DAYA TARIK
INVESTASI
DI Daerah
Visi & Misi Daerah
Visi
“Terwujudnya Daerah sebagai kota Pendidikan yang
Berkualitas, Berbudaya,Berwawaskan Lingkungan menuju
Masyarakat Sejahtera”
MISI
Menjadikan Daerah sebagai Kota Pendidikan yang
berorientasi globaldengan kearifan lokal
Mewujudkan SDM yang Berkualitas dengan Penguasaan,
Pengembangan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang Berbudaya
Mewujudkan lingkungan kota yang kondusif sebagai kota
pendidikan yang berkualitas
Mengembangkan pembangunan wilayah dan infrastruktur
yang berwawasan lingkungan
Mewujudkan Tata Pemerintahan Dan Aparatur Yang
Professional
Mewujudkan Daerah yang Agamis, bermoral, beretika,
beradab, berbudaya, beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa
Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Yang Efisien, Produktif
Kebijakan pembangunan kota dalam beberapa hal
mengalami kendala khususnya dalam konsentrasi
pertumbuhan sektor ekonomi. Kendala ini
mengakibatkan kesenjangan yang pada gilirannya
menimbulkan beberapa ekses negatif terhadap
pembangunan daerah, antara lain;
(1) menumpuknya kegiatan ekonomi di daerah
tertentu saja, seperti terkonsentrasinya fasilitas-
fasilitas pendukung perkotaan di pusat kota (Pasar
Besar dan Daerah Kayu Tangan) dan lainnya yang
mengakibatkan turunnya kualitas Iingkungan
perkotaan;
(2) melebarnya kesenjangan pembangunan antara
daerah pusat kota dan pinggiran kota;
meningkatnya kesenjangan pendapatan perkapita;
(3) keberadaan daerah kantong miskin,
pengangguran, serta rendahnya produktivitas.
Permasalahan utama
(1) Belum optimalnya fungsi ekonomi perkotaan
dalam hal menarik investasi dan tempat
Rancangan Akhir RPJPD Daerah 2005-2025 II-
5 dan penciptaan lapangan pekerjaan;
(2) Kualitas lingkungan fisik kawasan kota yang
memiliki kecenderungan degradasi kualitas
visual lingkungan kota;
(3) Kualitas hidup (sosial) masyarakat yang
menurun karena permasalahan sosial-
ekonomi, serta karena penurunan kualitas
pelayanan kebutuhan dasar masyarakat.
Hambatan Umum
Internal
•Laju inflasi yang belum sepenuhnya terkendali,
•Tingkat suku bunga perbankan
•Volatilitas nilai rupiah
•Kondisi stimulus fiskal yang masih terbatas
•Belum stabilnya kapasitas produksi terpakai
•Tingkat pengangguran di ranah lokal maupun
regional
•Tingkat kemiskinan dan PMKS
•Prosedur perijinan untuk investasi
•Korupsi
•Ketersediaan SDM yang bersih dan profesional,
Hambatan Umum
Eksternal