Anda di halaman 1dari 20

PEMROGRAMAN BERBASIS WEB

TUGAS 3

JavaScript

Nama Mahasiswa Nim Mahasiswa

: Joy Salomo Sipahutar : 1108605033

JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2013

JAVASCRIPT

Definisi JavaScript JavaScript adalah bahasa pemrograman yang khusus untuk halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi obyek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program. Dalam aplikasi client untuk Navigator, pernyataan Java Scriptyang tertulis dalam sebuah halaman web dapat mengetahui dan merespon perintah pemakai seperti gerakan mouse, input form, dan navigasi halaman HTML. Sebagai contoh, anda dapat menulis sebuah fungsi Java Script untuk memverifikasi bahwa seseorang telah benar menuliskan informasi yang cocok dalam sebuah form yang meminta diisi nomor telepon dan nomor kode pos. Tanpa transmisi jaringan apapun, sebuah halaman HTML yang dilengkapi dengan tulisan Java Script dapat

menginterpretasikan teks yang dituliskan pada halaman tersebut dan memberikan tampilan teks dialog penolakan apabila teks yang dituliskan tadi salah. Atau anda dapat mempergunakan Java Script untuk memerintahkan sebuah aksi (seperti memainkan file suara, mengeksekusi sebuah applet atau berkomunikasi dengan plug-in lain) halaman web atau sebagai respon terhadap tersebut oleh dibukanya pengguna sebuah internet.

penutupan

halaman

Sejarah JavaScript Javascript pertama kali dibuat sebagai sebuah pengembangan bagi Netscape yang bernama Mocha. Javascript diciptakan pertama kali oleh seorang programmer bernama Brendan Eich yang pada saat itu menciptakan sebuah tambahan kecil untuk memberi kemampuan merespon pada halaman web, terutama bagi formform website. Netscape dan Sun Microsystems yang mengembangkan Javascript pada saat itu tidak mengarahkan kemampuan baru tersebut untuk mengubah syntax HTML yang telah ada beserta strukturnya yang telah kompleks. Dengan demikian, sebuah bahasa scripting telah lahir, hidup dan berkembang, bertahan hidup hingga saat ini.

Pada bulan Desember 1995, javascript mulai diperkenalkan pada browser Netscape versi 2.0B3. Sebelum peluncuran edisi resminya, namanya bukanlah Javascript melainkan LiveScript. Pada masa itu, bahasa ini banyak dikritik karena kurang aman, pengembangannya terkesan terburu-buru, dan tidak ada pesan kesalahan yang ditampilkan ketika kita membuat kesalahan pada program. Pada bulan Maret 1996, Netscape 2.0 dilepas ke pasaran dengan versi awal bahasa Javascript. Bulan Agustus 1996 Microsoft meluncurkan Internet Explorer 3.0 dengan fitur yang sama bernama Jscript dengan beberapa tambahan kecil untuk perbaikan. Bulan Juni 1997, sebuah Badan Standarisasi Internasional bernama ECMA menyetujui untuk meluluskan permintaan Netscape agar bahasa tersebut menjadi bahasa standar. Versi standar bahasa tersebut kemudian dikenal dengan nama ECMAScript (ECMA 262) dan telah mengalami revisi sebanyak 4 kali sejak tahun 1997 hingga tahun 2009. Melihat pada sejarahnya, wajar apabila sekarang timbul kebingungan mengenai perbedaan antara JAVASCRIPT, ECMAScript, dan Jscript. Singkatnya, ECMAScript mengacu pada versi yang telah distandarisasi dan dipublikasikan, sedangkan JavaScript dan Jscript lebih merupakan dialek atau implementasi dari bahasa standar tersebut. Namun, seperti halnya merek dagang, nama JavaScript akan tetap melekat pada nama bahasa tersebut, sehingga kita lebih mengenal nama Javascript daripada ECMAScript. Javascript sering disandingkan dan disalahtafsirkan dengan Java. Hal ini disebabkan oleh nama awalnya yang sama, padahal keduanya berbeda. Sebagai contoh, Java dikembangkan dengan berdasarkan pada Class, sedangkan Javascript hanya berdasarkan pada Object. Javascript adalah bahasa yang dibangun sebagai sebuah bahasa yang sederhana, ringan, dan berdayaguna, sedangkan Java dikembangkan sebagai lingkungan pemrograman yang lengkap. Pengembang yang ingin menggunakan fitur-fitur yang canggih dari Java ke dalam Javascript, biasanya akan berhadapan dengan perbedaan-perbedaan ini.

