Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN INJEKSI KETOROLAC Nama klien No register : Tn.

E :

Diagnosa Medis : Fraktur Costa

1. Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran Gangguan rasa nyaman : nyeri b.d perubahan fragmen tulang, luka pada jaringan, cemas, stress DS: Klien mengatakan nyeri pada area dada, dan luka di pipi kirinya Klien mengatakan kepalanya pusing Skala nyeri : sedang Nyeri sangat terasa jika klien posisi duduk atau miring, dan nyeri berkurang bila klien posisi tidur telentang DO: HR : 92 x/menit RR : 28 x/menit Jejas pada thorax kanan Nyeri tekan pada thorax dan terdengar suara krepitasi area costa kanan Ekspresi wajah klien gelisah Klien mengalami fraktur costa 3, 4, 5 bagian dextra Terdapat luka pada :

Nyeri seperti terbakar Nyeri berlangsung terus menerus

Dahi Hematom pada dahi kiri + 2 cm x 2 cm x 1 cm Pipi Terdapat luka di sebelah kiri 4 cm x 0,5 cm x 0,5 cm, darah merembes (+), sudah di hecting

Hidung Terdapat luka gores 0,5 cm x 0,5 cm x 0,1 cm

Bibir Bibir atas bengkak, luka di bibir 1,5 cm x 0,5 cm x 0,1 cm. Hematothorax = 3 cm Terdapat luka lecet pada jari kaki kiri.

Dasar pemikiran Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang disebabkan oleh faktor tertentu. Tanda dan gejala yang sering muncul adalah nyeri hebat, bengkak, deformitas, fungsi berubah, krepitasi, dengan atau tanpa perdarahan, sepsis (pada fraktur terbuka). Nyeri biasanya dirasakan langsung setelah terjadi trauma. Spasme otot merupakan salah satu penyebab nyeri pada fraktur. Hal ini terjadi karena bila suatu otot mengalami cedera, respon alamiah otot adalah berkontraksi, sehingga dapat membebat dan melindungi daerah cedera. Kontraksi otot yang berkepanjangan ini dapat menimbulkan nyeri. Selain itu, nyeri juga bisa disebabkan tekanan dari patahan tulang atau kerusakan jaringan sekitarnya terhadap syaraf disekitar patahan tulang tersebut. 2. Tindakan keperawatan yang dilakukan Memberikan injeksi ketorolac 30 mg 3. Prinsip-prinsip tindakan a. Steril b. Tindakan dilakukan sesuai dengan 6 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu, benar cara, dokumentasi) c. Memasukkan obat harus melalui 3 way pada selang infuse untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi. d. Pastikan tidak ada udara dalam selang infuse dan spuit 4. Analisa tindakan keperawatan Pemberian injeksi ketorolac merupakan tindakan kolaborasi keperawatan dimana tindakan ini bertujuan untuk megurangi nyeri pada klien. Dalam hal ini nyeri yang disebabkan karena spasme otot akibat fraktur. Nyeri ini biasanya berlangsung lama dan tidak bisa sembuh dengan teknik relaksasi atau istirahat cukup. Dengan dilakukannya tindakan injeksi ketorolac diharapkan klien merasa lebih rileks dan rasa nyeri dapat berkurang.

5. Bahaya yang mungkin muncul Pemberian injeksi yang tidak teliti, apabila ada udara di dalam spuit dan masuk ke selang infus sampai akhirnya masuk ke pembuluh darah klien, bisa menyebabkan adanya emboli. 6. Hasil yang di dapat dan maknanya S: O: Klien tampak lebih rileks, walau masih nyeri A : Tujuan tercapai sebagian P : Kolaborasi pemeriksaan laboratorium dan foto rontgen 7. Tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa keperawatan di atas Observasi tanda-tanda vital. Berikan posisi yang nyaman Ajarkan teknik relaksasi Kolaborasi pemberian obat analgetik lain sesuai indikasi. Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang setelah injeksi ketorolac

8. Evaluasi Diri Tindakan ini sudah dilakukan sesuai prosedur dan prinsip steril. Pada spuite sudah dilihat sampai tidak ada udara lagi baru obat dimasukkan agar tidak timbul emboli. Setelah pemberian injeksi juga sudah diobservasi, apakah terjadi bengkak atau tidak pada area penusukan dan memastikan aliran infus lancar serta juga observasi respon klien apakah ingin muntah atau tidak. 9. Kepustakaan Price, Sylvia Anderson, Patofisiologi Buku I, 1994,EGC, Jakarta. Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Mdikal Bedah, edisi 8, 1997, EGC, Jakarta. Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta. Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI, 1997, EGC, Jakarta Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, 1999, Balai Penerbit FKUI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai