416 161.821 100,25 156.632 97,04 152.863 94,70 157.806 97,76 157.717 97,71 97,71 4 18.832 32.123 22.451 12.861 8.168 16.956 8.476 18.788 19.869 2.892 5 20.000 28.953 22.821 13.674 8.327 19.192 7.897 19.184 19.233 2.540 % 6 106,20 90,13 101,65 106,32 102 113,18 93,17 102,11 96,80 87,84 DPT1/HB1 JUMLAH 7 19.622 29.033 23.400 13.646 8.481 15.096 7.865 19.081 17.802 2.606 % 8 104,19 90,38 104,23 106,10 103,83 89,03 92,79 101,56 89,60 90,12 DPT3/HB3 JUMLAH 9 19.859 27.971 22.225 13.169 8.160 14.772 7.818 19.058 17.301 2.530 % 10 105,45 87,07 98,99 102,39 99,90 87,12 92,24 101,44 87,08 87,49 POLIO3 JUMLAH 11 19.623 28.216 22.248 13.235 8.284 18.231 7.926 19.323 18.254 2.466 % 12 104,20 87,84 99,10 102,91 101,42 107,52 93,51 102,85 91,87 85,28 CAMPAK JUMLAH 13 20.105 27.523 22.042 13.218 7.895 19.083 7.877 18.348 18.959 2.667 % 14 106,76 85,68 98,18 102,78 96,66 112,54 92,93 97,66 95,42 92,23 HEPATITIS B3 JUMLAH 15 % 16 -

DO (%)

17 (2,46) 5,20 5,80 3,14 6,91 (26,41) (0,15) 3,84 (6,50) (2,34)

(0,69)

TABEL 24 CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS TAHUN 2007

BAYI BGM GAKIN NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH 1 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH 42.410 23.598 55,64 870.232 3 12.299 2.261 7.066 769 8 5.387 921 9.235 3.870 594 MP ASI 4 6.005 2.261 6.664 769 8 5.387 2.385 119 % 5 48,83 100 94,31 100 100 100 0 0 61,63 20,03 JUMLAH 6 95.507 157.732 136.622 71.125 48.170 91.054 42.954 98.758 112.782 15.528

BALITA MENDAPAT VIT A 2X 7 80.299 118.625 137.736 56.915 31.194 72.331 29.084 74.104 85.587 12.830 % 8 84,08 75,21 100,82 80,02 64,76 79,44 67,71 75,04 75,89 82,62 JUMLAH 9

BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN 10 35 27 197 6 14 26 14 20 45 0 35 27 197 6 14 26 14 20 45 0 % 11 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0

698.705

80,29

384

384

100

Sumber: Seksi Gizi Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 25 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1, Fe3, IMUNISASI TT1 DAN TT2 MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH IBU HAMIL 3 22.784 33.779 29.992 15.569 10.393 18.652 9.441 21.618 24.667 3.181

Fe1 JUMLAH 4 20.994 28.112 23.392 12.395 8.309 10.623 8.450 19.817 21.868 2.988 % 5 92,14 83,22 77,99 79,61 79,95 56,95 89,50 91,67 88,65 93,93 JUMLAH 6

Fe3 % 7 86,34 81,09 67,82 88,49 70,53 78,85 53,19 86,11 86,44 87,84

IMUNISASI TT1 JUMLAH 8 21.004 22.443 20.110 13.604 8.418 13.203 6.351 20.216 18.798 2.663 % 9 92,19 66,44 67,05 87,38 81,00 70,79 67,27 93,51 76,21 83,72

IMUNISASI TT2 JUMLAH 10 19.742 21.108 18.626 13.117 7.420 12.887 6.009 19.384 15.810 2.498 % 11 86,65 62,49 62,10 84,25 71,39 69,09 63,65 89,67 64,09 78,53

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

19.671 27.393 20.342 13.777 7.330 14.707 5.022 18.616 21.323 2.794

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

190.076

156.948

82,57

150.975

79,43

146.810

77,24

136.601

71,87

Sumber: Seksi Gizi Subdin Yankes & Seksi Cegmat Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 26 PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

KETERSEDIAAN DARAH NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN BUMIL DAN BAYI YG MEMBUTUHKAN DARAH YG DIBERI/MENDAPATKAN DARAH

JUMLAH JUMLAH BUMIL + BUMIL YG BAYI YG BUMIL BAYI YG BUMIL + DIBERI/ME DIBERI/ME BAYI YG YG MEMBUTU BAYI YG NDAPAT NDAPAT DIBERI/ME MEMBUT HKAN MEMBUTU NDAPAT DARAH DARAH UHKAN HKAN DARAH 1 2 3 790 168 6 4 5 790 168 6 6 790 168 6 7 1 2 8 790 168 6 -

A. RUMAH SAKIT 1 KOTA BANDAR LAMPUNG


RSAM (Propinsi) RS.ABRI RS BHAYANGKARA RS.ADVENT RS.BUMI WARAS RS.IMANUEL RS.URIP SUMOHARJO RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) RS. MATA PERMANASARI RS GRAHA HUSADA RSK ANUGRAH MEDIKA KOTA METRO RSU. A. YANI RS. MARDI WALUYO RS. ISLAM METRO KAB. LAMPUNG SELATAN RSU. KALIANDA KAB. LAMPUNG UTARA RSU. RYACUDU RS HANDAYANI KAB. TANGGAMUS RSUD. PRINGSEWU RS. SURYA ASIH RS. WISMA RINI RS. PANTI SECANTI RSIA MUTIARA HATI RS KOTA AGUNG KAB. LAMPUNG BARAT RSU. LIWA KAB. LAMPUNG TIMUR RSU. SUKADANA RS AKA MEDIKA KAB LAMPUNG TENGAH RSUD. Demang Sepulau Raya RSU ASYSYIFAA KAB TULANG BAWANG RSUD TULANG BAWANG KAB WAY KANAN RSUD WAY KANAN KAB PESAWARAN* UNIT TRANSFUSI DARAH (UTD) UTDC-PMI Pembina Provinsi Lampung UTDC-PMI Kota Metro UTDC-PMI Kabupaten Tulang Bawang UTDC-PMI Kabupaten Lampung Tengah UTDC-PMI Kabupaten Lampung Utara UTDC-PMI Kabupaten Tanggamus UTDC-PMI Kabupaten Lampung Selatan

9 #DIV/0! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE! #VALUE!

3 4 5

6 7 8 9 10. 11
B. 1 2 3 4 5 6 7

54 134 -

1 2 -

55 136 -

48 134 -

49 136 -

89,09

100

726 0 134 5 0 964 632

74 0 2 2 0 175

800 0 136 7 0 964 807

726 0 134 3 0 964 632

74 0 2 1 0 175

800 0 136 4 0 964 807

100 100 57 100 100

JUMLAH 3.613 256 3.869 3.605 255 Sumber: UTDC PMI Provinsi Lampung dan Seksi PKDdan Rujukan Dinkes Prov. Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

3.860

99,77

TABEL 26 A. PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 KETERSEDIAAN DARAH NO 1 SARANA PELAYANAN KESEHATAN YANG ADA 2 4 11 11 UTD PMI 2 1 MEMILIKI AKSES % 5 18,18 9,09

A. RUMAH SAKIT 1 KOTA BANDAR LAMPUNG


RSAM (Propinsi) RS.ABRI RS BHAYANGKARA RS.ADVENT RS.BUMI WARAS RS.IMANUEL RS.URIP SUMOHARJO RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) RS. MATA PERMANASARI RS GRAHA HUSADA RSK ANUGERAH MEDIKA

BDRS

2 KOTA METRO
RSU. A. YANI RS. MARDI WALUYO RS. ISLAM METRO

3 UTD PMI

33,3

3 KAB. LAMPUNG SELATAN


RSU. KALIANDA

1 UTD PMI 2 UTD PMI

100

4 KAB. LAMPUNG UTARA


RSU. RYACUDU RS HANDAYANI

50

5 KAB. TANGGAMUS
RSUD. PRINGSEWU RS. SURYA ASIH RS. WISMA RINI RS. PANTI SECANTI RSIA MUTIARA HATI

6 BDRS

6 KAB. LAMPUNG BARAT


RSU. LIWA

1 BDRS 2 UTD PMI

100

7 KAB. LAMPUNG TIMUR


RSU. SUKADANA RS Aka Medika

50

8 KAB LAMPUNG TENGAH


RSUD. Demang Sepulau Raya RSU ASYSYIFAA

2 UTDC

50

9 KAB TULANG BAWANG


RSUD TULANG BAWANG

1 UTD PMI 1 BDRS

100

10 KAB WAY KANAN


RSUD ZA Pagar Alam WAY KANAN

100

11 KAB PESAWARAN*
JUMLAH 30 9 30

Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes Dinkes Prov.

TABEL 27 JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO

KABUPATEN/KOTA

IBU HAMIL

SASARAN IBU HAMIL RISTI

BUMIL RISTI/KOMPLIKASI JUMLAH 4 % 5 52,12 16,05 12,90 17,47 24,73 15,01 63,34 69,53 15,69 66,33

BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DIRUJUK JUMLAH 6 1.146 626 387 272 257 280 598 1.503 387 211 % 7 25,1 9,3 6,5 8,7 12,4 7,5 31,7 34,8 7,8 33,2

BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI JUMLAH 8 1.146 626 387 272 257 280 598 1.503 387 211 % 9 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

JUMLAH NEONATAL

NEONATAL RISTI JUMLAH % 12 172 202 441 47 55 3.391 33 3.931 109 105 0,91 0,63 1,96 0,37 0,67 20,00 0,44 20,92 0,55 3,63

NEONATAL RISTI DIRUJUK JUMLAH 13 76 139 441 47 37 53 15 150 64 105 % 14 0,40 0,43 1,96 0,37 0 0,31 0,20 0,80 0,32 3,63

NEONAT DIRUJU DITAN JUMLAH 15 76 139 109 47 37 47 15 150 60 105

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

3 22.784 33.779 29.992 15.569 10.393 18.652 9.441 21.618 24.667 3.181 4.557 6.756 5.998 3.114 2.079 3.730 1.888 4.324 4.933 636

10 18.832 32.123 22.451 12.861 8.168 16.956 7.442 18.788 19.869 2.892

11

2.375 1.084 774 544 514 560 1.196 3.006 774 422

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

190.076

38.015

11.249

29,59

5.667

14,9

5.667

100

160.382

8.486

5,29

1.127

0,70

785

Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes Dinkes Prov.Lampung dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 28 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN GAWAT DARURAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

MEMPUNYAI KEMAMPUAN GADAR NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA 1 2 1 RUMAH SAKIT UMUM BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT KHUSUS BANDAR LAMPUNG KAB. TANGGAMUS 4 PUSKESMAS BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* 5 SARANA KES.LAINNYA BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* JUMLAH 839 232 27,65 333 111 58 565 27 36 138 5 #DIV/0! 151 6 2 26,73 22,22 5,56 41,44 1 1 2 1 246 22 32 36 25 18 29 18 30 28 8 1 1 2 1 53 3 2 14 9 7 6 4 4 3 1 100 100 100 100 21,54 13,64 6,25 38,89 36,00 38,89 20,69 22,22 13,33 10,71 12,50 3 26 8 1 2 2 1 1 1 5 2 3 JUMLAH 4 26 8 1 2 2 1 1 1 5 2 3 % 5 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : Seksi Rujukan & PKD Bidang Yankes Dan Profil Kesehatan Kab/Kota

TABEL 29 JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TAHUN 2007

DESA/KEL TERKENA KLB NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH DESA/KEL JUMLAH 1 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH 2.316 102 86 84,31 4 98 385 293 247 201 240 205 379 246 22 5 16 15 6 2 6 0 21 9 5 22 DITANGANI <24 JAM 6 12 8 6 2 5 0 18 9 4 22 % 7 75,00 53 0 100,00 83,33 0 85,71 100 0 100

Sumber: Seksi Cegmat Bidang P3PL Ket: Kab. Tulang Bawang Belum ada data Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 30 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN , CFR, KLB MENURUT JENIS KLB, JUMLAH KECAMATAN, DAN JUMLAH DESA YANG TERSERANG TAHUN 2007
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM 5

NO 1

KABUPATEN/KOTA

JENIS KEJADIAN LUAR BIASA 2

YANG DISERANG JUMLAH JUMLAH KEC DESA 3 4

JUMLAH PENDERITA 6

JUMLAH KEMATIAN 7

ATTACK RATE (%) 8

CFR (%) 9

1 BANDAR LAMPUNG

Tetanus Neonaturum Keracunan Makanan Demam Chikungunya AFP sub total Campak Tetanus Neonatorum Diare Suspect Chikungunya DBD sub total Keracunan Gas AFP Keracunan Makanan Tetanus Neonatorum Suspect Flu Burung HIV/AIDS Campak Hepatitis sub total AFP/FOLIO TN KERACUNAN MAKANAN DIARE sub total DBD AFP Keracunan Suspect Flu Burung TN Demam Chikungunya Filariasis sub total Tetanus Neonatorum Gizi Buruk DBD Diare Rabies / GHTR sub total DBD Rabies Keracunan Makanan Campak TN Suspect Flu Burung Chikungunya sub total Keracunan Makanan Acute Flacid Paralysis (AFP)/Folio Tetanus Neonatorum (TN) Dipteri Demam Berdarah Dengue (DBD) sub total DBD

1 4 5 3 13 1 1 3 2 19 26 1 6 1 2 2 2 1 1 16 6 2 1 1 10 3 2 2 2 3 1 1 14 1 18 19 5 1 3 1 1 1 1 13 2 3 4 1 22 32 5

1 5 8 4 18 2 1 5 3 11 3 9 1 3 2 2 1 1 22 8 2 1 1 12 4 3 2 2 3 1 1 16 1 18 19 5 1 3 1 1 1 1 13 6 3 4 1 35 49 22

8.029 5 8.039 16.078 32.151 5.442 1.282.176 26.139 23.908 1.254.905 2592570 18.599 132 10.122 10.122 38.975 13.312 1.984 418 10.286 871 1.279 28.150 141.129 38.211 92.027 33.476 14.023 33.476 33.476 385.818 1.920 479 325 57 350.000 352.781 132.044

1 7 15 29 52 33 1 47 113 427 621 627 9 23 3 2 4 15 2 685 8 2 43 9 62 4 3 49 2 3 25 1 87 1 14 449 17.674 55 18.193 8 1 38 1 1 1 89 139 135 3 4 1 360 503 501

1 7 15 0 23 0 1 5 0 3 9 0 2 0 0 2 3 3 1 1 0 0 0 2 1 1 0 1 3 4 4 3

0,01 140,00 0,19 0,18 0,16 0,61 0,00 0,18 0,47 0,03 0,02 0 2 0,42 0,09 0,16 0,030 0,15 11,72 0,019 0,34 #DIV/0! 0,08 0,31 0,01 0,00 0,04 0,00 0,01 0,00 0,27 0,04 7,03 0,63 1,23 1,75 0,10 0,14 0,38

100,00 100,00 100,00 44,23 100,00 10,64 0,70 1,45 0 100 0 0 3 100 3,45 100,00 7,14 0,01 12,50 100,00 100,00 2,16 100,00 0,80 0,60

2 KAB. LAMP. SELATAN

3 KAB. LAMP. TENGAH

4 KAB. LAMP. UTARA

5 KAB. LAMP. BARAT

6 KAB. TULANG BAWANG

7 KAB. WAY KANAN

8 KAB. TANGGAMUS

9 LAMPUNG TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN*

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 30 A. JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN , CFR, KLB MENURUT JENIS KLB, JUMLAH KECAMATAN, DAN JUMLAH DESA YANG TERSERANG TAHUN 2007
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM 5 31.820 9.628 613 1.734 10.833 2.610 37.914 950 342 132.044 228488 2207

NO 1

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH KEJADIAN LUAR BIASA 2 16 14 3 3 7 2 19 4 3 1 72

YANG DISERANG JUMLAH KEC 3 12 10 3 2 6 11 8 4 3 5 64 113 JUMLAH DESA 4 16 15 6 2 6 11 21 9 5 22

JUMLAH PENDERITA 6 253 239 555 102 75 15 101 181 185 501

JUMLAH KEMATIAN 7 1 4 0 2 2 2 2 3 16

ATTACK RATE (%) 8 0,80 2,48 90,54 5,88 0,69 0,27 19,05 54,09 0,38 0,97

CFR (%) 9 0,40 1,67 2,67 1,98 1,10 0,60 0,72

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

Sumber: Seksi Cegmat Bidang P3PL Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 31 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH BAYI

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH % 5 11.799 7.056 13.321 6.015 4.427 9.179 2.505 3.988 8.226 541 62,65 21,97 59,33 46,77 54,20 54,13 33,66 21,23 41,40 18,71

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2 BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR

3 18.832 32.123 22.451 12.861 8.168 16.956 7.442 18.788 19.869 2.892

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH (KAB/KOTA)

160.382

67.057

41,81

Sumber: Seksi Gizi Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 32 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH DESA/KEL

JUMLAH DESA/KEL DIPERIKSA

JUMLAH DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM YG BAIK 5

% DESA/KEL DG GARAM BERYODIUM YG BAIK

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

3 98 385 293 247 201 240 205 379 246 22

4 98 0 293 100 201 0 0 0 0 0

6 56 0 133 94 170 0 0 0 0 0 57,1 45,4 94,0 84,6 -

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

2.316

692

453

65,46

Sumber: Seksi Gizi Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota

Keterangan: data tidak tersedia karena tidak ada survey


Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 33 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

PELAYANAN DASAR GIGI NO KABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI TETAP 3 4.943 915 662 689 391 181 2.866 1.141 194 PENCABUTAN GIGI TETAP 4 15.198 4.165 4.953 3.138 941 1.167 2.929 3.887 1.705 RASIO TAMBAL/ CABUT 6 0,33 0,22 0,13 0,22 0,42 0,16 #DIV/0! 0,98 0,29 0,11 JUMLAH MURID SD 7 24.985 158.997 243.023 75.958 85.532 162.704 60.586 176.473 106.720 16.495 MURID SD/MI DIPERIKSA JUMLAH 8 21.943 42.796 7.527 7.220 10.064 48.760 60.586 84.200 14.406 11.160 % 9

UKGS (PROM + PREV) MURID SD/MI PERLU PERAWATAN 10 87,82 26,92 3,10 9,51 11,77 29,97 100,00 47,71 13,50 67,66 11.674 6.245 7.470 6.334 4.556 8.317 435 7.441 5.396 5.140 JUMLAH MENDAPAT PERAWATAN 11 8.545 4.212 2.567 886 2.548 2.050 551 4.494 3.272 4.061 % MENDAPAT PERAWATAN 12 73,20 67,45 34,36 13,99 55,93 24,65 126,67 60,40 60,64 79,01

JUMLAH

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

5 20.141 5.080 5.615 3.827 1.332 1.348 5.795 5.028 1.899

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

11.982

38.083

50.065

0,31

1.111.473

308.662

27,77

63.008

33.186

52,67

Sumber: Seksi Kesga Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 34 PENYULUHAN PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN DAN PENYALAHGUNAAN NAPZA MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 PENYULUHAN KESEHATAN NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN 3 16.194 3.955 1.459 3.557 6.247 976 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN P3.NAPZA 4 538 123 120 57 194 44 % 5 3,32 3,109987358 8,22 0 1,60 0 0 0 3,11 0 5

1 PUSKESMAS

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* RUMAH SAKIT 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* Badan Narkotika Provinsi Dinkes Provinsi JUMLAH

126 8 31 20 67 -

36

29 0

50 0

19 0 0 0

20

100 0

565 525 40

539 525 14 35

95 0 0 0 0 0 0 0 100 0

45

#DIV/0!

16.885

1.158

6,86

Sumber: BNP Propinsi Lampung dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 35 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUK 3 812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044 ASKES 4 BAPEL & PRA BAPEL JPKM 5 0 0 0 0 0 0 63.172 0 4.500 JAMSOSTEK 6 KARTU SEHAT 7 DANA SEHAT 8 LAINNYA 9 JUMLAH 10 610.060 61.863 273.686 244.796 52.149 492.098 215.489 226.832 281.880 61.753 % 11 75,12 4,61 23,59 43,53 13,67 63,56 59,40 27,44 30,09 46,77

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

115.925 36.028 40.131 35.243 0 105.942 12.381 13.818 21.925 25.411

152.658 13.268 18.330 0 0 3.926 0 78 0 1.181

310.944 0 215.225 209.035 22.650 321.295 0 140.964 259.955 29.568

14.462 5.367 0 518 29.499 0 0 7.728 0 491

16.071 7.200 0 0 0 60.935 203.108 1.072 0 602

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH PERSENTASE

7.289.767

406.804 5,58

67.672 0,93

189.441 2,60

1.509.636 20,71

58.065 0,80

288.988 3,96

2.520.606 34,58

34,58

Sumber : Seksi Promkes Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 36 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA MISKIN DAN JPKM GAKIN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

PELAYANAN GAKIN NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KK YANG ADA JUMLAH KK MISKIN (KK) % KK MISKIN JUMLAH ANGGOTA KK MISKIN (JIWA) KK MISKIN MENDAPAT KK MISKIN DICAKUP YANKES JPKM JUMLAH 1 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH 1.795.942 785.041 43,71 2.879.183 629.247 80 7.419 100 3 187.037 315.797 292.805 136.207 97.976 201.541 97.104 198.814 235.730 32.931 4 59.183 172.155 113.634 69.734 49.506 81.154 47.910 84.713 99.633 7.419 5 31,64 54,51 38,81 51,20 50,53 40,27 49,34 42,61 42 22,53 6 243.375 639.432 426.181 291.229 120.793 321.295 190.110 359.116 258.161 29.491 7 59.183 50.920 113.634 69.734 14.947 81.154 47.910 84.713 99.633 7.419 % 8 100 30 100 100 30 100 100 100 100 100 JUMLAH 9 7.419 % 10 100

PELAYANAN ANGGOTA GAKIN ANGGOTA KK MISKIN MENDAPAT YANKES (JIWA) JUMLAH 11 165.214 611043 154.251 151.904 14.947 467.760 190.088 381.842 129.407 29.491 % 12 67,88 95,56 36,19 52,16 12,37 145,59 99,99 106 50,13 100 ANGGOTA KK MISKIN DICAKUP JPKM (JIWA) JUMLAH 13 140.247 0 215.225 37.781 22.650 321.295 190.088 350.193 129.407 % 14 57,63 0,00 50,50 12,97 18,75 100 99,99 97,52 50,13 0,00

PELAYANAN BAYI GAKIN (= BAYI GAKIN B MP JUMLAH 15 12.299 2261 7.066 769 8 5.387 921 9.235 3.870 594 16 6.005 2.261 1.631 876 8 5.387 1.700 119

JUMLAH BAYI GAKIN BGM

2.295.947

79,74

1.406.886

48,86

42.410

17.987

Sumber: Seksi Promkes bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat & Seksi Gizi bidang Yankes serta Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

=Tabel 24) BGM MENDAPAT P ASI % 17 48,83 100 23,08 114 100 100 43,93 20,03

42,41

TABEL 37= TABEL 36 PERSENTASE KELUARGA MISKIN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
PELAYANAN GAKIN KK MISKIN MENDAPAT YANKES 5 105.326 7.419 PELAYANAN GAKIN ANGGOTA KK MISKIN MENDAPAT YANKES (JIWA) 7 124 100 165.214 611043 154.251 151.904 14.947 467.760 190.088 105.326 129.407 29.491

NO

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH KK MISKIN (KK)

JUMLAH ANGGOTA KK MISKIN (JIWA)

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

3 59.183 172.155 113.634 69.734 49.506 81.154 47.910 84.713 99633 7.419

4 243.375 639.432 426.181 291.229 120.793 321.295 190.110 359.116 258.161 29.491

8 67,88 95,56 36,19 52,16 12,37 145,59 99,99 29,33 50,13 100

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

785.041

2.879.183

2.295.947

79,74

Sumber : Seksi JPK dan Pembiayaan Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 38

PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
PELAYANAN KESEHATAN KERJA NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PEKERJA FORMAL 1 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH 386.878 343.034 88,67 3 190.000 27.746 28.239 16.239 11.906 35.431 10.947 12.805 26.788 26.777 JUMLAH YANG DILAYANI 4 190.000 21.458 21.856 12.219 10.620 18.778 8.096 12.735 20.680 26.592 % 5 100 77,34 77,40 75,24 89,20 53,00 73,96 99,45 77,20 99,31

Sumber : Seksi Cegmat Bidang P3PL dan profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 39 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

PRA USILA (45-59 TH) NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH 1 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH 697.200 218.694 31,37 444.437 3 69.427 89.215 139.086 13.814 1.170 88.943 17.853 128.006 136.748 12.938 DILAYANI KES 4 39.479 35.019 10.394 9.492 1.170 0 1.804 98.019 14.505 8.812 % 5 56,86 39,25 7,47 68,71 100,00 10,10 76,57 10,61 68,11 JUMLAH 6 58.109 88.214 94.907 12.684 1.147 48.876 7.656 57.778 65.981 9.085

USILA (60TH+)

PRA USILA DAN USILA

DILAYANI KES 7 44.777 24.011 8.779 9.450 1.147 19.683 1.542 47.884 12.464 7.094

% 8 77,06 27,22 9,25 74,50 100,00 40,27 20,14 82,88 18,89 78,08

JUMLAH 9 127.536 177.429 233.993 26.498 2.317 137.819 25.509 185.784 202.729 22.023

DILAYANI KES 10 84.256 59.030 19.173 18.942 2.317 19.683 3.346 145.903 26.969 15.906

% 11 66,06 33,27 8,19 71,48 100,00 14,28 13,12 78,53 13,30 72,22

176.831

39,79

1.141.637

395.525

34,65

Sumber: Seksi Kesga Subdin Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 40 CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH DESA/KEL ENDEMIS 3 42 160 2 158 WUS DI DESA/KEL. ENDEMIS SEDANG & BERAT JUMLAH WUS 4 82.148 82.845 100.242 95.987 121.415 JUMLAH YANG DIBERI KAPSUL YODIUM 5 22.301 5.569 14.901 15.847 21.795 % YANG DIBERI KAPSUL YODIUM 6 27,15 6,72 13,16 17,50 4,62 -

NO

KABUPATEN/KOTA

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

362

482.637

80.413

16,66

Sumber: Seksi Gizi Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota Keterangan: data tidak tersedia karena tidak ada survey Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 41 PERSENTASE DONOR DARAH DI SKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
DONOR DARAH NO UNIT TRANSFUSI DARAH JUMLAH PENDONOR 3 26.151 5.114 1.488 1.240 765 9.596 2.320 46.674 JML SAMPLE DARAH DIPERIKSA 4 26.151 5.114 1.488 1.240 765 9.596 2.320 46.674 % DARAH DISKRINING HIV/AIDS 5 100 100 100 100 100 100 100 100 JML POSTIF HIV/AIDS 6 114 5 0 7 0 28 0 0 154

2 1 UTDC PMI Pembina Provinsi Lampung 2 UTDC PMI Kota Metro 3 UTDC PMI Kab. Tulang Bawang 4 UTDC PMI Kab. Lampung Tengah 5 UTDC PMI Kab. Lampung Utara 6 UTDC PMI Kab. Tanggamus 7 UTDC PMI Kab. Lampung Timur 8 UTDC PMI Kab. Lampung Selatan

JUMLAH

Sumber: PMI Propinsi Lampung dan Profil Kesehatan Kab/Kota

% POSITIF HIVAIDS 7 0,44 0,10 0,56 0,29 0,33

TABEL 42 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH KUNJUNGAN NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH PENDUDUK RAWAT INAP 1 A PUSKESMAS* BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) B 1 RUMAH SAKIT KOTA BANDAR LAMPUNG RSU Abdul Moeloek (Propinsi) RS Jiwa (Propinsi) RSU TK IV 02.07.04 (RS ABRI) RS BHAYANGKARA 812.133 844.608 844.608 844.608 45.554 19.529 8.841 164.850 10.893 17.833 210.404 30.422 26.674 5,39 2,31 1,05 19,52 1,29 2,11 24,91 3,60 3,16 30.422 173 3,76 0,65 0,00 7.289.767 27.890 3.038.336 3.066.226 0,38 41,68 42,06 27.499 0,897 812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044 1.185 481 1.451 1.275 13.055 277 534 1.788 7.647 197 933.798 359.344 502.228 243.594 69.498 361.212 118.224 82.546 266.311 101.581 934.983 359.825 503.679 244.869 82.553 361.489 118.758 84.334 273.958 101.778 0,15 0,04 0,13 0,23 3,42 0,04 0,15 0,22 0,82 0,15 114,98 26,79 43,29 43,32 18,22 46,65 32,59 9,99 28,43 76,93 115,13 26,83 43,41 43,55 21,64 46,69 32,74 10,20 29,25 77,08 14.583 3.618 4.540 277 337 208 78 2.785 555 518 1,560 1,005 0,901 0,113 0,408 0,058 0,066 3,302 0,203 0,509 2 3 4 RAWAT JALAN 5 JUMLAH 6 RAWAT INAP 7 RAWAT JALAN 8 JUMLAH 9 JUMLAH 10 PERSEN 11 % CAKUPAN KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

TABEL 42 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH KUNJUNGAN NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH PENDUDUK RAWAT INAP 1 RSU Advent RSU Bumi Waras RSU Imanuel RSU Urip Sumoharjo 2 3 844.608 844.608 844.608 844.608 844.608 844.608 844.608 812.133 132.044 132.044 132.044 132.044 132.044 1.341.258 1.341.258 1.341.258 562.314 562.314 562.314 562.314 848 2.263 3.111 7.949 944 8.893 8.797 3.207 12.004 0,15 0,40 0,55 1,41 0,17 1,58 1,56 0,57 2,13 0 0 0 0 1.183 1.183 1.131 1.131 2.314 2.314 0,09 0,1 0,08 0,1 0,17 0,17 11.368 8.161 4.204 23.733 88.007 25.238 1.590 114.835 99.375 33.399 5.794 138568 8,61 6,18 3,18 17,97 66,65 19,11 1,20 86,97 75,26 25,29 4,39 104,94 0 0 0 0 0 0 0 0 1.392 118.144 12.665 392.201 4 10.743 11.610 9.573 10.532 370 RAWAT JALAN 5 84.017 30.710 43.804 15.897 11.532 JUMLAH 6 94.760 42.320 53.377 26.429 11.902 0 14.057 510.345 RAWAT INAP 7 1,27 1,37 1,13 1,25 0,04 0,16 14,55 RAWAT JALAN 8 9,95 3,64 5,19 1,88 1,37 1,50 48,29 JUMLAH 9 11,22 5,01 6,32 3,13 1,41 1,66 62,84 30.977 JUMLAH 10 370 12 PERSEN 11 0,00 0,00 0,69 0,05 6,07 % CAKUPAN KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

RS Mata Permata Sari


RSU Graha Husada RS Khusus Kebidanan Anugerah Sub Jumlah 1 (RS di BDL) 2 KOTA METRO RSUD Ahmad Yani RS Mardi Waluyo RS Islam Metro Sub Jumlah 2 (RS di Metro) 3 KAB. LAMPUNG SELATAN RSUD Kalianda Sub Jumlah 3 (RS di LS) 4 KAB. LAMPUNG UTARA RSUD Ryacudu RS Handayani Sub Jumlah 4 (RS di LU)

TABEL 42 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH KUNJUNGAN NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH PENDUDUK RAWAT INAP 1 5 KAB. TANGGAMUS RSUD Pringsewu RSUD Kota Agung RS Wisma Rini RS Surya Asih RS Panti Secanti RSIA Mutiara Hati Sub Jumlah 5 (RS di TGM) 6 KAB. LAMPUNG BARAT RSUD Liwa Sub Jumlah 6 (RS di LB) 7 KAB. LAMPUNG TIMUR RSUD Sukadana RS Aka Medika Sub Jumlah 7 (RS di LTim) 8 KAB. LAMPUNG TENGAH RSUD Demang Sepulau Raya Lam.Tengah RS Asysyifaa Sub Jumlah 8 (RS di LTeng) 936.734 1.160.221 1.160.221 1.160.221 1.160.221 3.004 1.907 4.911 12.225 4.598 16.823 15.229 6.505 21.734 0,26 0,16 0,42 1,05 0,40 1,45 1,31 0,56 1,87 0 0 6.421 11.784 2 3 826.610 826.610 826.610 826.610 826.610 826.610 826.610 826.610 381.439 381.439 381.439 936.734 936.734 6.421 11.784 18.205 18.205 0,69 0,69 1,26 1,26 1,94 1,94 3.822 3.822 13.363 13.363 17185 17.185 1,00 1,00 3,50 3,50 4,51 4,51 9.320 787 4.240 2.312 3.047 3.824 23.530 28.541 2.880 1.773 443 13.287 1.501 48.425 37.861 3.667 6.013 2.755 16.334 5.325 71.955 1,13 0,10 0,51 0,28 0,37 0,46 2,85 3,45 0,35 0,21 0,05 1,61 0,18 5,86 4,58 0,44 0,73 0,33 1,98 0,64 8,70 0 0 0 0 0 4 RAWAT JALAN 5 JUMLAH 6 RAWAT INAP 7 RAWAT JALAN 8 JUMLAH 9 JUMLAH 10 PERSEN 11 % CAKUPAN KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

TABEL 42 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH KUNJUNGAN NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH PENDUDUK RAWAT INAP 1 9 KAB TULANG BAWANG RSUD Menggala Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 10. KAB WAY KANAN RSUD WAY KANAN Sub Jumlah 10 (RS di WK) 11. KAB PESAWARAN* 7.289.767 189.691 87.143 619.814 343.089 809.505 430.232 2,60 1,20 8,50 4,71 11 5,90 30.977 3,83 2 3 774.265 774.265 774.265 362.749 362.749 362.749 1.183 1.183 3.797 3.797 4980 4.980 0,33 0,33 1,05 1,05 1,37 1,37 3.653 3.653 8.562 8.562 12.215 12.215 0,47 0,47 1,11 1,11 1,58 1,58 4 RAWAT JALAN 5 JUMLAH 6 RAWAT INAP 7 RAWAT JALAN 8 JUMLAH 9 JUMLAH 10 PERSEN 11 % CAKUPAN KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SUB JUMLAH RSU PEMERINTAH C SARANA YANKES LAINNYA BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH III (SARYANKES LAINNYA)

812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044

20.223 308 65.483 2.473 -

85.706 2.781 -

1,74 0,05 -

5,64 0,44 -

7,39 0,49 -

13,03 -

20,42 -

7.289.767

20.531

67.956

88.487

13

0,01

TABEL 42 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
JUMLAH KUNJUNGAN NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH PENDUDUK RAWAT INAP 1 D 2 JUMLAH (PKM, RS & SARYANKES LAINNYA) BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* JUMLAH PKM, RS, SARYANKES LAINNYA RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK PUSKESMAS RUMAH SAKIT PEMERINTAH + SWASTA RUMAH SAKIT PEMERINTAH SARYANKES LAINNYA PUSK+RS+SARYANKES LAINNYA Sumber : Seksi PKD & Rujukan Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan). 383 2.602 1.195 282 3.266 41.679 8.503 4.706 932 50.965 42.062 11.105 5.902 1.214 54.231 0,18 802,17 377,23 424,94 7.289.767 238.112 3.715.213 3.953.325 3,27 50,96 54,23 58.476 1,48 812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044 119.329 1.664 26.585 4.694 16.877 3.930 1.717 25.318 14.068 23.930 1.315.106 360.475 584.534 254.960 82.861 369.774 122.021 130.971 278.095 216.416 1.434.435 362.139 611.119 259.654 99.738 373.704 123.738 156.289 292.163 240.346 14,69 0,12 2,29 0,83 4,42 0,51 0,47 3,06 1,50 18,12 161,93 26,88 50,38 45,34 21,72 47,76 33,64 15,84 29,69 163,90 176,63 27,00 52,67 46,18 26,15 48,27 34,11 18,91 31,19 182,02 45.560 3.618 4.540 277 337 208 78 2.785 555 518 3,18 1,00 0,74 0,11 0,34 0,06 0,06 1,78 0,19 0,22 3 4 RAWAT JALAN 5 JUMLAH 6 RAWAT INAP 7 RAWAT JALAN 8 JUMLAH 9 JUMLAH 10 PERSEN 11 % CAKUPAN KUNJUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

TABEL 43 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 JUMLAH YANG MEMILIKI NO SARANA KESEHATAN JUMLAH LABKES 1 2 3 4 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR 5 % YANG MEMILIKI LABKES 6 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR 7

1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT JIWA* 3 RUMAH SAKIT KHUSUS* 4 PUSKESMAS JUMLAH

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Subdin Yankes Keterangan * = Dokter Spesialis sesuai dengan kekhususannya

TABEL 43

JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR DI PROPINSI TAHUN 2007 JUMLAH YANG MEMILIKI 4 (EMPAT) LABKES SPESIALIS DASAR 4 5 % YANG MEMILIKI 4 (EMPAT) LABKES SPESIALIS DASAR 6 7

NO 1

SARANA KESEHATAN MENURUT LOKASI 2

JUMLAH 3

1 RUMAH SAKIT UMUM 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH I (RSU) 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 BANDAR LAMPUNG 2 TANGGAMUS 4 PUSKESMAS 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH 4 (Puskesmas)

8 1 2 2 1 1 1 5 2 3 26 1 3 2 1 22 32 36 25 18 29 18 30 28 8 246

8 1 2 2 1 1 1 5 2 3 26 1 3 2 1 22 25 16 17 11 29 7 30 28 8 193

1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 11

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100,00 78,13 44,44 68 61,11 100,00 38,89 100 100,00 100,00 78,46

12,50 100 50 50 100 100 100 20 50 66,67 42,31 0 0 0 0

5. SARANA KESEHATAN LAINNYA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* 27 SUB JUMLAH 5 (sarkes lain) JUMLAH SARKES (PKM, RS & LAINNYA) 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH PROPINSI 303

27 5 33 33 65 27 19 30 19 35 30 11 228

5 -

19 19 0

0 100 79 35 70 63 100 42 100 100 100 75,25

33 26 23 19 12 30 8 35 30 11

1 1 20 1 1 1 1 1 1 2 29,52

13 100 50 50 100 100 100 20 50 67 42

Sumber : Seksi PKDdan Rujukan Bidang Yankes Dinkes Prop. Dan Profil Kesehatan Kab/kota 4 (empat) spesialis dasar yaitu Bedah, Interna, anak dan Obgyne Ket : RS Jiwa dan RS khusus mempunyai spesialis sesuai kekhususannya 4 spesialis dasar : Bedah, Interna, Anak, Obsgyn Data spesialis di atas merupakan tenaga full time RS

Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 44 KEBUTUHAN, PENGADAAN, KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL DAN OBAT GENERIK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

OBAT ESENSIAL NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH JENIS OBAT KEBUTUHAN PENGADAAN JUMLAH 1 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* PROPINSI 228 224 179 179 79,91 209 2 190 174 230 77 136 119 270 259 282 3 159 149 191 69 129 115 166 224 186 4 124 121 136 58 84 115 128 179 151 5 124 121 136 58 84 115 128 179 151 77,26 79,69 81,05 % 6 81,43 83,33 7 178 171 209 73 136 117 185 254 209 KETERSEDIAAN

OBAT GENERIK KETERSEDIAAN KEBUTUHAN PENGADAAN JUMLAH 8 142 139 147 60 86 117 140 212 169 9 142 139 147 60 86 117 140 212 169 % 10 81,09 82 63,05 75,54 83,46 80,74

169

169

80,86

Sumber: Seksi Obat dan NAPZA Bidang FM dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 45 KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
BANDAR LAMPUNG NO NAMA JENIS OBAT SATUAN KEBUTUH AN KETERSEDIAAN KEBUTUHAN JUMLAH % JUMLAH % KAB. LAMP. SELATAN KETERSEDIAAN KAB. LAMP. TENGAH KEBUTUHA N KETERSEDIAAN KEBUTUHAN JUMLAH % JUMLAH % KAB. LAMP. UTARA KETERSEDIAAN

1 Amoxisilin syr. 125/5 ml 2 Amoxisilin kapsul 250 mg 3 Amoxisilin kaplet 500 mg 4 Ampisilin syr. Kering 5 Antalgin tab 500 mg 6 Antasida doen tab. Kombinasi 7 Deksametason tab.0,5 mg 8 Dekstrometorpan syr. 10 mg/5 ml 9 Dekstrometorpan tab. 15 mg 10 Diazepam tab. 2 mg 11 Garam oralit 200 ml air 12 Gliseril Guayakolat tab. 100 mg 13 Glukosa lar. infus 5% 14 Kloramfenikol kap 250 mg 15 Kloroquin Fosfat tab. 150 mg 16 Kotrimoksazol suspensi 17 Kotrimoksazol tab. 480 mg 18 Metronidazol tab 19 NaCl 0,9% 20 Paracetamol Syr. 21 Paracetamol tab. 500 mg 22 Prednison tab. 5 mg 23 Ringer Laktat lar. Infus steril 24 Serum ATS 1500 iu/ampul 25 Vaksin Anti Rabies Vero
Sumber: Seksi Obat Subdin FM

botol kapsul kaplet botol tablet tablet tablet botol tablet tablet sachet tablet botol kapsul tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet botol ampul keur

154.864 16.339 39.220 3.229 3.202 3.202 62.431 1.987 414 5.465 3.505 13.579 6.127 966 9.356 107.530 3.616 4.554 89.396 6.182 2.898 9.274 -

99.028 11.874 40.438 1.602 7.428 3.207 89.653 3.675 442 6.645 3.066 13.585 12.175 91.502 91.502 3.772 4.548 84.408 5.614 4.231 9.722 200 270

64 73 103

12.012 100.000 1.515.000

12.010 150.000 1.511.200

99,9833

99,7492 #DIV/0!

50 232 100 144 185 107 122 87 100 199 0 978 85 104 100 94 91 146 105

555.000 1.003.000 2.098.000

537.000 1.000.000 1.500.000

96,7568 99,7009 71,4967 #DIV/0!

1.525.000 150.000

1.500.000 150.000

98,3607 100,0000 #DIV/0!

1.200.000

1.200.000

100,0000 #DIV/0!

150.000

150.000

100,0000 #DIV/0!

12.000 350.000 80.100

12.000 300.000 80.100

100,0000 85,7143 100,0000 #DIV/0!

10.010 1.000.000 400.000

10.003 1.000.000 400.000

99,9301 100,0000 100,0000 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

TABEL 45 KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
KAB. LAMP. BARAT NO NAMA JENIS OBAT SATUAN KEBUTUHAN JUMLAH 1 2 3 % KETERSEDIAAN KEBUTUHAN JUMLAH % KAB. TULANG BAWANG KETERSEDIAAN KAB. WAY KANAN KEBUTU HAN KETERSEDIAAN KEBUTUHAN JUMLAH % JUMLAH % KAB. TANGGAMUS KETERSEDIAAN

1 Amoxisilin syr. 125/5 ml 2 Amoxisilin kapsul 250 mg 3 Amoxisilin kaplet 500 mg 4 Ampisilin syr. Kering 5 Antalgin tab 500 mg 6 Antasida doen tab. Kombinasi 7 Deksametason tab.0,5 mg 8 Dekstrometorpan syr. 10 mg/5 ml 9 Dekstrometorpan tab. 15 mg 10 Diazepam tab. 2 mg 11 Garam oralit 200 ml air 12 Gliseril Guayakolat tab. 100 mg 13 Glukosa lar. infus 5% 14 Kloramfenikol kap 250 mg 15 Kloroquin Fosfat tab. 150 mg 16 Kotrimoksazol suspensi 17 Kotrimoksazol tab. 480 mg 18 Metronidazol tab 19 NaCl 0,9% 20 Paracetamol Syr. 21 Paracetamol tab. 500 mg 22 Prednison tab. 5 mg 23 Ringer Laktat lar. Infus steril 24 Serum ATS 1500 iu/ampul 25 Vaksin Anti Rabies Vero
Sumber: Seksi Obat Subdin FM

botol kapsul kaplet botol tablet tablet tablet botol tablet tablet sachet tablet botol kapsul tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet botol ampul keur

4000 60000 750000 0 300000 550000 750000 3500 400000 72000 10000 200000 3000 62500 100000 2500 25000 25000 2500 5500 200000 300000 3500 150 100

1623 239870 819400 0 35360 374000 0 218 325000 0 0 51000 3184 92550 168000 1741 29600 0 1900 0 435000 655000 0 0 0

40,58 399,78 109,25 #DIV/0! 11,79 68,00 0,00 6,23 81,25 0,00 0,00 25,50 106,13 148,08 168,00 69,64 118,40 0,00 76,00 0,00 217,50 218,33 0,00 0,00 0,00

18280 2000 6500 0 750 675 550 3500 433 85 382 600 4260 1369 375 9315 2500 999 6700 8620 2000 560 9628 350 107

8500 1600 8800 0 850 700 630 2000 500 75 900 500 11000 968 377 14000 2950 500 9500 12490 2150 650 16500 440 265

46,50 80,00 135,38 0 113,33 103,70 114,55 57,14 115,47 88,24 235,60 83,33 258,22 70,71 100,53 150,30 118,00 50,05 141,79 144,90 107,50 116,07 171,38 125,71 247,66

116.381 1.347.776 2.682.672 13.914 2.125.470 2.144.703 2.892.947 43.442 764.400 114.606 275.571 2.490.746 42.650 516.458 242.751 86.675 706.337 221.061 34.301 69.563 4.942.190 1.401.720 71.913 3.795 321

61.587 642.350 1.848.630 2.900 1.721.220 1.672.020 3.069.020 37.381 1.404.000 177.997 259.017 2.642.020 20.216 253.520 194.000 51.560 551.700 171.210 20.180 72.134 1.839.260 1.271.000 41.156 6.000 452

52,92 47,66 68,91 20,84 80,98 77,96 106,09 86,05 183,67 155,31 93,99 106,07 47,40 49,09 79,92 59,49 78,11 77,45 58,83 103,70 37,22 90,67 57,23 158,10 140,81

TABEL 45 KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
KAB. LAMP. TIMUR NO NAMA JENIS OBAT SATUAN KEBUT UHAN KETERSEDIAAN KEBUTUHAN JUMLAH % JUMLAH % KOTA METRO KETERSEDIAAN KEBUTUHAN JUMLAH % KAB PESAWARAN KETERSEDIAAN KEBUTUHA N 4 12.400 152.640 387.000 0 223.000 249.000 306.000 2.360 64.000 68.000 210 265.000 430 8.700 0 8.596 14.600 4.500 200 7.876 472.000 130.000 300 5 5 36.058 374.280 817.300 0 890.000 955.000 941.000 16.718 660.000 364.000 893.000 416 11.000 24.967 20.000 26.800 400 29.886 1.135.000 507.000 480 35 290,79 245,20 211,19 0 399,10 383,53 307,52 708,39 1031,25 535,29 0,00 336,98 96,74 126,44 #DIV/0! 290,45 136,99 595,56 200,00 379,46 240,47 390,00 160,00 0,00 700,00 PROPINSI KETERSEDIAAN JUMLAH 5 % 6 -

1 Amoxisilin syr. 125/5 ml 2 Amoxisilin kapsul 250 mg 3 Amoxisilin kaplet 500 mg 4 Ampisilin syr. Kering 5 Antalgin tab 500 mg 6 Antasida doen tab. Kombinasi 7 Deksametason tab.0,5 mg 8 Dekstrometorpan syr. 10 mg/5 ml 9 Dekstrometorpan tab. 15 mg 10 Diazepam tab. 2 mg 11 Garam oralit 200 ml air 12 Gliseril Guayakolat tab. 100 mg 13 Glukosa lar. infus 5% 14 Kloramfenikol kap 250 mg 15 Kloroquin Fosfat tab. 150 mg 16 Kotrimoksazol suspensi 17 Kotrimoksazol tab. 480 mg 18 Metronidazol tab 19 NaCl 0,9% 20 Paracetamol Syr. 21 Paracetamol tab. 500 mg 22 Prednison tab. 5 mg 23 Ringer Laktat lar. Infus steril 24 Serum ATS 1500 iu/ampul 25 Vaksin Anti Rabies Vero
Sumber: Seksi Obat Subdin FM

botol kapsul kaplet botol tablet tablet tablet botol tablet tablet sachet tablet botol kapsul tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet botol ampul keur

Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 45 KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT MENURUT KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007 NO NAMA JENIS OBAT SATUAN BANDAR LAMPUNG KEBUTUHA N 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Amoksisillin Kaplet 500 mg Amoksisillin Kapsul 250 mg Amoksisillin Sirup kering 125 mg/5 ml Ampisillin syr 125 mg/ml Antalgin tab 500 mg Antasida DOEN tablet Dexamethason tab 0,5 mg Dextromethorphan Sirup 10 mg/5 ml Dextromethorphan Tab 15 mg 2 3 kaplet kapsul Botol Botol tablet tablet tablet Botol tablet tablet sachet tablet plabot kapsul tablet tablet Botol tablet plabot Botol tablet tablet plabot ampul kuur 4 1.981.300 0 74.299 0 901.000 1.043.000 1.689.000 37.576 1.136.500 525.000 131.000 2.775.000 2.643 377.500 62.000 670.000 49.222 101.600 400 79.834 3.848.500 1.764.000 5.593 766 3 KETERSEDIAAN JUMLAH 5 2.570.900 0 75.465 0 737.500 1.043.000 3.439.000 62.185 1.474.000 560.000 246.800 2.068.000 3.177 639.000 37.000 494.500 48.734 66.200 690 91.816 6.337.500 3.351.000 16.949 1.110 40 % 6 129,76 0,00 101,57 0,00 81,85 100,00 203,61 165,49 129,70 106,67 188,40 74,52 120,20 169,27 59,68 73,81 99,01 65,16 172,50 115,01 164,67 189,97 303,04 144,91 1.600,00 KAB. LAMP. SELATAN KEBUTU HAN 7 39.220 16.339 154.864 0 3.229 3.202 3.202 62.431 1.987 414 5.465 3.505 13.579 6.127 966 9.356 107.530 3.616 4.554 89.396 6.182 2.898 9.274 0 0 KETERSEDIAAN JUMLAH 8 40.438 11.874 99.028 0 1.602 7.428 3.207 89.653 3.675 442 6.645 3.066 13.585 12.175 0 91.502 91.502 3.772 4.548 84.408 5.614 4.231 9.722 200 270 % 9 103,11 72,67 63,95 0,00 49,61 231,98 100,16 143,60 184,95 106,76 121,59 87,48 100,04 198,71 0,00 978,00 85,09 104,31 99,87 94,42 90,81 146,00 104,83 KAB. LAMP. TENGAH KEBUTUHA N 10 1.058.149 83.835 32.594 26.692 930.136 975.611 1.066.073 6.701 502.819 83.712 50.802 983.346 2.678 86.438 81.631 338.986 27.331 96.030 1.721 29.391 1.826.421 1.012.173 4.982 1.972 93 KETERSEDIAAN JUMLAH 11 898.684 322.826 38.703 24.956 675.223 700.223 1.164.463 30.973 966.875 88.264 163.179 684.212 85.406 470.982 69.699 359.471 109.886 188.509 3.228 29.342 1.566.144 2.719.846 4.910 5.473 263 % 12 84,93 385,07 118,74 93,50 72,59 71,77 109,23 462,21 192,29 105,44 321,21 69,58 3.189,17 544,88 85,38 106,04 402,06 196,30 187,57 99,83 85,75 268,71 98,55 277,54 282,80 KAB. LAMP. UTARA KEBUTUHA N 13 1.009.650 0 9.738 0 201.000 796.000 1.598.000 0 928.000 150.000 0 1.125.000 3.055 120.000 0 282.500 10.000 80.100 0 8.110 1.000.000 362.500 9.066 2.155 0 KETERSEDIAAN JUMLAH 14 1.189.550 0 25.061 0 461.000 803.510 1.489.000 0 1.352.200 101.200 0 825.000 14.624 120.850 0 242.700 20.010 55.200 0 15.820 682.250 363.000 21.578 2.105 0 % 15 117,82 0,00 257,35 0,00 229,35 100,94 93,18 0,00 145,71 67,47 0,00 73,33 478,69 100,71 0,00 85,91 200,10 68,91 0,00 195,07 68,23 100,14 238,01 97,68 0,00 KAB. LAMP. BAR KEBUTUHA N 16 1.042.600 410.590 10.610 2.925 495.260 650.000 763.000 1.826 561.000 146.000 4.950 240.000 5.044 171.050 189.000 175.200 2.868 23.700 3.103 6.720 456.000 974.000 6.021 2.489 174 KETERSE JUMLAH 17 615.700 376.400 11.049 0 437.000 916.000 851.000 3.007 697.000 129.000 30.150 192.000 6.960 156.250 37.000 42.750 3.090 22.200 5.123 7.322 831.000 553.000 5.560 4.649 176

10 Diazepam tab 2 mg 11 Garam Oralit 12 Glicerylguaiakolat tab 100 mg 13 Glukosa lar infus 5% steril 14 Kloramphenicol kapsul 250 mg 15 Kloroquin tab 16 Kotrimoksazol 480 mg 17 Kotrimoksazol susp 18 Metronidazol 250 mg 19 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril 20 Paracetamol syr 21 Paracetamol tab 500 mg 22 Prednison tab 23 Ringer Laktat Infus steril 24 Serum Anti Tetanus inj 1500 IU/amp (ATS) 25 Vaksin rabies vero Sumber: Seksi Obat dan NAPZA Bidang FM

TABEL 45

NO

NAMA JENIS OBAT

SATUAN RAT EDIAAN % 18 59,05 91,67 104,14 0,00 88,24 140,92 111,53 164,68 124,24 88,36 609,09 80,00 137,99 91,35 19,58 24,40 107,74 93,67 165,10 108,96 182,24 56,78 92,34 186,78 101,15

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Amoksisillin Kaplet 500 mg Amoksisillin Kapsul 250 mg

3 kaplet kapsul Botol Botol tablet tablet tablet Botol tablet tablet sachet tablet plabot kapsul tablet tablet Botol tablet plabot Botol tablet tablet plabot ampul kuur

Amoksisillin Sirup kering 125 mg/5 ml Ampisillin syr 125 mg/ml Antalgin tab 500 mg Antasida DOEN tablet Dexamethason tab 0,5 mg Dextromethorphan Sirup 10 mg/5 ml Dextromethorphan Tab 15 mg

10 Diazepam tab 2 mg 11 Garam Oralit 12 Glicerylguaiakolat tab 100 mg 13 Glukosa lar infus 5% steril 14 Kloramphenicol kapsul 250 mg 15 Kloroquin tab 16 Kotrimoksazol 480 mg 17 Kotrimoksazol susp 18 Metronidazol 250 mg 19 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril 20 Paracetamol syr 21 Paracetamol tab 500 mg 22 Prednison tab 23 Ringer Laktat Infus steril 24 Serum Anti Tetanus inj 1500 IU/amp (ATS) 25 Vaksin rabies vero Sumber: Seksi Obat dan NAPZA Bidang FM

TABEL 45 KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT MENURUT KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007 NO NAMA JENIS OBAT SATUAN KAB. TULANG BAWANG KEBUTU KETERSEDIAAN HAN JUMLAH % 19 20 21 5.651 514 10.322 1.221 296 403 277 2.742 677 15 511 463 3.506 1.090 83 1.359 2.063 516 2.013 7.111 931 623 8.206 39 31 8.995 3.134 26.861 7.500 833 1.318 1.164 10.743 1.033 300 1.033 925 8.168 3.608 358 3.123 6.339 1.082 2.243 18.833 2.601 1.382 16.840 248 257 159,18 609,73 260,23 614,25 281,42 327,05 420,22 391,79 152,58 2.000,00 202,15 199,78 232,97 331,01 431,33 229,80 307,27 209,69 111,43 264,84 279,38 221,83 205,22 635,90 829,03 KAB. WAY KANAN KEBUTUHA N 22 656.200 110.400 16.638 0 813.000 868.000 769.000 3.200 708.000 171.000 60.500 540.000 7.892 200.000 328.000 165.900 12.013 43.100 6.803 12.601 1.549.000 569.000 11.123 2.859 168 KETERSEDIAAN JUMLAH 23 854.800 181.800 19.966 0 827.000 633.000 638.000 3.825 832.000 127.000 171.900 318.000 11.660 231.750 266.000 542.800 18.596 28.100 11.257 10.489 3.537.000 966.000 18.973 5.249 374 % 24 130,27 164,67 120,00 0,00 101,72 72,93 82,96 119,53 117,51 74,27 284,13 58,89 147,74 115,88 81,10 327,19 154,80 65,20 165,47 83,24 228,34 169,77 170,57 183,60 222,62 KAB. TANGGAMUS KEBUTUHAN 25 1.147.430 469.040 43.492 2.910 849.220 832.020 1.169.020 12.465 291.000 60.997 101.700 1.162.020 9.939 201.270 108.000 240.100 28.424 117.110 14.118 25.793 1.947.760 653.000 27.194 2.417 223 KETERSEDIAAN JUMLAH 26 1.617.100 471.230 44.899 777 1.015.200 1.403.000 2.648.400 27.301 1.284.000 125.000 223.117 1.698.000 16.755 297.750 162.000 243.495 49.505 143.700 16.165 64.152 2.515.970 1.148.000 36.356 2.077 408 % 27 140,93 100,47 103,24 26,70 119,54 168,63 226,55 219,02 441,24 204,93 219,39 146,12 168,58 147,94 150,00 101,41 174,17 122,71 114,50 248,72 129,17 175,80 133,69 85,93 182,96 KAB LAMP. TIMUR KEBUTUH KETERSEDIAAN AN JUMLAH % 28 29 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 KOTA METRO KEBUTU KETERSEDIAAN HAN JUMLAH % 31 32 33 2.857 831 6.259 1.026 84 156 222 4.156 48 59 0 267 220 36.200 0 372 8.000 53 180 6.255 617 261 1.320 0 7 4.092 2.671 23.919 1.062 802 318 461 11.299 829 38 0 476 80 15.100 0 2.966 43.600 281 435 19.404 689 556 1.200 0 27 143,23 321,42 382,15 103,51 954,76 203,85 207,66 271,87 1.727,08 64,41 0,00 178,28 36,36 41,71 0,00 797,31 545,00 530,19 241,67 310,22 111,67 213,03 90,91 0,00 385,71

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Amoksisillin Kaplet 500 mg Amoksisillin Kapsul 250 mg

3 kaplet kapsul Botol Botol tablet tablet tablet Botol tablet tablet sachet tablet plabot kapsul tablet tablet Botol tablet plabot Botol tablet tablet plabot ampul kuur

Amoksisillin Sirup kering 125 mg/5 ml Ampisillin syr 125 mg/ml Antalgin tab 500 mg Antasida DOEN tablet Dexamethason tab 0,5 mg Dextromethorphan Sirup 10 mg/5 ml Dextromethorphan Tab 15 mg

10 Diazepam tab 2 mg 11 Garam Oralit 12 Glicerylguaiakolat tab 100 mg 13 Glukosa lar infus 5% steril 14 Kloramphenicol kapsul 250 mg 15 Kloroquin tab 16 Kotrimoksazol 480 mg 17 Kotrimoksazol susp 18 Metronidazol 250 mg 19 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril 20 Paracetamol syr 21 Paracetamol tab 500 mg 22 Prednison tab 23 Ringer Laktat Infus steril 24 Serum Anti Tetanus inj 1500 IU/amp (ATS) 25 Vaksin rabies vero Sumber: Seksi Obat dan NAPZA Bidang FM

TABEL 46 PERSENTASE PENULISAN RESEP OBAT GENERIK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 PENULISAN RESEP JUMLAH RESEP 4 22 32 36 25 18 29 18 30 28 8 246 8 1 2 2 1 1 1 5 2 3 26 113 25 20 9 5 7 1 14 7 23 224 143 58 58 36 24 37 20 49 37 34 496 0 306.722 42000 106.121 0 0 0 458.299 0 360.384 1.273.526 0 0 316284 19.455 0 0 0 14.885 0 140183 490.807 352.676 41.882 86.756 106.288 0 1971 137 69.567 152.256 811.533 352.676 348604 445040 231864 0 1971 137 542751 0 652.823 2.575.866 RESEP OBAT GENERIK 5 0 302.699 6876 50.427 0 0 0 458.299 0 353.176 1.171.477 0 0 28716 12.054 0 0 0 14.885 0 39660 95.315 93.297 22.644 7.617 46.907 0 147 42 16.171 49.303 236.128 93297 325343 43209 109388 0 147 42 489355 0 442.139 1.502.920 % 6 0 0 0 48 0 0 0 100 0 98 91,99 0 0 0 61,96 0 0 0 100 0 0 19,42 26,45 54,07 8,78 44,13 0 7,46 30,66 23,25 32,38 29,10 26,45 93,33 8,77979621 47,18 0 7,458143075 30,66 90,16 0 67,73 58,35

NO

APOTEK

JUMLAH APOTEK 3

1 1 PUSKESMAS BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 RUMAH SAKIT BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH II ( RUMAH SAKIT) 3 APOTEK SWASTA BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH III (APOTIK SWASTA) 4 JUMLAH (PKM, RS, APOTIK SWASTA) BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* JUMLAH (PKM, RS, APOTIK SWASTA)

Sumber: Seksi Obat dan NAPZA dan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

TABEL 47 = TABEL 49 PERSENTASE RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 RUMAH TANGGA NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH DIPANTAU 1 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JML 387.178 166.725 43,06 2 3 15.609 203 1.360 131.935 94.319 98.198 209 19.827 24.468 1.050 BER PHBS 4 5.405 12 956 55.025 33.587 53.331 140 8.893 8.553 823 % 5 34,63 5,91 70,29 41,71 35,61 54,31 66,99 44,85 34,96 78,38

Sumber : Seksi Promkes Bidang SDK dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 48 JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

JUMLAH POSYANDU NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH (KAB/KOTA) 1.448 3.290 2.310 325 7.373 19,64 PRATAMA 5 191 480 11 21 110 156 242 134 103 0 MADYA 6 185 398 700 497 152 249 90 585 427 7 PURNAMA 7 174 388 583 79 92 66 70 213 576 69 MANDIRI 8 18 29 48 4 21 7 8 23 90 77 JUMLAH 9 568 1.295 1.342 601 375 478 410 955 1.196 153 PRATAMA 10 33,63 37,07 0,82 3 29,33 32,64 59,02 14,03 8,61 0

PERSENTASE POSYANDU MADYA 11 32,57 30,73 52,16 82,70 40,53 52,09 21,95 61,26 35,70 4,58 PURNAMA 12 30,63 29,96 43,44 13,14 24,53 13,81 17,07 22,30 48,16 45,10 MANDIRI 13 3,17 2,24 3,58 0,67 5,60 1,46 1,95 2,41 7,53 50,33 JUMLAH 14 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

PERSEN POSYANDU PURNAMA + MANDIRI 15 33,80 32,20 47,02 13,81 30,13 15,27 19,02 24,71 55,69 95,42

44,62

31,33

4,41

100

35,74

Sumber : Seksi Promkes Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 49 = TABEL 47 PERSENTASE RUMAH TANGGA SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

RUMAH TANGGA NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH SELURUHNYA 1 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH (KAB/KOTA) 1.739.313 476.723 27,41 231.346 48,53 3 187.037 259.168 292.805 136.207 97.976 201.541 97.104 198.814 235.730 32.931 JUMLAH DIPERIKSA 4 15.609 89.748 1.360 131.935 94.319 98.198 209 19.827 24.468 1.050 % DIPERIKSA 5 8,35 34,63 0,46 96,86 96,27 48,72 0,22 9,97 10,38 3,19 JUMLAH SEHAT 6 5.405 64.633 956 55.025 33.587 53.331 140 8.893 8.553 823 % SEHAT 7 34,63 72,02 70,29 41,71 35,61 54,31 66,99 44,85 34,96 78,38

Sumber: Seksi Promkes Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat dan profil kesehatan kab/kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 50 PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

AKSES AIR BERSIH KEMASAN LAINNYA LEDENG LEDENG JUMLAH NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KELUARGA ADA JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA % KELUARGA DIPERIKSA

% AKSES AIR BERSIH KEMASAN LAINNYA JUMLAH 19 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

PAH

3 187.037 315.797 292.805 136.207 97.976 201.541 97.104 198.814 235.730 32.931

4 171.893 82.830 217.538 109.409 55.498 154.995 55.493 32.258 144.039 10.501

5 91,90 26,23 74,29 80,33 56,64 76,90 57,15 16,23 61,10 32

6 3.985 890 16.934 5.914 38.136 1.261 1.232 3.897 5.724 -

7 1.688 250 5.401 0 3.626 41.792 36 401 0 0

8 49.283 21.262 195.194 80.501 211.935 48.091 44.622 26.185 112.457 10.097

9 0 0 0 0 2.285 12.947 0 0 115 0

10 0 11 9 0 0 0 0 5 0 0

11 91.839 1.100 0 56 4.027 0 25.959 1.770 295 404

12 146.795 23.513 217.538 86.471 260.009 104.091 71.849 32.258 118.591 10.501

13 2,71 3,79 7,78 6,84 14,67 1,21 1,71 12,08 4,83 0,00

14 1,15 1,06 2,48 0,00 1,39 40,15 0,05 1,24 0,00 0,00

15 33,57 90,43 89,73 93,10 81,51 46,20 62,11 81,17 94,83 96,15

PAH 16 0,00 0,00 0,00 0,00 0,88 12,44 0,00 0,00 0,10 0,00

SGL

SGL

SPT

SPT

17 0,00 0,05 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,02 0,00 0,00

18 62,56 4,68 0,00 0,06 1,55 0,00 36,13 5,49 0,25 3,85

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH (KAB/KOTA)

1.795.942

1.034.454

57,60

77.973

53.194

799.627

15.347

25

125.450

1.071.616

7,28

4,96

74,62

1,43

0,00

11,71

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 51 KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

JAMBAN JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH KK MEMILIKI JUMLAH KK DIPERIKSA % KK MEMILIKI NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KK

TEMPAT SAMPAH JUMLAH KK MEMILIKI % KK MEMILIKI

PENGELOLAAN AIR LIMBAH JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH KK MEMILIKI % KK MEMILIKI 12 29,32 36,06 46,21 31,97 79,28 52,72 40,06 67,05 40,00 67,10 43,36

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

3 187.037 315.797 292.805 136.207 97.976 201.541 97.104 198.814 235.730 32.931

4 171.893 35.191 160.766 87.597 51.474 98.198 40.693 29.719 111.767 10.501

5 63.347 20.442 96.097 67.367 33.089 56.487 28.847 20.253 75.447 9.547

6 36,8526 58,0887 59,7745 76,9056 64,2829 57,5236 70,8893 68,1483 67,5038 90,9152

7 171.893 35.191 160.766 87.597 51.474 98.198 40.693 29.719 111.767 10.501

8 51.052 33.862 84 45.033 33.089 54.821 29.319 2.213 89.414 8.141

9 29,70 96,22 0,05 51,41 64,28 55,83 72,05 7,45 80,00 77,53

10 171.893 35.191 160.766 87.597 51.474 98.198 40.693 29.719 111.767 10.501

11 50.403 12.689 74.288 28.008 40.807 51.772 16.301 19.927 44.706 7.046

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH (KAB/KOTA)

1.795.942

797.799

470.923

59,0278

797.799

347.028

43,50

797.799

345.947

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 52 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

HOTEL JUMLAH YG ADA JUMLAH YG ADA JUMLAH SEHAT JUMLAH DIPERIKSA % SEHAT

RESTORAN/R-MAKAN JUMLAH YG ADA JUMLAH SEHAT JUMLAH DIPERIKSA % SEHAT

PASAR JUMLAH YG ADA JUMLAH SEHAT JUMLAH DIPERIKSA % SEHAT

TUPM LAINNYA JUMLAH YG ADA JUMLAH SEHAT JUMLAH DIPERIKSA % SEHAT

JUMLAH TUPM JUMLAH SEHAT JUMLAH DIPERIKSA % SEHAT 22 75,90 65,90 80,00 44,19 63,64 45,05 75,51 51,40 70,10 80,06 65,22

NO

KABUPATEN/KOTA

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

3 54 14 8 5 16 13 4 8 4 10

4 28 11 8 4 13 13 3 8 4 7

5 25 11 7 4 7 7 2 8 4 7

6 89,29 100 87,50 100,00 53,85 53,85 66,67 100 100 100,00

7 200 341 178 185 68 239 35 116 232 87

8 124 177 171 115 44 143 28 104 232 57

9 86 80 128 46 32 75 21 64 145 45

10 69,35 45,20 74,85 40,00 72,73 52,45 75,00 61,54 62,50 78,95

11 18 76 77 31 67 22 22 44 55 7

12 18 11 71 21 47 8 18 41 55 7

13 13 6 65 6 22 0 14 6 55 4

14 72,22 54,55 91,55 28,57 46,81 0 78 14,63 100,00 57,14

15 33 2.559 0 84 57 29 341 630

16 25 1.236 0 75 39 18 240 275

17 24 883 0 39 30 0 124 221

18 96,00 71,44 #DIV/0! 52,00 76,92 #DIV/0! 51,67 #DIV/0! 80,36

19 305 2.990 263 305 208 303 61 509 291 734

20 195 1.487 250 215 143 182 49 393 291 346

21 148 980 200 95 91 82 37 202 204 277

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JML

136

99

82

82,83

1.681

1.195

722

60,42

419

297

191

64,31

3.733

1.908

1.321

69,23

5.969

3.551

2.316

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 53 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 SARANA KES. NO 1 KABUPATEN/KOTA JUMLAH 2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH (KAB/KOTA) 1.451 1.897 130,7374 6.019 3.795 63,05 9.626 5.393 56,03 2.543 1.655 65,08 500 298 59,6 20.139 13.038 3 156 254 272 132 18 55 111 255 118 80 DIBINA 4 133 241 925 97 18 55 89 255 28 56 % 5 85,26 94,88 340,07 73,48 100 100 80,18 100 23,73 70,00 JUMLAH 6 226 1.371 1.043 585 474 696 434 1.013 177 DIBINA 7 149 806 577 350 156 351 275 1.013 118 % 8 65,93 58,79 55,32 59,83 32,91 50,43 63,36 100 #DIV/0! 66,67 JUMLAH 9 327 2.136 1.418 766 231 1.546 709 1.371 890 232 DIBINA 10 201 1.177 1.074 356 133 478 273 827 756 118 % 11 61,47 55,10 75,74 46,48 57,58 30,92 38,50 60,32 84,94 50,86 JUMLAH 12 151 360 391 354 245 321 156 516 49 DIBINA 13 95 260 287 298 123 192 85 297 18 % 14 62,91 72,22 73,40 84,18 50,20 59,81 54,49 57,56 #DIV/0! 36,73 JUMLAH 15 70 38 0 14 11 0 48 46 0 273 DIBINA 16 60 21 % 17 86 55,26 JUMLAH 18 930 4.159 3.124 1.851 979 2.618 1.458 3.201 1.008 811 DIBINA 19 638 2.505 2.863 1.109 432 1.076 752 2.430 784 449 SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH

0 #DIV/0! 8 2 57,14 18,18

0 #DIV/0! 30 38 62,50 82,61

0 #DIV/0! 139 50,92

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

% 20 68,60 60,23 91,65 59,91 44,13 41,10 51,58 75,91 77,78 55,36

64,74

TABEL 54 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA JENTIK NYAMUK AEDES DAN PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO 1

KECAMATAN 2

JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA 3 182.493 299.670 111.724 94.319 203.812 178.624 33.936

RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA JUMLAH 4 10.200 21.666 5.200 2.180 103.786 24.871 14.067 % 5 5,59 7,23 4,65 2,31 50,92 13,92 41,45

RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK JUMLAH 6 8.543 18.424 4.499 1.087 98.424 22.836 12.160 % 7 83,75 85,04 86,52 49,86 94,83 91,82 86,44

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH ( KAB/KOTA)

1.104.578

181.970

16,47

165.973

91,21

Sumber : Seksi P2 Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/kota Keterangan: Data tidak tersedia karena tidak ada survey Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 55 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007 TENAGA KESEHATAN NO 1 UNIT KERJA MEDIS JML 3 448 115 44 47 47 31 41 22 41 41 19 % 4 49,02 12,58 4,81 5,14 5,14 3,39 4,49 2,41 4,49 4,49 2,08 PERAWAT & BIDAN JML 5 4.133 345 773 558 491 297 405 222 478 482 82 % 6 61,4 5,12 11,48 8,29 7,29 4,41 6,01 3,30 7,10 7,16 1,22 PERAWAT GIGI JML 7 151 27 20 18 21 5 9 6 20 17 9 % 8 2,2 0,4 0,3 0,3 0,3 0,1 0,1 0,1 0,3 0,3 0,1 FARMASI JML 9 77 27 14 6 11 4 0 2 6 2 5 % 10 25 9 4,50 1,93 3,54 1,29 0,64 1,93 0,64 1,61 JML 11 125 23 24 11 13 14 8 5 15 7 5 GIZI % 12 55,556 10,22 10,67 4,89 5,78 6,22 3,56 2,22 6,67 3,11 2,22 TEKNISI MEDIS JML 13 120 24 17 11 23 16 3 4 9 9 4 % 14 24,54 4,91 3,48 2,25 4,70 3,27 0,61 0,82 1,84 1,84 0,82 SANITASI JML 15 234 28 39 32 33 10 26 11 27 18 9 % 16 61,26 7,33 10,21 8,38 8,64 2,62 6,81 2,88 7,07 4,71 2,36 KESMAS JML 17 80 4 25 7 10 9 2 4 7 11 1 % 18 18,433 0,92 5,76 1,61 2,30 2,07 0,46 0,92 1,61 2,53 0,23 NON KESH JML 335 60 39 27 113 26 26 0 44 0 0 % 0,37 0,07 0,04 0,03 0,13 0,03 0,03 0,05 JUMLAH 19 5.368 566 936 672 628 381 485 270 583 570 125 % 20 55,39 5,84 9,66 6,93 6,48 3,93 5,00 2,79 6,02 5,88 1,29

2 PUSKESMAS (termasuk PUSTU 1 dan POLINDES) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN *

2 RUMAH SAKIT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN *

378 179 14 19 21 12 21 11 40 9 52

41,357 19,5842 1,53173 2,07877 2,29759 1,31291 2,29759 1,2035 4,37637 0,98468 5,68928

2104 933 121 71 189 62 134 26 241 57 270

31,24 13,85 1,80 1,05 2,81 0,92 1,99 0,39 3,58 0,85 4,01

36 18 1 1 3 0 2 2 7 2 3

0,5 0,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0

150 67 5 7 10 8 4 6 20 6 17

48,2315 21,54 1,61 2,25 3,22 2,57 1,29 1,93 6,43 1,93 5,47

77 35 2 4 6 3 2 3 9 6 7

34,222 15,56 0,89 1,78 2,67 1,33 0,89 1,33 4,00 2,67 3,11

311 98 23 15 36 10 8 16 47 11 47

63,60 20,04 4,70 3,07 7,36 2,04 1,64 3,27 9,61 2,25 9,61

48 7 1 1 5 9 3 2 9 4 7

12,565 1,83 0,26 0,26 1,31 2,36 0,79 0,52 2,36 1,05 1,83

65 23 4 6 3 9 4 3 8 2 10

14,977 5,30 0,92 1,38 0,69 2,07 0,92 0,69 1,84 0,46 2,30

387 0 74 17 110 53 1 0 132 0 0

0,43 0,08 0,02 0,12 0,06 0,00 0,15 -

3.133 1.360 170 123 270 113 176 67 374 95 410

32,33 14,03 1,75 1,27 2,79 1,17 1,82 0,69 3,86 0,98 4,23

3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 1 Bapelkes

9 3 6 0 31 1 0 0 0 0 0 0 30

0,9847 75 600 0 3,3917 0 3

56 2 37 17 49 49

0,83 0,03 0,55 0,25 0,73 0,73

7 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0,1 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

4 3 1 0 7 7 -

1,29 1 0 2,25 2 -

0 0 0 -

0 0 -

4 4 15 15 -

0,82 0,82 3,07 3,07 -

0 0 0 -

0 0 -

35 5 19 11 14 3 11

8,0645 1 4 3,2258 1 3

80 17 63 116 26 90

0,83 0,18 0,65 1,20 0,00 0,27 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,93

2 Poltekkes 3 Akbid Depkes Metro 4 SARANA KESEHATAN LAIN 1 2 3 4 5 6 7 8 9


BANDAR LAMPUNG - Labkes KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN *

TABEL 55 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007 TENAGA KESEHATAN NO 1 UNIT KERJA 2 MEDIS JML 3 21 27 7 1 5 1 1 0 4 1 1 6 % 4 2,2976 2,95 0,77 0,11 0,55 0,11 0,11 0,00 0,44 0,11 0,11 0,66 PERAWAT & BIDAN JML 5 27 69 4 2 4 6 8 7 11 8 8 11 % 6 0,40 1,02 0,06 0,03 0,06 0,09 0,12 0,10 0,16 0,12 0,12 0,16 PERAWAT GIGI JML 7 0 3 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 % 8 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 FARMASI JML 9 17 56 9 9 2 9 5 5 4 4 5 4 % 10 5,46624 18,0064 2,89 2,89 0,64 2,89 1,61 1,61 1,29 1,29 1,61 1,29 JML 11 1 21 2 6 1 1 4 2 1 2 0 3 GIZI % 12 0,4444 9,33 0,89 2,67 0,44 0,44 1,78 0,89 0,44 0,89 0,00 1,33 TEKNISI MEDIS JML 13 0 11 0 0 1 0 2 1 0 3 4 0 % 14 0,00 2,25 0,00 0,00 0,20 0,00 0,41 0,20 0,00 0,61 0,82 0,00 SANITASI JML 15 32 69 3 3 9 12 5 6 9 3 5 14 % 16 8,377 18,063 0,79 0,79 2,36 3,14 1,31 1,57 2,36 0,79 1,31 3,66 KESMAS JML 17 41 192 7 24 19 29 20 19 16 24 22 12 % 18 9,447 44,24 1,61 5,53 4,38 6,68 4,61 4,38 3,69 5,53 5,07 2,76 NON KESH JML % JUMLAH 19 3 150 30 45 0 24 21 17 0 13 0 0 0,00 0,17 0,03 0,05 0,03 0,02 0,02 0,01 139 448 33 45 41 58 45 40 46 45 45 51 % 20 1,43 4,62 0,34 0,46 0,42 0,60 0,46 0,41 0,47 0,46 0,46 0,53

5 DINKES PROPINSI 6 DINKES KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN * JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN * JUMLAH RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN * RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

332 59 71 69 44 62 37 82 51 107 914

36,32 6,46 7,77 7,55 4,81 6,78 4,05 8,97 5,58 11,71 100

1.359 897 827 675 368 546 363 724 547 429 6.735

20,27 13,30 9,40 10,19 5,45 8,11 3,85 10,79 8,12 6,12 96

53 21 19 24 5 11 9 27 19 13 201

0,8 0,3 0,3 0,4 0,1 0,2 0,1 0,4 0,3 0,2 3,0

131 28 15 30 17 9 12 30 13 26 311

42,12 9,00 4,82 9,65 5,47 2,89 3,86 9,65 4,18 8,36 100

61 32 16 20 21 12 9 26 13 15 225

27,11 14,22 7,11 8,89 9,33 5,33 4,00 11,56 5,78 6,67 100

148 44 27 56 35 25 22 56 24 52 489

28,83 8,18 5,52 12,07 5,73 2,45 4,09 12,07 4,91 10,43 94

70 43 42 50 24 35 22 39 27 30 382

18,32 11,26 10,99 13,09 6,28 9,16 5,76 10,21 7,07 7,85 100

113 53 32 42 38 25 23 39 35 34 434

26,04 12,21 7,37 9,68 8,76 5,76 5,30 8,99 8,06 7,83 100

93 158 67 247 100 44 189 898

0,10 0,18 0,07 0,28 0,11 0,05 0,21 1,00

2.267 1.177 1.049 966 552 725 497 1.023 729 706 9.691

22,74 11,88 8,63 9,86 5,56 7,23 3,95 10,34 7,33 6,98 95

40,88 4,40 6,12 12,27 11,54 8,01 10,20 9,92 5,44 81,03

167,34 66,88 71,28 120,04 96,48 70,52 100,07 87,59 58,39 324,89

6,53 1,57 1,64 4,27 1,31 1,42 2,48 3,27 2,03 9,85

16,13 2,09 1,29 5,34 4,46 1,16 3,31 3,63 1,39 19,69

7,51 2,39 1,38 3,56 5,51 1,55 2,48 3,15 1,39 11,36

18,22 3,28 2,33 9,96 9,18 3,23 6,06 6,77 2,56 39,38

8,62 3,21 3,62 8,89 6,29 4,52 6,06 4,72 2,88 22,72

13,91 3,95 2,76 7,47 9,96 3,23 6,34 4,72 3,74 25,75

11,45 11,78 5,77 43,93 26,22 5,68 22,86 -

279,14 87,75 90,41 171,79 144,72 93,64 137,01 123,76 77,82 534,67

12,54

92,39

2,76

4,27

3,09

6,71

5,24

5,95

12,32

132,94

Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/Kota Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis Perawat & bidan : termasuk lulusan DIII dan S1 Farmasi : Apoteker, Asisten Apoteker Gizi : Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

Teknisi Medis Sanitasi Kesmas

: Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi, SPRG, AKG (DIII Perawat Gigi), Teknisi Gigi, Refraksionis Optisien : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan : SKM, MPH,M.Kes dll

TABEL 56 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA KESEHATAN NO UNIT KERJA MEDIS (=Tabel 57) 3 112 44 43 35 43 49 16 52 41 19 454 PERAWAT & BIDAN (=Tabel 59) 4 345 773 558 491 297 405 222 478 482 82 4133 PERAWAT GIGI (=Tabel 59) 5 28 23 17 25 5 12 6 20 17 9 162 FARMASI (= Tabel 58) 6 26 15 8 16 6 0 6 5 2 5 89 GIZI (=Tabel 58) 7 23 24 12 18 12 10 8 15 7 5 134 TEKNISI SANITASI MEDIS (=Tabel (=Tabel 61) 60) 8 24 17 11 23 16 3 4 9 9 4 120 9 38 12 36 35 9 26 16 28 25 9 234 KESMAS (=Tabel 60) 10 3 53 6 13 6 4 4 4 13 1 107 NON KESH 11 60 39 27 113 26 26 0 44 0 0 335 JUMLAH 12 599 961 691 656 394 509 282 611 596 134 5433

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Puskesmas BANDAR LAMPUNG KAB. LAMPUNG SELATAN KAB. LAMPUNG TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMPUNG BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RUMAH SAKIT KOTA BANDAR LAMPUNG RS.AM (Propinsi) RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) RS BHAYANGKARA RS.ADVENT RS.BUMI WARAS RS.IMANUEL RS.URIP SUMOHARJO RS. MATA PERMANASARI RS GRAHA HUSADA RS ANUGERAH MEDIKA Sub Jumlah 1(RS di Bdl) KOTA METRO RSU. A. YANI RS. ISLAM METRO RS. MARDI WALUYO Sub Jumlah 2 (RS di Metro) KAB. LAMPUNG SELATAN RSU. KALIANDA Sub Jumlah 3 (RS di LS) 3 2

103 12 1 14 12 7 17 5 1 7 179 35 8 9 52 14 14

361 43 70 134 135 88 10 2 90 0 933 164 36 70 270 111 111

12 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 15 2 0 1 3 1 1

26 6 1 4 4 6 5 10 2 5 0 69 8 4 5 17 5 5

22 4 1 1 1 1 1 2 0 2 0 35 5 1 1 7 2 2

56 10 3 6 0 7 11 0 1 4 0 98 26 6 15 47 23 23

7 5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 13 7 0 0 7 1 1

13 6 0 0 1 0 0 0 0 0 0 20 10 0 0 10 4 4

0 0 74 74

600 88 76 26 152 156 123 27 6 108 0 1362 257 36 81 374 161 161

TABEL 56 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA KESEHATAN NO UNIT KERJA MEDIS (=Tabel 57) 3 19 2 21 19 5 8 5 4 0 41 12 12 9 9 12 7 19 PERAWAT & BIDAN (=Tabel 59) 4 182 24 206 127 27 18 27 34 15 248 71 71 52 52 36 26 62 PERAWAT GIGI (=Tabel 59) 5 3 0 3 5 1 0 1 0 0 7 0 0 2 2 1 0 1 FARMASI (= Tabel 58) 6 10 0 10 7 3 1 2 4 2 19 8 8 6 6 6 1 7 GIZI (=Tabel 58) 7 6 0 6 3 4 1 0 1 0 9 3 3 6 6 3 1 4 TEKNISI SANITASI MEDIS (=Tabel (=Tabel 61) 60) 8 28 8 36 24 11 2 5 5 0 47 10 10 11 11 10 5 15 9 5 0 5 2 1 6 0 1 0 10 9 9 4 4 1 0 1 KESMAS (=Tabel 60) 10 3 0 3 4 0 4 0 0 0 8 9 9 2 2 6 0 6 NON KESH 11 110 0 110 19 3 15 28 52 15 132 53 53 0 0 17 0 17 JUMLAH 12 256 34 290 191 52 40 40 49 17 389 122 122 92 92 75 40 115

1 4

KAB. LAMPUNG UTARA RSU. RYACUDU RS HANDAYANI Sub Jumlah 4 (RS di LU) KAB. TANGGAMUS RSUD. PRINGSEWU RSUD. KOTA AGUNG RS. SURYA ASIH RS. WISMA RINI RS. PANTI SECANTI RSIA. MUTIARA HATI Sub Jumlah 5 (RS di TGM) KAB. LAMPUNG BARAT RSU. LIWA Sub Jumlah 6 (RS di LB) KAB. LAMPUNG TIMUR RSU. SUKADANA RS Aka Medika Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) KAB LAMPUNG TENGAH RSUD Lampung Tengah RS ASSYSIFA Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) KAB TULANG BAWANG RSUD Tulang Bawang Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 10 KAB WAY KANAN RSUD WAY KANAN Sub Jumlah 10 (RS di WK) 11 KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - Bapelkes 9 8 7 6 5

21 21

35 35

2 2

4 4

2 2

8 8

3 3

4 4

1 1

79 79

11 11

26 26

2 2

6 6

3 3

16 16

2 2

3 3

0 0

69 69

379 9 3

2014 56 2

36 7 0

151 3 3

77 0

311 4 0

55 0

69 35 5

387 -

3092 73 -

TABEL 56 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA KESEHATAN NO UNIT KERJA MEDIS (=Tabel 57) 3 6 31 0 1 0 0 0 0 0 0 30 21 36 7 1 5 1 10 0 4 1 1 6 27 69 4 2 4 6 8 7 11 8 8 11 PERAWAT & BIDAN (=Tabel 59) 4 37 17 49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 49 0 3 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 PERAWAT GIGI (=Tabel 59) 5 7 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 56 9 9 2 9 5 5 4 4 5 4 FARMASI (= Tabel 58) 6 0 0 7 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 22 2 6 1 1 4 2 1 2 0 3 GIZI (=Tabel 58) 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 0 0 1 0 2 1 0 3 4 1 TEKNISI SANITASI MEDIS (=Tabel (=Tabel 61) 60) 8 4 15 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 32 69 3 3 9 12 5 6 9 3 5 14 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 41 192 7 24 19 29 20 19 16 24 22 12 KESMAS (=Tabel 60) 10 19 11 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 150 30 45 0 24 21 17 0 13 0 0 NON KESH 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 139 459 33 45 41 58 54 40 46 45 45 52 JUMLAH 12 73 106 26 0 0 0 0 0 0 0 0 79

2 - Poltekkes Akbid Depkes Metro SARANA KESEHATAN LAIN


- Labkes

1 BANDAR LAMPUNG 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

DINAS KESEHATAN PROPINSI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

TABEL 56 JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA KESEHATAN NO UNIT KERJA MEDIS (=Tabel 57) 3 329 59 71 51 67 62 28 82 51 100 900 40,51 4,40 6,12 9,07 17,57 8,01 7,72 9,92 5,44 75,73 12,35 : : : :
: : : :

PERAWAT & BIDAN (=Tabel 59) 4 1359 897 827 675 368 546 363 724 547 429 6.735 167,34 66,88 71,28 120,04 96,48 70,52 100,07 87,59 58,39 324,89 92,39

PERAWAT GIGI (=Tabel 59) 5 77 25 19 28 8 14 9 27 19 14 240 9,48 1,86 1,64 4,98 2,10 1,81 2,48 3,27 2,03 10,60 3,29

FARMASI (= Tabel 58) 6 128 28 15 30 17 9 12 30 13 26 308 15,76 2,09 1,29 5,34 4,46 1,16 3,31 3,63 1,39 19,69 4,23

GIZI (=Tabel 58) 7 56 36 17 25 23 13 10 27 12 15 234 6,90 2,68 1,47 4,45 6,03 1,68 2,76 3,27 1,28 11,36 3,21

TEKNISI SANITASI MEDIS (=Tabel (=Tabel 61) 60) 8 148 44 27 56 35 25 22 56 24 52 489 18,22 3,28 2,33 9,96 9,18 3,23 6,06 6,77 2,56 39,38 6,71 9 70 43 42 50 24 35 22 39 27 30 382 8,62 3,21 3,62 8,89 6,29 4,52 6,06 4,72 2,88 22,72 5,24

KESMAS (=Tabel 60) 10 131 86 31 40 32 36 33 44 39 34 506 16,13 6,41 2,67 7,11 8,39 4,65 9,10 5,32 4,16 25,75 6,94

NON KESH 11 93 158 67 247 100 44 189 898 11,45 11,78 5,77 43,93 26,22 5,68 0,00 22,86 0,00 0,00 12,32

JUMLAH 12 2298 1218 1049 955 574 740 499 1029 732 700 9794 282,96 90,81 90,41 169,83 150,48 95,57 137,56 124,48 78,14 530,13 134,35

1 2 JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH PROPINSI RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
Keterangan: Medis Perawat Farmasi Gizi Teknisi Medis Sanitasi Kesmas

Dokter, Dokter Gigi, Dr/Drg Spesialis termasuk lulusan DIII dan S1 Apoteker, Asisten Apoteker Lulusan DI, DIII Gizi (SPAG dan AKZI) dan DIV
Lulusan D1 dan DIII Gizi (SPAG dan AKZI) Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi, Teknisi Gigi Lulusan SPRG dan AKG (D III Perawat Gigi) Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkungan SKM, MPH, dll

Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 57 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 JUMLAH TENAGA MEDIS NO 1 UNIT KERJA 2 DR SPESIALIS 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 55 21 29 26 11 20 15 25 31 14 247 19 8 3 1 23 13 0 13 0 0 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 DOKTER UMUM PNS PTT SWASTA TOTAL 4 74 29 32 27 34 33 15 38 31 14 327 PNS DOKTER GIGI PTT SWASTA TOTAL 5 38 15 11 8 9 16 1 14 10 5 0 127 JUMLAH 6 112 44 43 35 43 49 16 52 41 19 454 DOKTER KELUARGA 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Puskesmas

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMPUNG SELATAN 3 KAB. LAMPUNG TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMPUNG BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

31 4 10 6 2 5 1 7 10 5 81

7 11 1 2 7 11 0 7 0 0 46

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

RUMAH SAKIT 1 KOTA BANDAR LAMPUNG RS.AM (Propinsi) RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) RS BHAYANGKARA RS.ADVENT RS.BUMI WARAS RS.IMANUEL RS.URIP SUMOHARJO RS. MATA PERMANASARI RS GRAHA HUSADA RSK ANUGERAH HUSADA Sub Jumlah 1(RS di Bdl)
2 KOTA METRO RSU. A. YANI RS. ISLAM METRO RS. MARDI WALUYO KAB. LAMPUNG SELATAN RSU DAERAH KALIANDA KAB. LAMPUNG UTARA RSU. RYACUDU RS HANDAYANI

51 2 1 2 3 9 2 0 1 7 0 78 19 3 4

47 5 29 11 4 7 2 2 0 2 0 109 11 0 0

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 4

57 5 29 11 4 7 2 2 0 2 0 119 11 5 4

7 2 1 1 0 1 0 0 0 0 0 12 5 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

7 2 1 1 0 1 0 0 0 0 0 12 5 0 1

115 9 31 14 7 17 4 2 1 9 0 209 35 8 9 52 24 24 15 0 15

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Sub Jumlah 2 (RS di Metro)


3

26
5

11
3

0
2

9
0

20
5

5
0

0
14

1
0

6
14

0
0

Sub Jumlah 3 (RS di LS)


4

5
8 0

3
5 0

2
0 0

0
0 0

5
5 0

0
2 0

14
0 0

0
0 0

14
2 0

0
0 0

Sub Jumlah 4 (RS di LU)

TABEL 57 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 JUMLAH TENAGA MEDIS NO UNIT KERJA DR SPESIALIS DOKTER UMUM PNS 4 3 0 0 0 0 PTT 2 1 0 0 0 0 SWASTA 0 0 3 4 3 0 TOTAL PNS DOKTER GIGI PTT SWASTA TOTAL 17 5 4 5 4 0 35 14 14 12 2 12 20 0 20 0 0 0 0 0 0 JUMLAH DOKTER KELUARGA

KAB. TANGGAMUS RSUD. PRINGSEWU RSUD. KOTA AGUNG RS. SURYA ASIH RS. WISMA RINI RS. PANTI SECANTI RSIA. MUTIARA HATI KAB. LAMPUNG BARAT RSU. LIWA KAB. LAMPUNG TIMUR RSU. SUKADANA RS Aka Medika KAB. LAMPUNG TENGAH RSUD DEMANG SEPULAU RAYA RS ASSYSIFA

9 0 0 0 0 0

6 4 3 4 3 0

1 1 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0

0 0 1 1 1 0

2 1 1 1 1 0

Sub Jumlah 5 (RS di TGM)


6

9
3

7
2

3
7

10
0

20
9

2
2

1
0

3
0

6
2

0
0

Sub Jumlah 6 (RS di LB)


7

3
2 0

2
8 0

7
0 0

0
0 2

9
8 2

2
2 0

0
0 0

0
0 0

2
2 0

0
0 0

Sub Jumlah 7 (RS di L TIM)


8

2
6 0

8
5 0

0
7 0

0
0 0

8
12 0

2
1 0

0
1 0

0
0 0

2
2 0

0
0 0

Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) 9 KAB TULANG BAWANG RSUD Menggala Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 10 KAB WAY KANAN RSUD WAY KANAN Sub Jumlah 10 (RS di WK) 11 KAB PESAWARAN*
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - Bapelkes - Poltekkes - Akbid Depkes RI Metro SARANA KESEHATAN LAIN BANDAR LAMPUNG - Laboratorium Kesehatan KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT

6
6

5
14

7
5

0
0

12
0 19

1
1

1
0

0
0

2
1

0
0

6
4 4

14
7 7

5
0 0

0
0 0

19
7 7

1
0 0

0
0 0

0
0 0

1
0 0

26 26 11 11

0 0
0

147 0

171 5

34 0

19 0

224 5 1 4

27 6 4 2

16 0 0 0

4 0 0 0

47 6 4 2

418 11 5 6

0 0 0 0

0 0 0
5 0 0 0 0 0

1 4 0
15 4 0 0 0 0

0 0 0
0 0 0 0 0 0

0 0 0
23 0 0 0 0 0

0
38 4 0 0 0 0

2
6 0 0 0 0 0

0
0 0 0 0 0 0

0
6 0 0 0 0 0

0 12
0 0 0 0 0

0
55 4 0 0 0 0

0
0 0 0 0 0 0

TABEL 57 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 JUMLAH TENAGA MEDIS NO UNIT KERJA KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* DINAS KESEHATAN PROPINSI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* DR SPESIALIS 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 DOKTER UMUM PNS 0 0 0 0 11 15 13 6 1 1 1 2 0 0 0 1 1 PTT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SWASTA 0 0 0 0 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TOTAL 0 0 0 0 34 15 13 6 1 1 1 2 0 0 0 1 1 PNS 0 0 0 0 6 6 17 2 0 4 0 8 0 1 1 0 1 DOKTER GIGI PTT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SWASTA 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TOTAL 0 0 0 0 12 6 17 2 0 4 0 8 0 1 1 0 1 JUMLAH 0 0 0 0 51 21 30 8 1 5 1 10 0 1 1 1 2 DOKTER KELUARGA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH PROPINSI

78 5 8 3 6 4 9 2

190 25 29 32 15 34 22 32 40

29 10 3 1 30 18 0 16 -

0 0 0 0 10 -

223 35 45 33 45 52 22 58 40

57 4 10 8 12 6 2 10 12

7 25 1 2 7 11 0 8 -

0 0 0 0 3 -

64 29 17 10 19 17 2 21 12

31
152

37
456

0
107

32
42

69
622

19
140

0
61

7
10

24
215

365 69 62 51 67 75 28 88 54 124 989

0 0 0 0 0 0 0 0 0

0
0

TABEL 57 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 JUMLAH TENAGA MEDIS NO UNIT KERJA DR SPESIALIS DOKTER UMUM PNS PTT SWASTA TOTAL PNS DOKTER GIGI PTT 0,86 1,86 0,09 0,36 1,84 1,42 0,00 0,97 0,00 0,00 0,84 SWASTA 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,36 0,00 5,30 0,14 TOTAL 7,88 2,16 1,47 1,78 4,98 2,20 0,55 2,54 1,28 18,18 2,95 44,94 5,14 5,34 9,07 17,57 9,69 7,72 10,65 5,76 93,91 13,57 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH DOKTER KELUARGA

RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA 9,60 23,40 3,57 0,00 27,46 7,02 1 BANDAR LAMPUNG 0,37 1,86 0,75 0,00 2,61 0,30 2 KAB. LAMP. SELATAN 0,00 2,50 0,26 0,00 3,88 0,86 3 KAB. LAMP. TENGAH 1,42 5,69 0,18 0,00 5,87 1,42 4 KAB. LAMP. UTARA 0,79 3,93 7,86 0,00 11,80 3,15 5 KAB. LAMP. BARAT 0,77 4,39 2,32 0,00 6,72 0,77 6 KAB. TULANG BAWANG 1,10 6,06 0,00 0,00 6,06 0,55 7 KAB. WAY KANAN 1,09 3,87 1,94 1,21 7,02 1,21 8 KAB. TANGGAMUS 0,21 4,27 0,00 0,00 4,27 1,28 9 KAB. LAMP. TIMUR 23,48 28,02 0,00 24,23 52,26 14,39 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 2,09 6,26 1,47 0,58 8,53 1,92 Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/Kota
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 58 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA KEFARMASIAN (=TBL 56) TENAGA GIZI (=TBL 56) D-III ASS D-IV/S1 D-III S1 D-I GIZI JUMLAH JUMLAH APOTEKER GIZI GIZI FARMASI FARMASI APOTEKER 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 2 2 3 3 0 2 0 0 0 14 13 6 12 3 0 4 5 2 5 26 15 8 16 6 0 6 5 2 5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 4 4 6 7 2 3 8 0 4 19 20 8 11 5 8 5 7 7 1 23 24 12 18 12 10 8 15 7 5

NO 1 Puskesmas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

UNIT KERJA 2 BANDAR LAMPUNG KAB. LAMPUNG SELATAN KAB. LAMPUNG TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMPUNG BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RUMAH SAKIT 1 KOTA BANDAR LAMPUNG RS.AM (Propinsi) RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) RS BHAYANGKARA RS.ADVENT RS.BUMI WARAS RS.IMANUEL RS.URIP SUMOHARJO RS. MATA PERMANASARI RS GRAHA HUSADA RS ANUGERAH MEDIKA Sub Jumlah 1(RS di Bdl) 2 KOTA METRO RSU. A. YANI RS. ISLAM METRO RS. MARDI WALUYO Sub Jumlah 2 (RS di Metro)

22

64

89

42

91

134

6 2 0 1 0 1 1 0 1 0 0 12 1 0 1 2

0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 3 0 1 0 1

1 1 0 0 1 0 2 0 0 0 0 5 0 1 2 3

19 3 1 3 5 4 2 0 1 3 0 41 7 2 2 11

26 6 1 4 6 5 7 0 2 4 0 61 8 4 5 17

2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0

16 2 1 0 0 0 1 0 0 2 0 22 5 1 1 7

1 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0

19 4 1 1 1 0 1 0 0 2 0 29 5 1 1 7

TABEL 58 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA KEFARMASIAN (=TBL 56) TENAGA GIZI (=TBL 56) S1 D-III ASS D-IV/S1 D-III APOTEKER D-I GIZI JUMLAH JUMLAH GIZI FARMASI FARMASI APOTEKER GIZI 3 3 2 0 2 2 0 1 1 1 0 5 4 4 2 0 2 2 1 3 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6 6 1 0 1 0 1 1 0 0 0 2 3 3 0 0 0 0 0 0 4 4 1 1 6 0 6 2 2 0 1 1 2 8 4 4 5 0 5 3 0 3 3 3 10 10 10 0 10 4 3 2 2 2 2 15 12 12 7 0 7 5 1 6 8 8 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 2 0 2 1 3 0 1 1 0 6 5 5 5 0 5 3 1 4 1 1 1 1 2 0 2 2 1 1 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 6 6 0 6 3 4 1 1 1 0 10 6 6 5 0 5 3 1 4 2 2

NO

UNIT KERJA

3 KAB. LAMPUNG SELATAN RSU. KALIANDA Sub Jumlah 3 (RS di LS) 4 KAB. LAMPUNG UTARA RSU. RYACUDU RS HANDAYANI Sub Jumlah 4 (RS di LU) 5 KAB. TANGGAMUS RSUD. PRINGSEWU RSUD. KOTA AGUNG RS. SURYA ASIH RS. WISMA RINI RS. PANTI SECANTI RSIA MUTIARA HATI Sub Jumlah 5 (RS di TGM) 6 KAB. LAMPUNG BARAT RSU. LIWA Sub Jumlah 6 (RS di LB) 7 KAB. LAMPUNG TIMUR RSU. SUKADANA RS Aka Medika Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) 8 KAB LAMPUNG TENGAH RSUD DEMANG SEPULAU RAYA RS ASSYSIFA Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) 9 KAB TULANG BAWANG RSUD MENGGALA Sub Jumlah 9 (RS di TLB)

TABEL 58 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA KEFARMASIAN (=TBL 56) TENAGA GIZI (=TBL 56) S1 D-III ASS D-IV/S1 D-III APOTEKER D-I GIZI JUMLAH JUMLAH GIZI FARMASI FARMASI APOTEKER GIZI

NO

UNIT KERJA

10 KAB WAY KANAN RSUD WAY KANAN Sub Jumlah 10 (RS di WK) 11 KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
- Bapelkes - Poltekkes - Akbid Depkes

1 1

0 0

1 1

3 3

5 5

0 0

1 1

0 0

1 1

35 1 1 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 20 3 3

6 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0

25 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 22 6 6

85 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 22 6 1

151 3 1 2 0 7 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 64 15 10

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0

58 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 15 2 5

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 1

76 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 22 2 6

SARANA KESEHATAN LAIN


BANDAR LAMPUNG - Laboratorium Kesehatan KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

DINAS KESEHATAN PROPINSI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN

TABEL 58 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA KEFARMASIAN (=TBL 56) TENAGA GIZI (=TBL 56) S1 D-III ASS D-IV/S1 D-III APOTEKER D-I GIZI JUMLAH JUMLAH GIZI FARMASI FARMASI APOTEKER GIZI 2 3 3 1 2 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 3 1 1 1 0 0 3 1 1 1 2 4 3 2 9 5 5 4 5 5 4 0 0 1 0 0 2 0 0 1 0 4 0 0 0 0 3 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 5 1 1 2 0 3

NO

UNIT KERJA
KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA 29 6 23 70 128 1 BANDAR LAMPUNG 6 0 14 15 35 2 KAB. LAMP. SELATAN 5 0 2 9 16 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 6 1 7 21 35 7 1 7 8 23 5 KAB. LAMP. BARAT 2 0 7 4 13 6 KAB. TULANG BAWANG 3 0 4 8 15 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 7 3 15 25 2 1 11 14 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 3 1 3 19 26 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH PROPINSI 70 9 71 180 330 RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 3,57 0,74 2,83 8,62 15,76 0,45 0,00 1,04 1,12 2,61 2 KAB. LAMP. SELATAN 0,43 0,00 0,17 0,78 1,38 3 KAB. LAMP. TENGAH 1,07 0,18 1,24 3,73 6,22 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 1,84 0,26 1,84 2,10 6,03 6 KAB. TULANG BAWANG 0,26 0,00 0,90 0,52 1,68 0,83 0,00 1,10 2,21 4,14 7 KAB. WAY KANAN 0,85 0,00 0,36 1,81 3,02 8 KAB. TANGGAMUS 0,21 0,00 0,11 1,17 1,49 9 KAB. LAMP. TIMUR 2,27 0,76 2,27 14,39 19,69 10 KOTA METRO RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0,96 0,12 0,97 2,47 4,53 Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan). 3 0 0 3 2 0 0 2 0 0 10 30 14 9 8 16 3 4 14 5 14 117 23 22 8 14 5 10 6 11 7 1 107 2,83 1,64 0,69 2,49 1,31 1,29 1,65 1,33 0,75 0,76 1,47 56 36 17 25 23 13 10 27 12 15 234 6,90 2,68 1,47 4,45 6,03 1,68 2,76 3,27 1,28 11,36 3,21

0,37 3,69 0,00 1,04 0,00 0,78 0,53 1,42 0,52 4,19 0,00 0,39 0,00 1,10 0,24 1,69 0,00 0,53 0,00 10,60 0,14 1,60

TABEL 59 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA KEPERAWATAN PERAWAT GIGI (TBL 56) DIII BIDAN LULUSAN SPK 5 93 153 132 95 59 123 70 109 75 16 925 JUMLAH 6 203 272 257 282 122 187 96 188 172 49 1.828 SPRG 7 28 18 15 19 5 6 6 17 16 8 138 AKG 8 0 5 2 6 0 6 0 3 1 1 24 JUMLAH PNS 9 28 23 17 25 5 12 6 20 17 9 162 10 84 30 40 16 58 37 9 34 83 17 408 PTT 11 0 0 18 21 0 0 0 70 0 0 109 SWASTA 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TOTAL 13 84 30 58 37 58 37 9 104 83 17 517 PNS 14 57 239 111 162 108 147 95 172 137 10 1238 PTT 15 1 232 132 10 9 34 22 14 90 6 550 SWASTA 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TOTAL 17 58 471 243 172 117 181 117 186 227 16 1.788 JUMLAH PERAWAT & BIDAN (TANPA JUMLAH PERAWAT GIGI) 18 142 501 301 209 175 218 126 290 310 33 2.305 19 345 773 558 491 297 405 222 478 482 82 4.133

PERAWAT (=TBL 56) NO UNIT KERJA SARJANA KEPW 3 1 7 4 3 0 3 1 0 5 1 25 DIII PERAWAT 4 109 112 121 184 63 61 25 79 92 32 878

BIDAN (TBL 56) BIDAN

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Puskesmas BANDAR LAMPUNG KAB. LAMPUNG SELATAN KAB. LAMPUNG TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMPUNG BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RUMAH SAKIT 1 KOTA BANDAR LAMPUNG RS.AM (Propinsi) RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) RS BHAYANGKARA RS.ADVENT RS.BUMI WARAS RS.IMANUEL RS.URIP SUMOHARJO RS. MATA PERMANASARI RS GRAHA HUSADA RSK. ANUGERAH MEDIKA Sub Jumlah 1(RS di Bdl) 2 KOTA METRO RSU. A. YANI RS. ISLAM METRO RS. MARDI WALUYO Sub Jumlah 2 (RS di Metro) 3 KAB. LAMPUNG SELATAN RSU. KALIANDA Sub Jumlah 3 (RS di LS) 4 KAB. LAMPUNG UTARA RSU. RYACUDU RS HANDAYANI Sub Jumlah 4 (RS di LU) 5 KAB. TANGGAMUS RSUD. PRINGSEWU RSUD. KOTA AGUNG RS. SURYA ASIH RS. WISMA RINI RS. PANTI SECANTI RSIA. MUTIARA HATI Sub Jumlah 5 (RS di TGM)

43 1 0 33 0 0 1 0 0 1 0 79 7 1 0 8 5 5 2 1 3 7 0 0 0 0 1 8

268 22 32 82 94 31 60 4 2 47 0 642 140 28 46 214 86 86 84 17 101 58 16 10 25 8 8 125

23 15 24 0 21 98 9 1 0 14 0 205 1 4 14 19 19 19 44 6 50 41 4 4 5 9 2 65

334 38 56 115 129 70 5 2 62 0 811 148 33 60 241 110 110 130 24 154 106 20 14 30 17 11 198

7 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 10 1 0 1 2 1 1 3 0 3 4 1 1 0 0 0 6

5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1

12 2 0 0 0 1 0 0 0 0 16 2 0 1 3 2 2 3 0 3 5 1 1 0 0 0 7

17 4 7 1 12 0 16 0 0 22 0 79 14 0 0 14 2 2 2 0 2 11 4 0 0 0 0 15

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 4 7 0 0 0 0 0 0 0 3 7 2 3 15

17 4 7 12 0 16 0 0 22 0 79 14 3 4 21 4 4 2 0 2 11 4 3 7 2 3 30

10 1 7 3 7 6 2 5 0 6 0 47 2 0 0 2 7 7 16 16 32 3 3 0 0 0 0 6

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 6 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 1 7

10 1 7 7 6 2 5 0 6 0 47 2 0 6 8 7 7 16 17 33 3 3 1 1 4 1 6

27 5 14 19 6 18 5 0 28 0 126 16 3 10 29 11 11 18 17 35 14 7 4 8 6 4 36

361 43 70 134 135 88 10 2 90 0 933 164 36 70 270 121 121 148 41 189 120 27 18 38 23 15 241

KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA KEPERAWATAN PERAWAT GIGI (TBL 56) DIII BIDAN LULUSAN SPK JUMLAH SPRG AKG JUMLAH PNS 3 3 10 0 10 9 4 13 6 6 4 4 394 4 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 9 0 0 0 2 1 1 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 25 39 1 1 0 3 8 6 57 57 47 0 47 39 21 60 112 112 21 21 1811 45 2 37 8 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 4 0 1 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 26 1 0 0 0 6 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 2 2 0 2 2 2 2 2 31 19 0 19 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 14 2 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 2 0 2 2 0 2 2 2 2 2 42 33 2 33 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 4 4 9 0 9 3 0 3 13 13 4 4 145 11 0 2 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 1 1 2 2 1 1 PTT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SWASTA 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TOTAL 4 4 9 0 9 3 3 3 13 13 4 4 147 11 0 2 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 1 1 2 2 1 1 PNS 1 1 1 0 1 2 0 2 9 9 1 1 108 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 1 1 1 1 0 0 PTT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SWASTA 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TOTAL 1 1 1 0 1 2 3 2 9 9 1 1 109 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 49 0 10 1 1 1 1 0 0 JUMLAH PERAWAT & BIDAN (TANPA JUMLAH PERAWAT GIGI) 5 5 10 10 5 6 5 22 22 5 5 256 13 0 4 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 49 0 23 2 2 3 3 1 1 62 62 57 57 44 27 71 134 134 26 26 2104 60 2 41 17 51 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 49 25 62 3 3 3 6 9 7

PERAWAT (=TBL 56) NO UNIT KERJA SARJANA KEPW DIII PERAWAT

BIDAN (TBL 56) BIDAN

6 KAB. LAMPUNG BARAT RSU. LIWA Sub Jumlah 6 (RS di LB) 7 KAB. LAMPUNG TIMUR RSU. SUKADANA RS Aka Medika Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) 8 KAB LAMPUNG TENGAH RSUD DEMANG SEPULAU RAYA RS ASSYSIFA Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) 9 KAB TULANG BAWANG RSUD MENGGALA Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 10 KAB WAY KANAN RSUD WAY KANAN Sub Jumlah 10 (RS di WK) 11 KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - Bapelkes - Poltekkes - Akbid Depkes Metro SARANA KESEHATAN LAIN BANDAR LAMPUNG - Laboratorium Kesehatan KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* DINAS KESEHATAN PROPINSI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG

2 2 3 0 3 3 0 3 8 8 3 3 122 22 0 19 3 0

52 52 34 0 34 27 17 44 98 98 14 14 1410 19 2 14 5 2

KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA KEPERAWATAN PERAWAT GIGI (TBL 56) DIII BIDAN LULUSAN SPK JUMLAH SPRG AKG JUMLAH PNS 1 1 1 2 4 4 3 9 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 2 0 3 0 PTT 0 0 0 0 SWASTA 0 0 0 0 TOTAL 2 0 3 0 PNS 1 1 2 2 PTT 0 0 0 0 SWASTA 0 0 0 0 TOTAL 1 1 2 2 JUMLAH PERAWAT & BIDAN (TANPA JUMLAH PERAWAT GIGI) 3 1 5 2 7 5 8 11

PERAWAT (=TBL 56) NO UNIT KERJA SARJANA KEPW 0 0 1 0 DIII PERAWAT 3 3 1 7

BIDAN (TBL 56) BIDAN

KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH PROPINSI RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA

105 13 7 7 3 11 4 8 9 9 176 12,93 0,97 0,60 1,24 0,79 1,42 1,10 0,97 0,96 6,82 2,41

791 198 165 285 121 164 42 207 127 253 2351 97,40 14,76 14,22 50,68 31,72 21,18 11,58 25,04 13,56 191,60 32,25

306 172 145 63 130 75 175 86 37 1336 37,68 12,82 12,50 0,00 16,52 16,79 20,68 21,17 9,18 28,02 18,33

1087 383 317 439 187 305 121 390 222 299 3748 133,85 28,56 27,32 78,07 49,02 39,39 33,36 47,18 23,70 226,44 51,41

57 19 17 22 6 8 9 23 18 12 191 7,02 1,42 1,47 3,91 1,57 1,03 2,48 2,78 1,92 9,09 2,62

20 6 2 6 2 6 0 4 1 2 49 2,46 0,45 0,17 1,07 0,52 0,77 0,00 0,48 0,11 1,51 0,67

77 25 19 28 8 14 9 27 19 14 240 9,48 1,86 1,64 4,98 2,10 1,81 2,48 3,27 2,03 10,60 3,29

164 33 35 20 63 51 33 49 95

0 2 0 21 0 0 21 70 0

0 0 0 0 0 0 7 15 0

164 35 35 41 63 51 61 134 95 0 679 20,19 2,61 3,02 7,29 16,52 6,59 16,82 16,21 10,14 0,00 9,31

107 247 243 195 109 156 165 179 140 14 1555 13,18 18,42 20,94 34,68 28,58 20,15 45,49 21,65 14,95 10,60 21,33

1 232 232 9 34 10 14 90 6 628 0,12 17,30 20,00 0,00 2,36 4,39 2,76 1,69 9,61 4,54 8,61

0 0 0 0 0 6 7 0 6 19 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,65 0,85 0,00 4,54 0,26

108 479 475 195 118 190 181 200 230 26 2202 13,30 35,71 40,94 34,68 30,94 24,54 49,90 24,20 24,55 19,69 30,21

272 514 510 236 181 241 242 334 325 26 2881 33,49 38,32 43,96 41,97 47,45 31,13 66,71 40,41 34,70 19,69 39,52

1359 897 827 675 368 546 363 724 547 429 6735 167,34 66,88 71,28 120,04 96,48 70,52 100,07 87,59 58,39 324,89 92,39

543 20,19 2,46 3,02 3,56 16,52 6,59 9,10 5,93 10,14 0,00 7,45

114 0,00 0,15 0,00 3,73 0,00 0,00 5,79 8,47 0,00 0,00 1,56

22 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1,93 1,81 0,00 0,00 0,30

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK

Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 60 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
TENAGA KESMAS (=TBL 56) NO 1 UNIT KERJA 2 SARJANA KESMAS 3 3 26 6 13 6 4 4 4 13 1 80
[a]

TENAGA SANITASI (=56) JUMLAH 5 S1 Tehknik Lingkungan DIII SANITASI 7 3 53 6 13 6 4 4 4 13 1 107 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 10 1 22 20 3 13 9 17 12 9 116 DI SANITASI 8 28 11 13 15 6 13 7 11 13 0 117 JUMLAH 9 38 12 36 35 9 26 16 28 25 9 234 0 0 7 5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 13 0 0 7 0 0 7 0 0 1 1 0 0 5 0 5

D-III KESMAS 4 0 27 0 0 0 0 0 0 0 0 27

PUSKESMAS 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMPUNG SELATAN 3 KAB. LAMPUNG TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMPUNG BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)

RUMAH SAKIT 1 KOTA BANDAR LAMPUNG RS.AM (Propinsi) RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) RS BHAYANGKARA RS.ADVENT RS.BUMI WARAS RS.IMANUEL RS.URIP SUMOHARJO RS. MATA PERMANASARI RS. GRAHA HUSADA RSK ANUGERAH MEDIKA Sub Jumlah 1(RS di Bdl)
2 KOTA METRO RSU. A. YANI RS. ISLAM METRO RS. MARDI WALUYO KAB. LAMPUNG SELATAN RSU. KALIANDA KAB. LAMPUNG UTARA RSU. RYACUDU RS HANDAYANI

13 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 15 10 0 0

0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0

13 6 0 0 1 0 0 0 0 0 0 20 10 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0

5 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 6 0 0

0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0

Sub Jumlah 2 (RS di Metro)


3

10
6

0
0

10
6

0
0

6
1

1
0

Sub Jumlah 3 (RS di LS)


4

6
4 0

0
0 0

6
4 0

0
0 0

1
2 0

0
3 0

Sub Jumlah 4 (RS di LU)

TABEL 60 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
TENAGA KESMAS (=TBL 56) NO 1 5 KAB. TANGGAMUS RSUD. PRINGSEWU RSUD. KOTA AGUNG RS. SURYA ASIH RS. WISMA RINI RS. PANTI SECANTI RSIA. MUTIARA HATI KAB. LAMPUNG BARAT RSU. LIWA KAB. LAMPUNG TIMUR RSU. SUKADANA RS Aka Medika KAB LAMPUNG TENGAH RSUD Demang Sepulau Raya RS ASSYSIFA UNIT KERJA 2 SARJANA KESMAS [a] 3 4 1 4 0 0 0 D-III KESMAS 4 0 0 6 0 0 0 JUMLAH 5 4 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 S1 Tehknik Lingkungan TENAGA SANITASI (=56) DIII SANITASI 7 1 1 0 0 0 0 DI SANITASI 8 2 0 0 0 1 0 JUMLAH 9 0 0 3 1 0 0 1 0 5 0 0 6 6 0 0 4 0 4 0 0 1 0 1 0 0 26 26 0 0 2 2 0 68

Sub Jumlah 5 (RS di TGM)


6

9
5

6
0

15
5

0
0

2
5

3
1

Sub Jumlah 6 (RS di LB)


7

5
4 0

0
0 0

5
4 0

0
0 0

5
4 0

1
0 0

Sub Jumlah 7 (RS di L TIM)


8

4
6 0

0
0 0

4
6 0 0 0

4
1 0

0
0 0

Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) KAB TULANG BAWANG RSUD Menggala Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 10 KAB WAY KANAN RSUD WAY KANAN Sub Jumlah 10 (RS di WK)
11 KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - Bapelkes - Poltekkes - Akbid Depkes Metro SARANA KESEHATAN LAIN BANDAR LAMPUNG - Laboratorium Kesehatan KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT

6
16

0
0

6
16

0
0

1
13

0
13

16

16

13

13

6 6
81

0 0
11

6 6
92

0 0

2 2
45

0 0
23

35 5 19 11 3

0 0 0 0 0

35 5 19 11 3 3
0 0 0 0

0 0 0 0 0 0
0 0 0 0

12 7 5 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 7 5 0
0 0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

0 0 0 0

TABEL 60 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007
TENAGA KESMAS (=TBL 56) NO 1 UNIT KERJA SARJANA KESMAS [a] 3 0 0 0 0 0 43 197 10 27 19 23 21 16 23 25 22 11 D-III KESMAS 4 0 0 0 0 0 0 18 17 0 0 0 0 0 0 0 0 1 JUMLAH 5 0 0 0 0 0 43 215 27 27 19 23 21 16 23 25 22 12 S1 Tehknik Lingkungan 0 0 0 0 0 1 3 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 TENAGA SANITASI (=56) DIII SANITASI 7 0 0 0 0 0 24 74 7 3 6 9 5 5 6 3 4 26 DI SANITASI 8 JUMLAH

2 KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* DINAS KESEHATAN PROPINSI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

0 0 0 0 0
8 19 0 2 3 4 1 1 1 1 1 5

0 0 0 0 0 33 96 7 5 10 13 6 6 7 5 5 32

JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH PROPINSI RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* RASIO TERHADAP 100.000 PDDK
[a]

109 59 31 40 32 36 33 38 39 22 439 13,42 4,40 2,67 7,11 8,39 4,65 9,10 4,60 4,16 16,66 6,02

22 27 0 0 0 0 6 0 1 56 2,71 2,01 0,73 0,76 0,77

131 86 31 40 32 36 33 44 39 34 495 16,13 6,41 2,67 7,11 8,39 4,65 9,10 5,32 4,16 25,75 6,79

2 2 1 1

62 5 29 31 13 31 17 22 20 41 271

38 13 16 22 8 27 8 15 14 6 167 4,68 0,97 1,38 3,91 2,10 3,49 2,21 1,81 1,49 4,54 2,29

102 18 47 53 21 58 25 38 34 48 443 12,56 1,34 4,05 9,43 5,51 7,49 6,89 4,60 3,63 36,35 6,08

0,25 0,17 0,12 0,76 -

7,63 0,37 2,50 5,51 3,41 4,00 4,69 2,66 2,14 31,05 3,72

7.289.767

Keterangan: Termasuk S2 dan S3 Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 61 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA TEKNISI MEDIS (= TBL 56) NO 1 PUSKESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 BANDAR LAMPUNG KAB. LAMPUNG SELATAN KAB. LAMPUNG TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMPUNG BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*
23 16 11 19 9 3 4 9 8 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

UNIT KERJA 2

ANALIS LAB. 3

TEM 4

P. RONTGEN

P.ANESTESI 5

TEKNISI GIGI 6

Refraksionis Optisien 7

FISIOTERAPIS 8

JUMLAH 9 24 17 11 23 16 3 4 9 9 4 120

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RUMAH SAKIT 1 KOTA BANDAR LAMPUNG RS.AM (Propinsi) RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) RS BHAYANGKARA RS.ADVENT RS.BUMI WARAS RS.IMANUEL RS.URIP SUMOHARJO RS. MATA PERMANASARI RS GRAHA HUSADA RSK ANUGERAH MEDIKA Sub Jumlah 1(RS di Bdl) 2 KOTA METRO RSU. A. YANI RS. ISLAM METRO RS. MARDI WALUYO Sub Jumlah 2 (RS di Metro)

106

21 2 3 2 0 5 3 0 0 3 0 39 8 5 8 21

8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0

6 1 0 1 0 1 3 0 0 1 0 13 7 1 3 11

10 0 0 1 0 1 4 0 0 0 0 16 6 0 3 9

2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0

8 5 0 2 0 0 1 0 0 0 0 16 5 0 1 6

56 10 3 6 0 7 11 0 1 4 0 98 26 6 15 47

TABEL 61 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA TEKNISI MEDIS (= TBL 56) NO 1 UNIT KERJA 2 ANALIS LAB. 3 8 8 9 0 9 8 4 1 4 3 1 21 3 3 5 0 5 TEM 4 1 1 2 0 2 3 3 0 0 0 0 6 0 0 5 0 5 6 6 9 0 9 2 2 0 1 2 0 7 5 5 0 0 0 P. RONTGEN P.ANESTESI 5 5 5 9 0 9 4 1 0 0 0 0 5 5 5 1 0 1 TEKNISI GIGI 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 Refraksionis Optisien 7 3 3 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 FISIOTERAPIS 8 3 3 3 0 3 1 1 1 1 0 0 4 2 2 2 0 2 JUMLAH 9 26 26 33 0 33 19 11 2 6 5 1 44 17 17 13 0 13

3 KAB. LAMPUNG SELATAN RSU. KALIANDA Sub Jumlah 3 (RS di LS) 4 KAB. LAMPUNG UTARA RSU. RYACUDU RS HANDAYANI Sub Jumlah 4 (RS di LU) 5 KAB. TANGGAMUS RSUD. PRINGSEWU RSUD. KOTA AGUNG RS. SURYA ASIH RS. WISMA RINI RS. PANTI SECANTI RSIA. MUTIARA HATI Sub Jumlah 5 (RS di TGM) 6 KAB. LAMPUNG BARAT RSU. LIWA Sub Jumlah 6 (RS di LB) 7 KAB. LAMPUNG TIMUR RSU. SUKADANA RSU Aka Medika Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) 8 KAB LAMPUNG TENGAH RSUD Demang Sepulau Raya RS ASSYSIFA Sub Jumlah 8 (RS di L TENG)

5 3 8

1 1 2

1 0 1

1 1 2

0 0 0

0 0 0

2 0 2

10 5 15

TABEL 61 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA TEKNISI MEDIS (= TBL 56) NO 1 UNIT KERJA 2 ANALIS LAB. 3 8 8 TEM 4 3 3 4 4 P. RONTGEN P.ANESTESI 5 4 4 TEKNISI GIGI 6 0 0 Refraksionis Optisien 7 0 0 FISIOTERAPIS 8 2 2 JUMLAH 9 21 21

9 KAB TULANG BAWANG RSUD Menggala Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 10 KAB WAY KANAN RSUD WAY KANAN Sub Jumlah 10 (RS di WK) 11 KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
- Bapelkes - Poltekkes Akbid Depkes Metro

5 5

0 0

3 3

2 2

3 3

0 0

3 3

16 16

127 7 0 7 0 15 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 9 0 1 1 0 2

27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

59 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0

58 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0

330 7 0 7 0 15 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 13 0 1 1 0 2

SARANA KESEHATAN LAIN 1 BANDAR LAMPUNG


- Laboratorium Kesehatan

2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* DINAS KESEHATAN PROPINSI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT

TABEL 61 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA TEKNISI MEDIS (= TBL 56) NO UNIT KERJA ANALIS LAB. 3 0 2 0 2 1 TEM 4 0 0 1 0 0 P. RONTGEN P.ANESTESI 5 0 0 0 0 0 TEKNISI GIGI 6 0 0 0 0 0 Refraksionis Optisien 7 0 0 1 0 0 FISIOTERAPIS 8 0 0 1 0 0 JUMLAH 9 1 2 3 2 1

1 2 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH PROPINSI RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN*

1 0 0 0 0

85 25 20 28 14 11 11 30 15 26 265 10,47 1,86 1,72 4,98 3,67 1,42 3,03 3,63 1,60 19,69

8 1 2 2 0 3 7 5 28 0,99 0,07 0,17 0,36 0,39 0,85 0,53 -

14 6 1 13 5 5 3 7 11 65 1,72 0,45 0,09 2,31 1,31 0,65 0,83 0,85 8,33

16 6 2 9 5 4 2 5 1 9 59 1,97 0,45 0,17 1,60 1,31 0,52 0,55 0,60 0,11 6,82 0,81

6 0 0 0 2 0 3 0 0 11 0,74 0,52 0,83 0,15

2 3 0 1 7 0 0 2 0 15 0,25 0,22 0,18 1,84 0,24 0,21

17 3 2 3 2 2 3 5 3 6 46 2,09 0,22 0,17 0,53 0,52 0,26 0,83 0,60 0,32 4,54 0,63

148 44 27 56 35 25 22 56 24 52 489 18,22 3,28 2,33 9,96 9,18 3,23 6,06 6,77 2,56 39,38

RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 3,64 0,38 0,89 Ket : Jumlah Penduduk ada di Tabel IIS 1 Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

7.289.767

6,71

TABEL 61 A JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA NON KESEHATAN NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 UNIT KERJA 2 Puskesmas BANDAR LAMPUNG KAB. LAMPUNG SELATAN KAB. LAMPUNG TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMPUNG BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN* SARJANA S1 NON KESEHATAN 3 9 8 0 4 1 0 0 4 0 0 26 9 9 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 3 0 0 0 0 0 0 28 0 0 28 0 0 DIII NON KESH DI NON KESH SMU/SLTA 4 41 15 16 94 18 21 0 6 0 0 211 47 47 SMP/SLTP 5 0 6 10 13 7 2 0 5 0 0 43 8 8 SD 6 10 9 1 2 0 3 0 1 0 0 26 7 7 JUMLAH 10 60 39 27 113 26 26 0 44 0 0 335

SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) RUMAH SAKIT 1 KOTA BANDAR LAMPUNG RS.AM (Propinsi) RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) RS TK IV 02.07.04 (RS ABRI) RS BHAYANGKARA RS.ADVENT RS.BUMI WARAS RS.IMANUEL RS.URIP SUMOHARJO RS. MATA PERMANASARI RS GRAHA HUSADA RSK ANUGERAH MEDIKA Sub Jumlah 1(RS di Bdl) 2 KOTA METRO RSU. A. YANI RS. ISLAM METRO RS. MARDI WALUYO Sub Jumlah 2 (RS di Metro) 3 KAB. LAMPUNG SELATAN RSU. KALIANDA Sub Jumlah 3 (RS di LS)

74 74

TABEL 61 A JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA NON KESEHATAN NO UNIT KERJA SARJANA S1 NON KESEHATAN 5 5 6 0 0 2 0 0 8 2 2 0 7 7 1 1 0 32 DIII NON KESH DI NON KESH SMU/SLTA SMP/SLTP SD JUMLAH

4 KAB. LAMPUNG UTARA RSU. RYACUDU RS HANDAYANI Sub Jumlah 4 (RS di LU) 5 KAB. TANGGAMUS RSUD. PRINGSEWU RSUD. KOTA AGUNG RS. SURYA ASIH RS. WISMA RINI RS. PANTI SECANTI RSIA. MUTAIARA HATI Sub Jumlah 5 (RS di TGM) 6 KAB. LAMPUNG BARAT RSU. LIWA Sub Jumlah 6 (RS di LB) 7 KAB. LAMPUNG TIMUR RSU. SUKADANA RS AKA MEDIKA Sub Jumlah 7 (RS di L TIM) 8 KAB LAMPUNG TENGAH RSUD Demang Sepulau Raya RS ASSYSIFA Sub Jumlah 8 (RS di L TENG) 9 KAB TULANG BAWANG RSUD Menggala Sub Jumlah 9 (RS di TLB) 10 KAB WAY KANAN RSUD WAY KANAN Sub Jumlah 10 (RS di WK) 11 KAB PESAWARAN* SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - Bapelkes - Poltekkes Akbid Depkes Metro

0 0 1 0 2 2 1 0 6 1 1 0 0 0 0 0 10 -

0 0 2 0 0 5 3 0 10 2 2 0 0 0 0 0 12 -

87 87 7 2 13 13 34 6 75 46 46 0 7 7 0 0 0 262 -

8 8 0 1 0 2 9 4 16 1 1 0 1 1 0 0 0 34 -

10 10 3 0 0 4 5 5 17 1 1 0 2 2 0 0 0 37 -

110 110 19 3 15 28 52 15 132 53 53 0 0 17 0 17 1 1 0 0 387 -

TABEL 61 A JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA NON KESEHATAN NO UNIT KERJA SARJANA S1 NON KESEHATAN 1 74 17 18 9 5 8 10 0 7 0 DIII NON KESH 4 0 1 0 1 1 0 1 0 DI NON KESH 1 2 0 0 0 0 0 2 0 SMU/SLTA 88 13 25 10 19 12 6 0 3 0 SMP/SLTP 1 3 0 3 0 0 0 0 0 0 SD 0 2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 JUMLAH 3 150 30 45 24 21 17 0 13 0

SARANA KESEHATAN LAIN 1 BANDAR LAMPUNG - Laboratorium Kesehatan 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* DINAS KESEHATAN PROPINSI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH PER LOKASI KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS

27 35 16 14 11 11 19

5 2 1 7

1 2 40

54 87 33 200 76 27 84

1 14 14 21 8 2 21

10 17 4 12 1 3 18

93 158 67 247 100 44 189

TABEL 61 A JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI SARANA KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007 TENAGA NON KESEHATAN NO UNIT KERJA SARJANA S1 NON KESEHATAN DIII NON KESH DI NON KESH SMU/SLTA 561 6,65 6,49 2,84 35,57 19,92 3,49 10,16 7,70 SMP/SLTP 81 0,12 1,04 1,21 3,73 2,10 0,26 2,54 1,11 SD 65 1,23 1,27 0,34 2,13 0,26 0,39 2,18 0,89 JUMLAH 898 11,45 11,78 5,77 43,93 26,22 5,68 22,86 -

9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH PROPINSI 133 15 43 RASIO/100.000 PDDK MNRT KAB/KOTA 1 BANDAR LAMPUNG 3,32 0,12 2 KAB. LAMP. SELATAN 2,61 0,37 3 KAB. LAMP. TENGAH 1,38 4 KAB. LAMP. UTARA 2,49 5 KAB. LAMP. BARAT 2,88 0,52 0,52 6 KAB. TULANG BAWANG 1,42 0,13 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 2,30 0,85 4,84 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 1,82 0,21 0,59 Sumber: Seksi PP SDM Kesehatan Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

7.289.767

12,32

TABEL 62 ANGGARAN KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007

NO

SUMBER BIAYA PROPINSI Rupiah 3

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PER KAB/KOTA BANDAR LAMPUNG % 4 Rupiah 5 % 6 LAMPUNG SELATAN Rupiah 7 % 8

2 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER 1 APBD KAB/KOTA 2 APBD PROPINSI 3 APBN 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN

18.744.438.215.870 57.873.276.000 102.354.052.000 160.227.328.000 100% 36,12 63,88 0,00 0,00 2.547.680.200.000 17.144.688.285.000 3.632.868.000.000 3.910.209.708.000 45.979.884.408.870

892,38 5,54 37,29 7,90 8,50 100%

30.245.375.650 6.968.600.000 2.075.227.000 4.632.852.000 43.922.054.650

68,86 15,87 15,87 4,72 10,55 100%

TOTAL APBD LOKASI DI PROPINSI 1.532.443.041.997,27 TOTAL APBD KAB/KOTA TOTAL APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) TOTAL APBD KES THD APBD PROPINSI TOTAL APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) % APBD KES THD APBD KAB/KOTA % APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) ANGGARAN KES PERKAPITA
JUMLAH PENDUDUK

410.316.378.495.000

923.784.350.066

3,78

4,57

3,27

21.980
7.289.767

56.616.200
812.133

32.747
1.341.258

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota

Dekonsentrasi: Rp. 64.656.972.000 TP:


Rp. 37,697,080,000

Ket Kab. LS : APBD Kab : termasuk dana DAK Sumber Lain: Askeskin, Askes S

TABEL 62 ANGGARAN KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007

NO

SUMBER BIAYA

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PER KAB/KOTA LAMPUNG TENGAH Rupiah 9 % 10 LAMPUNG UTARA Rupiah 11 % 12 LAMPUNG BARAT Rupiah 13 % 14

2 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER 1 APBD KAB/KOTA 2 APBD PROPINSI 3 APBN 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD LOKASI DI PROPINSI TOTAL APBD KAB/KOTA TOTAL APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) TOTAL APBD KES THD APBD PROPINSI TOTAL APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) % APBD KES THD APBD KAB/KOTA % APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) ANGGARAN KES PERKAPITA

36.734.764.452 2.862.460.000 1.664.507.000 2.803.449.000 44.065.180.452

83,36 0,00 6,50 3,78 6,36 100%

34.654.905.181 0 2.463.399.000 1.876.601.000 0 38.994.905.181

88,87 0,00 6,32 4,81 0,00 100%

24.582.382.950 0 0 1.653.235.100 0 26.235.618.050

93,70 0,00 0,00 6,30 0,00 100%

804.085.694.019

590.491.666.230

481.547.276.099

4,57

5,87

5,10

37.980
1.160.221

69.347
562.314

68.781
381.439

JUMLAH PENDUDUK

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota

NDR Sosial & PAD

TABEL 62 ANGGARAN KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007

NO

SUMBER BIAYA TULANG BAWANG Rupiah 15

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PER KAB/KOTA WAY KANAN % 16 Rupiah 17 % 18 TANGGAMUS Rupiah 19 % 20

2 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER 1 APBD KAB/KOTA 2 APBD PROPINSI 3 APBN 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD LOKASI DI PROPINSI TOTAL APBD KAB/KOTA TOTAL APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) TOTAL APBD KES THD APBD PROPINSI TOTAL APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) % APBD KES THD APBD KAB/KOTA % APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) ANGGARAN KES PERKAPITA

32.251.812.000 0 11.951.653.000 2.620.904.500 0 46.824.369.500

68,88 0,00 25,52 5,60 0,00 100%

26.083.357.433 663.471.190 775.949.089 1.554.800.000 0 29.077.577.712

89,70 2,28 2,67 5,35 0,00 100%

43.934.886.057 2.477.720.814 26.230.594.039 9.606.685.000 6.078.032.791 88.327.918.701

47,89 4,58 32,29 4,84 10,40 100%

344.267.831.000,00

510.689.515.442

713.572.451.609

9,37

5,11

6,16

60.476
774.265

80.159
362.749

54.304
826.610

JUMLAH PENDUDUK

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota

TABEL 62 ANGGARAN KESEHATAN PROPINSI LAMPUNG TAHUN 2007

NO

SUMBER BIAYA LAMPUNG TIMUR Rupiah 21 % 22

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN PER KAB/KOTA METRO Rupiah 23 % 24 KAB PESAWARAN* Rupiah % TOTAL ( ALOKASI PROPINSI DAN KAB/KOTA) Rupiah 25 % 26

2 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER 1 APBD KAB/KOTA 2 APBD PROPINSI 3 APBN 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD LOKASI DI PROPINSI TOTAL APBD KAB/KOTA TOTAL APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) TOTAL APBD KES THD APBD PROPINSI TOTAL APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) % APBD KES THD APBD KAB/KOTA % APBD KES THD APBD (PROPINSI DAN KAB/KOTA) ANGGARAN KES PERKAPITA

40.768.291.250 0 2.100.500.000 2.664.050.000 3.278.208.000 48.811.049.250

83,52 0,00 4,30 5,46 6,72 100%

25.283.680.000 74.947.133 5.064.369.000 1.067.417.000 166.854.000 31.657.267.133

79,87 0,24 16,00 3,37 0,53 100%

19.038.977.670.843 2.550.896.339.137 17.203.105.809.128 3.657.651.426.600 3.927.169.103.791 46.377.800.349.499 1.532.443.041.997

41,05 5,50 37,09 7,89 8,47 100%

855.009.900.000

171.158.986.796

415.710.986.166.261 417.243.429.208.258

4,58 4,77 14,77

52.107,69
936.734

239.748
132.044

6.362.042
7.289.767

JUMLAH PENDUDUK

Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan). Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota

TABEL 63 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1 FASILITAS KESEHATAN 2 1 RUMAH SAKIT UMUM
BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

PEM.PUSAT 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PEM.PROP 4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

PEM.KAB/KOTA 5 10 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 0 0

TNI/POLRI 6 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

BUMN 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SWASTA 8 13 5 0 1 1 0 0 0 3 1 2 0 0

JUMLAH 9 26 8 1 2 2 1 1 1 5 2 3 1 0

KETERANGAN

KAB PESAWARAN* 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT BERSALIN

4 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 5 PUSKESMAS


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 246

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 246 22 32 36 25 18 29 18 30 28 8

RS Khusus : RS Mata Permata Hati di Bdl, RS Khusus Kebidanan Anugrah Medika, RSIA Mutiara Hati di TGM

22 32 36 25 18 29 18 30 28 8

KAB PESAWARAN*

TABEL 63 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1 FASILITAS KESEHATAN PEM.PUSAT 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 PEM.PROP 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 PEM.KAB/KOTA 5 744 TNI/POLRI 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 BUMN 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SWASTA 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7373 568 1.295 1.342 601 375 478 410 955 1.196 153 JUMLAH 9 744 57 110 101 75 58 92 68 83 93 7 253 25 32 39 28 23 26 18 26 28 8 7373 Posyandu adalah UKBM 568 1295 1342 601 375 478 410 955 1196 153 KETERANGAN

2 6 PUSKESMAS PEMBANTU
BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

57 110 101 75 58 92 68 83 93 7
253

KAB PESAWARAN* 7 PUSKESMAS KELILING


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

25 32 39 28 23 26 18 26 28 8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

KAB PESAWARAN* 8 POSYANDU


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

KAB PESAWARAN*

TABEL 63 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1 9 POLINDES
BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

FASILITAS KESEHATAN 2

PEM.PUSAT 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PEM.PROP 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PEM.KAB/KOTA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 43 0 43 0 0 0 0 0 0 0 0

TNI/POLRI 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0

BUMN 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SWASTA 8 885

JUMLAH 9 885 0 118 151 108 60 88 114 112 134 0 112 33 14 12 11 2 5 2 12 14 7 381 85 107 29 31 1 17 3 48 55 5

KETERANGAN

0 118 151 108 60 88 114 112 134 0


106

KAB PESAWARAN* 10 RUMAH BERSALIN


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

33 8 12 11 2 5 2 12 14 7
335

KAB PESAWARAN* 11 BALAI PENGOBATAN/KLINIK


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

85 64 29 28 1 17 3 48 55 5

TABEL 63 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1 12 APOTIK
BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

FASILITAS KESEHATAN 2

PEM.PUSAT 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PEM.PROP 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PEM.KAB/KOTA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

TNI/POLRI 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

BUMN 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

SWASTA 8 224

JUMLAH 9 224 113 25 20 9 5 7 1 14 7 23 130 23 25 13 33 7 1 5 13 5 5 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

KETERANGAN

113 25 20 9 5 7 1 14 7 23
130

KAB PESAWARAN* 13 TOKO OBAT


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

23 25 13 33 7 1 5 13 5 5
0

KAB PESAWARAN* 14 GFK


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TABEL 63 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007 PEMILIKAN/PENGELOLA NO FASILITAS KESEHATAN PEM.PUSAT 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 PEM.PROP 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 PEM.KAB/KOTA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TNI/POLRI 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 BUMN 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SWASTA 8 0 JUMLAH 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 13 5 0 4 0 2 2 0 0 0 0 KETERANGAN

1 2 15 INDUSTRI OBAT TRADISIONIL


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1

KAB PESAWARAN* 16 INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONIL


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
13

KAB PESAWARAN* 17 PRAKTEK DOKTER BERSAMA


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

5 0 4 0 2 2 0 0 0 0

KAB PESAWARAN*

TABEL 63 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007 PEMILIKAN/PENGELOLA NO FASILITAS KESEHATAN PEM.PUSAT 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 PEM.PROP 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 PEM.KAB/KOTA 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 TNI/POLRI 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 BUMN 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 SWASTA 8 853 JUMLAH 9 853 99 178 90 63 14 136 37 103 50 83 1009 296 35 37 172 60 55 37 224 47 46 KETERANGAN

1 2 18 PRAKTEK DOKTER PERORANGAN


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

99 178 90 63 14 136 37 103 50 83


1009

19 BIDAN PRAKTEK SWASTA


BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO

296 35 37 172 60 55 37 224 47 46

KAB PESAWARAN* Sumber : Sie Rujukan & PKD, Seksi Kesga Bidang Yankes,Seksi Obat, Seksi Batra Bidang FM dan Seksi Promkes Bidang SDM dan Pemdy Masydan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL 64 INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT TAHUN 2007

NO

NAMA RUMAH SAKIT[a]

TIPE RUMAH SAKIT 3

JUMLAH TEMPAT TIDUR 4

JUMLAH PASIEN MATI >= 48 KELUAR (HIDUP MATI JAM + MATI) SELURUHNYA DIRAWAT 5 6 7 JUMLAH HARI PERAWATAN 8

BOR (BED LOS BTO (BED OCCUPANC (LENGTH TURN OVER) CY RATE) OF STAY) 9 10 11

TOI

GDR (GROSS DEATH RATE) 13

1 RUMAH SAKIT 1

12

KOTA BANDAR LAMPUNG RSAM (Propinsi) RS.ABRI RS BHAYANGKARA RS.ADVENT RS.BUMI WARAS RS.IMANUEL RS.URIP SUMOHARJO RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) RS. MATA PERMANASARI RS GRAHA HUSADA RSK KEBIDANAN & PENY.DALAM (ANUGRAH MEDIKA B/Non Pend. Kelas IV Kelas IV Pratama Pratama MADYA Pratama B Khusus MADYA Khusus 460 180 53 148 143 113 218 92 16 100 31 1.392 6 1 3.832 40.473 8.841 10.743 11.610 9.573 10.532 614 370 2.519 66 273 203 1.424 173 4 0 1.298 37 145 66 102 90 4 0 159.398 27.896 36.886 35.687 26.739 26.930 30.791 145 87,98 49,12 72,59 81,19 84,72 48,31 6,67 23,13 0,00 44,90 94,94 42,46 68,28 68,37 64,83 33,84 91,69 2,48 0,00 33,87 3,94 3,16 #DIV/0! 3,43 3,07 2,79 2,56 50,15 0,39 #DIV/0! 2,75 0,21 4,28 #DIV/0! 1,59 1,42 1,52 5,00 4,54 15,39 #DIV/0! 5,38 62,24 7,47 #DIV/0! 25,41 17,48 148,75 16,43 6,51 0,00 #DIV/0! 4,31

2 KOTA METRO RSU. A. YANI RS. ISLAM METRO RS. MARDI WALUYO C MADYA MADYA 152 51 96 11.265 4.304 8.161 507 82 260 328 17 61 49.179 11.768 18.886 74,11 84,39 85,01 88,64 63,22 53,90 4,37 2,73 2,31 0,56 1,59 1,98 45,01 19,05 31,86

TABEL 64 INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT TAHUN 2007

NO

NAMA RUMAH SAKIT[a]

TIPE RUMAH SAKIT 3

JUMLAH TEMPAT TIDUR 4

JUMLAH PASIEN MATI >= 48 KELUAR (HIDUP MATI JAM + MATI) SELURUHNYA DIRAWAT 5 6 7 JUMLAH HARI PERAWATAN 8

BOR (BED LOS BTO (BED OCCUPANC (LENGTH TURN OVER) CY RATE) OF STAY) 9 10 11

TOI

GDR (GROSS DEATH RATE) 13

12

3 KAB. LAMPUNG SELATAN RSU. KALIANDA 4 KAB. LAMPUNG UTARA RSU. RYACUDU RS HANDAYANI 5 KAB. TANGGAMUS RSUD. PRINGSEWU RS KOTAAGUNG RS. SURYA ASIH RS. WISMA RINI RS. PANTI SECANTI RSIA MUTIARA HATI 6 KAB. LAMPUNG BARAT RSU. LIWA 7 KAB. LAMPUNG TIMUR RSU. SUKADANA RS AKA MEDIKA C Pratama 54 50 1.147 27 18 2.499 1.777 12,68 2,18 15,01 23,54 C 72 3.173 110 53 18.800 44,07 71,54 5,92 2,36 34,67 C C Madya Madya Madya Madya 130 20 50 50 54 25 9.063 3.667 2.318 4.228 3.028 1.116 489 21 61 117 90 23 138 18 15 26 14 10 52.669 1.663 5.962 10.105 8.110 3.522 69,72 183,35 46,36 84,56 56,07 44,64 111 22,78 32,67 55,37 41,15 38,60 5,81 0,45 2,57 2,39 2,68 3,16 -0,58 1,54 5,30 1,93 3,83 5,02 53,96 5,73 26,32 27,67 29,72 20,61 C D 115 59 848 2.263 41 54 22 15 11.190 4.811 7,37 38,36 26,66 22,34 13,20 2,13 36,30 7,39 48,35 23,86 C 83 5.849 224 45 22.500 70,47 74,27 3,85 1,33 38,30

TABEL 64 INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT TAHUN 2007

NO

NAMA RUMAH SAKIT[a]

TIPE RUMAH SAKIT 3

JUMLAH TEMPAT TIDUR 4

JUMLAH PASIEN MATI >= 48 KELUAR (HIDUP MATI JAM + MATI) SELURUHNYA DIRAWAT 5 6 7 JUMLAH HARI PERAWATAN 8

BOR (BED LOS BTO (BED OCCUPANC (LENGTH TURN OVER) CY RATE) OF STAY) 9 10 11

TOI

GDR (GROSS DEATH RATE) 13

2 8 KAB LAMPUNG TENGAH RSUD. Demang Sepulau Raya RSU ASYSYIFAA 9 KAB TULANG BAWANG RSUD TULANG BAWANG

12

C Pratama

107 52

3.004 1.907

99 15

45 5

18.364 8.765

28,07 36,67

47,02 46,18

6,11 4,60

6,89 5,36

32,96 7,87

110

3.807

203

111

16.385

34,61

40,81

4,30

6,24

53,32

10. KAB WAY KANAN RSUD Z.A PAGAR ALAM 11 KAB PESAWARAN JUMLAH PROPINSI 2.944 164.140 7.097 2.688 616.416 55,75 57,36 3,76 2,79 43,24 C 60 844 6 4 2.934 14,07 13,40 3,48 22,47 7,11

Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota

NDR (NET DEATH RATE) 14

32,07 4,19 #DIV/0! 13,50 5,68 10,65 8,55 6,51 0,00 #DIV/0! 0,72

29,12 3,95 7,47

NDR (NET DEATH RATE) 14

7,69

25,94 6,63

15,23 4,91 6,47 6,15 4,62 8,96

16,70

15,69

NDR (NET DEATH RATE) 14

14,98 2,62

29,16

4,74

16,38

TABEL TAMBAHAN 1 DATA PENGOBAT TRADISIONAL BERDASARKAN JENISNYA MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO

KABUPATEN/KOTA

Jumlah Jumlah desa/ kel Penduduk

Jumlah Battra

Jenis Battra Jumlah % Battra Jumlah Battra % Battra Duku Duku tercatat di Battra Duku Pang tercatat di terdaftar/ Akup Jamu Pijat Chiro Prana n bayi n Puskesmas terdaftar/ Qigon Battra Puskesmas/ berizin unkt Tabi Shins tidak n bayi patah gur/t gend Tuna p /medi Reiky dan Terbina berizin b e terlati g Gurah ukang terbina ur ong Netra ractor tasi terlati tulan gigi h h g 6 706 561 478 449 0 1.173 674 1004 214 201 7 85,58 18,39 30,21 44,37 92,95 63,47 100,00 27,02 100 8 51 561 3 180 9 7,22 100 0,63 40,09 10 28 6 5 2 2 21 3 0 8 29 8 27 2 3 9 1 11 3 17 16 3 0 12 7 1 1 1 13 116 225 181 62 142 210 338 150 110 5 14 73 909 415 368 54 369 213 119 169 11 15 10 160 82 50 24 56 67 38 30 8 16 13 38 37 13 21 5 44 19 2 17 239 323 203 116 12 138 86 100 112 20 1 6 3 0 4 0 4 0 18 2 14 2 14 1 0 0 0 19 0 0 1 3 2 0 0 20 2 0 0 0 1 0 0 1 21 5 0 0 0 0 22 0 0 0 0 3 27 32 1 23 1 3 0 2 -

Pijat

Tusu Tukan Battra Para Tenag k Ram g agam norm a jari/ Refleksi uan sunat a al dalam Akupr . 25 0 35 23 10 26 37 89 16 8 25 8 9 4 1 1 0 11 8 2 27 6 100 50 38 29 2 42 12 2 28 15 104 53 10 63 90 45 17 6 17 5 13 5 5 1 4 29 6 26 29 0 1 13 13 18 30 1 0 5 0 31 34 32 36 7 10 10 -

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2 BANDAR LAMPUNG KAB. LAMP. SELATAN KAB. LAMP. TENGAH KAB. LAMP. UTARA KAB. LAMP. BARAT KAB. TULANG BAWANG KAB. WAY KANAN KAB. TANGGAMUS KAB. LAMP. TIMUR KOTA METRO KAB PESAWARAN*

3 98 378 293 231 201 240 200 379 246 22

4 812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044

5 825 3.051 1.582 1.012 299 1.262 1.062 1.004 792 201

24 207 703 443 90 54 315 224 169 221 104

0 #DIV/0! 0 0 20 28 1 0,00 0,00 1,99 0,00 0,50

JUMLAH 2.288 7.289.767 11.090 5.460 49,23 844 15,46 67 113 23 1539 2700 525 192 1349 47 Sumber: Seksi Battra Bidang Farmasi dan Profil Kesehatan kab/kota Keterangan : 1 Pengobat tradisional (Battra) : Seseorang yg diakui masyarakat melakukan pengobatan dengan cara tradisional/alternatif/non konvensional 2 Battra ramuan : Seseorang yg memberikan pelayanan pengobatan menggunakan ramuan obat tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral, dan lain-lain baik diramu sendiri atau melalui resep 3 Sinshe : Seorang Battra ramuan yang menggunakan ramuan obat tardisional Cina 4 Battra Paranormal : Seseorang yg memberikan pelayanan pengobatan dengan menggunakan kemampuan indra keenam yang umumnya sudah dimiliki sejak lahir atau melalui latihan kepekaan dengan meditasi atau bertapa 5 Battra kebathinan : Seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan menggunakan mantera atau jampi untuk mengobati dan menyembuhkan masalah kesehatan 6 Battra tenaga dalam : Seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan kekuatan tenaga dalam pada orang tersebut 7 Tukang gigi : Seseorang yang memberikan pelayanan pembuatan gigi palsu termasuk memberikan perawatan gigi 8 Battra Gurah : Seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan cara memberikan ramuan tetesan hidung yang berasal dari larutan kulit sesunggu akar pohon sengguguh : Seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan cara menyalurkan energi tenaga dalam berdasarkan konsep pengobatan 9 Battra Qigong tradisional Cina 10 Battra Reiky : Seseorang yang memberikan pelayanan pengobatan dengan menyalurkan, memberikan energi tenaga dalam baik langsung atau tidak langsung (jarak jauh) kepada penderita berdasarkan konsep Tibet atau Jepang 11 Battra Prana/meditasi : Seseorang yang melakukan pengobatan dengan cara menggunakan tenaga dalam yang disalurkan dari Battra ke tubuh penderita baik melalui alat kristal atau tidak 12 Battra Chiropractor : Seseorang yang melakukan pengobatan kiropraksi dengan cara tehnik khusus untuk gangguan otot dan persendian

69

2530

115

172

281

403

101

17

173

Indikator : 1. Persentase Pengobat Tradisional Terdaftar, Target:20%

TABEL TAMBAHAN 2. DISTRIBUSI SARANA KESEHATAN TRADISIONAL YANG TERDAFTAR MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO 1

KABUPATEN/KOTA 2

JUMLAH SARKES TRADISIONAL YANG ADA 3 71 39 1575 7 0 5 19 224 37 201

JUMLAH SARANA KESEHATAN TRADISIONAL TERDAFTAR 4 21 18 3 7 % 5 29,58 46,15 0,19 100,00 TDK TERDAFTAR 6 50 21 1572 0 0 3 14 78 4 200 % 7 70,42 53,85 99,81 0,00 #DIV/0! 60,00 73,68 34,82 10,81 99,50

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

0 #DIV/0! 2 5 146 33 1 40,00 26,32 65,18 89,19 0

2178

236

10,84

1942

89,16

Sumber: Seksi Battra Bidang Farmasi dan Profil Kesehatan Kab/kota Keterangan : Sarana kesehatan tradisional terdiri dari Toko obat tradisional, Warung Jamu, Toko/warung obat ramuan tradisional Indikator :Persentase sarana kesehatan tradisional terdaftar, target:50% Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL TAMBAHAN 3 JUMLAH TOGA (TAMAN OBAT KELUARGA) BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN TOGA MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

TINGKAT PERKEMBANGAN TOGA JUMLAH % DESA/KEL JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL YANG YANG MEMILIKI YANG ADA MEMILIKI TOGA TOGA PRATAMA MADYA PURNAMA

No

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

3 98 378 293 231 201 240 200 379 246 22

4 58 362 292 83 142 10 82 74 82 22

5 59,18 95,77 100 35,93 70,65 4,17 41,00 19,53 33,33 100,00

6 53 275 171 78 120 10 48 70 77 5

7 91,38 76 51,8 94 84,51 100,00 58,54 91,22 100 22,73

8 1 62 107 5 14 34 4 5 7

9 1,72 17,13 32,71 6,02 9,86 0,00 41,46 8,63 0,00 31,82

10 4 25 14 8 10

11 6,9 6,9 15,5 0,0 5,6 0,0 0,0 0,20 0,00 45,5

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN*

JUMLAH 2.288 1.207 Sumber: Seksi Battra Bidang Farmasi dan Profil Kesehatan Kab/kota Indikator : 1. Ket. Persentase Toga (tanaman obat keluarga) Purnama, target: 10%

52,75

907

75,14

239

19,80

61

5,1

TABEL TAMBAHAN 4 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

RUMAH NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH SELURUHNYA 1 2 4 182.893 267.073 256.474 299.670 94.319 185.241 92.814 179.625 223.834 33.936 JUMLAH DIPERIKSA 5 171.893 103.209 160.766 112.863 67.885 98.198 89.525 29.719 142.930 10.501 % DIPERIKSA 6 93,99 38,64 62,68 37,66 71,97 53,01 96,46 16,55 63,86 30,94 JUMLAH SEHAT 7 133.308 64.633 89.155 72.742 33.587 56.604 38.470 18.103 92.354 7.319 % SEHAT 8 77,55 62,62 55,46 64,45 49,48 57,64 42,97 60,91 64,61 69,70

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

1.815.879

987.489

54,38

606.275

61,40

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL TAMBAHAN 5 KEBUTUHAN PENGADAAN KETERSEDIAAN OBAT ESSENSIAL DAN OBAT GENERIK MENURUT KABUPATEN / KOTA TAHUN 2007 NO KAB/KOTA JUMLAH JENIS OBAT JENIS OBAT TERSEDIA JUMLAH 1 2 3 190 2917 230 77 136 119 270 129 210 4 138 2396 140 60 86 117 137 125 177 % 5 72,50 82,63 60,72 77,92 63,24 98,32 50,65 96,90 84,29 JENIS OBAT GENERIK TERSEDIA JUMLAH 6 142 2295 147 60 86 117 140 99 205 % 7 74,61 79,22 63,77 77,92 63,05 98,32 51,76 76,74 97,62

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

4278

3.375

78,90

3.290

76,90

Sumber: Seksi obat dan NAPZA bidang Farmasi dan Profil Kesehatan Kab/kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL TAMBAHAN 6 PERSENTASE TEMPAT UMUM SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

TTU NO 1 KABUPATEN/KOTA JUMLAH YANG ADA JUMLAH DIPERIKSA 2 3 969 2.139 1.793 1.781 208 3.721 909 2.497 930 4 773 1.017 1.168 1.065 143 915 424 1.198 493 53,01 % DIPERIKSA 5 79,77 47,55 65,14 59,80 68,75 24,59 46,64 47,98 JUMLAH SEHAT 6 561 718 755 735 91 447 333 748 386 78,30 % SEHAT 7 72,57 70,60 64,64 69,01 63,64 48,85 78,54 62,44

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

14.947

7.196

48,14

4.774

66,34

Sumber: Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P3PL dan Profil Kesehatan Kab/Kota
Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL TAMBAHAN 7 PERSENTASE JAS (JAJANAN ANAK SEKOLAH) DAN PRODUK IRT (INDUSTRI RUMAH TANGGA) YANG MENGGUNAKAN BTP (BAHAN TAMBAHAN PANGAN) MEMENUHI SYARAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH SD (SEKOLAH DASAR) 3 996 469 336 63

JUMLAH JAS (JAJANAN ANAK SEKOLAH) DIPERIKSA 4 7 19 52 11

JUMLAH JAS YANG % JAS YANG MENGGUNAKAN BTP MENGGUNAKAN BTP MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT 5 7 7 52 11 6 37 100

JUMLAH PRODUK IRT (INDUSTRI RUMAH TANGGA) YANG DIPERIKSA 7 26 86 39 28 40

JUMLAH PRODUK IRT (INDUSTRI RUMAH TANGGA) YANG MENGGUNAKAN BTP MEMENUHI SYARAT 8 24 64 11 36

% PRODUK IRT YANG MENGGUNAKAN BTP MEMENUHI SYARAT 9 74,42 39,29 90

2 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR

10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

1.864

89

77

86,52

219

135

61,64

Sumber : Seksi Makmin Bidang FM dan Profil Kesehatan Kab/Kota Indikator : 1. Persentase JAS (Jajanan Anak Sekolah) yang menggunakan BTP (Bahan Tambahan Pangan) memenuhi syarat menurut kecamatan 2. Persentase produk IRT (Industri Rumah Tangga) yang menggunakan BTP (Bahan Tambahan Pangan) memenuhi syarat menurut kecama Pangan yang memenuhi syarat adalah pangan yang tidak menggunakan BTP rodamin, formalin Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL TAMBAHAN 8 PERSENTASE INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP) YANG TERDAFTAR DAN MEMENUHI SYARAT MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP) NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH IRTP YANG ADA 4 355 498 630 235 57 318 102 184 58 167 39 43 102 52 9 71,06 13,52 100 JUMLAH IRTP DIPERIKSA % IRTP DIPERIKSA JUMLAH IRTP TERDAFTAR 5 52 89 35 203 40 102 93,02 100 % IRTP TERDAFTAR 6 28 60 121,56 JUMLAH IRTP % IRT MEMENUHI MEMENUHI SYARAT SYARAT 7 45 35 73 30 11 102 25,58 100 8 24 60 43,71 76,92 JUMLAH IRT TERDAFTAR & MEMENUHI SYARAT 9 56 69 35 66 43 102 % IRT TERDAFTAR & MEMENUHI SYARAT 10 30 60 39,52 100 100

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

2.195

593

27

521

87,83

296

49,92

371

62,56

Sumber : Seksi Makmin Bidang FM dan Profil Kesehatan Kab/Kota


Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

Kriteria IRTP yang terdaftar dan memenuhi syarat :


1. IRTP terdaftar, termasuk dalam pemantauan dan pembinaan 2. Pemakaian BTP memenuhi syarat

3. Hygiene sanitasi memenuhi syarat baik karyawan dan lingkungannya

TABEL TAMBAHAN 9 PERSENTASE KETERSEDIAAN GARAM BERYODIUM YANG MEMENUHI SYARAT MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GARAM NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH SARANA PRODUKSI/ PENGEMAS GARAM YANG ADA 4 6 3 1 6 90 1 96 3 2 6 JUMLAH SARANA DISTRIBUSI GARAM YANG ADA JUMLAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GARAM YANG ADA JUMLAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GARAM YANG DIPERIKSA 5 96 3 1 6 % SARANA PRODUKSI JUMLAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI DAN DISTRIBUSI GARAM GARAM YANG MENGANDUNG YODIUM DIPERIKSA MEMENUHI SYARAT 6 100 50 100 7 2 6 % SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GARAM MENGANDUNG YODIUM MEMENUHI SYARAT 8 66,67 100 JUMLAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GARAM DENGAN PELABELAN YANG MEMENUHI SYARAT 9 2 1 6

1 1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

16

91

107

106

99,07

7,48

Sumber : Seksi Makmin Bidang FM dan Profil Kesehatan Kab/Kota


Ketersediaan garam yang diperiksa adalah ketersediaan garam dijalur produksi/pengemas dan distribusi 1. Yang diperiksa : 2. Kadar/kandungan yodium untuk konsumsi memenuhi syarat yaitu 30 - 80 ppm Pelabelan memenuhi syarat 1. Pemeriksaan tersebut dijalur : 2. Produksi/pengemas Distribusi : pasar, toko, warung

Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

% SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI GARAM DENGAN PELABELAN YANG MEMENUHI SYARAT 10 66,67 50 100

8,41

TABEL TAMBAHAN 10 PERSENTASE DESA SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH DESA & KELURAHAN

JUMLAH DESA & KEL. SEHAT

3 98 385 293 247 201 240 205 379 246 22

4 16 147 282 55 50 48 55 55 31 15

5 16,33 38,18 96,25 22,27 24,88 20,00 26,83 14,51 12,60 68,18

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

2.316

754

32,56

Sumber : Seksi Promkes Bidang SDM dan Pemberdayaan Masy dan Profil Kesehatan kab/kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL TAMBAHAN 11 RASIO PUSKESMAS TERHADAP 20.000 PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

JUMLAH PUSKESMAS NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUK NON PERAWATAN 1 2 3 812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044 4 19 30 32 22 9 23 13 27 25 6 PERAWATAN 5 3 2 4 3 9 6 5 3 3 2 JUMLAH 6 22 32 36 25 18 29 18 30 28 8

RASIO/20.000 PENDUDUK

KETERANGAN RASIO

7 0,54 0,48 0,62 0,89 0,94 0,75 0,99 0,73 0,60 1,21 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1:

8 36.915 41.914 32.228 22.493 21.191 26.699 20.153 27.554 33.455 16.506

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

7.289.767

206

40

246

0,67

1:

29.633

Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan). Jumlah Puskesmas Kab. Lampung Selatan setelah Kab. Pesawaran definitif yaitu sebanyak 24 Puskesmas yang terdiri dari: 23 Puskesmas non perawatan dan 1 Puskesmas Perawatan. Sedangkan jumlah puskesmas kabupaten Pesawaran yaitu 12 puskesmas ( 2 rawat inap + 10 non rawat inap)

TABEL TAMBAHAN 12 RASIO PUSKESMAS PEMBANTU TERHADAP 6.000 PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH PUSKESMAS PEMBANTU

JUMLAH PENDUDUK DIWILAYAH PUSTU

RASIO

KETERANGAN RASIO

4 812.133 1.341.258 1.160.221 562.314 381.439 774.265 362.749 826.610 936.734 132.044

5 0,39 0,49 0,54 0,80 0,93 0,71 1,12 0,60 0,60 0,32 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1:

8 15.323 12.193 11.156 7.498 6.465 8.416 5.335 9.959 10.072 18.863

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

53 110 104 75 59 92 68 83 93 7

744

7.289.767

0,61

1:

9.798

Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL TAMBAHAN 13 RASIO PUSKESMAS KELILING TERHADAP PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO

KABUPATEN/KOTA

JUMLAH PUSKESMAS

JUMLAH PUSKESLING

RASIO

KETERANGAN RASIO

1 BANDAR LAMPUNG 2 KAB. LAMP. SELATAN 3 KAB. LAMP. TENGAH 4 KAB. LAMP. UTARA 5 KAB. LAMP. BARAT 6 KAB. TULANG BAWANG 7 KAB. WAY KANAN 8 KAB. TANGGAMUS 9 KAB. LAMP. TIMUR 10 KOTA METRO 11 KAB PESAWARAN* JUMLAH

22 32 36 25 18 29 18 30 28 8

25 32 39 28 23 26 18 26 28 8

1,14 1,00 1,08 1,12 1,28 0,90 1,00 0,87 1,00 1,00

1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1: 1:

1,14 1,00 1,08 1,12 1,28 0,90 1,00 0,87 1,00 1,00

246

253

1,03

1:

1,03

Sumber : Seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes dan Profil Kesehatan Kab/Kota Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan).

TABEL TAMBAHAN 14 STATUS AKREDITASI RUMAH SAKIT MENURUT KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2007

NO

KABUPATEN/KOTA

NAMA RUMAH SAKIT

STATUS AKREDITASI

4 Terakreditasi 12 pelayanan habis tahun 2007 Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi (rencana 5 pelayanan tahun 2008) Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Terakreditasi 5 pelayanan habis tahun 2003 Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi Belum Terakreditasi

KOTA BANDAR LAMPUNG

RSAM (Propinsi) RS.ABRI RS.ADVENT RS.BUMI WARAS RS.IMANUEL RS.URIP SUMOHARJO RSB RESTU IBU RS.JIWA LAMPUNG (Propinsi) RS. MATA PERMANASARI RS GRAHA HUSADA RSU BHAYANGKARA RS KHUSUS KEBIDANAN ANUGERAH

2 KOTA METRO

RSU. A. YANI RS. MARDI WALUYO RS. ISLAM METRO

3 KAB. LAMPUNG SELATAN 4 KAB. LAMPUNG UTARA

RSU. KALIANDA RSU. RYACUDU RS HANDAYANI

5 KAB. TANGGAMUS

RSUD. PRINGSEWU RS. SURYA ASIH RS. WISMA RINI RS. PANTI SECANTI

6 KAB. LAMPUNG BARAT 7 KAB. LAMPUNG TIMUR 8 KAB LAMPUNG TENGAH

RSU. LIWA RSU. SUKADANA RSUD. Demang Sepulau Raya RSU ASYSYIFAA

9 KAB TULANG BAWANG 10. KAB WAY KANAN 11 KAB PESAWARAN*


Sumber: seksi PKD dan Rujukan Bidang Yankes

RSUD TULANG BAWANG RSUD WAY KANAN

Ket. *: Kab Pesawaran definitif mulai tgl 2 November 2007 (pemekaran Kab. Lampung Selatan)

JUMLAH PUSKESMAS PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2007 DAN 2008 No. 1 Kabupaten/Kota 2 1 Kabupaten Lampung Barat 2 Kabupaten Tanggamus 3 Kabupeten Lampung Selatan 4 Kabupaten Lampung Timur 5 Kabupaten Lampung Tengah 6 Kabupaten Lampung Utara 7 Kabupaten Way Kanan 8 Kabupaten Tulang Bawang 9 Kota Bandar Lampung 10 Kota Metro 11 Kabupaten Pesawaran Jumlah/Total
Sumber : Dinkes Kab/Kota

Puskesmas Th 2007 3 18 30 32 28 36 25 18 29 22 8 0 246

Puskesmas Th 2008 4 18 30 24 28 36 25 18 29 25 8 12 253

TABEL 9 AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007

NO 1

KECAMATAN 2

PUSKESMAS 3

KASUS AFP 4

KLINIS 5

(+) 6

TB PARU DIOBATI DIOBATI TH TAHUN 2006 YANG LALU 7 8

SEMBUH 9

% SEMBUH 10

JML PEND BALITA 12

BALITA DITANGANI 13

% BALITA DITANGA NI 14

JUMLAH ANGKA KESAKITAN

TABEL 10 HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBATI, DBD DITANGANI DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2006

HIV NO 1 KECAMATAN 2 PUSKESMAS 3 JML KASUS 4 DITANGANI 5 % DITANGANI JML KASUS 6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 7

AIDS DITANGANI 8 % DITANGANI 9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JML KASUS 10 0 0 0 0

HIV/AIDS DITANGANI 11 % DITANGANI 12 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! JML KASUS 13

IMS JML DIOBATI % DIOBATI KASUS 14 15 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 16

JUMLAH ANGKA KESAKITAN

DBD % DITANGA DITANGA NI NI 17 18 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

DIARE JML KASUS 19 % DITANGA DITANGA NI NI 20 21 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

TABEL 11 PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2006 MALARIA % POSTIF 7 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

NO 1

KECAMATAN 2

PUSKESMAS 3

KLINIS 4

SD DIPERIKSA 5

POSITIF 6

JUMLAH ANGKA KESAKITAN

% SPR 8 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

DIOBATI 9

% DIOBATI 10 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Page 165

format tabel profil kesehatan propinsi 06

TABEL 14 JUMLAH KASUS & ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT KECAMATAN TAHUN 2006

NO 1

KECAMATAN 2

PUSKESMAS 3

DIFTERI 4

PERTUSIS 5

TETANUS 6

JUMLAH KASUS PD3I T.NEONATO CAMPAK RUM 7 8

POLIO 9

HEPATITIS B 10

HEPATITIS KLINIS 11

JUMLAH ANGKA KESAKITAN

KETERANGAN : IR TN = JML KASUS TN DIBAGI JML LAHIR HIDUP DIKALI 1000 LH IR CAMPAK, DIFTERI, PERTUSIS = JML KASUS DIBAGI JML BALITA DIKALI 10.000 BALITA IR HEPATITIS, TETANUS = JML KASUS DIBAGI PENDUDUK DIKALI 100.000 PENDUDUK

TABEL 19 JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN

NO 1

KECAMATAN 2

JUMLAH PUS 3

JUMLAH

PESERTA KB BARU JUMLAH % 4 5 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

PESERTA KB AKTIF JUMLAH % 6 7 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

PESERTA KB AKTIF DAN BARU JUMLAH % 8 9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

TABEL 26 PERSENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK TAHUN 2006

NO

SARANA PELAYANAN KESEHATAN

KETERSEDIAAN DARAH BUMIL DAN BAYI YG MEMBUTUHKAN DARAH YG DIBERI/MENDAPATKAN DARAH JUMLAH BAYI YG BUMIL YG BAYI YG JUMLAH BUMIL + BUMIL YG BUMIL + BAYI DIBERI/MEN MEMBUTUHKA MEMBUTUH BAYI YG DIBERI/MEND YG DAPAT N KAN MEMBUTUHKAN APAT DARAH DIBERI/MEND DARAH APAT DARAH 3 4 5 6 7 8

9 #DIV/0! #DIV/0!

A. RUMAH SAKIT B. UTD

JUMLAH

#DIV/0!

Page 166

format tabel profil kesehatan propinsi 06

TABEL 27 JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KECAMATAN TAHUN 2006

NO 1

KECAMATAN 2

PUSKESMAS 3

IBU HAMIL 4

BUMIL RISTI/KOMPLIKASI JUMLAH 5 % 6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI JUMLAH 7 % 8 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH NEONATAL 9

NEONATAL RISTI JUMLAH 10 % 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

NEONATAL RISTI DIRUJUK JUMLAH 12 % 13 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH

NEONATAL RISTI DIRUJUK DAN DITANGANI JUMLAH % 15 14 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

TABEL 32 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN TAHUN 2006 JUMLAH % JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL DG DESA/KEL DIPERIKSA GARAM DG GARAM BERYODIUM BERYODIUM 5 6 7 #DIV/0! #DIV/0!

NO 1

KECAMATAN 2

PUSKESMAS 3

JUMLAH DESA/KEL 4

TABEL 36 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA MISKIN DAN JPKM GAKIN MENURUT KABUPATEN/KOTA

NO 1

KECAMATAN 2

PUSKESMAS 3

JUMLAH KK YANG ADA 4

JUMLAH KK MISKIN (KK) 5

% KK MISKIN 6 #DIV/0! #DIV/0!

JUMLAH ANGGOTA KK MISKIN (JIWA) 7

PELAYANAN GAKIN ANGGOTA KK MISKIN DICAKUP ANGGOTA KK MISKIN JPKM (JIWA) MENDAPAT YANKES JUMLAH % JUMLAH % 9 8 10 11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

PELAYANAN BAYI GAKIN (=Tabel 24) BAYI GAKIN BGM JUMLAH BAYI MENDAPAT MP ASI GAKIN BGM JUMLAH % 12 13 14 #DIV/0! #DIV/0!

Page 167

format tabel profil kesehatan propinsi 06

TABEL 37= TABEL 36 PERSENTASE KELUARGA MISKIN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2006 PELAYANAN GAKIN ANGGOTA KK MISKIN MENDAPAT % YANKES (JIWA) 6 7 #DIV/0! #DIV/0!

NO

KECAMATAN

PUSKESMAS

JUMLAH KK JUMLAH ANGGOTA MISKIN KK MISKIN (KK) (JIWA) 4 5 -

TABEL 62 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2006

NO
1

SUMBER BIAYA
2

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah


3

%
4

REALISASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah %


3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 2 APBD PROPINSI 3 APBN 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KES THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KES PERKAPITA #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0! #DIV/0!

#DIV/0!

Page 168

format tabel profil kesehatan propinsi 06

TABEL 63 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN / KOTA TAHUN 2006 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 FASILITAS KESEHATAN 2 PEMILIKAN/PENGELOLA PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN 5 6 7

PEM.PUSAT 3

PEM.PROP 4

SWASTA 8

JUMLAH 9

KETERANGAN

RSU RSJ RSB RS LAIN PUSKESMAS PUSTU PUSKESLING POSYANDU POLINDES RB BP/KLINIK APOTIK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONIL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONIL PRAKTEK DOKTER BERSAMA PRAKTEK DOKTER PERORANGAN BPS (BIDAN PRAKTEK SWASTA)

TABEL 64 INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT TAHUN 2006 JUMLAH PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI MATI) SELURUHNYA 5 6 MATI >= 48 JUMLAH HARI PERAWATAN JAM DIRAWAT 7 8 BTO 9 BOR 10 LOS 11 TOI 12 GDR 13 NDR 14

NO 1

NAMA RS [a] 2

TIPE RUMAH SAKIT 3

JUMLAH TEMPAT TIDUR 4

Page 169

format tabel profil kesehatan propinsi 06

Kab/Kota Lampung Timur

Penyakit Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit tekanan darah tinggi Diare (termasuk tersangka kolera) Asma Karies Gigi Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal Penyakit mata lain-lain Infeksi penyakit usus yang lain Infeksi teliga tengah Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas

Jumlah 71.342 18.972 16.444 13.628 6.369 5.647 5.531 5.364 4.896 4.402 13.718 7.614 6.153 5.377 4.701 4.007 3.117 2.968 2.494 2.465 2.111 2.090 1.899 1.770 1.901 4.250 3.649 2.874 2.726 2.470 85.248 25.991 17.474 16.122 10.050 7.877 7.060 7.037 6.545 5.986 3.429 3.124 3.078 3.051 3.018 2.689 2.356 2.180 1.941 1.884

Data 10 Besar Penyakit di Puskesmas Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit tekanan darah tinggi Diare (termasuk tersangka kolera) Asma Karies Gigi Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal Penyakit mata lain-lain Infeksi penyakit usus yang lain Infeksi teliga tengah 244.574 43.634 52.147 54.174 20.699 12.192 19.436 18.527 17.411 6.758 24.979 29.655 7.716 20.513 10.894 2.111 5.168 6.834 5.825 3.842 7.268 4.848 2.874 2.726 2.470 12.032 4.311 5.327 35696 11.983 7265 2.251 1.340 1.641 1.340 1.641 1 4 3 2 8 9 10

Lampung Barat

Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat


Penyakit lainnya Malaria klinis Penyakit kulit alergi penyakit kulit infeksi Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian bawah Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lainnya Scabies Disentri Kecelakaan dan ruda paksa Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainnya Penyakit kecacingan Pneumonia Infeksi mastoid (mastoiditis) Penyakit kelamin lainnya Ginggivitis dan penyakit periodental Penyakit kulit karena jamur Bronkhitis Penyakit saluran pernafasan bagian atas Penyakit kulit dan jaringan sub kutan Penyakit infeksi pada usus Gangguan neurotik Cacar Air Tonsilitis Cacar Air Tonsilitis Data 10 Besar Penyakit di Puskesmas Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit tekanan darah tinggi Diare (termasuk tersangka kolera) Asma Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal Penyakit mata lain-lain

6 5 7

Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat


Penyakit TD tinggi Penyakit lainnya Malaria klinis Diare (termasuk tersangka kolera) Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit kulit alergi penyakit kulit infeksi Infeksi penyakit usus yang lain Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian bawah Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lainnya Scabies Disentri Kecelakaan dan ruda paksa Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainnya Penyakit kecacingan Pneumonia Infeksi mastoid (mastoiditis) Penyakit kelamin lainnya Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas Diare (termasuk tersangka kolera) Penyakit TD tinggi Infeksi penyakit usus yang lain Asma Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal Penyakit mata lain-lain Karies Gigi Ginggivitis dan penyakit periodental Penyakit kulit karena jamur Bronkhitis Gangguan Gigi dan Jaringan Penyangga Lainnya Ginggivitis dan penyakit periodental Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainnya Scabies Infeksi teliga tengah Disentri Kecelakaan dan ruda paksa Asma

Tulang Bawang

Lampung Tengah

Lampung Utara

Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat


Penyakit lainnya Penyakit kulit alergi

244.574 43.634 52.147 54.174 20.699 19.436 18.527 24.979 29.655 20.513 528.338

46,29 8,26 9,87 10,25 3,92 3,68 3,51 4,73 5,61 3,88

1 4 3 2 8 9 10 6 5 7

Metro

Lampung Selatan

Penyakit saluran pernafasan bagian atas Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas Penyakit lainnya Penyakit kulit dan jaringan sub kutan Penyakit infeksi pada usus Penyakit kulit alergi penyakit kulit infeksi Diare (termasuk tersangka kolera) Ginggivitis dan penyakit periodental Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas penyakit kulit infeksi

Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat


Penyakit kulit alergi Diare (termasuk tersangka kolera) Penyakit TD tinggi Asma Penyakit mata lain-lain Penyakit Pulpa dan Jaringan Perifikal Infeksi Akut Lain Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas Penyakit lainnya

Way Kanan

Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat


Diare (termasuk tersangka kolera) Penyakit TD tinggi penyakit kulit infeksi Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas Malaria klinis Penyakit kulit alergi Penyakit mata lain-lain Gangguan neurotik Scabies Bronkhitis Disentri Cacar Air Tonsilitis Penyakit kecacingan Cacar Air Tonsilitis Penyakit kulit karena jamur -

Tanggamus

35.696 31.513 18.810 11.983 7.265 5.659 5.173 5.040 2.995 2.831 35.349 18.464 14.671 12.511 9.899 9.739 9.330 4.569 4.234 4.014 7.404 5.468 4.854 4.286 4.098 3.227 3.081 3.015 1.987 1.892 2.251 2.246 2.203 1.875 1.340 1.641 1.199 1.340 1.641 882

Bandar Lampung

Anda mungkin juga menyukai