Anda di halaman 1dari 39

MINI CX

IDENTITAS No.RM Nama : Ny. A Umur :38tahun Jenis Kelamin :Perempuan Alamat :JalanKebantenan,Gg. Ayam, RT 003 RW 03, SemperTimur, Jakarta Utara No.Telepon :085814320154

IDENTITAS

Agama :Islam Suku :Jawa StatusMenikah :Menikah JumlahAnak : 1 anak berumur 7 tahun PendidikanTerakhir :SMA Pekerjaan :Pegawai pabrik

ANAMNESIS Anamnesis secara : Autoanamnesis TanggalPemeriksaan : 6 September 2013 Tempat Pemeriksaan : PoliklinikKulitdanKelaminRumahSakitPelabuhanJakar ta

ANAMNESIS Keluhan Utama Bercakputihdi keduatangan, keduakaki, dandi sekitardada kananpasiensebel ahatassejak6 bulansebelumberobatkerumahsaki t Keluhan Tambahan Tidakadakeluhantambahan

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Seorang pasien, pria 38 tahun, datangke PoliKulit dan Kelamin RS PelabuhanJakarta dengan keluhanutama terdapatbercakputihdi keduatangan, keduaka ki, dandi sekitardada kananpasiensebelahata ssejak6 bulansebelumberobatkerumahsakit.

Padaawalnya, bercakputihmunculdipunggungtangankanand iikutipadapunggungtangankiri, yang kemudianbercaktersebutjugaterdapatdi kedu apunggungkaki diikutidi sekitardadakananba gianatas.

Pasienmengatakanbercaktersebutberwarnap utihsepertisusu, padaawalnyahanyaberupabintikputihyangke mudiansemakinmelebar, terdiridaribeberapab ercakyang menyebarterutamadi keduatanga ndankaki.

Pasienjugamengatakanbercaktersebuttidakte rasagataldantidakterasanyeri. Selainitupasie nmengatakantidakterdapatrasa kebasatauba alpadabercaktersebut

Untukmengobatikeluhantersebut,pasienmeny angkalsudahberobatkedoktersebelumnyadan pasienmenyangkaltelahmengobatidenganob atataupunsalepyang dibeliolehpasiensendiri.

Pasienmenyangkalbercaktersebutbertambahl ebarpadakeadaantertentusaja. Pasienjugamenyangkaladanyakeluhanlain se lainkeluhanbercakputihtersebut.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Pasienmenyangkalpernahmengalamikeluhansepertiinisebelumny a. PasienmenyangkalpernahmenderitapenyakitTiroid, sertaDiabetes Melitus. Pasienjugamenyangkaladanyariwayattrauma terhadappajananba hankimia. Pasienmenyangkaladanyariwayatalergiobat. Pasienmenyangkaladanyariwayatpenggunaanobatdalamjangkala ma

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI Pasientinggalbersamaistridan ketigaanaknya di rumahkontrakandi daerahSemper. Pasienmengakuhubungan pasiendengan istridan anak baik, namunpasienmengatakanseringkalistresakibatk eterbatasandalamekonomikeluarga. Pasienbekerjasebagaipegawaibengkelmenghidupiketi gaanaknyayang masihbersekolahdanistrinyayang hanyabekerjasebagaitukangcuci.

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI Pasienmengatakandalammenjagakebersihandirinya, pasienmandisebanyak2 kali sehari, denganpakaiankerjayangbiasanyadigantisetiap2 h arisekali. Di rumah, pasienmengakukebersihanlingkunganbaikitudi dalammaupundilingkunganrumahdalamkondisibaik. Di tempatbekerja, pasienmengatakanhubunganpasienden ganpekerjalain baik.

PEMERIKSAAN FISIK Keadaanumum: Baik Kesadaran: Composmentis TandaVital Tekanan darah: tidak dilakukan Nadi: tidak dilakukan Suhu: tidak dilakukan Pernapasan:tidak dilakuka

STATUS DERMATOLOGIS

STATUS DERMATOLOGIS REGIO MANUS DEXTRA ET SINISTRA EFLORESENSI : MakulahipopigmentasiLOKASI : Ma nus dextraet sinistra PENYEBARAN : Regional SUSUNAN : TidakteraturBENTUK : Bulat UKURAN : Milier Lentikuler BATAS : SirkumskripTEPI : Teratur, tidakaktif BAGIA N TENGAH: Tenang, tidakmenonjolPERMUKAAN : Datar

