PEMERINTAH DAERAH
(Performance Evaluation
for Regional
Government)
B. KONSEP DASAR
• Dalam bahasan pembangunan, maka kita
selalu berfikir pada sebuah perubahan.
Berkaitan pembahasan pembangunan
dimaksud, hakikatnya kita selalu berfikir
pada tingkat kebutuhan manusia yang
berbasis pada bidang ekonomi dan sosial
budaya.
• Kalau dicermati seksama konsepsi dasar
pembangunan (development) kesan yang
pertama, adalah peningkatan output dan
out come khususnya sektor ekonomi serta
perubahan-perubahan struktur
perekonomian, sedangkan tujuan
pembangunan kalau kita perhatikan
selama ini adalah mengarah pada sebuah
pertumbuhan, namun pertumbuhan
Model Kebijakan Pembangunan Daerah
Potensi Daerah
Perumusan Kebijakan
Visi Implementasi
Kebijakan Pembangunan Daerah
Misi Kebijakan
Pembangunan
Evaluasi
Sumber Daya Kebijakan
Pelaku Pembangunan Pembangunan
Variabel / Faktor-faktor Kebijakan Pembangunan
POTENSI DAERAH
Value Culture
Sumber Daya Pelaku Pembangunan
Kondisi Eksternal
Orientasi Kegiatan
Yg Dihadapi Pelaku
Pembangunan
Pembangunan
Input, Output,
Pelaksanaan Program
Outcome Kinerja
Pembangunan
Pembangunan
Evaluasi
Kebijakan Pembangunan
Indikator Kinerja
Pembangunan
Fungsi manajemen di
sektor publik
• Fungsi Strategi, meliputi:
– Penetapan tujuan dan prioritas organisasi
– Membuat rencana operasional untuk mencapai tujuan
• Fungsi Manajemen Komponen Internal, meliputi:
– Pengorganisasian dan penyusunan staf
– Pengarahan dan manajemen sumberdaya manusia
– Pengendalian kinerja
• Fungsi Manajemen konstituen eksternal,
meliputi:
– Hubungan dengan unit eksternal organisasi
– Hubungan dengan organisasi lain
– Hubungan dengan pers dan publik
Kinerja
• Result oriented management (ROM)
• Kinerja = f (knowledge, skill,
motivasi)
• Manajemen berbasis kinerja merupakan
suatu metode untuk mengukur kemajuan
program atau kegiatan yang dilakukan
sektor publik dalam mencapai hasil atau
OUTCOME (melalui input, proses, dan
output) yang diharapkan oleh klien,
pelanggan, dan stakeholder lainnya.
Landasan
• Apa yang dapat diukur, dapat dilakukan,
• Jika anda tidak mengukur hasil, anda tidak bisa
mengenali keberhasilan dan kegagalan,
• Jika anda tidak bisa melihat keberhasilan, anda tidak
dapat memberi imbalan,
• Jika anda tidak dapat memberi imbalan atas
keberhasilan, anda mungkin memberi imbalan tas
kegagalan,
• Jika anda tidak bisa melihat keberhasilan, anda tidak
dapat belajar darinya,
• Jika anda tidak bisa melihat kegagalan, anda tidak bisa
memperbaikinya,
• Jika anda bisa menunjukkan hasil, anda dapat
memperoleh dukungan publik.
Tujuan
• Berdasar konsep reinventing government, akan
mewujudkan adanya good corporate & public
management, dengan cara:
• Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan
organisasi,
• Menyediakan sarana pembelajaran pegawai,
• Memperbaiki kinerja periode berikutnya,
• Memberikan pertimbangan sistematik dalam
keputusan reward and punishment,
• Memotivasi pegawai,
• Mencapai akuntabilitas publik.
• Fokus:
– Proses yang sistematis
– Untuk memperbaiki kinerja
– Melalui proses berkelanjutan dan berjangka
panjang
– Meliputi penetapan sasaran kinerja strategik
– Mengukur kinerja
– Mengumpulkan, menganalisis, menelaah
(review), dan melaporkan data kinerja
– Menggunakan untuk perbaikan kinerja secara
berkelanjutan
• Media:
– Sistem akuntabilitas berbasis kinerja (results-
based accountability system)
Faktor yang
berpengaruh
• Faktor personal/individual, meliputi: pengetahuan,
keterampilan (skill), kemampuan,kepercayaan diri,
motivasi, dan komitmen individu;
Perumausan
Strategi
Evaluasi Pemrograman
Kinerja
Pelaporan Penganggaran
Kinerja
Implementasi
Strategi
• Akuntabilitas publik:
– Akuntabilitas vertikal;
– Akuntabilitas horisontal.
• Dimensi akuntabilitas publik:
– Akuntabilitas hukum dan kejujuran
(accountability for probity and legaly)
– Akuntabilitas manajerial (managerial
accountability)
– Akuntabiltas program (program
accountability)
– Akuntabilitas kebijakan (policy
accountability)
– Akuntabilitas finansial (financial
accountability)
• Karakteristik Manajemen Publik:
– Manajemen profesional di sektor publik,
– Adanya sumber kinerja dan ukuran kinerja,
– Penekanan pada pengendalian OUTPUT dan OUTCOME,
– Pemecahan unit-unit kerja di sektor publik,
– Menciptakan persaingan di sektor publik,
– Pengadopsian manajemen bisnis di sektor publik,
– Penekanan disiplin dan penghematan yang lebih besar
dalam penggunaan sumberdaya
Tujuan
Program
Anggaran (Cost)
Cost of Input
(Ekonomi)
Masukan (Input)
Cost Efficiency
Proses (Implementasi) Efisiensi
(Produktivitas)
Efektifitas
Hasil (Outcome)
Dampak
(Impact)
• Karakteristik Indikator Kinerja:
– Sederhana dan mudah dipahami
– Dapat diukur
– Dapat dikuantifikasikan
– Dikaitkan dengan standar dan target kinerja
– Fokus pada customer service, kualitas, dan efisiensi
– Dikaji secara teratur
Kementerian Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
Dasar Hukum
• Meningkatkan Akuntabilitas,
Transparansi, dan Kinerja Aparatur
Penetapan Kinerja dalam siklus SAKIP
Rencana Strategis
Rencana Kinerja
Tahunan
Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA)
Penetapan Kinerja
(Performance
Agreement))
Kinerja
Aktual
LAKIP Laporan
pertanggungja
waban
keuangan
Isi Penetapan Kinerja
IK OUTPUT IK OUTCOME
PROGRAM
SASARAN ANGGARAN
UTAMA
URAIAN TARGET URAIAN TARGET
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah IP Jumlah IP
yang 300 IP pusat yang 30 Rp500 juta
Meningkatnya dipantau akuntabel
Pengawasan
IP pusat dan
dan
daerah yang Jumlah IP
akuntabilitas Jumlah IP
akuntabel daerah
yang 150 IP 80 Rp1.500 juta
yang
dievaluasi
akuntabel
®onn
Tahapan Penyusunan
Penetapan Kinerja
– Penyusunan Rencana Strategis;
– Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan;
– Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran;
– Penyusunan Penetapan Kinerja
Aparatur setelah terbitnya dokumen
anggaran yang definitif seperti DIPA,
DASK;
Tahapan Penyusunan Penetapan
Kinerja
RPJM Rencana Rencana Kinerja
Strategis Tahunan
Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA)
Penetapan Kinerja
Dokumen
Pelaksanaan
Anggaran
(DIPA/DASK)
Kinerja Aktual
LAKIP
SASARAN KEGIATAN KET
PRO-
INDIKA T INDIKAT
URAIAN TOR ARGE
GRAM URAIAN OR SAT
TARG
ET
KINERJA T KINERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah IP Jumlah IP
Peman-
Meningkat- pusat yang 30 IP yang telah IP 300 IP
Pengawasa tauan AKIP
nya IP pusat akuntabel dipantau
n dan
dan daerah
Jumlah IP Akuntabilita
yang Jumlah IP
daerah s Evaluasi
akuntabel 80 IP yang telah IP 150 IP
yang AKIP
dievaluasi
akuntabel
®onn
IK OUTPUT IK OUTCOME
PROGRAM
SASARAN ANGGARAN
UTAMA
URAIAN TARGET URAIAN TARGET
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah IP Jumlah IP
Meningkat- yang 300 IP pusat yang 30 IP Rp500 juta
Peningkatan
nya IP pusat dipantau akuntabel
efektivitas
dan daerah
penerapan Jumlah IP
yang Jumlah IP
SAKIP daerah
akuntabel yang 150 IP 80 IP Rp1.500 juta
yang
dievaluasi
akuntabel
®onn
• Performance Agreement dalam SAKIP
Perencanaan
Indikator
strategis
Kinerja
Perencanaan
Kinerja Tahunan
Sekretariat Renstra
Badan-badan Dinas-dinas
Daerah Satuan Kerja
Contoh
RPJM Pemda
IK Sasaran:
• Jumlah kunjungan wisatawan
• PAD dari sektor wisata
Strategic
Objectives
Penetapan Performance
Kinerja Result
(Target) (Realisasi)
Performance
Gap
Indikator Kinerja Indikator Kinerja
Performance
Improvement
KRITERIA TOLOK UKUR
• Harus dapat dikuantitatifkan (ada
perangkaan) harus mengandung
kata sifat (Ter……nya).
• Alat pengukurnya harus jelas.
• Yang diukur apa ?
• Satuan yang diukur harus jelas !
• Berapa nilainya…?
• Perhatikan subyek dan predikatnya.
KRITERIA TARGET KINERJA
ALTERNATIF 1
HASIL PENCAPAIAN SEBANDING
DENGAN TARGET KINERJA
ALTERNATIF 2
HASIL PENCAPIAN KURANG DARI
TARGET KINERJA
ALTERNATIF 3
HASIL PENCAPAIAN LEBIH DARI TARGET
KINERJA
DIAGNOSIS KINERJA
• Penting dalam mendiagnosis kinerja
organisasi
• Untuk melihat bagaimana penilaian kinerja
berorientasi kepada hasil, perilaku
kebijakan, dan skill pelaksana
pembangunan
• Untuk menunjukkan penyebab-2
kegagalan kinerja instansi pemerintah
• Melihat korelasi antara hasil dan perilaku
kebijakan pembangunan.
SKENARIO KORELASI