KELOMPOK 3
ALPIN ALPIANSYAH EDWIN DWI C IRFAN BAYU P BRILLY APRINT G P WINNA ELVIA ARIANSYAH KHAMDANI MUHAMMAD KADRY Z RACHMAT HAKIM T
Fisik
Akal
Ruhiyah
Dalam jasad insan terdapat hak-hak dan hal-hal yang perlu diperhatikan serta dipenuhi oleh setiap mumin. Seorang mumin perlu merawat dan menjaga aktivitas sebagaimana yang diharapkan.
Kemudian bahwa jasad merupakan amanah yang Allah titipkan pada dirinya. Oleh karena itulah, ia perlu menjaga titipan Allah tersebut dengan baik.
Seorang mumin kendatipun senantiasa sehat, karena tidak melakukan sesuatu yang merusakkan dirinya seperti begadang, memakan makanan dan minuman yang merusak fisiknya, namun bersamaan dengan itu, senantiasa melakukan kegiatan yang menambah kekuatan fisiknya. Diantaranya adalah dengan cara olahraga. Kendatipun istilah olahraga tidak dikenal dalam bahasa Al-Quran maupun hadits, namun rambu-rambu umum mengenai hal tersebut telah terdapat dalam Al-Quran & Sunnah.
Diantara akhlak terhadap dirinya sendiri adalah tidak melakukan satu hal kebiasaan yang dapat merusak diri sendiri:
Diantara hal yang dapat merusak diri sendiri adalah rokok. Ditinjau dari aspek kesehatan, tidak satu pun ahli kesehatan yang mengatakan bahwa rokok itu meningkatkan kesehatan dan menghilangkan penyakit. Justru sebaliknya, rokok sangat buruk bagi kesehatan dan mendatangkan penyakit. Sedangkan dari segi SyarI, rokok Haram ditinjau dari 3 hal: a. Merusak Kesehatan ( Yadhurru Linafsih ) b. Mendzalimi Orang ( Dzalim Li Ghairih ) c. Termasuk Menghamburkan Harta ( Tadzir al-Amwal )
Etika lain seorang muslim terhadap dirinya adalah senantiasa bersih fisik dan pakaiannya, yaitu mencakup: Bersih mulut dan gigi Islam sangat menganjurkan kebersihan mulut termasuk di dalam giginya. Dalam sebuah hadits digambarkan:
Bersih Badan
Bersih badan merupakan hak yang diberikan pada badan. Dalam sebuah hadits digambarkan:
Bersih Pakaian Fisik memiliki hak berupa dipakaikan pakaian yang bersih dan layak. Dalam sebuah riwayat dikemukakan:
Berpenampilan rapi merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW. Rasulullah sangat menganjurkan penampilan rasa ini, hingga suatu saat beliau bersabda pada para sahabatnya yang akan tiba ke tujuan dalam sebuah perjalanan:
Sebaliknya Al-Quran memberikan pujian bagi orang yang memaksimalkan fungsi akalnya ( QS. Fathir/ 35 : 28 ) :
Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban bagi setiap muslim, sekaligus sebagai bentuk akhlak muslim terhadap akalnya. Muslim yang baik, akan memberikan porsi bagi akalnya berupa penambahan perngetahuan, bahkan sepanjang hayatnya. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menggambarkan:
Sebagai seorang mumin, terdapat prioritas ilmu yang perlu di pelajari dan diketahui olehnya. Menurut Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi dalam Syakhsiyatul Muslim, yang perlu diprioritaskan seorang muslim adalah mempelajari: 1. Ilmu tentang Al-Quran, mencakup tajwid, tafsir & tadabur serta hukum yang terkandung di dalamnya Al-Quran. 2. Ilmu Hadits, dan yang terkait dengannya. 3. Sirah Nabi & Sejarah Sahabat 4. Fiqih Ibadah ( Terutama yang terkait dengan kehidupan sehari-hari ) Selain yang beliau kemukakan, terdapat hal lain yang perlu dipelajari setiap muslim: 1. Fiqih Muamalah. 2. Tsaqofah Islamiyah hukum-
Diantaranya tuntutan dan sekaligus akhlak terhadap akalnya adalah merealisasikan ilmunya dalam alam nyata. Karena akan berdosa seorang yang memiliki ilmu namun tidak mengamalkannya. Allah SWT berfirman:
Selain fisik dan akal, ruhiyah juga merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia yang juga memiliki hak yang harus ditunaikan. Jika akal membutuhkan makanan berupa ilmu pengetahuan, fisik membutuhkan makanan berupa makanan pokok, maka ruhiyah juga membutuhkan makanan, sebagaimana fisik dan akal. Diantara makanan ruhiyah adalah ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT, tafakur terhadap kebesaran dan keagungan Allah, meminta nasehat kepada orang shaleh, dsb.
Ruhiyah adalah, syuur atau perasaan hati insan yang teduh dan tentram manakala dekat dengan Allah, yang menjadikan hidup memiliki nuansa berbeda, sehingga berimplikasi pada rasa bahwa dunia seakan tiada artinya, dibandingkan dengan keridhaan Allah SWT. Salah satu yang dicontohkan Al-Quran adalah dengan berdzikir:
Diantara ibadah-ibadah yang dapat dirasakan langsung khasiatnya dalam mengisi ruhiyah menurut sebagian ulama adalah:
1. Berusaha Khusyu, dalam melaksanakan sholat, baik yang fardu maupun yang sunnah.
2. Dzikir Bada Sholat, baik shalat fardhu maupun sunnah. Karena dzikir ini jika dilakukan dengan khusyu dan baik, maka juga akan menambah ketenangan pada ruhiyah. 3. Qiyamul Lail, terutama di tengah keheningan malam pada saat-saat manusia pada umumnya tengah tertidur lelap. 4. Tilawatul Quran, dan lebih baik jika ditargetkan setiap hari harus membaca Al-Quran beberapa halaman. 5. Tadabur Quran, yaitu dengan merenungkan isi dan kandungan ayat-ayat yang dibaca. Pelaksanaannya dapat dibantu dengan terjemahan Al-Quran. 6. Shalat Dhuha, dalam waktu-waktu tertentu yang terkadang manusia merasakan kesengsaraan pada waktu yang produktif ini. 7. Muhasabah, yaitu evaluasi diri terhadap amal perbuatan yang telah dilakukan selama ini. Muhasabah ini dapat dilakukan baik secara pribadi di tengah keheningan dan kesunyian malam bada shalat lail, dan juga dilaksanakan secra berjamaah melalui kegiatan-kegiatan muhasabah di msjid-masjid.
Dzikir merupakan sarana penambah ruhiyah yang paling flexibel, karena bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Namun pengaruh dzikir begitu luar biasa dalam penempaan ruhiyah seseorang. Sampai-sampai Rasulullah SAW mengatakan dalam sebuah haditsnya:
AKHLAK
FATHANAH VS JAHIL TAWADLU VS TAKABBUR PEMAAF VS DENDAM KERJA KERAS VS MALAS (KASLAN) DERMAWAN VS BAKHIL TAUBAH, MUQARABAH, MUHASABAH