STATUS DERMATOLOGIS REGIO MANUS DEXTRA ET SINISTRA EFLORESENSI : MakulahipopigmentasiLOKASI : Pe disdextraet sinistra PENYEBARAN : Regional SUSUNAN : TidakteraturBENTUK : Bulat UKURAN : Milier Lentikuler-Numular BATAS : SirkumskripTEPI : Teratur, tidakaktif BAGIA N TENGAH: Tenang, tidakmenonjolPERMUKAAN : Datar

resume

Resume dari pemeriksaan fisik

DIAGNOSA DIAGNOSA KERJA Vitiligo DIAGNOSA BANDING PitiriasisVersikolor MorbusHansen

RENCANA PEMERIKSAAN
Biasanya cukup hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja. Pada tipe alergi, dokter dapat meminta untuk dilakukan tes tempel (patch testing) menggunakan zat yang dicurigai mencetus alergi. Memeriksa IgE dan Eosinofil untuk membedakan tipe alergi dengan yang tipe iritan.

TATA LAKSANA
Non emdika mentosa Jika Anda tahu zat atau benda penyebabnya, jauhi lah zat atau benda tersebut. Bila tidak dapat dihindari, pakai lah pelindung seperti sarung tangan dll. Jika akan berkebun atau bertaman, pakai lah sarung tangan karet. Bila terlanjur terekspos oleh zat alergen, cuci lah dengan air mengalir sesegera mungkin

PROGNOSIS Quo ad vitam: dubiaad bonamQuo ad functio nam: dubiaad malamQuo ad sanantionam: d ubiaad bonam

Tindakan simtomatik untuk mengontrol rasa gatal degan penggunaaan tunggal atau dalam bentuk kombinasi: 1) Kompres, pertama-tama gunakan kompres dingin dengan air keran dingin atau larutan burrow untuk lesilesi eksudtif dan basah. Kenakan selama 20 menit tiga kali sehari. Hindari panas disekitar lesi. 2) Antihistamin oral Hidroksizin hidroklorida 10-50 mg setiap 6 jam bilamana perlu. 3) Lasio topikal yang mengandung menol, fenol, atau premoksin sangat berguna untuk meringankan rasa gatal sementara, dan tidak mensensitisasi, tidak seperti benzokain dan difenhidramin. Obatobatan bebas yang dapat digunakan antara lain lasio atau obat semprot sarna dan lasio Prax Cetapil dengan mentol 0,25% dan fenol 0,25% dapat dibeli dengan resep dokter. 4) Kortikosteroid topikal, berguna bila daerah yang terkena terbatas atau bila kortikosteroid oral merupakn kontraindikasi. Kortikosteroid topikal poten diperlukan untuk mengurangu reaksi dermatitis kontak alergi. a. Mengenai tubuh seperti krim, atau salap bermetasson dipropionat 0,05 % dua kali sehari, atau krim atau selap flusinonid dua samapi tiga kali sehari ke daerah-daerah yang terken selama dua minggu. b. Jangan gunakan lebih dari atau 2 hari pada wajah, lipat paha atau aksila c. Salap kortikosteroid topikal poten sangat mahal . 5) Kortikosteroid oral : berguna untuk dermatitis kontak alergik sistemik atau yang mengenai wajah atau pada kasus di man rasa gatal tidak dapat dikontrol dengan tindakan-tindakan lokal. 6) Obati setiap infeksi bakteri sekunder. 7) Perintahkan pasien untu ktidak menggunakan obat bebas, misalnya benadril topikal atau benzokain topikal. Obat-obat tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi tambahan. 8) Pasien dengan penyakit kronik yang tidak membrikan respons terhadap terapi dan penghindaran semua penyebab yang dicurigai harus dirujuk ke ahli kulit atau ahli lergi untuk tes tempel

Dermatitis kontak alergi

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen dan endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesika, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Tanda polimorfik tidak selalu timbul bersamaan, bahkan mungkin hanya beberapa (oligomorfik).

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel pada kulit. Dermatitis kontak merupakan perdangan kulit yang disertai dengan adanya spongiosis/edema interseluler pada epidermis karena kulit berinteraksi dengan bahan-bahan kimia yang berkontak atau terpajan pada kulit.

Dermatitis kontak ini dikenal 2 macam yaitu Dermatitis Kontak Alergi dan Dermatitis Kontak Iritan. Keduanya dapat bersifat akut maupun kronis.

Dermatitis Kontak Alergi (DKA) terjadi pada seseorang yang telah mengalami sensitisasi terhadap suatu alergen, sedangkan Dermatitis Kontak Iritan (DKI) merupakan reaksi peradangan kulit nonimunologik, jadi kerusakan kulit terjadi langsung tanpa didahului proses sensitisasi.

Dermatitis kontak alergi adalah dermatitis yang terjadi akibat pajanan ulang dengan bahan dari luar yang bersifat haptenik atau antigenik yang sama atau mempunyai struktur kimia serupa, pada kulit seseorang yang sebelumnya telah tersensitisasi. Reaksi alergik yang terjadi adalah reaksi hipersensitivitas tipe lambat atau tipe IV menurut klasifikasi Coombs dan Gell dengan perantaraan sel limfosit T.

Bahan-bahan yang paling sering menyebabkan sensitisasi (alergen) adalah pakaian, sepatu, plester dan bahan-bahan perekat, parfum, resin, kosmetik, formaldehid, macam-macam minyak, bahan pewarna organik, cat pestisida, logam-logam (mis; krom, nikel, kobalt), tanaman dan kayu,bahan-bahan pengawet anti mikroba dan karet.

Patogenesis Reaksi yang menimbulkan DKA ini dibagi dalam 2 fase yaitu : 1. Fase sensitisasi 2.Fase elistasi

FASE SENSITISASI

erjadi saat kontak pertama alergen dengan kulit sampai limfosit mengenal dan memberi respons, yang memerlukan 2-3 minggu. Pada fase induksi/fase sensitisasi ini, hapten (protein tidak lengkap masuk ke dalam kulit dan berikatan dengan protein karier membentuk antigen yang lengkap. Antigen ini ditangkap dan diproses lebih dahulu oleh makrofag dan sel langerhans. Kemudian memacu reaksilimfosit T yang belum tersensitisasi di kulit sehingga sensitisasi terjadi pada limfosit T. Melalui saluran limfe, limfosit tersebut bermigrasi ke darah parakortikal kelenjar getah bening regional untuk berdifferensiasi dan berproliferasi membentuk sel T efektor yang tersensitisasi secara spesifik dan sel memori. Kemudian sel-sel tersebut masuk ke dalam sirkulasi, sebagian kembali ke kulit dan sistem limfoid, tersebar di seluruh tubuh, menyebabkan keadaan sensitisasi yang sama di seluruh kulit tubuh.

terjadi saat pajanan ulang dengan alergen yang sama sampai timbul gejala klinis. Pada fase elisitasi, terjadi kontak ulang dengan hapten yang sama. Sel efektor yang telah tersensitisasi mengeluarkan limfokin yang mampu menarik berbagai sel radang sehingga terjadi gejala klinis.

Gambaran klinis dermatitis kontak alergi dapat bervariasi tergantung dari letak dan perlangsungannya. Lesi yang akut berupa makula eritematosa, papul, vesikel, atau bulla sesuai dengan intensitas dari respon alergi. Pada stadium ini dibagian tertentu pada badan seperti kelopak mata, penis dan skrotum terlihat eritema dan udema. Pada stadium subakut, lesi terutama terdiri dari krusta, skuama, sedikit likenifikasi dan vesikel. Sedangkan pada stadium kronis, kulit akan menebal, dapat timbul fissura, skuama, likenifikasi dan perubahan warna kulit berupa hipopigmentasi atau hiperpigmentasi. Dermatitis kontak alergi bisa akut atau kronik. Erupsi akut biasanya terjadi 24-48 jam setelah terpajan atau bisa lebih lambat sampai 4 hari.

PERBEDAAN DERMATITIS KONTAK ALERGI (DKA) DAN DERMATITIS KONTAK IRITAN (DKI)

Dermatitis Kontak Iritan :- Penyebab : iritan primer- Permulaan : pada kontak pertamaPenderita : semua orang bisa terkena- Lesi : batas lebih jelas, eritema jelas, monomorf- Uji tempel : sesudah di tempel 24 jam, bila iritan diangkat, reaksi akan berhenti.

Dermatitis Kontak Alergi (DKA) :Penyebab : alergen kontak S. sensitizerPermulaan : pada kontak ulang- Penderita : hanya orang yang alergi- Lesi : batas tidak begitu jelas, eritema tidak ada, polimorf- Uji tempel : Bila sudah 24 jam, bahan alergen diangkat, reaksi menetap,meluas dan akhirnya akan berhenti juga.

Anda mungkin juga menyukai