Anda di halaman 1dari 4

A.

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Mahasiswa sebagai calon sarjana dituntut untuk menguasai bidang studinya secara mendalam sebagai ahli dibidangnya. Penguasaan ilmu secara teoritis merupakan nilai keahlian yang harus dimiliki untuk mengaktualisasikan dirinya di masyarakat dan bidang studinya. Ilmu-ilmu teoritis tersebut dapat dipelajari melalui perkuliahan formal maupun inisiatif mahasiswa untuk belajar secara informal. Sistem belajar mnegajar di perkuliahan menuntut mahasiswa untuk kreatif menambah ilmu dan belajar secara mandiri. Dalam proses belajar yang baik adalah dengan adanya pembelajaran secara teori dan praktek. Untuk menjadi lulusan yang kompetitif, mahasiswa tidak hanya menguasai dan mengetahui ilmu secara teori namun harus mampu mengetahui bagai mana penerapan ilmu-ilmu tersebut dalam masyarakat .Praktek ini merupakan aplikasi dari ilmu-ilmu yang dipelajari di lapangan sehingga dapat diketahui bagaimana penerapan ilmu tersebut. Dalam perkuliahan praktek tersebut dilaksanakan melalui praktikum. Akan tetapi penerapan pada kondisi yang sebenarnya dimana banyak faktor-faktor eksternal yang menjadi pertimbangan tidak dapat diperoleh dalam perkuliahan dan praktikum. Terutama di bidang peternakan, penerapan teori didalam praktek kerja yang sesungguhnya banyak dipengaruhi oleh lingkungan sebagai makhluk hidup. Kegiatan magang diharapkan menjadi sarana untuk belajar mahasiswa tentang hal-hal yang belum dipelajari diperkuliahan. Karena dalam kegiatan magang selain dapat menerapkan ilmu yang dipelajari secara nyata dimana banyak variabel factor yang berpengaruh, mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman kerja dilingkungan yang baru dan bagaimana berinteraksi dan beradaptasi dengan masyarakat perusahaan. Sehingga dapat menambah ketrampilan lebih sebagai lulusan/sarjana dalam kompetisi di dunia kerja. dan sosial masyarakat serta ternak itu sendiri

2. Tujuan Magang a. Tujuan umum Upaya penyelarasan antara status pencapaian pembelajaran di kampus dengan dinamika perkembangan kegiatan usaha disektor peternakan. Meningkatkan kompetensi lulusan Meningkatkan pengalaman dan skill kerja mahasiswa.

b. Tujuan khusus Mengaplikasikan ilmu dalam praktek kerja lapangan Meningkatkan pengetahuan tentang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam usaha peternakan. Meningkatkan pengetahuan mengenai metode dan manajemen pembibitan sapi potong yang efisien dan menguntungkan. Memberikan pengetahuan tentang menajemen organisasi dan manajemen ternak dalam skala besar dan berorientasi bisnis. Melatih mahasiswa mengintegrasikan diri dalam masyarakat dan lingkungan perusahaan Melatih kepekaan mengidentifikasi permasalahan dan mencari alternatif solusi yang aplikatif. 3. Manfaat Magang a. Mengetahui kesesuaian dan penerapan ilmu yang dipelajari di lapangan. b. Mengetahui faktor-faktor eksternal di lapangan yang mempengaruhi pengaplikasian teori ilmu. c. Menambah pengalaman dan ketrampilan kerja. d. Mahasiswa mampu berkomunikasi dan mengintegrasikan diri dalam lingkungan perusahaan. e. Mampu menganalisis permasalahan dan kendala dalam pengelolaan dan pengembangan usaha peternakan.

C. TATALAKSANA KEGIATAN

Tatalaksana atau uraian kegiatan yang akan dilaksanakan selama magang adalah : 1. Menyusun formula ransum ternak sapi potong 2. Melaksanakan manajemen pemeliharaan (memberi pakan, minum, penanganan limbah dan sanitasi) 3. Mengikuti program-program kegiatan kerja lain dalam manajemen pembibitan ternak sapi potong. 4. Mengidentifikasi permasalahan, dengan metode : a. Observasi Dilakukan dengan cara pengamatan serta pencatatan secara langsung. b. Wawancara Dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan untuk memperoleh informasi lebih lanjut dan jelas.

D. PERENCANAAN AKTIVITAS

Perencanaan aktivitas kegaitan secara lebih rinci selama berada dilokasi magang mulai dari orientasi sampai akhir kegiatan magang antara lain : 1. Mengikuti breafing/pengarahan dari penanggung jawab kegiatan kerja di lokasi magang 2. Mengenal lingkungan dan lokasi tempat magang 3. Melakukan tatalaksana kegiatan magang : a. Menyusun formula ransum pada berbagai status produksi. b. Melakukan manajemen pemberian pakan pada berbagai status produksi (sapi karantina, sapi dara terseleksi, sapi bunting, sapi laktasi/menyusui, pedet lepas sapih). c. Mengikuti proses seleksi sapi betina d. Mengikuti proses pemberian gertak hormon reproduksi. e. Mengikuti proses inseminasi buatan 4. Mengikuti kegiatan pengankutan dan pemasaran ternak 5. Melakukan observasi dan wawancara untuk identifikasi permasalahan dan solusi.

Anda mungkin juga menyukai