Javascript saat ini tidak hanya digunakan pada halaman-halaman web. Setelah ECMA melakukan standarisasi, maka bahasa ini kemudian banyak diterapkan sebagai bahasa scripting bagi berbagai jenis teknologi seperti Flash, Adobe Acrobat, Microsoft .NET, dan bahkan dipakai untuk menuliskan widget (aplikasi kecil untuk kegunaan sehari-hari) pada desktop komputer. Tidaklah

mengherankan apabila ECMAScript mengalami revisi berkali-kali dalam jangka waktu yang relatif pendek hal ini menyebabkan para pembuat browser harus memperbarui softwarenya secepatnya meskipun banyak pula yang kurang setuju dengan arah pengembangannya.

Fungsi JavaScript JavaScript dapat digunakan secara luas untuk menyelesaikan tugas-tugas sederhana seperti memvalidasi form contents, pengaturan (setting) dan mengambil cookie (sepenggal informasi yang tetap tersimpan meskipun browser ditutup). Pada akhir tahun 1990-an, seiring perkenalan Dynamic HTML (DHTML), JavaScript juga digunakan untuk memberikan pengalaman yang lebih dinamis bagi pengguna dengan menu-menu drop down dan sejenisnya, lihat Sejarah JavaScript untuk lebih detailnya. Popularitas JavaScript kian meledak, karena ikut menjadi komponen penting dalam Ajax (Asynchronous JavaScript and XML), yang bertujuan untuk menata ulang cara aplikasi-aplikasi web berinteraksi dengan para pengguna. Seiring waktu berjalan, banyak permasalahan cross-platform berhasil diatasi, dan bahasa pemrograman ini semakin canggih, sehingga JavaScript tak hanya dianggap sebagai bahasa skrip saja (scripting language) tetapi sebagai bahasa pemrograman terlengkap. silahkan

Apa saja yang dapat dilakukan dengan JavaScript?


Sebagai permulaan, anda bisa melakukan: Validasi form fields Memvalidasi form input sebelum mengirimkan konten ke server. Ini menghemat waktu dan sumber daya server, serta memberikan feedback secepat mungkin.

Mengatur dan menerima web cookies Menyimpan informasi seperti username, nomer-nomer akun atau preferensi yang telah ditetapkan, menghemat waktu pengguna dalam mengakses sebuah situs.

Secara dinamis, mengubah tampilan sebuah halaman elemen Memberikan feedback dengan menyoroti kesalahan form entries, meningkatkan ukuran font berdasarkan permintaan pembaca.

Menyembunyikan dan memperlihatkan elemen Berdasarkan pada preferensi personal atau tindakan pengguna,

menunjukkan atau menyembunyikan halaman konten seperti elemenelemen form, perluasan penulisan dan mengubah tampilan sebuah gambar.

Memindahkan elemen-elemen tentang halaman Membuat menu drop down atau menyediakan kursor animasi untuk memberi aksen (accent) pada elemen-elemen halaman.

Menangkap peristiwa para pengguna dan menyesuaikan dengan halaman Berdasarkan pada gerakan atau tindakan pada mouse dan keyboard. Membuat bagian halaman bisa diedit.

Konten scroll Untuk konten dan gambar yang lebih besar, menyediakan sebuah cara untuk mengambil elemen dengan keyboard atau mouse dan digulir ke kanan atau kiri, atas atau bawah.

Tampilan antarmuka dengan aplikasi server-side tanpa meninggalkan halaman.

List terakhir di atas adalah dasar dari Ajax dan digunakan untuk mengisi daftar seleksi, memperbarui data dan menyegarkan (refresh) sebuah tampilan tanpa harus memuat ulang halaman. Ini akan mengurangi waktu kontak dengan server, lebih hemat waktu dan sumber daya.

Kelebihan dan Kekurangan JavaScript Kelebihan dari bahasa pemrograman JavaScript adalah sebagai berikut : - Ukuran file kecil Skrip dari JavaScript memiliki ukuran yang kecil sehingga ketika web yang memiliki JavaScript ditampilkan di browser, maka akses tampilannya akan lebih cepat dibandungkan ketika browser membuka suatu web yang memiliki skrip Java. Hal ini juga sangat berkaitan dengan daya kerja server. Semakin kecil space suatu web yang disimpan dalam suatu server, maka daya kerja server ketika dibrowsing oleh user di internet akan tidak terlalu berat. Selain itu sifat JavaScript Client Side yang tidak perlu lagi ditangani oleh server ketika browser memanggil web dari sebuah server. - Mudah untuk dipelajari JavaScript merupakan bahasa semi pemrograman yang merupakan gabungan antara bahasa pemrograman Java dengan bahasa kode HTML sehingga disebut juga bahasa hybrid. Walaupun JavaScript merupakan turunan dari Java, namun JavaScript tidak memiliki aturan serumit Java. - Terbuka JavaScript tidak terikat oleh hardware maupun software tertentu, bahkan sistem operasi seperti windows maupun unix. Karena ia bersifat terbuka, maka ia dapat dibuat maupun dibaca di semua jenis komputer.

Sedangkan kekurangan JavaScript diantaranya adalah : - Skrip tidak terenkripsi Karena JavaScript bersifat client side, maka skrip yang kita buat di text editor dan telah dijadikan web di server, ketika user me-request web dari server tersebut, maka sintaks JavaScript akan langsung ditampilkan di browser. User bisa melihatnya dan menirunya dari source-nya. - Kemampuan terbatas Walaupun JavaScript mampu membuat bentuk web menjadi interaktif dan dinamis, namun JavaScript tidak mampu membuat program aplikasi sendiri seperti Java. - Keterbatasan objek JavaScript tidak mampu membuat kelas-kelas yang bisa menampung objek-objek tambahan seperti Java, karena JavaScript telah memiliki objek yang built in pada struktur bahasanya.

Keperluan Java Script Untuk mempelajari pemrograman Java Script, ada dua piranti yang diperlukan, yaitu : Teks Editor Digunakan untuk menuliskan kode-kode Java Script, teks editor yang dapat digunakan antara lain notepad dan ultra edit. Web Browser Digunakan untuk menampilkan halaman web yang mengandung kode-kode Java Script. Web browser yang digunakan harus mendukung Java Srcipt. Browser yang dapat digunakan adalah internet explorer dan Netscape Navigator.

Penulisan JavaScript Seperti yang telah diketahui bahwa JavaScript merupakan bahasa yang case sensitive seperti bahasa pemrograman Java, yaitu membedakan penulisan dengan huruf kecil dan huruf besar memiliki arti yang berbeda. Dalam bahasa pemrograman JavaScript juga, sebagai contoh fungsi perintah penulisan variabel tidak boleh ditulis Var atau juga VAR (huruf besar semua), yang benar adalah var (huruf kecil semua). Perintah lain adalah new Date tidak boleh ditulis new date (huruf kecil semua), dan sebagainya. JavaScript dapat ditulis secara inline atau satu file dengan dokumen HTML atau juga dapat ditulis pada file terpisah dengan ekstensi .js. JavaScript yang ditulis satu file dengan dokumen HTML dapat ditulis sebagai berikut : <html> <head>...........</head> <script type=text/javascript language=JavaScript> /* kode JavaScript dapat ditulis disini */ </script> <body>...........</body> </html>

atau dapat juga ditulis di tengah tag body sebagai berikut :

<html> <head></head> <body>........... <script type=text/javascript language=JavaScript> /* kode JavaScript dapat ditulis disini */ </script> </body> </html>

Sedangkan jika JavaScript ditulis pada file terpisah dengan dokumen HTML maka kode dapat ditulis sebagai berikut :

<html> <head></head> <script type=text/javascript language=JavaScript src=file_JavaScript.js></script> <body></body> </html>

Untuk lebih memudahkan pemeliharaan halaman web maka sebaiknya kode JavaScript ditulis secara terpisah dari dokumen HTML sehingga jika diperlukan perubahan pada JavaScript, dokumen HTML tidak perlu diubah.

Sintaks JavaScript Beberapa sintaks pada JavaScript mirip dengan sintaks pada bahasa pemrograman Java seperti pada sintaks perulangan dan percabangan kondisi, namun JavaScript bukanlah Java. Cara kerja JavaScript biasanya lebih mengarah pada membuat aksi jika sebuah elemen HTML mengalami perubahan, misalnya ketika mouse diklik.

Variabel dan Tipe Data Variabel pada JavaScript ditulis sebagai berikut : var nama_variabel = nilai variabel;

misalnya sebagai berikut : var text; var count = 1; var ErrorMessage = Koneksi Gagal.; var daysLeft = 5.7; var bool = true;

Variabel pada JavaScript berlaku untuk semua nilai. Nilai-nilai yang diizinkan pada variabel JavaScript sebagai berikut : - Bilangan bulat atau integer - Bilangan desimal atau float - String, dengan karakter escape sebagai berikut : \n untuk membuat garis baru \t untuk membuat tab \ untuk membuat tanda petik dua \ untuk membuat tanda petik satu \\ untuk membuat garis miring

Operator Operator pada JavaScript berbasis pada bahasa pemrograman Java sehingga mirip dengan operator bahasa pemrograman Java, misalnya sebagai berikut : total += 4; i++; msg = Error code + code;

Komentar Penulisan komentar pada JavaScript sama dengan penulisan komentar pada bahasa pemrograman Java, yaitu sebagai berikut : - // isi komentar (untuk satu baris komentar) - /* isi komentar */ (untuk lebih dari satu baris komentar)

Array Array pada pemrograman berfungsi seperti halnya sebuah tabel yang diakses elemennya menggunakan indeks. Penulisan kode array pada JavaScript adalah sebagai berikut : var x = new Array(); var x = new Array(merah,kuning,hijau,1,5,8); var x = new Array(6);

var x = [merah,kuning,hijau,1,5,8]; dengan cara pengaksesan elemen array sebagai berikut : var str = x[indeks];

Kondisi Percabangan Kondisi percabangan pada JavaScript juga sama dengan pada bahasa pemrograman Java, yaitu sebagai berikut : - Statemen if

if (kondisi) { aksi_1 } else { aksi_2 }

- Statemen depend on

Switch (nama_variabel) { case nilai_var_1 : aksi_1 break; case nilai_var_2 : aksi_2 break; case nilai_var_n : aksi_n break; default : aksi_default break; }

Perulangan Perulangan pada JavaScript juga sama dengan perulangan pada bahasa pemrograman Java, yaitu sebagai berikut : - Perulangan for

for (nama_var = nilai_awal; nama_var opr_relasi; nama_var++) { // proses perulangan disini }

- Perulangan while

while (kondisi_perulangan) { // proses perulangan disini // iterasi // kondisi terminasi }

- Perulangan do-while

do { // proses perulangan disini // iterasi } while (kondisi_perulangan);

Fungsi Karena JavaScript bukanlah bahasa pemrograman Java, maka JavaScript bukanlah bahasa murni berorientasi objek seperti bahasa pemrograman Java. Pada JavaScript diizinkan penulisan fungsi-fungsi seperti halnya pada bahasa pemrograman prosedural. Penulisan fungsi pada JavaScript adalah sebagai berikut:

function nama_fungsi (masukan1, masukan2, ....) { // fungsi ditulis disini } dan cara pengaksesan fungsi sebagai berikut :

nama_fungsi(masukan1, masukan2, ....);

Sebuah fungsi pada JavaScript tidak wajib mengembalikan sebuah nilai, karena juga dapat digunakan sebagai prosedur. Namun sebuah fungsi pada JavaScript juga dapat mengembalikan sebuah nilai, misalnya sebagai berikut :

function tambah(x, y) { return (x + y); } var hasil = tambah(3, 4);

Event Handler Event adalah aksi di luar program yang berpengaruh pada sebuah program komputer yang lain. Sebuah event ditangkap oleh sebuah handler sehingga cara kerja sebuah event handler adalah menangkap sebuah event dan menghasilkan sebuah aksi. Fungsi-fungsi yang dibuat dengan menggunakan JavaScript dipanggil pada dokumen HTML dengan menggunakan event handler misalnya sebagai berikut : <a href=link.html onClick=tambah()> Jumlah </a> berarti pada saat link jumlah diklik, maka fungsi tambah akan dijalankan.

Alert Alert pada JavaScript adalah jendela kecil yang muncul untuk menyampaikan sebuah pesan. Jenis-jenis alert adalah sebagai berikut : - alert() Kode untuk memanggil jendela alert tersebut adalah sebagai berikut : <script type="text/javascript" language="JavaScript"> alert('Selamat Datang Moh. Habibi'); </script>

- confirm() Kode untuk memanggil jendela alert tersebut adalah sebagai berikut :

<script type="text/javascript" language="JavaScript"> if (confirm('Lanjutkan ?')) { // jika tombol OK diklik } else { // jika tombol Cancel diklik } </script>

- prompt() Jika kita tidak mengetikkan sesuatu pada jendela prompt prompt tersebut, maka akan muncul alert : Kode untuk memanggil jendela prompt tersebut adalah sebagai berikut : <script type="text/javascript" language="JavaScript"> while(prompt('Masukkan Nama Anda',"")=="") { alert('Anda belum memasukkan nama'); } </script>

Tahapan Programmer untuk Mengembangkan Javascript Jika Anda orang yang baru belajar bahasa pemrograman, mungkin akan kewalahan dengan jumlah sumber bacaan yang berlimpah di internet. Atau Anda juga bisa membaca beberapa buku yang beredar di pasaran, bahkan mungkin telah mencoba membuat program-program dalam bahasa tersebut agar Anda dapat memahaminya. John Resig dari pengembang jQuery dan Mozilla yang terkenal, memaparkan bahwa alur umum untuk pengembangan Javascript bagi programmer pemula adalah sebagai berikut:

Object Reference ada di mana-mana : Operasi akan sangat berguna apabila melibatkan referensi objek yang sangat besar seperti DOM (Document Object Model) atau sebuah elemen dari halaman web, atau sebuah function. Document Object Model adalah kumpulan yang sangat besar mengenai referensi hierarki objek dan elemen yang dapat dimanipulasi dengan mudah seperti kita melakukan pengaturan property pada objek.

Kita dapat membuat objek dan nama sendiri : Biasanya pengembang sadar bahwa Javascript adalah Pemrograman Berorientasi Objek, namun tidak sepenuhnya memahami fitur-fitur yang dapat digunakan, oleh karena itu mereka mulai membuat beberapa API yang mendasar dengan mengikuti prinsip-prinsip Pemrograman Berorientasi Objek.

Object Prototype memungkinkan kita untuk menciptakan Object Oriented class : Ketika programmer memahami bagaimana menciptakan instance dari objek dan fungsi untuk membangun pseudo-class, maka ia akan mencoba membuat prototype constructor, dimulai dengan membangun class-based API untuk kegunaan tertentu dan memelihara referensi objek antar program.

Closure : pada tahapan ini programmer umumnya menemukan bagaimana closure dapat menolong dengan memecahkan ketiga beberapa ketika masalah yang API

berhubungan

tahapan

membangun

Interconnected yang rumit.

Aplikasi yang Menggunakan JavaScript Seperti sudah dibahas sebelumnya, Javascript atau ECMAScript bukan hanya ditempatkan di halaman web, melainkan di berbagai aplikasi. Tidak

mengherankan apabila memiliki bentuk yang berbeda tergantung pada aplikasi apa ia ditempatkan.

Berikut ini adalah contoh-contoh di mana teknologi javascript ditempatkan :

Browser Internet Browser Internet adalah di mana Javascript berasal dan menjadi platform utamanya. Javascript dapat dijalankan bersamaan dengan halaman web atau bahkan dalam bentuk plug-in seperti pada Firefox. Javascript yang dikembangkan untuk kebutuhan internet tentu harus dapat dijalankan pada berbagai browser internet. Tiga target utama biasanya adalah browser Firefox, Internet Explorer, dan Safari. Javascript pada browser internet akan dijalankan dengan baik meskipun pada Operating System yang berbeda. Tidak ada perbedaan antara Mac atau PC. Namun, akan sedikit rumit ketika harus diaplikasikan pada platform mobile seperti handphone atau game console. Kebanyakan ponsel menggunakan browser Opera, seperti halnya browser pada Nintendo Wii. Blackberry menggunakan browser dan javascript enginenya sendiri, sedangkan Apple i-Phone menggunakan Safari yang telah dirampingkan. Salah satu keputusan kunci ketika menuliskan Javascript untuk kebutuhan platform mobile adalah performa tak terukur yang ditawarkan oleh peralatanperalatan ini. Dalam kasus ini, sangatlah penting untuk menerapkan kode-kode yang memiliki tingkat performa yang tinggi.

Server-Side Javascrip Meskipun dikembangkan dalam aturan yang berbeda, Javascript telah banyak diterapkan sebagai bahasa server-side scripting, seringkali dipergunakan untuk menampilkan halaman web. Dikembangkan pertama kali oleh Netscape pada tahun 1996 sebagai bagian dari produk Enterprise Server 3.0 dalam bentuk fitur

bernama LiveWire. Sekarang banyak server-side framework yang menerapkan Javascript, beberapa di antaranya menggunakan interpreter open source seperti Rhino atau spiderMonkey. Microsoft menggunakan interpreter (bernama Jscript) pada browser dan .NET . Bahkan framework ASP buatan Microsoft pun menawarkan Jscript sebagai bahasa yang dapat dipergunakan. Meskipun saat ini sangat sedikit programmer yang memilih Jscript ketika menulis program menggunakan .NET , akan tetapi Jscript tetap hidup pada produk-produk dari vendor lainnya.

Action Script dan Flash ActionScript diperkenalkan pada Macromedia Flash Player 5 sebagai perbaikan terhadap fitur scripting pada Flash sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memungkinkan adanya gerakan dan perilaku buatan berdasarkan pada input oleh pengguna. ActionScript adalah sebuah implementasi lengkap dari ECMAScript versi pertama yang mengijinkan pemrograman bergaya procedural dan Object Oriented. Pada saat Adobe menggantikan Macromedia, ActionScript 2.0 dirilis sebagai implementasi draft ECMAScript versi 4. Saat ini, ActionScript diterapkan pada Flash dan Flex, yang dipergunakan oleh sejumlah besar pengembang professional.

Adobe Integrated Runtime (AIR) Adobe Integrated Runtime (AIR) adalah sebuah teknologi yang relatif baru. Diperkenalkan oleh Adobe sebagai bagian dari kumpulan aplikasi mereka. Adobe AIR menawarkan pengembangan aplikasi yang memiliki sifat lintas-platform menulis-satu kali, dan berjalan di manapun, dengan fokus utama pada kemudahan integrasi dengan web. Pengembang dapat menuliskan programnya dalam FLEX atau HTML dengan Javascript yang kemudian dapat dikompilasi untuk dapat berjalan pada Operating System MacOSX, Windows, atau Linux. Produk Adobe Lainnya

Adobe Dreamweaver Javascript dipergunakan untuk membuat plug-in. Adobe Acrobat Javascript dipergunakan untuk kustomisasi Interface. Adobe InDesign.

Desktop Widget Melihat popularitas widget pada Apple Dashboard, atau Yahoo dengan widget Konfabulator, dan Microsoft Gadget untuk Vista, jelaslah bahwa Javascript menjadi bahasa yang baik dan layak dipilih dalam mengembangkan desktop dan dashboard untuk berbagai keperluan. Widget dapat berupa sebuah jam, kalender, pembaca berita, image slideshow atau berupa sebuah game puzzle yang sederhana. Dalam banyak kasus, widget-widget tersebut umumnya dibangun menggunakan kombinasi dari Javascript, CSS, HTML, dan XML. Mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh Javascript, misalnya untuk system file, maka widget tersebut umumnya berjalan sebagai sebuah halaman web yang kecil. Widget pada Apple Dashboard memiliki kemampuan tambahan dari penggunaan elemen Canvas untuk urusan grafis, karena ditampilkan dengan menggunakan engine Webkit milik Safari. Nah, mengingat banyak kelebihan yang dimiliki oleh Javascript, sangatlah dianjurkan apabila ingin menjadi web developer kita mempelajari Javascript. Sifatnya yang fleksibel dan sintaksnya yang memiliki banyak kemiripan dengan bahasa pemrograman lain seperti ActionScript, PHP, Java, dan bahasa lain turunan bahasa C, akan memudahkan kita untuk mempelajarinya secara cepat.

Ketidakcocokan Cross-Browser dan Mitos Umum Javascript Bahasa JavaScript dapat berjalan dalam lingkungan dan platform yang berbedabeda, berguna untuk mengembangkan halaman web dan aplikasi lainnya yang bekerja dalam sistem operasi seperti Linux, Windows dan Mac OS X. Tak perlu instalasi atau unduhan khusus, karena JavaScript dibangun untuk semua browser. Hampir semua browser menerapkan himpunan umum dari bahasa tersebut, sehingga semua kode cukup kompatibel pada seluruh browser. Ini dapat menyebabkan kebingungan, jika penerapan bahasanya sama, dimanakah penyebab utama munculnya ketidakcocokan pada cross-browser? Kebanyakan cross-browser yang tidak kompatibel berdasarkan pada perbedaan pokok Document Object Model (DOM) yang diekspos oleh browser, daripada bahasa itu sendiri. Misalkan, objek bahasa JavaScript bisa Date atau String, itu

akan tetap Date atau Sting entah diimplementasikan di Navigator atau Safari. Sebuah contoh obyek dari DOM akan menjadi objek dokumen, mewakili bagian browser yang menyimpan halaman web. Bagaimana objek DOM diekspos dan dimanipulasi didalam browser terkait pelaksanaan masing-masing JavaScript (atau ECMA Script) adalah penyebab ketidakcocokan cross-browser. Hal membingungkan lainnya yang berkaitan dengan apa yang ada di halaman web yang diatur oleh JavaScript dan apa yang diatur melalui penggunaan Cascading Style Sheets (CSS). Hal yang dapat dilakukan JavaScript pada sebuah elemen di sebuah halaman adalah membuat, membuang atau mengubah atribut-atributnya. Di antara atribut tersebut adalah yang sesuai dengan yang didefinisikan melalui gaya atribut CSS. CSS mendefinisikan tampilan dan beberapa perilaku elemen dalam halaman web, entah menyembunyikan atau memperlihatkan elemen, mengganti font dan warna, memindahkan, mengubah ukuran, klip dan sebagainya. Cara setiap browser menerapkan CSS secara beragam dan ini menyebabkan beberapa permasalahan tentang ketidakcocokan pada cross-browser. Semua yang

dilakukan JavaScript adalah mengubah gaya atribut CSS dari sebuah elemen. Penyesuaian ECMAScript menegaskan bahwa semua objek JavaScript yang dibangun harus sama, tetapi variasi-variasi kecil tetap ada diantara beberapa browser. Bagaimanapun, sebagian besar permasalahan cross-browser dimasa lalu didasarkan pada perbedaan DOM atau CSS.

DAFTAR PUSTAKA

http://webdesainer.wordpress.com/tag/sejarah-javascript/ http://www.blogofnurjaya.com/2010/01/definition-dan-sejarahjavascript.html#axzz2h1Sq011T http://pengembangweb.com/fungsi-javascript/ http://pengembangweb.com/ketidakcocokan-cross-browser-dan-mitos-umumjavascript/ http://kumpulantutorialwebsite.blogspot.com/2012/12/tutorial-javascript-sejarahjavascript.html http://id.wikipedia.org/wiki/JavaScript

Anda mungkin juga menyukai