Pemimpin Redaksi: Joy Gravin Harmoni. Redaktur Eksekutif: Stanis S. Herin. Staf Redaksi: Sopian, Andrizar Putra Kontributor Dalam Negeri: Ferdinand S (Jabotabek), Yayan (Jabar), Haris (Jatim), Wawan (Mataram), Edy D (Kupang), M. Lein (Lembata), M. Gunadi (Lampung), M. Lajela (Batam). Kontributor Luar Negeri: Antony (Singapura), Mahesa (Hongkong), Viktor (Kinabalu), Strike TS (Bahrain), Abdullah (Riyadh), Karim Ahmad (Abu-Dhabi). Sekretaris Redaksi: Erwin Junaidi. Produksi & Artistik: Raka Jalu P. Mahesa, Luthfy Syahban, Antok, Gibran. Illustrator: Sihnyoto Pimpinan Perusahaan/Manajer Keuangan: Stefan Jorgie Hasiholan. Manajer Sirkulasi: Adam Ramadhan. Manajer Iklan: Christian. Diterbitkan: PT Magnakemilau Lapan Lapan. Penasehat Hukum: Law Firm PWF & Partners (Poltak, Wilman, Frans & Partners) Alamat Redaksi/Pemasaran/Iklan: Jl. Margonda Raya No. 510 Depok 16424 Tel (021) 93091740, (021) 93088286. Fax (021)7874145 . Website : www.duniatki.com email: dunia_tki@yahoo.com. Rekening Bank: BCA Cabang Wisma 46 No Rek 3191938028 Redaksi menerima kiriman tulisan yang selaras dengan misi penerbitan Tabloid Dunia TKI.
Wartawan Dunia TKI tidak diperkenankan menerima dana atau meminta imbalan dalam bentuk apapun dari narasumber. Dalam menjalankan tugas, wartawan Dunia TKI dilengkapi kartu pengenal atau surat keterangan tugas. Apabila ada pihak yang mencurigakan sehubungan dengan aktivitas kewartawanan Dunia TKI hubungi Tel (021) 93091740.
PERHATIAN!
ahlawan devisa, sebutan yang sudah lama dikenal di kalangan tenaga kerja Indonesia (TKI), layaknya pahlawan tanpa tanda jasa untuk menyebut profesi guru. Pahlawan, sesuai dengan maknanya dari kamus bahasa Indonesia adalah: mereka yang berjasa dalam berjuang, mereka yang gugur ketika berperang, mereka yang bertempur dengan gagah berani, orang yang berjasa. Sebagai orang yang berjasa, maka sudah layak dan sepantasnya mereka diberikan imbalan yang setimpal entah itu berupa status sosial, pemberian materi atau perlakuan yang lebih baik dibandingkan mereka yang bukan pahlawan. Istilah pahlawan devisa kemarin mencuat pada spanduk yang menyelimuti mobil jenazah TKI asal Sukabumi Siti Maemunah (24) yang meninggal akibat perang di Lebanon. Siti tewas 13 Juli 2006 terkena serangan bom Israel saat tengah berlibur bersama keluarga majikannya Tahir Toher Jalal yang tinggal di Dasman Kuwait beserta sembilan orang lainnya. Sebagai orang Timur, kematian kadangkala sudah dianggap takdir. Orang tak suka mengungkitnya lagi, bahkan cerita keburukan pun kita lupakan agar arwah yang telah meninggal dapat tenang di alam baka. Tentu saja kita tidak berdebat soal layak atau tidak Maemunah disebut sebagai pahlawan devisa. Yang sudah terang adalah, almarhumah adalah pahlawan bagi keluarganya. Pahlawan bagi kampungnya dan ini dibuktikan dengan sambutan yang luar biasa di kampung halamannya. Ribuan orang menanti dan mengiring kepergiannya ke tempat pemakaman Genteng Astana yang berjarak hanya 500 dari kediaman keluarga di Desa Gentongpasir, 3 Agustus 2006. Sambutan ini juga tak lepas dari sorotan media dari seluruh dunia perihal cara kematiannya. Mana mungkin kematian biasa di kampung tempat tinggalnya bisa mendapatkan sorotan dan perhatian luar biasa, misalnya ketika diakibatkan oleh penyakit semata. Maka sudah sepantasnya dia mendapatkan sambutan bak
Bung Teka
Menakertrans mengatakan, TKI sebagai Ujung Tombak Perekonomian Negara Ujung Tombak Sering Terkena Cipratan Darah Dokter dan Perawat Indonesia minati Jadi TKI Lowongan kerja di Indonesia makin sempit atau penghasilan di Indonesia sudah tidak memadai? Sembilan puluh persen Balai Latihan Kerja milik pemerintah tidak layak Kok baru ketahuan sekarang ya? 23 TKI memilih tetap tinggal dengan majikan di Lebanon Pasrah atau ingin menjadi Pahlawan Devisa? Daerah Puncak Kini Diramaikan Papan Reklame Aksara Arab Peluang atau Ancaman tergantung dari sisi mana melihatnya
TALI SILATURAHMI
TALI SILATURAHMI
dan bekerja selama tiga tahun di Korea. Anak-anak saya tinggal sama neneknya di kampung. Memang agak dilema, seharusnya saya yang mengurus beliau malah sebaliknya beliau malah mengurus anak-anak saya. Saya merasa berdosa kalau sudah berpikir seperti itu, tapi apa boleh buat, kehidupan saya serba kekurangan memaksa saya harus pergi ke negara orang mencari kerja. Lewat jalan ini, rasanya saya dapat membantu kehidupan keluarga terutama sekolah dan masa depan anakanak saya. Sebelum berangkat menjadi TKI ini, saya bingung gimana cara memberikan uang gaji saya dari Korea bisa langsung diterima anak-anak saya yang masih kecil di kampung. Taufik --- Lampung (08126523xxx) Catatan Redaksi: Semoga sekarang sudah tidak bingung lagi, silakan baca tips yang sering dimuat di tabloid kesayangan Anda ini termasuk cara mengirimkan uang ke Indones ia.
Kirimkan berita dan salam Anda ke sanak famili dan handaitaulan yang ada di kampung halaman ataupun yang berada di luar negeri. Redaksi akan memuat surat-surat yang dikirim melalui surat ke Redaksi Dunia TKI atau email ke dunia_tki@yahoo.com dapat juga dengan sms ke: 02193091740
perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih. M. Abrar Ali Jl Alumunium Raya Gg Mushola No 42 Tanjung Mulia Medan
Dengan hormat! Saya sudah beberapa kali mengikuti perkembangan berita yang diturunkan Tabloid Dunia TKI. Saya merasa penting karena banyak keluarga saya menjadi TKI di luar negeri, baik di Timur Tengah, Malaysia maupun Korea serta Hongkong. Kalau boleh usul, biar media ini lebih maju, kalau bisa beritanya berisikan orang-orang TKI yang sukses dalam bekerja di luar negeri, sehingga orang-orang TKI semakin semangat untuk bekerja di negeri orang. Terima kasih. Dian -- Sukabumi (08154067xxx) Catatan Redaksi: Terima kasih atas masukannya, kami selalu menampilkan profil TKI yang sukses dalam halaman TKI Purna untuk mendorong semangat bagi mereka yang tengah berusaha akan bekerja ke luar negeri.
Ikl. Barter
LAPORAN UTAMA
Selain kisah sukses para TKW di luar negeri yang membanggakan dalam meraup rezeki, cerita tentang TKW menampilkan pula sisi buram seperti terjadi kasus pelanggaran HAM dan sebagainya. Banyak alasan membuat citra TKW menjadi sangat menakutkan bahkan trauma bagi sementara orang. Salah satunya adalah jerat maa TKW yang sering bergentayangan di lahan pengerah jasa tenaga kerja yang menjanjikan keuntungan menggiurkan itu. Berikut DUNIA TKI menurunkan tiga kisah dari para korban dari jerat maa TKI ini. Dua kisah tentang TKW Ilegal yang dipulangkan dari Malaysia dan satu TKW yang terjebak dalam jerat jaringan prostitusi di Arab Saudi. Hanya demi perlindungan terhadap korban, mereka lalu meminta sendiri agar foto diri mereka tidak diekspos. Berikut petikannya:
ist.
amanan Malaysia. Sampai di darat ternyata sudah ada lagi Tekong. Kami lalu naik kereta (mobil) sampai di tempat kerja. Di sana ternyata tenaga saya dijual lagi dengan harga Rp 300 ribu. Saya akhirnya tahu kalau dipekerjakan di tempat ini dengan gaji 16 ringgit sehari. Waktu kerja sangat padat yaitu 10 jam sehari. Pagi-pagi jam 07.00 harus sudah berangkat kerja. Kalau telat akan dipotong gaji. Setelah bekerja selama tiga tahun, akhirnya saya ditangkap RELA (aparat tenaga kerja Malaysia) di tahan di Nanas. Sewaktu memasuki tahanan, saya diperiksa seluruhnya. Disuruh buka baju sampai celana. Selain itu kami juga diperintahkan untuk push up. Kalau tidak ikut akan dipukul sehingga saya ikut saja, daripada harus dipukul. Di pejara saya diberikan sabun setengah dan tinggal bersama orang lain yang besarbesar. Makan pagi diberi roti tawar dan teh yang diterima secara bergilir dengan berbaris secara teratur. Saat makan siang, pukul satu siang, juga kami harus kembali berbaris. Dua bulan kemudian saya dikirim ke Indonesia. Dibelikan tiket, naik fery di Pasir Gudang. Dari sana kami dikirim lagi ke Tanjung Priuk. *** Kerymurnol, 17 tahun, TKW asal Mataram NTB: Saat pertama kali, saya tertarik ke Malaysia karena dijanjikan kerja di kilang (bengkel) dengan gaji yang cukup besar. Karena janji itu, tanpa pikir panjang, saya langsung mau. Saya berangkat menggunakan jasa Tekong dengan biaya Rp 3 juta. Dari Lombok dengan Fery, kami menuju Bali lalu dengan bis ke Surabaya. Sehari menunggu kami diberikan tiket menuju
Merak selanjutnya ke Dumai lalu ke Malaysia tepatnya di Selangor. Ternyata sampai disana, saya dipekerjakan di perkebunan kelapa sawit. Di tempat kerja ini saya hanya bertahan 8 bulan. Saya akhirnya pindah ke Johor dan bekerja selama dua bulan sebelum ditangkap dan dimasukan di kamp Pekan Nanas. Di tahanan ini, kami sering dipukul. Sedikit saja ada kesalahan atau tidak nurut pasti dipukul. Saya pernah dipukul di perut dan telinga. Saat itu saya hampir saja pingsan. Masalahnya sederhana. Kebetulan ada tahanan yang teriak botak, kebetulan ada polisi disitu yang botak. Polisi itu marah, akhirnya kami semua dipukul termasuk saya. Di tahanan ini saya harus menunggu selama empat bulan sebelum dikirim kembali ke Indonesia dan tiga di pelabuhan Tanjung Priuk beberapa hari lalu. Saya hanya berharap dengan pengalaman kami ini, semoga teman-teman lain tidak mengalami kejadian seperti saya.***
merayu dan memperlakukan saya sebagai pemuas nafsunya. Saya selalu menolak kalau dia mulai mendekati dan merayu tapi dia sangat kasar dan sering memukul kalau saya menolak. Karena mendapat perlakuan itu, saya akhirnya memutuskan untuk lari dari tampat kerja di majikan itu. Saya pernah melapor kasus ini pada kedutaan Indonesia (KBRI) di sana. Namun respon KBRI lamban. Daripada terus menunggu saya akhirnya kabur dari rumah majikan itu. Sebetulnya saya ingin pulang saja ke kampung di Jawa Tengah, namun saya teringat besarnya hutang yang harus dibayar ketika mengurus keberangkatan. Masalahnya, saat meminjam uang itu saya berjanji akan mengembalikan uang dan bunganya setelah pulang dari Arab Saudi. Dalam keadaan tidak menentu selama kabur dari majikan ini akhirnya saya bertemu dengan seorang sopir taksi asal Indonesia yang membawanya ke suatu tempat penampungan ilegal yang dikelola oleh orang-orang Indonesia. Ternyata di tempat inilah menjadi awal yang memiluhkan bagi nasib saya selanjutnya sebagai seorang pekerja seks komersil di Arab Saudi. Dari pengamatan sekilas, tampaknya praktek ini dikoordinir sebuah jaringan rahasia yang bekerjasama dengan pihak keamanan setempat. Harus saya akui, saya terjerat dalam sindikat prostitusi ini. Jujur, semua ini saya lakukan bukan atas kemauan saya secara pribadi, tapi hanya karena situasi dan kondisi yang memaksa. Saya terpaksa yang menerima kenyataan pahit ini demi memperoleh uang agar bisa bayar utang dan dapat kembali ke tanah air. Ian, nis***
LAPORAN UTAMA
salah satu penyebab kenapa TKW/PRT cenderung rentan dalam menghadapi beraneka permasalahan ketika bekerja. Meskip sudah ada konvensi ILO tentang pekerjaan PRT yang diadopsi PBB pada tahun 1991, di banyak negara termasuk Indonesia, jenis pekerjaan ini masih dianggap teralienasi dari cakupan undang-undang sistem perlindungan ketenagakerjaan. Begitu pula dengan UU No. 13 dan UU No. No. 39. Bahkan nota kesepahaman (MoU) tentang Perekrutan dan Penempatan PLRT yang ditandatangani Menakertrans RI dan Menteri Hal Ikhwal Dalam Negeri Malaysia belum lama ini justeru lebih menekankan masalah prosedural semata. Artinya belum signikan mengenai perlindungan dan hak-hak asasi para PTLRT Indonesia yang bekerja di Malaysia. Padahal menyoal nasib para PTLRT Indonesia tidak saja diperlakukan secara eksploitatif tapi juga harus mengalami berbagai tindak kekerasan dari para majikannya. Menurut Komisi Hak Asasi Manusia Nasional Malaysia (SUHAKAM) dalam laporan tahunannya (2003), menyebut, perempuan atau gadis-gadis asal Indonesia biasanya di bawa sebagai PRT namun kemudian dijual oleh agen mereka untuk bekerja di diskotik dan tempat-tempat hiburan, termasuk dipaksa memberikan pelayanan seksual. Dato Siva Subramanian dari SUHAKAM tidak menampik adanya kenyataan memprihatinkan ini. Hanya menurut pengakuannya kepada Dunia TKI di Jakarta baru-baru ini, tidak sedikit pula PRT perempuan asal Indonesia yang bekerja di Malaysia malah dianggap seperti anak atau keluarga sendiri oleh majikannya. Banyak juga majikan yang menyayangi para peremapuan PRT dari Indonesia seperti anak atau keluarga sendiri. Walau begitu kami tetap akan terus memperjuangkan hak-hak asasi mereka, katanya. Kasus-kasus yang menimpa TKW di Malaysia seperti dilaporkan SUHAKAM pada dasarnya memiliki persamaan dengan nasib banyak para TKW di negara lainnya. Terutama para TKW yang bekerja sebagai tata laksana rumah tangga seperti di Korea, Singapura, Arab Saudi, Jepang, dan lainnya. Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Migran Prof Dr Jorge Bustamante merasa prihatin melihat kenyataan ini. Ia juga kecewa dengan penanganan pemerintah Indonesia dalam mengatasi permasalahan tersebut. Kekecewaan Bustamante secara tegas dengan menunjukan beberapa regulasi pemerintah RI di bidang ketenagakerjaan. Dia menilai masih regulasi di bidang ini belum mengakomodir hak-hak asasi para pekerja terutama para PRT dan PTLRT lainnya. Termasuk kesepakatan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dengan Malaysia tentang Perekrutan
Sumber: Departemen Tenaga Kerja RI, Dit. Jasa TKLN 1998 dan Depnakertrans RI, Dit. Jenderal Pembinaan dan Penempatan TKLN tahun 2002
laksana rumah tangga (PTLRT) lainnya. Padahal setiap tahunnya jumlah TKW yang ke luar negeri, umumnya adalah mereka yang bekerja di bidang informal ini. Berikut data di bawah ini menjadi gambaran meningkatnya jumlah TKW yang bekerja di luar negeri selama 25 tahun terakhir: Data di atas memperlihatkan, selama periode 20 tahun (1974-1994), jumlah TKW ke luar negeri mencapai 116 kali lipat. Jumlah ini jauh lebih tinggi jauh lebih tinggi dibandingkan peningkatan jumlah tenaga kerja laki-laki yang ke luar negeri yaitu sebanyak 17 kali lipat. Meningkatnya jumlah TKW -- dalam hal ini PRT -- ke luar negeri menurut beberapa pelaku PJTKI disebabkan beberapa faktor antara lain banyaknya kebutuhan terhadap jasa para pekerja informal ini di luar negeri. Selain TKW dari Indonesia lebih kooperatif dan mudah menyesuaikan diri, upah mereka juga relatif lebih murah dibanding merekrut PRT dari negara lain. Di samping itu faktor lainnya adalah pengerahan jasa tenaga kerja ini dalam dua dekade terakhir mulai tampil sebagai lahan bisnis yang menggiurkan. Tidak heran dalam kurun waktu ini, banyak agen-agen pengerah tenaga kerja
PRT, Lahan Kerja di Wilayah Privat Masalahnya, sampai saat ini PRT masih diidentikkan sebagai lahan kerja kaum perempuan semata. Akibatnya, seperti disinyalir beberapa aktivis buruh dan (HAM), baik jenis pekerjaannya maupun para pekerjanya sering luput bahkan diabaikan. Tidak heran mereka kurang mendapat perhatian publik yang selayaknya untuk mendapatkan hak-hak Jenis Kasus Jumlah Total % dasarnya. Para Gaji tidak dibayar 371 34 PRT ini seakan tersembunyi di Putus komunikasi 253 23 balik tembokPHK 140 13 tembok rumah Sakit 124 11 keluarga atau Penganiayaan 88 8 dalam konsep Gagal berangkat 45 4 dunia privat. Karenanya jauh Pelecehan seksual 29 3 dari perhatian Kecelakaan kerja 29 3 publik untuk bisa Kriminal 12 1 ditelusuri jika Total 1.091 100 terjadi persoalan yang menimpah Sumber: Komnas Perempuan dari Dijen Bina Penta Depnakermereka. Inilah trans, 2006
LAPORAN UTAMA
Tabel 3
Laporan Perwakilan RI KBRI Riyadh KBRI Jeddah KBRI Kualalumpur KBRI Johor
Kasus Kekerasan Kematian akibat kekerasan Kekerasan Kekerasan, sakit, stress, dan pelanggaran normatif Kematian, kekerasan, sakit, stress, dan pelanggaran normatif
2005
381 1017
Tabel 4
Jenis Kasus Perdagangan Perempuan Kekerasan terhadap buruh migran perempuan (TKW) Konik perburuhan (gaji tidak dibayar, dll) Hilang kontak Deportasi Perdagangan anak perempuan Kematian di tempat kerja
Sumber: Komnas Perempuan
buruh migran hanya Rp 100 juta. Padahal menurut data di Depnakertrans, buruh migran memberikan sumbangan pemasukan APBN terbesar kedua setelah minyak dan gas bumi. Guna mengatasi penyelesaian berbagai kasus yang di alami para TKI di luar negeri terutama para TKW yang bekerja di sektor PTLRT, sejumlah organisasi yang concern pada masalah ini mendesak agar Indonesia segera meratikasi Optional Protocol CEDAW (Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan). Organisasi itu antara lain SBMI, Konsorsium Pembela Buruh Migran Indonesia (Kopbumi) dan Komnas Perempuan. Mereka mendesak Menteri Hukum dan HAM serta Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan agarm segera memproses ratifikasi Konvensi Perlindungan Buruh Migran dan Keluarganya. Dengan meratikasi konvensi tersebut, berarti Indonesia ikut mendorong pelaksanaan kesepakatan KTT Dunia 2005, Deklarasi Lima 2006, dan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional HAM RI (RANHAM) 2004-2009 yang mengupayakan perlindungan hak-hak pekerja migran dan keluarganya. Hanya pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana beberapa waktu lalu mengatakan, Indonesia sebenarnya tidak perlu meratikasi konvensi pekerja migran, tetapi cukup dengan mengadopsi saja. Dari 34 negara yang telah meratikasi konvensi itu, sebagian besar adalah negara-negara pengirim buruh migran. Menurutnya, sebagai state of origin,
Tabel 5 dan Penempatan Penata Laksana Rumah Tangga. Ragam Kasus TKW Berbagai kasus pelanggaran HAM terhadap TKW yang bekerja di luar negeri, terimplisit dari data Depnakertrans tahun 2005 berikut: Angka-anak terjadinya kasus tersebut banyak di alami para TKW termasuk PRTnya. Data ini akan tampak lebih menonjol lagi jika disertai laporan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sejumlah negara tujuan TKI seperti dalam tabel 3 Di sisi lain, tidak sedikit pula pengaduan tindak kekerasan dan pelanggaran HAM lainnya dari para TKI/TKW seperti yang diterima oleh 24 lembaga layanan advokasi Hak Buruh Migran (2005) seperti terlihat dalam tabel 4 : Sementara itu berdasarkan data dari Konsorsium Pembela Buruh Migran Indonesia (Kopbumi), berbagai masalah yang menimpa para TKI/TKW di delapan negara tujuan utama TKI pada tahun 2005 lalu, seperti tertera dalam tabel 5: Pelanggaran HAM Meningkat Menurut laporan dari Kopbumi, kasus pemerkosaan yang dialami para TKW selama tahun 2005 mencapai 1.128 kasus. Dari kasus tersebut, 763 kasus dapat diidentikasi para pelakunya. Sedangkan sisanya, 365 kasus tidak bisa diidentikasi. Para pelaku yang teridentikasi melakukan tindak pemerkosaan diantaranya: muncikari, agen, dan majikan. Sedangkan tempat kejadiannya antara lain di rumah majikan, tempat penampungan, hotel, dan tempat lainnya. Dalam kasus yang lebih umum menurut catatan Komnas Perempuan data dari RS. Dr Sukamto (2000-2005), menyebutkan dari 560 TKW yang dirawat di rumah sakit ini, 80% di antaranya korban akibat tindak
No
1 2 3 4 5 6 7 8
Negara
Singapura Jepang Arab Saudi Uni Emirat Arab Malaysia Yordania Kuwait Taiwan Jumlah
Konik Buruh
11 5 4 1 1 1 23 (33%)
Kekerasan
9 5 1 1 1 1 18 (26%)
Total
25 18 14 5 4 2 1 1 70
%
36 26 20 7 6 3 1 1 100%
Sumber: Kopbumi, 2005/www.komnasperempuan.or.id kekerasan sik dan psikis. Korban tindak kekerasan sik meliputi; patah tulang (109 kasus), luka bakar (7 kasus), luka-luka di kepala (5 kasus), trauma karena benda tumpul (5 kasus), luka menganga (5 kasus), dan dislokasi (3 kasus). Sedangkan pengidap masalah psikologis sebanyak 159 kasus dan 158 kasus depresi. Laporan ini belum termasuk data dari rumah sakit atau institusi lainnya. Tidak heran Kemala Chandra Kirana, Ketua Komnas Perempuan mensinyalir makin meningkat pelanggaran HAM terhadap buruh migrant perempuan. Pelanggaran HAM terutama bagi buruh migran perempuan kian meningkat. Pelanggaran ini sudah termasuk serius dan membutuhkan komitmen kita bersama, tegasnya. itu tidak memasukan poin-poin terpenting dari Konvensi ILO No. 29 dan 105 tentang Penghentian Kerja Paksa dan Penyiksaan Secara Fisik. Sistem pemerintah kita belum jelas keberpihakannya. Kemudian pemerintah juga mengabaikan keterlibatan masyarakat yang peduli pada kepentingan buruh, kata Miftah. Masalah Payung Hukum Di samping masalah regulasi dan sistem penanganan yang masih lemah terhadap nasib yang menimpa para TKI/TKW di luar negeri, aktivis Migrant Care Wahyu Susilo mengatakan, pemerintah juga tidak mengalokasikan anggaran yang cukup bagi program perlindungan buruh migran. Dalam APBN tahun 2006, anggaran perlindungan apabila Indonesia meratifikasi konvensi pekerja migran berarti Indonesia harus mentransformasikan kewajiban-kewajiban yang diatur dalam konvensi. Sementara banyak sekali kewajiban yang ada di dalam konvensi yang tidak mungkin diterapkan ( unable to implement ) oleh pemerintah maupun berbagai komponen bangsa. Di sisi lain, lanjut Hikmahanto, negara-negara yang menjadi tujuan pekerja migran asal Indonesia, seperti Malaysia, Singapura, Korea, Jepang, Saudi Arabia, dan Amerika Serikat ternyata belum meratikasi konvensi pekerja migran. Karena itu Indonesia akan kesulitan sendiri melaksaknakan ratikasi konvensi itu tanpa ada kemampuan untuk melindungi pekerja migran dan keluarga mereka. ian
LAPORAN UTAMA
ndonesia tampaknya harus banyak belajar dari Filipina dalam masalah perlindungan para buruh migran ini. Negara tetangga ini menempatkan produk UU Ketenagakerjaan Migran yang didukung oleh ratikasi Konvensi Internasional mengenai Perlindungan Hak Asasi Pekerja dan Anggota Keluarganya. Apalagi substansi dari konvensi tersebut sangat sensitif gender (keberpihakan pada perempuan). Dengan payung hukum seperti itu menuntut pemerintah Filipina juga harus menempatkan adanya atase perburuhan dan mendirikan crisis center di negara-negara tujuan bekerja bagi para buruh migran Filipina Masalahan Budaya dan Upaya Perlindungan Sebagaimana mafhum, TKI yang bekerja ke luar negeri umumnya adalah para TKW yang bekerja di sektor informal dan masuk dalam wilayah privat seperti PRT. Umumnya mereka adalah perempuan yang memasuki dunia kerja yang paling rentan terhadap tindakan eksploitasi, kekerasan, pelecehan seksual dan pelanggaran HAM lainnya. Untuk itu menjadi tanggungjawab para pengusaha jasa pengerah tenaga kerja dan institusi yang berkompeten mengeluar-
kan sertikasi bagi para perempuan yang bekerja di bidang PTLRT sebelum TKW itu diberangkatkan. Menurut Redho Shahab dari Himpunan Pengusaha Tenaga Kerja Indonesia (Himsataki), tindak kekerasan atau pelanggaran HAM terhadap PTLRT yang bekerja di luar negeri di antaranya sering disebabkan kesalahpahaman. Soal ini umumnya dipicu oleh perbedaan budaya atau adat kebiasaan antara perempuan Indonesia (PTLRT) dengan para majikannya di luar negeri. Menurutnya, dari pengaduan sejumlah TKW setelah bekerja di luar negeri, perbedaan ini acapkali mengarah pada kesalahpahaman yang berujung tindak kekerasan. Jadi, para majikan di sana, juga perlu di training untuk bisa memahami budaya atau adat istiadat para perempuan Indonesia yang bekerja di rumah mereka, kata Redho yang juga seorang pengusaha jasa pengerah tenaga kerja ini. Sementara itu Djoko Mulyono, dari Lembaga Sertikasi Profesi Tata Laksana Rumah Tangga (LSP-TLRT) menegaskan, institusinya tetap memberikan pemahaman atau pelatihan agar para PRT ini dapat menyesuaikan diri dengan budaya atau adat istiadat keluarga calon majikan mereka di
INFO
Alamat : Embassy of The Republik Of Indonesia, Zone 2 Sector 79 Villa No.474, W-25, Plot No.5 Sultan Bin Zayed Street (Str. No.32) Al Bateen Area P.O. Box 7256 Abu Dhabi, United Arab Emirates (UAE) Telp. : (971-2)4454-448 Fax. : (971-2)4455-453 Telex : (0893) 22253INDON EM E-mail : indoemb@emirates.net.ae Hari Kerja : Sabtu - Rabu (08.00 -16.00) Perbedaan waktu dengan WIB (Jakarta) : - 3 Jam Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Timur-Tengah: Jeddah, Kerajaan Saudi Arabia : Indonesian Consulate General Al - Mualin Street, Al - Rehab, District Alamat / 5 Kingdom of Saudi Arabia Telp. : (966-2) 671-1271 (Hunting) Fax. : (966-2) 673-0205, 673-0957 Telex : (405) 600081 INJED SJ E-mail : komjed@naseej.co.sa Hari Kerja : Senin - Rabu (09.00 - 16.00) Perbedaan waktu dengan WIB (Jakarta): - 4 Jam Dubai, UAE Alamat : Indonesian Consulate General Villa No. 1 Community 322/2A Al Hubaida - Dubai UAE P.O. Box 73759 Telp. : (971 -4) 398 5666, 398 5103 Fax. : (357.2)3980804 Hari Kerja : Hari Kera : Sabtu - Rabu (08,00 - 16.00)
Nama
Kota
Alamat
Swasti Ag Toko Buku Suar Mas Margoyudho Ag Maju Terus Ag TB Indra Naprin Budi Ag Tunas Harapan Ag Cholas Media Ag Purba Bekasi Ag TB Zaldi Veteran Ag Joint Ag Lasian Ag Amir Ag Cilacap Ag Cikoba Ag Rizky ag Cirebon Ag PB Ekuator Monita Ag Wira Lodra Ag H. Sarkah Paramukti Ag H Parasian Sihite Kedarton Ag Dona Sihite Ferdian Ag Sumber Makmur Ag Mitra Media Ag Nasional Ag Pioma Ag Timbul Ag Gloria Ag Hidup Ag Personal Mandiri Quint Magazine Anang Sukri Ag Siahaan Ag Tohoma Ag Akcord Ag Bpk Rudiyanto Ria Ag Pattimura Ag Telly Ag Intermedia Ag UD. Alva Omega Ag Damai Ag Duta Media Ag Surya Ag Budi Ag Deddy Ag MB Ag Sriwijaya Putra Ag M Ishak Ag Hadi Brother Ag Fadjar Ag Dedet Ag Pemalang AG TB Trijaya Ag TB Angkasa Jaya Violetta Ag Satria AG Mahkota Bersama Ag Estika AG Shuinta Ag Wiwik Ag Go Publick Terbit Ag Usaha Bersama Ag Opini Ag Andalia Ag Dianata Ag Bintan Ag Sarisa Ag Anby Ag Barokah Ag
BALI BALI BALIKPAPAN BANDUNG BANDUNG BANJARMASIN BANJARMASIN BATAM BEKASI BENGKULU BLITAR BOGOR BOGOR CIANJUR CILACAP Cilegon CIPUTAT CIREBON CIREBON GARUT INDRAMAYU JAK BAR JAK BAR JAK PUS JAK PUS JAK SEL JAK SEL JAK SEL JAK TIM JAK TIM JAK TIM JAK TIM JAMBI JOGJA JOGJA JOGJA KALTENG KUDUS LAMPUNG LUBUKLINGGAU MADIUN MAGELANG MAKASAR MAKASAR MANADO MATARAM MEDAN MEDAN MEDAN Padang Padang PALEMBANG PALEMBANG PALU PANGKAL PINANG PEKALONGAN PEKANBARU PEMALANG PONORAGO PONTIANAK PONTIANAK PURWOKERTO SEMARANG SERANG SOLO SOLO SURABAYA SURABAYA SURABAYA Surakarta TANGERANG TANGERANG TANJUNG PINANG TASIKMALAYA TEGAL TULUNG AGUNG
Jl. Kepundung No. 31 JL. RAYA RAI MADRA MENGUWI- BADUNG Jl. Cendana Rt 18 No. 19 Jl. Sukagalih No. 42, Sukajati BANDUNG Jl. Hasanuddin No. 48-C Bursa Koran, Jl. Hasannudin HM Bursa Majalah DC MALL Lt. Basement Harapan Indah JL. HATTA NO 148 JL VETERAN NO 109 Jl. Lodaya No. 1 Bogor Baru Jl. Dewi Sartika Depan Pintu Jl. Muwardi Gg. Wakaf I No.974 JL. PEPAYA NO 9, SOEKARNO - HATTA Jl. Stasiun Ruko Anugrah Mandiri Jl. Ciputat Raya Jl. Lemah Wungkuk No. 108 Jl. Syarif Abd. Rahman No. 81 JL. BANK 30 B Toko Segar Celeng /Jl Bima Basuki 38 Jl. Tanjung Duren Kompleks Citra Garden Bursa Budi Utomo Bursa Stasiun Senen Jl. Falatehan Blok M Jl. Bimo Bintaro Bursa Koran Blok M JL MANGGIS Kelapa Gading Pasar Cililitan Pasar Jatinegara Jl. Raden Mattaher No. 16 Jl. Dagen No. 70-A Sambirejo RT 01/01 KG-2/11 Jl. Babadan No 3 A Jl. Halmahera No. 8 Jl. Kramat Rejo 383 Jl. Raden Intan No. 124 A Jl. Yos Sudarso No. 50 Simpang Jl. Sidomurni No. 7 Pertokoan Rejo Mulyo No. G-12 Jl. Pattimura No. 9 Makassar Jl. Latimojong 155 JL POGIDON RAYA NO 54 Jl. Trisula No. 5, Mataram 83121 JL. MISTAR GG. GITAR NO 5 Jl. Pemuda 7 Prisai Plaza L I/9 Jl RIAU NO 86 Jl. Auduri Indah No. 1 Jl. Air Camar I no. 15 Jl. Letjen Suprapto 14 Palu JL. AIRPORT KM 5 NO. 114 Jl. Nusantara No. 4, Jawa Tengah Jl. H. Iklas No. 2E Nangka JLN. SUDIRMAN TIMUR NO. 57 Jl. Urip Somoharjo 41 JL. TANJUNG PURA NO 36 Jl. Rajawali No. 89 JL. A. YANI NO 12 Jl. Pusponjolo Tengah I No. 42-A Komp. Griya Gemilang Sakti Blk. F Jl. Pasar Besar Wetan Utara Terminal Tertonadi, Kantor Polisi Gilingan Jl. Kembang Kuning No. 91 Jl. Diponegoro No. 127-E Jl. Jemb. Merah Plaza Lt. Dasar Jl. Parang Baris No. 44, Dpn UNISBA JL. RAYA GATOT SUBROTO KM 2( Depan STIMIK Masa Depan ) Perumahan Jaya Permai Blok I/40 JL. BANTAN NO 1 TANJUNG PINANG Tasikmalaya JL. JATI SARI RT 04/IV No. 120 Jl. MT Haryono III No. 59
PROFIL
sejenis untuk merekrut tenaga kerja dari Indonesia. Keadaan di atas tentu saja cukup membanggakan di tengah kesulitan mendapatkan pekerjaan di dalam negeri. Pihaknya yakin bahwa peluang tersebut semakin berkembang di masa mendatang asalkan kita bisa memenuhinya dengan standar kualitas yang baik. Sayangnya, para sarjana yang baru lulus (fresh graduate) tidak bisa diberangkatkan ke sana karena Qatar memang memerlukan mereka yang sudah berpengalaman. Bila sudah berpengalaman, walaupun sudah usia pensiun masih bisa diberangkatkan, kata Pujo yang beristrikan boru Pane ini (aen)
BIO DATA
Nama Pendidikan : H Prasetyo Judono Subroto : Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung Pengalaman Kerja : Trainee, Klocher, Humbold und Deutz, 1970 Engineer, Siemens Cologne Jerman, 1972 Managing Director Eurasia Flugreisen. Consultant Engineering Protekindo Dinamika Consultant PT Sukun, Cigarette Company Manager di PT Lansima, 1989 President Director PT Lansima 1994 - sekarang
ni pengalaman pertama ketika Prasetyo J Subroto menerjuni pekerjaan sebagai penyalur tenaga kerja ke luar negeri. Ketika itu teman saya mengatakan: Kamu sekolah jauh-jauh ke Jerman kok menjual orang,! katanya menirukan seorang teman dekatnya. Saya sempat terhenyak memikirkan hal itu, sampai saya mendapatkan keyakinan bahwa pekerjaan ini sangat mulia yaitu membantu memberikan pekerjaan kepada orang lain di tengah kesulitan mencari pekerjaan yang menjanjikan. Tidak jelek bisa memberikan kesempatan bekerja dan mereka dapat menyekolahkan anaknya. Menolong orang miskin mengatasi pengangguran, dimana pemerintah kurang memberi perhatian. Bukan hanya yang tenaga kerja wanita (TKW) tapi juga laki-laki bekerja di perkebunan, dan pabrik elektronik, katanya mengenang awal-awal bekerja di bidang yang tak ada hubungan dengan pengalamannya bekerja sebagai engineering di Jerman. Waktu itu pemerintah belum memberikan banyak perhatian pada masalah pengangguran ini, jadi saya pikir ini adalah sarana memberikan kesempatan kepada mereka yang miskin untuk bekerja dan memberikan nafkah bagi keluarga. Sampai saat ini yang menjadi pegangan Lansima sehingga dapat dipercaya oleh klientnya di luar negeri adalah menyediakan tenaga kerja yang sesuai dengan permintaan. Mereka yang bekerja harus benar-benar ingin bekerja dan mencari uang, tidak hanya sekadar ingin jalan-jalan ke luar negeri. Untuk itu, katanya, dalam setiap keberangkatan mereka diwajibkan menyertakan uang pribadi atau modal sendiri. Ini supaya mereka lebih serius bekerja, tandasnya. Di samping menyalurkan tenaga kerja non formal sebagai penatalaksana rumah tangga, Lansima juga sudah menyalurkan banyak tenaga profesional di bidang perhotelan, konstruksi, perminyakan, dan konstruksi. Jumlahnya sudah mencapai 80%:20%. Artinya di bidang formal/profesional 80% sedangkan non formal (domestic helpers) 20%. Kita tidak akan meninggalkan pekerja non formal bukan semata-mata atas pertimbangan bisnis, tapi ada kesenangan tersendiri bisa membantu mereka yang benar-benar miskin dan dapat bekerja dan menghidupi keluarganya, katanya. Untuk mempertahankan kualitas SDM itu sendiri, Lansima melatih mereka di dua Balai Latihan Kerja (BLK) yaitu di Manggarai, Jakarta dan BLK Bogor. BLK Bogor untuk mereka yang akan diberangkatkan ke Taiwan dan Hongkong, sedangkan untuk Singapura dan Malaysia dilatih di Manggarai. Kita beri mereka pelatihan yang sesuai dan kita minta mereka menjaga nama baik Lansima. Pertama-tama mereka harus menjaga nama perusahaan ketika bekerja di luar negeri, setelah itu baruslah mereka kita ingatkan agar juga menjaga nama negara Indonesia supaya tidak cemar. Kita ingin benar-benar menempatkan mereka untuk bekerja dan bukan menjual mereka. Falsafah ini penting sehingga kita tidak berorientasi pada jumlah semata, tapi lebih pada kualitas tenaga kerja yang akan ditempatkan, kata pria ramah ini dan menjadikan pekerjaan ini sebagai ibadah untuk bekal di akhirat. (aen)
PROFIL
Prol Negara Qatar
: Dawlat Qatar atau State of Qatar : 3 September 1971 dari jajahan Inggris : Doha : Timur Tengah berbatasan dengan Arab Saudi dan Teluk Persia : 11.437 km persegi : Ad Dawhah, Al Ghuwayriyah, Al Jumayliyah, Al Khawr, Al Wakrah, Ar Rayyan, Jarayan al Batinah, Madinat ash Shamal, Umm Said, Umm Salal Bahasa : Arab dan Inggris GDP : 28.01 miliar USD Jumlah Penduduk : 885.359 orang Usia Harapan Hidup : Laki-laki (71 tahun), Perempuan (76 tahun) Etnis : Arab (40%), India (18%), Pakistan (18%), Iran (10%), Lain-lain (14%) Ekonomi Negara : Minyak dan gas berperan lebih dari 60% dari GDP. Cadangan minyak 16 miliar barrell menjamin ketersediaan produksi minyak dengan jumlah yang sama untuk 23 tahun ke depan. Cadangan gas alam lebih dari 25 trilliun meter kubik, atau lebih dari 5% total produksi dunia/ketiga terbesar di dunia. Qatar telah menarik investasi asing untuk mengembangkan industri minyak dan akan menjadi eksportir terbesar gas alam cair tahun 2007. Tahun belakangan ini Qatar menjadi negara yang sangat makmur akibat kenaikan harga minyak dan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan perkapita tercepat di dunia. Agama : 95% Muslim GDP per Capita : 27.400 USD Produksi Minyak : 790.500 bbl/hari Produksi Gas : 30.8 miliar cum Komoditi Eksport : gas alam cair, minyak, pupuk, dan logam Nama Negara Hari Kemerdekaan Ibukota Lokasi Luas daratan Propinsi/Baladiyah
10
Bank Berhad atau bank lainny. Setelah itu mintalah formulir formulir transfer/kiriman uang, dan isilah dengan seksama antara lain pada kolom nama yang dituju, nomor rekening, dan alamat pengirim. KIRIMAN UANG KE INDONESIA Pertanyaan: Saya tinggal di Belanda dan sangat ingin dapat mengirimkan uang ke Indonesia dengan biaya yang murah? Monica Sudewo Rotterdam - Belanda Jawaban: Seperti sudah pernah kami jelaskan pada edisi sebelumnya, pengiriman uang (transfer) ke suatu negara dapat dilakukan melalui berbagai sarana antara lain: 1. Telegraphic Transfer (TT): Kiriman uang akan diproses dengan sarana teletransmisi seperti teleks atau SWIFT. Transfer dapat dilakukan dengan lebih cepat dan aman tetapi dibebankan biaya yang lebih mahal. 2. Demand Draft (DD): Bank akan menerbitkan bankdraft (wesel bank) dan anda dapat mengirimkannya sendiri kepada pihak penerima. Transfer dengan cara ini membutuhkan waktu yang lebih lama, relatif kurang aman karena bankdraft mungkin hilang dalam perjalanan tetapi dibebankan biaya yang lebih murah dibandingkan TT. Supaya kiriman uang sampai ke pihak penerima tanpa hambatan, pastikan Anda mencantumkan nama penerima, nomor rekening penerima, nama bank penerima dan jumlah yang dikirim dengan lengkap dan benar. Apabila penerima mempunyai rekening rupiah pada bank di indonesaa, konversi dari Euro ke rupiah menggunakan kurs beli TT yang berlaku pada saat peng-
kreditan rekening. MENGIRIM UANG KE LUAR NEGERI Pertanyaan: Saya punya rencana untuk berbisnis dengan orang di luar negeri dengan cara mengirim kerajian ukir-ukiran dari Jepara. Bagaimana cara pengiriman yang paling baik karena saya juga berencana membeli beberapa produk dari luar negeri. Robert, Jepara Jawaban: Pak Robert, bank-bank nasional di Indonesia menjalin hubungan dengan bank-bank di negara lain, umumnya bank nasional tersebut mempunyai fasilitas jaringan koresponden dengan bankbank lain yang tersebar luas dipelbagai negara dan cabang. Bank-bank yang bekerjasama dalam Jaringan koresponden tersebut sudah mempunyai beberapa metode transfer di antara mereka, antara lain, Telegraphic Transfer (TT), Mail Transfer (MT), Demand Draft (DD) atau International Money Order (IMO). Semakin banyak bank yang tergabung dalam SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) semakin mudah kita kirim uang ke pelbagai negara. Metode transfer mana yang akan dipilih, tergantung keperluan kecepatan pengiriman uang tersebut dibutuhkan, dan ini akan berpengaruh pada biaya transfer. Metode TT (Telegraphic Transfer) lebih cepat sampai dan lebih mahal dari metode DD (Demand Draft). Umumnya prosedur transfer sederhana, cukup mengisi formulir Permohonan Pengiriman Uang yang tersedia di cabang dan menyerahkannya. Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi bank di dalam negeri.
