Anda di halaman 1dari 2

1.

Epidemiologi Insiden polip nasi sangat sulit ditentukan, ada yang melaporkan insidenya 14% dan literatur lain melaporkan insiden polip nasi adalah 1-20% per 1000 orang dewasa. Pada pria dan wanita dengan perbandingan 2,3: 1. Dapat mengenai seluruh ras dan biasanya timbul pada orang dewasa yang berusia 20-40 tahun. Jarang ditemukan pada anak-anak, insidenya adalah 0,1%.3

2. Etiologi Etiologi polip nasi belum diketahui secara pasti. Terjadinya polip nasi dapat dipengaruhi oleh beberapa hal : umur, alergi, infeksi dan inflamasi dominasi eosinofil. Deviasi septum juga dicurigai sebagai salah satu faktor yang mempermudah terjadinya polip nasi. Ada 3 faktor penting dalam terjadinya poli nasi, yaitu adanya peradangan kronis yang berulang pada hidung dan sinus, adanya ketidakseimbangan vasomotor dan terdapat peningkatan tekanan cairan intertisial serta edema mukosa hidung.4

3. Patogenesis Pada awalnya ditemukan edema mukosa yang timbul karena suatu peradangan kronik yang berulang, kebanyakan terjadi di daerah meatus medius. Kemudian stroma akan terisi oleh cairan interseluler sehingga mukosa yang sembab menjadi polipoid. Bila proses ini berlanjut, mukosa yang sembab makin membesar dan kemudian turun kedalam rongga hidung sambil membentuk tangkai, sehingga terjadilah polip.1 Dalam teori Bernstein, perubahan inflamasi pertama terjadi pada dinding lateral mukosa hidung atau sinus sebagai akibat interaksi virus-host bakteri atau sekunder untuk aliran turbulen. Dalam kebanyakan kasus, polip berasal dari daerah meatus tengah kontak, terutama celah sempit di kawasan ethmoid anterior yang menciptakan aliran turbulen, dan terutama bila dipersempit oleh peradangan mukosa. Ulserasi atau prolaps dari submucosa dapat terjadi, dengan reepithelialization dan pembentukan kelenjar baru. Selama proses ini, polip dapat dibentuk dari mukosa akibat proses inflamasi tinggi sel epitel, sel endotel pembuluh darah, dan fibroblas mempengaruhi integritas bioelektric saluran natrium di permukaan luminal sel epitel pernafasan dalam mukosa hidung. Respon untuk meningkatkan penyerapan natrium, menyebabkan retensi air dan pembentukan polip.

4. Histopatologi Makroskopis1 Secara makroskopis polip merupakan massa bertangkai dengan permukaan licin, berbentuk bulat atau lonjong, berwarna putih keabu-abuan,agak bening, lobular, dapat tunggal atau multipel dan tidak sensitif (bila ditekan/ditusuk tidak terasa sakit). Warna polip yang pucat tersebut disebabkan karena mengandung banyak cairan dan sedikitnya aliran darah ke polip.bila terjadi iritasi kronis atau proses peradangan warna polip dapat berubah menjadi kemerah-merahan dan polip yang sudah menahun warnanya dapat menjadi kekuning-kuningan karena banyak mengandung jaringan ikat. Tempat asal tumbuhnya polip terutama dari kompleks ostio-meatal di meatus medius dan sinus etmoid. Bila ada fasilitas pemeriksaan dengan endoskop, mungkin tempat asal tangkai polip dapat dilihat. Ada polip yang tumbuh kearah belakang dan membesar dinasofaring, disebut polip koana.polip koana kebanyakan berasal dari dalam sinus maksila dan disebut juga polip antro-koana. Ada juga sebagian kecil polip koana yang berasal dari sinus etmoid.

Gambar4. Polip antrochoanal kiri yang menggantung pada orofaring5

Anda mungkin juga menyukai