Anda di halaman 1dari 8

1.

2.

3.

4.

5.
6.

Sampah dari pemukiman penduduk Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan Sampah dari pelayanan masyarakat, misalnya dari Rumah sakit, perkantoran, tempat hiburan umum-pantai. Dll Sampah industri Sampah pertanian Sampah rumah tangga

Banyak sampah yang beredar di sekitar kita, baik dari rumah kita sendiri, dari tempat umum, dari industri-industri, dari pasar, dari kampus/sekolah, dari kebun-kebun, dan sebagainya. Dengan demikian sampah dapat kita bedakan menjadi dua jenis yaitu: Sampah organik sampah semacam ini adalah jenis sampah yang dapat di urai oleh mikroba, misalnya sampah dapur, sisa makanan, tepung, kulit buah dan sayur-sayuran, danu-daunan dll.

Sampah an-organik sampah semacam ini adalah sampah yang tidak dapat di urai oleh mikroorganisme. Misalnya, sampah botol-botol plastik maupun kaca, kaleng, tas-tas plastik, detergen dll.

Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu: Mengurangi (reduce) Sebisa mungkin barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. Menggunakan kembali (reuse) Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang. Mendaur ulang (recycle) Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Mengganti (replace) Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barangbarang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48) Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut; 1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air m inum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. 2. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). 3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

Dampak Sampah terhadap Lingkungan 1. Pencemaran Udara 2. Pencemaran air 3. Pencemaran tanah 4. Gangguan estetika 5. Kemacetan lalulintas 6. Dampak sosial

Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut: Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau tidak sedap dan pemandangan yang buruk Karena sampah bertebaran dimana-mana. Memberikan dampak negative terhadap kepariwisataan Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengelolaan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atu tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan atau diperbaiki (Gilbert dkk; 1996)

Anda mungkin juga menyukai