Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM R-LAB

Nama / NPM Fak. / Program Studi Group & Kawan Kerja

: Risa Hashimoto / 1206224615 : Teknik / Teknik Kimia : Group 18 Risa Hashimoto Muhammad Bagus Prakasa Deviani Nabila Ridovi Rina Wahyuningtyas

No. dan Nama Percobaan Minggu Percobaan Tanggal Percobaan Nama Asisten

: KR01 Disipasi Kalor Hot Wire : Pekan 8 : 30 April 2013 :

Laboratorium Fisika Dasar UPP-IPD UNIVERSITAS INDONESIA

Tujuan Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kawat pijar (hotwire) Fan Voltmeter dan Ampmeter Adjustable power supply Camcorder Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Teori Tentunya kalian pernah menggunakan seterika listrik bukan?. Seterika listrik yang kita gunakan mengasilkan panas. Panas yang dihasilkan sterika tersebut berasal dari energi listrik. Ketika kita menyalakan senter, maka terjadi perubahan enegi kimia menjadi energi listrik dan cahaya. Untuk mengetahui seberapa besar energi yang dibutuhkan oleh suatu alat listrik, maka dapat dipahami konsep berikut;

Pada rangkaian tertutup seperti gambar di samping, arus listrik I mengalir melalui hambatan R. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah. Arus listrik tersebut tidak lain adalah gerakn muatan listrik yang melalui rangkaian tersebut. Besarnya muatan listrik yang mengalir pada rangkaian adalah Q = I . t Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh mengalirnya muatan listrik dalam suatu rangkaian listrik tertutup. Energi listrik yang diberikan oleh suatu sumber dc bertegangan V (Volt) yang mencatu arus I (ampere) selama selang waktu t (sekon) dinyatakan oleh,

W=Vlt

Karena V = I R atau

maka energi listrik W dapat juga dinyatakan oleh :

W = I2 R t
Atau

Dengan W adalah energi listrik dalam Joule (J). Energi listrik W dapat dirubah menjadi energi kalor Q dari sebuah pemanas air listrik. Jika efisiensi alat dianggap 100%, maka berlaku hubungan.

Jika efisiensi elemen pemanas tidak 100% maka berlaku

Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didisipasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energy listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.

Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai : Overheat ratio = Rw = Resistansi kawat pada temperature pengoperasian (dihembuskan udara). Ra = Resistansi kawat pada tempertur ambient (ruangan). Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage, E) dengan kecepatan referensi (reference velocity, U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang dihasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70, 110, 150, dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

Cara Kerja Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di halaman http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01 1. Mengaktifkan Web cam (Meng-klik icon video pada halaman web r-Lab). 2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s, dengan meng-klik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran. 3. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas. 4. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon ukur. 5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70, 110, 150, 190, dan 230 m/s.

Tugas dan Evaluasi

1. Berdasarkan data yang didapat, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hot Wire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran udara. 2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hot Wire dengan kecepatan aliran angin. 3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hot wire. 4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan kawat hot wire sebagai pengukur kecepatan angin? 5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

Data dan Hasil Percobaan Pada percobaan KR01 Disipasi Kalor Hot Wire, didapatkan data pengamatan dari perubahan kecepatan angin yang diatur sebagai berikut : Kecepatan angin : 0 m/s
Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan Angin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 V-HW 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 I-HW 54.1 54.0 53.9 53.9 53.9 53.9 53.9 54.0 54.0 54.1

Kecepatan angin : 70 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 Kec Angin 70 70 70 70 70 70 70 70 V-HW 2.081 2.081 2.083 2.082 2.082 2.080 2.082 2.080 I-HW 54.6 55.4 55.5 54.7 54.1 54.0 54.3 55.2

9 10

70 70

2.081 2.080

55.6 54.9

Kecepatan angin : 110 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 V-HW 2.063 2.062 2.063 2.062 2.062 2.062 2.063 2.063 2.062 2.062 I-HW 55.9 55.3 54.1 54.7 56.0 54.7 54.1 55.4 55.6 54.2

Kecepatan angin : 150 m/s

Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kec Angin 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

