Anda di halaman 1dari 2

Kejang

Kejang terjadi akibat lepas muatan paroksismal yang berlebihan dr suatu populasi neuron yang sangat mudah terpicu sehingga mengganggu fungsi normal otak. Namun kejang juga dapat terjadi dari jaringan otak normal dibawah kondisi patologis seperti perubahan keseimbangan asam basa atau elekrolit. Kejang dapat bermanifestasi sebagai kombinasi perubahan tingkat kesadaran dan gangguan dalam fungsi motorik, sensorik atau autonom. Jenis kejang Kejang Parsial Kejang parsial adalah kejang dengan kesadaran utuh 1. Kejang parsial sederhana Kejang dengan kesadaran utuh, biasanya dimulai didaerah otak yaitu korteks serebrum.Tergantung dari korteks tersebut, korteks motorik gejala utamanya itu kedutan otot, korteks sensorik gejala utamanya seperti baal, sensasi seperti ada yang merayap, tertusuk, dan gejala autonom seperti kepucatan, kemerahan, disfagia, dan berkurangnya daya ingat. Kejang biasanya berlangsung kurang dari 1 menit. 2. Kejang parsial kompleks Lepas muatan pada kejang parsial sederhana. Paling sering berasal dari lobus temporalis medial atau frontalis inferior dan melibatkan gangguan fungsi serebrum. Kejang dapat dipicu oleh musik, cahaya berkedip-kedip, rangsangan lain yang disertai aktivitas motorik repetitif involunta yang terkoordinasi. Contoh perilakunya seperti meraba baju, meraba benda, bertepuk tangan, mengecap bibir, mengunyah berulang. Pasien tetap sadar saat mengalami serangan, namun umumnya tidak dapat mengingat apa yang terjadi. Biasanya kejangnya terjadi sekitar 1-3

menit.Kejang parsial kompleks dapat meluas dan menjadi kejang generalisata. Kejang Generalisata Kejang yang melibatkan seluruh korteks serebrum dan diensefalon yang ditandai dengan awitan aktivitas yang bilateral dan simetrik. Tidak ada tandatanda bahwa kejang berasal dari kejang fokal. Orang yang mengalami kejang tidak mengetahui keadaan sekeliling saat mengalami kejang.

Anda mungkin juga menyukai