KEMURNIAN
Ciri morfologi organ tumbuhan (taksonomi) Ciri fragmen (rambut penutup, rambut kelenjar, bentuk kristal oksalat, dll) Harga Rf dan warna bercak dari senyawa aktif / utama / spesifik
CIRI MIKROSKOPIK
PROFIL KLT
2. UJI KEMURNIAN Logam fisiologis (Na, K, KADAR Fe) & lingkungan ABU (Silikat)
CEMARAN LOGAM BERAT
CEMARAN MIKROBA
KADAR AIR
6
7 8
Gentamisin
Dekstran Urokinase
Karbohidrat
Karbohidrat Protein
Antibiotik
Homeostasis Stroke
Parameter Spesifik
Senyawa identitas Kadar sari larut air Kadar sari larut etanol
Penentuan:
Kadar abu total untuk mengukur jumlah abu total pada simplisia setelah pembakaran
Logam fisiologis, yg berasal dari jaringan tanaman itu sendiri (Na, Fe, K) Logam non-fisiologis, yaitu yg merupakan residu benda asing (pasir, tanah)
Adalah residu yg tertinggal setelah mendidihkan jumlah abu total dalam HCl encer, kemudian dibakar lagi Untuk mengetahui kadar silikat, terutama pasir yg menempel pada simplisia
LOGAM BERAT
Logam berat adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor atom 22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan karena bila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh. Beberapa di antaranya bersifat membangkitkan kanker (karsinogen). Bahan pangan dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi. Di alam, unsur ini biasanya dlm btk terlarut atau tersuspensi (terikat dlm zat padat) dan dlm btk ionik Tdpt 13 elemen logam berat yg diketahui beracun, a.l: As, Pb, Hg, Cd
LOGAM BERAT
Industri pengecoran, industri baterai, industri bahan bakar, industri kabel, industri kimia yg menggunakan pewarna (cat merah, kuning)
Limbah transportasi
GANGGUAN YG TIMBUL
Neurologi
(susunan syaraf) Fungsi ginjal Sistem reproduksi Sistem hemopoitik Sistem syaraf; sukar konsentrasi dan menurunkan kecerdasan
Larutan uji ditambahkan 1 g KI dan 10 g granul zinc, simpan dalam tabung gelas, biarkan bereaksi (40 menit) Bandingkan warna bintik yang timbul dari larutan sampel thd warna bintik dari larutan standar yg diketahui kadar arsen nya dalam kertas brom
KADAR AIR
Kelebihan
jumlah air dalam bahan baku tanaman obat dapat memicu pertumbuhan mikroba, keberadaan jamur atau serangga, terjadi pembusukan yang diikuti proses hidrolisis.
AZEOTROPH ???
Sifat dari campuran 2 cairan yang berbeda, yang apabila disatukan bisa menguap secara bersamaan, pada titik didih yang sama (lebih rendah dari masing-masing titik didih cairan tersebut). Contoh : * Toluen & air * Xylene & air Keuntungan : 1. Mudah dilakukan 2. Murah 3. Suhu tidak harus tinggi 4. Spesifik yg terukur/ terserap hanya air saja KERUGIAN : Mudah menyerap air
Jika pelarut tidak dijenuhkan, akan menyerap air yang ada pada simplisia, sehingga kadar air yang terukur SALAH!
Penjenuhan : 1. WHO : Toluen (200 ml) + air (0,2 ml) didihkan (destilasi) air (r) 2. MMI : Toluen + air dikocok (corong pisah) terbentuk 2 fase, fase air dipisah.
Metode yang digunakan: Titrasi Langsung; metanol dibakukan dgn reagen Karl-Fischer, masukkan sampel yg ditimbang tepat, titrasi dgn reagen KarlFischer Titrasi Tidak Langsung; metanol dibakukan dgn reagen KarlFischer, masukkan sampel yg ditimbang tepat, tambahkan reagen Karl-Fischer biarkan reaksi sempurna. Titrasi kelebihan pereaksi dgn larutan baku air-metanol Keuntungan Metode Karl Fischer : Tingkat presisi dan akurasi tinggi paling akurat Tingkat selektivitas terhadap air baik Jumlah sampel sedikit, preparasi sederhana Waktu yang diperlukan relatif singkat Interval pengukuran luas (1 ppm hingga 100%)
Keuntungan :
- Tingkat presisi dan akurasi tinggi
paling akurat - Tingkat selektivitas terhadap air baik - Jumlah sampel sedikit, preparasi sederhana - Waktu yang diperlukan relatif singkat -Interval pengukuran luas (1 ppm hingga
100%)
KERUGIAN : mahal
Dipergunakan untuk bahan/ tumbuhan yang memiliki kadar air tinggi ; tetapi tidak mengandung senyawa lain yang mudah menguap (contoh : minyak atsiri) Prosedur : Sampel ditimbang dipanaskan setelah bobot stabil, timbang lagi. Keuntungan : Lebih mudah Lebih cepat Lebih praktis Kerugian : Apabila bahan/ tumbuhan yang diuji mengandung senyawa yang mudah menguap, maka bahan akan rusak.
SUSUT PENGERINGAN
Susut Pengeringan adalah: kadar bagian yang menguap. Loss on drying (gravimetric determination) Suhu yang ditetapkan : 105oC Metode: simplisia kering yang sudah ditimbang seksama di keringkan pada suhu 105oC, dinginkan dalam dessikator, timbang Lakukan hingga dlm 2x pengukuran perbedaan tidak lebih dr 5 mg Kalkulasikan kehilangan berat (mg) thd berat simplisia kering (g)
CEMARAN MIKROBA
Mikroba dapat merusak senyawa yang terkandung dalam tumbuhan, kecuali jika diharapkan terjadi proses fermentasi. Aspek yang diperiksa : Mikroba Patogen dan Non Patogen Patogen tidak boleh ada Contoh : Staphyllococcus aureus, Salmonella sp. Non Patogen boleh, selama tidak melebihi jumlah yang diperbolehkan. Contoh : Eschercia colli
Prosedur : Jamu dibuat ekstrak diencerkan ditanam di media agar yang sesuai.