STOP TRAFIKING!
Kemana Melaporkan Traking? Presiden RI: Layanan sms Presiden RI: 9949 Layanan surat Presiden RI ke PO BOX 9949 Jakarta 1000 Layanan email Presiden: info@presidensby.info Komisi Perlindungan Anak Indonesia Jl Medan Merdeka 15 Jakarta Pusat 10110 Telepon: 021- 352 4734 Fax: 352 4734 Kementerian Pemberdayaan Perempuan PO Box 10000 Kepolisian Republik Indonesia. Identitas pelapor akan dirahasiakan dan pelapor akan dilindungi. Layanan email POLRI: polri@polri.go.id Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Cc Dirjen Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri
Pertanyaan: Saya mempunyai Saudara yang bekerja di salah satu perusahaan di Kualalunmpur Malaysia. Setriap bulan dia mempunyaipenghasilan lebih, dan ingin mengisi tabungannya di Indonesia. Bagaimana caranya? Terimakasih atas bantuan Bapak. Gogon Partino Metro, Lampung Selatan Jawaban: Pak Gogon, di Malaysia terdapat beberapa bank yang mempunyai hubungan dengan bank di Indonesia dan mempunyai rekening rupiah atau dalam istilah perbankan, mereka mempunya rekening vostro. Untuk itu pekerja Indonesia di Kuarlalumpur bisa menghubungi bank yang ada di sana misalnya Public Bank Berhad, Afn Bank, Hong Leong Bank Berhad, RHB
Kirimkan Pertanyaan dan masalah anda yang berkaitan dengan transaksi keuangan dan perbankan TKI melalui surat atau Email : dunia_tki@yahoo.com
11
TKI PURNA
Dedi Arafah
Mantan Pelaut
ebuah anggapan yang agak umum kalau orang Betawi hanya bisa betah bekerja di sekitar wilayahnya sendiri. Pandangan demikian juga aku rasakan sebagai orang Betawi ketika tumbuh menjadi remaja. Tapi anggapan itu telah memacuh semangatku untuk membuktikan sebaliknya. Usai menamatkan pendidikan, aku memilih menjadi pelaut untuk membuktikan bahwa anak Betawi pun mampu berkiprah dan bekerja di luar daerah, jauh dari sanak saudara. Dengan tekad itu selepas SMA, tahun 1993, aku sempat meneruskan pendidikan setahun di Akademi Perhotelan, swasta di Jakarta jur u s a n Ta t a B o g a . Ta h u n 1 9 9 5 a k u mendapatkan tawaran kerja di sebuah kapal pesiar Amerika sebagai house k e e p i n g . Ta w a r a n i t u d a t a n g d a r i seorang teman semasa SMA. Tanpa pikir panjang aku langsung terima dan menyiapkan segala persyaratan yang dibutuhkan. Sebenarnya aku sendiri ngga pernah kepikiran untuk menjadi seorang pelaut. Aku sebenarnya justru ingin berwiraswasta. Gaji Rp 13-14 Juta Aku bangga sebagai salah satu orang yang bisa bekerja di perusahaan asing dan mengunjungi berbagai negara. Banyak pengalaman bisa kuperoleh sebagai pelaut. yang jelas, bekerja di kapal pesiar membuatku tahu tentang beragam pribadi manusia dari berbagai suku bangsa dan negara. Apalagi kapal tempatku bekerja tidak hanya berlayar di Amerika tapi juga keliling Eropa. Pengalaman bekerja di kapal pesiar itu
modal usaha. Aku ingin membuka u s a h a . I t u s u d a h t e k a d k u . To h a k u pikir, tidak selamanya aku bekerja jadi pelaut. Suatu saat pasti aku akan berhenti berlayar. Kalau saat itu tiba, setidaknya aku sudah punya usaha sendiri. Pada awal tahun 1997, aku berlibur. Sekaligus melepas rasa rindu dengan sanak saudaraku yang aku t i n g g a l k a n . Wa k t u c u t i k u h a n y a 3 bulan. Setelah itu aku berangkat lagi untuk kembali mengais rejeki di kapal p e s i a r t e m p a t k u b e k e r j a . Te r p a k s a aku tinggalkan lagi keluarga besarku di tanah air. Sekali lagi, itu kulakukan hanya demi masa depan. Hanya kali ini memakan waktu yang cukup. Memang ada rasa suntuk dengan waktu berlayar
sebuah masa depan yang lebih baik d i n e g a r a o r a n g . Ti d a k h e r a n b i l a sedang merapat di sebuah tempat, biasanya sesama pelaut dari Indonesia kerap mengadakan pertemuan di suatu tempat. Pada saat itu umumnya kami saling sharing dan bercerita mengenai pengalaman selagi berada di kapal. Buka Berbagai Jenis Usaha Pada tahun 1999 aku memperoleh kesempatan unutk kembali cuti. Aku bawa serta uang gajiku yang selalu kusimpatn selama berbulan-bulan bekerja di laut. Sampai di rumah aku langsung membuka usaha selain membantu orangtua dan keluarga. Pertama uang simpanan itu kugunakan untuk
membangun beberapa kios diatas tanah milik orang tuaku. Sebagian lagi tanahnya kubangun rumah untuk dikontrakan. Sisa dari uang gunakan untuk usaha lain yaitu membuka Studio Photo Digital dengan perlengkapan yang cukup modern. Usaha ini diinspirasi oleh kebiasaanku saat berlayar dimana pada waktu senggang kugunakan untuk memotret berbagai obyek pemandangan di daerah atau negara yang kami singgahi. Aku sempat belajar beberapa teknik fotografi dari kenalanku di kapal pesiar sehingga sedikit banyak aku bisa memotret dengan baik. Selain studio foto, aku juga buka 15 buah rental play stasion serta toko kelontong untuk kebutuhan sehari-hari . Semuanya terletak di dekat stasiun UI Depok. Tidak hanya usaha itu saja, akupun membeli beberapa kendaraan sepeda motor keluaran terbaru. Motor ini aku sewa untuk ojek yang dioperasikan oleh para tetanggaku. Ya, hitung-hitung bisa membuka lapangan kerja baru bagi mereka. Aku juga membeli dua buah mobil jenis sedan dan kijang. Kedua jenis kendaraan ini kugunakan untuk rental mobil. Namun yang paling membahagiakan, hasil gajiku selama bekerja dikapal pesiar sempat kuberikan kedua orang tuaku untuk naik haji. Dengan beberapa usaha yang aku dibangun, tahun 2000, aku putuskan untuk resign (mengundurkan diri) dari a g e n k u d i k a p a l p e s i a r. A k u i n g i n berkonsentrasi dalam usaha dan bisnisku yang ada sekarang ini. Bagiku bekerja menjadi pelaut hanya untuk membuka masa depanku dan keluarga. Lagi pula bekerja di kapal komersil baik dalam negeri maupun luar negeri sama baiknya dalam memperoleh penghasilan. Asal, penghasilan yang kita terima setiap bulan bisa disimpan dengan baik dan telaten. Mungkin ceritaku ini bisa menjadi pelajaran bagi rekan-rekan anak muda lainnya yang ingin mengadu nasib sebagai pelaut. Semoga kalau ada kesempatan harus bisa dipergunakan sebaik-baiknya. (zar)
ist.
LAPSUS
12
anaknya, dia juga menanyakan keadaan keluarganya semua. Mae lalu minta tolonga supaya saat anaknya Adit genap satu tahun, supaya dibuatkan nasi uduk. Mamanya sendiri sempat bertanya saat itu, kenapa lama tidak menelepon. Hanya Mae bilang, buku teleponnya dirampas agen disana, sementara di tengah kesibukannya, dia sendiri lupa nomor telepon rumah. Baru kemudian dia ingat lagi sehingga baru bisa menelepon hari itu. Pada akhir telepon, Mae minta segera dibikin rekening bank agar dia mudah mengirim uang untuk keluarganya. Sayang, seperti diakui, Ibu Rohana, dia sendiri sampai ajal menjemput Mae, belum sempat membuka rekening bank seperti diminta anaknya.
K e n a n g a n T K I y a n g Te w a s d i L e b a n o n
Ibu Tolong Titip Adit Siti Maemunah adalah anak dari Ibun Rohana, 46 tahun. Sedangkan ayahnya sudah meninggal karena lever sekitar tiga bulan sebelum dia berangkat menjadi TKW. Suaminya, Aris Widodo, awal Nganjuk, Jawa Timur. Hanya saja suaminya ini sudah pergi meninggalkan keluarganya ketika anaknya baru berusia 40 hari, tanpa ada alasan yang jelas. Saat itu sekitar pukul 2.00 pagi. Katanya seperti dituturkan Ibu Rohana, mau cari kerja lain yang lebih baik di daerah Bekasi. Dia bekerja sebagai sopir di sebuah perusahaan ekspedisi. Penghasilannya memang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Pada awal kepergiannya, masih sempat beberapa kali menelpon isterinya. Hanya setelah istrinya jadi TKW hilang kontak. Pernah waktu Lebaran Ari mengirim baju
KCM
erutama putranya Adit, yang kini baru berusia setahun, suatu ketika kelak menjadi dewasa dapat belajar dari perjuangan dan rasa tanggung jawab ibunya ini. Bahwa pada hari Kamis, 3/8, banyak pejabat bahkan Menteri Kabinet di negara ini datang menjemput serta mengantar jenazah ibunya ke liang lahat. Dia seorang anak bangsa biasa saja tapi oleh posisi dan perannya, telah berhasil mencuri perhatian publik dan elit negeri ini. Siti Maemunah, begitu namanya dikenal. Perjuangan mengais rezeki bagi diri dan keluarga telah menuntun langkah hidupnya menyeberangi benua dan samudra ke Timur Tengah. Pendidikan tidak seberapa, skill untuk lapangan kerja lain yang lebih menjanjikan hampir tidak punya. Di salah satu negeri seribu satu malam itu, seperti kebanyakan warga Indonesia lainnya, dia hanya bisa bekerja menjadi pembantu rumah tangga. Sayang, atas nama konik dan amuk peperangan, dia terpaksa harus menjadi korban tanpa dia sendiri kehendaki. Tapi kematiannya, saat ini dan semoga untuk seterusnya telah membuka mata warga bangsa terutama para pentinggi
Jenazah Siti Maemunah (24), tenaga kerja wanita asal Sukabumi, Jawa Barat, korban serangan bom Israel ke Libanon, Kamis (3/8) siang tiba di bandara Seoekarno Hatta Jakarta. Jenazah dibawa dengan menggunakan pesawat Boeing 777 milik perusahaan penerbangan Syria Ijhad langsung dari Abu Dhabi dan pada hari yang sama dimakamkan di kampung halamannya.
