Anda di halaman 1dari 11

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1.

Profil Keluarga Dampingan

Kegiatan KK dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap banjar di Desa Susut, Kecamatan Susut Bangli, Kabupaten Bangli. Pada KKN periode IV ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah asatu keluarga yang ada di Dusun Pukuh yaitu keluarga I Nengah Artayasa dengan petunjuk dari kelian dinas Dusun Pukuh yaitu bapak I Ketut Darsana. I Nengah Artayasa adalah seorang bapak dengan seorang istri dan dua orang anak. Beliau bekerja sebagai buruh tani dengan mengelola sawah milik orang lain dan setiap 3 bulan barulah bapak I Nengah Artayasa mendapatkan hasil berupa gabah,hasil dari sawah tersebut tidak sepunuhnya menjadi bagian beliu hanya 3 sampai 5 karung yang menjadi bagiannya. Gabah tersebut tidak kemudian dijual,melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Istri dari bapak I Nengah Artayasa bekerja sebagai buruh serabutan dengan tapi tidak setiap hari ibu Ni Wayan Gati bekerja, hanya jika ada pekerjaanlah beliu bekerja dan jika tidak ibu Ni Wayan Gati hanya Mengurus rumah atau membantu suaminya bekerja di sawah. Berikut merupakan identitas keluarga dampingan :

No. 1. 2. 3. 4.

Nama I Nengah Artayasa Ni Wayan Gati Ni Kadek Ita Purnami I Komang Juli Artawan

Status Kepala Keluarga Istri Anak Anak

Umur 40 tahun 39 tahun 12 tahun 9 tahun

Pendidikan Tidak sekolah Tidak sekolah SD SD

Pekerjaan Petani Petani Pelajar Pelajar

Ket

1.2. -

Ekonomi Keluarga Dampingan Sumber Penghasilan

1.2.1. Pendapatan Keluarga Bapak I Nengah Artayasa adalah seorang petani yang mengelola sawah milik orang lain. Pendapatan dari bapak I Nengah Artayasa berasal dari hasil sawah yang beliau kelola. Namun hanya setiap 3 bulan beliau baru mendapatkan hasil berupa gabah. Gabah tersebut tidak lantas beliu jual melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya. Untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga ibu Ni Wayan Gati bekerja sebagai buruh dengan penghasilan Rp. 35.000 sampai Rp. 40.000 perhari, itu pun tidak setiap hari ibu Ni Wayan Gati bekerja. 1.2.2. Pengeluaaran Keluarga Pemenuhan kebutuhan dari keluarga Ibu Ni Nengah Lilir terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok ataupun kebutuhan primer saja seperti untuk konsumsi, kesehatan, kerohanian. Kebutuhan sehari hari Kebutuhan sehari-hari keluarga ini hanya kebutuhan makan. Untuk pembayaran listrik dan air sudah ditanggung oleh keluarganya yang lain. Untuk makan sehari-hari keluarga ini makan seadanya. Kadang mereka mendapat pemberian makanan dari keluarga yang lain. Pendidikan Keluarga ini memiliki 2 anak, anak pertama saat ini duduk pada kelas 6 SD, anak ke dua duduk pada kelas 3 SD jadi bapak I Nengah Artayasa harus memenuhi kebutuhan sekolah ke dua anaknya selain untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya. Kesehatan Untuk biaya kesehatan, secara khusus bapak I Nengah Artaysa tidak menganggarkannya. Karena kesehatan umumnya tidak dapat diprediksi secara langsung. Biasanya apabila ia sakit, bapak I Nengah Artayasa
2

akan Sosial

menggunakan

obat-obatan

tradisional,

sehingga

dapat

meminimalisir biaya dan berobat menggunakan JPS. Untuk biaya sosial Keluarga bapak I Nengah Artayasa menganggarkan secara khusus keperluan-keperluan adat atau banjar seperti iuran banjar,uang untuk duka yaitu warga sakit,mengalami kematian ataupun ngaben. .

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH


2.1 Permasalahan Keluarga Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu :

1) Masalah Ekonomi Penghasilan bapak I Nengah Artayasa dan istri yang tidak menentu menyebabkan keluarga mengalami beberapa permasalahan ekonomiuntuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Karena keterbatasan biaya, bapak I Nengah Artayasa hanya membeli makanan yang sekiranya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dengan dana yang ada.

2) Masalah Pendidikan Karena pendidikan bapak I Nengah Artayasa kurang maka untuk membantu anak-anaknya belajar beliau menglami kesulitan

3) Masalah Pemanfaatan Pekarangan Pekarangan rumah bapak I Nengah Artayasa tidak terlalu besar jadi harus di manfaatkan secara maksimal untuk TOGA.

4) Masalah Kebersihan Rumah Kondisi rumah yang sangat memprihatinkan dengan ruangan yang sempit dan keadaan rumah yang kotor. Ventilasi juga sangat kurang sehingga kamar menjadi sangat lembab dan dan dapat menimbulkan penyakit di kemudian hari. 2.2 Masalah Prioritas Berdasarkan identifikasi permasalahan yang terjadi, didapatkan prioritas masalah sebagai berikut: 1. Masalah ekonomi yang dialami keluarga bapak I Nengah Artayasa. 2. Masalah pendidikan untuk anak anak bapak I Nengah Artayasa. 3. Masalah kebersihan rumah yaitu kondisi kamar yang kotor dan tidak rapi. 4. Masalah pemanfaatan pekarangan rumah menjadi pekarangan sehat.

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1. Program

Dengan adanya masalah yang terjadi pada keluaraga dampingan penulis yang berkewajiban memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingannya memiliki program yang mungkin bisa dilaksanakan selama KKN PPM berlangsung. Adapun program tersebut adalah sebagai berikut : Menyarankan dan membantu bapak I Nengah Artayasa membuat pekarangan sehat. Menyarankan agar istri dari bapak I Nengah Artayasa untuk memanfaatkan waktu luangnya untuk berjualan canang agar dapat membantu ekonomi keluarga. 3.2. Membantu mengajarkan anak-anak dari bapak I Nengah Artayasa untuk belajar. Membantu memperbaiki lingkungan (rumah) I Nengah Artayasa. Jadwal kegiatan

Untuk merealisasikan program yang sudah direncanakan berikut merupakan jadwal kegiatan untuk menunjang kelancaran berjalanya program : No Jenis Kegiatan Pembagian dusun / banjar untuk masing-masing mahasiswa Permohonan izin kepada Kepala Dusun / Banjar Penatahan dan minta 1 nama KK untuk dijadikan KK dampingan. Perkenalan dengan keluarga dampingan Tempat Kantor Kepala Desa Susut Tim Jam Volume JKEM 24 jam

1.

24 orang

1 jam

2.

Rumah Kelian Banjar Pukuh, Desa Susut Rumah bapak I Nengah Artayasa

3 orang

3 jam

9 jam

3.

3 orang

3 jam

9 jam

Banjar Pukuh, Desa Susut Mengidentifikasi masalahmasalah yang dihadapi keluarga dampingan Rumah bapak I Nengah Artayasa Banjar Pukuh, Desa Susut Rumah bapak I Nengah Artayasa Banjar Pukuh, Desa Susut Rumah bapak I Nengah Artayasa Banjar Pukuh, Desa Susut Total

4.

1 orang

10 jam

10 jam

5.

Mendampingi keluarga

1 orang

53 jam

53 jam

Pemecahan masalah yang dihadapi keluarga dampingan

1 orang

15 jam

15 jam

120 jam

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA


Adapun rincian jenis kegiatan KK dampingan yang dilakukan dapat dilihat sebagai berikut: 3.1 Waktu Kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 15 hari dimulai dari tanggal 28 Februari 2012 sampai dengan 13 Maret 2012. Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. 3.2 Lokasi Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Susut, Kecamatan Susut, kabupaten Bangli. Sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari I Nengah Artayasa adalah di Dusun/Banjar Pukuh, Desa Susut, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. 3.3 Pelaksanaan Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM IV di Desa Susut dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal dua hari sekali atau minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. 3.4 Kendala Dalam pelaksanaannya tidak ada kendala yang berarti dan menghambat proses pendampingan KK.

3.5 Dampak Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah memberikan semangat hidup dan tetap semangat dalam menjalaninya. Dan keluarga dampingan merasa terhibur.

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 15 hari ke keluarga dampingan bapak I Nengah Artayasa, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kurangnya keinginan untuk maju membuat keluarga dampingan susah untuk beranjak dari garis kemiskinan. 2. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki untuk senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan rumah, 3. Kurangnya akses lapangan pekerjaan yang menyebabkan kurangnya penghasilan sehari-hari karena pekerjaan yang tidak menentu, 4. Tidak menentunya penghasilan yang yang didapatkan keluarga bapak I I Nengah Artayasa dalam pekerjaannya sehari-hari. 5. Kurangnya dana sebagai modal awal yang menyebabkan keluarga bapak I Nengah Artayasa kesulitan dalam memulai usaha baru.

5.2 Rekomendasi Adapun rekomendasi/saran tindak lanjut yang bisa pendamping sampaikan untuk keluarga dampingan ini, antara lain: 1. Keluarga dampingan disarankan untuk pandai-pandai mengolah uang, dan menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan keluarga yang mana uang tersebut bisa digunakan untuk keperlukan mendadak. Disamping itu keluarga dampingan juga harus menambah keterampilan sehingga dapat memperoleh pekerjaan yang lebih layak dan dapat memenuhi kebutuhan, ataupun dengan membuat suatu usaha baru.

10

2.

Keluarga dampingan disarankan agar melapor kepada Kepala Desa agar Kepala Desa mengajukan proposal untuk mendapatkan bantuan keluarga tidak mampu dari pemerintah.

3.

Keluarga dampingan dianjurkan untuk mencari asuransi kesehatan untuk keluarga miskin yang ada di desa nya agar dapat lebih mudah menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan

4.

Keluarga dampingan dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan dan juga tentunya kebersihan kamar yang terus menjadi tempat tinggal keluarga

11

Anda mungkin juga menyukai