Anda di halaman 1dari 12

LAPANGAN TERBANG

Semua perhitungan panjang landasan pacu dipakai standar yang disebut ARFL (Aeroplane Field Leught) yaitu
landas pacu minimum yang dibutuhkan untuk lepas landas, pada maximum settificated take off weight elevasi
muka laut, kondisi standar atmosfir, keadaan tanpa ada angin bertiup, landas pacu tanpa kemiringan. Setiap
pesawat mempunyai ARFL dikeluarkan oleh pabrik.
1. Menghitung ARFL
Data :
Direncanakan panjang landas pacu yang dibutuhkan untuk lepas landas = m
Elevasi diatas muka laut = m
Temperatur di lapangan terbang = C
Kemiringan landasan pacu = %
Berapa panjang landas pacu bila pesawat take off di ARFL ?
Jawab :
Fe ( ketinggian altitude)faktor koreksi elevasi (Fe)
=
Ft (faktor koreksi temperatur)
Ft = 1 + ( T - ( 15 - x h)
= 1 + ( 28 - ( 15 - x )
=
Fs (faktor koreksi kemiringan) = 1 + x s
= 1 + x
=
x x
Panjang Landas Pacu
Kebutuhan panjang landasan untuk perencanaan lapangan terbang telah dibuat persyaratan oleh Federal Anation
Administration (FAA) AC ISO 150/5324.4 atau ICAD.
Untuk menghitung panjang landasan bagi rute-rytew tertentu untuk berbagai macam pesawat.
Dimisalkan akan dihitung panjang landasan di kota A untuk melayani pesawat yang akan terbang ke kota B.
Langkah-langkah perhitungannya :
1.) Tentukan "Operation Weight Empty" dari pesawat (ambil dari flight normal)
2.) Tentukan pay load
3.) Tentukan BBM cadangan
LAPANGAN TERBANG
= 1 + 0.07
2621.28
1143.30
28.33
0.61
= 1 + 0.07
1143.30
300
1.267
1.061
0.01 0.0065
0.01 0.0065
1.208
x
300
h
1614.951
1.061
2621.28
=
1143.305
0.10
0.10 0.6
Jadi ARFL =
1.266771 1.207648
m
Hasrullah (1210 190 064)
LAPANGAN TERBANG
Menentukan panjang landasan pacu yang diperlukan untuk melayani pesawat dengan data sebagai
berikut :
Untuk jenis pesawat type : B 727-200c
Temperatur harian rata-rata : 83 F = C
Ketinggian lapangan terbang : feet = meter
Kemiringan landasan pacu :
Jarak penerbangan : km = mile
Pay load yang diinginkan : lbs = kg
Konversi nilai :
1 lbs = kg
1 m = feet
1 mile = km
1 feet = meter
I. Panjang Landasan Untuk Pendaratan
Pada Tabel 1.7 dengan temperatur 83 F ketinggian lapangan terbang feet
maximum landing weight = LBS
Pada Tabel 1.7 bagian panjang landasan dengan maximum landing weight ketinggian
lapangan terbang feet akan kita hitung panjang landasan untuk pendaratan :
Interpolasi :
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
Berat Elevasi lapter 3000 Elevasi lapter 4000
Interpolasi I pada elevasi 3000 :
x
1
y
1
x
2
I y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
-
= -
y2 = +
y2 =
Interpolasi II pada elevasi 4000:
x
1
y
1
x
2
I y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
-
= -
y2 = +
y2 =
142,500
145 140
0.5
140
142.5
=
142.5
145
140
=
5
=
140
142.5
145
5.26
5.42
.. I
5.38
II
5.55
142.5
0.16
0.085 5.38
5.465
5.26
5.26
5.26
y2 5.26
0.16
0.08
3751
28.33
0.58%
2152
0.0058
1337.34
1143.30
0.4536
3.2808
1.60917
0.3048
3751
y2
5.42
5.26
=
5.42
142.5
3751
38800 17599.68
=
y2 2.5
0.08 y2 5.26
5.26
5.34
140 5.38
142.5
145 5.55
=
142.5 140
=
y2 5.38
145 140 5.55 5.38
2.5
=
y2 5.38
5 0.17
0.5 =
y2 5.38
0.17
0.085 y2 5.38
tabel 1 : 7 :KEMAMPUAN
PESAWAT, PENDARATAN
(BOEING 727 SERI 200
MESIN JT 8 D- FLAP 40
HAL. 76
KETERANGAN :
LAPANGAN TERBANG
Interpolasi III elevasi 3000 dan elevasi 4000 :
x
1
y
1
x
2
y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
-
= -
y2 = +
y2 =
Jadi panjang landasan pendaratan = feet = meter
II. Berat Landasan Yang Diinginkan
Perhitungan buat lepas landas yang diinginkan untuk jarak penerbangan : mile =
km
Jarak penerbangan = mile
Konsumsi BBM rata-rata (tabel 1.7) = lbs/mile
BBM untuk penerbangan = lbs
Operation weight empty + BBM cadangan (Tabel 1.7)
Berat (tanpa pay load) = lbs +
= lbs
Pay load (tabel 1.7) = lbs
Berat take off yang diinginkan(berat lepas yang diinginkan) = lbs
III. Panjang Landasan Untuk Lepas Landas
Temperatur 83 F dan ketinggian lapangan terbang feet dan maximum take
off weight
interpolasi I pada temperatur 80 :
x
1
y
1
x
2
y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
-
= -
y2 = -
y2 =
Jadi maximum take off weight = lbs = kg
interpolasi II pada temperatur 85 :
x
1
y
1
x
2
y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
158.1 164.0
=
y2 164.0
1000 -5.90
3751
4000 158.1
=
3751 3000
=
y2
4000 3000
164.0
140,209.43
x
25,409.43
38,800.00
179,009.43
5.434
114,800.00
5.34
5.434
0.094
3000 5.34
3751
4000 5.465
=
3751 3000
=
y2 5.34
4000 3000 5.47 5.34
751
=
y2 5.34
1000 0.13
0.751 =
y2 5.34
0.13
0.093875 y2 5.34
164.7
4000 3000 158.9 164.7
3751 3000
=
3000
3000 164.7
3751
4000 158.9
1656.245
2152
751
=
y2
=
164.7
1000 -5.80
y2
0.751 =
y2 164.7
-5.80
160.34
160,344.20 72,732.13
-4.3558 y2 164.7
164.70 -4.3558
751
164.0
3751
1,337.34
19
1,337.34
tabel 1 : 10 :KEMAMPUAN PESAWAT,
LEPAS LANDAS (BOEING 727 SERI 200
MESIN JT 8 D- FLAP 15
HAL 79
KETERANGAN :
LAPANGAN TERBANG
-
= -
y2 = -
y2 = lbs
Jadi maximum take off weight = lbs = kg
164.00 -4.4309
159.57
159,569.10 72,380.54
0.751 =
y2 164.0
-5.90
-4.4309 y2 164.0
LAPANGAN TERBANG
interpolasi III pada temperatur 80 dan 85 :
x
1
y
1
x
2
y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
-
= -
y2 = -
y2 = lbs
Jadi maximum take off weight = lbs = kg
Catatan :
Berat take off yang diinginkan = lbs lebih besar dari maximum take off weight yang
diizinkan lbs maka yang dipakai lbs sebagai dasar perhitungan panjang
landasan.
Dari Tabel 1.10 untuk elevasi lapangana terbang didapat R
Interpolasi 1 pada temperatur 80 :
x
1
y
1
x
2
y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
-
= -
y2 = +
y2 = lbs
Interpolasi II pada temperatur 85 :
x
1
y
1
x
2
y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
-
= -
y2 = +
y2 = lbs
52.50 3.2293
55.73
0.751 =
y2 52.5
4.30
3.2293 y2 52.5
751
=
y2 52.5
1000 4.30
3751 3000
=
y2 52.5
4000 3000 56.80 52.5
3751
4000 56.8
160.34 -0.58
159.76
55.7
=
4000 3000
160.34
-0.78
-0.5821
54.68
3000 52.5
3000 51.6
3751
4000
160.34
1000 -0.78
159,762.10 72,468.09
51.60 3.0791
0.751 =
y2
160.34
4000 3000 159.6 160.34
y2 160.34
751
=
y2
3751
4000 159.57
=
3751 3000
=
y2
3000 160.34
=
179,009.43
55.70 51.6
3751.0 3000
=
y2 51.6
751
=
y2 51.6
1000 4.10
0.751 =
y2 51.6
4.10
3.0791 y2 51.6
159,762.10 159,762.10
tabel 1 : 10 :KEMAMPUAN PESAWAT,
LEPAS LANDAS (BOEING 727 SERI 200
MESIN JT 8 D- FLAP 15
REFERENCE FACTOR ''R''
HAL 79
KETERANGAN :
LAPANGAN TERBANG
Interpolasi III pada temperatur 80 dan 85 :
x
1
y
1
x
2
y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
-
= -
y2 = +
y2 = lbs
Dari Tabel 1.6 dan interpolasi diperoleh R: lbs
Berat take off yang diinginkan lbs
Berat R"55" R"60"
Interpolasi I pada R''55'':
x
1
y
1
x
2
y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
-
= -
y2 = +
y2 = lbs
Interpolasi II pada R''60'':
x
1
y
1
x
2
y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
-
= -
y2 = +
y2 = lbs
0.7887002 y2 54.68
54.68 0.79
55.47
1.05
0.751 =
y2 54.68
1.05
54.68
54.68
751
=
y2 54.68
1000
4000 55.73
=
3751 3000
=
y2
4000 3000 55.73
3000 54.68
3751
11.32
0.8178 y2 10.5
10.50 0.82
0.94 =
y2 10.5
0.87
4.7
=
y2 10.5
5 0.87
10.5
160 155 11.37 10.5
160 11.37
=
159.7 155
=
y2
10.196
155 10.5
159.7
9.50 0.6956
0.94 =
y2 9.5
0.74
y2 9.5
160
0.6956 y2 9.5
4.7
=
y2 9.5
5 0.74
155 10.24 9.5
155
=
10.24 160
155
10.24 11.37
159.7
9.50
.I .II
160
155 9.50
=
159.7
159.7
159,762.10
10.50
55,467.80
LAPANGAN TERBANG
Interpolasi III R''55'' DAN R''60'':
x
1
y
1
x
2
y
2
x
3
y
3
x
2
- x
1
y
2
- y
1
x
3
- x
1
y
3
- y
1
- -
- -
-
-
= -
y2 = +
y2 = feet
Landasan pacu untuk take off = feet
Panjang landas pacu untuk lepas landas:
= + ( x x ) = feet meter
Maka diperoleh kesimpulan :
Berat pendaratan lbs x = kg
Berat lepas landas lbs x = kg
Panjang landasan pendaratan feet x = m
Panjang landasan lepas landas feet x = m
Panjang landasan rencana feet x = m
Koreksi terhadap ketinggian permukaan tanah dari MSL panjang landasan pacu setelah dikoreksi
dengan ketinggian permukaan sebagai berikut :
Panjang landasan untuk lepas landas = m
Elevasi dari muka laut = m
Temperatur = 83 F = C
Kemiringan landasan pacu =
=
Ft = 1 + ( - ( 15 - X )
=
Fs = 1 +
=
Jadi ARFL :
x x
= m
Tabel Penentuan Kode Angka Lapangan Terbang
Standar ICAO
hal 41
3,429.14
11,250.47
1143.3
3,429.14
0.0065
0.3048
3429.14
0.58%
11.25
11250.47
0.4536
0.4536
0.3048
179,009.43
11,250.47 11.25 0.10
1.054868 y2 10.20
10.20 1.05
0.94 =
y2 10.20
1.12
4.7
=
y2 10.20
5 1.12
10.20
160 155 11.32 10.20
160 11.32
=
159.7 155
=
y2
155 10.20
159.7
=
0.3048
11,250.47 0.006
28.33
11,250.47
64,638.00
81,198.68
1,656.25
3,429.14
x
1143.3
300
5,433.88
142,500
1143.30
Fe = 1 +
2118.66
ARFL =
1.27
Panjang Landasan Untuk Lepas Landas
Fe x Ft x Fs
ARFL
1.06
3429.14
1.21
1.27
0.01
1.21
0.10 0.6%
1.06
28.33
0.07
Kode Angka
1
2
ARFL (Lo)
4
Lo < 800m
800 m 10 1200 m
1200 m Lo 1800
Lo 1800
3
h
Fe =1+0, 07x
300
Ft =1+0, 01(T- (15- 0, 0065xh))
1 0,10. Fs S = +
LAPANGAN TERBANG
Tabel Penentuan Kode Angka Lapangan Terbang
Ovter Main Gear Wheel Span (W2)
25 m W1 < 36 m
W1 < 15 m
Wingspang (W1) Kode Huruf
9,0 m W2 < 14 m
36 m W1 < 52 m
52 m W1 < 60 m
C 6,0 m W2 < 9,0m
4,5 m W2 < 6m 15 m W1 < 24 m B
D 9,0 m W2 < 14 m
A W2 < 4,5 m
E
LAPANGAN TERBANG
Tabel Penentuan Lebar Landasan Berdasarkan Kode Huruf Dan Kode Angka
Berdasarkan Tabel diperoleh angka 4 huruf D = 4D
Jadi lebar minimum landasan pacu = 45 m
IV. Struktur perkerasan lapangan terbang Type Pesawat B-727- Seri 200c dengan menggunakan
Metode CBR dalam merencanakan struktur landasan pacu dengan data-data sebagai berikut :
Data fisik Sub-Grade 6.1 % ,CBR sub base 22 %
Data beban jenis pesawat B-727- Seri 200c ESWl kg
Tekanan roda 2 Mpa, jumlah operasi pesawat
Type traffic area B
Load Desain Heavy
Perencanaan tabel perkerasan AC dan CBT maka harus menggunakan sistem grafik :
Diketahui :
Sub Grade = %
Sub Base = %
Base = %
Dari load desain Heavy traffic area A maka perkerasan masing-masing lapisan sebagai slag
diperoleh :
Sub Base = 9 %
Base = 6 %
Surface = 3 %
Maka kesimpulan perkerasan :
AC = 3 " x =
CTB = 6 " x =
CSB = 9 " x =
Gambar :
= cm
= cm
Dengan menggunakan rumus empiris dari besarnya CBR dari data :
ESWL = kg
Tekanan Roda = Mpa
Jumlah operasi =
Untuk menggunakan perhitungan faktor material equivalent yang dikeluarkan AASHTO
Rumus Empiris :
Dimana :
T = Tabel perkerasan total (mm) di atas sub grade
R = Jumlah ESWL yang bekerja (beban repetisi)
S = Tekanan roda pesawat (Mpa)
P = ESWL dalam kg
Diketahui :
R = =
S = Mpa
P = kg
= mm
= mm
Material faktor equivalent :
4 - - - 45 45
3 30 30 30 45 -
2 23 23 30 - -
1 18 18 23 - -
Kode Angka
Kode Huruf
A B C D E
15,000
cm =
26,700
15,000
7.62
15.24
6.1
22
2.54
100
1110.103
15,000 15,000
2
26700
1110.103
7.62
22.86
2
15.24
CTB
2.54
22.86
AC
2.54
CSB
26,700
( ) { }
1 1
8, 71log 5.43
8,1. 450.
T R P
CBR S
| |
= +
|
\ .
8,71log10 +5.43

T

=

{

(

)

}

26700. -
1

1
8,1x6,1% 450x2
tabel 6 : 3 : PERSYARATAN
PEMBEBANAN
BERAT(Heavy) (KETEBALAN
(In)
TRAFFIC AREA (A)
HAL 285
KETERANGAN
LAPANGAN TERBANG
Material Koefisien
Beton Aspal (AC)
Beton pecah / kerikil (CSB)
Cement Trated Base (CTB)
0.017
0.0055
0.0091
LAPANGAN TERBANG
Faktor equivalent
AC = mm adalah equivalent dengan
x = mm
CTB = mm adalah equivalent dengan
x = mm
CSB = T - AC - CTB
= - -
= mm
Kesimpulan :
AC = mm
CTB = mm
CSB = mm
SKETSA PERKERASAN
cm
cm
Perencanaan lapisan perkerasan flexibel yang melayani pesawat rencana dengan roda pendaratan Dual Tandem
Gear, berat lepas landas lbs. Eqivalent Annual Devacture 15000 lbs dari pesawat rencana. Harga
CBR sub base = 22 % dan sub grade = 6.1 %.
Penyelesaian :
a) Tebal perkerasan total bisa dihitung dengan menggunakan gambar 6.16 dengan CBR sub grade 6.1 %
pada absis garis tegak lurus ke bawah berpotongan dengan berat pesawat rencana lbs.
dan titik ini tarik garis horisontal ke samping berpotongan dengan eqivalent Annual Deforture lbs
dari sini kurva ke bawah memotong absis bawah, sehingga dapat diperoleh nilai T adalah 31
Dari nilai 31 " x = cm
b) Tebal sub base
Gunakan gambar yang sama dititik CBR 22 %. Proyeksikan kebawah dan seterusnya sehingga dapat
diperoleh 12.5 =
Sub base = 12.5
31 - 12.5 = 18.5 x = cm
c) Surface = 4 " x = cm
d) Base = - - = cm
SKETSA PERKERASAN
Kesimpulan :
Dengan membandingkan antara perencanaan perkerasan fleksible dengan menggunakan metode
CBR dan FAA, dan dari hasil perhitungan diperoleh perencanaan perkerasan yang
menggunakan metode CBR lebih tipis sehingga biaya yang dipakai lebih kecil atau irit.
(Sub Grade)
7.6
15.24 cm
62.24
46.99
21.59
10.16
21.59
2.54 10.16
cm (Sur Face)
cm (Base)
cm (Sub Base)
78.74 10.16 46.99
2.54 78.74
2.54 46.99
PERENCANAAN FLEXIBEL METODE FAA
179,009.43
179,009.43
15,000
31.75
Perbandingan =
AC
CSB
=
CTB
CSB
76.2
3.09 76.20
=
235.52727
1110.10 235.53 252.15
152.4
1.65 152.4 252.15273
1.65
0.017
0.0055
3.09
Perbandingan
=
0.0055
=
=
0.0091
622.4
76
152
622.4
LAPANGAN TERBANG
Sehingga dalam perencanaan digunakan perkerasan dengan metode FAA

Anda mungkin juga menyukai