KCM
negara ini. Bahwa begitu penting nyawa seorang anak bangsa yang harus hengkang ke luar negeri untuk bekerja agar dapat hidup dengan layak. Masih terlalu banyak peristiwa kematian yang harus dialami para pahlawan devisa ini di luar negeri, hanya sering tidak diperhatikan, diabaikan. Warga Langensari Siti Maemunah adalah warga kampung Gentong Pasir, RT 02/RW 01, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mae demikian biasa disapa baru delapan bulan bekerja di Kuwait sebagai pembantu rumah tangga. Siti menjadi TKI setelah ditinggal pergi suaminya. TKW kelahiran 1984 ini
meninggalkan seorang anak berusia 13 bulan. Siti berangkat ke Kuwait via PJTKI PT Binhasan Maju Sejahtera (BMS). Dia mendapatkan kontrak selama dua tahun, dan baru bekerja selama delapan bulan. Maemunah baru delapan bulan dia bekerja dan baru sekali melakukan komunikasi via telepon pada keluarganya di tanah air. Kepergiannya tidak banyak meninggalkan pesan apalagi harta peninggalan. Kalau toh ada, mungkin sekedar hak-hak dasar yang harus diterima sebagai seorang TKI. Seperti dituturkan ibunya, Rohana, Jumat, 12 Mei yang lalu, saat tengah malam, Mae, demikian biasa disapa, menelpon ke rumah. Selain menanyakan khabar tentang
dan susu untuk anaknya via temannya. Anak Aditya Fadillah, 13 bulan. Saat berangkat menjadi TKW anaknya baru berusia 5 bulan dan masih menyusui dari ibunya. Aditya dititipkan pada ibu dan adiknya Mariam. Boleh jadi, Mae adalah sosok seorang wanita seutuhnya. Tanpa berpangku tangan usai ayahnya meninggal karena lever -- sebuah penyakit yang mematikan -- perlu perawatan intensif dan untuk itu sudah pasti membutuhkan biaya besar. Sementara menghadapi situasi itu, suaminya pun pergi tanpa ada kejelasan. Pukulan beruntun harus diterima sebagai kenyataan hidup yang tak terelakan. Seperti dikisahkan kembali Ibu Rohana
13
LAPSUS
di kediamannya, sebelum berangkat ke yang memutus jalur lintas perbatasan itu. Sehingga perjalana dari Beirut ke perbaArab, Mae berpamitan dengan seluruh keltasan memakan waktu yang cukup lama uarga dan kenalannya. Dia bahkan menandari seharusnya. Jenazah akhirnya tiba di gis saat harus melapas Adit pada ibu dan Araida, perbatasan utara Lebanon dengan adiknya. Ibu Tolong jaga Adit, demikian Suriah, pukul kata Mae pada 18.88 waktu seperti dituMae minta segera dibikin setempat atau turkan Ibunya rekening bank agar dia mudah pkl. 22.00 wib. Rohana. mengirim uang untuk keluargDi tempat itu anya. Sayang, seperti diakui, Ibu jenazah disDiterjang Rohana, dia sendiri sampai ajal erahterimakan Bom Israel menjemput Mae, belum sempat Anindita keSiti tewas, membuka rekening bank seperti pada Dubes RI 13/7, terkena diminta anaknya. untuk Lebanon, serangan bom Abdullah SyarIsrael dalam wani, setelah konflik dan menunggu sekitar lima jam. Tidak ada kenpeperangan dengan para pejuang Hizuldala berarti dalam proses serahterima ini. lah. Saat itu dia tengah berlibur bersama keluarga majikannya Tahir Toher Jalal yang tinggal di Dasman Kuwait. Saat itu Maemunah bersama delapan orang rombongan majikannya berlibur dan berada di wilayah Ba Saleh Qodo Sur, Lebanon. Hanya saat kejadian itu dari sembilan korban, dua orang termasuk Siti belum bisa ditemukan segera. Di tengah amuk peperangan antara pasukan Hizbula dan Israel, jenazah Siti baru ditemukan pada Rabu, 26/7 di sebuah rumah sakit di Kota Tyre, Lebanon Selatan yang merupakan basis gerilyawan Hizbullah. Hanya saja jenazah Siti baru berhasil dievakuasi Senin, 31/7, keluar dari Kota Tyre ke Damaskus. Sebelumnya jenasah harus lewat Kota Saidah. Jenasa tiba di Beirut tepat pukul 06.00 (10.00 wib). Sampai di Beirut, jenazah di rapikan, dimandikan dan dimasukan dalam peti mati, sebelum di bawah ke luar perbatasan menuju Damaskus. Evakuasi ini bisa dilaksanakan atas kerjasama pihak KBRI dengan pasukan Garnisun dari Dephankam Lebanon memanfaatkan waktu vakum yang diberikan Israel usai membombardir Kota Qana. Saat ditemukan kondisi jenazah sendiri seperti dikatakan Kuasa Usaha KBRI Lebanon Anindita, sudah sulit dikenali akibat terkena bom. Walau begitu, pihak rumah sakit Tyre memberikan bukti yang kuat yang menyataakan jenazah itu memang Siti Maemunah. Proses evakuasi pengantaran jenazah menggunakan jalur utara karena jalur timur sudah ditutup akibat serangan udara Israel
KCM
WACANA
14
men Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) hingga Juni 2005, jumlah pekerja atau buruh migran Indonesia (TKI) mencapai 3.808.741 orang. Dari jumlah tersebut 72,5 persen diantaranya perempuan (TKW). Sayangnya, besarnya jumlah TKI/TKW yang bekerja di luar negeri seringkali diwarnai tindak kekerasan serta beraneka pelanggaran HAM lainnya yang menimpa mereka. Khususnya para TKW yang bekerja sebagai pekerja rumah tangga (PRT) serta pekerja tata laksana rumah tangga (PTLRT) lainnya. Karena itulah perlindungan bagi para TKI khususnya para TKW di luar negeri harus terus diperjuangkan. Terpilih dan dideklarasikannya barubaru ini, diharapkan turut membawa hasil dalam mengkampanyekan perlunya perlindungan bagi para TKI. Tidak saja bagi para TKI yang sudah bekerja di luar negeri tetapi juga para TKI yang akan bekerja ke luar negeri. Terutama perlindungan bagi perempuan PTLTR yang cenderung rentan terhadap tindakan ekspolitasi dan kekerasan.
TKI yang bekerja di luar negeri. Franky menambahkan para TKI ini belum memperoleh hak-haknya secara penuh. Bahkan diantara mereka masih banyak yang diperlakukan seperti budak. Janganlah kata-kata Bung Karno menjadi kenyataan, bahwa bangsa kita menjadi bangsa kuli. Harus ada yang memperjuangkan mereka (TKI-red), kata Franky. Franky menjelaskan, hingga saat ini masih banyak TKI yang bekerja di luar negeri yang mengalami berbagai bentuk ketertindasan. Karena itu dirinya akan memberi perhatian khusus terhadap nasib yang menimpa mereka. Sedangkan dalam tugas khususnya, musisi balada dan country ini menangani bidang advokasi dalam perlindungan buruh migran. Kita tidak ingin dalam fase-fase pendaftaran hingga pemulangan, para buruh migran ini dimanfaatkan oleh para birokrasi, penyelenggara, ataupun pengguna jasa buruh. Mereka harus dilindungi karena para TKI ini adalah pahlawan devisa negara, imbuhnya.
Ninik Karlina
Duta buruh migran yang satu ini juga mengaku sangat prihatin dengan kondisi buruh migran Indonesia. Termasuk ketika ia menyaksikan sendiri para TKI di Korea yang hidup di penampungan dengan fasilitas yang seadanya. Bagi saya berkunjung ke shelter buruh migran di Korea saat itu menjadi pengalaman tersendiri. Saya senang dapat menghibur mereka, karena keadaan mereka jauh sekali dari yang saya bayangkan, ungkap pedangdut ini. Dengan menjadi duta buruh, Nini akan merasa leluasa untuk langsung terlibat dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para TKI maupun calon TKI guna menghindari kondisi buruk yang mungkin mereka alami. Dalam agenda kerjanya sebagai duta buruh migran Indonesia, baik Nini maupun Franky berkomitmen untuk membangun jejaring nasional, regional dan internasional untuk melakukan kampanye secara global dalam perlindungan TKI ini. Selamat bekerja untuk Nini dan Franky (ian)
Ditelanjangi di Yordania
eorang tenaga kerja wanita (TKW), Wasidah, mengaku disiksa majikannya saat bekerja di Yordania. TKW asal Desa Kaplongan Lor, Karangampel, Indramayu, Jawa Barat, ini mengaku disekap dan ditelanjangi oleh majikannya selama sepekan sebelum akhirnya dipulangkan dalam keadaan lumpuh total. Wasidah disalurkan melalui Perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) Mahabrata Abadi, Jakarta. Di Jordania, tepatnya di Aman, Wasidah dipekerjakan di kediaman Rias Mahmud. Menurut ibu empat anak ini ia kerap mendapat perlakuan kasar seperti disiran air panas, dipukul atau disetrikan bagian kepalanya. Semua itu tanpa sebab yang jelas. Perlakuan kasar majikannya ini membuat Wasidah mengalami tekanan mental hingga lumpuh total. Wasidah akhirnya berhasil pulang ke Indonesia setelah majikannya mengembalikannya
ke PJTKI. Pintarnya orang Jordan itu, alasan yang diberikan karena Wasidah sakit. Setiba di Jakarta, Wasidah yang masih dalam keadaan lemah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Polri, Jakarta. Peristiwa penyiksaan terhadap TKW Indonesia seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya telah banyak korban penyiksaan TKW maupun tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Pada 13 Mei lalu, Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Malaysia sehubungan dengan perlindungan pembantu rumah tangga asal Indonesia. Beberapa elemen yang disepakati antara lain kewajiban membuat kontrak kerja yang harus jelas memuat hak dan kewajiban termasuk gaji yang diterima. Sayangnya MoU seperti ini belum diikuti Negara-negara penyerap TKW lainnya. (**/amr)
enantian keluarga Sulastri akhirnya berakhir. Jenazah tenaga kerja wanita (TKW) yang bekerja di Riyadh, Arab Saudi, ini akhirnya tiba di kampung halamannya di Kecamatan Pagel, Malang, Jawa Timur. Terlambatnya pemulangan jenazah Sulastri binti Salama ini karena majikan Sulastri lalai memberitahukan kepada agen tenaga kerja yang mengirim Sulastri. Jasad Sulastri sempat dita- Prosesi penguburan jenazah Sulastri han oleh polisi Arab Saudi di Riyadh karena meninggal, pihak Bumen Jaya hanya memmajikan almarhum belum membayar gaji beri uang sebesar dua juta rupiah. Alasanbekerja sebesar Rp 128 juta. Tidak lama nya, Sulastri berangkat tanpa asuransi. setelah datang, jenazah Sulastri langsung Padahal yang seharusnya mengurus dimakamkan oleh keluarganya. asuransi ya perusahaan itu juga. Lebih Sulastri diberangkatkan ke Arab Saudi tragis lagi, Sulastri dikabarkan meninggal oleh penyalur jasa tenaga kerja Indonesia dunia karena digigit serangga. Kasus yang (PJTKI) Bumen Jaya pada 1997. Sampai mirip dengan Sulastri ini sudah tiga kali Sulastri dipulangkan dalam keadaan sudah terjadi di Kecamatan Pagel. (dtc/amr)
Metro TV
15
INFO
sehari dalam sepekan atau empat hari dalam sebulan. Tidak salah bila perjanjian kontrak baru bagi buruh migran ini sangat sarat dengan adanya diskriminasi yang dominan, sehingga masih banyak sekali kelemahan dalam aturan ketenaga kerjaan yang akhirnya justru menimbulkan celah bagi para agen penyalur yang menjadi calo untuk mengutip uang dari pekerja buruh migran. Memang masalah dalam pekerja buruh migran ini bukan lagi hal yang baru bahkan sudah menjadi rahasia umum yang terus berkembang yang sulit untuk dihapuskan praktek semacam ini, pekerja buruh migran rela untuk membayar ongkos rekrutmen, transportasi, pelatihan, dan penemptan kerja. Mereka yang biasanya diterima bekerja dinegara yang sudah ditunjuk oleh agen harus rela pula upahnya diambil selama satu sampai sepuluh bulan dari pertamanya, padahal mereka pekerja buruh migran dikontrak hanya sekitar dua tahun dan tentu saja para pekerja hanya menikmati hasil upah selama satu tahun terakhir dari kontrak pekerjaannya sebagai buruh rumah tangga. Tentunya keadaan ini sangat menyedihkan bagi pekerja buruh migran yang selalu bekerja berada dibawah tekanan yang dilematis.Sedangkan catatan data yang diperoleh HRW negara Singapura memiliki 600 agen penyalur tenaga kerja.Apa bila aturan sistem kontrak kerja seperti ini maka akan menjadi beban yang berat bagi pekerja buruh migran itu sendiri sebab para pekerja buruh migran inilah yang sebenarnya menggaji agen mereka, kan seharusnya majikanlah yang membayar keagen,ungkap Nisha dengan sengit. Dalam Kontrak kerja baru ini hanya ada kemajuan sedikit mengenai keharusan majikan untuk memberikan makan bagi pekerja buruh migran sebanyak tiga kali sehari dengan makanan standar empat sehat lima sempurna.(zar/ Sumber HRW)
emerintah Singapura baru-baru ini mengeluarkan ketentuan perjanjian kontrak kerja baru bagi tenaga kerja asing. Hanya peraturan itu dinilai banyak kekurangannya sehingga terkesan diskriminatif. Misalnya, kebijakan soal upah dan pengembalian upah oleh majikan selain tidak adanya penjelasan mengenai hari libur yang harus diperoleh bagi tenaga kerja asing atau buruh migran. Menurut Lembaga Pemantau HAM (Human Rights Watch) peraturan itu justru tidak akan memberi perubahan yang signikan bagi nasib pekerja asing. Karenanya peraturan itu dinilai diskriminatif. Padahal para tenaga kerja asing membutuhkan perjanjian kontrak yang bisa memberikan perlindungan serta kenyamanan bagi haknya. Menurut Nisha Varia peneliti senior Human Rights Watch (HRW), hak pekerja buruh migran (tenaga kerja asing) dalam memperoleh pembelaan masih sangat lemah. Peraturan kontrak yang dibuat berat sebelah dam hanya menguntungkan majikan dan agen penyalur mereka, ujarnya. Menurut data yang diperoleh HRW sedikitnya pekerja buruh migran di Singapura saat ini sebanyak 160 ribu orang. Mereka sebagian besar berasal dari Indonesia, Filipina, Srilangka dan India. Dalam masalah jatah libur, para pekerja tidak
Anthony
Lucky Plaza menjadi tempat utama para pekerja migran melepas penat di Singapura
memperolehnya dengan baik, karena dalam perjanjian kontrak kerja yang baru ini seperti sengaja tidak dicantumkan pemerintah Singapura. Misalnya pekerja rumah tangga tidak akan mendapatkan izin berlibur dari majikannya satu atau empat hari dalam sebulan atau majikan diwajibkan memberikan upah lembur bagi pekerja rumah tangga yang tidak dapat libur. Hanya soal ini tidak dibahas oleh pemerintah Singapura. Padahal seharusnya
pekerja rumah tangga perlu mendapatkan jatah libur. Ini penting bagi keseimbangan jiwa raganya serta dapat membebaskan mereka dari rutinitas pekerjannya, tegas Nisha lagi. Peraturan ini terkesan ironis mengingat Singapura sebagai sebuah negara maju tapi tidak bisa memberikan jaminan bagi pekerja asing yang berada di negaranya untuk menikmati jatah berliburnya,
asib buruh migran Indonesia yang bekerja di negara Kuwait sebentar lagi merasa lega karena Pemerintah Indonesia dan Kuwait akan menandatangani nota kesepakatan (MoU) tentang perlindungan tenaga kerja Indonesia di Kuwait. Menurut duta besar Kuwait untuk Indonesia Mohammad Fadel Khalaf menjelaskan kesepakatan Mou mengenai kesepakatan perlindungan kerja untuk buruh Indonesia ini dibuat agar nasib mereka lebih dapat terjamin hidupnya dinegara Kuwait. Nota kesepkatan MoU itu akan ditandatangani September mendatang, ujarnya usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, selasa kemarin.Nota kesepakatan itu, berisi mengenai aturan perlindungan TKI, hari libur, dan gaji minimal TKI. Pemerintah Kuwait menetapkan gaji minimal TKI sebesar US$ 200 atau sekitar Rp 2 juta, Pemerintah Kuwait juga akan mengatur mengenai pemberian hari libur bagi TKI.yang rencananya nota kesepakatan ini akan ditandatangani Menteri Ketenagakerjaan Indonesia dan Kuwait. Tanda tangan nota kesepakatan perlindungan untuk TKI ini akan dilaku-
Pemerintah Kuwait menetapkan gaji minimal TKI sebesar US$ 200 atau sekitar Rp 2 juta, Pemerintah Kuwait juga akan mengatur mengenai pemberian hari libur bagi TKI.
TKI ini sengaja dibuat guna untuk meminimalkan masalah buruh migran Indonesia, karena menurut fadel Pemerintah Kuwait tidak ingin para TKI yang berkerja dinegaranya mempunyai masalah yang berdampak pada kesengsaran para TKI itu sendiri, seperti tidak memiliki surat izin
kerja yang sah. Makanya saya tekankan sekali lagi kepada pihak agen TKI yang berada di Indonesia untuk benar-benar dapat menyleksi para calon TKI yang akan bekerja di Kuwait harus benarbenar sesuai standar yang telah ditentukan oleh isi kesepakatan perlindungan kerja ini. Tegasnya. Pemerintah Indonesia dan Kuwait tidak ingin nasib para TKI yang bekerja di Kuwait nanti bernasib sama dengan apa yang terjadi dengan TKI yang bekerja di Malaysia yang barubaru ini mereka dipulangkan oleh Pemerintah Malaysia karena para TKI tersebut memang terbukti tidak memiliki surat izin kerja yang menjadi sarat utama. Senada dengan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, wakil Presiden Yusuf Kalla juga mengimabau pada seluruh institusi yang terkait dalam masalah TKI ini agar dapat memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan yang benar-benar memadai untuk para TKI, agar para TKI negara kita dapat bekerja memenuhi standar.(zar)
emerintah terus berupaya mengasah kemampuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Depnakertrans akan mengeluarkan Standarisasi Minimal Uji Kompetensi (Sertikat Bakat TKI). Peraturan mengenai ujian bagi TKI ini akan termaktub dalam Peraturan Menakertrans (Permen). Untuk mengikuti ujian ini, TKI tidak dipungut biaya. Hal tersebut disampaikan Menakertrans Erman Suparno usai dialog bersama PPTKIS (Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Swasta) di kantor Depnakertrans, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, belum lama ini. Menurutnya jika ujian berlangsung di daerah maka harus ditanggung oleh masing-masing pemda melalui APBD. Namun untuk mempermudah para TKI, ujian tidak melulu dipusatkan di daerah. Hal ini untuk mempercepat proses pelaksanaan ujian. Saya akan buat surat edaran supaya uji kompetensi tidak dipusatkan di daerah saja. Supaya lebih gampang, sederhana dan cepat, janji Erman. (*/dtc)
LAPSUS
16
Sulit Mengecek
Karena itu pihak keluarga dalam surat pengaduannya menuntut agar segera memulangkan TKW atas nama Siti Nurjanah dan membayar gaji yang bersangkutan sesuai dengan perjanjian kontrak kerja atau selama bekerja selama enam tahun. Surat tuntutan itu ditujukan sebagai tembusan kepada Dirjen PPTKLN, I Gusti Made Arka. Hanya seperti dituturkan Sanusi, pihak PT. Trisula Bintang Mandiri tidak bisa memastikan keberadaan Siti. Pihak PT. Trisula Bintang Mandiri hanya meminta waktu seminggu untuk mengecek lagi administrasinya. Soalnya, kata mereka sudah enam tahun sehingga ada kesulitan mengecek lebih cepat dan pasti, urai Sanusi. Untuk lewat pemberitaan ini juga Sanusi berharap kalau ada sesama TKI atau TKW di Saudi Arabiah yang kenal dan atau tahu keberadaan Siti dapat menghubungi pihak keluarga, atas nama: Ade Sanusi. Alamat : Cikadu, Desa Bunder RT 24/ RW 06, Jatiluhur, Purwakarta. Telp. 0264-204074 atau HP: 081317263589
Dok. Pri.
17
REGULASI
Belakangan ini wajah kawasan wisata Puncak sedikit berubah. Di sepanjang jalan Cisarua bermunculan berbagai papan reklame bertuliskan aksara Arab. Banyak yang tidak disertai dengan terjemahan bahasa Indonesia, namun sebagian lainnya disertai dengan terjemahan dalam bahasa Indonesia.
Rp 5 juta. Namun uang itu masih harus dibagi pula dengan dua perantara, yakni H Achmad dan Ibu Haji Uwan. Ternyata H Achmad dan Ibu Haji Uwan juga terlibat dalam kawin kontrak yang lain. Keduanya menjadi perantara kawin kontrak antara Erni Kurniawati dengan Abdul Rahman Awad A Alshamrani. Keduanya kawin kontrak pada 28 Juli 2006 di rumah Ibu Haji Uwan, dengan wali kakak Erni, yakni Kadi. Mas kawinnya sebesar Rp 4 juta. Dideportasi Selain keenam warga Arab dan pasangannya itu, petugas juga mencokok sebelas pasangan kawin kontrak lainnya. Mereka dibawa ke Polsek Cisarua. Cewek yang dicokok antara lain Mumun, Aida, Ani, Yanti, Rina, Sel, Sarah. Namun pasangan mereka yang juga warga Arab tidak ditahan petugas. Belakangan, dua perempuan, yakni Aida dan Sarah, mengaku bahwa mereka adalah mahasiswi PTS di Jakarta. Operasi terhadap praktik kawin kontrak ini diduga bocor karena beberapa tukang ojek di sekitar Warung Kaleng sempat memberitahu pemilik penginapan bahwa ada razia oleh petugas gabungan. Dalam operasi itu, polisi juga membongkar jaringan penjualan anak baru gede (ABG). Petugas mengamankan lima ABG yang akan dijual dan seorang mucikari bernama Maria. Kepala Imigrasi Bogor, Yeyet P Oking, mengatakan bahwa keenam warga negara Arab Saudi yang tertangkap kawin kontrak di Cisarua bakal dideportasi jika terbukti menikahi WNI secara ilegal. Mereka juga melanggar UU No 9/1992 tentang Keimigrasian karena menyalahgunakan visa turis untuk menikahi warga pribumi. Mereka pun dituduh mengganggu ketertiban umum. Mereka akan dideportasi. Dan jika terbukti (melanggar UU) akan dikenai hukuman enam tahun penjara di Indonesia, kata Yeyet di kantornya, Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal. Sementara Kapolwil Bogor Kombes Sukrawadi Dahlan mengatakan, jaringan bisnis kawin kontrak sudah sangat kuat mengakar di masyarakat dan melibatkan beberapa oknum. Karena itu sudah menjadi ladang mencari nafkah kebutuhan sebagian warga. Akibatnya kami sempat dihalang-halangi pada saat melakukan operasi ini, katanya di Mapolwil Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah. Bisnis kawin kontrak di Indonesia pernah dilansir surat kabar di Arab Saudi Gulf News, 16 Juni 2006 lalu. Dalam surat kabar itu disebutkan, sejumlah warga muda Arab menikmati liburan musim panas ke sejumlah negara termasuk Indonesia. Antara lain ditulis bahwa saat di Indonesia, pria-pria itu menerima kabar dari mulut ke mulut tentang adanya kawin kontrak dengan gadis muda dan cantik di bawah usia 18 tahun. Dikisahkan, salah seorang WN Arab yang datang ke restoran Arab di Jakarta, tadinya tidak tertarik dengan tawaran itu. Namun karena berkali-kali ditawari, ia pun akhirnya mencobanya. Oleh seseorang yang mengenalkan diri bernama Haider, WN Arab yang tak disebutkan namanya itu disodori lima wanita muda yang bisa dipilih. Setelah setuju, pria Arab itu diminta membayar uang -- semacam mas kawin -- sebesar Rp 4 juta . Namun setelah dibayar, wanita yang dipilihnya minta izin pergi membeli obat. Ternyata cewek itu tak kembali lagi. Jadi, bisnis ini pun tak luput dari aksi tipu-tipu. (aen/akn/wk)
P. Napitu
