Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Jalan sangat dibutuhkan dalam segala aspek, bukan hanya berpengaruh terhadap bidang transportasi, tetapi berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, baik itu politik, pertahanan, sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, pembuatan jalan harus mendapatkan perhatian penting dari pihak terkait. Tanah saja biasanya tidak cukup kuat untuk daya tahan, tanpa adanya deformasi yang berarti antara roda dan tanah, atau lapis paling atas dari badan jalan. Lapis tambahan ini dapat dibuat dari bahan khusus yang disebut lapis perkerasan. Perkerasan harus mempunyai daya dukung dan keawetan yang memadai, tetapi juga ekonomis, maka perkerasan jalan perlu dibuat berlapis lapis yaitu : 1. Lapisan atas (Surface) 2. Lapisan pondasi atas (base) 3. Lapisan pondasi bawah (subbase) 4. Tanah dasar (subgrade) Sedangkan konstruksi perkerasan jalan dapat dibedakan atas : 1. Konstruksi perkerasan lentur (Flexibel Pavement) 2. Konstruksi perkerasan kaku (Rigid Pavement) 3. Konstruksi perkerasan komposit (Composite Pavement)

Dalam konstruksi perkerasan jalan raya, sebelumnya harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu terhadap perkerasan yang akan digunakan. Perencanaan perkerasan jalan raya dapat dikelompokkan menjadi : 1. Structural Pavement Design, yaitu menentukan tebal perkerasan dan bagian bagiannya, misal : tebal lapis perkerasan, tebal slab dan lain lain. 2. Paving Mixture Design, yaitu menentukan jenis dan kualitas bahan yang akan digunakan untuk lapis perkerasan, misal : persyaratan aspal, batu, kualitas beton aspal dan lain lain. Sedangkan untuk menyiapkan perkerasan perlu dipertimbangkan hal hal sebagai berikut : 1. Kinerja atau performance perkerasan Hal ini berkaitan dengan lalu lintas, yaitu volume lalu lintas dan beban gandar kendaraan yang akan dilewatinya. 2. Umur dari kinerja atau umur rencana perkerasan. Umur rencana adalah waktu dalam tahun dihitung sejak perkerasan jalan dibuka untuk lalu lintas sampai saat diperlukan perbaikan berat. Selama umur rencana ini, perkerasan diharapkan bebas dari pekerjaan perbaikan berat. 3. Kondisi awal dan kondisi akhir perkerasan Hal tersebut berkaitan dengan kondisi perkerasan pada awal umur rencana dan tingkat perkerasan yang masih dapat diterima pada akhir umur rencana.

Pada penelitian saat ini, saya menggunakan Asbuton yang berasal dari alam yang tidak melalui proses destilasi, masih banyak mengandung asphalten, resin dan minyak minyak alami yang memelihara sifat lengket (tahan air), kuat/kokoh (stabilitas tinggi), lentur (tahan fatigue) dan awet (tahan ageing). Tidak hanya itu, latar belakang dalam penggunaan Asbuton ini dapat dilihat dalam PERMEN PU NOMOR 35/PRT/M/2006 yang merupakan wujud dan komitmen pemerintah untuk mendorong pemanfaatan Asbuton. Serta sebagai kebijakan pemerintah dalam pemanfaatan potensi lokal dan penghematan devisa.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya geser dan kekuatan campuran Aspal Buton dengan substitusi aspal minyak yang digunakan untuk pembuatan konstruksi jalan.

C. Pembatasan Masalah
Masalah pada penelitian ini dibatasi pada sifat dan karakteristik campuran Aspal Buton dengan melakukan pengujian di Laboratorium. Ruang lingkup dan batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Pengujian bongkahan Asbuton dengan uji extraksi; 2. Pengujian properties Asbuton, aspal keras dan agregat pembentuk campuran LATASTON berbahan dasar Asbuton; 3. Penambahan aspal keras untuk meningkatkan kelekatan Asbuton 0%, 10% ,15%, 20 % dan 25%.

4. Pengujian kuat tekan dengan alat Marshall modifikasi campuran Asbuton pada penambahan aspal keras yang optimum. 5. Pengujian kuat geser dengan alat Marshall modifikasi campuran Asbuton pada penambahan aspal keras yang optimum
Metode dan pembahasan dari pengujian-pengujian tersebut akan disesuaikan dengan persyaratan spesifikasi dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Indonesia (Bina Marga). D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk : 1. Meneliti kandungan-kandungan yang terdapat dalam bongkahan material Asbuton. 2. Mengetahui hasil dari uji kuat tekan dari campuran Lataston HRS WC dengan penambahan Asbuton. 3. Mengetahui hasil dari uji kuat geser dari campuran Lataston HRS WC dengan penambahan Asbuton. 4. Evaluasi laboratorium kinerja kuat tekan Asbuton dengan spesifikasi Lataston HRS WC dengan variasi penambahan aspal keras 0%, 10%, 15%, 20%, dan 25%.

E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat antara lain : 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi para engineer bidang teknik sipil untuk penerapan di lapangan khususnya perkerasan jalan raya.

2. Sebagai bahan untuk penelitian lanjutan dalam bidang perkerasan jalan raya.

Anda mungkin juga menyukai