V-HW 2.055 2.056 2.055 2.056 2.055 2.055 2.055 2.055 2.055 2.055

I-HW 54.2 55.7 55.5 54.2 55.2 55.8 54.2 55.2 55.7 54.2

Kecepatan angin : 190 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 Kec Angin 190 190 190 190 190 190 190 190 V-HW 2.051 2.051 2.050 2.051 2.051 2.051 2.051 2.050 I-HW 54.5 54.9 56.0 54.2 56.0 54.8 54.7 56.0

9 10

190 190

2.050 2.051

54.2 56.1

Kecepatan angin : 230 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 230 230 230 230 230 230 230 230 230 230 V-HW 2.047 2.048 2.048 2.048 2.048 2.048 2.048 2.048 2.048 2.048 I-HW 55.7 56.1 54.4 54.7 56.4 55.1 54.3 55.7 56.0 54.4

Grafik Tegangan Hot Wire dan Waktu

0 m/s
2,5 Tegangan Listrik 2 1,5 1 0,5 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu 0 m/s

70 m/s
2,084 2,083 Tegangan Listrik 2,082 2,081 2,08 2,079 2,078 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu 70 m/s

110 m/s
2,0632 2,063 2,0628 2,0626 2,0624 2,0622 2,062 2,0618 2,0616 2,0614 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu

Axis Title

110 m/s

150 m/s
2,0562 2,056 2,0558 Tegangan Listrik 2,0556 2,0554 2,0552 2,055 2,0548 2,0546 2,0544 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu 150 m/s

190 m/s
2,0512 2,051 2,0508 Tegangan Listrik 2,0506 2,0504 2,0502 2,05 2,0498 2,0496 2,0494 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu 190 m/s

230 m/s
2,0482 2,048 Tegangan Listrik 2,0478 2,0476 2,0474 2,0472 2,047 2,0468 2,0466 2,0464 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Waktu 230 m/s

Grafik Tegangan Hot Wire dan Kecepatan Aliran Angin


Kecepatan Angin 0 70 110 150 190 230 Tegangan Ratarata 2.112 2.081 2.062 2.055 2.051 2.048

Tegangan Rata-rata - Kec. Angin


2,12 2,1 Tegangan Hot Wire (V) 2,08 2,06 2,04 2,02 2 0 70 110 150 190 230 Kecepatan Angin (m/s) Tegangan Rata-rata - Kec. Angin

Persamaan Kecepatan Angin sebagai Fungsi Tegangan Hot Wire Praktikan menggunakan data tegangan rata rata dalam pengolahan Least Square dengan x mewakili kecepatan angin dan y mewakili tegangan rata - rata.
No 1 2 3 4 5 6 Jumlah () xi 0 70 110 150 190 230 750 yi 2.112 2.081 2.062 2.055 2.051 2.048 12.410 xi^2 0 4900 12100 22500 36100 52900 128500 yi^2 4.465 4.331 4.252 4.223 4.207 4.194 25.671 xiyi 0 145.67 226.82 308.25 389.69 471.04 1541.47

Dengan bentuk fungsi y = mx + b, nilai m dan b akan diperoleh dari:

Dari perhitungan di atas, didapatkan data untuk melengkapi fungsi y = mx + b sehingga fungsi kecepatan aliran angin terhadap tegangan hot wire :

Kawat Hot Wire sebagai Pengukur Kecepatan Angin Berdasarkan data dan penghitungan yang telah dilakukan, kita dapat menggunakan kawat hot wire sebagai pengukur kecepatan angin, dengan persamaan :

Analisis Analisis Percobaan dan Analisa Hasil Pada percobaan fisika dasar kali ini, praktikan melakukan percobaan Disipasi Kalor Hot Wire dengan menggunakan rLab remote menggunakan internet. Untuk melakukan percobaan ini praktikan harus terlebih dulu login ke sitrampil. Lalu terdapat elaboratory untuk menjalankan percobaan ini. Kelebihan dari percobaan ini menggunakan rlab memudahkan praktikan untuk mendapatkan nilai ukur untuk percobaan ini. Kelemahan dari rlab ini praktikan tidak dapat melihat alat-alat percobaan secara langsung dan tidak dapat terjun langsung ke lapangan untuk melakukan percobaan. Pada percobaan remote lab Disipasi Kalor Hot Wire ditujukan untuk mengetahui kemampuan kawat hot wire sebagai indicator kecepatan aliran udara. Sumber udara yang digunakan dalam percobaan ini adalah kipas angin. Pada percobaan ini praktikan menggunakan variasi kecepatan angin diantaranya 0 m/s, 70m/s, 110m/s, 150m/s, 190 m/s dan 230 m/s. Ketika angin dialirkan pada probe, maka angin tersebut akan menerpa kawat pijar tersebut dengan kecepatan v sehingga dihasilkan kekuatan gaya sebesar F. Udara yang mengalir pada kawat pijar memiliki besar gaya F dengan kecepatan v yang dialirkan dalam waktu 1 hingga10 detik. Adanya terpaan angin pada kawat pijar tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan resistansi pada kawat, yang mana hubungannya berbanding lurus dengan kecepatan angin yang mengalir pada probe. Semakin kencang aliran udara yang mengalir pada probe maka tegangan yang terjadi pada sistem akan semakin kecil, sementara arus yang mengalir akan semakin besar. Besar kecilnya perubaan resistansi inilah yang nantinya akan menentukan besar kecilnya perpindahan atau transfer kalor pada probe. Dengan mencari nilai tengangan hot wire pada tiap kecepatan angin rata-rata praktikan mendapatkan hasil
Kecepatan Angin 0 70 110 150 190 230 Tegangan Ratarata 2.112 2.081 2.062 2.055 2.051 2.048

Dan menghasilkan persamaan grafik

dengan x adalah tegangan hotwire dan y adalah kecepatan angin.

Analisis Grafik Pada Grafik tersebut, grafik tegangan terhadap kecepatan angin. Bila kecepatan angin

tidak konstan, maka hal ini akan berpengaruh signifikan terhadap perubahan tegangan kawat. Karena penambahan kecepatan akan meningkatkan nilai resistansi kawat, yang berarti meningkatkan nilai arus listrik dan mengurangi nilai tegangan hotwire, maka hubungan tegangan dengan kecepatan angin berbanding terbalik. Dapat dilihat, gerakan kurva pada grafik kedua menurun seiring dengan pertambahan kecepatan angin. Adapun, dari data pengamatan, dapat diamati bahwa plot titik masing-masing data dalam grafik masih tersebar. Oleh sebab itu, berusaha ditarik suatu garis lurus terbaik yang mewakili data-data tersebut. Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (Least Square), maka didapatlah persamaan seperti yang terdapat dalam grafik. Dan dari grafik yang dihasilkan menunjukkan adanya kesinambungan antara data hasil percobaan dengan kondisi yang seharusnya terjadi, yaitu kecepatan angin dari kipas angin berbanding terbalik dengan tegangan yang dihasilkan oleh probe tersebut Analisis Kesalahan Pada percobaan disipasi kalor hot wire kali ini terdapat perbedaan hasil antara percobaan dengan perhitungan literature. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor: 1. Alat yang digunakan kurang akurat untuk mengukur nilai-nilai tegangan 2. Keterbatasan media yang digunakan, karena pada percobaan ini praktikan melakukan percobaan secara online, dan praktikan mendapat gangguan tidak bisa melihat video percobaan ini. Karena video tidak bisa ditampilkan di layar komputer praktikan. 3. Kesalahan dalam perhitungan, kesalahan ini bisa disebabkan kurang teliti dalam menghitung data baik dari penulisan angka penting hingga salah penulisan nilai. Sehingga menyebabkan perbedaan data yang cukup jauh dari nilai seharusnya.

Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan yaitu tentang Disipasi Kalor Hot Wire dapat disimpulkan bahwa 1. Kawat hot wire dapat digunakan sebagai sensor untuk mengukur tegangan listrik seperti pada dasar teori yang telah disebutkan. 2. Diketahui pula bahwa perubahan antara kecepatan aliran udara dan tegangan listrik berbanding terbalik. 3. Kawat hot wire bisa digunakan sebagai pengukur kecepatan angin, apabila nilai tegangan juga diketahui lebih dahulu. Semakin besar tegangan,semakin kecil nilai kecepatan angin. Begitu pula sebaliknya

Referensi 1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. 2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. 3. http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01

Anda mungkin juga menyukai