trace element
dengan
Karena
sifat-sifat
tersebut, merkuri banyak digunakan baik dalam kegiatan maupun perindustrian laboratorium.
dalam limbah atau waste di perairan umum diubah oleh aktifitas mikro menjadi methyl
organisme komponen
memiliki
kelarutannya yang tinggi terutama dalam tubuh hewan air. Hal tersebut mengakibatkan
bioakumulasi
dan dalam
hewan-hewan
dapat
mencapai
level
yang berbahaya baik bagi kehidupan maupun manusia, hasil hewan air
tangkap
hewan SANUSI
air
merkuri
di
karena
kecepatan
pengambilan merkuri (up take rate) oleh organisme air lebih cepat dengan
Diantara berbagai macam logam berat, merkuri digolongkan sebagai pencemar paling berbahaya. Sedang unsur-unsur logam berat lainnya juga memiliki potensi yang membahayakan lingkungan perairan. Disamping itu, ternyata produksinya cukup besar dan penggunaannya di berbagai bidang cukup luas. DJOJOSOEBAGIO (1978) di dalam WIDODO (1980) mengatakan bahwa pencemaran yang disebabkan oleh logam-logam berat yang juga merupakan unsur-unsur langka (seng, timah, kadnium, merkuri, arsen, nikel, vanadium dan berilium) merupakan masalah yang serius dewasa ini.
1.2 sejarah merkuri merkuri sudah ada sejak zaman dahulu. Hal itu diketahui setelah ditemukannya tambang di pegunungan Andes, Peru. Tambang tersebut diperkirakan dibangun 1400 sebelum masehi. Merkuri adalah racun yang bisa timbul dari penambangan emas dan perak. Merkuri timbul dari proses yang dinamakan amalgamasi. Polusi merkuri di pertambangan emas dan perak tersebut diketahui setelah tim peneliti mengambil tanah sedimen dari 40.000 lokasi yang berbeda bagian tenggara ibukota Peru, Lima 1.3 ciri-ciri merkuri Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di
mana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Daya racun yang dimiliki akan bekerja sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus. Lebih jauh lagi, logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi manusia. Jalur masuknya adalah melalui kulit, pernapasan dan pencernaan. Berdasarkan daya hantar panas dan listriknya merkuri (Hg) dimasukkan dalam golongan logam. Sedangkan berdasarkan densitasnya, dimasukkan ke dalam golongan logam berat. Merkuri memiliki sifat-sifat : 1. 2. 3. Kelarutan rendah; Sifat kimia yang stabil terutama di lingkungan sedimen; Mempunyai sifat yang mengikat protein, sehingga mudah terjadi biokonsentrasi pada tubuh organisme air melalui rantai makanan; 4. Menguap dan mudah mengemisi atau melepaskan uap merkuri beracun walaupun pada suhu ruang; 5. Logam merkuri merupakan satu-satunya unsur logam berbentuk cair pada suhu ruang 25oC; 6. 7. Pada fase padat berwarna abu-abu dan pada fase cair berwarna putih perak; Uap merkuri di atmosfir dapat bertahan selama 3 (tiga) bulan sampai 3 (tiga) tahun sedangkan bentuk yang melarut dalam air hanya bertahan beberapa minggu.
http://smk3ae.wordpress.com/2008/06/24/merkuri-hg-logam-cair-toksikmematikan/
1.4 manfaat merkuri Manfaat dari merkuri atau raksa adalah untuk penambangan emas, yaitu pada saat pengolahan bijih emas. Pengolahan biji emas primer dilakukan dengan cara pemecahan, penggilingan, konsentrasi dan ekstraksi. Pemecahan dilakukan dengan alat jaw crusher sedangkan penggilingan dengan rod mill. Hasil penggilingan kemudian dipisah untuk mendapatkan konsentrat emas dengan alat konsentrasi seperti jig, meja goyang, sluice box dan dulang. Untuk mengambil emas (Au) dari konsentrat dilakukan dengan metoda flovasi yaitu pemisahan berdasarkan perbedaan affinitas, bergabungnya biji dengan air dan udara dengan penambahan unsur-unsur pembantu. http://himdikafkipuntan.blogspot.com/2008/04/mercuri-dampak-dan-manfaat.html
1.5 proses akumulasi merkuri Merkuri yang terdapat dalam limbah atau waste di perairan umum diubah oleh aktifitas mikro-organisme menjadi komponen metil-merkuri (Me-Hg) yang memiliki sifat racun (toksik) dan daya ikat yang kuat disamping kelarutannya yang tinggi terutama dalam tubuh hewan air. Hal tersebut mengakibatkan merkuri terakumulasi baik melalui proses bioakumulasi maupun biomagnifikasi yaitu melalui rantai makanan (food chain) dalam jaringan tubuh hewan-hewan air, sehingga kadar merkuri dapat mencapai level yang berbahaya baik bagi kehidupan hewan air maupun kesehatan manusia yang makan hasil tangkap hewan-hewan air tersebut. Terjadinya proses akumulasi merkuri di dalam
10
tubuh hewan air, karena kecepatan pengambilan merkuri (up take rate) oleh organisme air lebih cepat dibandingkan dengan proses ekresi, yaitu karena metil-merkuri memiliki paruh waktu sampai beberapa ratus hari di tubuh hewan air, sehingga zat ini menjadi terakumulasi dan konsentrasinya beribu kali lipat lebih besar dibanding air disekitarnya. Bioakumulasi adalah peningkatan konsentrasi suatu zat sepanjang rantai makanan. Berikut ini adalah gambaran bagaimana perjalanan metil-merkuri dari air hingga masuk ke dalam tubuh manusia dan binatang : 1. Metil-merkuri di dalam air dan sedimen dimakan oleh bakteri, binatang kecil dan tumbuhan kecil yang dikenal sebagai plankton; 2. Ikan kecil dan sedang kemudian memakan bakteri dan plankton tersebut dalam jumlah yang sangat besar sepanjang waktu; 3. Ikan besar kemudian memakan ikan kecil tersebut, dan terjadilah akumulasi metil-merkuri di dalam jaringan. Ikan yang lebih tua dan besar mempunyai potensi yang lebih besar untuk terjadinya akumulasi kadar merkuri yang tinggi di dalam tubuhnya; 4. Ikan tersebut kemudian ditangkap dan dimakan oleh manusia dan binatang, menyebabkan metil-merkuri berakumulasi di dalam jaringannya. Ikan dapat mengabsorbsi metil-merkuri melalui makanannya dan langsung dari air dengan melewati insang. Oleh karena merkuri terikat dengan protein di seluruh jaringan ikan, termasuk otot, maka tidak ada metoda pemasakan atau pencucian ikan untuk mengurangi kadar merkuri di dalamnya. http://smk3ae.wordpress.com/2008/06/24/merkuri-hg-logam-cair-toksikmematikan/
11
1.6 dampak merkuri Pengaruh dari toksisitas merkuri terhadap tubuh antara lain : kerusakan syaraf, termasuk menjadi pemarah, paralisys, kebutaan atau ganguan jiwa, kerusakan kromosom dan cacat bayi dalam kandungan. gejala-gejala ringan akibat keracuna merkuri adalah depresi dan suka marah-marah yang merupakan sifat dari penyakit kejiwaan, sakit kepala, sukar menelan, penglihatan menjadi kabur, daya dengan menurun, merasa tebal di bagian kaki dan tangannya, mulut terasa tersumbat oleh logam, gusi membengkak dan disertai diare, lemah badan, dan cacat pada janin manusia. Merkuri dengan konsentrasi tinggi kadang kala di dapatkan di perairan dan jaringan ikan yang berasal dari pembentukan ion monoetil merkuri yang larut, CH3Hg+ dan (CH3)2 Hg, oleh bakteri anaerobik di dalam sedimen, merkuri dari senyawa-senyawa ini menjadi pekat di dalam lemak jaringan ikan (penguat biologis) dapat mencapai 103. Sebagai hasil dari kuatnya interaksi antara merkuri dan komponen tanah lainnya, penggantian bentuk merkuri dari satu bentuk ke bentuk lainnya selain gas biasanya sangat lambat. Proses methylisasi merkuri biasanya terjadi di alam di bawah kondisi terbatas, membentuk satu dari sekian banyak elemen berbahaya, karena dalam bentuk ini merkuri sangat mudah terakumulasi pada rantai makanan. Karena berbahaya, penggunaan fungisida alkylmerkuri dalam pembenihan tidak diizinkan di banyak negara. http://smk3ae.wordpress.com/2008/06/24/merkuri-hg-logam-cair-toksikmematikan/ Manifestasi klinis awal intoksikasi mercuri didapatkan gangguan tidur, perubahan mood (perasaan) yang dikenal sebagai "erethism", kesemutan mulai dari daerah sekitar
12
mulut hingga jari dan tangan, pengurangan pendengaran atau penglihatan dan pengurangan daya ingat. Pada intoksikasi berat penderita menunjukkan gejala klinis tremor, gangguan koordinasi, gangguan keseimbangan, jalan sempoyongan (Ataxia ) yang menyebabkan orang takut berjalan. Hal ini diakibatkan terjadi kerusakan pada jaringan otak keci Pemaparan dalam waktu singkat pada kadar merkuri yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan paru-paru, muntah-muntah, peningkatan tekanan darah atau denyut jantung, kerusakan kulit, dan iritasi mata. Kadar yang berbahaya dalam darah adalah melebihi 200 nmol/ L, dalam urine melebihi 500 nmol/L, umumnya inorganik mercuri ini merupakan limbah dari perusahaan/pabrik produksi misalnya: kertas, kloralkali yang terbuang kesungai/danau/ laut yang bereaksi dengan methylat menjadi organicmercuri (metil merkuri).
1.7 prosedur penanggulangan merkuri Prosedur penanggulangan pencemaran merkuri di Sungai Pawan yang dilakukan adalah: Pembangunan tanggul sementara, Penempatan tanggul permanent,
Pembangunan IPAL pengolahan lumpur lapisan atas. Air laut di dalam bendungan lumpur
13
penyelesaian pekerjaan
I.
MEKANISME MERKURI MASUK KE TUBUH MANUSIA Bioakumulasi adalah peningkatan konsentrasi suatu zat sepanjang rantai makanan.
a. Alur merkuri masuk ke tubuh manusia melalui ikan Berikut ini adalah gambaran bagaimana perjalanan metil-merkuri dari air hingga masuk ke dalam tubuh manusia dan binatang (Arifin, 2008) : a) Metil-merkuri di dalam air dan sedimen dimakan oleh bakteri, binatang kecil dan tumbuhan kecil yang dikenal sebagai plankton, dan khususnya benthos (kerang, kepiting, udang); b) Ikan kecil dan sedang kemudian memakan bakteri dan plankton tersebut dalam jumlah yang sangat besar sepanjang waktu; c) Ikan besar kemudian memakan ikan kecil tersebut, dan terjadilah akumulasi metil-merkuri di dalam jaringan. Ikan yang lebih tua dan besar mempunyai potensi yang lebih besar untuk terjadinya akumulasi kadar merkuri yang tinggi di dalam tubuhnya; d) Ikan tersebut kemudian ditangkap dan dimakan oleh manusia dan binatang, menyebabkan metil-merkuri berakumulasi di dalam jaringannya (hati, gijal, dan otak). Ikan dapat mengabsorbsi metil-merkuri melalui makanannya dan langsung dari air dengan melewati insang. Oleh karena merkuri terikat dengan protein diseluruh jaringan
14
ikan, termasuk otot, maka tidak ada metode pemasakan atau pencucian ikan untuk mengurangi kadar merkuri di dalamnya (Arifin, 2008). b. Toksikokinetik merkuri 1. Absorbsi Dari beberapa data pada manusia maupun hewan menunjukan bahwa metil merkuri segera diserap melalui saluran cerna. Aberg et. al. (1969) melaporkan bahwa dosis tunggal metal merkuri nitrat pada manusia 95% dapat diserap. Absorbsi yang efiesien dari metilmerkuri ini juga ditunjukan dari penelitian lain yang menggunakan sukarelawan manusia yang menerima dosis oral metilmerkuri terikat protein.Sampai 80% uap senyawa metilmerkuri seperti uap metilmerkuri klorida dapat diserap melalui pernafasan. Penyerapan metilmerkuri dapat juga melalui kulit namun data kuantitatifnya tidak tersedia. Garam merkuri klorida absorbsinya buruk pada saluran cerna, efek serius dari merkuri klorida adalah gastroenteritis. Logam merkuri bila tertelan tidak diserap oleh saluran cerna, namun uapnya lebih berbahaya karena menyebabkan kerusakan paru-paru dan otak. 2. Distribusi Dari segi toksisitas, konsentrasi dalam darah merupakan indikator yang sesuai dari dosis yang diserap dan jumlah yang ada secara sistemik. Metilmerkuri terikat pada hemoglobin, dan daya ikatnya yang tinggi pada hemoglobin janin berakibat pada tingginya kadar merkuri pada darah uri dibandingkan dengan darah ibunya.Dari analisis, konsentrasi total merkuri termasuk bentuk merkuri anorganik, merkuri pada darah tali uri hampir seluruhnya dalam bentuk termetilasi yang mudah masuk ke plasenta Metilmerkuri sangat mudah melintas batas sawar darah-otak maupun plasenta. Hal ini lebih disebabkan oleh sifat lifopilisitas yang tinggi dari metilmerkuri. Metilmerkuri sendiri mudah berdifusi melalui membran sel tanpa perlu sistem transport tertentu. Kerena reaktifitasnya yang tinggi terhadap gugus sulfhidril
15
yang terdapat pada berbagai protein, maka jumlah metilmerkuri bebas dalam cairan biologis menjadi sangat kecil. Suatu transpor aktif pada sawar darah otak diperkirakan membawa metilmerkuri masuk ke dalam otak. Dalam darah, logam yang sangat neurotoksik ini terikat secara eksklusif pada protein dan sulfhidril berbobot molekul rendah seperti sistein. Kompleks MeHg-sistein yang terbentuk beraksi sebagai analog asam amino, mempunyai struktur mirip metionin, sehingga dapat diangkut oleh pembawa Sistem-L untuk asam amino bebas untuk melintas melalui sawar darah otak. Asam amino yang penting pada rambut adalah sistein. Metilmerkuri yang bereaksi dan terikat dengan gugus sulfhidril pada sistein kemudian terserap dalam rambut, ketika pembentukan rambut pada folikel. Tetapi, membutuhkan waktu paling tidak sebulan untuk dapat terdeteksi dalam sampel potongan rambut pada pengguntingan mendekati kulit kepala. Tergantung dari panjang rambut pada sampel, konsentrasi merkuri dapat merefleksikan pemaparan merkuri dimasa lalu. Namun, karena waktu paruh merkuri dalam tubuh kira-kira 1,5 2 bulan, sampel rambut dekat kulit kepala merefleksikan pemaparan merkuri yang baru terjadi yang juga terkait pada konsentrasi dalam darah pada saat ini. Kadar merkuri dalam darah dan rambut merupakan biomarker pencemaran merkuri. Hubungan kedua biomarker tersebut sangat individual pada setiap orang maupun kelompok umur. Menurut US EPA (2001), dalam kondisi tetap terpapar oleh merkuri, kadar dalam rambut ( g/g) rata-rata 250 kali kadar dalam darah ( g/mL). 3. Metabolisme Metilmerkuri dapat dimetabolisme menjadi merkuri anorganik oleh hati dan ginjal. Metilmerkuri dimetabolisme sebagai bentuk Hg++. Metilmerkuri yang ada dalam saluran cerna akan dikonversi menjadi merkuri anorganik oleh flora usus. 4. Ekskresi Metilmerkuri dikeluarkan dari tubuh terutama melalui tinja sebagai merkuri anorganik. Proses ini sebagai hasil dari ekskresi empedu dari senyawa
16
dan konversi menjadi bentuk anorganik oleh flora usus.Kebanyakan metilmerkuri yang diekskresi empedu diserap kembali melalui sirkulasi enterohepatik dalam bentuk organiknya. Kurang dari 1% metilmerkuri dapat dikeluarkan dari tubuh setiap harinya, hal ini karena waktu paruh biologisnya yang kira-kira 70 hari. Metilmerkuri juga dikeluarkan melalui ASI dengan kadar kira-kira 5% dari kadar dalam darah. Pengeluaran merkuri anorganik melalui ekshalasi, ludah, dan keringat yang berasal dari metabolisme merkuri organic. c. Toksisitas Toksisitas senyawa merkuri tergantung dari bentuknya. Senyawa merkuri organik lebih toksik dibanding senyawa anorganiknya, karena mudahnya menembus sawar darah otak dan diabsorbsi sempurna pada saluran cerna. Berlin (1983) mencatat bahwa tidak ada perbedaan antara efek akut maupun kronik ketika terjadi akumulasi pada ambang toksik. Menurut WHO (1976), awal dari efek toksik metilmerkuri terjadi ketika kadar dalam darah antara 200 500 ng/mL. Kadar dalam darah ini berkaitan dengan beban tubuh menanggung 30-50 mg merkuri per kg berat badan yang setara dengang asupan harian 3-7 g/kg. Hal yang perlu dicatat bahwa kemunculan gejala keracunan merkuri dapat tertunda beberapa minggu atau bulan tergantung dari akumulasi senyawa merkuri dalam tubuh. Menurut Berlin (1983), tingkat keparahan paparan akan menentukan cetusan efek toksisitas subkronik dan toksisitas itu terjadi bila terpapar pada tingkat yang lebih rendah dari pemaparan kronik. Pada tingkatan subkronik ini tanda dan gejala yang terlihat adalah gangguan indera, penyempitan bidang penglihatan, ketulian dan gangguan motorik. Toksisitas metilmerkuri secara umum berakibat pada gangguan nonkarsinogenik seperti diuraikan di atas. Belum ada informasi gangguan yang bersifat karsinogenik pada manusia. Namun pada tikus percobaan dilaporkan terjadi tumor ginjal hanya pada hewan jantan, tidak pada betina, pada pemberian metilmerkuri 15 ppm selama 53 minggu
17
d. Target Organ Metilmerkuri menyerang susunan saraf pusat dengan target organ utama adalah otak. Data yang ada menunjukkan bahwa otak janin yang sedang berkembang mempunyai sensitivitas yang lebih tinggi dibanding orang dewasa. Perbedaan seks sering ditemui pada studi toksisitas pada tikus dan mencit. Akumulasi merkuri pada ginjal hewan betina secara statistik lebih tinggi dari jantan. Konsentrasi yang tinggi pada betina diduga karena tingginya kadar metalothionein pada ginjal betina. Gambar 2 mengilustrasikan adanya daerah lesi di beberapa zona pada system saraf yang menunjukkan gejala dari penyakit Minamata. Lesi padacerebellum (1) berakibat pada hilang keseimbangan (ataxia) dan gangguan bicara (dysarthria). Gangguan penglihatan terjadi pada penyempitan bidang padang, kesulitan penglihatan pada daerah tepi akibat dari kerusakan di daearah occipital lobe (2). Gangguan sensasi atau stereo anesthesia terjadi karena kerusakan pada postcentral gyrus (3). Kelemahan otot, kram atau gangguan pergerakan merupakan tanda dari kerusakan pada precentral gyrus (4). Kesulitan pendengaran disebabkan adanya gangguan pada daerah temporal transverse gyrus (5). Keluhan pada kesulitan dan gangguan indera perasa baik rasa nyeri, sentuhan ataupun suhu akibat adanya gangguan pada saraf sensorik (6)
18
Gambar 2. Cedera pada sistem saraf akibat metilmerkuri. Daerah terjadinya perubahan patologis akibat metilmerkuri ditandai dengan warna merah yang ditunjukkan dengan keterangan pada gejala dan tanda pada penyakit Minamata. (Sumber : National Institute of Minamata Disease, NIMD Jepang)
e. Pengobatan Karena merkuri terikat pada gugus sulfhidril pada sel-sel tubuh, penggunaan zat pengkhelat seharusnya diberikan pada tahap awal pengobatan. Zat ini akan berkompetisi mengikat merkuri menggunakan gugus thiol. Saat ini, zat yang terbaik untuk mengatasi penyakit Minamata adalah asam 2,3dimerkaptosuksinat (DMSA). Zat ini memiliki toksisitas rendah, pada percobaan dengan hewan memperlihatkan hasil yang jauh lebih baik dibanding dimerkaprol (BAL) ataupun d-penisilamin (DPCN). Bahkan dalam kasus keracunan merkuri anorganik, penggunaan DMSA lebih disukai dibanding DCPN. II. Cara mendiagnosis toksisitas merkuri dalam tubuh Diagnosis toksisitas Hg tidak dapat dengan tes biokimiawi, biasanya dilakukan analisis kadar Hg dalam darah, urin, atau rambut. Beberapa cara lain sbb: 1. DMPS Challenge Pasien disuntik dengan bahan kimia DMPS (Sodium 2,3-dimercaptopropane-lsulfonat) yang mengikat dan memobilisasi merkuri dalam tubuh. Lalu 24 jam kemudian dilakukan uji terhadap urin pasien tersebut. 2. Pengujian rambut Dilakukan pengambilan sampel rambut untuk diuji karena merkuri yang lama terkandung di dalam darah akan disimpan pula pada rambut. 3. Test darah
4. Diagnosis simtomatik
Mungkin salah satu cara yang paling jelas untuk mengenal toksisitas merkuri adalah dengan gejala-gejala dan penyakit yang dihasilkannya. Karena merkuri mengganggu beberapa proses tubuh, itu
19
benar-benar sulit untuk mengetahui bagaimana itu akan terwujud atau apa penyakit itu akan muncul pada orang tertentu.
III.
alat untuk menganalisis logam Hg (Merkuri) Untuk mengetahui bahwa suatu daerah tercemar dengan merkuri atau tidak dapat dilakukan beberapa metode dibawah ini. Pengukuran Konsentrasi Merkuri (Hg) dengan spektrofotometer (AAS) Pengukuran konsentrasi merkuri dilakukan secara kurva kalibrasi dengan mengukur absorban dari larutan standar dan larutan sampel.Absorban diamati dengan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 253,7 nm tanpa nyala (flameless) untuk merkuri (Hg) yang dilengkapi grafit furnace dan hybrid vapour generator, hal ini dikarenakan logam ini mudah menguap.
metode "anodic stripping voltammetry". Sebagai elektrode kerja digunakan elektrode "rotating disc electrode/RDEAu" dan sebagai elektrolit pendukung digunakan campuran larutan natrium klorida dan dinatrium etilendiamintetraasetat. Senyawa organik dalam sampel didestruksi dengan menggunakan campuran asam nitrat dan asam sulfat (1:2) dan dipanaskan pada suhu 60C selama 4 jam, diikuti dengan radiasi dengan 20
lampu raksa ultraviolet selama 2 jam. Setelah sampel dideaerasi selama 3 menit, dilakukan deposisi pada 370 mV selama 3 menit. Selusur potensial dilakukan pada rentang potensial 500 - 800 mV dengan laju selusur 40 mV/detik. Puncak arus difusi untuk raksa terletak pada potensia1683 mV dengan batas deteksi dan batas kuantisasi masing-masing sebesar 1,04 bpm dan 3,48 bpm.
METODE PENULISAN
Penelitian ini bersifat deskriftif, data-data ini diperoleh dari sumber data berupa buku-buku, sumberdata dari internet,dan juga literature-literatur yang relevan yang berhubungan dengan masalah penelitian tersebut.
21
BAB IV PEMBAHASAN
Dari telaah pustaka mengenai pencemaran air sungai. Yang di sebabkan limbah merkuri akan berakibat buruk bagi ekosistem yang ada di sekitar sungai.Hal ini terbukti dikarenakan adanya penambangan emas yang tidak mengikui aturan yang berlaku sehingga di perlukan adanya upaya untuk mencegah nya antara lain :
22
Pembangunan tanggul sementara, Pekerjaan pembangunan diawali dengan membuat tanggul pembatas sementara yang dibangun di batas pasang surut terjauh dari daratan untuk membantu proses sedimentasi lumpur agar dapat mengendap di dasar bendungan dan tidak teraduk oleh ombak di laut lepas
Persiapan substrat dasar laut, Kemudian dilakukan penguatan dasar laut dengan meletakkan pasir untuk mencegah bercampurnya air laut dengan lumpur di dasar laut hingga ketebalan pasir 0,5 1,5 meter
Penempatan tanggul permanent, Selanjutnya pipa baja lapis ganda ditanamkan di dasar laut sebagai tanggul permanen sebagai pembatas lokasi landfill. Digunakan pipa baja berdiameter 29,5 meter dan 22,9 meter yang berisi batu dan kerikil ke dalam pipa sebagai material pengisi.
Penggalian dasar laut, Setelah tanggul terpasang, maka lokasi landfill dapat menampung lumpur hingga ketinggian 10-20 meter. Ketinggian maksimal lumpur yang dibuang ke perairan di dalam tanggul harus berada pada kedalaman 50 cm di bawah permukaan air laut, karena merkuri anorganik dalam lumpur dapat membentuk metil merkuri jika terpapar dengan udara dan matahari.
Pembangunan IPAL pengolahan lumpur lapisan atas. Air laut di dalam bendungan lumpur kemudian dialirkan ke unit pengolah air limbah dimana
23
dilakukan pemisahan air dengan lumpur melalui proses sedimentasi dan penyaringan. Kualitas air setelah pengolahan diperiksa, jika kualitasnya sudah memenuhi baku mutu di alirkan kembali ke oprasi Pengolahan air permukaan, Sebagian besar merkuri di Teluk Minamata adalah merkuri sulfat yang menempel pada partikel lumpur, sehingga merkuri dapat dihilangkan dengan memisahkan partikel lumpur. Kriteria pemantauan fasilitas IPAL untuk air yang sudah diolah adalah 40 mg/L untuk kekeruhan dan 0,005 mg/l untuk kandungan merkuri total pengisian bendungan dengan Lumpur
penyelesaian pekerjaan
Tanggul SUNGAI yang dibangun harus memenuhi persyaratan lingkungan yaitu : 1. Dapat mencegah kebocoran atau rembesan merkuri ke laut bebas
2. mengurangi gangguan yang menyebabkan teraduknya sediman dasar laut 3. mempertahankan stabilisasi tanggul pada dasar pantai yang lunak
4. mempertahankan stabilisasi tanggul untuk menahan gangguan tekanan air dari daratan, ombak, dan gempa bumi 5. masa pembangunan yang cukup singkat http://www.ecoton.or.id/tulisanlengkap.php?id=1784
24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.KESIMPULAN Dari karya tulis ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa Merkuri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ekosistem yang ada di sekitar sungai. Serta
25
dapat kita simpulkan bahwa perlunya upaya untuk mencegah meningkatnya pencemaran merkuri di Sungai Pawan.
B. SARAN Melihat dari karya tulis ini, tim Penulis menyarankan agar masyarakat dan pemerintah memandang serius masalah meningkatnya Pencemaran merkuri dan berupaya untuk mencegah atau meminimalkan peningkatan pencemaran merkuri di Sungai Pawan. Dengan cara pembuatan tanggul untuk mengatasi pencemaran tersebut agar masyarakat yang memanfaatkan Air Sungai Pawan tidak terkotaminasi oleh merkuri.
26