ntinya, tersedia banyak fasilitas yang mendukung kenyamanan para pendatang dari kawasan Timur Tengah untuk menikmati kawasan wisata. Mulai dari tiket penerbangan dengan maskapai Uni Emirate Airlines, Kuwait Airlines maupun Garuda Indonesia dengan penerbangan ke negara-negara Timur Tengah. Ada juga makanan-makanan khas seperti korma, madu Arab, roti, sampai makanan kecil dan manisan asli dari Arab Saudi, bahkan koran berbahasa Arab dapat diperoleh di toko di sini. Berdasarkan pengamatan Tabloid Dunia TKI pekan lalu, kisah kawin kontrak memang sudah dikenal di kawasan Puncak beberapa tahun terakhir. Asal muasalnya berasal dari sejumlah TKI yang pernah bekerja di Timur Tengah dan kembali ke tanah air mereka. Beberapa di antara mereka masih menjalin asmara dengan para pemuda asal kawasan gurun pasir ini. Menurut pengakuan sebuah sumber sebutlah Wawan -- di Cianjur, dia sendiri pernah menikahkan seorang pendatang dengan gadis di kampungnya. Mereka bisa hidup rukun dan menghasilkan keturunan campuran Indonesia Arab. Kisah sukses ini, lanjutnya, berkembang ke mana-mana sehingga mengundang banyak lajang dari Arab Saudi datang ke sini meminang gadis asal Jawa Barat untuk dijadikan istri resmi dan diboyong ke negeri si pria nun jauh di sana. Ada yang ke Arab Saudi, ada yang ke Iran, bahkan ke Kuwait. Tapi jangan lupa, banyak pula yang melakukan hubungan ini tidak untuk sehidup semati sampai kakek nenek. Mereka hanya bersenang-senang saja selama di sini dan setelah masa hura-hura selesai, maka selesai pula hubungan di antara manusia berlainan jenis ini. Salah satu kawasan yang sudah menjadi langganan pria-pria yang umumnya berperawakan besar dan berhidung mancung ini adalah Hotel Jayakarta. Mereka umumnya
yaitu Diana binti Udin (20)-Mohammad Almuhana, Riyani binti M Yunus (20)-Sulaeman Saud A Altraigi, Nina Lestari (18)-Ali Dhafer M Aldosari, Yuli Astuti (19)-Abdullah Shuraie M Alhrarshah. Mohammad Almuhana merupakan warga negara Arab Saudi. Dia kawin kontrak dengan Diana pada 31 Agustus 2005, dengan mas kawin sebesar Rp 3 juta. Wali nikahnya Salim. Mereka dikawinkan dengan perantara Ratna yang mendapatkan uang jasa sebesar Rp 1,5 juta. Sedangkan Diana mendapatkan uang Rp 1,5 juta. Riyani binti M Yunus menjadi istri kontrak Sulaeman Saud A Altraigi setelah dikawini pada 15 Agustus 2003 di sebuah hotel di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Ibunda Riyani, yakni Rosillah, bertindak sebagai saksi. Sedangkan pamannya Husen bertindak sebagai wali. Mas kawinnya berupa uang tunai sebesar Rp 10 juta. Ali Dhafer M Aldosari kawin kontrak dengan Nina Lestari pada 30 Juli 2006 di Vila Aldita. Dalam kesepakatan kawin kontrak tersebut, setiap hari Ali harus memberi uang kepada Nina sebesar Rp 500.000. Tetapi Nina mengaku, hingga kemarin Ali belum pernah membayar sesuai kesepakatan. Yuli Lestari dikawin kontrak oleh Abdullah Shuraie M Alhrarshah pada 30 Juli 2006. Sama dengan Nina Lestari, dalam kesepakatan antara Yuli dengan Abdullah juga ada kewajiban Abdullah membayar Rp 500.000 setiap hari. Namun hingga kemarin Yuli juga belum menerima pembayaran itu. Sasaran ketiga dari operasi petugas adalah Vila GBI. Di tempat itu petugas mengamankan dua pasangan kawin kontrak, yaitu Marini binti Tjetjep (19)-Saad Mousa A Alshamrani dan Erni Kurniawati (18)-Abdul Rahman Awad A Alshamrani. Saad mengawin kontrak Marini pada 26 Juli 2006 di rumah Ibu Haji Uwan, Kampung Nagrak, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk. Ayah Marini bertindak sebagai wali dengan mas kawin
TIPS
WAKTU
BAHASA INDONESIA Waktu Hari ini Kemarin Besok Besok Lusa
Foto-foto : Repro Fem
18
BAHASA CANTONESE Sikan Kam Yad Gam Yad Ding Yad Hau Yad Jhin Yad Ha Ko Seng-gei Siong Ko Seng-gei Ciu An Cau Em Tak Ha Cau Ye Man Pun Ye Ho Yuit Nin Tim Fen Miu
BAHASA INGGRIS Time Today Yesterday Tomorrow The day after tomorrow The day before yesterday Next week Last week Morning Afternoon Can Not Evening Night Midnight Date Month Year Hour Minute Second
BAHASA MANDARIN She Cien Cin Thien Cuo Thien Ming Thien Ho Thien Chien Thien Sia Sing Chi Sang Sung Chi Cao Sang Cao U Pu Ghe I Sia U Wan Sang Sen Ye/Pan Ye Hau/Je Zhi Yue Nien She Cien/Tien Fen Miau
BAHASA HOKKIAN Kui Tien Ki Na Lik Ca Lik Mi Na Lik Au Lik Co Lik Au E Li Pai Lik Teng E Li Pai Lik Ca Tiong Tau Be Sai E Po Am Si Pua Mi Kue Ho Wek Ni Si Kan Kui Hun Cing Kui Miao
Kemarin Dulu
Minggu Depan Minggu lalu Pagi Siang Tidak boleh Sore Malam Tengah Malam Tanggal Bulan Tahun Jam Menit Detik
MUSIM
BAHASA INDONESIA Semi Panas Gugur Dingin
No 1). 2). 3). 4). 5). 6). 7). 8). 9). 10). 11). 12). 13). 14). BP2TKI BP2TKI PROP. NANGRO ACEH DARUSSALAM BP2TKI PROP.SUMATERA UTARA BP2TKI PROP.RIAU BP2TKI PROP.SUMATERA SELATAN BP2TKI JAKARTA BP2TKI PROP.JAWA BARAT BP2TKI PROP.JAWA TENGAH BP2TKI PROP. D.I. YOGYAKARTA BP2TKI PROP.JAWA TIMUR BP2TKI PROP.KALIMANTAN BARAT BP2TKI PROP.KALIMANTAN SELATAN BP2TKI PROP.KALIMANTAN TIMUR (NUNUKAN) BP2TKI PROP.SULAWESI SELATAN BP2TKI PROP.NUSA TENGGARA BARAT
BAHASA MANDARIN Zhuen Tien Sia Tien Jiu Tien Thung Tien
Alamat
Jl. TWK. Daud Mahmudsyah No. 118 Jl.Asrama No. 143 Jl. DR. Soetomo 65, Pekan Baru Jl.Kapten A. Rivai No. 259 Jl.Pengantin Ali No. 1, Ciracas, Jakarta Timur Jl.Soekarno Hatta 30, Bandung Jl. Perintis Kemerdekaan No. 42 A Jl.Lingkar Utara, Maguwoharjo, Depok, Sleman Jl.Jagir Wonokromo No. 358 Jl.Urai Bawadi No. 82B Jl.Rosela I Simpang Empat Sungai Ulin Jl.Tien Soeharto No. 21 Nunukan Jl.Taman Pahlawan No. 48 (Komp. BLKI) Makasar Jl.Majapahit 70A,Mataram-83231
Ketika memutuskan bekerja di luar negeri, buatlah perencanaan bersama keluarga mengenai penggunaan uang dari hasil bekerja. Pikirkan perlunya membangun usaha produktif setelah kembali ke tanah air
19
FILE TKI
mereka anggap masih sepi dan gersang, sehinga mereka lebih memilih untuk bekerja di luar negeri dengan menjadi TKI yang lokasi dan penghasilannya lebih menjanjikan ketimbang bekerja di negeri sendiri. Inilah yang akhirnya menjadi dilema bagi pemerintah dalam pengaturan dan penempatan kerja bagi seseorang, karena memang tidak adanya Undang-undang ketenagakerjan yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia mengenai penempatan kerja dan batas ketentuannya. Di samping pula ini merupakan hak dan wewenang seseorang dalam mencari kerja dimana saja guna untuk meningkatkan
kesejahteraannya, apabila seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi serta mempunyai skill yang akhirnya justru menyumbangkan keahliannya untuk negara lain maka pemerintah merasa cemas. Beda dengan mereka yang menjadi TKI dengan pendidikan rendah yang bekerja di sektor informal, justru mereka tidak mendapatkan perhatian yang maksimal dari pemerintah bahkan hak asasinyapun hilang.Semestinya, para tenaga dokter dan perawat yang dihasilkan di dalam negeri itu mengabdi kepada masyarakat di sini. Bukannya malah ramairamai menjadi TKI.kata Djoko risau.(zar)
adalah pengacara lokal. Menlu menilai suatu pemborosan menyewa pengacara di Indonesia dengan biaya tinggi sementara tidak boleh beracara di negara tujuan penempatan. Deplu memperkirakan dari 1,4 juta TKI di Malaysia, separo di antaranya ilegal. Deplu sering kali kesulitan untuk melindungi TKI ilegal karena tidak jelas keberadaanya. Bagi yang resmi pun, dengan tidak adanya kewajiban melapor pada setiap kedatangan TKI sehingga menyulitkan untuk mengetahui jati diri dan keberadaan TKI, apa lagi memberikan perlindungan. Hassan mencontohkan peliknya masalah yang dihadapi Deplu ketika muncul kasus penyanderaan dua TKW Irak dengan sistem administrasi yang ada. Kedua TKW itu adalah Casingkem dan Istiqomah, Deplu tidak memiliki nama, alamat kedua TKWtersebut. Untuk mendapatkannya itu petugas Deplu harus pergi ke Malang, Banyuwangi dan Cianjur. Hal itu terjadi akibat penggunaan dokumen yang tidak benar dan paspor yang asli tapi palsu. Sebagian besar masalah yang dihadapi TKI adalah gaji yang tidak dibayar, perlakuan kasar, pelecehan dan sebagainya. Di Singapura sejumlah TKW diancam hukuman mati, sementara di dalam negeri muncul harapan agar mereka dibebaskan dari hukuman mati, sementara di dalam negeri saja warga yang bermasalah juga dihukum mati. Singapura menunjuk lawyer terbaik untuk
membela WNI. Pengacara itu membela sehingga terbebas dari hukuman mati jadi tahanan 10 tahun. Capaian itu kurang muncul. Yang ada kecaman dari berbagai kalangan termasuk dari NGO, kata Hassan. Deplu melihat ada dua kondisi negara penerima TKI, yakni negara yang memilik sistem hukum yang baik dan yang tidak. Singapura, Hong Kong dan Jordan memiliki sistem hukum yang baik. Sementara yang tidak di antaranya Malaysia dan Saudi Arabia, di negara seperti itu perlindungan TKI sulit bisa dilakukan secara maksimal. Deplu juga mencatat beberapa negara tujuan yang belum ada perwakilan tetap RI di sana, seperti di Bahrain, Oman dan Qatar. Hassan juga mengungkapkan perwakilan RI tidak memiliki dana tetap dari APBN untuk pelayanan dan perlindungan TKI. Selama ini dana tersebut berasal dari Depnakertrans yang berasal dari Dana Perlindungan TKI 15 dolar AS/TKI yang menjadi pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Dana itu, kata Hassan, kadang ada kadang tidak, dan jika ada susah keluarnya. Kini sering tidaknya, kata Hassan. Dana lain berasal dari Depsos yang merupakan dana orang terlantar yang keluarnya harus dipersekot dahulu, lalu baru diklaim. (*)
ank Indonesia merekomendasikan pembiayaan tenaga kerja Indonesia (TKI) sebagai kredit yang cocok dan dikembangkan bank perkreditan rakyat (BPR). Menurut Direktur Pengawasan BPR BI Irman Djaja Dalimi, karakter kebutuhan kredit calon TKI dan faktor teknis sangat sesuai dengan kebiasaan BPR dalam memberikan pelauanan kredit skala kecil dengan nilai sekitar Rp 5 juta per nasabah. Program layanan kredit kepada TKI ini merupakan upaya untuk mendorong sektor yang produktif, ujarnya di sela-
sela Semiloka Pembiayaan TKI di Semarang baru-baru ini. Kegiatan yang digelar BI Semarang itu diikuti oleh 227 direksi BPR di Jateng, Lembaga donor dan sejumlah bank yang berpengalaman menyalurkan kredit TKI. Menurut dia pembiayaan dari BPR tersebut akan memberikan kemudahan bagi TKI yang tidak mampu untuk merealisasikan kesempatan kerja ke luar negeri. Sedangkan pola kredit dibangun akan menjadikan BPR lebih produktif dengan risiko yang minimal. Irman mengemukakan pengalaman satu BPR di Kulon Progo Yogyakarta telah menyalurkan kredit TKI untuk 1.500 calon
TKI. Kredit tersebut digunakan untuk membiayai pengurusan paspor, pelatihan kerja, dan tiket keberangkatan ke negara tujuan. Pembayarannya bagus, dari kredit TKI BPR Kulon Progo itu sampai saat ini yang macet hampir tidak ada alias nol persen, tuturnya. Akhir tahun lalu, Bank Mandiri menggandeng bank sing di Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, Yordania dan beberapa negara Timur Tengah untuk membentuk jaringan micro remitance terkait pembiayaan TKI. (bi/*).
FILE TKI
Erman :
20
Di samping itu, kata dia, perlindungan bagi WNI tidak dapat dilakukan secara efektif karena posisi tawar Pemerintah Indonesia, justru bila negara besar dan maju yang menghendaki perlindungan bagi warganya, Indonesia tidak berkutik. Hikmahanto juga menyoroti penunjukan beberapa pejabat perwakilan RI di luar negeri yang dilakukan atas dasar berbagai alasan kecuali menempatkan the right man on the right place (orang yang tepat di tempat yang tepat). Misalnya saja penunjukan dilakukan pada mantan pejabat tinggi sekedar untuk memperpanjang nafas jabatan bagi seseorang, sebagai tanda terima kasih atau bahkan untuk memperkecil sindrom pasca kekuasaan, katanya. Padahal, menurut dia, aspek penting yang perlu diingat adalah apa yang dapat dieksploitasi dari negara yang dituju, termasuk peluang ekonominya sehingga calon kepala perwakilan harus dapat memiliki kreativitas untuk memanfaatkan. Sementara itu Menteri Luar Negeri (Menlu) Hassan Wirajuda ketika diminta pendapatnya mengenai perlindungan yang diberikan Deplu pada para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang memiliki masalah di luar negeri mengatakan bahwa Deplu selalu mengupayakan perlindungan semaksimal mungkin. Kalau kita tidak hati-hati dalam perlindungan WNI, akuntabilitas ke dalam juga tidak bagus. Deplu selama ini seakan menerima limbah permasalahan dari proses di dalam negeri yang tidak tertangani dengan baik, katanya. Menurut Menlu, ribuan TKI dikirim ke luar negeri setiap tahunnya namun perwakilan RI di luar negeri tidak memiliki data secara detil karena tidak dilibatkan dari awal. Menurut saya memang proses untuk TKI itu hendaknya dilakukan oleh badan tersendiri seperti di Philipina, mulai dari pendataan, pembuatan paspor, penempatan dan lain-lain, katanya.(*)
e j u m l a h Te n a g a K e r j a I n d o n e s i a ( T K I ) di Malaysia jadi korban razia, uang dan barang mereka diambil paksa oleh oknum petugas setempat yang melakukan operasi penertiban, demikian informasi yang diterima A N TA R A N e w s d a r i K u a l a L u m p u r, M i n g g u . Sungguh malang nasib Suniyah (37) dan kawan-kawan, maksud hati ingin mencari rezeki di negeri seberang, Malaysia, apa daya uang dan barang berharga lain hasil jerih payah mereka terpaksa hilang. Bukan karena diambil pencuri biasa, tapi justru digasak pencuri luar biasa, yakni oknum petugas setempat yang merazia mereka. Kisah pahit ini terjadi pada Jumat (28/4) lalu, sekitar pukul 03.00-04.00 pagi, di perumahan kontrakan di sekitar Kampung Baru, K u a l a L u m p u r. Di tempat yang agak kumuh itulah memang Suniyah beserta sekitar 50-an kawannya s e s a m a Te n a g a K e r j a I n d o n e s i a ( T K I ) a s a l Sampang bermukim. Sebagian besar pekerja bangunan, berstatus penduduk tetap dan memiliki paspor resmi. Mereka para TKI legal, walau terdapat beberapa di antaranya yang berstatus ilegal --punya paspor tapi visanya sudah mati (over stay). Pada pagi buta itu, ketika mereka tengah asyik terlelap tidur setelah lelah bekerja, tiba-tiba terdengar pintu-pintu rumah mereka diketuk oleh orang dengan t e r i a k a n - t e r i a k a n y a n g a g a k k a s a r.
Mereka kemudian menyuruh Suniyah dan kawan-kawan untuk keluar dari rumah sambil membawa dan memperlihatkan paspor masingmasing. Sambil mengusap-ngusap mata dan dengan pakaian tidur seadanya, saya ke luar rumah. Saya sangat takut. Di luar saya melihat sekitar 20-an petugas Imigrasi Malaysia dan Relawan Rakyat Malaysia (RELA) sudah mengepung rumah-rumah kami. Dari situlah saya baru sadar bahwa sedang ada operasi atau razia, tutur Suniyah dengan suara a g a k g e m e t a r. Rafek Bin Hasan (40), tetangga Suniyah, juga tak terkecuali terkena operasi. Menurut TKI asal Sampang yang sudah 23 tahun tinggal di Malaysia itu, suasana ketika itu begitu hiruk-pikuk. Setelah keluar rumah, mereka disuruh berkumpul di sebuah tempat parkir sekitar 25 meter dari lokasi kontrakan. Di tempat itulah dokumen dan identitas diri kami diperiksa satu persatu oleh petugas Imigrasi Malaysia yang berseragam biru tua, ujarnya. Sambil menunggu diperiksa, lanjut Rafek, dia dan kawan-kawan mengetahui juga bahwa masih ada petugas Imigrasi dan RELA lainnya di sekitar rumah. Suniyah sendiri menyaksikan seorang petugas Imigrasi wanita sedang membongkar kamarnya beserta isinya, termasuk tasnya. Hasil pemeriksaan petugas Imigrasi pagi itu memang mendapatkan bahwa ada sekitar 12 TKI ilegal. Mereka dimasukkan ke dalam truk dan kemudian dibawa ke Kantor Imigrasi di Putrajaya. Anehnya, Rafek, Suniya
dan beberapa kawannya yang legal juga ikut dibawa ke sana sambil tangan mereka diborgol pula. Barulah pada sekitar pukul 06.00 pagi mereka bisa kembali ke Kuala Lumpur karena surat-surat mereka terbukti lengkap dan tidak palsu. S e s a m p a i d i r u m a h , S u n i y a d a n k a w a nkawan bukan malah tenang. Mereka menyadari banyak uang dan barang-barang berharga mereka yang hilang. Suniya kehilangan perhiasan, dua buah telpon genggam dan uang 470 Ringgit Malaysia (RM). Rafek kehilangan emas seberat 23 gram, yang disimpannya di dalam tas yang diletakkan di dalam lemari dan dikunci. Kawan-kawan Rafek lainnya ada yang kehilangan uang 900 RM, 500 RM, 250 RM, sedangkan yang kehilangan telpon genggam sekitar 15-an orang. Kami tidak menuduh para petugas itu yang m e n g a m b i l . Ta p i d e n g a n f a k t a b a h w a b a r a n g barang itu hilang setelah ada operasi, jadi siapa lagi? Kita bukan kesal d e n g a n a d a n y a o p e r a s i . I n i b i a s a d i s i n i . Ta p i kalau sampai mereka mengambil uang dan barang-barang berharga, ini sudah keterlaluan. Kami ini orang kecil. Masak petugas sendiri melakukan perbuatan yang biadab itu,tegas salah seorang kawan Rafek. Atas peristiwa ini, beberapa di antara mereka sudah membuat laporan ke polisi setempat dan juga ke Kedutaan Besar Republik Indonesia ( K B R I ) d i K u a l a L u m p u r. ( * )
21
FILE TKI
adalah Samsuri, katanya. Menurut Ja`far, Samsuri yang diberangkatkan oleh PT Lia Central Utama, Jl Brigjen Katamso 144 Tanjung Pinang, Riau itu berasal dari Dusun Jari RT 02/RW 07, Desa Bajang, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Ia adalah anak dari pasangan Abdul Manan dengan Musarofah.
Namun demikian, katanya, pihaknya kini kesulitan membawa jenazah korban karena pihak rumah sakit belum yakin bahwa itu adalah Samsuri. Ja`far menyayangkan sikap PJTKI yang tidak responsif terhadap masalah ini. Malah PJTKI itu tahu berita kematian TKI yang dikirimnya dari ABM Jatim. Padahal PJTKI itu wajib memberikan informasi paling lambat 3 x 24 jam kepada keluarganya setelah adanya peristiwa. Kewajiban lain dari PJTKI adalah harus mengurus proses administrasi, asuransi dan pemulangan hingga penguburan jenazah, katanya. Menurut dia, kalau hingga Kamis (27/7) belum ada kejelasan dari Rumah Sakit Besar Malaka mengenai jenazah itu, Ja`far bersama Disnaker dan DPRD Blitar akan berangkat ke Tanjung Pinang untuk mengajak pimpinan PJTKI itu mengurusnya ke Malaysia. Saya akan menekan PJTKI itu untuk mengurusi langsung ke Malaysia agar jenazah Samsuri bisa segera dibawa pu lang, katanya.(*)
yang cukup kondusif lewat kerja sama Polri-PDRM. Mengingat itu, bentuk kerja sama antar-kepolisian bertetangga ini, dipandang sangat perlu untuk dapat terus ditingkatkan, ujarnya. Untuk kegiatan rapat TPOK kali ini yang diikuti 26 delegasi Polri dan 12 PDRM, merupakan yang ke-19 setelah setahun sebelumnya dilakukan di Malaysia. Rapat bertujuan merumuskan langkah kerja operasi kepolisian yang harus kita lakukan bersama, terutama di seputar daerah berbatasan kedua negara, ujar Adang. Hadir pada pembukaan rapat yang akan berlangsung selama dua hari itu, Kapolda Bali Irjen Pol Drs Sunarko DA dan sejumlah pejabat teras dari Mabes Polri serta unsur Interpol kedua negara.(*)
UNGKAPAN RASA
22
Kisah yang dipaparkannya adalah gambaran dari tindak kekerasan dan eksploitasi yang dialami PRT di negeri ini. Termasuk permainan agen penyalur yang cenderung memikirkan keuntungan materi tanpa mempedulikan nasib para PRT ini.
aya biasa dipanggil Asma. Usia 16 tahun tinggal di Medan. Ketika saya meninggalkan rumah di Medan untuk bekerja sebagai PRT, usia saya 15 tahun. Sebelumnya seorang agen mengatakan kalau saya akan dikirim ke Malaysia. Tetapi kenyataannya saya malah ditempatkan di sebuah keluarga di Tanjung Pinang . Selama bekerja di tempat itu setiap hari saya harus bangun sekitar jam 4:15 pagi. Kerja saya mulai dari menyapu lantai, membersihkan debu, memandikan anak-anak, dan mengantar seorang anak berusia 13 tahun ke sekolah. Setelah itu saya memasak untuk seluruh keluarga majikan: suami -istri dan dua orang anak. Saya juga kerja di kebun dan pekerjaan rumah lainnya hingga sore bahkan malam hari. Majikan sering memaksa saya untuk membersihkan seluruh rumah dua kali sehari. Saya baru tidur menjelang jam 10 malam. Biasanya saat itu kondisi saya sudah amat lelah. Selama di tempat itu saya pun tidak mendapat hari libur sama sekali. Banyak perlakuan tidak semestinya harus saya terima. Majikan perempuan sering berteriak bahkan memukul saya. Suatu kali ketika majikan laki-laki mencoba membela saya, majikan perempuan berteriak kepada suaminya itu, Kenapa kamu membela dia? Apa kamu tidur sama dia? Saya sangat sedih. Diam-diam saya sering menangis. Saya mencoba melarikan diri. Kebetulan salah satu tetangga majikan tahu kondisi yang saya alami, dia lalu mengatakan kalau ada pekerjaan lain. Dia bersedia membantu saya melarikan diri. Bahkan dia berbohong kepada majikan saya bahwa dirinya membutuhkan saya untuk bekerja di rumahnya. Padahal saya akan dipekerjakan untuk sebuah keluarga di Batam. Majikan saya mengijinkannya tetapi gaji
ILO Jakarta
saya selama bekerja lima bulan tidak diberikan seluruhnya. Hanya cukup untuk ongkos saja. Ketika di Batam saya bekerja pada seorang yang bernama Sujatmi. Sujatmi berkata bahwa saya harus mengurus anak-anaknya dan akan dibayar Rp.300.000 per bulan. Saya bekerja di rumahnya selama tiga bulan. Ternyata disana pun saya tertekan dan tersiksa. Bahkan terkadang saya tidak mendapatkan makanan sama sekali. Setiap pagi saya harus bangun jam 4:30 pagi dan tidur jam 10:00 malam. Saya harus menyapu lantai, mencuci pakaian, dan mengurus anak. Sujatmi selalu berteriak, Kamu itu orang miskin.
enyaluran tenaga PRT sudah tumbuh menjadi lahan bisnis yang menguntungkan serta menggiurkan. Pihak yang menekuni bisnis penyaluran PRT menuai keuntungan materi yang lumayan. Bisnis ini prospektif di tengah sulitnya lapangan kerja dan meningkatnya jumlah keluarga miskin. Dari sebuah survey terhadap penyalur PRT di Jakarta, pihaknya menerima uang sebesar Rp.350.000 per orang dari setiap majikan. Menurut pekerja di agen itu, per harinya mereka biasa menampung hingga seratus calon PRT yang sedang menunggu penempatan. Bisa dikalikan saja dengan Rp 3.50.000 per orang. Bisnis ini juga tergolong kurang berisiko karena para biro penyalur tidak mengeluarkan biaya yang berarti ketika calon PRT ini berada dalam penampungan. Kecuali makan dan tempat tidur seadanya. Itu pun
NASIONAL
Tenaga Kerja Indonesia selama ini sering dipandang sebelah mata oleh sebagian kalangan bahkan sering dianggap sebagai program sampingan. Tak sedikit yang menutup mata terhadap kekuatan sektor ini.
23
adahal TKI menyimpan kekuatan yang luar biasa dahsyat dalam menopang perekonomian nasional. Dari sisi devisa misalnya TKI memberikan andil yang sangat besar. Tahun lalu saja remitansi TKI mencapai 3,5 miliar USD atau Rp 30 triliun lebih. Pada tahun 2009 ditargetkan tembus angka 4,3 triliun lebih atau Rp 40 triliun lebih yang diperoleh dari empat juta, kata Menteri Tenaga Kerja, Erman Suparno, dalam Seminar dengan tema Quo Vadis Kebijakan Ketenagakerjaan di saat penurunan Investasi di Indonesia, di Jakarta, pekan lalu. Ia mengatakan, pada tahun 2004 hanya terdapat 1,4 juta tenaga kerja yang bekerja di luar negeri dan dengan jumlah tersebut hanya sedikit jumlah devisa yang mereka hasilkan. Jadi Alternatif Dalam kondisi perekonomian nasional yang belum sepenuhnya pulih seperti sekarang, kata
Erman, tentu saja keberadaan TKI sangat dibutuhkan. Faktanya, realisasi investasi asing langsung masih rendah sehingga tingginya angkatan kerja tak terimbangi oleh penyediaan lapangan kerja. Alhasil, angka pengangguran sulit ditekan. Apalagi investasi domestik belum bisa diandalkan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2005, angkatan kerja mencapai 105,80 juta orang (68,02%). Dari jumlah itu yang bekerja 94,95 juta orang (89,74%), sedangkan sisanya sebanyak 10,80 juta orang (10,21%) mengganggur. Lantas, bagaimana caranya agar penempatan TKI