Anda di halaman 1dari 3

1 3 / 1 0 / 1 3

Wa s p a d a V i r u s S e p i l i s ( S e k u l a r i s m e , P l u r a l i s m e , d a n L i b e r a l i s m e ) y a n gMe n y e s a t k a n | T u l i s a n R i d l o m u

Waspada Virus Sepilis (Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme) yang Menyesatkan


OCTOBER 9, 2013 BY RIDLOMU Kencangnya penyebaran virus sepilis (sekularisme, pluralisme, dan liberalisme) yang menyerang ummat Islam saat ini. Bisa dibuktikan di perguruan-perguruan tinggi di negeri kita ini, banyak terjadi penyebaran virus tersebut denga berbagai cara. Contohnya dalam mata kuliah agama Islam yang Cuma secuil dari total perkuliahan. Selain Cuma secuil, banyaknya menyesatkan ummat dan menjadi sarana penyebaran virus sepilis tadi. Kemudian lebih parahnya di perguruan tinggi berbasis agama, ya contohnya STAI ataupun UIN. Di sana diperkenalkan mata kuliah Studi Islam, yakni Islam yang dijadikan objek studi yang kemudian dapat diakali dan membuat ummat kebanyakan jadi meragukan agama Islam ini. Contoh kasus, nih. Tadi sore penulis dapat sms dari teman yang baru masuk kuliah tahun ini. Katanya, dosen dia ngasih beberapa pertanyaan yang harus dijawab, kemudian dia gak tahu jawabannya dan akhirnya nanya sama penulis. Memang penulis ini kuliah di jurusan Ekonomi Syariah, ada embel-embel syariah di samping kata ekonomi, jadi dikira orang kebanyakan wah, si Ridlo pasti faham dan jago tentang ilmu-ilmu agama Ya, sedikit (banget) lah. Nah,yang bikin penulis kaget, ternyata pertanyaan-pertanyaan dari dosen agamanya berupa pertanyaan-pertanyaan filsafat yang bisa buat yang salah jadi benar dan yang jelas benar jadi relative, yang bisa buat orang ragu dengan yang udah diyakininya. Ini dia pertanyaannya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Apa esensi beragama? Mengapa manusia percaya akan adanya Tuhan? Apa definisi Tuhan? Dari mana anda tahu bahwa Tuhan ada? Jika seandainya tidak ada Nabi dan Rasul, apakah manusia percaya akan adanya Tuhan? Mengapa anda beragama Islam? Dimana letak keunggulan agama Islam disbanding agama lain?

Memang menjawabnya agak pusing juga dan pertanyaannya memang menyesatkan, tapi kalo yang jawabnya cerdas sih mungkin bisa ngasih pencerahan Di sini, penulis mau share jawaban dari pertanyaan-pertanyaan menyesatkan tadi. Tujuannya ya biar kalo sewaktu-waktu pembaca dapet pertanyaan-pertanyaan macem tadi, bisa coba jawab dengan jawaban yang ngasih pencerahan buat yang nanyanya. Ini jawaban yang penulis buat:
r i d l o m u . w o r d p r e s s . c o m / 2 0 1 3 / 1 0 / 0 9 / w a s p a d a v i r u s s e p i l i s s e k u l a r i s m e p l u r a l i s m e d a n l i b e r a l i s m e y a n g m e n y e s a t k a n / 1 / 3

1 3 / 1 0 / 1 3

Wa s p a d a V i r u s S e p i l i s ( S e k u l a r i s m e , P l u r a l i s m e , d a n L i b e r a l i s m e ) y a n gMe n y e s a t k a n | T u l i s a n R i d l o m u

1. Esensi atau hakikatnya, dalam hal ini khusus mengenai hakikat beragama. Tidak bisa dinafikan bahwa umur agama dan manusia adalah setara. Hal itu dapat dibuktikan dari bukti-bukti sejarah bahwa peribadatan ritual sudah dimulai sejak jutaan tahun yang lalu ketika manusia tercipta. Pada hakikatnya, manusia tidak bisa lepas dari yang namanya agama (kepercayaan), dan intinya menganut suatu agama adalah bagian pemuas salah satu naluri yang dimiliki manusia, yakni naluri beragama (gharizah taddayun). 2. Manusia percaya akan adanya Tuhan karena manusia ini lemah dan membutuhkan Yang Maha. Kemudian, istilah Yang Maha ini tidak lain ditunjukkan kepada Tuhan. Masalahnya, Tuhannya yang mana? 3. Tuhan (bahasa Inggris (http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggris): Lord atau lord; bahasa Arab (http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab): Rabb) adalah sesuatu, seseorang atau zat yang memiliki kekuasaan, kemampuan untuk mengubah, mengatur dan menguasai atas (segala) sesuatu yang lain yang dipakai dalam konteks keagamaan, budaya, sosial. (Wikipedia (http://id.wikipedia.org)) 4. Kita (manusia) dapat mengetahui bahwa Tuhan memang ada dengan cara berfikir. Kelemahan dalam diri manusia memberikan ketidak puasan akan sesuatu, oleh karena itu manusia dapat mengetahui bahwa Tuhan itu ada. Dalam satu kasus, kita bisa tahu bahwa Tuhan itu memang ada dengan bertanya dari mana manusia, kehidupan, dan alam semesta ini ada? pasti akan dilanjutkan dengan memikirkan bahwa hal-hal tersebut tidak akan ada bila tidak ada yang menciptakan, yang menciptakan pastilah Tuhan. Lagi-lagi dengan satu masalah, Tuhan itu yang mana? Siapa? 5. 5. Jika seandainya tidak ada Nabi dan Rasul, manusia akan tetap percaya akan adanya Tuhan. Sebagai bukti, kita tahu ada agama-agama paganis yang menyembah dewa-dewa sebagai Tuhan, ada agama majusi yang menyembah api sebagai Tuhan, atau pula Zoroaster yang menyembah matahari sebagai Tuhan. Itulah contoh kepercayaan akan adanya Tuhan tanpa adanya Nabi dan Rasul. Dan dengan adanya Rasul (utusan) yang diutus untuk menyampaikan risalah membimbing ummat manusia kepada tawhid yang benar. Bila tidak ada Rasul, maka yang aka terjadi adalah banyaknya terjadi pertentangan informasi (malumat ) tentang Al-Haq. Begitulah Rasulullah Muhammad diutus oleh Allah untuk menuntun ummat manusia ke jalan yang benar, mengetahui bahwa Tuhan kita adalah Allah Taala yang harus kita sembah dank ta taati setiap apa yang ditetapkan-Nya. 6. Saya beragama Islam karena Islam adalah agama yang saya yakini kebenarannya karena dapat memuaskan akal. Tidak ada lagi agama langit lainnya yang masih murni sesuai risalah yang dibawa oleh para Nabi ketika agama langit tersebut dimulai. 7. Letak keunggulan agama Islam dibanding dengan agama lainnya, sekali lagi, hanya Islam-lah satu-satunya agama yang memuaskan akal. Mengutip kata-kata Dr. Yususf Qardhawi Ulama besar kelahiran Mesir mengatakan akal membimbing kepada ketauhidan di balik kemajemukan, menuntun jalan dari berbagai sebab, yaitu sababul asbab. Oleh karena itu,sebagaian ahli filsafat mengidentifikasikan Pencipta Alam itu dengan istilah illatul uwla (causa prima). Kemudian sekarang, kita dapat buktikan sendiri kebenaran agama Islam sebagai agama yang paling benar. Dan letak keunggulan agama Islam dibandingkan agama lainnya adalah Islam memiliki konsep system aspek kehidupan. Kita tahu ada yang namanya Sistem Pemerintahan Islam (Khilafah) tapi tidak pernah dengar yang namanya misal Sistem pemerintahan Yahudi. Begitu juga Islam punya keunggulan system lainnya, seperti sistem ekonomi, pergaulan, peradilan dan beberapa lainnya.
r i d l o m u . w o r d p r e s s . c o m / 2 0 1 3 / 1 0 / 0 9 / w a s p a d a v i r u s s e p i l i s s e k u l a r i s m e p l u r a l i s m e d a n l i b e r a l i s m e y a n g m e n y e s a t k a n / 2 / 3

1 3 / 1 0 / 1 3

Wa s p a d a V i r u s S e p i l i s ( S e k u l a r i s m e , P l u r a l i s m e , d a n L i b e r a l i s m e ) y a n gMe n y e s a t k a n | T u l i s a n R i d l o m u

Bila dirasa manfaat, tolong disebarkan

(http://ridlomu.files.wordpress.com/2013/10/waspada1.jpg? w=280) http://bit.ly/18P0Tzv (http://bit.ly/18P0Tzv) Semoga bermanfaat dan tetaplah waspada

(@abangRidlo)
O c c a s i o n a l l y , s o meo f y o u r v i s i t o r sma y s e e a n a d v e r t i s e me n t h e r e . A b o u t t h e s e a d s ( h t t p : / / w o r d p r e s s . c o m/ a b o u t t h e s e a d s / ) T e l l memo r e( h t t p : / / e n . w o r d p r e s s . c o m/ a b o u t t h e s e a d s / ) | D i s mi s st h i sme s s a g e

This entry was tagged Liberalisme, Pluralisme, Sekularisme, Sepilis. Bookmark the permalink . Blog at WordPress.com. | The Sunspot Theme.

r i d l o m u . w o r d p r e s s . c o m / 2 0 1 3 / 1 0 / 0 9 / w a s p a d a v i r u s s e p i l i s s e k u l a r i s m e p l u r a l i s m e d a n l i b e r a l i s m e y a n g m e n y e s a t k a n /

3 / 3

Anda mungkin juga menyukai