Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. KUTIPAN
1.1 Kutipan Disertai Catatan Kaki
Kutipan adalah salinan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahlinnya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik.
JENIS-JENIS KUTIPAN
1. Kutipan Langsung Salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa perubahan a. Kutipan Langsung kurang dari lima baris ditulis berintegrasi ke dalam teks, spasi sama, margin juga sama, diapit tanda petik, dan pada akhir kutipan diberi nomor untuk
Dendy Sugono, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan, (Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hlm. 23
b.Kutipan langsung lima baris ke atas ditulis terpisah dari teks, spasi rapat (satu spasi), margin kiri masuk ke dalam teks lima spasi, dari margin kanan tiga spasi dan pada akhir kutipan diberi nomor catatan kaki.
Ketaatasasan ragam baku ini dalam penulisan ilmiah perlu dilaksanakan secara konsisten sehingga menghasilkan ekspresi pemikiran yang objektif. ______________________
Moeliono, Anton M. (Ed), Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), hal. 13.
1. Bertolak dari karangan asli 2. Mereproduksi karya asli dalam bentuk ringkas dengan menyajikan pikiran pikiran utama seluruh karangan dalam hubungan logis. 3. Menyusun ringkasan dengan mempertahan- kan keaslian naskah.
CONTOH RINGKASAN
Direktur strategis bisnis melaporkan kinerja dengan tema upaya memecahkan masalah perusahaan, PT Exelco, yang cenderung merugi. PT Exelco pembuat perlengkapan kamar mandi modern dihadapkan pada pilihan meminjam uang di bank untuk pembenahan sistem produksi dan manajemen atau menjual perusahaan dengan harga yang relatif rendah. Kajian analisis, pilihan pertama menjual perusahaan yang berarti kerugian, mengingat produksi perusahaan itu pada tahun 1990-2004 berkualifikasi standar internasional (ISO 9001) dan pelanggan sudah mencapai 20 persen di Asia, 5 persen di Eropa, dan 2 persen di Amerika. Masalahnya produksi terbatas karena ketinggalan teknologi dan mekanisme manajemen yang tidak efisien. Pilihan kedua meminjam mo-
b. Ikhtisar :
yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankan urutan, tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung pada inti pembahasan yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan
CONTOH IKHTISAR
Setelah melakukan kajian yang mendalam laporan Direktur Strategis Bisnis PT Exelco, Direktur Utama beserta para pemegang saham memutuskan kebijakan bisnis yang lebih menguntungkan yaitu meminjam modal di bank untuk pembenahan teknologi produksi dan sistem manajemen.
_________
Direktur Strategis Bisnis, ibid., hlm. 15.
Data pustaka dalam teks digunakan dalam menulis karangan pendek, misalnya artikel di surat kabar. Dapat ditempatkan pada awal kutipan (saduran) dan dapat pula pada akhir kutipan. Data pustaka yang dituliskan adalah : Pencipta ide, penulis buku, nama buku, tahun, dan halaman
2. CATATAN KAKI
Catatan kaki adalah Keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan
(Gorys Keraf, 1994:193).
Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
2. Fungsi Etika (moral) (1) pengakuan dan penghargaan kepada penulis sumber informasi, (2) menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi, (3) menunjukkan kecermatan yang lebih akurat, (4) menunjukkan etika dan kejujuran intelektual, bukan plagiat, (5) menunjukkan kesantunan akademis pribadi penulisnya. 3. Fungsi Estetika (1) mempertinggi nilai keindahan perwajahan (halaman), (2) membentuk variasi format penulisan, (3) memberi kesan dinamis segingga lebih menarik, dan (4) menyenangkan pembacanya.
Catatan kaki yang merupakan rujukan atau data pustaka ditulis sbb:
(1) Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan nama pengarang yang tertulis pada buku, diikuti koma. (2) Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis, catatan kaki mencantumkan gelar tersebut. (3) Judul karangan dicetak miring, tidak diikuti koma. (4) Nama penerbit dan angka tahun diapit tanda kurung diikuti koma. (5) Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. angka nomor halaman diakhiri tanda titik (.).
Contoh :
Wiliam N. Dunn, Analisis Kebijaksanaan Publik, terj. Muhajir Darwin, (Yogyakarta: Hanindita, 2001), 20-32. Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurul Imam, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 1-40. Dr. Albert Wijaya, Pembangunan Pemukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota, dalam Prof. Ir. Eko Budiharjo, MSc. (Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni, 1992), 121-124. Drs. Cosmas Batubara, Kebijaksanaan Pembangunan Nasional: Sebuah Sumbang Saran, dalam Prof. Ir. Eko Budiharjo, MSc. (Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni, 1992), 91-103
1) IBID
(1) Ibid singkatan kata ibidium berarti di tempat yang sama dengan diatasnya. (2) Ibid ditulis dibawah catatan kaki yang mendahuluinya. (3) Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang menyelinginya. (4) Ibid diketik atau ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring dan diakhiri titik. (5) Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain, urutan penulisan: ibid, koma, jilid, halaman.
CONTOH :
Peg
C. Neuhauser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj. Teguh Rahardja, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 13-34. 2Ibid. 3Ibid, 53-62. Hernowo, Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002), hlm. 109-130. 5Ibid, 133-145 6Jeff Madura, Pengantar Bisnis terj. Saroyini W.R. Salib, Ph.D. (Jakarta, Salemba Empat), 2-11 7Ibid. 8Ibid, 12.
CONTOH :
1Satjipto
Raharjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan (Bandung: Alumni, 1976), 111. 2Daniel Goleman, Emotional Intelligence.(Jakarta: Gramedia, 2001), 161. 3Bobby dePorter & Mike Hernacki, Quantum Bussiness, terj. Basyarah Nasution, (Bandung: Kaifa, 2000), 63-87. 4Rahardjo, Op.Cit., 125. 5Goleman, Op.Cit. 6DePorter & Mike Hernacki, Op.Cit, 203-238.
CONTOH :
1Sarwiji
Suwandi, Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kongres Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), 1-15. 2Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurum Imm, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 1-40. 3Suwandi, Loc.Cit. 4Adnan Buyung Nasution, S.H., Beberapa Aspek Hukum dalam Masalah Pertanahan dan Pemukiman di Kota Besar, dalam Prof. Ir. Eko Budiharjo, MSc. (Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alimni, 1992). 5Suwandi, Loc. Cit. 6Nasution, Loc. Cit.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia (BI), misalnya, dapat menghasilkan berbagai krativitas yang baru yang terkait dengan bahasa sebagai sarana pembinaan potensi inovatif bagi kesatuan bangsa, peningkatan pengetahuan dan pengembangan budaya, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai kreativitas seni, penebarluasan informasi, pengembangan penalaran, dan perwujudan kteativitas baru dalam pengembangan budaya.4 Sejalan dengan hal tersebut, berbagai potensi mahasiswa akan berkembang jika pembelajaran berbasis pada Contextual Teaching and Learning.5 Dengan basisi ini mahasiswa akan menjadi aktif, menyenangi (menikmati) materi pembelajaran, efektif dalam mencapai target pembelajaran, dan efisien dalam menggunakan sumber daya.
Goelman meyakini bahwa setiap orang dimungkinkan memiliki lebih dari satu jenis Kecerdasan. Selain ahli dalam bidang studinya, seseorang dimungkinkan memiliki kecerdasan ganda, bahkan kecerdasan yang berlipat ganda (multiple intelegences)6
______________ Sarwiji Suwandi, Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kongres Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta: Pusat Bahsa Departemen Pendidikan Nsional Republik Indonesia, 2003), 1-15. Daniel Goleman, EmotionalIntelegence, (Jakarta: Gramedia, 2001), h43-156. Dahmir Dahlan, Aktualisasi Diri Dosen Jurnal Ilmu Pendidikan Parameter Universitas Negeri Jakarta No. 24 th. XXII, Desember 2005. Suwandi, Loc. Cit. 5Ibid 6Goleman, Op. Cit
3. BIBLIOGRAFI
Pengertian : Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti Buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menu-
A. PENULISAN BIBLIOGRAFI
1. Daftar pustaka disusun menurut abjad pengarang, tanpa nomor urut. 2. Judul buku dicetak miring. 3. Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi. 4. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
SATU PENGARANG
Munandar, Utami, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, Jakarta: Rineka Cipta, 1999. Rook, George, M, Paragraf Power, Communicatting Ideas Through Paragraph, New York: Pearson Edicatioan, p. 2000. Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
DUA PENGARANG
Allen, Edward David, and Rebecca M. Valette, Classroom Tehnique: Forigen Language and English as a second Language, New York: harcourt javanich, Inc., 1977. Arifin, E.Z. dan S.A Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta: Akademika Presendo, 1999. Crow, Laster and Alice Crow, Educational Psychology, New York: American Book Company, p. 1999. Catatan : Penulis dua pengarang atau lebih, nama penulis pertama dibalik, penulis kedua dan seterusnya tidak dibalik.
TIGA PENGARANG
Akhadiah, Subarti, Maidar G, Arsjad, dan Sakura H. Ridwan, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga, 1999. Atosokhi, A,tonius, Antonina Panca Yuni Wulandari, S.Sos., dan Drs. Yohanes Babasari, Character Building II Relasi dengan Sesama, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003. Gibson, Ivancevich, and Donelly, Organisasi Edisi ke-8, terj. Nunuk Adiarni, MM, Jakarta: Bina Aksara, 1997.
B. PENYUSUNAN BIBLIOGRAFI
Cara Pertama : (1) Nama pengarang (susunan: nama kedua, koma, nama pertama) (2) judul buku (3) Nama kota (4) Nama penerbit (5) Tahun penerbit Cara Kedua : (1) Nama pengarang, titik, (2) Tahun penerbit, titik, (3) Judul buku, karangan, (4) Nama kota titik dua (5) Nama penerbit titik