Anda di halaman 1dari 3

BAHASA INDONESIA

Mata Kuliah Dosen Judul

: Bahasa Indonesia : Idi Darma : BAHASA

Disusun Oleh :

Nama NPM Kelas

: Abdul Rouf.A : 10111028 : 3KA42

BAHASA

Bahasa Sebagai Jati Diri


I. Pengertian Dan Ruang Lingkupnya

Pada zaman modern seperti saat ini suatu jati diri sangatlah diperlukan untuk mengetahui siapa kita dan siapa yang dihadapi karena suatu jati diri dapat mencakup semua dalam hal kepribadian seperti tutur kata dalam berbahasa, berperilaku dalam tindakan, dan tata krama dalam lingkungan sebab semua itu yang menentukan siapa jati diri kita. Hal yang paling krusial dan sangat berkaitan erat dengan jati diri adalah bahasa, kenapa bahasa?? Karena bahasa dapat membedakan suatu individu yang hidup di tiap-tiap daerah maupun negara dibelahan dunia. Jati diri disebut juga identitas yaitu merupakan ciri khas yang menandai seseorang, sekelompok orang, atau suatu bangsa. Jika ciri khas itu menjadi milik bersama suatu bangsa, hal itu tentu menjadi penanda jati diri bangsa tersebut tetapi jika menandai seseorang bisa menjadi penanda jati dirinya. Seperti halnya manusia lain, kita juga memiliki jati diri yang membedakannya dari setiap individu di dunia. Jati diri itu sekaligus juga menunjukkan keberadaan kita di antara makhluk sosial lain. Setiap bahasa pada dasarnya merupakan simbol jati diri penuturnya maksudnya dalam hal berkomunikasi maupun bersosialisasi dengan makhluk sosial lainnya mereka akan nyaman jika tutur bahasa dan penyampaian kita baik sehingga mereka akan menilai dan memperlakukan kita dengan

baik. Oleh karena itu, berbahasa yang baik harus senantiasa kita jaga dan kita kembangkan agar tetap dapat memenuhi fungsinya sebagai sarana komunikasi modern yang mampu membedakan masing-masing individu sehingga dapat menjaga hubungan baik dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Selain untuk masing-masing individu bahasa juga dapat menjadi penanda jati diri suatu bangsa. Kalau kita lihat secara cermat, kondisi kebahasaan di Indonesia saat ini cukup memprihatinkan, terutama penggunaan bahasa Indonesia di tempat umum, seperti pada nama bangunan, pusat perbelanjaan, hotel dan restoran, serta kompleks perumahan, sudah mulai tergeser oleh bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Tempat yang seharusnya menggunakan bahasa Indonesia itu mulai banyak yang menggunakan bahasa yang tidak lagi menunjukkan jati diri keindonesiaan. Akibatnya, wajah Indonesia menjadi tampak asing di mata masyarakatnya sendiri. Kondisi seperti itu harus kita sikapi dengan bijak agar kita tidak menjadi asing di negeri sendiri sebab kembali ke pembahasan awal yaitu bahasa adalah jati diri dan jati diri itu adalah identitas. Seharusnya bukan hanya menjadi bahasa pemersatu bangsa yang hanya dijadikan sebuah alat untuk bekomunikasi antar daerah yang memiliki perbedaan bahasa dengan daerah lain. Lebih dari itu, bahasa Indonesia harus mampu menjadi sebuah simbol dari jati diri bangsa yang bermartabat. Meskipun bukan merupakan bahasa internasional, tetapi akan lebih bijak jika bahasa Indonesia terus dilestarikan. Apalagi, sekarang mulai muncul bahasa-bahasa yang jauh dari pakem bahasa Indonesia yang baik dan benar. Memang setiap bahasa mengalami perkembangan seiring dengan budaya dan jaman yang makin berkembang, namun tidak seharusnya sebuah bahasa persatuan yang telah digagas dan dilahirkan dengan penuh semangat perjuangan oleh para pejuang bangsa diabaikan dan dipandang sebelah mata. Tidak seharusnya kita membiarkan bahasa Indonesia larut dalam arus komunikasi global yang menggunakan media bahasa asing seperti itu. Jika hal seperti itu kita biarkan dalam jangka panjang, tidak tertutup kemungkinan jati diri indonesia sebagai suatu bangsa pun akan pudar sehingga terbawa arus globalisasi yang akhirnya bangsa ini tidak mengenali jati dirinya sendiri sebagai bangsa yang bermartabat sehingga kembali terjajah seperti dahulu, memang bukan terjajah secara fisik tetapi secara moril. Jika hal itu terjadi, jangankan berperan di tengah kehidupan global, menunjukkan jati diri indonesian sebagai suatu bangsa pun kita tidak mampu. Oleh karena itu untuk memperkuat jati diri suatu bangsa, baik yang lokal maupun nasional, diperlukan peran serta berbagai pihak dan dukungan aturan serta sumber daya yang memadai. Peran serta masyarakat juga sangat diperlukan dalam memperkuat jati diri bangsa itu. Dengan jati diri yang kuat, bangsa kita akan makin bermartabat dan dihormati sehingga mampu berperan bahkan juga bersaing dalam kancah kehidupan global.

