Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN INFEKSI CACING TAMBANG TERHADAP PRILAKU ANAK (disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah B.

Indonesia) disusun oleh : Gangsar Wulandari Mutiara Wulan Desi Puspitasari Metha Sharras Widiastuti (411112003) (411112008) (411112009) (411112010)

PROGRAM STUDY ANALIS KESEHATAN (DIII) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2012

KATA PENGANTAR Kesehatan merupakan hal terpenting bagi manusia, karena tanpa kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktifitasnya dengan baik. Perlunya menjaga kesehatan merupakan tanggung jawab kita semua. Dengan menjaga kesehatan kita dapat terhindar dari berbagai penyakit. Salah satunya infeksi cacing tambang, infeksi cacing tambang pada manusia terutama disebabkan oleh Ancylostoma duodenale (A. duodenale) dan Necator americanus (N. americanus). Infeksi cacing tambang sebagian besar menyerang anak anak karena kebisaan mereka yang bermain di tempat kotor dan jarangnya menggunakan alas kaki saat bermain. Hal ini dapat menyebabkan larva larva dari telur cacing masuk ke ketubuh melalui kulit sehingga anak dapat terinfeksi penyakit cacing. Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Alloh SWT karena berkat rahmanya penyusun dapat menyelesaikan proposal penelitian infeksi cacing tambang ini tepat pada waktunya. Penyusunan proposal ini digunakan sebagai salah syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah B.Indonesia, selain itu semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan para pembaca pada umumnya. Proposal ini dapat terselesaikan dengan ada bantuan dari semua pihak yang mendukung. Oleh karena itu penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Sary Sukawati, S.Pd selaku dosen mata kuliah B.Indonesia dan teman teman seperjuangan yang telah memberi dukungan.

ii

Penyusun menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas berikutnya. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.

Cimahi, Desember 2012

Penyusun

iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................. i A. Judul Proposal penelitian ................................................................................. 1 B. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1 C. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2 1. Masalah umum .............................................................................................

2.

Masalah khusus ............................................................................................

D. Variabel Penelitian........................................................................................... 3 E. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3 1. 2. F. 3 1. Tujuan Umum .............................................................................................. 3 Tujuan Khusus ............................................................................................. 3 Manfaat Penelitian ...........................................................................................

Bagi masyarakat ...........................................................................................

2. 3.

Bagi ilmu pengetahuan................................................................................. 4 Bagi pembaca ...............................................................................................

G. Asumsi Dan Hipotesis ..................................................................................... 4 1. 2. Asumsi ......................................................................................................... 4 Hipotesis....................................................................................................... 4

H. Ringkasan Tinjauan Teoritis ............................................................................

5 I. 6 Metodologi Penelitian ......................................................................................

iv

1.

Rancangan Penelitian ...................................................................................

2. 3.

Populasi penelitian ....................................................................................... 7 Sampel penelitian .........................................................................................

4.

Instrumen penelitian .....................................................................................

5. J. 8

Tehnik analisa data....................................................................................... 7 Sistematika Penelitian ......................................................................................

K. Agenda Kegiantan............................................................................................ 9 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................v

DAFTAR PUSTAKA Sumanto, Didik.(2010). Faktor Risiko Infeksi Cacung Tambang pada anak Sekolah.Program Studi Magister Epidemologi Pasca Sarjana pada Universitas Diponegoro : tidak diterbitkan.

Sukawati, Sary.S.pd (2012). Hand out MataKuliah B.Indonesiatingkat 1D3 Analis Kesehatan. Cimahi.

vi

A. Judul Proposal penelitian Penelitian infeksi cacing tambang terhadap prilaku anak

B. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang dengan populasi manusia terbanyak di dunia. Sebagian besar penduduk Indonesia kurang akan kesadaran pentingnya menjaga kesehtan. Yang mengakibatkan sebagian penduduk Indonesia terinfeksi wabah penyakit, salah satunya infeksi cacing. Terutama anak anak, karena kebiasan mereka bermain di halaman dan di tempat tempat kotor. Penyakit infeksi kecacingan merupakan salah satu penyakit yang masih banyak terjadi di masyarakat namun kurang mendapatkan perhatian . Penyakit ini memang tidak menyebabkan wabah yang muncul dengan tiba-tiba ataupun menyebabkan banyak korban, tetapi merupakan penyakit yang secara perlahan menggerogoti kesehatan manusia, menyebabkan kecacatan tetap, penurunan intelegensia anak dan pada akhirnya dapat pula menyebabkan kematian. Salah satu jenis penyakit dari kelompok ini adalah penyakit kecacingan yang diakibatkan oleh infeksi cacing kelompok Soil Transmitted Helminth (STH), yaitu kelompok cacing yang siklus hidupnya melalui tanah. Penyakit parasitik yang merupakan penyakit tersembunyi atau silent diseases, dan kurang terpantau oleh petugas kesehatan.

Penyakit

kecacingan

yang

diakibatkan

oleh

infeksi

Soil

Transmitted Helminth merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Infeksi kecacingan ini dapat

mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas penderita sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian, karena adanya kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia.

C. Rumusan Masalah 1. Masalah umum Apakah faktor-faktor lingkungan (fisik, biologi, kimia, sosial ekonomi, budaya) dan perilaku masyarakat merupakan faktor risiko infeksi cacing tambang pada anak ? 2. Masalah khusus a. Apakah kondisi sanitasi sekolah merupakan faktor risiko infeksi cacing tambang ? b. Apakah kondisi sanitasi rumah merupakan faktor risiko dalam infeksi cacing tambang ? c. Apakah keberadaan cacing tambang pada tanah halaman merupakan faktor risiko terjadinya infeksi cacing tambang ? d. Apakah kebiasaan memakai alas kaki pada anak merupakan faktor risiko infeksi cacing tambang ?

D. Variabel Penelitian Analisa feaces untuk menentukan infeksi cacing tambang pada anak.

E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Memperoleh informasi faktor risiko lingkungan (fisik, biologi, kimia, sosial ekonomi, budaya) dan perilaku masyarakat pada kejadian infeksi cacing tambang pada anak sekolah dasar di Desa Cimahi Tengah. 2. Tujuan Khusus a. Membuktikan bahwa kondisi sanitasi sekolah merupakan faktor risiko infeksi cacing tambang. b. Membuktikan bahwa kondisi sanitasi rumah merupakan faktor risiko infeksi cacing tambang. c. Membuktikan bahwa keberadaan cacing tambang pada tanah halaman merupakan faktor risiko terjadinya infeksi cacing tambang. d. Membuktikan bahwa kebiasaan memakai alas kaki pada anak merupakan faktor risiko infeksi cacing tambang

F. Manfaat Penelitian 1. Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya infeksi cacing tambang, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan melakukan upaya pencegahan. 2. Bagi ilmu pengetahuan Sebagai sumber informasi berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi cacing tambang, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan kepustakaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan di dalam Penanggulangan Penyakit Menular khususnya infeksi cacing tambang. 3. Bagi pembaca Sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan baru, sehingga pembaca dapat mengetahui dan berupaya untuk mencegah infeksi cacing tambang.

G. Asumsi Dan Hipotesis 1. Asumsi Infeksi cacing tamabang dapat disebabkan oleh kebiasaan bermain anak pada tempat kotor, atau akibat kebiasaan anak yang tidak menggunakan alas kaki. Untuk meneganalisa infeksi cacing tambang diantara dapat dilakukan dengan pemeriksaan feaces. 2. Hipotesis

Cacing tambang merupakan salah satu hewan yang dapat menimbulkan penyakit cacingan, dimana cacing tersebut menggerogoti bagian organ dalam abdomen. Sehingga si penderita memiliki ciri fisik diantaranya : Lesu dan lemas akibat kurang darah (anemia), disebabkan oleh cacing tambang yang membuat tubuh menjadi lemas kekurangan darah karena dihisap. Berat badan rendah karena kekurangan gizi, nutrisi yang seharusnya diserap oleh tubuh juga menjadi makanan cacing. Batuk tidak sembuh sembuh. Ada juga cacing yanh hidup di paru paru sehingga menyebabkan batuk yang tak sembuh sembuh. Nyeri perut, cacingan juga dapat menimbulkan sakit perut yang dapat menyebabkan diare.

H. Ringkasan Tinjauan Teoritis Infeksi cacing tambang pada manusia terutama disebabkan oleh Ancylostoma duodenale (A. duodenale) dan Necator americanus (N. americanus). Kedua spesies ini termasuk dalam famili Strongyloidae dari filum Nematoda. Selain kedua spesies tesebut, dilaporkan juga infeksi zoonosis oleh A. braziliense dan A. caninum yang ditemukan pada berbagai jenis karnivora dengan manifestasi klinik yang relatif lebih ringan, yaitu creeping eruption akibat cutaneus larva migrans.

Hospes parasit ini adalah manusia, Cacing dewasa hidup di rongga usus halus dengan giginya melekat pada mucosa usus. Cacing betina menghasilkan 9.000-10.000 butir telur sehari. Cacing betina mempunyai panjang sekitar 1 cm, cacing jantan kira-kira 0,8 cm, cacing dewasa berbentuk seperti huruf S atau C dan di dalam mulutnya ada sepasang gigi. Daur hidup cacing tambang adalah sebagai berikut : telur cacing akan keluar bersama feaces, setelah 1-1,5 hari dalam tanah, telur tersebut menetas menjadi larva rabditiform. Dalam waktu sekitar 3 hari larva tumbuh menjadi larva filariform yang dapat menembus kulit dan dapat bertahan hidup 7-8 minggu di tanah. Setelah menembus kulit, larva ikut aliran darah ke jantung terus ke paru-paru. Di paruparu menembus pembuluh darah masuk ke bronchus lalu ke trachea dan laring. Dari laring, larva ikut tertelan dan masuk ke dalam usus halus dan menjadi cacing dewasa. Infeksi terjadi bila larva filariform menembus kulit atau ikut tertelan bersama makanan (Surat Keputusan Menteri Kesehatan No: 424/MENKES/SK/VI/, 2006:10). Gejala klinik karena infeksi cacing tambang antara lain lesu, tidak bergairah, konsentrasi belajar kurang, pucat, rentan terhadap penyakit, prestasi kerja menurun, dan anemia (anemia hipokrom micrositer). Di samping itu juga terdapat eosinofilia (Surat Keputusan Menteri Kesehatan No:424/MENKES/SK/VI, 2006:11).

I. Metodologi Penelitian

1. Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa sampel feaces, sampel dipilih secara acak dari anak sekolah dasar di wilayah Desa Cimahi Tengah dengn cara melihat kondisi fisik anak. Penelitian dilakukan selama seminggu, dimana penderita diberikan obat cacing dan melakukan kebiasaan mencuci tangan serta pola hidup sehat. Setiap hari dalam seminggu sampel feaces diambil, dan di lakukakan pemeriksaan apakah dengan pemberian obat cacing dan melakukan kebiasaan mencuci tangan serta pola hidup sehat dapat mengurangi dan menyembuhkan infeksi cacing si penderita. 2. Populasi penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kecamatan Cimahi Tengah khususnya Desa Cimahi Tengah dengan mengambil sampel anak sekolah yang berdomisili di Desa Ciamhi Tengah. 3. Sampel penelitian Sampel penelitian dipilih secara acak, yaitu dengan melihat kondisi fisik anak. Sampel adalah anak sekolah pada lokasi penelitian. 4. Instrumen penelitian Data dipeloreh dengan cara mengisi lembar kerja yang meliputi alat dan bahan iyang digunakan dalam analisa sampel. 5. Tehnik analisa data Data akan dipisahkan berdasarkan dua kelompok. Pertama kelompok kasus meliputi anak yang terinfeksi cacing tambang ditandai

dengan hasil pemeriksaan telur cacing tambang positif pada feaces. Dan kelompok kontrol meliputi anak-anak yang tidak terinfeksi cacing tambang ditandai dengan hasil pemeriksaan telur cacing tambang negatif.

J. Sistematika Penelitian Sistematika penelitian meliputi : 1. Judul penelitian 2. Tim pembimbing 3. Pernyataan pembuatan karya tulis mengenai penelitian infeksi cacing 4. Kata pengantar 5. Abstrak 6. Daftar isi 7. Daftar tabel 8. Daftar gambar 9. Daftar lampiran 10. Bab 1. Pendahuluan 11. Bab 2. Kajian teori 12. Bab 3. Metode penelitian 13. Bab 4. Pembahasan dan hasil penelitian 14. Kesimpulan penelitian 15. Daftar pustaka 16. Lampiran lampiran

17. Riwayat hidup penulis

K. Agenda Kegiantan No. Hari / tanggal Kegiatan Sasaran Anak sekolah Dipilih 6 Senin, 1. 31 Desember 2013 secara acak desa Cimahi kelas. Tengah Obat cacing Pemberian obat Selassa, 2. 1 Januari 2013 tangan. minggu. ( Hari ke-1) Pengambilan sampel Rabu, 3. 2 Januari 2013 Penentuan hasil pemeriksaan (Hari ke-2) Pengambilan sampel Kamis, 4. 3 Januari 2013 Penentuan hasil pemeriksaan 5. Jumat, (Hari ke-3) Anak sekolah Pemeriksaan sampel dasar (sampel) Anak sekolah Pemeriksaan sampel dasar (sampel) Anak sekolah cacing dan mencuci dasar (sampel) selama 1 Anak sekolah di minum Pemilihan sampel dasar di wilayah anak dari tiap Catatan

4 Januari 2013

Pengambilan sampel Pemeriksaan sampel Penentuan hasil pemeriksaan (Hari ke-4) Pengambilan sampel

dasar (sampel)

Sabtu, 6. 5 Januari 2013 Penentuan hasil pemeriksaan (Hari ke-5) Pengambilan sampel Minggu, 7. 6 Januari 2013 Penentuan hasil pemeriksaan (Hari ke-6) Pengambilan sampel Senin, 8. 7 Januari 2013 Penentuan hasil pemeriksaan (Hari ke-7) Selasa, 9. 8 Januari 2013 Pemeriksaan sampel Penentuan hasil Pengambilan sampel Pemeriksaan sampel Pemeriksaan sampel Pemeriksaan sampel

Anak sekolah dasar (sampel)

Anak sekolah dasar (sampel)

Anak sekolah dasar (sampel)

Anak sekolah dasar (sampel)

10

pemeriksaan Rabu, 10. 9 Januari 2013 Kesimpulan hasil Kamis, 11. 10 Januari 2013 penelitian. analisa dan Pengolahan data

11

Anda mungkin juga menyukai