Anda di halaman 1dari 2

Endometritis

1)

Konsep dasar Endometrisis adalah radang pada endometrium, kuman-kuman memasuki endometrium, biasanya pada luka bekas insertio plasenta, dan dalam waktu singkat mengikutsertakan seluruh endometrium. Pada infeksi dengan kuman yang tidak seberapa patogen, radang terbatas pada endometrium. Jaringan sesidua bersama-sama dengan bekuan darah menjadi nekrotis dan mengeluarkan getah berbau dan terdiri atas keping- keping nekrotis serta cairan. Gambaran klinik Gambaran klinik tergantung jenis dan virulensi kuman, daya tahan penderita, dan derajat trauma jalan lahir. Kadang-kadang lokia tertahan olah darah, sisa-sisa plasenta, dan selaput ketuban, keadaan ini dinamakan lokiometra dan dapat menyebabkan'lfenaikan suhu yang segera hilang setelah diatasi; uterus pada endometritis agak membesar; nyeri pada perabaan; Uterus lembek; pada endometritis tidak meluas pada hari pertama penderita merasa, kurang sehat; perut nyeri; mulai hari ke-3 suhu meningkat, nadif cepat; Lokia kadang-kadang berbau. Penataksanaan dan pengobatan (Sesuai Instruksi Dokter) Jika bidan menemukan kasus ini di tempat praktek lakukan kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan rujukan yang paling penting stabilkan dulu kondisi ibu dengan pemberian cairan jika koridisi tidak terialu parah beri minum lewat mulut, kemudian lakukan pemasangan infus sebelum di rujuk ke rumah sakit. Di rumah sakit tindakan yang dilakukan setelah lapor dengan dokter segera siapkan transfusi darah jika ada perdarahan; berikan antibiotik kombinasi sampai ibu bebas demam selama 48 jam: Ampisillin 2 g I.V, 6jam,ditambah gentamisin 5mg/kg berat badan lewat intra vena (I.V.) tiap 24 jam, ditambah metronidazol 500 mg

2)

3)

LV. tiap 8 jam, Jika demam masih ada 72 jam setelah terapi, kaji ulang diagnosis. suntikan. Catatan: antibiotika oral tidak diperlukan setelah terapi

Jika diduga ada sisa plasenta, lakukan eksplorasi digital dan keluarkan bekuan serta sisa kotiledon, gunakan forseps ovum atau kuret besar jika perlu; Jika tidak ada kemajuan dengan terapi konservatif, dan ada peritonitis (demam, nyeri lepas, dan nyeri abdomen), lakukan laparatomi dan drain abdomen; Jika uterus terinfeksi dan nekrotik, lakukan histerektomi subtotal.

Anda mungkin juga menyukai