Anda di halaman 1dari 32

BAB VIII

KOROSI DAN PENCEGAHANNYA

Korosi dan Pencegahannya

Pokok Bahasan
Pendahuluan Bentuk Korosi Pencegahan terhadap korosi

Korosi dan Pencegahannya

A. Pendahuluan
Korosi adalah terjadinya perubahan yang tidak disengaja pada bahan logam yang bermula dari permukaannya dan yang disebabkan oleh serangan kimia atau elektrokimia. Serangan kimia terhadap logam terjadi jika bahan tersebut terkena gas yang mengandung oksigen, asam atau garam. Terbentuknya oksidasi pada saluran gas buangan bersumber pada reaksi kimia.

Korosi dan Pencegahannya

Lanjutan Pendahuluan
Serangan elektrokimia terjadi jika dua macam logam dihubungkan dengan cairan penghantar listrik, misalnya berupa larutan garam atau asam yang diencerkan . Contohnya, kerusakan talang dari seng yang kejatuhan paku baja disebabkan oleh proses elektrokimia.

Korosi dan Pencegahannya

Gambar Elemen galvanis

Jika dua jenis logam yang berbeda dihubungkan dengan kawat di dalam cair penghantar, terjadilah elemen galvanis, tempat mengalirnya arus listrik. Dalam keadaan begitu satu logam menjadi anode dan yang lain menjadi katode. Logam yang kurang mulia akan larut-logam itu kena korosi, arti harfiahnya digerogoti. Dalam elemen galvanis, logam yang membentuk anode akan hancur. Kehancuran berlangsung kian cepat jika kedua logam makin berjauhan letaknya satu sama lain dalam deretan tegangan elektrokimia

Korosi dan Pencegahannya

Deret tegangan elektrokimia logam


Mg-Al -Zn-Cr-Fe-Sn-Pb-H-Cu-Ag-Au
Logam yang letaknya paling kiri adalah yang kurang mulia dan yang akan larut.

Korosi dan Pencegahannya

Deret tegangan setiap logam


Deret Tegangan Kalium (Ka) Natrium (Na) Aluminium (Al) Seng (Zn) Khrom (Kr) Besi (Fe) Kadmium (Kd) Nikel (N) Timah (Sn) - 2,92 V Zatair - 2,72 V - 1,30 V - 0,76 V - 0,56 V - 0,44 V - 0,40 V - 0,23 V - 0,14 V 0,00 V Tembaga (Cu) Perak (Ag) Air Raksa (Hg) Emas (Au) + 0,34 V + 0,38 V + 0,80 V + 1,38 V

Magnesium (Mg) - 2,30 V

Timbel (Pb)

- 0,12 V

Korosi dan Pencegahannya

Dalam praktik, anode dan katode dapat terbentuk dari: a. Logam yang berbeda-beda, misalnya dari baja yang membentuk anode dan lapisan timah sebagai katode; b. Bagian struktur yang berbeda, misalnya pada pelat baja yang berlapiskan kulit pengerolan, bahan dasar membentuk anode dan lapisan oksidanya menjadi katode; c. Daerah tegangan dan daerah perubahan bentuk yang berbedabeda di dalam bahan, misalnya pada pelat vang ditekuk, daerah yang mengalami perubahan bentuk yang kuat menjadi anode, dan daerah yang tidak dibentuk menjadi katode; d. Logam dan bukan logam (karbon, debu, belerang), dalam hal ini kerap kali logamnya membentuk daerah anode.

Korosi dan Pencegahannya

B. Bentuk-bentuk Korosi
a. Korosi rata

Korosi dan Pencegahannya

b. Korosi rongga
Kerusakan bahan biasanya timbul dalam elemen-elemen korosi berukuran kecil di bagian dalam material.

Korosi dan Pencegahannya

c. Korosi antarkristal
Korosi ini juga menembus masuk ke dalam bahan dan menjalar sepanjang batas butiran

Korosi dan Pencegahannya

d. Korosi transkristal
Pada korosi jenis ini terjadi retak tegang yang menjalar melintangi butiran benda kerja

Korosi dan Pencegahannya

e. Korosi selektif
Pada kerusakan bahan jenis ini, hanva terserang bagian struktur yang tertentu saja. Dalam besi tuang kelabu misalnya, ferit dan perlit dapat menjadi daerah anode, sehingga yang tinggal tetap biasanya kerangka dari grafit.

Korosi dan Pencegahannya

C. Pencegahan terhadap korosi


Upaya perlindungan terhadap korosi yang biasa dilakukan adalah sebagai berikut;
penyesuaian konstruksi pemberian lapisan pelindung pengendalian media yang agresif pemakaian anode umpan (perlindungan melalui katode)

Korosi dan Pencegahannya

a. Metode Penyemprotan
Penyemprotan logam yang dicairkan di dalam nyala api gas bakar-oksigen atau busur cahaya listrik dan dikabutkan dengan udara tekan juga menghasilkan perlindungan yang baik terhadap korosi. Seng dan aluminium misalnya dikerjakan dengan cara ini. Pemanasan difusi susulan, yang mengakibatkan atom logam yang disemprotkan menembus masuk ke dalam bahan dasarnya, memberikan pengukuhan mekanis dan sifat tahan oksidasi yang baik.

Korosi dan Pencegahannya

b. Metode Pelapisan
Pelapisan adalah teknik kerja untuk menyalut bahan dasar dengan lapisan logam yang tipis, biasanya dengan metode pengelasan rol. Tebal lapisannya kira-kira 10 % dari tebal seluruhnya. Dengan cara ini misalnya baja tanpa paduan dapat dilindungi dengan baja kromium-nikel nirkarat, atau paduan aluminium tipe AlCuMg dapat dilindungi dengan aluminium termurni.

Korosi dan Pencegahannya

c. Metode elektrolis
Metode elektrolisis (galuanisasi) sering sekali dipakai untuk pembuatan lapisan pelindung dari logam. Benda kerja yang akan digalvanisasi dalam hal ini dijadikan katode di dalam larutan garam logam. Unsur logam dalam larutan itu, memisahkan diri dan menjadi lapisan pelindung.

Korosi dan Pencegahannya

Anoda; tembaga kasar diuraikan. Sumber arus searah menarik masing-masing 2 elektron dari atom tembaga; Cu 2e Cu2+ (oksidasi). Ion-ion tembaga yang timbul berpindah kekatode. Katoda; tembaga elektrolit terpisahkan. Ion-ion tembaga Cu2+ ditarik. Ion tembaga menerima masingmasing 2 elektron yang timbul berpindah kekatode Cu2++ 2e Cu (reduksi).

Gambar skematik Metode elektrolisa

Korosi dan Pencegahannya

Elektroplating
Tujuan electroplating; Memperbaiki tampak rupa, Mencegah terjadinya korosi, Meningkatkan ketahanan logam dasar terhadap gesekan, Memperbaiki ukuran dan toleransi logam dasar Yang sering dipakai sebagai logam pelindung adalah tembaga, timbel, timah, seng, kadmium, nikel dan kromium.

Korosi dan Pencegahannya

Macam-macam sistem elektroplating


a. Rack Plating

Type bilah tunggal

Type T

Type bilah banyak

Type bilah banyak

Korosi dan Pencegahannya

Proses Elektroplating dengan metode Rack Plating

Korosi dan Pencegahannya

b. Continous plating

Skema proses continous plating.

Korosi dan Pencegahannya

Gambar Alur kerja proses Galvanizing.

Korosi dan Pencegahannya

Manufacturing Proses Pelapisan Seng

Korosi dan Pencegahannya

Produk Galvanizing Atap Seng

Korosi dan Pencegahannya

Beberapa contoh logam untuk melapis logam dasar;


Zink Plating. Zink plating digunakan untuk mencegah korosi akobat atmosphere, dimana proses ini menggunakan elektrolit seperti sodium cyanide, caustic suda dan zink oksida, hasil pelapisan ini sanyat baik dicat bila untuk mandapatkan dekorasi dan biayanya lebih murah dari cadmium plating. Cadmium plating Hasil proses ini lebih tahan terhadap korosi bila dibandingkan dengan zink plating dimana elektrolit yang digunakan adalah cyanida salts. Pelapisan cadmium ini sangat baik mencegah korosi akibat listrik, tetapi tidak cocok untuk melapisi kuningan ataupun tembaga. Tin Plating. Pelapisan ini sangat baik dilakukan untuk mencegah cemaran pada campuran organik yang ada pada kaleng makanan dan juga kaleng oksigen.

Korosi dan Pencegahannya

Lanjutan beberapa contoh logam untuk melapis logam dasar;


Nikel Plating. Disamping mendapat anti korosi, pelapisan ini juga mendapatkan hasil yang tahan gesekan, kemudian nikel plating juga dilakukan sebagai semir untuk mendapat dekorasi tetapi harus didasari oleh tembaga. Chrom plating Elektrolit yang digunakan pada pelapisan chromium ini adalah larutan asam chromium (CrO3) atau chromium trioksida, dimana pelapisan ini digunakan antara lain: Mendapatkan dekorasi yang baik (decorative chromium). Mendapatkan finishing yang keras, tahan karosi, gesekan, dan goresan (Hard chromium).

Korosi dan Pencegahannya

Anodising
Aluminium dan magnesium tahan terhadap korosi atmosfir karena pada bagian luarnya terbentuk oksid-oksid yang tahan terhadap korosi atmosfir tanpa dilindungi, tetapi hal ini tidak terdapat pada semua logam, maka untuk membentuk lapisan oksid ini dibuat suatu proses yang disebut Anodising. Proses ini terdiri dari gantungan komponen dalam larutan asam sulfat dan dihubungkan dengan kutub positip dari cirkuit sehingga ini menjadi anoda, bak baja yang merupakan tempat larutan adalah kutub negative atau katoda. Lapisan oksid yang dihasilkan adalah keras dan pada mulanya bersifat absorbsi sehingga dapat dicat dengan mencelupkannya dalam bak larutan cat, caranya sama dengan pencelupan warna kain / pakaian, setelah permukaannya dilapisi, kemudian dicelupkan lagi pada air selama 30 menit. Sistem ini akan menghasilkan lapisan yang rata dan halus dan juga warnanya tahan lama.

Korosi dan Pencegahannya

Hot Dipped Coating


Proses ini digunakan untuk mencegah korosi tanpa mempergunakan elektrolit. Bahan pelapis yang sering dpakai adalah timah atau seng. Bila logam dasar dilapisi dengan cara, pencelupkannya kedalan seng panas maka proses ini disebut GALVANISING dan bila dicelupkan kedalam timah putih/timah hitam disebut TERNEPLATE. Metoda yang lain yang hampir sama dengan system ini adalah dengan cara menempatkan baja dalam bubuk seng kemudian dipanasi dalam dapur sampai titik terendah dari seng. Metode ini memberikan pelapisan lebih sempurna dianding dengan sistem lain.

Korosi dan Pencegahannya

Metode lapisan pelindung asli


Lapisan pelindung asli Lapisan oksida Lapisan fosfat Lapisan email Lapisan cat (lak) Lapisan minyak dan gemuk Plastik (bahan sintetik)

Korosi dan Pencegahannya

Produk & Proses Galvanisasi

Korosi dan Pencegahannya

Sekian dan Terima Kasih

Korosi dan Pencegahannya

Anda mungkin juga menyukai