Bahasa Sebagai Alat Pencari Kerja


Dalam pembahasan sebelumnya tentang bahasa yaitu bahasa sebagai jati diri ternyata bahasa juga bisa sebagai alat pencari kerja. Kenapa bisa sebagai alat pencari kerja? karena setiap makhluk sosial berinteraksi mereka akan mengetahui cara kita betutur kata dan berkomunikasi. Nah disitu yang akan dinilai pada setiap orang apakah orang tersebut layak untuk bekerja ditempatnya atau tidak, misal dalam wawancara untuk mendapatkan pekerjaan, mereka akan menilai setiap bahasa yang kita ucapkan karena disitu akan dinilai apakah kita dapat bekerja dengan giat nantinya dan apakah kita bisa bertanggung jawab atas pekerjaan kita nantinya. Bahasa pada dasarnya merupakan

suatu komponen yang sangat penting dalam kehidupan manusia di muka bumi ini. Tanpa adanya bahasa, kita sebagai manusia tidak akan mungkin dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Dengan bahasa pula kita dapat dengan mudah mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, misalnya pada saat ingin membeli suatu barang, diperlukan bahasa untuk tawar menawar antara pembeli dan penjual. Pada zaman modern seperti saat ini, bahasa sangatlah diperlukan untuk mendapatkan suatu perkerjaan. Tetapi jika bahasa yang digunakan tidak di gunakan dengan baik sangatlah sulit untuk mendapatkan pekerjaan karena bahasa adalah pencerminan diri kita sendiri atau memunculkan jati diri kita kepada orang tersebut. Selain itu banyak pesaing-pesaing dari dalam maupun luar negeri yang juga ingin mendapatkan pekerjaan. Contohnya di Indonesia ini, dengan sedikitnya lapangan kerja yang ada dan dengan banyaknya calon pekerja, tidak dapat dihindari bahwa akan terjadi persaingan dan juga seleksi yang sangat ketat. Untuk keluar dari masalah seleksi dan persaingan di atas, tentunya calon pekerja haruslah mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Kemampuan atau skill dan sikap kerja sama yang baik serta tutur kata yang soopan dapat mempengaruhi penilaian perusahaan terhadap calon pekerja. Seandainya seseorang telah lulus tes wawancara, bahasa dan tutur kata yang baik pun tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Saat berhadapan dengan teman kantor, mungkin saja bahasa seharihari atau bahasa gaul dapat digunakan. Namun tidak saat bertemu dengan klien atau mitra kerja. Tutur kata yang baik dan sopan sangat diperlukan sebab bahasa identik dengan menghormati orang lain. Apabila kita bertutur kata dan berbahasa dengan baik, maka orang lain pun akan memperlakukan kita dengan baik dan sopan. Begitu juga sebaliknya. Dapat dikatakan, bahasa seorang pegawai perusaahan mewakili bagaimana kesuksesan perusaahan tersebut dalam menjalin kerja sama dengan perusahaan lain. Dengan bahasa kita bisa mendapatkan pekerjaan apa saja, tidak harus bekerja dalam perusahaan tetapi juga dapat bekerja dengan cara berjualan. Dengan tutur kata yang baik serta strategi berdagang yang baik akan menarik suatu pelanggan yang nantinya akan menjadi pelanggan tetap setelah itu terus berkembang hingga menjadi suatu usaha besar yang dapat menguntungkan kita Oleh karena itu bahasa memanglah sangat diperlukan dalam mencari pekerjaan maupun mengembangkan usaha. Baik saat dalam usaha mencari pekerjaan ataupun dalam menjalankan pekerjaan. Bahasa tidak terbatas hanya Bahasa Indonesia saja, semakin banyak seseorang menguasai berbagai bahasa, maka semakin besar pula peluang orang tersebut dalam mendapatkan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai