Anda di halaman 1dari 1

Pemicu PBL 2

Transportasi di DKI Jakarta


Bapak X harus berangkat pukul lima pagi dari rumahnya di daerah Depok ke tempat kerjanya di daerah Kuningan agar tidak terlambat masuk kerja. Waktu yang dipergunakan untuk transportasi berangkat dan pulang kerja dirasakan semakin bertambah. Dua puluh tahun yang lampau dia hanya membutuhkan waktu tempuh rata-rata sekitar dua jam. Saat ini waktu tempuh rata-rata sudah menjadi lima jam. Kejadian harian seperti ini semakin diperparah lagi dengan udara yang dirasa semakin panas, bau asap kendaraan dan debu yang semakin kental, dan kejadian-kejadian lain selama diperjalanan seperti kemacetan, kecelakaan lalu lintas, mobil dan montor yang saling serobot, bahu jalan dan pinggir jalan dipenuhi orang berjualan, jalan menjadi banjir saat hujan turun, dll. Menghadapi kejadian semua itu dia seperti orang yang tidak berdaya. Padahal dulu saat dia belum mengenal internet dan sosial media, kehidupannya lebih tenang. Saat itu informasi tidak banyak menjejali pikirannya. Sekarang dia dapat dengan mudah membandingkan kota jakarta dengan kota-kota metropolotan internasional lainnya. Dia berfikir apakah dunia teknologi informasi saat ini tidak dapat digunakan untuk membantu transportasi di DKI Jakarta yang sangat kompleks ini?

Bahan Bacaan: 1. Ibukota yang Tak Punya Rencana: http://dtk-jakarta.or.id/v3/en/slide-view/ibukotanegara-yang-tak-punya-rencana/ 2. Menata Kembali Transportasi Jakarta: http://www.ylki.or.id/menata-kembalitransportasi-jakarta.html

Anda mungkin juga menyukai