Anda di halaman 1dari 31

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.

com/

Teori Himpunan
Pelajarilah semesta ini. Jangan merasa kecewa jika dunia tidak mengenal anda,tetapi kecewalah jika anda tidak mengenal dunia. (Kong Fu Tse filusuf China) Dalam kehidupan sehari-hari kita sering membicarakan objek-objek diskrit, misalnya buku, komputer, mahasiswa, nilai ujian, dan lain-lain. Ilmu Komputer atau Informatika menjadikan objek-objek diskrit sebagai titik pokok pembicaraan. Pada prakteknya, data yang diolah oleh komputer adalah bentuk diskrit, misalnya data angka, data karakter, data suara (digital), data gambar (digital). Dalam membicarakan objek diskrit, kita sering berhadapan dengan situasi yang berhubungan dengan sekumpulan objek didalam suatu kelompok atau kelas, dan kita mengacu objek yang termasuk di dalam suatu kelompok. Misalnya, semua mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika Undiksha Angkatan 2008 adalah sebuah kelompok yang terdiri atas sejumlah mahasiswa Undiksha Angkatan 2008 dari jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Terminologi dasar tentang sekumpulan objek diskrit adalah himpunan. Himpunan digunakan untuk mengelompokkan objek bersama-sama. Teori himpunan merupakan konsep paling dasar dalam pembahasan objek-objek diskrit. Banyak konsep Ilmu Komputer/Informatika yang diacu dalam terminologi himpunan. Kuliah Matematika Diskrit ini kita mulai dari konsep himpunan ini. 1.1 Definisi Himpunan Cukup banyak definisi tentang himpunan. Definisi yang kita pakai di sini diambil dari [LIU85]. DEFINISI 1.1. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Seperti yang kita singgung di bagian pengantar, himpunan digunakan untuk mengelompokkan sejumlah objek. Objek yang terdapat di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. 1.2 Penyajian Himpunan Terdapat banyak cara untuk menyajikan himpunan. Di sini kita mengemukakan 4 cara penyajian, yaitu mengenumerasi elemen-elemennya, menggunakan simbol-simbol baku, menyatakan syarat keanggotaan, dan menggunakan diagram Venn. 1. Enumerasi Mengenumerasi artinya menuliskan semua elemen himpunan yang bersangkutan di antara dua buah tanda kurung kurawal. Biasanya suatu himpunan diberi nama dengan menggunakan huruf kapital maupun dengan menggunakan simbol-simbol lainnya.

Contoh 1.1.
Himpunan A yang berisi empat buah bilangan asli pertama dapat ditulis sebagai . A = {1, 2, 3, 4}.

Contoh 1.2.
Himpunan B yang berisi lima buah bilangan genap positif pertama adalah B = {4,6,8,10} .

Contoh 1.3.
Meskipun himpunan biasanya digunakan untuk mengelompokkan objek yang mempunyai sifat mirip, tetapi dari definisi himpunan kita mengetahui bahwa sah-sah saja elemenelemen di dalam himpunan tidak mempunyai hubungan satu sama lain, asalkan berbeda. Sebagai contoh, {kucing, a, Amir, 10, paku} adalah himpunan yang terdiri dari lima elemen, yaitu kucing, a, Amir, 10, paku.

Contoh 1.4.
Contoh-contoh himpunan lainnya:
R = {a, b, {a, b, c}, {a, c}} C = {a, {a}, {{a}}} K = {{}}

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Perhatikan dari contoh 1.4, C adalah himpunan yang terdiri dari 3 elemen, yaitu

a , {a} ,

dan {{a}} . Contoh 1.4 memperlihatkan bahwa suatu himpunan dapat merupakan anggota himpunan lain. Perhatikan juga bahwa K hanya berisi satu elemen, yaitu {}. Lebih lanjut, {} disebut himpunan kosong, sering dilambangkan dengan (lihat upabab 1.4). Untuk menuliskan himpunan dengan jumlah anggota yang besar dan telah memiliki urutan tertentu dapat dilakukan dengan menggunakan tanda ...(ellipsis).

Contoh 1. 5.
Himpunan alfabet ditulis sebagai {a, b, c,..., x, y, z} , dan himpunan 100 buah bilangan asli pertama ditulis sebagai {1,2,...,100} . Untuk menuliskan himpunan yang tak berhingga banyak anggotanya, kita dapat juga menggunakan tanda ...(ellipsis).

Contoh 1. 6.
Himpunan bilangan bulat positif ditulis sebagai {1,2,3,...} . Terhadap suatu himpunan, suatu objek dapat menjadi anggota atau bukan anggota himpunan tersebut. Untuk menyatakan keanggotaan tersebut digunakan notasi berikut:
x A untuk menyatakan x merupakan anggota himpunan A; dan x A untuk menyatakan x bukan merupakan anggota himpunan A.

Contoh 1.7
Misalkan A = {1,2,3,4}, R = {a, b, {a, b, c}, {a, c}}, dan K = {{}} , maka

2 A

2R
{a, b, c} R {a} R {} K {} R

Contoh 1.8
Bila P1 = {a, b}, P2 = {{a, b}}, P3 = {{{a, b}}}, maka

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

a P 1 a P2 P 1 P 2 P 1 P3 P2 P3

2. Simbol-simbol Baku
Terdapat sejumlah simbol baku yang biasa digunakan untuk mendefinisikan himpunan yang sering digunakan, antara lain: P = himpunan bilangan bulat positif = {1,2,3,...} N = himpunan bilangan alami (natural) = {1,2,...} Z = himpunan bilangan bulat = {...,-2,-1,0,1,2,...} Q = himpunan bilangan rasional R = himpunan bilangan riil C = himpunan bilangan kompleks Kadang-kadang kita berhubungan dengan himpunan-himpunan yang semuanya merupakan bagian dari sebuah himpunan yang universal. Himpunan yang universal ini disebut semesta dan disimbolkan dengan U. Himpunan U harus diberikan secara eksplisit atau diarahkan berdasarkan pembicaraan. Sebagai contoh, misalnya U = {1,2,3,4,5} dan A adalah himpunan bagian dari U, dengan A = {1,3,5}.

3. Notasi Pembentuk Himpunan


Cara lain menyajikan himpunan adalah dengan notasi pembentuk himpunan (set builder). Dengan cara penyajian ini, himpunan dinyatakan dengan menulis syarat yang harus dipenuhi oleh anggotanya. Notasi:{x|syarat yang harus dipenuhi oleh x} Aturan dalam penulisan syarat keanggotaan: a. Bagian di kiri tanda | melambangkan elemen himpunan b. Tanda | dibaca dimana atau sedemikian sehingga c. Bagian di kanan tanda | menunjukkan syarat keanggotaan himpunan
4

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

d. Setiap tanda , di dalam syarat keanggotaan dibaca sebagai dan

Contoh 1.9.
(i) A adalah himpunan bilangan bulat positif yang kecil dari 5,dinyatakan sebagai A = {x|x adalah himpunan bilangan bulat positif lebih kecil dari 5} Atau dalam notasi lain yang lebih ringkas:

A = {x | x P, x < 5

Yang ekivalen dengan {1,2,3,4} (ii). B adalah himpunan bilangan genap positif yang lebih kecil atau sama dengan 8, dinyatakan sebagai B = {x|x adalah himpunan bilangan genap positif lebih kecil atau sama dari 8} Atau dalam notasi lain yang lebih ringkas:
B = {x | x / 2 P,2 x 8}

Yang ekivalen dengan {2,4,6,8} (iii) Notasi pembentuk himpunan sangat berguna untuk menyajikan himpunan yang anggotaanggotanya tidak mungkin dienumerasikan. Misalnya Q adalah himpunan bilangan rasional, dinyatakan sebagai
Q = {a / b | a, b Z , b 0}

(iv)

M adalah himpunan mahasiswa yang mengambil kuliah Matematika Diskrit, M = {x|x adalah mahasiswa yang mengambil kuliah Matematika Diskrit}

4. Diagram Venn
Diagram Venn menyajikan himpunan secara grafis. Cara penyajian himpunan ini diperkenalkan oleh matematikawan Inggris yang bernama John Venn pada tahun 1881. di dalam diagram Venn, himpunan semesta (U) digambarkan sebagai suatu segi empat sedangkan himpunan lainnya digambarkan sebagai lingkaran di dalam segi empat tersebut.

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Contoh 1.10
Misalkan U = {1,2,...,7,8}, A = {1,2,3,5} dan B = {2,5,6,8} . Ketiga himpunan tersebut digambarkan dengan diagram Venn Pada Gambar 2.1.

Gambar 1.1 Diagram Venn untuk Contoh 1.10

1.3 Kardinalitas
Misalkan A merupakan himpunan yang elemen-elemennya berhingga banyaknya. Jumlah elemen A disebut kardinal dari himpunan A. Notasi : n(A) atau |A| Catatan Di dalam buku ini, kita menggunakan notasi |A| untuk menyatakan kardinalitas himpunan.

Contoh 1.11.
(i) B = {x|x merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 20}, Maka |B| = 8, dengan elemen-elemen B adalah 2,3,5,7,11,13,17,19 T = {kucing, a, Amir, 10, paku} maka |T| = 5, dengan elemen-elemen T (yang berbeda) adalah kucing, a, Amir, 10, dan paku. (ii) A = {a, {a}, {{a}}, maka |A| = 3, dengan elemen-elemen A (yang berbeda) adalah a, {a}, dan {{a}}. Himpunan yang tidak berhingga banyak anggotanya mempunyai kardinalitas tidak berhingga pula. Sebagai contoh, himpunan bilangan riil mempunyai jumlah anggota tidak berhingga, maka |R| = .

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

1.4

Himpunan Kosong
DEFINISI 1.2.
Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan kardinal = 0 disebut himpunan kosong (null set). Notasi : atau {}

Contoh 1.12.
(i) (ii) (iii) E = {x|x<x}, maka n(E) = 0 P = {orang Indonesia yang pernah ke bulan}, maka n(P) = 0 A = {x|x adalah akar-akar persamaan kuadrat x 2 + 5 x + 10 = 0 }, n(A) = 0 perhatikan bahwa himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {}, begitu pula himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis sebagai {, {}}.

1.5 Himpunan Bagian (subset)


DEFINISI 1.3.
Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen dari B. Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A. Notasi : A B Dalam diagram Venn, A B digambarkan pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Diagram Venn untuk A B (iii) (iv) (v) {1,2,3} {1,2,3,4,5} {1,2,3} {1,2,3} N Z R C
7

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

(vi)

Jika A = {(x,y)|x + y <4,x , y 0 } dan B = dan y 0}, maka B A.

{(x, y) | 2x + y < 4, x

Perlu dicatat, bahwa untuk sembarang himpunan A, 1. 2. A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri (A A ), himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari A ( A).

Dari (1) dan (2) di atas, bahwa A dan A A, maka dan A disebut himpunan bagian tak sebenarnya (improper subset) dari himpunan A. Sebagai contoh, jika A = {1,2,3}, maka {1,2,3} adalah improper subset dari A. Untuk membuktikan bahwa A, kita harus memperlihatkan bahwa implikasi jika x

, maka x

A selalu benar ( sesuai dengan definisi himpunan

bagian ). Kita hanya perlu menyatakan bahwa bagian hipotesis (yaitu x benar tanpa tergantung kepada himpunan A.

) selalu bernilai

salah karena tidak mempunyai anggota. Oleh karena itu, kalimat tersebut akan selalu bernilai

Jika kita ingin menekankan bahwa A adalah himpunan bagian dari B tetapi A B maka kita menulis A B, dan kita katakan bahwa A adalah himpunan bagian sebenarnya (proper subset) dari himpunan A. Sebagai contoh, himpunan {1} dan {2,3} merupakan proper subset dari {1,2,3}. Catatlah bahwa himpunan { } bukan merupakan himpunan bagian dari himpunan {{}}, namun ia merupakan anggota himpunan{{ }}.

1.6

Himpunan yang Sama


DEFINISI 1.4.
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya setiap elemen B merupakan elemen A. Sebaliknya, A tidak sama dengan B. Notasi: A=B

A B dan B A

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Contoh 1.14. (i) (ii) jika A = {0,1} dan B = {x|x (x-1) = 0}, maka A = B jika A = {3,5,8,5} dan B = {5,3,8}, maka A = B

(iii) jika A = {3,5,8,5} dan B = {3,8}, maka A B tiga prinsip yang perlu diingat dalam memeriksa kesamaan dua buah himpunan: 1. 2. urutan elemen dalam himpunan tidak penting. Jadi {1,2,3} = {3,2,1} = {1,3,2} pengulangan elemen tidak mempengaruhi kesamaan dua buah himpunan. Jadi, {1,1,1,1}={1,1}={1} {1,2,3}={1,2,1,3,2,1} 3. untuk tiga buah himpunan, A, B, C berlaku aksioma berikut: (a) (b) (c) A = A, B = B, dan C = C Jika A = B, maka B = A Jika A = B, dan B = C maka A = C

1.7

himpunan yang ekivalen

definisi 1.5. himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal dari kedua himpunan tersebut sama. Notasi : A ~ B Contoh 1.15. Jika A = {1,3,5,7} dan B = {a,b,c,d}, maka A~B 1.8 HIMPUNAN SALING LEPAS

|A|=|B|

Definisi 1.6. Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas ( disjoint) jika keduanya tidak memiliki elemen yang sama. Notasi : A // B

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Diagram Venn yang menggambarkan dua himpunan yang saling lepas ditunjukan pada gambar 1.3.

U A B

Gambar 1.3 diagram venn untuk A B Contoh 1.16 Jika A = { x | x P,x < 8} dan B = {10,20,30,....}, maka A // B 1.9

HIMPUNAN KUASA
Definisi 1.7 Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A itu sendiri. Notasi : P(A) atau 2A

Contoh 1.17. Jika A = {1,2}, maka P(A) = {, {1}, {2}, {1,2}} Contoh 1.18. Himpunana kosong dari himpunan kosong adalah P() = {}, dan himpunan kuasa dari {} adalah P({}) = {,{} }}. Berapa banyak anggota himpunan kuasa dari sembarang himpunan A? Jika |A| = m, maka |P(A)| = 2 m . Kardinalitas himpunan kuasa ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

10

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Bukti: Susun elemen-elemen A sebagai barisan (a1,a2,.....an). Bentuk himpunan bagian Ai dari A dan juga bentuk barisan-barisan biner Ei = (e1i, e2i,.......eni} Dengan
e e

ji = 1 bila aj ada di dalam Ai ji = 0 jika aj tidak ada di dalam Ai

Banyaknya kombinasi Ei yang mungkin adalah 2n-1. mengingat himpunan kosong juga merupakan himpunan bagian A, maka terbukti bahwa jumlah himpunan bagian dari himpunan A sama dengan 2n.

1.10 OPERASI TERHADAP HIMPUNAN


a. Irisan Definisi 1.8 Irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap elemennya merupakan elemen dari himpunan A dan himpunan B. Notasi : A B = { x | x A dan x B Diagram venn untuk A B ditunjukan pada gambar 1.4

Gambar 1.4 diagram venn untuk A B (daerah A B diarsir) Pada dua himpunan yang saling lepas, irisannya adalah himpunan kosong. Contoh 1.19. Tinjau (i), (ii), dan (iii) di bawah ini.

11

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

(i) (ii)

Jika A = {2,4,6,8,10} dan B = {4,10,14,18}, maka A B = {4,10}. Jika A = {(x,y) | x + y = 7, x,y R} dan B = {(x,y) |x y = 3,x,y R}, maka A B = {(5,2)}

(iii)

Jika A = {3,5,9} dan B = {-2,6}, maka A B = . Artintya:A//B

b. Gabungan Definisi 1.9 Gabungan(union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B. Notasi : A B = {x |x A atau x B} diagram venn untuk A B ditunjuk pada gambar 1.5 U

Gambar 1.5 diagram venn untuk A B(daerah A B diarsir) Contoh 1.20. Tinjau (i) dan (ii) di bawah ini. (i) Jika A = {2,5,8} dan B = {7,5,22}, maka A B = {2,5,7,8,22} (ii) A=A

c. Komplemen definisi 1.10.

12

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Komplemen dari suatu himpunan A terhadap suatu himpunan semesta U adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen U yang bukan elemen A. Notasi : = {x| x U dan x A} diagram venn untuk ditunjuk pada gambar 1.6 contoh 1.21. misalkan U = { 1, 2, 3 ,............9}, (i) Jika A = {1,3,7,9}, maka = {2,4,6,8} (ii) Jika A = {x|x/2 P, x < 9}, maka = {1,3,5,7,9}

U A Gambar 1.6 Contoh 1.22. Misalkan: A = himpunan semua mobil buatan dalam negeri B = himpunan semua mobil impor C = himpunan semua mobil yang dibuat sebelum tahun 1990 D = himpunan semua mobil yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta E = himpunan semua mobil milik mahasiswa universitas tertentu (i) pernyataan mobil universitas ini produksi dalam negeri atau diimpor dari luar negeri dapat dinyatakan dalam notasi himpunan sebagai ( E A) U (E B) atau E ( A B) (ii) Pernyataan semua mobil produksi dalam negeri yang dibuat sebelum tahun 1990 yang nilai jualnya kurang dari 100 juta dapat dinyatakan dalam notasi himpunan sebagai A C D Diagram venn untuk (daerah diarsir)

13

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

(iii) Pernyataan bahwa semua mobil impor buatan setelah tahun 1990 mempunyai nilai jual lebih dari Rp 100 juta dapat dinyatakan dalam notasi himpunan sebagai
C D B

d. Selisih Definisi 1.11. Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen A dan bukan elemen B. Selisih antara A dan B dapat juga dikatakan sebagai komplemen himpunan B relatif terhadap himpunan A. Notasi : A B = {x| x A dan x B} = A B

Diagram venn untuk A B ditunjuk pada gambar 1.7

Gambar 1.7 diagram venn untuk A B (daerah A B diarsir) Contoh 1.23. Tinjau (i), (ii), (iii), dan (iv) di bawah ini. (i) (ii) (iii) Jika A = {1, 2, 3,......10} dan B = {2, 4, 6, 8, 10}, maka A B = {1, 3, 5, 7,9} dan B A = {1, 3, 5} {1, 2, 3} = {5}, tetapi{1, 2, 3} {1, 3, 5} = {2} A = himpunan fungsi terus menerus ( kontinu) dan terbatas di dalam selang [0.1] B = himpunan fungsi differentiable di dalam selang [0.1]

14

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

B A = himpunan fungsi diferentiable tidak terbatas di dalam selang [0.1] (iv) Komplemen dari sembarang himpunan A terhadap semesta U dapat juga didefinisikan sebagai = U A e. Beda setangkup (symmetric difference) Definisi 1.12. Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah sesuatu himpunan yang elemennya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya. Notasi: AB=(AB)-(AB)=(A-B)(B-A) Diagram venn untuk A B diarsir ditunjukan pada gambar 1.8.

Gambar 1.7 diagram venn untuk A B (daerah A B diarsir) Contoh 1.24. Tinjau (i) dan (ii) di bawah ini. (i) (ii) Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = {2, 3, 5}, maka A B = {3, 4, 5, 6} A = himpunan segitiga sama kaki, B = himpunan segitiga siku-siku, (iii) A B = himpunan segitiga sama kaki yang tidak siku-siku dan segitiga siku-siku yang tidak sama kaki.

15

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Contoh 1.25. Misalkan: U = Himpunan mahasiswa P = Himpunan mahasiswa yang nilai ujian UTS di atas 80 Q = Himpunan mahasiswa yang nilai ujian UAS di atas 80 Seorang mahasiswa mendapat nilai A jika nilai UTS dan UAS keduanya di atas 80, mendapat nilai B jika salah satu ujian di atas 80, dan mendapat nilai C jika keduanya di bawah 80. maka dalam notasi himpunan (i) (ii) (iii) f. pernyataan semua mahasiswa yang mendapat nilai A adalah P Q pernyataan semua yang mendapat nilai B adalah P Q pernyataan semua mahasiswa mendapat nilai C adalah U (P Q) Perkalian kartesian

Definisi 1.13. Perkalian kartesian (Cartesian products) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya semua pasangan berurutan (ordered pairs) yang mungkin terbentuk dengan komponen kedua dari himpunan A dan B. Notasi:A x B = {(a,b) | a A dan b B} Contoh 1.26. Tinjau (i) dan (ii) di bawah ini. (i) (ii) misalkan C = {1, 2, 3}, dan D = {a, b}, maka perkalian kartesian C dan D adalah C x D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) } misalkan A = himpanan semua bilangan riil, maka A x B = himpunan semua titik di bidang datar Catatan 1. jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka: |A x B| = |A| . |B| 2. Pasangan berurutan (a,b) berbeda dengan (b,a).

16

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

3.

Perkalian kartesian tidak komutatif, yaitu A x B B x A dengan syarat A dan B tidak kosong. Pada contoh 1.24 (i) di atas, D x C = {(a,1), (a,2), (a,3), (b,1), (b,2), (b,3) } C x D.

4. Jika A = atau B = maka A x B = B x A = Contoh 1.27. misalkan: A = himpunan makanan = { s = soto, g = gado-gado, n = nasi goreng, m = mie rebus} B = himpunan minimum = { c = coca-cola, t = teh, d = es dawet} Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat disusun dari kedua himpunan di atas? Jawab | Ax B | = | A| . | B | = 4.3 = 12 kombinasi makanan dan minuman, yaitu {(s, c), (s, t), (s, d), (g, c), (g, t), (g, d), (n, c), (n, t), (n, d), (m, c), (m, t),(m, d)}. 1.11 Sifat- Sifat Operasi Himpunan

17

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

1. -

Hukum identitas: A=A AU =A

2. Hukum null: - A= - AU=U - AA= 4. hukum idempotent: -AA=A -A A = A 6. Hukum Penyerapan: - A(AB) = A - A(AB) = A 8. Hukum Asosiatif: - A (B C)=(A B) C - A (B C)=(A B) C - A (B C)=(A B) C 10. Hukum DeMorgan : - A B = A B - A B = A B

A = A 3. Hukum Komplemen -A=U 5. -A = Hukum Involusi: - ( A) = A 7. Hukum Komutatif: -AB=BA -AB=BA -AB=BA 9. Hukum distributif : - A(B C) = (AB) (AC) - A (BC) = (AB) (AC) 11. Hukum 0/1: - = U -U =

1.12

Perapatan Operasi Himpunan Perapatan (generalization) operasi dapat dilakukan dengan menggunakan dasar perapatan yang ada pada operasi biasa. A1 Aaritmatika ... A 2 n = Ai
n maka: Misalkan A1, A2,A3,....,An merupakan himpunan, A1 A2 ..... An = Ai i= 1
i= 1 n

A1 A2 An = Ai
18
i =1

A1 A2 An = Ai
i =1

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Contoh 1.28. Misalkan: A1={0,2,3} A2={1,2,3,6} A3={-1,0,3,9} Maka,


i= 1 3

{3} Ai =

i= 1

A j = {-1,0,1,2,3,6,9}

Contoh 1.29. Misal A = {1,2},B = {a,b} dan C = {,}, Maka A X B X C = {(1,a,), (1,a,), (1, b, ), (1, b, ), (2, a,), (2,a,), (2,b,),(2,b,)} Notasi perapatan diatas dapat mempermudah penulisan ekspresi yang panjang, misalnya: A (B1 B2 ...... Bn) = (A B1) (A B2) ...(A Bn) Menjadi:
Bi ) = A (
i= 1 n n

( A Bi )

i= 1

1.13 Prinsip Inklusi-Ekslusi

19

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Berapa banyak anggota didalam gabungan dua buah himpunan A dan B? Penggabungan dua buah menghasilkan dua buah himpunan baru yang elemen-elemenya berasal dari himpunan A dan himpunan B. Himpunan A dan himpunan B mungkin saja memiliki elemen-elemen yang sama. Banyaknya elemen bersama antara A dan B adalah A B. Setiap unsur yang sama itu telah dihitung dua kali, sekali pada A dan sekali pada B, meskipun ia seharusnya dianggap sebagai satu buah elemen didalam AB, karena itu, jumlah elemen hasil penghubungan seharusnya adalah jumlah elemen dimasing-masing himpunan dikurangi dengan jumlah elemen didalam irisannya, atau A B = A + B - A B Prinsip ini dikenal dengan nama prinsip inklusi-eksklusi. Dengan cara yang sama, kita dapat menghitung jumlah elemen hasil operasi beda setangkup: A B = A + B - 2 A B Contoh1.30 Kita ingin menghitung banyaknya bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 3 atau 5. Misalkan, A = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3 B = himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 5 A B= himpunan bilangan bulat yang habis dibagi 3*5 yang ditanyakan adalah AB? Terlebih dahulu harus dihitung A = 100/3 = 33, B= 100/5 = 20, A B= 100/ (3 * 5) = 6 Untuk mendapatkan A B= A + B-A B= 33 + 20-6 = 47 Jadi, ada 47 buah bilangan yang habis dibagi 3 atau 5. Prinsip inklusi dapat dirapatkan lebih dari dua buah himpunan, untuk tiga buah himpunan A,B dan C, berlaku A B C = A + B + C - A B - A C - B C + A B C

20

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Kerjakan 1 : Sebanyak 1232 orang mahasiswa mengambil mata kuliah Bahasa Inggris. 879 orang mengambil kuliah Bahasa Perancis, dan 114 mengambil kuliah Bahasa Jerman. Sebanyak 103 orang mengambil kuliah Bahasa Inggris dan Perancis, 23 orang mengambil kuliah Bahasa Inggris dan Jerman, dan 14 orang mengambil kuliah Bahasa Perancis dan Bahasa Jerman. Jika 2092 orang mengambil paling sedikit satu buah kuliah Bahasa Inggris, Bahasa Perancis, dan Bahasa Jerman, Berapa banyak mahasiswa yang mengambil kuliah ketiga buah Bahasa tersebut???

1.14 Prinsip Dualitas


Pada upabab 1.10 kita dapat melihat bahwa beberapa sifat operasi himpunan merupakan analog satu sama lain. Sebagai contoh, pada hukum komplemen, A , begitu juga pada hukum asosiatif, A C) = (A tanda

B)

(B

C) = (A

= U analog dengan A C analog dengan A

B)

A= (B

C. Hukum yang satu diperoleh dari hukum yang lain dengan cara mengganti

dengan

dengan

, dengan U, U dengan , dan membiarkan komplemen tetap

seperti dinyatakan sebelumnya. Prinsip ini dikenal sebagai Prinsip Dualitas.

Definisi 1.14. Prinsip dualitas pada himpunan. Misalkan S adalah suatu kesamaan yang melibatkan himpunan dan operasi-operasi seperti komplemen, dengan mengganti

, U, U , maka kesamaan S* juga benar

dan

. Jika S* diperoleh dari S

dan disebut dual dari kesamaan S. Prinsip dualitas merupakan Prinsip yang penting dalam aljabar himpunan, karena kita dapat menggunakan prinsip ini untuk menurunkan hukum yang lain atau membuktikan suatu kalimat himpunan.

21

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

1. Hukum identitas: A =A 2. Hukum null: A = 3. Hukum komplemen: A A =S 4. Hukum idempoten: A A=A 5. Hukum penyerapan: A (A B) = A 6. Hukum komutatif: A B=B A 7. Hukum asosiatif: A (B C) = (A 8. Hukum distributif: A 9.

Dualnya: A U=A Dualnya : A U=U Dualnya: A A = Dualnya: A A=A Dualnya: A (A Dualnya:

B) = A
A

A B=B Dualnya:

B)

C B) C)

A (B Dualnya: A

C) = (A

B)

C (A C)

(B

C) = (A

Hukum komutatif:

(A

(B

C) = (A B)

Dualnya: A B=B Dualnya: Dualnya:


A B
=

A B=B A 10. Hukum De Morgan: = A 11. Hukum 0/1


A B

A
B

= A

=
Contoh 1.32. Dual dari (A

B)

(A

) = A adalah (A

B)

(A

) = A.

1.15 Partisi
Tinjau sekumpulan mahasiswa di sebuah kelas. Bagaimana caranya agar dosen membagi (partisi) himpunan ini? Dosen dapat membagi menjadi beberapa buah himpunan bagian, yang dalam hal ini setiap himpunan bagian mungkin berisi 1 orang mahasiswa, 2 orang mahasiswa, dan seterusnya, bahkan kosong. Tidak ada mahasiswa yang sama berada dalam dua atau lebih himpunan bagian yang berbeda. Gabungan dari seluruh himpunan bagian itu adalah seluruh mahasiswa dalam kelas.
22

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Definisi 1.15. Partisi dari sebuah himpunan A adalah sekumpulan himpunan bagian tidak kosong A1,A2 ..dari A sedemikian sehingga : (a) A1 A2 . = A, dan (b) Himpunan bagian Ai saling lepas; yaitu Ai Aj = untuk i j Contoh 1.33. Misalkan A = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}, maka { {1},{2, 3, 4},{7, 8},{5, 6}} adalah partisi A. Catatlah bahwa partisi membagi himpunan A menjadi beberapa buah blok. Pada contoh diatas, himpunan A dibagi menjadi 4 buah blok, yaitu {1},{2, 3, 4},{7, 8}, dan {5, 6}. Jika himpunan A terbatas jumlah elemennya, maka jumlah blok yang dapat dibentuk tidak lebih besar dari A.

1.16 Multiset
Dari definisi himpunan, himpunan adalah kumpulan elemen yang berbeda. Namun pada beberapa situasi, adakalanya elemen himpunan tidak seluruhnya berbeda, misalnya himpunan nama-nama mahasiswa di sebuah kelas. Nama-nama mahasiswa di dalam sebuah kelas mungkin ada yang sama, karena itu ada perulangan elemen yang sama di dalam himpunan tersebut. Himpunan yang elemennya boleh berulang (tidak harus berbeda) disebut himpunan-ganda atau multiset. Contohnya, {1, 1, 1, 2, 2, 3}, {2, 2, 2}, {2, 3, 4}, {} adalah himpunan ganda. Multiplisitas dari suatu elemen pada multiset adalah jumlah kemunculan elemen tersebut pada multiset. Sebagai contoh: Jika M = { 0, 1, 01, 1, 0, 001, 0001, 00001, 0, 0, 1}, maka multiplisitas elemen 0 adalah 4. Himpunan merupakan contoh khusus dari suatu multiset, yang dalam hal ini multiplisitas dari setiap elemennya adalah 0 atau 1. Kardinalitas dari suatu multiset didefinisikan sebagai kardinalitas himpunan padanannya, dengan mengasumsikan elemen-elemen di dalam multiset semua berbeda. Operasi Antara Dua Buah Multiset: DEFINISI 1.16.
23

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Misalkan P dan Q adalah multiset: 1. P

Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas

maksimum elemen tersebut pada himpunan P dan Q. Contoh 1.34. Jika P = { a, a, a, c, d, d} dan Q = { a, a, b, c, c }, maka P

Q = { a, a, a, b,c, c, d, d }.

2. P Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas minimum elemen tersebut pada himpunan P dan Q. Contoh 1.35. Jika P = { a, a, a, c, d, d } dan Q = { a, a, b, c, c } maka P 3.

