Anda di halaman 1dari 4

BAB IV PENUTUP 4.1.

Kesimpulan Erosi dan transportasi sedimen merupakan proses alam yang terjadi terus menerus dalam aliran air dan merupakan fenomena tiga dimensi yang tergantung pada waktu serta merupakan permasalahan yang sangat kompleks. Apabila erosi terjadi akibat pengelolaan DAS yang tidak baik maka dampaknya tidak saja dirasakan dalam DAS itu sendiri tetapi juga berpengaruh pada pengoperasian waduk, karena dapat mempengaruhi rencana usia guna waduk. Untuk mengantisipasi proses sedimentasi pada perencanaan waduk, disediakan suatu kapasitas waduk tambahan yang berfungsi untuk menampung jumlah sedimen yang masuk. Kapasitas tambahan ini disebut sebagai kapasitas tampungan mati. Salah satu tujuan tugas ini adalah untuk menganalisa pengendapan sedimen di waduk dengan parameter data lapangan yang disediakan untuk peramalan jumlah pengendapan sedimen pada tahun-tahun berikutnya. Perhitungan-perhitungan dalam studi sedimentasi waduk ini adalah : 1. Pembangkitan data inflow debit sungai tahunan. 2. Kurva durasi aliran dan inflow debit sungai tahunan. 3. Rating curve H dan Q sungai. 4. Kurva kapasitas dan luas permukaan waduk. 5. Transport sedimen layang (suspended load) dengan metode Eintein, USBR dan Van Rijn. 6. Transport sedimen dasar (bed load) dengan metode Frijlink, MPM dan Einstein 7. Total load dan inflow debit sedimen tahunan. 8. Klasifikasi jenis waduk dengan menggunakan metode satuan metrik, Inggris dan metode prosentase. 9. Akumulasi sedimen dengan menggunakan metode Brune dan Curchill serta usia guna waduk. 10. Distribusi pengendapan sedimen di waduk dalam usia guna tertentu. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

89

90

Dari uji Fisher (uji F) terhadap data-data hasil pembangkitan data selama 10 tahun diperoleh bahwa data debit homogen dari tahun ke tahun. Persamaan angkutan sedimen suspended load metode USBR adalah Qs = 0,230*Qw2,028 Persamaan angkutan sedimen suspended load metode Einstein adalah Qs = 20,04*Qw0,897 Persamaan angkutan sedimen bed load metode MPM adalah Qb = 10,81*Qw1,222 Persamaan angkutan sedimen bed load metode Einstein adalah Qb = 3048*Qw-0,69 Persamaan angkutan sedimen bed load metode Frijlink Qb = 1785*Qw0,69 Dalam perhitungan total load dengan metode Einstein diperoleh jumlah total

debit sedimen rerata tahunan adalah sebesar 813430,1643 ton. Dalam perhitungan usia guna waduk digunakan total debit sedimen rerata tahunan dari metode Einstein. Volume atau kapasitas waduk pada elevasi puncak spillway (242,50) adalah sebesar 81,8086 juta m3. Debit inflow sungai rata-rata tahunan adalah 1,7192 juta m3. Dari analisa klasifikasi waduk diperoleh bahwa waduk termasuk dalam kategori waduk tipe III. Distribusi penyebaran sedimen di waduk menggunakan Area Reduction Method memberikan hasil sebagai berikut: Metode Curchill Setelah 14 tahun Jumlah sedimen terjerat = 31,2199 juta m3. Elevasi timbunan = 218,500 Setelah 27 tahun Jumlah sedimen terjerat = 51,5938 juta m3. Elevasi timbunan = 225,00 Setelah 41 tahun Jumlah sedimen terjerat = 70,5441 juta m3.

91

Elevasi timbunan = 229,50

Metode Burne Setelah 14 tahun Jumlah sedimen terjerat = 23,3213 juta m3. Elevasi timbunan = 215 Setelah 27 tahun Jumlah sedimen terjerat = 46,3703 juta m3. Elevasi timbunan = 223 Setelah 41 tahun Jumlah sedimen terjerat = 67,8011 juta m3. Elevasi timbunan = 229,5 4.2 Saran Perhitungan distribusi sedimen di waduk tidak mutlak menggunakan rumusrumus yang ada di atas, tetapi penggunaanya disesuaikan dengan kondisi waduk yang ditinjau. Rumus-rumus yang digunakan di atas sampai saat ini merupakan rumus yang dianggap rumus yang paling sesuai untuk daerah-daerah di Indonesia. Dalam pemberian tugas sedimentasi waduk ini, sebaiknya dibagi menjadi kelompok-kelompok besar yang mana masing-masing kelompok menganalisa sedimentasi waduk dengan metode yang berbeda atau lokasi waduk yang berbeda. Untuk data karakteristik sungai dan waduk sebaiknya lebih dilengkapi. Misalnya seperti kontur, peta topografi dan lain-lainnya yang menunjang perencanaan. Di samping itu perlu digunakan data asli lapangan agar hasil perhitungan lebih baik dan akurat.

92

Anda mungkin juga menyukai