Anda di halaman 1dari 17

PERALATAN SISTEM HIDROLIK

Kompetensi yang ingin dicapai dengan mempelajari bab ini adalah: 1. Dapat memahami operasi dasar sistem hidrolik dan operasi dari beberapa komponen penyusun sistem hidrolik. 2. Mampu membedakan dari fungsi atau kegunaan, operasi dasar, batasan atau ketentuan khusus, dari komponen penyusun tersebut, seperti: Aktuator Linear, Reservoir, Akumulator, Sistem Pendingin dan Penukar Kalor, dan Pompa Hidrolik. 3. Dapat memahami operasional peralatan yang tergabung dalam sub sistem seperti: katub kontrol dengan simbul yang digunakan, kontrol tekanan dan aliran fluida, line sizing, dan perpipaan Sistem Hidroulik.

2.1 Katub Kontrol dan Simbol yang Digunakan


Peralatan yang banyak digunakan untuk membantu operasional sistem hidrolik maupun sistem pneumatik adalah katub dengan fungsi utama katub adalah untuk kotrol tekanan dan/atau kecepatan aliran fluida agar sesuai kebutuhan untuk Torak. Torak merupakan pembatas aliran dari dua kondisi dalam ruang silinder. Dua kondisi ruangan ini terhubung dengan katub, ruangan dimana tekanan berlebih dari pompa lewat katub diberikan untuk mengangkat beban yang dilertakkan umumnya diatas torak. Katub melakukan fungsi kontrol melalui penempatannya pada selang atau pipa aliran. Saluran masuk dan keluar pipa dinotasikan dengan huruf sebagai berikut: P untuk aliran fluida dari pompa, T untuk saluran pembuangan kelebihan fluida akibat tekanan yang tidak digunakan dari kondisi setelah tortak melakukan aktifitas kerja. atau tekanan balik, A untuk aliran fluida yang keluar masuk katub sebagai penyeimbang tekanan akibat kondisi harus menaikkan dan menurunkan beban, dan B untuk aliran fluida dimana tekanan yang dibutuhkan untuk mengangkat beban diberikan. Perbedaan utama dari kedua sistem antara sistem hidrolik dan pneumatik adalah penggunaan jenis fluida. Sistem hidrolik menggunakan fluida cair inkompresibel dan sistem pneumatik menggunakan fluida gas atau udara atau fluida kompresibel. Perbedaan lain adalah prinsip penempatan katub kontrol. Sket penempatan katub kontrol sistem hidrolik dan sistem pneumatik dibedakan sesuai gambar 2.1

Gambar 2.1 Penempatan katub dan peralatan pendukung pada kedua sistem Peralatan pendukung (selain peralatan elektronik) cukup ditambahkan untuk sistem pneumatik sesuai sifat fluida gas yang konpresibel, tetapi umummnya peralatan pendukung tidak perlu ditambahkan untuk sistem hidrolik kecuali bak penampung fluida. Fluida gas bukan udara untuk sistem pneumatik merupakan siklus tertutup dimana bak penampung fluida gas hanya merupakan saluran, tetapi jika fluida sistem ini udara bebas maka sistem pneumatik merupakan sistem terbuka. Sesuai gambar 2.1, Perbedaan pokok katup pada sistem hidrolik dengan sistem pneumatik adalah sistem pneumatik perlu tangki setelah pompa untuk menampung udara/gas sebelum diatur katup, sedang sistem hidrolik perlu

20

penampung fluida yang ditempatkan sebelum pompa. Proses berikutnya adalah sama yaitu: beban dihubungkan ke port-A dan port-B sehingga pasokan fluida atau udara dari port-P mengalir ke port-A untuk melaksanakan aktifitas sebagai fluida kerja. Operasional internal katub merupakan pengaturan fluida dalam saluran didalam katub. Dua kondisi dinyatakan sebagai hasil dari operasional ini yaitu fluida: mengembang yang mengahasilkan kerja, dan menyempit yang merupakan kepindahan fluida dari atas torak setelah melakukan proses kerja, Sesuai gambar 2.2, proses mengembang-menyempit sebagai berikut: opersi internal katup dilakukan dengan pengaturan katub pada kondisi mengembang atau beban terangkat dan kondisi menyempit atau siap-siap untuk diberi beban, untuk posisi mengembang port-B terhubung dengan P dan port-A dengan port-T terhubung sebagai saluran fluida balik, dan untuk mempersempit ram pada port-P dan port-A terhubung dengan port-B dan port-T terhubung untuk menghantarkan fluida balik.

Gambar 2.2 Operasional Katub mengembang-menyempit Contoh gambar 2.2 merupakan katup dua posisi, ada juga katup tiga posisi dimana selain posisi mengembang-menyempit juga satu posisi lagi yaitu posisi off atau mati. Gambar 2.3 merupakan operasional katub dua dan tiga posisi.

Gambar 2.3 Katub dua dan tiga posisi Operasional katub dapat dinyatakan dengan simbol sesuai regulatornya. Regulator tersebut dibuat: mengadopsi yang sebelumnya sudah ada, membuat baru, atau memodifikasi dalam hal bentuk dan lokasi dari angka atau simbol tertentu, sesuai kesepakatan pakar dalam negara yang bersangkutan. Semua regulator berikut ini umumnya sudah tercakup memiliki cara penulisan misalnya untuk aturan operasional katub yang dapat dikatakan hampir sama yaitu: standar Jeman dengan DIN-24300, standar UK-GB atau United Kingdom of The Great Britain yang terdiri 4(empat) negara bagian yaitu: Wales-England-Scotland-North Ireland atau (gabungan negara: wales, Inggris, Skotlandia, Irlandia Utara) dengan standar BS-2917, Konvensi Jenewa 1967 memutuskan Standar Internasional dengan ISO-1219 dan ISO-5599, standar Rusia dsengan CETOP-RP3. Standar dari negara yang merupakan gabungan dari 51 negara bagian di Benua Amerika yaitu United States of America disingkat USA misalnya untuk negara bagian California-Hawai-Arkansas dengan ANSI, dan standar untuk operasional katub sesuai regulasi dari Jepang dengan JIS.

21

Berikut ini adalah contoh penggunaan standar USA (ANSI) untuk operasional katub. Penjelasan contoh ANSI diawali dari penandaan port atau terminal, dan penggunaan pada penandaan port dinyatakan dengan huruf yang mempunyai 4(empat) lingkup arti yaitu: pertama berarti Jalur kerja yang dinyatakan dengan huruf besar dari A, B, C, dan seterusnya, kedua berarti ada pasokan tekanan atau daya pada jalur khusus yang dinyatakan dengan huruf besar P dan apabila jalur ini lebih dari satu maka dinyatakan dengan indeks, ketiga adalah untuk posisi buang atau posisi balik dari langkah kerja untuk saluran khusus dengan dinyatakan mulai abjad huruf besar R dan untuk port seterusnya dinyatakan dengan huruf yaitu S dan T dan seterusnya, dan keempat merupakan saluran dengan muara sebagai jalur control atau plot dimana jalur khusus ini dinyatakan dengan abjad huruf besar mulai Z kemudian huruf berikutnya maju dengan Y, X dan seterusnya. Hurufhuruf besar ini diberikan dalam kotak penandaan port. Tipe kotak untuk penandaan port dinyatakan dalam 2(dua) tipe yaitu: penandaan fort dengan: dua kotak dan tiga kotak. Sampai saat ini (waktu berikutnya belum tentu hanya ini) dari dua tipe ini baru dapat dinyatakan 3(tiga) jenis penandaan port sesuai 4(empat) penggunaan port yaitu: jenis untuk katub: 2(dua) posisi, tiga posisi, dan bilangan rasional posisi. Salah satu contoh penggunaan penandaan port untuk bilangan rasional posisi adalah katub-4/2. Ketiga katub ini dinyatakan dalam gambar 2.4.

Gambar 2.4 3(tiga) Jenis Penandaan Port pada katub Gambar 2.4 memberikan informasi misalnya, katub tiga posisi terdiri dari: posisi-a, posisi-b, dan posisi O diucapkan poisisi nol. Kenyataannya, penamaan posisi untuk bagan/gambar katub berikutnya boleh tidak ditulis. 4(empat) contoh penggunaan port yang dicantumkan pada gambar 2.5, merupakan contoh dengan 2(dua) katub dua posisi dan 2(dua) katub tiga posisi. Dua katub tiga posisi ini merupakan katub-4/3 dengan rincian: beban diisolasi dan beban bebas di pusat. Katub sesuai gambar 2.5a adalah katub 4/2 dengan 2(dua) posisi. Penulisan huruf A-B menyatakan bahwa hubungan pada yang ditandai itu merupakan jalur kerja. P jalur pasokan fluida bertekanan dan T merupakan jalur posisi buang. Perhatikan gambar 2.5a, port dengan 2(dua) kotak, sebelah kiri diisi dengan tanda silang-panah sebagai kotak-b dan yang kanan diisi tanda panah sejajar dengan arah bolah-balik sebagai kotak-a. Disebut katub 4/2 karena mengandung fungsi yang dapat dinyatakan dalam 4(empat) tanda panah dan katub ini mempunyai dua kotak. Katub ini mempunyai tanda panah sejajar pada kotak-a yang menunjukkan katub ini merupakan katub kontrol kerja torak dengan torak bergerak dari: arah mendatar kiri-kanan, dan langkah kerja arah kekanan. Katub ini juga menyatakan tanda panah silang pada kotak-b yang menunjukkan bahwa selang katub dapat berfungsi untuk dua arah aliran fluida pada empat selang yang ada pada katub yaitu: port-A untuk selang langkah kerja, port-B untuk selang langkah ekspansi, port-P untuk fluida bertekanan masuk, dan port-T untuk fluida yang dapat dimanfaatkan kemudian atau terbuang. Untuk sementara, penggambaran panah dan penamaan huruf belum mempertimbangkan fungsi dari katub yang lain. Salah satu fungsi tersebut adalah aktuasi katub. Sampai saat ini usulan fungsi katub dari para pakar baru mendefinisikan 7(tujuh) aktuasi. 7(tujuh) aktuasi ini disebut sebagai kelengkapan penandaan port dan kelengkapannya dilakukan dengan memberikan simbol aktuasi pada sisi kiri dan/atau sisi kanan dari deretan dua atau tiga kotak. Simbol aktualisasi ini menyatakan fungsi katub untuk support peralatan khusus, seperti dinyatakan dalam 2.5. Tujuh simbol tersebut adalah simbol untuk katub dengan peralatan yang dipasang dan mempunyai fungsi sebagai: tombol tekanan, pegas, tuas, alat fungsi solenoida, batas/urutan/giliran, jangingan tekanan, dan alat penahan atau palang.

22

Gambar 2.5 4(empat) contoh penandaan port pada katub

Gambar 2.6 7(tujuh) Simbol Aktuasi dan penempatannya pada simbol katub Katub sesuai fungsinya dapat dinyatakan dengan 8(delapan) yaitu: katup balik dan disebut katub balik dari bila saluran memberi aliran tekanan berlebih pada katub maka kelebihan aliran tersebut dapat dibuang dengan menyalurkan pada aliran tekanan rendah sebagai arus balik agar tekanan keluaran katub untuk komponen sistem berikutnya dijamin konstan atau aliran masukan tersebut dikurangi tekanannya dengan arus balik pada saluran yang sama, katup buang cepat dan dapat berfungsi sebagai katub aliran bolak balik dan disebut katub demikian karena kondisi buang cepat mereupakan kondisi setelah langkah kerja atau buang cepat dengan membuat aliran bolak balik pada saluran dimana masukan tekanan ke katub dapat berlebih untuk mencapai tekanan tangki kerja yang dibutuhkan, katup urutan dan disebut demikian karena sesungguhnya merupakan gabungan beberapa katub untuk pengaturan dua silinder (merupakan satu set torak untuk langkah kerja mengangkat beban) atau lebih yang bekerja berurutan dengan satu katup dan sistem dilengkapi potensio dan solenoida untuk mencapai tekanan silinder kerja yang diinginkan pada semua silinder, katup tunda waktu dan katub ini digunakan untuk menunda waktu operasi terhadap silinder yang bersangkutan sesuai urutan waktu dari beberapa saluran dengan tekanan berbeda yang juga sudah diatur sesuai keinginan untuk silinder atau ruang kerja, katup proporsional yang merupakan katub dengan pengaturan tidak hanya tekanan tetapi juga kecepatan fluida dan gaya angkat yang dihasilkan untuk langkah kerja pada setiap saluran yang digunakan dengan bantuan solenoida dimana solenoida diset untuk dua posisi denghan posisi antara merupakan switch variabel sehingga dapat memindahkan spol antara 0 sampai 100%, katup modular, katub manifoid , dan katup logik kartrij atau cardtrige

23

logic valve. Sebelum semua contoh disebutkan, dua sifat alirtan dalam selang dinyatakan yaitu aliran bebas dan aliran tertahan. Aliran bebas merupakan tempat kita dapat berikan tekanan dan kecepatan fluida tambahan dengan harga tekanan dan kecepatan fluida sembarang sebagai resource atau sumber untuk supply terhadap kebutuhan. Aliran tertahan yang umummnya dapat lebih dari satu saluran, merupakan aliran yang mempunyai harga tekanan dan kecepatan fluida terjaga sesuai harga tertentu untuk langkah kerja sesuai kebutuhan. Pengganbaran semua katub ini dengan contoh dinyatakan berikut. Contoh pertama disampaikan untuk katub balik. Katub balik sampai saat ini terdiri dari dua yaitu: katub balik sederhana dan katub balik arah samping. Kedua contoh katub ini dinyatakan dalam gambar 2.7 dengan bagian dan fungdsinya yaitu: dudukan umumnya dari karet sebagai penahan dan penjaga tekanan dari dua atau lebih ruangan dengan tekanan yang berbeda, bola atau benda penahan (untuk katub balik sederhana) dengan tempat bertumpu pada pegas, saluran tempat aliran bebas dan saluran tempat aliran tertahan, dan popet yang dapat bergerak-gerak sebagai pengatur aliran pada katub balik arah samping.

(b) Katup balik arah samping Gambar 2.7 Sket katub balik sederhana dan katub balik arah samping Katup buang cepat berfungsi untuk menjaga ruangan atau tabung atau bak dengan kontrol saluran untuk mempunyai tekanan yang dibutuhkan dan dijaga agar selalu sama. Fluktuasi atau mobilitas fluida dapat terjadi secara bolak balik, misalnya saat pengangkutan atau pemanfaatan lain atau pemanasan ruangan, menyebabkan kenaikan tekanan dan diharuskan segera tekanan tersebut dijaga konstan. Yang dibuang cepat adalah kelebihan fluida dari tempat dengan tekanan tinggi untuk diusahakan dijaga konstan. Sebagai contoh, gambar 2.8 merupakan kondisi saluran tekanan dimana terhubung dengan ketel atau pemanas. Agar tidak terjadi ledakan penyebab ruangan ketel rusak, dipasang katub buang cepat. Irisan katub ini dinyatakan dalan gambar 2.8a. Kelebuhan tekanan pada saluran-x serta merta menggeser bola kekanan sehingga fluida mengalir keluar melalui saliran-A. Pengatur aliran pada katub buang cepat dinyatakan dalam 2(dua) pilihan yaitu: dengan penempatan bola untuk tekanan besar, dan pemasangan cincin fleksibel untuk tekanan relatif kecil.

Gambar 2.8 Sket katub buang cepat Disebut katup urutan karena katub ini dapat bekerja berurut untuk lebih dari satu silinder dengan masing-masing silinder umumnya dikendalikan oleh solenoida, Simbol katub ini terdiri dari tiga kotak dan pada kotak bagian kiri-kanan dicantumkan simbol aktuasi katub dengan solenoida. Contoh gambar 2.9 adalah katub urutan untuk operasional dua silinder pada pembuatan produk pembentukan yaitu dengan contoh untuk masing-masing gerakan torak dalam silinder menyatakan posisi die-punch. Empat port A, B, P, dan T, dengan fungsi yaitu: port-A untuk selang langkah kerja, port-B untuk selang langkah ekspansi, port-P untuk fluida bertekanan masuk, dan port-T untuk fluida yang dapat dimanfaatkan kemudian atau dibuang.

24

Gambar 2.9 Sket katub urutan untuk dua silinder Disebut katub tunda waktu, karena katub ini dapat menunda aluran fluida untuk waktu tertentu sesuai keinginan. Keinginan tersebut diset dari pengaturan tekanan reservoir lewat ulir. Era modern, pengaturan ini dapat dinyatakan secara digital dengan menekan sederetan angka dan tekanan tersebut diterjemahlkan sebagai arus listrik untuk mengatur puratan ulir. Gambar 2.10 menyatakan bagan katub tunda waktu dengan simbol yang bersesuaian. Doronan tekanan dari plat penahan sekrup, menambah tekanan pada saluran-z sehingga tekanan reservoir bertambah sehingga piston pilot bergerak menekan plat yang ditumpu pegas sehingga saluran-a sebagai saluran langkah kerja yang bersesuaian dengan kebutuhan tekanan, menjadi bertekanan seperti tekana pada saluran-p. Delay-time ini diperlukan misalnya untuk mengubah posisi benda kerja setelah dilakukan pengerjaan dengan harga tekanan tertentu kemudian benda harus dibalik atau dipindahkan sedikit sehingga posisi permukaannya yang lain siap untuk mendapatkan tekanan dari silinser yang sama denganm tekanan berbeda.

Gambar 2.10 Sket katub tunda waktu Katup proporsional bereikut ini, dengan contoh menggunakan sistem kontrol umpan-balik. Sekali lagi, Empat port A, B, P, dan T, dengan fungsi yaitu: port-A untuk selang langkah kerja, port-B untuk selang langkah ekspansi, port-P untuk fluida bertekanan masuk, dan port-T untuk fluida yang dapat dimanfaatkan kemudian atau dibuang. Sebagai nilai sebenarnya adalah harga tekanan yang digunakan untuk langkah kerja dan langkah ekspansi yang diharapkan sesuai dengan yang disyaratkan. Tekanan dari saluran-p bawah, menggeser poros yang mempunyai 4(empat) engkol misalnya kekiri, sehingga nosel jet sebelah kanan mengendorkan tekanan dan flapper melentur kekanan.

Gambar 2.11 Sket katub proporsional dengan sistem umpan-balik

25

4(empat) ciri katub modular adalah katub dengan: pemasangan plat atau membran tidak simetri, fungsi sebagai katub balik yang dioperasikan dengan pilot dual, pembatasan aliran yang dilakukan dengan aliran balik penuh, fungsi sebagai katub buang dari tambahan tekanan tertentu agar target waktu pembuangan terpenuhi, dan fungsi sebagai katup penyearah sesuai input logika atau cardtrige logic katup dimana selain dioperasikan dengan tekanan dari pegas penekan juga menggunakan penutup atau pembuka dengan bentuk sesuai fungsi.

Gambar 2.12a Sket katub modular. Katub manifoid

Gambar 2.12b Sket katub manifoid. katup logik kartrij atau cardtrige logic

Gambar 2.13 Sket Katup logik kartrij (cardtrige logic). 9.Bagaimana operasional katup sistem hidrolik maupun pneumatik, tunjukkan dengan skema. Jawab: a.Operasional katup dilakukan dengan bantuan pilot atau jalur kontrol. b.Pilot serupa dengan katup yang dilengkapi pegas dengan saluran fluida atau gas tidak difungsikan. c.Umumnya saluran ini ditutup dengan membran dengan tegangan diatur dari ulir. d.Gerakan ulir dapat menggunakan motor listrik atau selenoid.

26

7b.Katub infinit mempunyai aturan penandaan port berbeda, sket dan jelaskan. Jawab: Sebuah katup dinyatakan dengan bujur-sangkar dan kontrol ditunjukkan dalam kondisi normal atau tidak beroperasi, gambar-a dan gambar-b. Pegas mendorong katup kekanan sambil mengurangi aliran, sehingga tekanan pilot mendorong katub kekiri, gambar-c.

Gambar 2.14 Sket Katup logik kartrij (cardtrige logic). Bentuk dari benda katub itu sendiri atau disebut sebagai jenis katub, dibagi menjadi 3(tiga) yaitu: katup popet umumnya focus dengan contoh kondisi untuk 2/2, 3/2, dan 4/2, katup spul umumnya dengan dua jalur, empat jalur, dan empat jalur untuk tiga posisi, dan katup rotari dengan contoh khusus untuk 4/3 dengan kondisi katub urutan. Bagan dan simbol penandaan port untuk katub popet dinyatakan pada gambar 2.15.

Katup popet 2/2 sederhana

Katup popet 3/3

27

Katup Popet 4/2 Gambar 2.15 Contoh Katub Popet

Katup spul dua jalur

Katup spul empat jalur

28

Katup empat jalur tiga posisi Gambar 2.16 Contoh Katub Spul

Gambar 2.17 Contoh Katub Rotari

2.2 2.3 2.4 2.5 2.6

Aktuator Linear Reservoir Akumulator Sistem Pendingin dan Penukar Kalor Pompa Hidrolik

Pompa umumnya digunakan untuk memberi tekanan pada sistem hidrolik, sehingga disebut pompa hidrolik. 3(tiga) aspek perlu dikaji untuk pompa, dalam hal ini adalah: simbol, pemasangan, dan penggunaan komponen. Gambar 2.30, menunjukkan operasional pompa dengan simbol yang digunakan dan penjelasan penggunaan bagaimana kelengkapan pompa lainnya.

29

2.3(tiga) macam frekuensi motor induksi AC digunakan untuk pompa hidrolik, sebutkan. Jawab: Pompa-pompa hidrolik umumnya digerakkan dengan kecepatan motor yang konstan. Kecepatan on, yang dilakukan motor induksi AC misalnya: a.Dengan pasokan frekuensi 50 Hz seperti UK dan Indonesia, maka output 1500 rpm. b.Dengan pasokan frekuensi 60 Hz, di USA/Amerika lain, output 1200 rpm atau 1800 rpm. c.Pasokan pompa dan motor listrik dalam satu unit, perlu komponen tambahan dalam rangkaian misalnya: starter, proteksi motor, dan kontrol otmatis. 3.Gambarkan dan jelaskan perbedaan pompa hidrolik: sentrifugal dan torak. Jawab:

a.Pompa hidrolik jenis sentrifugal disebut pompa hidrodinamik, pompa hidrolik jenis torak atau piston sederhana atau pompa perpindahan positif disebut pompa hidrostatik. b.Pompa hidrodinamik, menghantarkan jumlah fluida dengan volume yang konstan atau tetap dari inlet ke outlet dengan sudu putar. Pompa hidrostatik, memberikan putaran torak yang menyebabkan tekanan pipa bertambah, 4.Gambarkan, nyatakan rumus, dan jelaskan, untuk mendapatkan daya pompa. Jawab:

30

Dari gambar ini menyatakan bahwa: a.Daya merupakan energi fluida sejauh d per satuan waktu, sama dengan tekanan pipa dikalikan luas penampang dan panjang pipa dibagi waktu tempuh, atau Daya=( P A d )/ T, dengan Q=Ad/t maka, Daya= (P Q ) b.Jika daya dalam kilowatt, tekanan dalam bar, dan laju aliran massa dalam liter/menit, maka daya=tekanan x laju aliran / 6000 (kW) c.Daya dalam kW dapat diperoleh dari tekanan dalam psig dan laju aliran dalam galon/menit, maka daya=tekanan x laju aliran / 1915 (kW) 5.Port inlet pompa dapat terjadi dengan tekanan negatif (< 1 atm), gambar dan jelaskan. Jawab

a.Penempatan pompa umumnya diatas permukaan air pada ketinggian h. b.Permukaan air saat dihisap pompa diatas permukaan air tandon an tekanan air tandor 1 atm, maka tekanan air hisap < 1 atm. c.Optimasi posisi pompa perlu manakala efek terhadap cost besar dan menentukan daya maksimum yang dihasilkan pompa, mengingat ketinggian air tandon selalu berubah-ubah. 6.Penaikan beban dengan pompa dapat diatur dengan pemasangan katub-katub, gambarkan contohnya, dan jelaskan Bagaimana pengaturan katub dilakukan. Jawab:

a.Sistem gambar diatas merupakan pengaturan ruangan dengan tekanan tertentu. b.Penggunaan ruangan menyebabkan kenaikan dan penurunan tekanan. c.Perubahan tekanan ini distabilkan otomatis dengan pemberian beban diatas torak sistem hidrolik. d.Dua katup dengan fungsi masing-masing yaitu saat tekanan naik atau turun, dipasang untuk

31

menjaga stabilitas tekanan dengan mengalirkan fluida sesuai kebutuhan. Penampang kedua katub sebagai berikut,

7.Dua kelompok pompa: torak dan sudu putar. Sebutkan, sket, dan nyatakan bagian-bagian penting,untuk tujuh jenis pompa sudu putar, dan lima jenis pompa torak. Jawab:

Pompa Cuping

Pompa Gir

Tujuh jenis pompa sudu putar untuk pompa: Gir, Cuping, Gir Internal, Gerotor, Baling-baling, dan Baling-baling dengan Casing, baling-baling dengan perpindahan variabel, dengan sket berikut,

32

Lima jenis pompa torak yaitu pompa: Piston Radial, Cam dan Balok Putar, Aksial Plat, Sumbu Tekuk, dan Penjepit Silinder, dengan sket sebagai berikut, 8.Untuk kegunaan khusus, pompa kombinasi torak dan sudu putar digunakan. Gambarkan, sebutkan bagian-bagian penting, dan jelaskan kegunannya. Jawab:

a.Kegunaan khusus adalah hasil tekanan ke sistem sangat rendah tetapi dengan kapasitas besar. Pompa P1 bervolume rendah dan bertekanan tinggi. b.Pompa P2 bertekanan rendah dan bervolume besar. Sebuah katub balik CV1 yang memungkinkan aliran fluida hanya dari kiri kekanan. c.Dua katub RV1 berfungsi untuk mengatur tekanan tetap rendah dan aliran debit tetap tinggi dari kontrol petunjuk di X dan Y. 9.Nyatakan kuantitas tekanan, kecepatan aliran, perpindahan variabel dan perpindahan positif

33

dari beberapa jenis pompa yang anda ketahui. Jawab: Kuantitas tekanan, kecepatan aliran, perpindahan variabel dan perpindahan positif dari beberapa jenis pompa, dinyatakan pada tabel berikut. Jenis Pompa Pmaks. (bar) Qmaks.(l/menit) Perpd. Variabel Perpd. Positif Sentrifugal 20 3000 Tidak ada Tidak ada Gir 175 300 Tidak ada Terjadi Baling-baling 175 500 Terjadi Terjadi Piston Plat 300 500 Terjadi Terjadi Piston Radial 700 650 Terjadi Terjadi Piston in-line 1000 100 Terjadi Terjadi 9a.Gambarkan dan jelaskan penggunaan katub muat. Jawab: a.Katub V1 sebagai katub buang tekanan menjadi kondisi normal, kelebihan fluida dikembalikan ke tangki. b.Katub tambahan V2 dapat dibuka-tutup oleh sinyal hirolik atau elektrik eksternal. Jika katub V2 terbuka, semua sisa fluida kembali ke tangki. c.Bila sistem membutuhkan aliran fluida maka katub V2 tekanan naik dan dimanfaatkan sistem dengan kebutuhan energi minimum. d.Katub V2 berfungsi sebagai katub muat untk supply ke sistem.

10.Gambar yang umum dilakukan, tiga posisi filter dan jelaskan kegunaan masing-masing. Jawab:

a.Kotoran (partikel sekecil 20 , mata hanya mampu mengamati 40), dalam sistem hidrolik menyebabkan: kecepatan fluida tak stabil, kerusakan seal, dan keausan bearing lebih dini. b.Filter pada gambar-a umumnya hanya menyaring partikel kasar, tujuan supply tekanan yang pas untuk pompa tanpa melanggar ketentuan kotoran; sistem, lebih dipentingkan. c.Filter pada gambar-b merupakan kondisi ideal manakala sistem membutuhkan persyaratan tertentu untuk besar partikel, kerugiannya adalah tekanan untuk sistem tidak dapat tinggi dan tergantung kemampuan tekanan filter. d.Filer pada gambar-c dipasang sebagai murni penyaringan dengan syarat besar kotoran tertentu dan tidak mengorbankan kebutuhan tekanan sistem.

34

11.Sebutkan, gambarkan, dan jelaskan kegunaan, tiga jenis filter yang diketahui. Jawab:

Filter jenis khusus diameter kotoran sangat kecil Berikut ini jenis filter diurutkan mulai dari kotoran yang dapat disaring paling besar yaitu jenis: filter aliran penuh, filter aliran normal, filter aliran dalam kisi, dan filter khusus. Filter khusus mempunyai penampang tidak mengikuti tiga jenis lainnya, umumnya dimensi sangat kecil sehingga penampang Benar-benar khusus dan berbeda satu sama lain tergantung pabrik pembuat.

2.7 2.8 2.9 2.10

Kontrol Tekanan dan Aliran Fluida Line Sizing Perpipaan Sistem Hidroulik Rangkuman

35

2.11 Pertanyaan untuk Pemahaman


1. Sket penempatan katub kontrol hidrolik dan jelaskan perbedaan pokoknya. 2. Gambar dan jelaskan operasi internal katup untuk dua hal, mengembang atau menyempit. 3. Gambarkan, katup dua posisi dan katup tiga posisi, dan sket posisi dimaksud. 4. Sebutkan regulator yang anda ketahui untuk menyatakan simbol katub. 5. Jelaskan arti huruf dan penggunaan pada penandaan port, dalam tabel. 6. Sket tiga kemungkinan penandaan port. 7. Beri contoh 4(empat) penggunaan penandaan port. sebagai berikut: 8. Kelengkapan penandaan port dilakukan dengan simbol aktuasi sket dan beri contoh. 9. Katub infinit mempunyai aturan penandaan port berbeda, sket dan jelaskan. 10.Sebutkan, sket benda beserta simbol penandaan port untuk jenis-jenis katup kontrol. 11.Bagaimana operasional katup sistem hidrolik maupun pneumatik, tunjukkan dengan skema. 12.Sebutkan 7(tujuh) nama katup sesuai fungsi yang anda ketahui. 13.Sket dan sebutkan bagian-bagian dari beberapa katup sesuai fungsi yang anda ketahui. 14.Gambarkan pompa hidrolik dalam hal: simbol, pemasangan, dan penggunaan komponen. 15.3(tiga) macam frekuensi motor induksi AC digunakan untuk pompa hidrolik, sebutkan. 16.Gambarkan dan jelaskan perbedaan pompa hidrolik: sentrifugal dan torak. 17.Gambarkan, nyatakan rumus, dan jelaskan, untuk mendapatkan daya pompa. 18.Port inlet pompa dapat terjadi dengan tekanan negatif (< 1 atm), gambar dan jelaskan. 19.Penaikan beban dengan pompa dapat diatur dengan pemasangan katub-katub, gambarkan contohnya, dan jelaskan Bagaimana pengaturan katub dilakukan. 20.Dua kelompok pompa: torak dan sudu putar. Sebutkan, sket, dan nyatakan bagian-bagian penting,untuk tujuh jenis pompa sudu putar, dan lima jenis pompa torak. 21.Untuk kegunaan khusus, pompa kombinasi torak dan sudu putar digunakan. Gambarkan, sebutkan bagian-bagian penting, dan jelaskan kegunannya. 22.Nyatakan kuantitas tekanan, kecepatan aliran, perpindahan variabel dan perpindahan positif dari beberapa jenis pompa yang anda ketahui. 23.Gambar yang umum dilakukan, tiga posisi filter dan jelaskan kegunaan masing-masing. 24.Sebutkan, gambarkan, dan jelaskan kegunaan, tiga jenis filter yang diketahui.

36

Anda mungkin juga menyukai