Anda di halaman 1dari 8

III.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Spesifikasi Bahan dan Campuran 1. Bahan Komposisi campuran beraspal panas dengan Aspal Buton terdiri dari agregat, filler dan bitumen/aspal dengan atau tanpa Aspal Buton butir. Dalam penelitian ini, bahan pengikat menggunakan aspal keras (aspal minyak) penetrasi 60 dengan Aspal Buton butir. Untuk itu semua bahan tersebut harus memenuhi persyaratan. Tabel 2. Ketentuan agregat. Jenis Pengujian Standar Nilai Abrasi dengan mesin Los Angeles SNI 03-2417-1991 Mak 40% Material lolos saringan no.200 SNI 03-4142-1996 Mak 1% Material lolos saringan no. 200 SNI 03-4142-1996 Mak 8% Sumber: Pusat Litbang Prasarana Transportasi Badan Penelitian dan Pengembangan Dep. PU. 2005. Tabel 3. Spesifikasi Aspal Keras Penetrasi 60/70. No Jenis Pengujian Metode Persyaratan o . 1 Penetrasi, 25 C, 100 gr, 5 detik; 0,1 SNI 06-2456-1991 60 - 79 o mm Lembek; C 2 Titik SNI 06-2434-1991 48 58 1 o 3 Daktilitas, 25 C; cm SNI 06-2432-1991 Min 100 4 Berat Jenis SNI 06-2411-1991 Min 1,0 5 Penurunan berat (dengan TFOT); % SNI 06-2440-1991 Mak 0,8 Sumber:berat Pusat Litbang Prasarana Transportasi Badan Penelitian dan Pengembangan Dep. PU. 2005.

14 Tabel 4. Persyaratan Aspal Buton Butir. Sifat-sifat Aspal Buton Butir Persyaratan 5/20 20/25 SNI 03-3640-1994 18-22 23-27 Metode

Kadar bitumen Aspal Buton; % Ukuran butir Aspal Buton a. Lolos saringan no. 8 (2,36 SNI 03-1968-1990 100 100 b. Lolos SNI 03-1968-1990 Min 95 Min 95 mm); % saringan no. 16 (1,18 Kadar air; % SNI 06-2490-1991 Mak 2 Mak 2 mm); % Sumber: Pusat Litbang Prasarana Transportasi Badan Penelitian dan Pengembangan Dep. PU. 2005. Keterangan: 1. Aspal Buton butir tipe 5/20 : Kelas penetrasi 5 (0,1 mm) dan kelas kadar bitumen 20% : Kelas penetrasi 20 (0,1 mm) dan kelas kadar bitumen 25%

2. Aspal buton butir tipe 20/25

2. Campuran Beraspal Campuran beraspal panas dengan aspal Buton adalah campuran antara agregat dengan bahan pengikat jenis bitumen aspal Buton murni atau aspal Buton modifikasi atau aspal keras penetrasi 60 yang campurannya menggunakan aspal Buton butir, yang dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperatur tertentu. Jenis campuran beraspal panas yang menggunakan aspal Buton dapat digunakan untuk lapis permukaan atau lapis pondasi, yaitu terdiri atas campuran beraspal panas dengan aspal Buton lapis aus (AC-WC aspal Buton), campuran beraspal panas dengan aspal Buton lapis permukaan antara (AC-BC aspal Buton) dan campuran beraspal panas dengan aspal Buton lapis pondasi (AC-Base aspal Buton).

15 3. Lapisan Tipis Atas Beton (LATASTON) Lataston terdiri dari dua macam campuran, Lataston Lapis Pondasi (HRS Base) dan Lataston Lapis Permukaan ( HRS Wearing Course ) dan ukuran maksimum agregat masing masing campuran adalah 19 mm. Lataston Lapis Pondasi ( HRS Base ) mempunyai proporsi fraksi agregat kasar lebih besar daripada Lataston Lapis Permukaan ( HRS Wearing Course ). Lataston memiliki tebal padat antara 3 3,5 cm. Tabel 5. Gradasi Agregat Untuk Campuran Aspal. Persentase Lolos Ayakan (%) Ukuran Ayakan (mm) 37,5 25 19 12,5 9,5 2,36 0,600 0,075 Sumber : Pusat Litbang Pengembangan Dep. PU. 2005. 100 90 100 75 85 50 72 35 60 6 12 Prasarana Transportasi 100 90 100 65 100 35 55 15 35 29 Badan Penelitian dan HRS WC HRS Base

16 4. Campuran LATASTON Tabel 6. Ketentuan Sifat sifat Campuran Lataston untuk Lalu Lintas <1 juta ESA/tahun. Lataston Sifat sifat Campuran WC Penyerapan Aspal (%) Jumlah tumbukan per bidang Min Rongga dalam campuran (%) Maks Rongga dalam agregat (VMA) (%) Rongga terisi aspal (%) Stabilitas Marshall (kg) Pelelehan (mm) Marshall Quotient (kg/mm) Stabilitas Marshall sisa (%) setelah perendaman selama 24 jam, 60 o C Rongga dalam campuran (%) pada kepadatan membal (refusal) Sumber : Pusat Litbang Prasarana Pengembangan Dep. PU. 2005. Min Min Min Min Min Min Min Transportasi Badan 18 68 800 3 250 75 2 Penelitian dan Maks 1,7 75 3,0 6,0 17 Base

B. Peralatan Peralatan yang digunakan merupakan peralatan standar pembuatan benda uji marshall yang akan dilakukan pada Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Lampung yang berupa alat marshall modifikasi. 1. Alat Uji Marshall Alat uji Marshall mesin uji ketahanan campuran atau aspal yang dilengkapi dial pembebanan, dengan kapasitas sampai dengan 2500 kg atau 5000 kg setelah sampel direndam sebelumnya selama 30 menit. Dimana campuran aspal hot mix memiliki

17 ketahanan (stabilitas) yang berbeda terhadap kelelehan plastis (flow). Stabilitas (ketahanan) adalah kemampuan diri campuran dalam menahan beban hingga campuran aspal tersebut mengalami kelelehan plastis yang dinyatakan dalam kg atau pounds. Dimana kelelehan plastis (flow) merupakan perubahan bentuk suatu campuran aspal akibat pembebanan hingga batas runtuh yang dinyatakan dalam milimeter. Alat uji Marshall seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 1. Alat Uji Marshall. 2. Alat Uji Hammer Drill Alat uji hammer drill dengan tipe GSH 388 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. Alat Uji Hammer Drill.

18 Nilai daya input Dampak energi : 1050 watt : 8 J 10 J

Dampak tingkat pada kecepatannya : 2800 ipm Berat Panjang Tinggi : 4,9 kg : 435 mm : 232 mm

Bahan tingkat penghapusan kekerasan dalam beton menengah, kira-kira : 180 kg/jam (http://all-tools-directs.htm) C. Prosedur Pengujian 1. Pembuatan benda uji Marshall untuk jenis campuran Lataston HRS WC pada 5 kadar aspal yang berbeda masing-masing 3 buah. Jumlah benda uji seluruhnya 15 buah untuk menentukan kadar aspal optimum dengan kadar aspal awal 7,5 %, sesuai dengan spesifikasi yang telah ada. Tabel 7. Ketentuan Campuran LATASTON dan Aspal Keras. Kadar Aspal 6,5 % 7% 7,5 % 8% 8,5 % Jumlah Benda Uji 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah Keterangan Campuran agregat dengan spesifikasi HRS WC + kadar aspal 6,5 % Campuran agregat dengan spesifikasi HRS WC + kadar aspal 7 % Campuran agregat dengan spesifikasi HRS WC + kadar aspal 7,5 % Campuran agregat dengan spesifikasi HRS WC + kadar aspal 8 % Campuran agregat dengan spesifikasi HRS WC + kadar aspal 8,5 %

2. Dari grafik VIM hasil uji Marshall Lataston HRS WC didapat kadar aspal awal yang dibuat benda uji pada masing - masing kadar aspal. Jumlah benda uji 3 sampel dengan uji PRD.

19 3. Pada kadar aspal optimum dibuat benda uji PRD dengan variasi penambahan aspal keras 0%, 10%,15%, 20% dan 25%. Jumlah benda uji 20 buah. Tabel 8. Ketentuan Campuran Asbuton dan substitusi Aspal Keras. Nama Benda Uji A B C D E Uji Tekan 4 buah 4 buah 4 buah 4 buah 4 buah

Keterangan Campuran Asbuton + Aspal Keras 0% Campuran Asbuton + Aspal Keras 10% Campuran Asbuton + Aspal Keras 15% Campuran Asbuton + Aspal Keras 20% Campuran Asbuton + Aspal Keras 25%

D. Urutan Analisis Penelitian Dari data-data yang telah didapat baik data primer maupun data sekunder , maka dilakukan analisis data yang meliputi: 1. Hasil pengujian properties aspal dan agregat dibandingkan spesifikasi apakah memenuhi standar atau tidak. 2. Perhitungan volumetrik campuran dan pembuatan grafik hubungan antara kadar aspal dan parameter Marshall. 3. Pengujian stabilitas Marshall dan pembuatan grafik hubungan antara kadar aspal dengan parameter Marshall. 4. Penentuan kadar aspal awal dari grafik dengan VIM 6%. 5. Penentuan kadar aspal optimum (KAO) berdasarkan parameter campuran dan parameter Marshall. 6. Pengujian durabilitas, kuat tekan dan kuat geser campuran beraspal dengan variasi penambahan aspal minyak 0%, 10%,15%, 20% dan 25%. Hasil kajian dibandingkan hasil penelitian terdahulu diperoleh kesimpulan dan saransaran untuk perbaikan penelitian berikutnya.

20 E. Diagram Alir Penelitian

Mulai Studi Literatur

Pengujian Aspal Minyak

Pengujian Agregat

Extraksi Aspal Buton

Pembuatan Benda Uji Lataston HRS WC dengan Kadar Aspal awal (Pb) 7,5 %, 15 sampel
Pengujian Kuat Tekan Dengan Uji Marshall

Pengujian Kuat Tekan Dengan Uji Marshall

Pembuatan Benda Uji PRD Awal dengan VIM 6%, 3 sampel

Pembuatan Benda Uji Dengan Substitusi Aspal Minyak 0%,10%,15%, 20% & 25% , 18 sampel

Pengujian Kuat Tekan Dengan Uji Marshall

Pengujian Kuat Geser Dengan Uji Marshall

Analisa Data Kesimpulan & Saran

Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Campuran Asbuton dan Aspal Keras.

Anda mungkin juga menyukai