Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENGAJARAN Pokok Bahasan Sasaran Tempat Waktu A. Tujuan 1.

Tujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti penyuluhan ini, orang tua mampu memahami penatalaksanaan pada anak dengan GGK. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan ini, orang tua diharapkan: a. Mampu menyebutkan fungsi ginjal. b. Mampu menyebutkan definisi gangguan fungsi ginjal. c. Mampu menyebutkan gejala GGK. d. Mampu menyebutkan penyebab GGK. e. Mampu menyebutkan penatalaksanaan GGK. B. Kegiatan Belajar Mengajar No. 1. Tahap Pembukaan Waktu 5 menit

: Penatalaksanaan anak dengan gagal ginjal. : Orang tua anak dengan gagal ginjal kronik (GGK) : IRNA C1L2 : 20 menit

Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan pada anak dengan gagal ginjal kronik.

Kegiatan Memberi salam Menjelaskan TIK Menjelaskan proses belajar mengajar Menanyakan kepada orang tua apa yang diketahui tentang GGK. Menjelaskan fungsi ginjal. Menjelaskan gangguan fungsi ginjal. Menjelaskan gejala GGK. Menjelaskan penyebab GGK.

Media lisan

2.

Pelaksanaan 10 menit

Leaflet dan lembar balik

Menjelaskan penatalaksanaan GGK. Evaluasi Menyimpulkan materi Memberi kesempatan pada orang tua untuk bertanya Memberi salam penutup lisan

3.

Penutup

5 menit

C. Metode a. Ceramah b. Tanya jawab D. Evaluasi 1. Standar persiapan a. Alat b. Pengaturan tempat c. Kesiapan materi 2. Standar proses: strategi PBM. 3. Standar hasil: tes lisan pada akhir kegiatan. Orang tua pasien: a. Mampu menyebutkan fungsi ginjal. b. Mampu menyebutkan definisi gangguan fungsi ginjal. c. Mampu menyebutkan gejala GGK. d. Mampu menyebutkan penyebab GGK. e. Mampu menyebutkan penatalaksanaan GGK E. Pustaka 1. Betz Cecily L, Sowden L A ( 2002 ). Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC 2. Sacharin R M. ( 1996 ). Prinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa : Maulany R.F, Jakarta : EGC. 3. Price S A, Wilson L C.( 1995 ). Patofisiologi. Jakarta : EGC F. Lampiran : leaflet.

SATUAN ACARA PENGAJARAN PENATALAKSANAAN GAGAL GINJAL KRONIK

Disusun Oleh : DIANA TRI LESTARI DWI ASTUTI WAHYU WIDODO

PROGRAM PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2004

Lampiran materi : A. Fungsi ginjal Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh dan berfungsi untuk membuang sampah metabolisme dan racun tubuh dalam bentuk urine ( air seni), yang kemudian dikeluarkan dari tubuh B. Gangguan fungsi ginjal ( gagal ginjal ) 1. Keadaan penurunan fungsi ginjal 2. Penimbunan racun dan sampah metabolisme 3. Berat ringannya gejala tergantung kerusakan ginjal yang terjadi C. Gejala gagal ginjal Sindrom uremi/kumpulan gejala : Mual, muntah, nafsu makan menurun, sakit kepala, lemah, sering masuk angin, sesak nafas, kembung, diare, pucat, kulit atau rambut kering, muka sembab, sering cegukan. Mula mula sering kencing malam hari, kemudian kencing berkurang atau sama sekali tidak kencing. Pada keadaan berat terdapat penurunan kesadaran disertai kejang kejang. D. Penyebab gagal ginjal kronik 1. Radang pada ginjal ( muka sembab,kaki bengkak, tekanan darah tinggi, kencing berkurang hilang timbul ) 2. Diabetes mellitus 3. Batu ginjal 4. Obat - obatan E. Penatalaksanaan gagal ginjal 1. Konservatif : Diet : rendah garam, cukup protein, cairan yang diminum harus seimbang dengan cairan yang keluar. Obat - obatan Kontrol teratur berhasil

2. Terapi ginjal penganti ( TGP ) dilakukan bila cara konservatif tidak

EVALUASI HASIL PENKES Pendidikan kesehatan mengenai penatalaksanaan gagal ginjal kronik dilakukan selama 30 menit sesuai dengan waktu yang telah direncanakan di satuan acara pembelajaran. Pendidikan kesehatan ini dihadiri oleh orang tua anak S, selama proses keluarga antusias sekali menanyakan perihal penatalaksanaan GGK terutama dari segi dietnya apa yang diperbolehkan dan apa yang dihindarkan. Saat dilakukan evaluasi mengenai materi penkes keluarga menjawab bahwa fungsi ginjal adalah untuk menyaring cairan didalam tubuh, GGK adalah jenis penyakit pada ginjal, untuk penyebabnya mereka menjawab infeksi yang mengenai ginjal, kemudian untuk gejalanya mereka menyebutkan 3 gejala yang muncul yaitu mual, muntah dan muka sembab adapun penatalaksanaannya mereka menjawab untuk menghindari makan yang asin, minumnya diatur sesuai dengan jumlah kencingnya. Dari evaluasi tersebut tujuan yang diharapkan oleh pemberi penkes sudah tercapai karena dengan latar belakang pendidikan keluarga (SD) jawaban yang dikemukakan keluarga setelah mendengarkan informasi selama 10 menit tersebut sudah menunjukan sebagian informasi tersebut dapat dicerap dengan baik. Namun demikian dalam poses penkes ada sedikit kekurangan yaitu penggunaan media yang digunakan untuk penkes, pemberi penkes menyadari kalau media tersebut tidak begitu menarik karena hanya terdapat tulisan tanpa gambar dan keluarga merasa kesulitan

dalam membaca karena untuk membaca mereka masih harus mengeja tetapi keluarga mengatakan kalau mereka sudah senang dengan hanya mendengarkan penjelasan penyaji dan keluarga mengatakan sebagian ada yang dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai