Anda di halaman 1dari 11

II. PENGAMATAN UNSUR-UNSUR CUACA SECARA OTOMATIS A. Pendahuluan 1.

Latar Belakang Pengamatan unsur cuaca sangat diperlukan untuk kesejahteraan umat manusia. Unsur cuaca yang diamati akan dijadikan bahan untuk memprakirakan cuaca pada waktu yang akan datang dan juga cuaca lampau sangat berguna untuk mengetahui klimatologis suatu daerah, sehingga umat manusia dapat memanfaatkan kondisi cuaca tersebut sesuai kebutuhan masing-masing pihak. Data cuaca juga bisa dimanfaatkan untuk mengurangi atau bahkan menghindari resiko akibat buruk yang diakibatkan oleh cuaca itu sendiri. Pengamatan unsur cuaca secara terus menerus merupakan hal yang sangat penting, untuk mengetahui kondisi cuaca sesaat, data pengamatan cuaca sesaat dan yang lampau dapat digunakan untuk memperediksi kondisi cuaca yang akan datang, informasi keadaan cuaca sangat diperlukan mendukung aktifitas umat manusia. Pengamatan unsur cuaca berupa Temperatur, Tekanan udara, Kelembaban Udara, Arah dan kecepatan angin, Energi Surya, serta jumlah curah hujan hingga saat ini masih banyak dilakukan secara manual dimana kesalahan akibat faktor manusia (human error) sering terjadi, sementara bila dilakukan secara otomatis akan mempermudah kerja manusia, serta menghindari kesalahan yang diakibatkan faktor manusia. Pemanfaatan mikrokontroler serta beberapa sensor dapat berfungsi sebagai alat akuisisi data, dengan menambahkan beberapa alat pedukung seperti sarana penyimpanan data serta alat komunikasi maka terbentuklah suatu sistem pengamatan cuaca otomatis atau yang sering disebut Automatic Weather Station (AWS) dengan ukuran yang kecil (portable) serta konsumsi daya yang rendah. Kajian klimatologi dapat dilakukan dengan baik apabila dilakukan melalui stasiun meteorologi dengan alatalat pengukur anasir cuaca yang memenuhi standar.Oleh karena itu sangat

41

42

penting untuk mengenal alat-alat tersebut baik macam, prinsip kerja, maupun sifat dan kualitas data yang dihasilkan, baik untuk alat-alat pengukur manual maupun AWS (Automatic Weather Station).Dengan kelemahan dan kelebihan dari masing-masing jenis alat pengukur maka dapat ditentukan kombinasi penggunaannya secara tepat dan cepat sesuai kebutuhan dan kondisi lingkungan. 2. Tujuan Praktikum Acara pengamatan unsur cuaca ini dilaksanakan dengan tujuan mengetahui unsur cuaca dan iklim menggunakan alat pengamat cuaca otomatis (AWS= Automatic Weather Station). 3. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum Agroklimatologi acara pengamatan unsur-unsur cuaca secara otomatis ini dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2012.Bertempat di Stasiun Klimatologi di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UNS, Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Karanganyar sedangkan server ada di Laboratorium Pedologi Fakultas Pertanian UNS. B. Tinjauan Pustaka Alat pengukur cuaca otomatis (Automatic Weather Station/AWS) merupakan alat yang terdiri dari beberapa sensor terintegrasi yang digunakan untuk melakukan pengukuran tekanan udara, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, radiasi matahari, serta curah hujan yang di rekam secara otomatis. Tipe AWS yang digunakan oleh BPPT adalah tipe Vaisala MAWS201 dengan komponen sensor yang terpasang adalah sensor suhu dan kelembaban (QMH101), tekanan (PMT16A), angin (QMW101), radiasi matahari (QMS101), dan hujan (34-T)(LIPI, 2007). Menggunakan AWS data pengamatan secara otomatis dapat langsung didapatkan setiap jam. Pengamatan data dengan AWS dilakukan dengan program cumulus. Kapasitas data yang tersimpan sesuai dengan kapasitas memori yang dimiliki komputer. Jika sudah melebihi kapasitas memori maka data yang tersimpan paling awal secara otomatis akan hilang (Suroso, 2006).

43

Stasiun cuaca otomatis atau yang biasa disebut AWS (Automatic Weather Station) harus memiliki keunggulan dalam hal kemudahan pengoprasiaannya. Seperangkat AWS harus dapat dioperasikan oleh berbagai orang dari tingkat pendidikan yang berbeda sehingga diharapkan tidak ada lagi kesalahan dalam pengukuran yang disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia sebagai pengamat dan pencatat data cuaca (Budianto, 2003). Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwa untuk

mendapatkan data meteorologi dapat dilakukan dengan cara manual maupun otomatis(AWS). Pengamatan dengan cara manual menggunakan alat sederhana seperti yang telah dijelaskan di atas. Sebelum adanya sistem otomatis, alat meteorologimanual ini paling sering digunakan dari alat-alat manual, banyak kelemahan yang ditemukan seperti pada cara pengambilan data setiap hari. Hal ini bias berpengaruh pada terjadinya kesalahan jika terdapat satu hari tidak diambil tentu saja akan mengakibatkan kesalahan fatal pada data. Namun, kelebihan alat sederhana yaitu bila salah satu alat rusak tidak akan menggangu atau mempengaruhi kinerja alat yang lainnya (Suhandini, 2009). AWS( Automatic Weather System) yang telah diprogram untuk mempermudah pengamat mendapatkan data. AWS data hanya perlu diamati setiap hari karena data setiap harinya telah terkumpul pada sistem komputer. Namun, kekurangannya bila salah satu alat atau komponen ada yang rusak bisa mengganggu kinerja alat yang lain. Hal ini disebabkan kinerja beberapa alat meteorologi diatur oleh suatu system komputer yang bisa tak berfungsi bila salah satu alat rusak (Setiawan, 2003). AWS (Automatic Weather Stations) merupakan suatu peralatan atau sistem terpadu yang di disain untuk pengumpulan data cuaca secara otomatis serta di proses agar pengamatan menjadi lebih mudah. AWS ini umumnya dilengkapi dengansensor, RTU (Remote Terminal Unit), Komputer, unit LED Display dan bagian-bagian lainnya. Sensor-sensor yang digunakan meliputi sensor temperatur, arah dan kecepatan angin, kelembaban, presipitasi, tekanan udara, pyranometer, net radiometer.RTU (Remote Terminal Unit) terdiri atas

44

data logger dan backup power, yang berfungsi sebagai terminal pengumpulan data cuaca dari sensor tersebut dan di transmisikan ke unit pengumpulan data pada komputer. Masing-masing parameter cuaca dapat ditampilkan melalui LED (Light Emiting Diode) Display, sehingga para pengguna dapat mengamati cuaca saat itu (present weather ) dengan mudah (Kuswanto, 2009). Automatic Weather Station (AWS), saat ini sudah tidak asing lagi bagi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Ditinjau dari akronimnya, AWS berarti Stasiun Cuaca Otomatis.Artinya peralatan AWS harus mampu melakukan pekerjaan stasiun secara otomatis.Pekerjaan stasiun dimaksud meliputi pengamatan, membuat kode sinop, mengirim data, dan menyimpan data hasil pengamatan (Hadi, 2007). AWS mempunyai beberapa fungsi antara lain: Melakukan perekaman Data Cuaca , data sesaat dengan interval 6-59 menit, data rata-rata tiap jam dan data rata-rata tiap hari; melakukan pengiriman data periodik melalui SMS. Fungsi lainnya adalah melakukan penyimpanan data di pusat pengolahan data.Isi paket GSM: Sensor Cuaca Digital, Data Logger & GSM Modem, Power Manajemen, Panel Wiring & Support, dan Software Aplikasi SMSGateway (Balitklimat, 2005). Pembuatan AWS didasarkan pada kebutuhan khususnya stasiun cuaca untuk mengamati perubahan unsur cuaca secara tepat waktu.Pengamatan unsur cuaca seperti suhu udara, curah hujan, kelembaban udara, radiasi matahari dan kecepatan angin dapat dideteksi dengan sensor yang divisualisasikan dengan komputasi yang di dalamnya telah dilengkapi dengan bahasa pemograman visual basic 6.0.Instrumen ini dapat merespon keadaan lingkungan yang diterjemahkan dalam bentuk tampilan atau visual.Penelitian ini menghasilkan simulasi dengan sistem yang terintegrasi, rancangan suatu sistem pengukuran unsur cuaca secara otomatis dengan teknologi

nirkabel.Dimana semua data dari pengindera (sensor) ditransmisikan. Nilai yang direspon mendekati alat konvensional, dengan menggunakan bahasa

45

pemograman visual basic 6.0, ternyata mampu mengubah sinyal masukan dari lingkungan menjadi suatu informasi cuaca yang tervisualisasi (Mirwan, 2010). Sebuah stasiun cuaca otomatis (AWS) adalah versi otomatis dari tradisional stasiun cuaca , baik untuk menghemat tenaga manusia atau untuk memungkinkan pengukuran dari daerah terpencil. Sebuah AWS biasanya akan terdiri dari kandang cuaca-bukti yang berisi data logger , isi ulang baterai , telemetri (opsional) dan sensor meteorologi dengan terpasang panel surya atau turbin angin dan dipasang pada tiang. Konfigurasi spesifik bisa beragam, tergantung tujuan dari sistem. Sistem ini dapat melaporkan secara real time dekat melalui Sistem Argos dan Sistem Telekomunikasi global , atau menyimpan data untuk pemulihan nanti. Dalam terakhir, stasiun cuaca otomatis sering ditempatkan di mana listrik dan jalur komunikasi yang tersedia. Saat ini, panel surya , turbin angin dan ponsel teknologi telah memungkinkan untuk memiliki stasiun nirkabel yang tidak terhubung ke jaringan listrik atau jaringan telekomunikasi (Anonim, 2012).

46

C. Hasil Pengamatan

Gambar 2.1 AWS (Automatic Weather Station) 1. Bagian-Bagian Utama a. Sensor 1) Wind sensor 2) Temperature Humidity 3) Rain gauge 4) Pyranometer 5) Barometer Pressure b. Data Logger c. Komputer (sistem perekam dan sistem monitor) d. Display (optional) e. Tiang untuk dudukan sensor dan data logger f. Penangkal petir

47

2. Prinsip Kerja a. Wind Sensor 1) Wind Speed Mangkuk ringan dipasang di atas sebuah rotor yang bergerak atau digerakkan angin. Di dalam tubuh sensor, sebuah magnet berotasi memproduksi satu medan magnet penggerak yang membuka dan menutup sebuah reed switch dua kali setiap putaran. Data logger menghitung perputaran buka tutup ini dan mengukur kecepatan angin melalui jumlah putaran buka tutup perdetiknya. 2) Wind Direction Arah angin adalah arah dari mana angin berhembus, diukur dari arah utara kompas dengan gerak searah jarum jam. Rakitan baling-balingnya terdiri dari dua baling-baling diimbangi oleh penunjuk tahan kerat.Saat rakitan baling-baling bergerak sesuai arah angin, presisi potensiometer di dalam sensor mengubah muatan listriknya.Pemasok data mengukur hambatan listrik ini dan menentukan posisi baling-baling berdasarkan pembacaan tersebut. b. Temperature Humidity Kelembaban nisbi adalah kelembaban sebenarnya sebagai prosentase dari kelembaban maksimum (udara yang terlembabkan dengan air) saat suhu kamar atau sekitarnya.Kelembaban diukur dengan menggunakan sensor film dari polimer yang tipis. c. Rain Gauge Hujan dikumpulkan melalui sebuah celah atau lubang berukuran tertentu dan disalurkan ke ember terbalik yang dibagi saat jumlah curah hujan sebesar 0,2 mm terkumpul. Ember akan terbalik atau tumpah sampai kosong. Gerakan ini menutup sebuah reed switch yang mengirimkan sinyal listrik ke pemasok data. Belahan ember yang lain kemudian terisi dan proses ini akan terulang kembali. Pemasok data mengjitung sinyal listrik untuk mencatat jumlah curah hujan. d. Pyranometer

48

Radiasi

sinar

matahari

menyebabkan

silikon

fotosel

menggerakkan tegangan yang berbanding lurus dengan radiasi matahari.Pemasok data mengukur tegangan dan mencatat pembacaan dalam W/m2.Sensor radiasi cahaya matahari terbuat dari baja anti karat yaitu logam campuran aluminium yang diberi muatan anoda. e. Barometric Pressure Sensor ini dipasang pada papan sirkuit pemasok data di dalam pelindung. D. Pembahasan AWS merupakan seperangkat pengukur anasir iklim yang bekerja secara otomatis dan terpadu.AWS dipasang dalam sebuah stasiun

meteorologi.Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat yang mengadakan pengamatan secara terus menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan atmosfer serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan obyek pertanian lainnya. Dalam hubungan yang lebih luas, keberadaan stasiun ini sangat penting mencakup hal-hal yang terkait dengan penetuan ketersediaan air baik jumlah maupun intensitasnya, penentuan misim tanam,laju pertumbuhan dan hasil panen, kebutuhan air irigasi, peramalan terhadap perkembangan populasi hama dan penyakit, prasyarat kondisi iklim bagi pertumbuhan dan produksi optimum suatu tanaman. Pengamatan data melalui AWS (Automatic Weather Station) dapat dilakukan dengan menggunakan PC (Program Cumulus) serta media pengiriman data seperti modem dan pesawat telepon atau media internet. Melalui sistem yang demikian pengkajian klimatologi dapat dengan lebih mudah dan cepat dilakukan.Secara terpadu, AWS (Automatic Weather Station) mengamati unsur-unsur cuaca seperti kecepatan angin, radiasi matahari, suhu dan kelembaban angin, serta curah hujan. Unsur cuaca atau iklim sangat mempengaruhi kegiatan pertanian, baik yang bersifat positif (peningkatan hasil) maupun negatif (penurunan hasil). Masalah informasi cuaca dan iklim berkaitan dengan peralatan pengukur cuaca yang terbatas atau mulai rusak sehingga memerlukan perbaikan, serta

49

masalah sumberdaya manusia serta teknologi yang berhubungan dengan pengukuran, transfer data serta manajemennya. Untuk menunjang pengadaan data cuaca yang terpercaya diperlukan ketrampilan pengamat cuaca dalam memahami teknik pengambilan data, analisis serta transfer data tersebut. Pelatihan tenaga pengamat cuaca diperlukan untuk mendapat data yang benar serta mengatasi permasalahan pengukuran cuaca. Pelatihan tenaga penyuluh pertanian diperlukan untuk membantu menganalisis data cuaca serta interpretasinya guna penyuluhan pertanian sebagai bagian program

pembangunan pertanian di Indonesia. AWS memilikisejumlah keunggulan dibandingkan pencatatan manual

konvensional.Secara umum: 1. AWS lebih konsisten dalam pengukuran mereka 2. AWS menyediakan data pada frekuensi secara signifikan lebih besar(beberapa menyediakan data setiap menit) 3. AWS menyediakan data dalam segala cuaca, siang dan malam, 365 hari pertahun 4. AWS dapat dipasang di daerah yang jarang penduduknya Namun, AWS memiliki beberapa kelemahan, beberapa diantaranya adalah : 1. Beberapa elemen yang sulit untuk mengotomatisasi (awan misalnya).2. 2. AWS membutuhkan investasi modal besar. 3. AWS kurang fleksibel daripada pengamat manusia. Beberapa AWS diinstal untuk jangka pendek proyek (misalnya kesehatan hewan darurat pemantauan atau kebakaran liar dekat), ada pula yang dipasang untuk proyek jangka panjang (misalnya mempelajari perubahan iklim). Beberapa AWS wajib memberikan data secara real-time (misalnya untuk irigasi), beberapa memberikan laporan tertunda (misalnya untuk pemantauan iklim). Beberapa AWS diminta untuk tampil di segala cuaca (misalnya untuk peramalan topan), beberapa tidak (tanaman pemantauan penyakit misalnya).Satu set umum kondisi untuk semua pengguna di atas adalah bahwa data harus mewakili periode wilayah dan waktu dalam penyelidikan, dan bahwa data harus terus-menerus memenuhi

50

akurasi diperlukan. Selain itu, pengumpulan data dan sistem penyimpanan harus biaya efektif dan juga harus diperhatikan sebelum membeli AWS. E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Dari praktikum Agroklimatologi Pengamatan Unsur-unsur Cuaca secara Otomatis dapat diambl kesimpulan sebagai berikut: AWS (Automatic Weather Stations) bekerja secara otomatis dan

terpadu sehingga dapat mempermudah pengukuran unsur-unsur cuaca. Sensor utama yang terdapat pada AWS (Automatic Weather Stations) antara lain ada Wind Sensor (Wind Speed dan Wind Direction) yang berfungsi sebagai pengukur kecepatan dan arah angin, Barometer Presure berfungsi untuk mengukur tekanan udara, Pyranometer berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya matahari, Temperatur Humidity berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara, dan Rain Gaugeberfungsi untuk mengukur curah hujan. 2. Saran Ada beberapa komponen AWS yang sudah tidak berfungsi lagi sehingga perlu adanya perbaikan demi kelancaran jalannya praktikum.

51

DAFTAR PUSTAKA

Balitklimat.2005. Sistem Informasi Sumberdaya Iklim dan Air.Balai Penelitian Agrroklimat dan Hidrologi. Bogor. Hadi, Wasito. 2007. Automatic Weather Station. Jurnal Meteorologi dan Geofisika, Vol. 3, No.4. Kuswanto, Agus. 2009. AWS (Automatic Weather Station) www.klimatologibanjarbaru.com/. Diakses pada tanggal 1 Desember 2012 Mirwan, Fazli. 2010. Analisis Simulasi Aplikasi Dinamika Atmosfer Berbasis Instrumentasi Komputasi Stasiun Cuaca Otomatis. Suroso. 2006. Analisis Curah Hujan untuk Membuat Kurva IDF di Kawasan Rawan Banjir Kabupaten Banyumas Vol. 3 No.1. Jurnal Teknik Sipil. Purwokerto: Jurusan Teknik Sipil Universitas Jenderal Soedirman.

Anda mungkin juga menyukai