Q = { a, a, c }

P Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan: multiplisitas elemen tersebut pada P dikurangi multiplisistasnya pada Q, jika selisihnya positif 0, jika selisihnya nol atau negative

Contoh 1.36. Jika P = { a, a, a, b, b, c, c, d, d, e} dan Q = { a, a, b, b, b, c, c, d, d, f } maka P Q = { a, e } 4. P + Q yang didefinisikan sebagai jumlah ( sum) dua buah himpunan ganda, adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan penjumlahan dari multiplisitas elemen tersebut pada P dan Q. Catatan: Beda setangkup tidak didefinisikan pada multiset. Contoh 1.37. Jika P = { a, a, b, c, c } dan Q = { a, b, b, d } maka P + Q = { a, a, a, b, b, b, c, c, d }

1.17 Pembuktian Kalimat Himpunan

24

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Kalimat himpunan adalah pernyataan yang menggunakan notasi himpunan. Kalimat dapat berupa kesamaan himpunan, misalnya A

(B

C) = (A

B)

(A

sebuah kesamaan himpunan, atau berupa kalimat implikasi seperti jika A

(B

C) adalah

B = dan A

C) maka selalu berlaku bahwa A C.

Terdapat beberapa metode untuk membuktikan kebenaran suatu atau kalimat himpunan. Penggunaan metode bergantung pada kalimat akan dibuktikan. Untuk suatu kalimat himpunan, kita dapat membuktikannya dengan beberapa cara yang menghasilkan kesimpulan benar. Dibawah ini dikemukakan beberapa cara pembuktian kalimat himpunan. 1. Pembuktian dengan Diagram Venn Buatlah diagram venn untuk ruas kiri kesamaan dan diagram Venn untuk ruas kanan kesamaan. Jika diagram Venn keduanya sama, berarti kesamaan tersebut benar. Contoh 1.38. Misalkan A, B, dan C adalah himpunan. Buktikan A C) dengan diagram Venn. Bukti: Diagram Venn untuk ruas kiri dan kanan masing-masing ditunjukan pada Gambar 1.8. Dari diagram Venn untuk masing-masing ruas diatas, keduanya memberikan area arsiran yang sama. Jadi, terbukti bahwa A

(B

C) = (A

B)

(A

(B

C) = (A

B)

(A

C).

Gambar 1.8 Diagram Venn untuk pembuktian A

(B

C) = (A

B)

(A

C).

25

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

Dengan diagram Venn, pembuktian dapat dilakukan dengan cepat. Ini adalah kelebihan metode ini. Namun, kekurangannya, diagram Venn hanya dapat digunakan jika himpunan yang digambarkan tidak banyak jumlahnya. Selain itu, metode ini mengilustrasikan ketimbang membuktikan fakta. Banyak matematikawan yang tidak menganggapnya sebagai metode valid untuk pembuktian secara formal. 2. Pembuktian dengan Menggunakan Tabel Keanggotaan Kesamaan himpunan juga dapat dibuktikan dengan menggunakan tabel keanggotaan (membership tables). Kita menggunakan angka 1 untuk menyatakan bahwa suatu elemen adalah anggota himpunan, dan 0 untuk menyatakan bukan himpunan (nilai ini dapat dianalogikan true dan false pada logika Boolean). Contoh 1.39. Misalkan A, B, dan C adalah himpunan. Buktikan bahwa A A
A 0 0 0 0 1 1 1 1 B 0 0 1 1 0 0 1 1


C 0 1 0 1 0 1 0 1

(B (B
B

C) =(A

B)

(A

C)

Tabel keanggotaan untuk kesamaan tersebut adalah seperti di bawah ini. Karena kolom C) dan kolom (A
C A

B)
A

(A
B

C) sama, maka kesamaan tersebut benar.

0 1 1 1 0 1 1 1

(B 0 0 0 0 0 1 1 1

C)

0 0 0 0 0 0 1 1

(A

0 0 0 0 0 1 0 1

B)

0 0 0 0 0 1 1 1

(A

C)

3. Pembuktian dengan Sifat Operasi Himpunan Sebagai contoh, misalkan A dan B himpunan. Buktikan bahwa (A

B)

(A

)=A

Bukti: (A

B)

(A

)=A

(B

(hukum distributif)

26

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

=A =A Contoh 1.40.

(hukum komplemen) (hukum identitas)

Misalkan A dan B himpunan. Buktikan bahwa A

(B A) = A

Bukti: A

(B A) = A

(B A ) = (A B) (A = (A B) =A B

(definisi operasi selisih)


A)

(hukum distributif) (hukum komplemen) (hukum identitas)

Contoh 1.41. Misalkan A dan B himpunan. Tunjukan bahwa (A B) C = (A C) B Bukti: (A B) C = (A

= (A = (A

B B

)C )

(definisi operasi selisih) (definisi operasi selisih) (hukum asosiatif) (definisi operasi selisih) (definisi operasi selisih)

C C) B = (A C) B
= (A C) B Kerjakan 2 : Tunjukkan bahwa A Kerjakan 3 :

( A B ) = A

Buktikan bahwa untuk sembarang himpunan A dan B, bahwa (i) (ii)


A ( A B ) = A B A ( A B ) = A B

27

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

4. Pembuktian dengan Menggunakan Definisi Contoh 1.42. A dan B himpunan. Jika A Bukti: (i) Dari definisi himpunan bagian, bagian, x juga ( B C ) . Dari definisi operasi gabungan ( ), x ( B C ) berarti x B atau x C (ii) Karena x A dan A
P Q jika

B = dan A (B

C) maka A C. Buktikan! setiap


x P

juga Q .

Misalkan x A . Karena A ( B C ) , maka dari definisi himpunan

B = , maka x B

Dari (i) dan (ii), x C harus benar. Karena x A juga berlaku x C , maka dapat disimpulkan A C .

Contoh 1.45. Misalkan A, B, dan C adalah tiga buah himpunan. Buktikan jika A B maka
A C B C.

