Anda di halaman 1dari 15

UNIVERSITAS GUNADARMA TUGAS ILMU DASAR SOSIAL 1

Nama Npm Kelas

: Dwi Istiyani : 1A113135 : 4KA36

1|Page

1. Definisi individu
Individu berasal dari kata latin, individuum yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr.A.Lysen. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi, raga, rasa, rasio, dan rukun. 1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama 2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan 3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera. 4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.

2. Definisi Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubunganhubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
2|Page

interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan. Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara. Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.

3. Definisi Keluarga
Keluarga berasal dari bahasaSansekerta:kula dan warga"kulawarga" yang berarti "anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ("nuclear family") terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Ada pula yang mendefinisikan bahwa
3|Page

keluarga ialah satu kumpulan manusia yang dihubungkan melalui pertalian darah, perkawinan atau pengambilan anak angkat. Di Barat, keluarga didefinisikan sebagai satu kumpulan manusia yang mempunyai hubungan darah atau pertalian sah seperti perkawinan dan pengambilan anak angkat. Banyak ahli antropologi berpendapat istilah "darah" perlu difahami secara metaforik kerana banyak masyarakat bukan Barat mempunyai konsep berkeluarga yang tidak bersandarkan "darah". Banyak istilah yang digunakan oleh para ahli untuk memberikan pengertian atau definisi tentang keluarga. Keluarga bisa berarti bapak, ibu dan anak-anaknya atau seisi rumah. Dapat juga disebut batih, yaitu seisi rumah yang menjadi tanggungan, dan dapat pula berarti kaum, yaitu sanak saudara serta kaum kerabat. Selain itu, istilah keluarga juga disamakan dengan istilah rumah tangga. Rumah tangga adalah kelompok sosial yang biasanya berpusat pada suatu keluarga batih, yaitu suatu keluarga yang terdiri dari suami/bapak, istri/ibu, dan anak-anaknya yang belum menikah atau meimisahkan diri. keluarga adalah grup khusus yang membicarakan soal-soal kehidupan dan panduan seharian dalam pelbagai topik, tetapi keutamaan diberikan kepada isu-isu kekeluargaan. Secara umum , keluarga didefinisikan sebagi suatu kelompok yang terdiri dari dua orang tua atau lebih yang diikat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi, serta tinggal bersama. Hammudah Abd at-Ati mendefinisikan keluarga sebagai suatu struktur yang bersifat khusus, yang satu sama lainnya mempuyai suatu ikatan baik akibat hubungan darah atau pernikahan. ikatan yang ada membawa pengaruh terhadap adanya sikap berharap (mutual expectation) yang sesuai dengan ajaran agama, dikukuhkan secara hukum serta secara individu mempunyai ikatan batin. Sementara Horton dan Hurt memberikan beberapa pilihan dalam

mendefinisikan keluarga, yaitu: 1. Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang sama. 2. Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh ikatan darah dan perkawinan
4|Page

3. Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak. 4. Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak. 5. Para anggota suatu komunitas yang biasanya ingin disebut sebagai keluarga. Jika ditinjau dari perspektif sosiolgi, keluarga dapat dipahami dari berbagai segi yaitu: 1. Dari segi orang yang melangsungkan perkawinan serta dikaruniai anak. 2. Dari segi lelaki dan perempuan yang hidup bersama memiliki anak namun tidak pernah melangsungkan perkawinan secara sah. 3. Dari segi hubungan antar anggota kaluarga yang masih memiliki ikatan darah. 4. Dari segi keluarga yang mengadopsi anak dari orang lain.

Fungsi dan peran keluarga

1. Fungsi Keluarga Berdasarkan antropologi dan sosiologi, fungsi utama sebuah keluarga ialah untuk menambah jumlah anggota masyarakat sama ada dengan cara biologi atau sosial (yaitu perkawinan). Oleh karena itu, seseorang akan merasakan perubahan perasaan berkeluarga misalnya bagi anak anak. Keluarga bersifat orientasi, yaitu keluarga bertanggungjawab untuk menempatkan mereka pada masyarakat melalui pendidikan dan sebagainya. Manakala bagi ayah dan ibu, keluarga bersifat prokreasi yang mana tujuan utamanya ialah menghasilkan, membudayakan dan

mensosialisasikan keturunan. Walau bagaimanapun menghasilkan

keturunan

bukanlah tujuan utama sebuah keluarga. Dalam masyarakat yang mempunyai pembagian dalam pekerjaan, kehendak berkeluarga, dan hasil hubungan antara suami dan isteri, serta pembentukan isi rumah yang produktif dan ekonomi adalah amat penting.
5|Page

individu sebagai anggota keluarga yang harus dilakukan dalam kehidupan keluarga. Fungsi mengacu pada peran individu sebagai anggota keluarga dalam mengetahui dan pada akhirnya mewujudkan hak dan kewajiban dalam kehidupan keluarga. Dengan mengetahui fungsi keluarga akan dapat membaca dan mengukur sosok suatu keluarga yang ideal dan harmonis. Munculnya masalah-masalah dalam kehidupan biasanya disebabkan oleh adanya ketidakmampuan fungsi-fungsi dalam keluarga. Hendi Suhendi dan Ramdani Wahyu membagi fungsi-fungsi keluarga sebagai berikut : a. Fungsi biologis Fungsi biologis berkaitan erat dengan pemenuhan batiniah antara suami istri (seksual), dimana keluarga merupakan suatu lembaga yang memberikan ruang terhadap pengaturan dan pengorganisasian fungsi tersebut. Harus diakui bahwa keberlangsungan suatu keluarga kenyataannya sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan fungsi pemenuhan kebutuhan biologis yang seringkali menjadi penyebab terjadinya gangguan dalam kehidupan suatu keluarga yang pada akhirnya dapat berujung terjadinya perceraian maupun poligami. b. Fungsi sosialisasi anak Fungsi sosialisasi menunjuk pada peran keluarga dalam membentuk kepribadian anak. Keluarga (orang tua) harus memberikan dan mempersiapkan bekal kepada anaknya untuk dapat menjalani kehidupan dalam keluarga maupun masyarakat dengan memperkenalkan pola tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita serta nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dan mempelajari peran-peran yang diharapkan akan mereka lakukan. Peran orang tua sangat besar dalam sosialisasi ini dikarenakan anak pada umumnya akan meniru segala hal yang dilihat dan dipelajari dari orang tuanya. Ketidakmampuan dalam menjalankan fungsi ini akan menyebabkan anak kurang mendapatkan perhatian serta kemudian mencari di luar lingkungan keluarganya sendiri.
6|Page

c. Fungsi afeksi Kasih sayang dan rasa dicintai merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia. Keluarga merupakan wadah dimana setiap anggota keluarga akan bisa mendapatkannya. Orang tua harus dapat menciptakan keintiman dalam keluarga, memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anaknya. d. Fungsi edukatif Keluarga merupakan lembaga pertama dalam pendidikan anak. Orang tua memppunyai kewajiban unutk mendidik anaknya dengan memberikan contoh perilaku dan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. e. Fungsi religious Keluarga merupakan tempat dikembangkannya pendidikan keagamaan kepada setiap anggota keluarga agar menjadi insan-insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pelaksanaan fungsi religius ini dapat dakukan dengan menjalankan pola hidup yang bersunggh-sungguh dalam menjalankan kewajiban keagamaan, menyediakan sarana fisik untuk ibadah dan membina hubungan antara angoota keluarga dengan lembaga-lembaga keagamaan yang ada dalam masyarakat.

f. Fungsi protektif Keluarga sudah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi setiap anggotanya agar dapat terhindar dari hal-hal negatif. Setiap anggota keluarga diharapkan dapat memperoleh perlindungan fisik, ekonomi serta psikologis dalam kehidupan mereka.

g. Fungsi rekreatif Fungsi rekreatif bertujuan untuk memberikan suasana dan gembira dalam lingkungan keluarga. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan hiburan maupun melakukan kegiatan-kegiatan rekreatif baik di dalam keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat.
7|Page

h. Fungsi ekonomis Fungsi ekonomis keluarga meliputi nafkah, perencanaan serta pembelanjaan untuk keperluan sehari-hari. Pelaksanaan fungsi ini sedapat mungkin harus dapat menumbuhkan kerjasama di antara anggota-anggota keluarga untuk keberlangsungan kehidupan keluarga. i. Fungsi penentuan status Keluarga merupakan suatu wadah dimana setiap individu yang ada di dalamnya secara otomatis akan mendapatkan status baik bagi ayah, ibu maupun anak. Keluarga diharapkan mampu menentukan status bagi anak-anaknya berdasarkan jenis kelamin, umur, urutan kelahiran dan sebagainya. 2. Peran keluarga Peran keluarga menunjukkan pada tuntutan perilaku yang harus ditampilkan oleh setiap individu sesuai dengan status yang disandangnya. Setiap anggota keluarga harus memenuhi peran-peran tetentu sesuai dengan statusnya untuk menunjukkan bahwa keluarga mereka dapat berfungsi secara efektif. Peran keluarga tergantung pada variabel budaya dimana keluarga tesebut berada, tipe serta posisi keluarga dalam daur kehidupan. Menurut Dubois dan Miley, peranperan setiap anggota keluarga adalah sbb: a. Peran orang tua

1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar dari anak-anaknya yang meliputi kebutuhan makanan, perlindungan, perawatan kesehatan dan keamanan serta kebutuhan-kebutuhan emosional. 2. Mendorong pengembangan intelektual, sosial dan spiritual anak. 3. Bergaul dengan anak-anaknya dengan menumbuhkan adanya interaksi serta disiplin keluarga yang sesuai b. Peran anak-anak 1. Mempelajari perilaku, sikap dan nilainilai dari orang tua. 2. Menunjukkan/mengembangkan perilaku yang pantas.
8|Page

3. Bekerjasama deengan orang tua maupun anggota keluarga lainnya dalam kehidupan keluarga.

Dalam perkembangannya, seiring dengan semakin beragam bentuk keluarga, banyak fungsi dan peran keluarga yang tidak dapat dilaksanakan oleh individu dalam suatu keluarga. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pergeseran nilai yang ada dalam masyarakat, ketidakharmonisan hubungan antar anggota keluarga maupun kondisi kehidupan keluarga yang memang mengharuskan terjadinya pergeseran fungsi dan peran anggota keluarga. Adanya ketidakmampuan dalam menjalankan fungsi dan peran dalam keluarga tentunya akan menyebabkan terjadinya ketimapangan jalannya kehidupan keluarga. Pergeseran maupun perubahan fungsi dan peran keluarga tersebut dapat dilihat dengan banyaknya istri yang bekerja di luar rumah dan tak jarang menggantikan tugas suami dalam mencari nafkah, maupun fungsi dan peran ganda yang harus dilakukan oleh orang tua dalam sebuah keluarga dengan orang tua tunggal. Selain itu, fungsi dan peran dalam keluarga tidak dapat dilaksanakan oleh orang tua secara maksimal sehingga diserahkan kepada lembaga-lembaga yang memberikan pelayanan terhadap keluarga. Menurut Dubois dan Miley, ketidakmampuan pelaksanaan peran keluarga dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

a. Kekosongan peran orang tua Hal ini tejadi dalam keluarga dengan orang tua tunggal akibat perceraian. b. Ketidakmampuan orang tua Orang tua tidak dapat menjalankan perannya dikarenakan hambatan fisik, mental maupun emosional.

9|Page

c. Penolakan peran Hal ini terjadi ketika orang tua merasa kewalahan dalam menjalankan kewajibannya untuk membesarkan anak-anaknya. d. Masalalah transisi peran Hal ini terlihat pada saat terjadinya perpindahan peran seperti para orang tua yang baru saja mempunyai anak, dimana sebelumnya mereka masih buta tentang bagaimana dan apa yang harus dilakukan dalam perawatan anaknya. e. Konflik peran Konflik peran dapat terjadi terhadap peran seorang anggota keluarga maupun dengan anggota keluarga lainnya. Hal ini dapat disebabkan karena adanya perbedaan pandangan antara suami dan istri terhadap tanggung jawab mereka dalam membesarkan anak-anak, maupun konflik peran dalam masing-masing anggota keluarga. f. Ketidakmampuan atau hambatan pada anak-anak Anak-anak yang memiliki hambatan baik fisik, mental maupun emosional seringkali kurang mampu untuk menjalankan peran mereka dalam keluarga, juga terbebani oleh adanya konflik peran dimana mereka kebingungan antara memenuhi permintaan orang tua atau teman-teman sebaya. g. Kurangnya sumber-sumber kemasyarakatan Kondisi masyaraskat dan tekanan lingkungan seperti kurangnya sarana perumahan, pengangguran, kemiskinan, diskrimanasi dan kurangnya pelayanan masyarakat dapat mempengaruhi kemampuan keluarga dalam menjalankan peranperannya.

Masalah dalam individu : Pemilihan jurusan dalam perkuliahan sangatlah penting, karena jurusan yang sesuai dengan keinginan dapat memotivasi diri sendiri dalam proses belajar. Masalah yang saya ambil disini yaitu pemilihan jurusan yang tidak sesuai dengan keinginan,
10 | P a g e

masalah ini terjadi pada diri saya sendiri pada saat memutuskan untuk kuliah dengan jurusan manajemen informatika. Awalnya saya berkeinginan melanjutkan sekolah saya dibidang pendidikan, namun biaya jurusan pendidikan itu sangat mahal sehingga saya harus mengurungkan niat saya untuk melanjutkan kuliah dengan jurusan tersebut. Kemudian orang tua saya memutuskan untuk menguliahkan saya dijurusan manajemen informatika pada salah satu universitas dijakarta yang kebetulan saya mendapatkan beasiswa. Namun jurusan yang saya ambil ini tidak begitu saya sukai karena jurusan ini fokus pada masalah software atau fokus pada masalah komputer yang kemampuan komputer saya sangat minim sehingga saya tidak terlalu atusias dalam memahami ilmu yang saya ambil sekarang.

Solusi masalah : Solusi dalam masalah diatas yaitu mencoba belajar bertanggung jawab atas pilihan yang sudah diambil dengan mencoba menyukai materi yang ada pada mata pelajaran kuliah sekarang dan belajar memotivasi diri sendiri untuk bisa mengembangkan potensi diri dibidang informatika, sehingga apa yang sudah dijalankan tidak sia-sia, baik itu waktu, biaya dan yang lainnya.

4. Definisi Pemuda
Definisi yang pertama, Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami

perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara internasional,WHO menyebut sebagai young people dengan batas usia 10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut adolescenea atau remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985, mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.
11 | P a g e

Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.

Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda ini disebut dengan semangat pembaharu. Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki definisi beragam. Definisi tentang pemuda di atas lebih pada definisi teknis berdasarkan kategori usia sedangkan definisi lainnya lebih fleksibel. Dimana pemuda/ generasi muda/kaum muda adalah mereka yang memiliki semangat pembaharu dan progresif.

5. Peran Mahasiswa dan Pemuda dimasyarakat Di era Reformasi, para pemuda khususnya mahasiswa selalu berperan dalam perubahan negeri ini. Berbagai peristiwa besar identik dengan peran pemuda dan mahasiswa. Dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, gerakan pemuda dan mahasiswa sering menjadi tombak perjuangan nasional. Beberapa Gerakan pemuda dan Mahasiswa yang dicatat di dalam sejarah adalah sebagai berikut : 1. Budi Utomo 2. Sumpah Pemuda 3. Perhimpunan Indonesia

12 | P a g e

Gerakan perjuangan pemuda dan mahasiswa sebagai control pemerintahan dan control social terus berkembang pesat, hingga terjadi Tragedi Trisakti yang merupakan gerakan perjuangan pemuda dan mahasiswa. Gerakan ini menuntut reformasi perubahan pemerintahan yang KKN ( korupsi, kolusi dan Nepotisme ) dan memaksa Presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai presiden republik Indonesia.

Sejarah panjang gerakan pemuda dan mahasiswa merupakan salah satu bukti eksistensi dan tanggung jawab sebagai rakyat Indonesia dalam memberikan perubahan dan memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia. Di era Reformasi, para pemuda khususnya mahasiswa selalu berperan dalam perubahan negeri ini. Berbagai peristiwa besar identik dengan peran pemuda dan mahasiwa didalamnya.

Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama dengan warga yang lain.

6. Pembinaan pemuda atau pengembangan pemuda

7.

1. Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal bekal dan kemampuan serta landasan untuk mendapat mandiri dalam keterlibatanya secara fungsional.

13 | P a g e

2. Generasi muda sebagai subyek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukakan pembinaan dan pengembangan kearah pertumbuhan potensi dan kemampuannya. 7. Masalah Generasi Muda Masalah yang diambil pada generasi muda yaitu masalah penggunaan narkoba, banyak sekali geerasi muda indonesia yang menggunakan narkoba, alasan yang sering dilontarkan oleh beberapa pengguna yaitu karena hanya ingin coba-coba. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian dari orang tua sehingga anak-anak muda banyak sekali yang mencari kesenangan untuk dirinya sendiri dengan menggunakan narkoba, selain itu faktor yang menyebabkan anak-anak terjerumus dalam penggunaan narkoba yaitu karena kurangnya pendidikan agama pada anakanak. Solusi : Solusi yang dapat dilakukan untuk masalah diatas yaitu peran orang tua sangat penting dalam mengatasi hal ini karena dengan perhatian orang tua yang lebih anak-anak akan merasa dihargai dan merasa dianggap, selain itu dengan adanya perhatian orang tua maka pendidikan agama akan bisa ditanamkan pada anak-anak yang dapat dijadikan benteng untuk dirinya sendiri. Sumber : 1. http://budhi2009.blogspot.com/2012/10/definisi-individu.html 2. http://www.artikata.com/arti-330631-individu.html 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat 4. http://www.rumahbaca.com/1891/pengertian-masyarakat/ 5. http://wahdadupetro.blogspot.com/2012/11/definisi-keluarga.html 6. Gunadarma.ac.id
14 | P a g e

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai