Anda di halaman 1dari 7

Nama : Wono Kati Guno NIM : 072 11 121

A. Sebutkan dan Jelaskan Indikasi Geomorfologi dari Struktur Lipatan dan Patahan Biasanya dipengaruhi proses tektonik berupa pengangkatan, perlipatan dan pergeseran. Penentuan bentukan structural dikenali dari penyebaran struktur geologinya jika dicerminkan dari penyebaran reliefnya. Bila hanya dikenali dengan rekrontruksi strike dan dip saja, belum bias dikategorikan sebagai bentuk lahan asal structural. Indikasi Geomorfologi Struktur Lipatan Dilihat dari perubahan berangsur pada kemiringan (dip) lapisan batuan dan perulangan urutan variasi litologi, pembalikan dengan menentukan top dan bottom-nya yang tidak sesuai dengan arah kemiringan lapisan. Terdapat lembah antiklin yaitu lembah yang terbentuk di atas struktur antiklin karena punggung antiklin tererosi dengan kuat. Adanya punggungan sinklin yaitu punggungan-punggungan yang terbentuk pada struktur sinklin akibat erosi di kiri-kanan sumbu antiklin.

Gambar di atas merupakan kenampakan dari Struktur Lipatan.

Indikasi Geomorfologi Struktur Patahan Adapun di lapangan indikasi suatu sesar / patahan dapat dikenal melalui : Gawir sesar atau bidang sesar; Breksiasi, gouge, milonit, ; Deretan mata air; Sumber air panas; Penyimpangan / pergeseran kedudukan lapisan; Gejala-gejala struktur minor seperti: cermin sesar, gores garis, lipatan dsb.

Gambar di atas merupakan kenampakan dari struktur patahan.

B. Sebutkan dan Jelaskan Kenampakan atau feature yang berasosiasi dengan bentang alam Karst dan Eolian Kenampakan khas bentang alam kars Bentang alam kars adalag bentang alam yang khas berkembang di daerah yang tersusun oleh batugamping atau dolomit karena proses pelarutan dan pembentukan aliran air bawah tanah. Terdapat berbagai kenampakan yang khas yang hanya dapat terbentuk di daerah kars. Tentang kehadirannya perlu diinga tidak semua kenampakan khas ini akan dijumpai di satu kawasan yang sama dan beberapa kenampakan yang khas itu bukan berbentuk topografi, tetapi berasosiasi dengan bentuk-bentuk topografi. Berikut adalah contoh kenampakan yang berasosiasi dengan bentang alam karst : 1. Tanah terra rosa, Tanah terra rosa yaitu tanah berwarna merah, lempungan dan melampar vertical sampai ke kekar yang terbuka. Hasil atau sisa proses pelarutan pada batugamping oleh air tanah yang turun ke bawah. Terbentuk di daerah berlereng menengah sampai landai. Ketebalan bervariasi, dari sangat tipis sampai beberapa meter dan menutupi seluruh permukaan batuan.

Gambar di atas merupakan kenampakan dari Tanah Terrarosa. 2. Lapies Lapies adalah kenampakan permukaan lahan batugamping yang kasar dengan tonjolan-tonjolan sisa erosi oleh air hujan. Terbentuk pada permukaan

batugamping yang tidak tertutup oleh terra rossa. Lapies terbentuk oleh erosi kimiawi permukaan batugamping oleh air hujan.

Gambar di atas merupakan kenampakan dari Lapies. 3. Sinkhole Sinkhole adalah suatu depresi yang umumnya berbentuk corong yang terbentuk karena proses pelarutan atau runtuhnya atap dari rongga bawah tanah. Sinkhole yang terbentuk karena pelarutan lebih banyak daripada karena runtuhan. Doline: sinkhole yang terbentuk karena pelarutan. Ada berbagai kenampakan yang berasosiasi dengan sinkhole, antara lain: swallow hole, sinkhole pond atau karst lake, compound sinkhole, karst window, uvala, polje, blind valley.

Gambar di atas merupakan kenampakan dari Sinkhole. 4. Bukit Sisa Erosi Bukit sisa erosi adalah hasil dari stadia akhir dari perusakan melalui cara pelarutan dari daerah batugamping. Bukit sisa erosi setara dengan monadnock dalam siklus fluviatil. Bukit sisa erosi disebut juga dengan Pepino Hill.

Gambar di atas merupakan kenampakan dari Pepino Hill. 4. Gua Gua di daerah kars adalah lubang di bawah tanah yang terbentuk secara alamiah melalui proses pelarutan. Lubang bisa berarah vertikal dan horizontal, dan dapat terdiri dari beberapa tingkat. Di dalam gua bisa ada sungai bawah tanah, dan bisa pula tidak ada sungai bawah tanah. Gua berkembang karena kontrol kekar dan perlapisan.Kontrol kekar terhadap perkembangan gua dapat dilihat pada gua-gua yang kecil.Sering, kontrol sistem kekar dapat dilihat dari travertine. Dikenal: stalaktit, stalakmit, kolom/pilar.

Gambar di atas merupakan kenampakan dari Gua di daerah Kars. Kenampakan Khas Bentang Alam Eoilan Angin adalah agen geomorfologi yang penting di lingkungan arid dan tempat-tempat di mana sedimen berukuran butir halus tersingkap terhadap tiupan angin karena tidak ada penutup, seperti gurun, pantai, dataran banjir. Bentang alam eolian adalah bentang alam yang terbentuk sebagai pengaruh dari angin. Dalam hal ini, bentang alam eolian akan lebih terlihat di daerah gurun (gurun pasir) karena sedikitnya faktor penghalang dan ketiadaan faktor pengikat oleh material-material bebas. Di daerah ini, proses pembentukan yang terjadi pada umumnya meliputi proses pengikisan oleh angin dan proses sedimentasi. Proses sedimentasi (pengendapan) oleh angin ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Dune; merupakan bukit yang terbentuk sebagai hasil dari timbunan pasir oleh hembusan angin. Dune akan sangat dipengaruhi oleh kuatnya hembusan dan kecepatan angin, bentuk dari permukaan dan adanya rintangan. Dune memiliki berbagai macam tipe, yaitu : Star dune; dune dengan banyak punggung bukit pasir ridge yang bertemu pada satu titik. Transverse dune; dune yang terbentuk di sepanjang jejak angin. Barchan; bukit pasir lengkung bertanduk.

Gambar di atas merupakan kenampakan dari Dune.

2. Loess; merupakan daerah yang luas yang tertutup oleh material-material halus.

Gambar di atas merupakan kenampakan dari Loess. C. Sebutkan dan jelaskan kenampakan atau feature yang berasosiasi dengan bentang alam Fluviatil Bentang alam fluviatil merupakan satuan geomorfologi yang arat hubungannya dengan proses fluviatil. Proses fluviatil adalah semua proses yang terjadi di alam, baik fisika maupun kimia yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan oleh aksi permukaan. Di sini dominan adalah air yang mengalir secara terpadu atau terkosentrasi (sungai) dan air yang tidak terkosentrasi (sheet water) tetapi alur-alur ada di lereng bukit atau gunung dan terisi air bila terjadi hujan bukan termasuk bagian dari bentang alam fluviatil, karena alur-alur tersebut berisi air sesaat setelah terjadinya hujan (ephemeral stream). Sebagaimana dengan proses geomorfk yang lain. Proses fluviatil akan menghasilkan suatu bentang alam yang khas sebagai tingkah laku air yang mengalir di permukaan. Bentang alam yang dibentuk dapat terjadi karena proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air permukaan sungai merupakan aliran air yang dibatasi suatu alur yang mengalir ke tempat atau lembah yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi. Sungai termasuk sungai besar, sungai kecil maupun anak sungai. Proses fluviatil dapat

dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu : proses erosi, Proses transportasi, dan Proses Sedimentasi. Pembagian Daerah Aliran Sungai Aliran sungai dimulai dari daerah yang lebih tinggi di kawasan pegunungan atau perbukitan dan berakhir di kawasan pesisir atau tepi pantai. Daerah tempat aliran sungai berawal disebut sebagai daerah hulu sungai, dan daerah tempat aliran sungai berakhir disebut sebagai daerah hilir. Di antara kedua daerah tersebut terdapat daerah pertengahan yang merupakan daerah transisi. Jadi, dalam kondisi ideal, daerah aliran sungai dapat dibedakan menjadi kawasan hulu, kawasan hilir dan daerah pertengahan.

Sungai di Daerah Hulu Daerah hulu adalah daerah awal aliran sungai, dan berada di daerah pegunungan atau perbukitan. Sungai-sungai di daerah hulu dapat memiliki ciriciri antara lain sebagai berikut: Memiliki lembah sungai berbentuk V. Debit airnya relatif kecil dan sangat dipengaruhi oleh curah hujan. Kondisi dasar sungai berbatu-batu, sering ada air terjun. Erosi oleh aliran air sungai terutama terjadi ke arah vertikal (aliran air sungai mengerosi dasar sungai). Aliran sungai mengalir di atas batuan induk (country rocks). Aliran sungai mengerosi batuan induk. Aliran sungai cenderung relatif lurus. Tidak pernah terjadi banjir (air sungai yang meluap) karena air segera mengalir ke hilir.

Gambar di atas merupakan kenampakan sungai di daerah hulu.

Sungai di Daerah Hilir Daerah hilir adalah daerah akhir aliran sungai, dan di dataran rendah tepi pantai. Sungai-sungai di daerah hilir dapat memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut: Memiliki lembah sungai berbentuk U. Aliran air permanen meskipun debit aliran sungai dapat dipengaruhi oleh curah hujan (musim). Di dalam alur sungai cenderung terjadi pengendapan, dan aliran air sungai mengalir di atas endapannya sendiri. Mendapat air dari alur yang berasal dari daerah hulu, dan kondisi debit dipengaruhi oleh kondisi daerah hulu. Dapat terjadi banjir bila debit air yang datang dari daerah hulu melebihi daya tampung saluran sungai yang ada di daerah hilir. Daerah genangan air sungai ketika banjir dikenal sebagai daerah dataran banjir, dan di dataran ini muatan yang dibawa oleh air sungai ketika banjir sebagian diendapkan. Aliran sungai cenderung berkelokkelok membentuk pola aliran sungai yang dikenal sebagai meander. Sungai cenderung mengerosi ke arah lateral (mengerosi tebing sungai).

Gambar di atas merupakan kenampakan dari sungai daerah hilir.

Anda mungkin juga menyukai