Anda di halaman 1dari 7

I.

Abstrak

Pemisahan residu minyak pada minyak bumi dilakukan dalam sejumlah reaktor tekanan tinggi dalam berbagai kondisi operasi, suhu yang digunakan dalam kisaran 400-480 C, waktu reaksi 40-100 menit dan tekanan 120-180 kPa dengan menggunakan hidrogen. Rancangan statistik percobaan (DOE), digunakan untuk mengevaluasi pengaruh variabel penting dalam pemisahan termal residu minyak, dan untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimal. Berdasarkan tiga tingkat rancangan faktorial, model kuadrat dikembangkan untuk mengkorelasikan variable, konversi total dan model linier dari pemisahan termal untuk menghasilkan penguraian total bahan bakar, bensin, minyak tanah dan solar. Dari analisis varians (ANOVA), diidentifikasi faktor yang paling berpengaruh pada setiap respon rancangan percobaan. Prediksi konversi dan hasil total penguraian bahan bakar, bensin, minyak tanah dan solar menunjukkan hasil yang baik dan memuaskan.

II.

Pendahuluan

Sejak awal 1980-an, permintaan untuk bahan bakar dari minyak bumi mengalami penurunan. Sekitar 94% dari proyeksi pertumbuhan konsumsi minyak bumi berasal dari peningkatan konsumsi produk ringan, termasuk bensin, solar, minyak tanah, bahan bakar jet, dan bahan bakar gas cair, yang lebih sulit dan mahal. Harga produk olahan diperkirakan meningkat dan ditentukan oleh biaya minyak mentah, biaya proses penyulingan, biaya pemasaran, dan pajak. Proses penyaringan termal biasanya digunakan untuk mengkonversi residu minyak bumi menjadi produk distilasi. (Alsobaai et al, 2006, 2007a, b;. Yang et al, 1998;. Speight, 1998). Studi distilasi dilakukan melalui rancangan percobaan faktorial di mana menggunakan suhu dan waktu yang bervariasi. Lee et al. (2005) melakukan studi optimasi kondisi untuk persiapan pembuangan desulfurisasi gas penyerap dari abu sekam padi menggunakan standar desain RSM (CCD). Mereka melaporkan bahwa validitas dari model yang diperoleh diverifikasi dan memperoleh hasil yang baik dan memuaskan. Bacaoui et al. (2001) mempelajari optimasi kondisi untuk persiapan karbon aktif menggunakan RSM. Nilai optimum ditentukan untuk fraksi xilena oleh respon metodelogi. (Gonzalez dkk., 1996). Sanchez et al. (1997) melaporkan sebuah studi optimasi menggunakan RSM untuk penyelidikan esterifikasi gliserol gliserin untuk monooleat. Percobaan tersebut untuk mengoptimalkan kondisi operasi, seperti suhu,waktu dan sifat katalis yang menunjukkan faktor-faktor yang signifikan terhadap hasil bensin dan hidrokarbon aromatik. Desain statistik percobaan dalam proses konversi katalitik minyak nabati untuk bahan bakar juga digunakan (Prasad et al., 1986) Dalam karya ini, desain statistik percobaan (DOE), digunakan untuk mengevaluasi pengaruh variabel, suhu reaksi, waktu kontak dan tekanan di pemisahan termal residu minyak bumi. Karena hubungan antara variabel dan respon tidak diketahui, dilakukan dengan menggunakan program analisis regresi (Software Design-Expert).

III. 3.1 BAHAN

BAHAN DAN METODE

Residu minyak yang berasal dari minyak mentah Yaman dengan kepadatan 0.870 kg / l pada 15? C digunakan dalam penelitian ini. Sampel ini diperoleh dari Masila Field, Hadhramaut, Yaman. Sifat fisik dan fraksi distilat pada berbagai suhu diberikan dalam Tabel 1 dan 2.
Tabel 1 Kandungan fisik dari residu minyak yemeni

Tabel 2. Fraksi distilasi dari minyak Yemeni

Tabel 3. Tiga factor : Temperatur, waktu, dan Tekanan

Tabel 4. Hasil Percobaan rangkaian factorial 33

Tabel 5. Analisis Varians (ANOVA) untuk Konversi

Tabel 6. Analisis Varians (ANOVA) untuk total distilat

Tabel 7. Analisis Varians (ANOVA) untuk Bensin

Tabel 8. Analisis Varians (ANOVA) untuk Minyak Tanah

Tabel 9. Analisis Varians (ANOVA) untuk Solar

Kemurnian tinggi gas nitrogen (99,999%) dan hidrogen (99,999%) diperoleh dari Gas Pantai Timur Sdn. Bhd, Malaysia. 3.2 METODE Percobaan digunakan untuk pemisahan termal dari residu minyak bumi yang terdiri dari bagian material gas dimana laju aliran gas disesuaikan dengan tingkat yang diperlukan dan tekanan tinggi reaktor. Diagram skematik dari percobaan ditunjukkan pada Gambar. 1.

Nitrogen dan gas hidrogen yang digunakan ke sistem pada tekanan konstan dari tabung gas menggunakan tekanan regulator. Dua aliran yang dikombinasikan dengan sebuah katup tiga arah. Bagian dari katup dilewatkan ke reaktor. Semua perpipaan yang menghubungkan didalam sistem dibuat dari 6,35mm stainless steel. Tekanan tinggi 300 ml reaktor itu diperoleh dari perusahaan instrumen MS Parr, Amerika Serikat. Tekanan yang digunakan sampai 14 MPa dan suhu maksimum 500 C. Hal ini dilengkapi dengan katup inlet gas yang terhubung ke tabung dip. Sebuah katup pelepasan gas terpasang untuk mengurangi tekanan yang berlebihan dan juga untuk membersihkan bagian bom. Pengukur tekanan skala 0-14 MPa dengan stainless steel Bourdon tube dipasang pada kepala bom bersama katup pelepasan gas. Salah satu bagiannya adalah pengaduk internal. Kecepatan pengaduk dapat dikontrol hingga 2500 rpm oleh DC variabel pengontrol kecepatan. Loop pendingin internal juga menyediakan cara yang efektif untuk mengontrol suhu yang berlebihan dalam reaktor. Reaktor dilengkapi dengan suhu pemanasan tinggi untuk memberikan distribusi panas ke dinding dan bagian bawahnya. Suhu dikontrol oleh seri pengontrol suhu yaitu PID 4840. Sekitar 80 g minyak sampel dituangkan ke dalam reaktor, dan kemudian katup hidrogen dibuka untuk mengembangkan keseluruhan atmosfer hydrogen. Reaktor tersebut kemudian dipanaskan sampai suhu reaksi pada kisaran 400-480 C dan tekanan hidrogen dalam kisaran 120-180 kPa. Reaksi dilakukan untuk jangka waktu tertentu dalam kisaran 40-100 menit setelah suhu kerja reaktor dan tekanan tercapai. Selanjutnya reaktor didinginkan sampai suhu kamar dan produk dikumpulkan untuk analisis. Reaktor kemudian dibersihkan dengan nitrogen, dan dicuci dengan diklorometana. Metode ASTM D 86 digunakan untuk menentukan distribusi produk berdasarkan titik didih dan untuk menyelidiki hasil dari produk setelah reaksi pemisahan termal. Unit ASTM distilasi didapatkan dari Hotech Instrumen Corp.

Anda mungkin juga menyukai