Bukti: (i) (ii) Karena A C B C , maka dari definisi himpunan bagian Karena A C , maka dari definisi operasi irisan, jika x ( A C ) maka x A dan x C .
y A juga (iii) Karena A B, maka dari definisi himpunan bagian,

x ( A C ) juga adalah ( B C )

B.

x A juga B. Jika symbol y diganti dengan x, maka

Dari (ii) dan (iii) dapat disimpulkan bahwa A C B C.

SOAL LATIHAN 1.Tentukan apakah pernyataan dibawah ini benar atau salah:

28

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

(a) (c) (e) (f) (g)

} {} {} { }

(b)

{} (d)
{a, b} {a, b{{a, b}}}

jika A B dan B C , maka A C jika A B dan B C , maka A C jika

A = { ,{}}, maka 2

(h) (i) (k)

jika

A = { ,{}}, maka {{}}


(j) (l)

2A

{}

{a,b} {a,b,c,{{a,b,c}}

(m) (n) (o) (p)

{a,b} {a,b,c,{{a,b,c}}
{a, b} {a, b, {{a, b}}}

jika A B dan B C , maka A C jika A B dan B C , maka A C

2. Jika

A = {a,b,{a, c},
(a) (d) (g) (j)

} dan B = {a, {a}, d , e} , tentukan himpunan (b) (h) A - { } (e) (c) (i) {{a,c}} A (f) P(A B)
A ( B A)

berikut:

A-
A B

{a} {A}

A
A P ( A)

B2

3. Jika diketahui ( A C ) ( B C ) dan ( A C ) ( B C ) tunjukan


A B.

bahwa

4. Jika diketahui A B = A C , apakah berarti bahwa B = C?

29

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

5. Misalkan A himpunan mahasiswa tahun pertama, B himpunan mahasiswa tahun kedua, C himpunan mahasiswa Jurusan Mtematika, D himpunan mahasiswa jurusan Teknik Informatika, E himpunan mahasiswa yang mengambil kuliah Matematika Diskrit, F himpunan mahasiswa yang menonton pertunjukan pantomime pasa Senin malam, G himpunan mahasiswa yang begadang sampai lewat tengah malam pada hari Senin malam. Nyatakan pernyataan berikut dalam notasi teori himpunan: (a) (b) malam. (c) Mahasiswa yang mengambil kuliah Matematika Diskrit tidak ada yang pergi nonton pertunjukan pantomime pada Senin malam. (Penyebabnya adalah tugas pekerjaan rumah yang sangat banyak dalam kuliahMatematika Diskrit). (d) (e) Pertunjukan pantomime itu hanya untuk mahasiswa tahun pertama dan Semua mahasiswa tahun kedua yang bukan dari Jurusan Matematika atau mahasiswa tahun kedua. pun Jurusan Teknik Informatika pergi nonton pertunjukan pantomim. 6. Di antara bilangan bulat 1-300, berapa banyak yang tidak habis dibagi 3 atau 5? 7. Diantara bilangan bulat 1-300, berapa banyak yang habis dibagi 3 tetapi tidak habis dibagi 5 atupun 7? 8. Di antara 100 mahasiswa, 32 orang mempelajari matematika, 20 orang mempelajari fisika, 45 orang mempelajari biologi, 15 mempelajari matematika dean biologi, 7 mempelajari matematika dan fisika, 10 mempelajari fisika dan biologi, dan 30 tidak mempelajari satu pun di antara ketiga bidang tersebut. (a) (b) Hitunglah banyaknya mahasiswa yang mempelajari ketiga bidang tersebut. Hitunglah banyaknya mahasiswa yang mempelajari hanya satu Semua mahasiswa tahun kedua jurusan Teknik Informatika mengambil hanya mereka yang mengambil kuliah Matematika Diskrit atau yang pergi kuliah Matematika Diskrit. nonton pertunjukan pantomime yang begadang sampai lewat tengah malam pada hari Senin

di antara ketiga bidang tersebut. 9. Misalkan A, B, dan C himpunan. Tunjukan bahwa

30

Upload by Muhammad Hasan Akbar,visit http://kampus-info.com/

( A B) C = A ( B C ) .

10. Buktikan bahwa jika A B A B maka A = B. 11. Buktikan untuk himpunan A, B, dan C, bahwa (a) (b) (c)
A ( B C ) = ( A B) ( A C ) A ( B C ) = ( A B) ( A C )

jika A B C , maka

B C A

12. Didefinisikan A, B, C, D, dan E sebagai berikut: A = {1, 2, 3, 4}, B = {1, 2, {2}, {{4}}}, C = {1, {1, 2}, {{1, 2, 3}}}, D = {1, 2, 2, 1}, Untuk tiap W, X, Y, Z yang didefinisikan di bawah ini, nyatakan apakah ia adalah elemen atau himpunan bagian dari tiap-tiap himpunan A, B,C, D. W = {1, 2, 3} X = {1, 2, 3} Y = {4} Z = {2} 13. (a) (b) 14. Diketahui A = { +, - }, B = {00, 01, 10, 11}. Daftar A x B Berapa banyak elemen A 4 dan ( A B ) 3 ? tentukan semua partisi dari himpunan

B = { , 1, 2, {2}, {{4}}}. 15. Diketahui multiset P ={0,0,1,1,1,1,2,2,3} dan Q = {0, 1, 2, 3, 3, 3, 3, 4, 4}. Tentukan (a) P Q (b) P Q (c) P Q (d) P + Q

31

Anda mungkin juga menyukai